Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot

utilissima) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN


IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

(Skripsi)

Oleh

Achmad Hendi Syahputra

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG


(Manihot utilissima) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA
PERTUMBUHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

Oleh

Achmad Hendi Syahputra

Pakan dalam budidaaya gurami menjadi faktor utama yang mempengaruhi


keberhasilan budidaya. Pakan buatan komersial yang telah tersedia di pasaran
memiliki harga yang relatif mahal. Hal ini akan menyebabkan biaya produksi
tinggi. Oleh sebab itu, perlu bahan alternatif yang memiliki kandungan protein
tinggi salah satunya yaitu tepung daun singkong. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh pemberian pakan dari tepung daun singkong dan mengetahui
proporsi yang tepat pada daun singkong dan paling cepat untuk pertumbuhan ikan
gurami. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2019 di
Laboratorium Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung. Rancangan
percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan
dan masing - masing perlakuan sebanyak 3 kali ulangan dengan ukuran ikan 5 - 7
cm. Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini yaitu diberi pakan uji tanpa
tepung daun singkong (kontrol), pemberian pakan uji dengan tepung daun singkong
5%, pemberian pakan uji dengan tepung daun singkong 10% dan pemberian pakan
uji dengan tepung daun singkong 15%. Kandungan protein dari hasil uji proksimat
tertinggi terdapat pada tepung daun singkong yang telah difermentasi dengan
kandungan protein sebesar 19,60% dan terendah terdapat pada pakan yang diberi
tepung daun singkong 10% dengan kandungan protein sebesar 10,12%. Data
dianaliss dengan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan yang
diberi tepung daun singkong berbeda nyata (P<0,05) dan hasil uji BNT memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan larva ikan gurami tetapi tidak memberikan
pengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan gurami.

Kata kunci : pakan, tepung daun singkong, pertumbuhan, kelangsungan hidup,


benih ikan gurami
ABSTRACT

THE EFFECT OF CASSAVA LEAF FLOUR (Manihot utilissima) ON


FEED OF GOURAMY (Oshpronemus gouramy) GROWTH
PERFORMANCE

By

Achmad Hendi Syahputra

Feed in the aquaculture became main factor which has affect the cultivation success.
Feed that has been available on the market has a relatively expensive price. This
will cause high production costs. Therefor, alternative materials which have hgh
protein content are needed, one of wich is cassava leaf flour. This study was aimed
to determine the effect of feeding from cassava leaf flour and correct proportion of
cassava leaf and the fastest for growth of gouramy. The study was conducted on
October - December 2019 in Laboratory of Fisheries and Marine of Lampung
University. Experimental design was used completely randomized design (CRD)
with four treatments and three replications. The treatments were fed without cassava
leaf flour (control), fed by 5% cassava leaf flour, fed by 10% cassava leaf flour, and
fed by 15% cassava leaf flour. Protein content from the results of the highest
proximate analysis was on cassava leaf flour which has fermented by 19,60%
protein content and the least was on feeding by 10% cassava leaf flour with 10,12%
protein content. The results showed that feed given with cassava leafe flour was
significantly different (P<0,05) and the results of BNT test has affect on the growth
of gouramy larvae, however has not affect on survival rate of gouramy juvenile.
Keywords : cassava leaf flour, feed, growth, gouramy, survival rate of gouramy
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG
(Manihot utilissima) PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA
PERTUMBUHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

Oleh

ACHMAD HENDI SYAHPUTRA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar


SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan


Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
Judul Skripsi : PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN
SINGKONG (Manihot utilissima) PADA PAKAN
TEHADAP PERFORMA PERUMBUHAN IKAN
GURAMI (Osphronemus gouramy)

Nama Mahasiswa : Achmad Hendi Syahputra

No. Pokok Mahasiswa : 1514111016

Program Studi : Budidaya Perairan

Jurusan : Perikanan dan Kelautan

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing

Limin Santoso, S.Pi., M.Si. Dr. Supono, S.Pi., M.Si.


NIP. 197703272005011001 NIP. 196903202005011001

2. Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Ir. Siti Hudaidah, M.Sc.


NIP. 196402151996032001
MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Limin Santoso, S.Pi., M.Si.

Sekretaris : Dr. Supono, S.Pi., M.Si.

Penguji
Bukan Pembimbing : Berta Putri, S.Si., M.Si

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.


NIP. 19611020198631002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 17 Maret 2020


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1997,


Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung. Penulis
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, putra
pasangan Bapak Iskandar dan Ibu Nurhayati. Penulis
menempuh jenjang pendidikan Sekolah Dasar Negeri
(SDN) 1 Tanjung Agung Bandar Lampung (tahun 2003 –
2009), kemudian melanjutkan Sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTsN) 2
Bandar Lampung (tahun 2009 – 2012), dan melanjutkan Sekolah di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandar Lampung (tahun 2012 – 2015).

Penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas


Pertanian, Universitas Lampung melalui Jalur Saleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN) S-1 pada tahun 2015. Selama menjadi mahasiswa,
penulis pernah menjadi asisten dosen Plankton dan Tanaman air pada tahun 2018,
mengikuti perlombaan dan juara umum marching band se-sumbagsel 2015-2018,
Kejuaraan Nasional 2018 di Kalimantan Selatan, Bandung Marching Competition
(BMBC) se-Asia. Serta mengikuti kegiatan organisasi Universitas Lampung
Paduan Suara Mahasiswa dn mengikuti perlombaan nasional mendapatkan silver
medal di semarang.

Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Menanga Jaya,
Kecamatan Banjit, Way kanan, Lampung pada Bulan Januari - Februari 2019 dan
pada Juli - Agustus 2019 penulis melaksanakan Praktik Umum di Balai Besar
Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL), Pesawaran, Lampung dengan judul
“Teknik Pembenihan Kuda laut Hippocampus comes”. Tahun 2019, penulis
menyelesaikan tugas akhir dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh
Penambahan Tepung daun Singkong Manihot utilissima pada pakan terhadap
performa pertumbuhan ikan gurami Osphronemus gouramy”
PERSEMBAHAN

Atas Ridho Allah S.W.T dan dengan segala kerendahan hati

Kupersembahkan skripsiku ini kepada:

Ayahanda Iskandar, S.H.M.M

Ibunda Nurhayati

Apa yang aku berikan tidak akan pernah mampu membalas kebaikan dan kasih

sayang kalian, namun untuk saat ini hanya inilah yang dapat aku berikan dalam

bentuk penyelesaian kuliahku

Semoga ini bisa sedikit

Menghilangkan setumpuk rasa lelah yang mereka rasakan

Amin...
MOTTO

Jika orang lain bisa, maka aku juga termasuk bisa.

Senyum adalah cara yang paling mudah untuk menikmati hidup.

Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolongan Allah

(QS. Huud, 88)

Jangan malu dengan diri kita dan apa yang kita punya lakukan semampu kita

dengan rasa yakin dan selalu tersenyum karna apa adanya kita jauh lebih baik

daripada apa adanya.


SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Penambahan Tepung Daun Singkong Manihot utilissima Pada Pakan Terhadap
Performa Pertumbuhan Ikan Gurami Osphronemus gouramy”. Penulis menyusun
laporan penelitian ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
mencapai gelar sarjana (S1) pada Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan
Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

(2) Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberi dukungan serta

semangat selama penelitian.

(3) Kakakku tersayang Helen Puspitasari, Helda Puspitasari dan adikku Achmad

Herdi Syahputra yang selalu memberikan dukungan serta semangat.

(4) Bapak Limin Santoso, S.Pi,.M.Si., selaku dosen Pembimbing Pertama yang

telah memberikan saran dan masukan selama penelitian.

(5) Bapak Dr. Supono, S.Pi., M.Si., selaku dosen Pembimbing Anggota yang

telah memberikan saran dan masukkan selama penelitian


(6) Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si., selaku dosen Penguji yang telah sabar dan

banyak memberikan masukan selama kegiatan dan penyusunan laporan

penelitian.

(7) Bapak Wardiyanto, S.Pi., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan nasihat, bimbingan dan motivasi selama menjalani studi.

(8) Bapak dan Ibu dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan yang telah memberikan

ilmu dan motivasi selama menjalani studi di Jurusan Perikanan dan Kelautan.

(9) Teman – temanku marching band Citra Bahana Madaliyansa (CBM), Gita

Praja Saburai (GPS), dan Bahana Krakatau (BK) yang selalu memberikan

kesempatan untuk terus berkarya dan berprestasi serta menciptakan

kesenangan dari sulitnya belajar di kampus.

(10) Sahabat – sahabatku Anggun, Merlinda, Rara, Azkha, Sevia, Anlian, Agung,

Bayu, Agung, Sani, Dhani, Gaby, Diki dan Raihan yang selalu memberi

semangat dan berbagi canda tawa.

(11) Teman – teman Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unila yang memberikan

pelajaran luar biasa dalam berorganisasi dan memberikan kebahagiaan serta

menyalurkan hobi untuk terus berprestasi.

(12) Teman – teman Budidaya Perairan angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu.

Bandar Lampung, April 2020

Penulis,

Achmad Hendi Syahputra


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i


DAFTAR TABEL .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................... 2
1.4 Kerangka Pikir ........................................................................................ 2
1.5 Hipotesis ................................................................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6


2.1 Biologi Ikan Gurami................................................................................ 6
2.1.1 Klasifikasi................................................................................... 6
2.1.2 Morfologi ..................................................................................... . 6
2.1.3 Habitat Ikan Gurami ...................................................................... 8
2.1.4 Kebutuhan Nutrisi ......................................................................... 8
2.1.5 Pakan ikan Gurami...................................................................... 9
2.2 Kandungan Nutrisi Daun Singkong ....................................................... 10
2.3 Pakan Buatan ........................................................................................ 11

III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 13


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 13
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ..................................................................... 13
3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................ 14
3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................ 15
3.4.1 Tahap Persiapan........................................................................ 15
3.4.2 Tahap Penelitian ....................................................................... 15
3.5 Parameter Penelitian .............................................................................. 18
3.5.1 Pertumbuhan Berat ................................................................... 18
3.5.2 Pertumbuhan Panjang ............................................................... 18
3.5.3 Kelangsungan Hidup Survival Rate ........................................... 19
3.5.4 Rasio konversi pakan ................................................................ 19
3.5.5 Kualitas Air .............................................................................. 20
3.6 Analisis Data ......................................................................................... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 21


4.1 Hasil .................................................................................................... 21
4.1.1 Hasil uji proksimat ...................................................................... 21
4.1.2 Pertumbuhan berat mutlak .......................................................... 22
4.1.3 Pertumbuhan panjang .................................................................. 23
4.1.4 Tingkat Kelangsungan Hidup ...................................................... 24
4.1.5 Rasio Konversi Pakan ................................................................. 25
4.1.6 Kualitas Air ................................................................................ 26
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 26

V. PENUTUP .................................................................................................. 34
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 34
5.2 Saran ................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 35
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat yang digunakan ....................................................................................... 13

2. Bahan yang digunakan .................................................................................... 14

3. Komposisi pakan uji ..................................................................................... ..17

4. Hasil Uji Proksimat Pakan Uji (%) ............................................................... ..21

5. Parameter Kualitas air ................................................................................. ..26


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ................................................................................ 4

2. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) ............................................................. 8

3. Daun Singkong (Manihot utilissima) .............................................................. 10

4. Tata Letak percobaan .................................................................................... 14

5. Pertumbuhan berat mutlak ............................................................................. 22

6. Pertumbuhan panjang .................................................................................... 23

7. Tingkat Kelangsungan hidup ikan ................................................................. 24

8. Rasio Konversi pakan ................................................................................... 26


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil pertumbuhan berat mutlak ..................................................................... 40

2. Hasil pertumbuhan panjang ikan .................................................................... 40

3. Hasil analisis rasio konversi pakan dan kelulusan hidup ................................. 41

4. Hasil analisis pertumbuhan berat mutlak ......................................................... 41

5. Hasil analisis panjang mutlak ........................................................................ 43

6. Hasil analisis rasio konversi pakan ................................................................. 44

7. Hasil dokumentasi ......................................................................................... 46


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gurami (Osphronemous gouramy) adalah salah satu komoditas budidaya air

tawar yang tergolong dalam famili ikan labirin (Anabantidae), ikan ini merupakan

ikan asli perairan Indonesia yang sudah tersebar di kawasan tropis mulai dari

India sampai Semenanjung Malaya (Cahyono, 2000). Ikan gurami banyak di-

gemari oleh masyarakat karena memiliki rasa daging yang gurih. Banyaknya

petani yang mengembangkan usaha budidaya ikan gurami karena harganya yang

cukup tinggi yaitu mencapai Rp.26.000 - Rp.27.000/kg, sedangkan harga ikan

gurami di pasar berkisar antara Rp.36.000 - Rp.40.000/kg (Kholifah, 2015)

Kendala yang sering terjadi pada ikan ini yaitu memiliki pertumbuhan yang

lambat sehingga produksi ikan gurami menurun. Pertumbuhan ikan gurami yang

relatif lambat terjadi karena sistem pemeliharaannya yang masih tradisional

dengan pola pemberian pakan yang tidak teratur. Upaya peningkatan produksi

ikan gurami yaitu dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas pakan. Menurut

Sjamsudin (2008), perbaikan kualitas pakan dilakukan melalui perbaikan for-

mulasi pakan sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan ikan yang optimal.

1
Daun singkong merupakan hasil samping dari sistem produksi pertanian singkong

terutama pada daerah industri tapioka. Ketersediaan daun singkong terus

meningkat

Dengan semakin meluasnya area penanaman dan produktivitas tanaman singkong.

Produktivitas daun singkong segar sekitar 10 – 40 ton/tahun (Sukria, 2009).

Menurut BPS (2018), luas area penanaman tanaman singkong ada tahun 2017

seluas 10.930 ha dengan produktivitas umbi singkong segar di Sumatera Selatan

sebanyak 201,29 ton/ha dan total produksi sebanyak 220.014 ton dan Provinsi

Penghasil singkong di Indonesia antara lain Jawa Tengah (3,28%), Lampung

(3,24%), Jawa Timur (3,17%), Jawa Barat (3,15%) DIY (2,16%) dan NTT

(1,70%).

Kandungan protein yang baik untuk unggas dan ikan justru terdapat pada daun

singkong karena memiliki kandungan nutrisi yang baik yaitu protein 28,66%,

serat kasar 19,06%, abu 8,83%, kalsium 1,91%, dan lemak 9,41% (Askar, 1996).

Daun singkong mengandung serat kasar yang tinggi sehingga sulit dicerna ikan

apabila dikonsumsi terlalu banyak. Untuk mengatasi serat kasar yang tinggi, maka

perlu dilakukan fermentasi.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan ikan gurami yang

diberi pakan dari tepung daun singkong dan mengetahui proporsi penambahan

tepung daun singkong yang paling tepat pada pakan ikan gurami.

2
1.3 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemberian pakan

yang diperkaya dengan tepung daun singkong untuk pertumbuhan ikan gurami.

1.4 Kerangka Pikir

Ikan gurami merupakan komoditas perikanan air tawar yang berpotensi untuk di-

budidayakan karena memiliki berbagai keunggulan seperti mampu hidup pada

kolam air tenang, memiliki nafsu makan tinggi, dapat mengkonsumsi dan men-

cerna makanan dari bahan-bahan nabati serta nilai rasio konversi pakan yang

rendah. Permintaan terhadap ikan gurami yang tinggi sangat menunjang kegiatan

budidaya ikan tersebut di masyarakat.

Di sektor budidaya ikan, kegiatan pembenihan memegang peranan penting dalam

keberlangsungan proses budidaya dan hasil produksi, dimana kegagalan dalam

kegiatan pembenihan ditunjukkan dengan rendahnya mortalitas dan tingginya laju

pertumbuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan

pertumbuhan pada ikan adalah kandungan nutrisi pada pakan.

Ikan memerlukan protein selama masa pertumbuhannya. Nutrisi pada pakan

merupakan sumber energi bagi metabolisme ikan. Pakan buatan komersial yang

telah tersedia di pasaran memiliki harga yang relatif mahal. Hal ini akan me-

nyebabkan biaya produksi tinggi. Oleh sebab itu, perlu bahan alternatif yang

memiliki kandungan protein tinggi salah satunya yaitu tepung daun singkong.

Kandungan asam amino essensial tepung daun singkong terutama lisin (2,00%)

dan metionin (0,40%) lebih rendah dibandingkan dengan tepung ikan (5,02%;

3
1,86%), bungkil kedelai (2,76%; 0,60%) tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan

DDGS (Destillers Dried Grains with Soubles) (0,74%; 0,49%). Rasio asam amino

lisin terhadap protein tepung daun singkong adalah 7,4% setara dengan nilai pada

tepung ikan (7,7%) dan lebih tinggi dari bungkil kedelai (6,30%). Hal ini berarti

bahwa pemanfaatan tepung daun singkong dalam formula mampu memenuhi

kebutuhan asam amino tanpa harus meningkatkan kandungan protein pakan.

Kerangka pemikiran penelitian ini secara singkat terdapat pada Gambar 1.

Tepung Daun Singkong


dengan kandungan protein
19%

Penambahan tepung daun singkong


dalam pakan ikan gurami (0%, 5%,
10%, 15%)

Aspek pertumbuhan ikan gurami : tingkat


kelangsungan hidup, pertumbuhan berat
mutlak, pertumbuhan panjang, rasio
konversi pakan dan kualitas air

Ya Dapat digunakan
Ya
Pertumbuhan sebagai
Berbeda nyata suplementasi
lebih baik
pada pakan
benih ikan
gurami

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

4
1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Hо : Penambahan tepung daun singkong pada pakan beberapa komposisi tidak

memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan gurami

(Osphronemus gouramy) pada tingkat kepercayaan 95%

Hı : Minimal ada satu perlakuan yang memberikan pengaruh yang berbeda pada

pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy) pada tingkat

kepercayaan 95%

5
II. TI NJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Gurami

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Gurami

Menurut Sitanggang dan Sarwono (2007), ikan gurami diklasifikasikan sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Subkelas : Actinopterygii

Super Ordo : Perciformes

Ordo : Labyrinthici

Sub-Ordo : Anabantoidea

Famili : Anabantidae

Genus : Osphronemus

Spesies : Osphronemus gouramy

2.1.2 Morfologi Ikan Gurami

Gurami mempunyai bentuk badan yang khas dengan bentuk tubuhnya agak

panjang, pipih, dan lebar. Badan tertutupi oleh sisik yang kuat dengan tepi yang

6
kasar. Ikan ini memiliki ukuran mulut yang kecil yang letaknya miring tidak tepat

di bawah ujung moncong. Bibir bawah terlihat sedikit lebih maju dibandingkan

dengan bibir atas dan dapat disembulkan (Sitanggang dan Sarwono, 2007).

Ikan gurami memiliki ciri-ciri morfologi badan berbentuk pipih, panjang tubuhnya

2 kali lebih besar dibandingkan dengan lebarnya, memiliki sirip lengkap dengan

modifikasi pada sirip perutnya sehingga berbentuk seperti benang. Sirip punggung

memiliki 12-13 jari-jari keras dan 11-13 jari-jari lunak, sirip anal jari-jari keras

dan 9-21 jari-jari lunak, sirip dada terdiri atas 2 jari-jari keras dan 13-14 jari-jari

lunak, memiliki gurat sisi sempurna dengan 30-33 keping sisik dari kepala hingga

ekor (Sani, 2014).

Menurut Amri dan Khairuman (2008) ikan gurami (Osphronemus gouramy) me-

miliki bentuk tubuh agak panjang, tinggi, dan pipih ke samping dengan mulut ber-

ukuran kecil, miring, dan dapat disembulkan, memiliki sisik berbentuk stenoid

dan garis lateral (garis gurat sisi) tunggal, lengkap dan tidak terputus, 7 bentuk

sirip ekor membulat, dipangkal ekor terdapat titik bulat bewarna hitam. Panjang

maksimum ikan ini dapat mencapai 65 cm.

Ikan gurami memiliki sepasang sirip perut yang telah mengalami modifikasi men-

jadi sepasang benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba.Warna badan

umumnya biru kehitam-hitaman, bagian perut berwarna putih, bagian punggung

berwarna kecoklatan. Warna tersebut akan berubah menjelang dewasa, yakni

pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut berwarna ke-

perakan atau kekuningan (Rahmat, 2003).

7
Ikan gurami memiliki alat pernafasan tambahan berupa labirin. Labirin mulai
terbentuk pada umur 18 – 24 hari sehingga gurami dapat bertahan hidup pada

perairan yang kurang oksigen. Labirin memiliki struktur pembuluh darah kapiler

yang memungkinkan ikan gurami mengambil zat asam dari udara yang berada di

ruangan labirin. Labirin merupakan turunan dari lembar insang pertama (Susanto,

2002).

Keterangan :
a) Mulut
b) Mata
c) Sirip dada
d) Sirip perut
e) Linea Lateralis
f) Srip punggung
g) Sirip ekor
h) Sirip anal

Gambar 2.Morfologi Ikan Gurami


(Dokumentasi Penelitian)

2.1.3 Habitat IkanGurami

Habitat asli ikan gurami adalah perairan tawar yang tenang dan tergenang seperti

rawa dan sungai dengan kadar oksigen yang cukup dan mutu air yang baik.

Apabila dibudidayakan di daerah dataran rendah dengan ketinggian 50 - 600 m

dari permukaan laut ikan gurami akan berkembang dengan baik. Ikan gurami juga

akan menunjukkan pertumbuhan optimal apabila dikembangkan pada ketinggian

50-400 m dari permukaan laut dengan suhu 24 - 28 oC (Susanto, 2002).

2.1.4 Kebutuhan Nutrisi Ikan Gurami

Protein merupakan nutrien yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan jaringan,

pengganti jaringan tubuh yang rusak dan penambahan protein dalam proses

8
pertumbuhan. Jumlah dan jenis asam amino seperti asam amino essensial dan non

essensial merupakan faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan (Lovell,

1989).

Komponen yang paling mahal dalam komposisi pakan buatan adalah protein.

Terutama pada ikan, karena ikan membutuhkan protein pada tingkat yang lebih

tinggi (yaitu 30 hingga 55%) dibandingkan dengan hewan darat lainnya. Kadar

protein yang optimal untuk pertumbuhan benih ikan gurami dengan bobot ukuran

0,15-0,18 g/ekor adalah 43,29%. Sedangkan pada ikan gurami berukuran 27 - 35

g/ekor membutuhkan kadar protein 32,14% (Mokoginta et al., 1999).

Penurunan bobot tubuh ikan secara cepat dipengaruhi oleh kurangnya protein

pada pakan. Di dalam tubuh ikan terjadi penarikan kembali protein dari berbagai

jaringan untuk mempertahankan fungsi jaringan yang lebih penting. Namun jika

ketersediaan protein terlalu banyak, maka protein akan digunakan untuk membuat

protein baru dan sisanya akan menghasilkan energi (Mokoginta et al.,1999).

2.1.5 Pakan Ikan Gurami

Kebutuhan pakan ikan berupa daun sebanyak 5-10 % dari berat ikan perhari,

sementara kebutuhan pelet hanya 3% dari berat ikan per hari. Pemberian pakan

secara teratur dalam jumlah yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan ikan

gurami yang optimal. Konversi pakan untuk pemeliharaan dalam kolam adalah

1,5-2 %, artinya untuk menghasilkan 1 kg daging ikan memerlukan pakan se-

banyak 1,5 kg sampai dengan 2 kg (Mudjiman, 2008).

9
Badan Standarisasi Nasional (2009) menyatakan bahwa syarat mutu pakan ikan

gurami yang baik mencakup kadar air, yaitu 12% untuk pertumbuhan 3 - 5 cm.

Kadar abu yang diberikan pada setiap ikan gurami juga memiliki persentase yang

berbeda-beda. Pada ikan gurami yang memiliki ukuran tubuh 3-5 cm kadar abu

yang diberikan 12% dengan kadar protein 38% dan kadar lemak 7%, sedangkan

ikan gurami yang memiliki ukuran tubuh >15 cm kadar abu yang diberikan 13%

dengan kadar protein 28% dan kadar lemak 5%

2.2 Daun Singkong

Daun singkong merupakan hasil dari tanaman singkong yang pada umumnya

diolah sebagai sayur. Pengolahan daun singkong memerlukan waktu yang cukup

lama karna daun singkong memiliki struktur fisik yang kuat, daun singkong

memiliki kandungan Vitamin A yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya

tahan tubuh dan membantu diferensiasi sel (Tabrani et al.,2002).

Gambar 3. Daun Singkong (Monihot utilissima)


(Dokumentasi Penelitian)

Daun singkong mengandung kadar protein yang cukup tinggi yaitu 27,28%

protein kasar; lemak 7%;serat kasar 17,7%; kalsium 1,35%; dan fosfor 0,32

(Iriyanti, 2012). Dilihat dari tingginya kandungan protein kasar, daun singkong

10
termasuk pakan sumber protein (Askar, 1996). Sehingga dapat digunakan sebagai

sumber protein alternatif. Namun dalam pemanfaatanya daun singkong

mengandung serat kasar yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan usaha untuk

menurunkannya.

Daun singkong mengandung flavonoida yang bermanfaat untuk meningkatkan

nafsu makan. Selain itu daun singkong juga memiliki kandungan vitamin A, B1

dan C yang cukup tinggi serta mengandung kalsium, fosfor, dan zat besi

(Mulyasari, 2011). Kendala dalam pemanfaatan tepung daun singkong ini yaitu

tingginya kandungan serat kasar. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengata-

si kandungan serat kasar yang tinggi adalah fermentasi. Prinsip kerja fermentasi

adalah memecah bahan yang tidak mudah dicerna seperti solulosa menjadi gula

sederhana yang mudah dicerna dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme

yang digunakan dalam proses fermentasi ini adalah Trichoderma sp.

Mikroorganisme ini merupakan fungi yang menghasilkan enzim selulotik yaitu

endoglukonase (Ratnaphadit, 2010).

2.3 Pakan buatan

Pakan buatan adalah makanan bagi ikan yang dibuat dengan formulasi tertentu

berdasarkan kebutuhan nutrien ikan. Formulasi pakan ikan harus memenuhi

kebutuhan nutrisi ikan yang dibudidayakan dalam hal kebutuhan protein, lemak,

dan karbohidrat (Watanabe, 1988). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu formulasi

pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ikan sehingga ikan dapat

tumbuh dengan baik.

11
Protein merupakan kumpulan asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida
Ikan dapat menggunakan protein secara efisien sebagai sumber energi. Selain itu

protein yang berfungsi untuk mempertahankan metabolisme tubuh seperti meng-

ganti jaringan yang rusak dan membentuk jaringan yang baru. Pertumbuhan ikan

yang kekurangan protein relatif lebih lambat dibandingkan ikan yang tercukupi

kebutuhan proteinnya. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya penurunan

bobot ikan karena protein yang terkandung dalam jaringan tubuh ikan dipecah

kembali untuk mempertahankan fungsi jaringan tubuh yang lebih penting (NRC,

1993).

Menurut Gusrina (2008), kebutuhan protein optimum bagi ikan umumnya sekitar

25 - 36%. Penggunaan protein nabati dalam pakan dibatasi karena sulit dicerna

dibandingkan dengan protein hewani. Protein nabati terbungkus oleh dinding

selulosa yang sulit dicerna dan kandungan metionin rendah. Pemberian nutrisi

penghasil energi seperti lemak dan karbohidrat dapat mengurangi penggunaan

protein sebagai sumber energi sehingga menghemat penggunaan protein pakan

(Gusrina, 2008).

12
III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2019 di Laboratorium

Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam penelitian


No. Nama Alat Kegunaan
1 Akuarium ukuran Sebagai wadah pemeliharaan benihikan
60 cm x 40 cm x 30cm gurami
2 Aerator Sumber/suplai oksigen di dalam akuarium
3 Termometer Mengukur suhu
4 Waring Penutup akuarium
5 Lampu boklam Mengoptimalkan suhu
6 Scoope net Untuk menyaringgurami saat sampling
7 Timbangan digital Untuk mengukur berat benih ikan gurami
8 DO meter Untuk mengukur kadar oksigen terlarut
9 pH paper Berfungsi untuk mengukur pH
10 Refraktometer Berfungsi untuk mengukur salinitas
11 Selang sipon Membersihkan akuarium dari sisa pakan dan
feses larva ikan gurami
12 Milimeter blok Mengukur panjang larva ikan gurami
13 Toples Wadah fermentasi tepung daun singkong
14 Plastik Ziplok Membungkus fermentasi

13
Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan selama penelitian
No. Bahan Keterangan
1. Benih ikan gurami dengan berat awal Sebagai hewan uji
14,66 gram dan panjang awal 5,73 cm
2. Pakan komersil protein 30% Pakan campuran
3. Pupuk Cair EM4 Fermentasi
4. Tepung daun singkong Pakan campuran
5. Klorin Bahan sterilisasi alat

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan 4 perlakuan dan masing - masing perlakuan sebanyak 3 kali ulangan.

Perlakuan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian Monaliza (2012) pengaruh daun singkong pada pertumbuhan ikan nila.

Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini yaitu kontrol, dosis 5%, 10% dan

15%. Setiap satuan percobaan diletakkan secara acak (Gambar 4).

AI B3 D2 C1 B1 A2

B2 C2 A3 D3 C3 D1

Gambar 4. Tata letak unit percobaan

Keterangan :

Perlakuan A : Pakan tanpa penambahan tepung daun singkong (kontrol)

Perlakuan B : Pakan dengan penambahan tepung daun singkong 5%

Perlakuan C : Pakan dengan penambahan tepung daun singkong 10%

Perlakuan D : Pakan dengan penambahan tepung daun singkong 15%

14
3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Tahap Persiapan

1. Akuarium pemeliharaan benih yang akan digunakan berukuran 60cm x40cm

x 30cm sebanyak 12 unit.

2. Akuarium beserta alat-alat pemeliharaan terlebih dahulu dibersihkan dan

didesinfeksi menggunakan klorin atau kaporit agar steril.

3. Setelah bersih, akuarium diberi label kemudian dilakukan pengacakan posisi

dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) masing-masing akuarium.

4. Akuarium untuk pemeliharaan ikan disusun sesuai dengan susunan yang telah

ditentukan

5. Kemudian akuarium diisi air bersih sebanyak 25 liter kemudian dipasang

aerasi.

3.4.2 Tahap Penelitian .

1. Pembuatan Tepung Daun Singkong

Bagian tanaman yang digunakan adalah daun singkong tua. Daun singkong

dicuci dan dipotong menjadi bagian yang kecil dengan ukuran 2-3 cm.

Kemudian daun dikeringkan dengan oven pada suhu 55oC selama 8 jam .

Setelah itu, daun singkong dihaluskan dengan menggunakan blander dan

dipisahkan antara yang halus dan kasar dengan cara diayak.

2. Fermentasi Tepung Daun Singkong

Tepung daun singkong sebelum difermentasi, direbus selama 30 menit. Setelah

dingin ditimbang sebanyak 200 gram dicampur secara homogen dengan EM4

15
sebanyak 10% dari berat tepung daun singkong dan kemudian dimasukkan

dalam kantung plastik. Setelah itu ditempatkan pada toples tertutup dan

difermentasi selama 7 hari. Tepung singkong yang telah difermentasi diangkat

dan dikeringkan kembali selama 1 hari di bawah sinar matahari. Sebelum

digunakan sebagai bahan baku pellet, tepung singkong dianalisis proksimat

untuk mengetahui kandungan nutrisinya (Handajani, 2007).

3. Pembuatan pakan uji untuk ikan gurami

1. Pakan komersil yang digunakan yaitu jenis pakan apung dengan kandungan

protein 30% dihancurkan menggunakan mesin penepung hingga tekstur

menjadi tepung.

2. Pakan yang telah di hancurkan, ditambah tepung daun singkong sesuai

komposisi yang di gunakan yaitu : 0%, 5%, 10%, dan 15%.

3. Setelah pakan komersil dan tepung daun singkong tercampur, kemudian

ditambahkan bahan perekat dan dicetak kembali menggunakan mesin

pencentak pakan jenis apung di Laboratorium Politeknik Negeri Lampung.

4. Pakan uji dilakukan uji proksimat pakan untuk mengetahui kandungan

nutrisi yang terkandung pada pakan.

5. Pakan uji siap di berikan ke ikan gurami.

Tabel 3. Komposisi pakan uji

No Pakan uji Komposisi


1 Pakan uji perlakuan Tepung pelet 2000 gram.
0%
Tepung pelet 1700 gram,
Pakan uji perlakuan tepung tapioka 200 gram,
2
5% tepung daun singkong 100 gram dan
air 500 ml.

16
Tepung pelet 1600 gram,
Pakan uji perlakuan tepung tapioka 200 gram,
3
10% tepung daun singkong 200 gram, dan
air 500 ml.

Tepung pelet 1500 gram,


Pakan uji perlakuan tepung tapioka 200 gram,
4
15% tepung daun singkong 300 gram, dan
air 500 ml.

4. Persiapan wadah dan Pemeliharaan Benih

1. Sebelum dimasukkan ke dalam akuarium, benih ikan diadaptasi dengan

media pemeliharaan selama 3 hari.

2. Ikan yang digunakan sebagai ikan uji yaitu benih ikan gurami seberat 14,66

gram dengan panjang total 5-6cm .

3. Pemeliharaan benih ikan gurami dilakukan selama 60 hari dengan fre-

kuensi pemberian pakan 3 kali per hari pada pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB

17.00 WIB. Setelah 60 hari pemeliharaan dilakukan pengukuran

pertumbuhan dan jumlah ikan yang mati selama penelitian.

5. Sampling

Sampling dilakukan setiap 15 hari sekali untuk mengukur pertumbuhan

panjang dan berat ikan. Sebanyak 5 ekor benih dari masing-masing ulangan

diambil secara acak untuk diukur panjang totalnya. Pengukuran panjang total

dilakukan setelah benih ikan dipelihara selama 15 hari. Pengukuran panjang

larva menggunakan penggaris. Menimbang bobot benih menggunakan neraca

analitik dengan ketelitian 0,1 gram.

17
6. Uji Proksimat

Uji proksimat pada pakan dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisi

antara lain Protein, Lemak, Fosfor dan Serat Kasar pada pakan yang telah

dicampur dengan tepung daun singkong dengan nutrisi terbaik untuk

digunakan sebagai pakan benih ikan gurami. Uji proksimat dilakukan di

Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Negeri Lampung.

3.5 Parameter Penelitian

3.5.1 Pertumbuhan Berat Mutlak

Pertumbuhan berat mutlak diukur setiap 15 hari dengan cara menimbang bo-

bot total ikan dalam masing-masing akuarium menggunakan timbangan digital.

Pertumbuhan mutlak dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Wm = Wt –Wo

Keterangan :

Wm : Pertumbuhan berat mutlak (gram)

Wt : Bobot rata-rata akhir (gram)

Wo : Bobot rata-rata awal (gram)(Effendie, 2002).

3.5.2 Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pengukuran panjang mutlak pada benih ikan gurami dilakukan pada awal dan

akhir penelitian menggunakan millimeter blok. Ikan terlebih dahulu dikeringkan

dengan tisu untuk memudahkan dalam pengukuran kemudian benih ikan gurami

18
diletakan d iatas millimeter blok yang sudah dilaminating. Pertumbuhan panjang

menurut Effendi (2002) diukur menggunakan rumus:

L = Lt – L0

Keterangan :

L = Pertumbuhan panjang (cm)

Lt = Pertumbuhan panjang sesudah pemeliharaan (cm)

L0 = Pertumbuhan panjang sebelum pemeliharaan (cm)

3.5.3 Kelangsungan Hidup (Survival Rate)

Menurut Yulfiperius (2014), tingkat kelangsungan hidup dinyatakan dalam

persentase dari organisme yang hidup pada awal dan akhir penelitian dan

dirumuskan :

𝐍𝐭
SR = 𝐍𝟎 x 100 %

Keterangan :

SR = Tingkat kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir pengamatan (ekor)

N0 = Jumlah ikan yang hidup pada awal pengamatan (ekor)

3.5.4 Rasio Konversi Pakan (FCR)

Rasio Konversi Pakan (FCR) adalah perbandingan antara jumlah pakan yang di

konsumsi dengan pertambahan bobot badan (Mudjiman,1984). Dirumuskan :

19
FCR = F

( Wt – Wo) + D

Keterangan :

F = Jumlah pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan (gram)

Wt = Biomassa Akhir (gram)

Wo = Biomassa Awal (gram)

D = Berat Ikan yang Mati (gram)

3.5.5 Kualitas Air

Pengukuran parameter kualitas air yang meliputi suhu, pH dilakukan setiap pagi

pukul 09.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB. DO diukur pada awal dan akhir

penelitian.

3.6 Analisis Data

Pengaruh perlakuan terhadap variabel pengamatan dianalisis dengan meng-

gunakan analisis ragam (Anova). Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan

maka dilanjutkan dengan uji BNT pada tingkat kepercayaan 95%, sedangkan

kualitas air dianalisa secara deskriptif.

20
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penambahan tepung daun singkong 10% menjadi pakan terbaik pada pakan ikan

gurami dalam meningkatkan performa pertumbuhan benih ikan gurami dengan

pertumbuhan berat mutlak 27,56 gram dan panjang 1,61 cm selama 60 hari.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian berikutnya yang berkaitan dengan penambahan tepung

daun singkong dapat diperhatikan komposisi penambahan pada pakan dengan

waktu pemeliharaan yang lebih dari 60 hari.

34
DAFTAR PUSTAKA

Agustono., M. Hadi dan Y. Cahyoko. 2009. Pemberian Tepung Limbah Udang


yang Difermentasi dalam Rangsum Pakan Buatan terhadap Laju
Pertumbuhan, Rasio Konversi Pakan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan
Nila. J. Ilm. Perikanan dan Kelautan., 1(2): 157-162.

Amri, K. dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro
Media Pustaka. Jakarta.

Ansaka, D. 2002. Pemanfaatan ampas sagu dan daun singkong terhadap


pertumbuhan ikan nila. skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Askar, S. 1996. Daun Singkong dan Pemanfaatannya Terutama sebagai Pakan


Tambahan. Wartazoa. 5 (1) : 21 – 25.

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2018. Pendataan Produksi Umbi Kayu Tahun
2014 – 2018. Badan Pusat Statistik. Jakarta Pusat

Badan Standarisasi Nasional. 2009. Pakan Buatan untuk Ikan Gurami


(Osphronemus gourami Lac.). BSN 7473. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI). 2000. Produksi IkanGurami


(Osphronemus gouramy) Kelas Benih Sebar. Badan Standarisasi Nasional
Indonesia. Jakarta.

Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan Air Tawar. Yogyakarta : Kanisius.

Daelami, D. 2001. Agar Ikan Sehat. Penerbit Swadaya. Cianjur.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan dan Sumberdaya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Knisius. 258 hal.

Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusatama.Bogor.

Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,


Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

35
Gao, W., Y.J. Liu, L.X. Tian, K.S. Mai, G.Y. Liang, H.J. Yang, M.Y. Huai and
W.J. Luo. 2011. Sparing Capalibity of Dietary Lipid in Herbivorous and
Omnivorous Freshwater Finfish: a Comparative Case Study on Grass Carp
(Ctenopharyngodon idella) and Tilapia (Oreochromis niloticus x O.
aureus). J. Akua. Nut., 17(1): 2-12.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Halver, J.E and Hardy, G. 2002. Fish Nutrition. Third Edition. California USA.
Academy Press inc. 822 pp. P: 712- 713.

Handajani. 2007. Peningkatan Nilai Nutrisi Tepung Azolla Melalui Fermentasi.


Naskah Publikasi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Hartoyo dan P. Sukardi. 2007. Alternatif Pakan Ternak Ikan. Pusat Ahli
Teknologi dan Kemitraan (Pattra). Lembaga Penelitian Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto. 4 hal.

Iriyanti, N. 2012. Hasil Analisa Proksimat Daun Singkong. Laboratorium Ilmu


Nutrisi dan Makanan Ternak. Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.

Irmawan, A. 2016. Membongkar Rahasia Sukses Budidaya Ikan Lele, Nila,


Gurame. Araska, Yogyakarta.

Khalil, M., Zahnila, dan Hartami, P. 2015. Studi Pengunaan Pakan Pelet Hasil
Formulasi dari Bahan Baku Nabati untuk Meningkatkan Pertumbuhan
Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy).Berkala Perikanan Terubuk
43(1) : 32 – 44.

Kholifah, T. 2015. Potensi Budidaya Ikan Gurame di Kecamatan Dukupuntang


Kabupaten Cirebon. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. [Skripsi].

Kordi, K. M. 2007. Pengelolaaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Lesmana, D. S. dan Dermawan, I. 2006. Budidaya Ikan Gurame. Jakarta. Penebar


Swadaya.

Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding of Fish. Van Nostrand Reinhold, Auburn.

Mokoginta, I., Takeuchi, T., Suprayudi, M.A.,Wiramiharja Y., dan Setiawati, M.


1999. Pengaruh Sumber Karbohidrat yang Berbeda Terhadap Kecernaan
Pakan, Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurami(Osphronemus
gouramy Lac). Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 5(2)
:13-19.

36
Monaliza, F., et al. 2012. Mesquite Ben and Cassava Leaf Meal in Diets for Nile
tilapia in Growth. Acta Scientiarum, Animal Science. 34 (3) : 231 – 237.

Mudjiman, A. 2008. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mulyasari. 2011. Potensi Daun Ketela Pohon sebagai Salah Satu Sumber Bahan
Baku Pakan Ikan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor. 4 hlm.

Murtidjo, A. B. 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta. 48-


49 hal.

National Research Council. 1993. Nutrien Requirement of Fish. National Academy


Press, WashingtonD.C.

[NRC]. National Research Council. 2011. Nutrien Requirement of Warmwater


Fishes and Shellfishes. Wahington DC: National Academy of Science
Press.

Prihardana, R. Moerwijari, K. Andinurani, P.G. Styaningsih, D. Setiadi


&Hendroko, R. 2007. Bioetanol Ubi Kayu, Bahan Bakar Masa Depan.
Agromedia Pustaka. 194 hal

Rachmad. 2003. Morfologi ikan gurami. Kanisius. Yogyakarta.

Ratnaphadit. 2010. Potential of Glycoamylase and Celullase Prodution Using


Mixed Culture of Aspergillus niger TISTR 3245 and Tricoderma. KKU. Res
I. 15(9) : 2553.

Rusmawan. 2009. Kinerja Pertumbuhan ikan gurami yang dipelihara pada media
bersalinitas berbeda dengan paparan media lisrik. (SKRIPSI) Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.

Sani. 2014. Budidaya Ikan Gurami. Dafa publishing, Yogyakarta. 22 hal

Sahwan, M. F. 2002. Pakan Ikan dan Udang. Penebar Swadaya. Jakarta. 24 hal

Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
Sabagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan.
Oseana, Vol. xxx. No. 3, 2005: 21-26.

Sitanggang, M. 1999. Budidaya Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta. 36 hal

Sitanggang, M. dan B. Sarwono. 2007. Budidaya Gurami. Penebar Swadaya.


Jakarta. 43 hal

37
Sjamsudin AR. 2008. Kajian Pertumbuhan Beberapa Jenis Gurami Dengan
Penggunaan Pakan Yang Berbeda. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Jawa Tengah.

SNI 6485.2.2000. Produksi Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Kelas


Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 10 hlm.

Susanto, H. 1994. Budidaya Ikan Gurami. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Susanto, H. 2002. Pembenihan dan Pembesaran Patin. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sunarma, A. 2004. Penelaahan Sistem Usaha Budidaya Gurame. Balai Budidaya


Air Tawar Sukabumi. Sukabumi.

Sonida, A. 2014. Pengaruh Pemberian Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap


Respon Imun Spesifik Kakap Putih (Lates carcarifer B) yang Diinfeksi
Viral Nervous Necrosis (VNN). Skripsi. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.

Tabrani. 2002. Sulfonasi Onggok sebagai Superabsoerben. Institut Pertanian


Bogor. 32 hal.

Widianingsih., R. Hartati., Endrawati., E.Y. dan Valentina. 2011. Pengaruh


Pengurangan Konsentrasi Nutrient Fosfat dan Nitral Terhadap
Kandungan Lipid Total Nannocloropsis oculata. Jurnal Ilmu Kelautan
16(1): 24-29.

Watanabe, S. 1988. Research Activities. Japan Atomic Energy Research


Institute,Tokyo.
Zonneveld, N. E., Husiman, A., & Bond, J. H. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya
Ikan. Jakarta: gramedia Pustaka Utama.

38

Anda mungkin juga menyukai