Kehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik
Friska Pratiwi
Definisi
- Kehamilan ektopik: suatu kondisi dimana telur yang dibuahi tinggal dan berkembang pada lokasi
lain dari lapisan dalam uterus (diluar kavum uteri).
- Normal: ovum tinggal dan berkembang di lapisan intrauterine.
- Kehamilan ektopik terganggu : kehamilan ektopik yang mengalami abortus ruptur pada tuba.
Epidemiologi
Faktor Risiko
Risiko tinggi : rekonstruksi tuba, sterilisasi tuba, riwayat kehamilan ektopik sebelumnya,
paparan dietilstilbestrol (DES) intrauterine, alat kontrasepsi dalam rahim, patologi tuba.
Risiko sedang : infertil. Riwayat infeksi genital, Sering berganti pasangan
Risiko rendah : Riwayat operasi pelvik/abdominal, Merokok, Douching (irigasi), Koitus
sebelum 18 tahun.
1
Etiologi
1. Faktor Tuba :
- Peradangan atau infeksi menyebabkan lumen tuba menyempit atau buntu.
- Uterus hipoplasia dan saluran tuba berkelok-kelok panjang fungsi silia kurang
- Pasca operasi rekanalisasi tuba
- Kelainan endometriosis tuba atau divertikel saluran tuba yang bersifat kongenital
- Tumor di saluran tuba (mioma uteri, tumor ovarium)
2. Faktor abnormalitas zigot : tumbuh terlalu besar/cepat tersendat tumbuh di saluran tuba
3. Faktor ovarium
4. Faktor hormonal : progesteron (pil KB) membuat gerakan tuba melambat
5. Faktor lain : IUD
Faktor Risiko
Riwayat kehamilan ektopik: rekuren 15% pada kelahiran ke-2. Bila terkena lagi pada kelahiran
ke-2, pada kelahiran ke-3 angka rekuren menjadi 30%
Kelainan anatomi pada tuba falopi
Riwayat operasi tuba falopi: tuba sterilisasi/rekonstruksidapat menyebabkan scaring pada
tuba dan membuat gangguan pada anatomi normal tuba.
Infeksi, kelainan congenital, atau tumor tuba falopi.
PIDbiasanya E/sexual transmited organism(Chlamydia, N.gonorrhoeae. dapat juga
organism yang lain.
IUD: timbul peradangan
Merokok: dose dependent.
Umur: semakin tua semakin mungkin terkena kehamilan ektopik.
Patofisiologi
Berdasarkan penyebab:
1. Tuba: Infeksi,operasi, dan tumor
2. Pelvik: Infeksi, endometriosis, tumor fibroid, atau pelvic scar tissue
3. IUD
Penyebab diatas menyebabkan rusaknya, membuat sempit, atau membuat sumbatan akibat
jaringan parut pada tuba falopi.
Normalnya tuba memiliki silia pada bagian dalam yang berguna penting untuk mentransport telur
dari ovarium ke uterus.
Bila ada gangguan, transport terganggu sehingga telur yang sudah dibuahi tetap berada pada
tuba. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan ektopik.
4. Rokok: delay ovulasi, mengganggu motilitas tuba dan uterus, atau menurunkan imunitas
dapat menyebabkan kehamilan ektopik.
Pada awalnya ovum dapat tumbuh, tetapi karena vaskularisasinya terbatas, embrio dapat mati.
2
Perdarahan dapat diakibatkan dari:
a. Rupture tuba
b. Darah yang bocor dari plasenta yang diperdarahi oleh pembuluh dari sekitar.
o Perdarahan menyebabkan tuba dan jaringan sekitar teriritasi/ischemik dan dapat menyebabkan
sakit pada daerah tersebut. Akibat perdarahan yang ditakutkan adalah syok hemoragik.
Manifestasi Klinis
Gambaran Klinik Subakut (sulit dibedakan dengan abortus iminens atau inkomplit)
Diagnosa
Anamnesa :
- gejala dan faktor risiko
- telat haid
- myeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus, perdarahan pervaginam
Pemeriksaan Fisik :
• syok, takikardi, gejala peritonitis (distensi abdomen dan nyeri tekan).
• Pada pemeriksaan bimanual ditemukan nyeri saat porsio digerakan, forniks posterior
menonjol karena darah terkumpul di kavum douglasi, teraba masa di salah satu sisi uterus.
• KET : pada pemeriksaan vaginal timbul nyeri saat serviks uteri digerakan = nyeri goyang +
3
PP :
β-HCG
Pada kehamilan normal usia 5 minggu kadar β-hCG 6.000-6500. Kenaikan β-hCG 0,6-2x lipat setiap 2
hari. Kenaikkan bHCG <0,6x/2 hari berasosiasi dengan kelainan kehamilan intrauterine atau
ekstrauterin.
Biasanya pada kehamilan ektopik kenaikkan b-HCG dibawah batas normal dibanding dengan
kehamilan normal. Pemeriksaan ini tidak dapat membedakan lokasi KE. Perlu pemeriksaan lebih
lanjut lagi.
Tatalaksana
Syarat pemberian metrotreksat : tidak ada kehamilan intrauterine, belum terjadi rupture,
ukuran masa adneksa ≤ 4 cm, kadar β-hCG ≤ 10.000 mIU/ml
4
Kehamilan Pars Interstitialis Tuba (jarang)
Ovum bernidasi pada pars interstitial tuba. Ruptur terjadi pada kehamilan lebih tua, dapat mencapai
bulan keempat. Perdarahan sangat banyak tidak segera operasi (laparotomi) mati.