Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


RSUD KH MANSYUR KINTAP

Oleh :

JULAIHA

NIPD/NISN : 192959/0047336986

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PELAIHARI

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Jl.Husni Thamrin Ds.Pemuda (KNPI)


Email : smkn_2_pelaihari@yahoo.co.id
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI RSUD KH MANSYUR KINTAP

Diajukan kepada

Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Pelaihari

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Keahlian Kesehatan

Oleh:

JULAIHA

NIPD/NISN : 192959/0047336986

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PELAIHARI

PROGRAM KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI RSUD KH MANSYUR KINTAP

Pelaihari,05 juni – 31 agustus 2021

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Sekolah

MAHRIF A.Md.Kep TITI SHOLIHAT,S.Kep.,Ns


NIP. 19750404 199603 1 004 NIP. 19850808 201402 2 002

MENGETAHUI,

Kepala Sekolah, Pimpinan DU/DI

Drs. H. RODI HARTONO, M.Pd dr. Endik Arifianto


NIP. 19670610 199412 1 004 NIP. 19820321 201001 002
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,sehingga
penulisan Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di RSUD KH
MANSYUR KINTAP sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulisan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini,terutama kepada:

1. Kepada ayahanda M. Aliyus dan ibunda Susana yang telah memberikan


dukungan secara moril dan materil
2. Drs. H. RODI HARTONO, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMKN 2
Pelaihari
3. Akhmad ramadhani, ST Selaku ketua panitia prakerin
4. Titi Sholihat,S.Kep.,Ns selaku pembimbing sekolah
5. Dr. Endik Arifianto selaku Direktur RSUD KH MANSYUR KINTAP
6. Mahrif,A.Md.Kep selaku pembimbing RSUD KH MANSYUR KINTAP
7. Sunarni AMK selaku pembimbing RSUD KH MANSYUR KINTAP
8. Seluruh staf/karyawan RSUD KH MANSYUR KINTAP yang telah
membantu dan memberikan dukungan serta saran dalam pelaksanaan
kegiatan PKL ini.
9. Bapak atau ibu guru yang telah memberikan bekal berupa pengarahan dan
ilmu pengetahuan.

Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) TAHUN AJARAN
2020/2021.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnan laporan ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan
1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Melakukan komunikasi Interpersonal dalam melaksanakan Tindakan


keperawatan

2.2 Menyiapkan tempat tidur terbuka

2.3 Memandikan pasien

2.4 Oral Hygiene pasien tidak sadar

2.5 Oral Hygiene pasien sadar

2.6 Memotong kuku pasien

2.7 Memasang buli-buli panas

2.8 Memasang kirbat es

2.9 Memberikan kompres dingin


2.10 Memberikan kompres hangat

2.11 Mobilisasi pasien miring kiri, kanan dan berbaring

2.12 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar

2.13 Mengukur pernapasan dan nadi

2.14 Mengukur tekanan darah

2.15 Mengukur suhu tubuh

2.16 Melakukan perawatan perineum

2.17 Menolong pasien BAK

2.18 Menolong pasien BAB

2.19 Membersihkan Alat Kesehatan

2.20 Perawatan pasien meninggal dunia

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Visi dan Misi, Nilai, Motto, Falsafah, Tujuan, Semboyan dan Strategi
3.2 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit
3.3 Struktur Organisasi
3.4 Uraian Kegiatan
3.5 Profil Tempat dan kegitan

BAB IV PEMBAHASAN KHUSUS

ASUHAN KEPERAWATAN

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

GAMBARAN KEGIATAN

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

PENILAIAN PKL

DAFTAR HADIR PKL

JURNAL PKL

LEMBAR KONSUL
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Analisis Data

Tabel 1.2 Rencana Keperawatan


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mengganti Infus Pasien

Gambar 1.2 Perawatan pasien Meninggal dunia

Gambar 1.3 Menginjeksi pasien di IGD

Gambar 1.4 Dinas malam di IGD

Gambar 1.5 Memberikan Kompres hangat

Gambar 1.6 Mengantar Linen & APD ke Instalansi Sterilisasi atau Laundry

Gambar 1.7 Ke kamar pasien untuk menginjeksi (ranap)

Gambar 1.8 Menyiapkan Obat (ranap)

Gambar 1.9 Menulis ASKEP (ranap)

Gambar 1.10 Ke APOTEK mengambil Obat

Gambar 1.11 Rapat Bulanan


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan


kegiatan dari Sekolah yang memandukan secara sistematik dan sinkon antara
program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya
dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan
kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dalam kegiatan belajar
mengajar di Sekolah, akan tetapi hal itu dapat dikuasai melalui proses
pengerjaran langsung pada bidang profesi itu sendiri, salah satunya Perawat
Kesehatan. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan
Sistem Ganda diharapkan dapat mencipatakan tenaga kerja yang profesional
tersebut. Dimana para siswa yang dapat melaksanakan Pendidikan tersebut
diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari
pada Dunia Industri.

Dalam pengertian tersebut, tersirat ada 2 pihak, yaitu lembaga


pendidikan pelatihan dan lapangan kerja yang secara bersama – sama
menyelenggarakan suatu program pendidikan dan pelatihan kejuruan. Kedua
belah pihak harus secara bersungguh – sungguh terlibat dan bertanggung
jawab mulai tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai
tahap penilaian dan penentuan kelulusan kenaikan kelas peserta didik
Sekolah SMK Negeri 2 Pelaihari, Jurusan Asisten Keperawatan, Kelas XII
AK B.

1.2. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan
permasalahan dalam kerja prktek kerja lapangan sebagai berikut :

1.2.1. Kendala apa yang dirasakan selama PKL di RSUD KH


MANSYUR KINTAP selama 3 bulan ?
1.2.1. Apakah selama 3 bulan melaksanakan PKL, ilmu, pengalaman,
dan skill yang didapat sudah Maksimal ?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum


Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja
yag sesuai dengan tuntunan lapangan pekerjaan.
Memperkokoh kesesuaian dan kesepadanan antara SMK
dan Dunia Kerja. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses
pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas. Untuk mencapai Visi
dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan 2 Pelaihari.

1.3.2. Tujuan Khusus


Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang berharga, dan memperoleh masukan serta umpan balik guna
memerbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan
kenyataan yang ada di lapangan.
Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek – aspek
usaha yang profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur
organisasi, jenjang karir dan teknik. Mengimplotasikan antara
pendidikan di Sekolah dan diluar Sekolah. Untuk memenuhi salah
satu syarat Uji Kompetensi.
Mengembangkan pola pikir yang lebih maju. Dengan
mengacu pada tujuan pendidikan menengah dan pasal 3 ayat (2)
Peraturan Nomor 29 Tahun 1990. Pendidikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan :

1.3.2.1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapngan kerja serta


mengembangkan sikap profesional.
1.3.2.2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu
berkopetensi dan mampu mengembangkan diri.
1.3.2.3. Menyiapkkan tenaga kerja tingkat menengah untuk
mengisi kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri pada
saat ini maupun masa yang akan datang.
1.3.2.4. Menyiapkan lulusan agar menjadi Warga Negara yang
produktif, adaptif dan kreatif.

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1.4.1. Tempat

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan oleh


penulis di Rumah Sakit RSUD KH MANSYUR KINTAP, yang
beralamat di Jalan Pusaka No. 01 RT 01/1 Desa Kintap,
Kecamatan Kintap dengan kode pos 70883.

Kecamatan Kintap dimana merupakan lokasi RSUD K.H


Mansyur yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tanah
Laut,memiliki Luas Wilayah 537,00 Km2 dengan jumlah Desa 14
Desa. Secara letak geografis Kecamatan Kintap terletak pada 115,
378º- 115, 078° Bujur Timur3, 56197º-3, 94786º Lintang Selatan.
dengan batas-batas :

 Sebelah Utara : Kabupaten Banjar


 Sebelah Timur : Kabupaten Tanah Bumbu
 Sebelah Barat : Kecamatan Jorong
 Sebelah Selatan : Laut Jawa

1.4.2. Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan Praktik kerja lapangan pada semester genap


tahun 2020/2021 selama kurang lebih 3 tahun di mulai pada
tanggan 05 juni 2021 sampai dengan 31 agustus 2021. PKL
berlangsung mengikusti jam dinas rumah sakit. Senin sampai
dengan sabtu 07.30-14.00.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.21 Melakukan komunikasi Interpersonal dalam melaksanakan


Tindakan keperawatan

2.1.1. definisi
Komunikasi Interpersonal merupakan keterampilan perawat
melakukan komunikasi dengan klien dan keluarga dalam
memberikan pelayanan keperawatan.

2.1.2. tujuan
Sebagai pedoman bagi perawat dalam melakukan komunikasi
dengan klien dan keluarga sehingga mampu membina hubungan
baik dan saling percaya dengan klien dan keluarga dalam
memberikan pelayanan keperawatan

2.1.4. prosedur kerja

2.1.4.1. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan


diri
2.1.4.2. Perawat menanyakan identitas nama klien/keluarga
2.1.4.3. Perawat menyampaikan tujuan komunikasi pada
klien/keluarga
2.1.4.4. Perawat berkomunikasi/memberikan penjelasan
dengan menggunakan teknik yang tepat sehingga di
mengerti klien/keluarga
2.1.4.5. Perawat selama berkomunikasi
sopan,ramah,dengan bahasa yang jelas,sistematis
dan tidak mengancam
2.1.4.6. Perawat selalu memperhatikan kondisi
kesehatan/kesiapan klien selama komunikasi
2.1.4.7. Perawat memberikan kesempatan kepada
klien/keluarga untuk bertanya dan berkomunikasi
2.1.4.8. Privasi klien/keluarga selama komunikasi dihargai

2.22 Menyiapkan tempat tidur terbuka

2.2.1. definisi
Tempat tidur terbuka merupakan tempat tidur yang sudah
disiapkan tanpa seprei prnutup(over laken).

2.2.2. tujuan
Dapat segera digunakan

2.2.3. alat dan bahan

2.2.3.1.Tempat tidur,kasur,dan bantal

2.2.3.2.Alat tenun disusun menurut pemakaiannya

2.2.3.2.1. Alas Kasur


2.2.3.2.2. Laken/sprei besar
2.2.3.2.3. Perlak
2.2.3.2.4. Stik laken/sprei melintang
2.2.3.2.5. Boven laken
2.2.3.2.6. Selimut dilipat terbalik(bagian dalam selimut
dilipat diluar)

2.2.4. prosedur kerja

2.2.4.1.Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut :

2.2.4.1.1. Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah


Kasur
2.2.4.1.2. Bentangkan ,masukan sprei bagian kepala
bawah kasur kurang lebih 30 cm; demikian
juga pada kaki,tarik setengah mungkin
2.2.4.1.3. Pada ujung sisi kasur bentuk sisi 90
derajat,lalu masukan seluruh tepi sprei
kebawah kasur dengan rapid an tegang
2.2.4.2.Letakkan perlak melintang pada kasur kurang lebih 50 cm
dari bagian kepala

2.2.4.3.Letakkan stik laken diats sprei melintang,kemudian


masukan sisi-sisinya kebawah kasur bersama dengan
perlak.

2.2.4.4.Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki,pada bagian


atas yang terbalik masukan kebawah kasur kurang lebih 10
cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90
derajat dan masukan kebawah kasur ,tarik sisi atas sampai
terbentang

2.2.4.5.Pasang selimut pada kasur bagian kaki,pada bagian atas


yang terbalik dimasukan kebawah kasur kurang lebih 10
cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90 derajat dan
masukan kebawah kasur .Tarik sisi atas sampai terbentang

2.2.4.6.Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya

2.2.4.7.Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas


tempat tidur dengan bagian yang terbuka dibagian bawah

2.2.4.8.Cuci tangan

2.23 Memandikan pasien

2.3.1. definisi
Memandikan pasien merupakan kegiatan membersihkan tubuh
pasien dengan menggunakan air bersih dan sabun.
2.3.2. tujuan
2.3.2.1.Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
2.3.2.2.Memberi rasa nyaman
2.3.2.3. Merangsang peredaran darah
2.3.2.3. Sebagai pengobatan
2.3.2.4. Mencegah infeksi
2.3.2.5. Mendidik pasien dalam keberrsihan perorangan

2.3.3. alat dan bahan


2.3.3.1. (1) stel pakaian bersih
2.3.3.2. Kereta mandi
2.3.3.3. Baskom + air bersih 2 buah
2.3.3.4. Waslap 2 buah
2.3.3.5. Sabun mandi
2.3.3.6. Manchspritus/minyak kelapa
2.3.3.7. Selimut mandi/sampiran
2.3.3.8. Talk

2.3.4. prosedur kerja


2.3.4.1 Perawat mencuci tangan
2.3.4.2 Memasang sampiran ,pintu,jendela,dan korden di tutup
2.3.4.3 Memasang selimut disisi kanan pasien
2.3.4.4 Pakaian atas dibuka
2.3.4.5 Membersihkan wajah
2.3.4.5.1 Handuk dibentangkan diatas kepala
2.3.4.5.2 Wajah,telinga,leher dibersihkan
2.3.4.6 Membersihkan tangan
2.3.4.6.1 Selimut mandi diturunkan
2.3.4.6.2 Handuk dibentangkan dibawah lengan yang
terjauh
2.3.4.6.3 Lengan dibersihkan dan dikeringkan
2.3.4.6.4 Handuk dipindahkan dan dibentangkan di
lengan terdekat
2.3.4.6.5 Lengan dibersihkan lalu dikeringkan
2.3.4.7 Mencuci dada dan perut
2.3.4.7.1 Pakaian bawah dibuka
2.3.4.7.2 Selimut mandi diturunkan sampai bawah
perut
2.3.4.7.3 Kedua lengan pasien dikeataskan
2.3.4.7.4 Ketiak,dada dan perut dibesihkan lalu
dikeringkan
2.3.4.7.5 Bagian atas ditutup/selimut mandi
2.3.4.8 Mencuci punggung
2.3.4.8.1 Pasien dimiringkan ke kanan/ ke kiri
2.3.4.8.2 Handuk dibentangkan dibawah punggung
sampai bokong
2.3.4.8.3 Punggung sampai bokong dibersihkan lalu
dikeringkan
2.3.4.8.4 Punggung digosok dengan minyak kelapa
/branch spritus ,talk
2.3.4.8.5 Pakaian bagian atas di pasangkan
2.3.4.9 Mencuci kaki
2.3.4.9.1 Handuk dibentangkan dibawah bokong,
pakaian bawah dibuka
2.3.4.9.2 Kaki dibersihkan dan dikeringkan
2.3.4.10 Mencuci lipat paha dan genitalia
2.3.4.10.1 Handuk dibentangkan dibawah
bokong,pakaian dibawah dibuka
2.3.4.10.2 Daerah lipatan paha genitalia dibersihkan
lalu dikeringkan
2.3.4.10.3 Pakaian bawah / dalam dikenakan
2.3.4.10.4 Selimut mandi dan handuk dikenakan
2.3.4.11 Selimut pasien dipasang Kembali
2.3.4.12 Pasien dan tempat tidur dirapikan
2.3.4.13 Peralatan dan pakaian kotor di kembalikan
2.3.4.14 Perawat cuci tangan
2.3.4.15 Mengdokumentasikan pada catatan keperawatan

2.24 Oral Hygiene pasien tidak sadar

2.4.1. definisi
Tindakan membersihkan dan menyegarkan mulut,gigi,dan gusi

2.4.2. tujuan
2.4.2.1.Mencegah penyakit gigi dan mulut
2.4.2.2.Memperbaiki fungsi mulut(meningkatkan nafsu makan)
2.4.2.3.Mempertahankan rongga mulut

2.4.3. alat dan bahan


2.4.3.1.Larutan pencuci mulut
2.4.3.2.Tongue spatel yang dibalut kassa
2.4.3.3.Perlak pengalas
2.4.3.4.Bengkok
2.4.3.5.Tissue
2.4.3.6.Gelas dan air

2.4.4. prosedur kerja


2.4.4.1.Tahap prainteraksi
2.4.4.1.1.Melakukan pengecekan program terapi
2.4.4.1.2.Mencuci tangan

2.4.4.2.Tahap orientasi

2.4.4.2.1.Memberi salam kepada keluarga pasien


Bersihkan mulut pasien dengan tongue spatel
yang telah dibasahi air pencuci
2.4.4.2.2.mulut,bersihkan permukaan gigi. Gosok paltum
mulut,bibir,pipi. Gosok lidah dan hindari reflek
gag, ulangi sesuai kebutuhan

2.4.4.2.3.Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan


kepada keluarga pasien

2.4.4.3.Tahap kerja

2.4.4.3.1.Atur privasi pasien

2.4.4.3.2.Atur posisi asien miring atau semi fowler

2.4.4.3.3.Tempatkan perlak pengalas dan bengkok dibawah


atau disamping dagu pasien

2.4.4.3.4.Dengan hati-hati regangkan gigi atas dan bawah


dengan tongue spatel secara perlahan

2.4.4.4.Tahap terminasi

2.4.4.4.1.Membersihkan alat

2.4.4.4.2.Mengevaluasi tindakan kepada keluarga pasien

2.4.4.4.3.Berpamitan

2.4.4.4.4.Cuci tangan

2.4.4.4.5.Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan

2.25 Oral Hygiene pasien sadar

2.5.1. definisi
Oral hygine merupakan tindakan membersihkan rongga mulut,
lidah dan gigi dari semua kotoran dan sisa makanan dengan kassa
atau kapas yang telah dibasahi air bersih.
2.5.2. tujuan
Mempertahankan kebersihan rongga mulut , lidah dan gigi dari
semua kotoran dan sisa makanan agar tetap sehat dan tidak
berbau
2.5.2.1.Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis dll
2.5.2.2.Memberi perasaan nyaman pada pasien
2.5.2.3.Meningkatkan nafsu makan

2.5.3. alat dan bahan


Baki yang berisi :
2.5.3. Handuk
2.5.4. Gelas kumur berisi air bersih / Na cl 0,9% / air garam
2.5.5. Sudip lidah(tongue spatel) yang sudah dibungkus kassa
2.5.6. Kapas lidi
2.5.7. Bengkok
2.5.8. Gass/ kapas dppres
2.5.9. Pinset (arteri klem)
2.5.10. Borax gliserin 10%

2.5.4. prosedur kerja


2.5.4.1. Beri penjelasan kepada pasien
2.5.4.2. Handuk diletakkan di dagu dan dipipi pasien
2.5.4.3. Ujung pinset dibungkus dengan gas dibasahi dengan air
bersih / Na cl 0,9% / air garam
2.5.4.4. Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah
2.5.4.5. Rongga mulut dibersihkan mulai rongga mulut , gigi,
lidah dan terakhir bibir
2.5.4.6. Gaas yang kotor dibuang dibengkok
2.5.4.7. Tindakan pembersihan tersebut diulangi sampai bersih
2.5.4.8. Selanjutnya oleskan borax gliserin 10%
2.5.4.9. Bila pada stomatitis oleskan obat lain
2.5.4.10.Pasien dirapikan
2.5.4.11.Peralatan dikembalikan ke tempatnya
2.5.4.12.Dokumentasikan pada catatan keperawatan

2.26 Memotong kuku pasien

2.6.1. definisi
Memotong kuku pasien yang panjang pada pasien yang tidak
dapat melakukannya sendiri.

2.6.2. tujuan
Menjaga kebersihan,menjaga penularan dan mencegah timbulnya
infeksi.

2.6.3. alat dan bahan


2.6.3.1. Alat pemotong kuku 1 buah
2.6.3.2. Handuk 1 buah
2.6.3.3. Bengkok 1 buah
2.6.3.4. (4)baskom berisi air hangat 1 buah
2.6.3.5. Sabun dalam tempatnya 1 buah
2.6.3.6. Sikat kuku 1 buah
2.6.3.7. Kapas secukupnya
2.6.3.8. Aceton bila perlu
2.6.3.9. Minyak kelapa / baby oil secukupnya
2.6.3.10.Penggosok kapalan 1 buah

2.6.4. prosedur kerja


2.6.4.1. Informasi kepada pasien,siapkan pasien, kemudian
perawat mencuci tangan
2.6.4.2. Rendam tangan(kuku) pasien pada baskom yang telah
berisi air hangat kurang lebih 5 menit
2.6.4.3. Bila kuku sangat kotor , harus disikat dengan sabun dan
sikat kuku kemudian bilas hingga bersih dan keringkan
dengan handuk
2.6.4.4. Kemudian potong kuku dengan hati-hati dengan
beralaskan bengkok agar kuku tidak berserakan (lakukan
satu persatu hingga kuku terpotong).
2.6.4.5. Bila ada kepalan pada tangan dan kaki dilakukan
penggosokan.
2.6.4.6. Balurkan minyak kelapa / baby oil pada ujung jari pasien
dan lakukan massege ringan agar peredaran darah
menjadi lancer.
2.6.4.7. Bereskan alat,informasikan kepada pasien bahwa kegiatan
sudah selesai dilaksanakan.
2.6.4.8. Mencuci tangan.

2.27 Memasang buli-buli panas

2.7.1. definisi
Buli-buli panas (WWZ, Warm Water Zack, kompres hangat
kering) adalah botol karet yang diisi air panas dan kerap digunakan
untuk meringankan rasa nyeri, seperti nyeri otot, nyeri menstruasi,
dan sebagainya. Dengan dikompres hangat, rasa nyeri bisa
teralihkan dan penderita pun bisa merasa lebih nyaman.

2.7.2. tujuan
2.7.2.1. Memperlancar sirkulasi darah
2.7.2.2. Mengurangi rasa sakit
2.7.2.3. Merangsang peristaltik usus

2.7.3. alat dan bahan


2.7.3.1. Kantong buli-buli panas/ WWZ
2.7.3.2. Sarung buli-buli panas/ handuk
2.7.3.3. Air panas
2.7.3.4. Handschoon
2.7.3.5. Masker
2.7.3.6. Lap kerja
2.7.3.7. Pengalas

2.7.4. prosedur kerja


2.7.4.1. isi buli - buli dengan air panas 1/3 bagian.
2.7.4.2. keluarkan udara dari buli - buli.
2.7.4.3. periksa apakah buli - buli panas bocor.
2.7.4.4. pasang kain pengalas pada buli - buli panas.
2.7.4.5. pasang buli - buli panas diperut / dikaki.
2.7.4.6. ganti apabila air sudah dingin.
2.7.4.7. ganti apabila air sudah dingin

2.28 Memasang kirbat es

2.8.1. definisi
Kirbat es merupakan suatu cara atau upaya untuk menurunkan
demam atau mengurangi nyeri dan peregangan otot dengan
memberikan kompres dingin kering dengan memanfaatkan kirbat
es.

2.8.2. tujuan
2.8.2.1. Menghentikan perdarahan
2.8.2.2. Mengurangi rasa sakit / nyeri dan peradangan
2.8.2.3. Menurunkan suhu tubuh (demam)
2.8.2.4. Mempercepat pemulihan pada otot olahragawan

2.8.3. alat dan bahan


2.8.3.1. Kirbat es biasa,leher,gantung dan sarungnya
2.8.3.2. Perlak dan alasnya
2.8.3.3. Mangkok berisi potongan es batu
2.8.3.4. Garam satu sendok teh ( jika perlu)

2.8.4. prosedur kerja


2.8.4.1. Menjaga keamanan privasi pasien
2.8.4.2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
2.8.4.3. Mengisi kirbat es dengan potongan es hingga 2/3 bagian
2.8.4.4. Mengeluarkan udaran dan kirbat es dan pastikan tidak
bocor
2.8.4.5. Mengeringkan dengan lap kerja dan menggunakan /
memakai sarung tangan
2.8.4.6. Meletakkan sebuah pengalas di bawah daerah yang
dapat dipasang kirbat
2.8.4.7. Meletakkan kirbat pada bagian tubuh yang akan di
kompres dengan kepala kirbat mengarah keluar tempat
tidur
2.8.4.8. Memantau respon pasien
2.8.4.9. Merapikan pasien

2.29 Memberikan kompres dingin

2.9.1. definisi
Kompres dingin adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
pengobatan, salah satunya penanganan cedera. Jika dilakukan
dengan benar, cara ini bisa meredakan cedera, nyeri, bengkak, atau
mendinginkan demam. Kompres dingin memiliki berbagai bentuk,
baik itu dibuat sendiri ataupun produk dijual.

2.9.2. tujuan
Meredakan peradangan atau bengkak, mengurangi rasa sakit
akibat cedera pada otot atau sendi, serta meningkatkan aliran darah
tidak bisa sembarangan

2.9.3. alat dan bahan


2.9.3.1. Es batu
2.9.3.2. Was lap atau handuk kecil bersih
2.9.3.3. Air bersih
2.9.3.4. Kantong plastic

2.9.4. prosedur kerja


2.9.4.1. Letakkan es batu ke dalam kantong plastik atau handuk
kecil bersih untuk membuat kompres dingin.
2.9.4.2. Basahi handuk dengan air dingin lalu bungkus kantong
plastik es. Kamu juga bisa mencelupkan kain lap ke
dalam bak es jika menurutmu kain tersebut tidak terlalu
dingin di kulit.
2.9.4.3. Letakkan kompres yang sudah dibuat di kulit hingga 20
menit.
2.9.4.4. Keringkan area cedera dengan handuk kering setelah
selesai.
2.9.4.5. Ulangi kompres setelah dua jam, khususnya pada cedera
pembengkakan. Terus lakukan hingga bengkaknya
hilang.

2.30 Memberikan kompres hangat

2.10.1. definisi
Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita yang mengalami
demam tinggi dengan cara kompres air hangat.
2.10.2. tujuan
Memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada pasien demam
tinggi , mencegah menggigil dan kejang

2.10.3. alat dan bahan


2.10.3.1. Baskom mandi
2.10.3.2 Air hangat
2.10.3.3 Thermometer
2.10.3.4 Lap mandi / was lap
2.10.3.5 Sarung tangan
2.10.3.6 Perlak / bantal anti air

2.10.4. prosedur kerja


2.10.4.1 Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
2.10.4.2 Jelaskan maksud tindakan yang akan dilakukan
2.10.4.3 Tutup tirai dan pintu
2.10.4.4 Ukur suhu dan nadi pasien
2.10.4.5 Lepaskan baju pasien dengan selimut mandi
2.10.4.6 Letakan perlak / bantal anti air dibawah pasien
2.10.4.7 Periksa suhu air , celupkan waslap dan letakan lap yang
sudah basah di masing – masing ketiak dan lipatan paha
diteruskan kompres ekstermitas lain selama 5 menit
sambil lihat respon pasien
2.10.4.8 Keringkan ekstermitas dan kaji ulang suhu dan nadi
klien tiap 15 menit , observasi reespon klien
2.10.4.9 Ganti air dan lakukan kompres kembali sesuai
kebutuhan , bila suhu sudah turun sedikit diatas normal
(36℃) hentikan tindakan
2.10.4.10 Keringkan ekstrmitas seluruhnya dan pertahankan
selimut atau ganti selimut yang kering
2.10.4.11 Bereskan alat - alat dang anti alat tenun bila basah
2.10.4.12 Catat pada catatan perawat tindakan yang dilakukan dan
setiap perubahan tanda – tanda vital/menggigil

2.31 Mobilisasi pasien miring kiri, kanan dan berbaring

2.11.1. definisi
Mobilisasi dengan posisi sims adalah teknik pemberian posisi
dengan memiringkan tubuh ke kanan atau ke kiri dengan posisi
tubuh masih tetap berbaring

2.11.2. tujuan
2.11.2.1 Mencegah rasa tidak nyaman pada otot
2.11.2.2 Mempertahankan tenus otot
2.11.2.3 Mencegah terjadinya komplikasi mobilisasai,seperti
ulkus decubitus, kerusakan saraf superficial,kerusakan
pembuluh darah dan kontraktur
2.11.2.4 Untuk memudahkan tindakan pemberian enema
2.11.2.5 Memudahkan perawatan dan pemeriksaan pada area
perenial INDIKASI.

2.11.3. alat dan bahan


2.11.3.1 Bantal dan guling seperrlunya
2.11.3.2 Handuk atau bantal

2.11.4. prosedur kerja


2.11.4.1 Berikan salam,perkenalkan diri anda dan tanyakan
kondisi klien
2.11.4.2 Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien
2.11.4.3 Menjekaskan langkah – langkah tindakan
2.32 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar

2.12.1. definisi
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar adalah tindakan
memindahkan pasien yang mengalami
ketidakmampuan,keterbatasan,tidak boleh melakukan sendiri atau
tidak sadar dari tempat tidur ke brankar yang dilakukan dua atau
tiga orang perawat

2.12.2. tujuan
Memindahkan pasien antar ruangan untuk tujuan tertentu
( misalnya pemeriksaan diagnostic, pidah ruangan, dll )

2.12.3. alat dan bahan


2.12.3.1. brankar
2.12.3.2. bantal bila perlu

2.12.4. prosedur kerja


2.12.4.1 Ikuti protocol standar
2.12.4.2 Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90℃
terhadap tempat tidur
2.12.4.3 Dua atau tiga orang perawwat menghadap ke tempat
tidur / pasien
2.12.4.4 Silangkan tangan pasien ke depan dada
2.12.4.5 Tekuk lutu anda , kemudian masukkan tangan anda ke
bawah tubuh pasien
2.12.4.6 Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher /
bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan
tangan di bawah pinggang dan panggul pasien,
sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan di bawah
pinggul dan kaki pasien
2.12.4.7 Pada hitungan ketiga , angkat pasien bersama – sama
dan pindahkan ke brankar
2.12.4.8 Atur posisi
2.12.4.9 Lengkapi protocol

2.33 Mengukur pernapasan dan nadi

2.13.1. definisi
Menghitung jumlah pernafasan inspirasi yang diikuti ekspirasi
dalm satu menit, sedangkan Menghitung denyut nadi dengan
meraba :
2.13.1.1 Arteri Ardialis pada pergelangan tangan
2.13.1.2 Arteri Bracahialis pada siku bagian dalam
2.13.1.3 Arteri Csarotis pada leher
2.13.1.4 Arteri Temporalis pada pelipis
2.13.1.5 Arteri Femoralis pada lipatan paha (selangka)
2.13.1.6 Arteri Dorsalis pada ubun – ubun (fontanel) bayi

2.13.2. tujuan
Menghitung pernafasan dan nadi pasien dalam satu menit guna
mengetahui keadaan umum pasien

2.13.3. alat dan bahan


2.13.3.1 Arloji tangan dengan petunjuk detik
2.13.3.2 Buku catatan

2.13.4. prosedur kerja


2.13.4.1 Menghitung pernafasan dan nadi dapat dilakukan
bersamaan dengan pengukuran suhu atau tersendiri
2.13.4.2 Menghitung jumlah respirasi dalam satu menit dan
hasilnya dicatat dicatatan keperawatan dan curve lyst,
sedangkan pada waktu perhitungan denyut nadi , pasien
harus benar – benar istirahat dlam posisi berbaring atau
duduk
2.13.4.3 Bila ada kelainan saat mengukur pernafasan dan nadi
pada pasien segera laporkan kepada penanggung jawab
ruangan atau dokter yang bersangkutan
2.13.4.4 Khusus pad anak – anak perhitungan nadi dilakukan
selama satu menit
2.13.4.5 Hasil perhitungan dicatat pada buku catatan pernafasan
dan nadi

2.34 Mengukur tekanan darah

2.14.1. definisi
Mengukur desakan darah pada arterial

2.14.2. tujuan
2.14.2.1. Mengetahui kondisi jantung atau tekanan darah
2.14.2.2 Membantu dalam memberikan therapy
2.14.2.3 Mencegah terjadinya penurunan keadaaan umum secara
mendadak

2.14.3. alat dan bahan


2.14.3.1. Tensimeter
2.14.3.2 Stetoskop
2.14.3.3 Buku catatan / kurve lyst

2.14.4. prosedur kerja


2.14.4.1. Lengan baju digulung keatas
2.14.4.2 Manset dipasng sesuai kondisi pasien dan jangan terlalu
kencang
2.14.4.3 Buka tutup air raksa, stetoskop ditempelkan pada arteri
tempat pengukuran
2.14.4.4 Sekrop balon karet ditutup dan pengunci air raksa
dibuka
2.14.4.5 Balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar
2.14.4.6 Sekrup balon dibuka secara perlahan sehingga air raksa
dalam pipa gelas turun sambil mendengarkan denyutan
lihat turunnya air raksa ,skala permukaan air raksa
waktu ada denyutan pertama disebut systole, misalnya
120 mmHg
2.14.4.7 Dengarkan terus sampai terdengar denyutan terakhir ,
skala permukaan air raksa pada denyutan terakhir
disebut tekanan diastole, misalnya 80 mmHg
2.14.4.8 Hasilnya berarti systole/diastole : 120/80 mmHg dicatat
dalam catatan keperawatan atau curve lyst
2.14.4.9 Peralatan dibereskan
2.14.4.9.1 Tutup kran air raksa
2.14.4.9.2 Sekrup dilonggarkan
2.14.4.9.3 Manset dilepas dan di gulung

2.35 Mengukur suhu tubuh

2.15.1. definisi
Mengukur suhu tubuh dengan menggunakan thermometer

2.15.2. tujuan
2.15.2.1 Mengetahui suhu badan
2.15.2.2 Menetukan diagnose
2.15.2.3 Menentukan tindakan perawatan

2.15.3. alat dan bahan


2.15.3.1 Thermometer
2.15.3.2 Buku catatan
2.15.4. prosedur kerja
2.15.4.1 Alat – alat didekatkan
2.15.4.2 Petugas mencuci tangan
2.15.4.3 Menurunkan air raksa thermometer tepat pada angka nol
2.15.4.4 Memasang thermometer tepat pada resevoirnya jepitkan
ditengah – tengah ketiak dan lengan dilipatkan
2.15.4.5 Mengangkat thermometer setelah 5 – 10 menit langsung
dibaca
2.15.4.6 Mencuci thermometer di air mengalir dengan sabun /
kapas alcohol dikeringkan air raksa kembali diatur ke 0
disimpan
2.15.4.7 Merapikan pasien
2.15.4.8 Membereskan alat – alat
2.15.4.9 Mencuci tangan

2.36 Melakukan perawatan perineum

2.16.1. definisi
Perawatan perineum adalah upaya memberikan pemenuhan
kebutuhan rasanyaman dengan cara menyerahkan daerah antara
kedua paha yang dibatsi antara lubang dubur dan bagian alat
kelamin luar pada wanita yang habis melahirkan agar terhindar
dari infeksi

2.16.2. tujuan
2.16.2.1 Menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.
2.16.2.2 Menghindari pemberian obat trandisional.
2.16.2.3 Menghindari pemakaian air panas untuk berendam.
2.16.2.4 Mencuci luka dan perineum dengan air dan sabun 3-4 x
sehari.
2.16.2.5 Kontrol ulang maksimal seminggu setelah persalinan
untuk pemeriksaan penyembuhan luka
2.16.3. alat dan bahan
2.16.3.1 Kassa steril
2.16.3.2 Sarung tangan steril
2.16.3.3 Pembalut wanita
2.16.3.4 Nierbekken

2.16.4. prosedur kerja


2.16.4.1 Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan
2.16.4.2 Melakukan verifikasi ulang dengan cara meminta pasien
menyebutkan nama dan tanggal lahir,kemudian
cocokkan dengan gelang identitas
2.16.4.3 Siapkan dan dekatkan peralatan yang diperlukan
2.16.4.4 Siapkan lingkungan yang nyaman atau jaga privasi
pasien
2.16.4.5 Atur tidur pasien dengan posisi pasien
terlentang,kemudian lepaskan gurita serta bagian bawah
pasien
2.16.4.6 Selanjutnya bantu pasien atau anjurkan untuk menekuk
kedua lutut atau dorsal recumbent
2.16.4.7 Bidan atau perawat cuci tangan dan memakai sarung
tangan
2.16.4.8 Lakukan perawatan luka pereneum sebagai berikut :
2.16.4.8.1 Perhatikan sekitar luka perineum ada tanda –
tanda infeksi atau tidak
2.16.4.8.2 Jika tidak infeksi, lika ditutup kembali dan
dipasang pembalut Wanita
2.16.4.8.3 Jika infeksi diberikan antibiotika
2.16.4.9 Rapikan pasien dengan memakai kembali gurita serta
pakaian bawah pasien
2.16.4.10 Rapikan alat ke tempat semula dan bidan atau perawat
cuci tangan
2.16.4.11 Lakukan dokumentasi dalam catatan perawat

2.37 Menolong pasien BAK

2.17.1. definisi
Membantu pasien yang hendak buang air kecil diatas tempat tidur

2.17.2. tujuan
2.17.2.1 Mengurangi pergerakan pasien
2.17.2.2 Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
eleminasi
2.17.2.3 Mengetahui adanya kelainan urine dengan langsung

2.17.3. alat dan bahan


2.17.3.1 Pispot tertutup / urinal
2.17.3.2 Pengalas
2.17.3.3 Botol berisi air cebok
2.17.3.4 Kapas cebok dalam tempatnya
2.17.3.5 Tissue , sarung tangan
2.17.3.6 Sampiran
2.17.3.7 Sarung tangan

2.17.4. prosedur kerja


2.17.4.1 Pasien diberitahu, dan perugas memakai sarung tangan
2.17.4.2 Pintu ditutup dan sampiran dipasang
2.17.4.3 Pakaian baawah pasien dibuka bagian tubuh ditutup
selimut
2.17.4.4 Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat
bokong kalau perlu dibantu lalu pasang pengalas
2.17.4.5 Pispot disorongkan sampai tepat dibawah bokong
pasien, bila pasien tidak bias melakukan sendiri petugas
membantu dengan tangan kiri untuk menekuk lutut dan
mengangkat pinggul pasien sedangkan tangan kanan
menyorongkan pispot sampai posisi tepat dan nyaman.
2.17.4.6 Bila sudah selesai bak kaki pasien diregangkan selimut
dibuka sedikit lalu daerah genetalia dibersihkan dari atas
kebawah secara berulang sampai bersih, bila pasien
mau/bias sendiri petugas menyiram dan tangan pasien
dicuci
2.17.4.7 Setelah selesai pispot diangkat,ditutup dan diturunkan
2.17.4.8 Bokong pasien dibersihkan dengan tissue
2.17.4.9 Pasien dirapikan , alat dibereskan
2.17.4.10 Pintu sampiran dibuka kemabali

2.38 Menolong pasien BAB

2.18.1. definisi
Membantu pasien yang hendak air besar diatas tempat tidur

2.18.2. tujuan
2.18.2.1 Mengurangi pergerakan pasien
2.18.2.2 Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
eleminasi
2.18.2.3 Mengetahui adanya kelainan pada feses dengan
langsung

2.18.3. alat dan bahan


2.18.3.1 Pispot tertutup / urinal
2.18.3.2 Pengalas
2.18.3.3 Botol berisi air cebok
2.18.3.4 Kapas cebok dalam tempatnya
2.18.3.5 Tissue , sarung tangan
2.18.3.6 Sampiran
2.18.3.7 Sarung tangan

2.18.4. prosedur kerja


2.18.4.1 Pasien diberitahu, dan perugas memakai sarung tangan
2.18.4.2 Pintu ditutup dan sampiran dipasang
2.18.4.3 Pakaian baawah pasien dibuka bagian tubuh ditutup
selimut
2.18.4.4 Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat
bokong kalau perlu dibantu lalu pasang pengalas
2.18.4.5 Pispot disorongkan sampai tepat dibawah bokong
pasien, bila pasien tidak bias melakukan sendiri petugas
membantu dengan tangan kiri untuk menekuk lutut dan
mengangkat pinggul pasien sedangkan tangan kanan
menyorongkan pispot sampai posisi tepat dan nyaman
2.18.4.6 Bila sudah selesai bak kaki pasien diregangkan selimut
dibuka sedikit lalu daerah genetalia dibersihkan dari atas
kebawah secara berulang sampai bersih, bila pasien
mau/bias sendiri petugas menyiram dan tangan pasien
dicuci
2.18.4.7 Setelah selesai pispot diangkat,ditutup dan diturunkan
2.18.4.8 Bokong pasien dibersihkan dengan tissue
2.18.4.9 Pasien dirapikan , alat dibereskan
2.18.4.10 Pintu sampiran dibuka kemabali

2.39 Membersihkan Alat Kesehatan

2.19.1. definisi
Tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa petugas
kesehatan dapat menangani secara aman (peralatan medis,sarung
tangan,dan meja pemeriksaan)
2.19.2. tujuan
Membersihkan alat-alat yang sudah dipakai agar bersih dan steril
kembali sehingga dapat digunakan kembali bila terjadi tindakan
selanjutnya.

2.19.3. alat dan bahan


2.19.3.1 Sarung tangan steril
2.19.3.2 Deterjen
2.19.3.3 Cairan klorin

2.19.4. prosedur kerja


2.19.4.1 Perlengkapan / bahan-bahan untuk mencuci peralatan
2.19.4.1.1 Sarung tangan karet yang tebal atau sarung
tangan rumah tangga dari bahan lateks
2.19.4.1.2 Sikat halus (boleh menggunakan sikat gigi)
2.19.4.1.3 Tabung suntik (minimal ukuran 10ml :
untuk mebilas bagian dalam
kateter,termasuk kateter penghisap lender)
2.19.4.1.4 Wadah plastik atau baja anti karat
(satainless steel)
2.19.4.1.5 Air bersih
2.19.4.1.6 Sabun dan detergent
2.19.4.2 Tahap-tahap pencucian dan pembilasan
2.19.4.2.1 Gunakan sarung tangan yang tebal pada
kedua tangan
2.19.4.2.2 Ambil peralatan bekas pakai yang sudah
direkomendasikan (hati-hati bila
memegang peralatan yang tajam,seperti
gunting dan jarum jahit)
2.19.4.2.3 Agar tidak merusak benda-benda yang
terbuat dari plastik atau karet jangan dicuci
secara bersamaan dengan peralatan yang
terbuat dari logam
2.19.4.2.4 Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan
hati-hati
2.19.4.2.5 Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran
2.19.4.2.6 Buka engsel gunting dan klem

2.40 Perawatan pasien meninggal dunia

2.20.1. definisi
Memberikan perawatan khusus kepada pasien yang akan
meninggal (dlam keadaan sakaratul maut)

2.20.2. tujuan
2.20.2.1. Memberikan keputusan dan keterangan kepada pasien
dan keluarganya
2.20.2.2 Memberikan keterangan dan kesan yang baik kepada
pasien di sekitarnya

2.20.3. alat dan bahan


2.20.3.1. Tempat/ruangan khusus bila memungkinkan sampiran
2.20.3.2 Alat resulasi
2.20.3.3 Tensimeter dan stetoskop
2.20.3.4 Pinset
2.20.3.5 Kain kasa dan air matang dalam tempatnya
2.20.3.6 Handuk kecil dan washlap untuk menyeka keringat
dingin
2.20.3.7 Alat tenun secukupnya

2.20.4. prosedur kerja


2.20.5.1. Pasien ditempatkan terpisah dari pasien lain dan
dipasang sampiran
2.20.5.2 Pasien tetap didampingi oleh perawat dan keluarga
2.20.5.3 Perwat secara bijaksana menjelaskan keadaan pasien
kepada keluarga pasien
2.20.5.4 Usahakan pasien selalu dalam keadaan bersih
2.20.5.5 Usahakan suasan disekitar pasien dalam keadaan tanang
2.20.5.6 Bila bibir pasien kering basahilah bibir pasien dengan
gaas yang dicelupkan dulu ke dalam air matang dengan
menggunakan pinset
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Visi dan Misi, Nilai, Motto, Falsafah, Tujuan, Semboyan dan Strategi

3.1.1. Visi
Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif,
Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP).
3.1.2. Misi
Misi RSUD KH. Mansyur adalah
3.1.2.1. Meningkatkan mutu layanan yang ditunjang dengan
sarana prasarana dan peralatan yang memadai serta
tempat yang nyaman.
3.1.2.2. Menjadikan lingkungan rumah sakit yang tertata, bersih
dan rapi serta suasana layanan yang 5S (senyum, salam,
sapa, sopan, dan santun). 2 PROFIL RSUD KH.
MANSYUR TAHUN 2020.
3.1.2.3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan
kemampuan memberikan layanan serta cepat dan tepat
melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
3.1.2.4. Mengembangkan jenis dan ketersediaan layanan melalui
sistem manajemen modern dan representatif.
3.1.2.5. Meningkatkan kepedulian rumah sakit terhadap kepuasan
Pasien dan karyawan.
3.1.3. Nilai
Nilai-nilai yang mendasari pelayanan RSUD KH. Mansyur adalah
Sikap kerja pegawai rumah sakit dalam melaksanakan tugas
didasarkan atas nilai-nilai kerjasama, keterbukaan,
bertanggungjawab dan tulus ikhlas.

3.1.4. Motto
“Keamanan, Kenyamanan, dan Kepuasan adalah Tugas Kami”.
3.1.5. Falsafah
Mutu dan Keselamatan Pasien Landasan Pelayanan Kami.
3.1.6. Tujuan
Tujuan Rumah Sakit yaitu

3.1.6.1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna


atau komprehensif yang meliputi pelayanan medik umum,
pelayanan spesialistik dasar dan penunjang, pelayanan
penunjang medik serta administrasi.
3.1.6.2. Menjadikan RSUD KH. Mansyur sebagai fasilitas
kesehatan yang memberikan pelayanan yang unggul dan
nyaman didukung SDM yang professional, handal,
inovatif serta prosedur layanan yang efektif dan efisien. 3
PROFIL RSUD KH. MANSYUR TAHUN 2020.
3.1.6.3. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat didukung
dengan sarana prasarana yang sesuai dengan kebutuhan
pasien dan kemajuan IPTEK.
3.1.6.4. Terpenuhinya kepuasan klien dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan yang paripurna dan tercapainya
kesejahteraan karyawa

3.1.7. Semboyan
Pelayanan Rumah Sakit ”KINTAP” (Konfrehensif, Indah,
Nyaman, Tanggap, Andal, Peduli).
3.1.8. Strategi
Mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang
didukung oleh stake holder serta status sebagai rumah sakit umum
daerah untuk memenuhi standar pelayanan yang ditentukan
sehingga terwujud pelayanan yang bermutu, prima dan unggul
guna mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan
(pasien) yang semakin sadar dan mampu dalam memelihara
kesehatan.

3.2 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH. Mansyur merupakan
rumah sakit kelas D milik milik Pemerintah Kabupaten Tanah Laut yang
berada di wilayah Kintap dan merupakan pusat pelayanan kesehatan
rujukan dari Puskesmas. RSUD KH. Mansyur menyelengarakan
pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, menyelenggarakan
pendidikan & pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
kepada masyarakat. RSUD KH. Mansyur dituntut untuk memberikan
pelayanan terbaik dan bermutu dengan aspek pokok kaidah pelayanan
yang cepat, tepat, nyaman dan mudah.
Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik, terjangkau dan
profesional, maka RSUD KH. Mansyur harus dikelola secara profesional.
Prinsip- prinsip efektifitas dan efisiensi, optimalisasi, benefit dan cost
harus menjadi indikator dalam pelaksanaannya. Untuk mendukung
pelayanan yang bermutu, yaitu pelayanan yang holistik, integral,
paripurna dan seamless (konsep pelayanan Continuum Care), diperlukan
sarana dan prasarana yang memadai, yang selanjutnya dituntut
pemenuhan terhadap kebutuhan standar pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar akreditasi rumah sakit.
Pada tahun 2020 upaya-upaya program diarahkan pada perluasan
akses pelayanan. Disamping itu pada tahun ini upaya-upaya diarahkan
pada pemenuhan fasilitas untuk pengembangan pusat – pusat pelayanan di
Rumah Sakit dan peningkatan mutu pelayanan dalam rangka menghadapi
akreditasi.
RSUD KH. Mansyur merupakan salah satu unsur organisasi
perangkat daerah dengan disahkannya peraturan daerah tentang
pembentukan susunan organisasi dan tata kerja RSUD KH. Mansyur
dengan Perbub Nomor : 21 Tahun 2019 Tentang Pembentukan,
Organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis Daerah RSUD
KH.Mansyur pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah laut. Berikut
gambaran umum Unit Pelayanan Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah
KH. Mansyur :
 Nama Rumah Sakit : RSUD KH. Mansyur
 Nama Direktur Rumah Sakit : dr. Endik Arifianto
 Tipe Rumah Sakit : D
 Alamat : Jalan Pusaka No. 01 RT 01/1 Desa Kintap,
 Kecamatan Kintap dengan kode pos 70883
 No. Telpon : 0813-4977-6575
 No. Registrasi Rumah Sakit : 6301020
 No. & Tgl Ijin Operasional RS: 503/002/DPMPTSP/IX/2018 & 19
September 2018
 Luas Tanah : 13 Km²
 Luas Bangunan : 800 m²
 Kapasitas Tempat Tidur RS :
 Kapasitas Tempat Tidur RSUD KH. Mansyur
 Tempat Tidur kelas I Jumlah 4
 Tempat tidur kelas II jumlah 8
 Tempat tidur kelas III jumlah 40
 Ruang bayi jumlah 1
 ICU jumlah 2

3.3 Struktur Organisasi

Rumah sakit saat ini memiliki 119 orang tenaga tetap yang terdiri
dari 5 orang tenaga medis, 41 orang tenaga keperawatan, 21 orang tenaga
kebidanan, 12 orang tenaga kesehatan Lain, dan 42 orang tenaga non
teknis. Dengan uraian sebagai berikut:
3.3.1. Tenaga Medis
3.3.1.1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam : 1 orang (PTTD)
3.3.1.2.Dokter Spesialis Kandungan : 1 orang (PTTD)
3.3.1.3.Dokter Umum : 5 orang ( 1 PNS. 4 PTTD)
3.3.2. Tenaga Keperawatan
3.3.2.1. DIII Keperawatan : 30 orang ( 5 PNSNers : 11 orang ( 4
PNS, 7 PTTD)
3.3.3. Tenaga Kebidanan
3.3.3.1.DIII Kebidanan : 21 orang ( 3 PNS, 18 PTTD)
3.3.3.2. Tenaga Kesehatan Lain : 12 orang ( 1 PNS, 11 PTTD)
3.3.3.3. Tenaga Non Medis : 42 orang (1 PNS, 41 PTTD

3.4 Uraian Kegiatan

3.4.1. IGD
3.4.1.1.TTV
3.4.1.2.Perawatan Luka
3.4.1.3.Memasang infusMengganti infus pasien
3.4.1.4.Melepas infus pasien
3.4.1.5.Memasang Kateter
3.4.1.6.Membersihkan Alat Medis
3.4.1.7.Mengaplus Obat
3.4.1.8.Cek GDS
3.4.1.9.Menyuntik scintes
3.4.1.10.Mengambil hasil lab
3.4.1.11.Mengantar pasien ke ruang inap
3.4.1.12.Membidai Membantu mengantar pasien BAK & BAB
3.4.1.13.Membagikan resep obat yang harus di tebus karena tidak
di tanggung oleh BPJ
3.4.1.14.Mengantar APD ke ruang Instalasi Sterillisasi atau
laundry
3.4.2. VK
3.4.2.1.TTV
3.4.2.2. Memasang Kateter
3.4.2.3. Memeriksa detang jantung bayi
3.4.2.4. Membantu mengantar pasien BAK & BAB
3.4.2.5. Memasang infus
3.4.2.6. Membantu mengantar pasien ke ruang USG
3.4.2.7. Memandikan bayi
3.4.2.8. Mengambilkan obat pasien
3.4.2.9. Mengantarkan APD dan alat ke ruang instalasi sterillisasi
atau laundry
3.4.2.10.Memberikan obat ke psien
3.4.2.11.Memberikan vitamin K
3.4.2.12.Mencap jari bayi
3.4.2.13.Mengantarkan surat yang harus di tanda tangani
3.4.2.14.Mengambil APD dan alat di ruanag instalasi sterillisasai
atau laundry
3.4.2.15.Membersihkan muntah pasien
3.4.2.16.Memberikan inj pasien
3.4.2.17.Merujuk pasien
3.4.2.18.Mengantarkan pasien ke ruang nifas
3.4.2.19.Meminta pasien menandatangani surat-surat.
3.4.3. RAWAT INAP
3.4.3.1. TTV
3.4.3.2. TTV pasien per 2 jam
3.4.3.3. TTV paisen per 3 jam
3.4.3.4. TTV pasien per 4 jam
3.4.3.5. Mengaplus Obat
3.4.3.6. Menyiapkan tempat tidur pasien
3.4.3.7. Menginjeksi
3.4.3.8. Merapikan tempat tidur pasien yang sudah pulang
3.4.3.9. Mengantar dan mengambil resep obat di apotek
3.4.3.10.Memasang infus
3.4.3.11.Mengganti infus pasien
3.4.3.12.Melepas infus pasien
3.4.3.13.Memotong kuku pasien
3.4.3.14.Menyeka Pasien
3.4.3.15.Mengganti baju pasien
3.4.3.16.Oral Hygiene pasien sadar
3.4.3.17.Memasang dan melepas Kateter
3.4.3.18.Cek GDS
3.4.3.19.Membantu mengantar pasien BAK & BAB
3.4.3.20.Mengantar linen & APD ke instalansi sterillisasi atau
laundry

3.5 Profil Tempat dan kegitan

PROFIL TEMPAT DAN KEGIATAN


(PKL)

1. Nama Institusi Rumah Sakit : RSUD KH MANSYUR KINTAP


2. Departemen/Bidang/Bagian : dinas Kesehatan Kab. Tanah Laut
3. Alamat : Jl. Pusaka No.01/01, Desa kintap
kec.kintap kab, Tanah Laut
4. Nama Pimpinan/Kepala
/Direktur : dr. Endik Arifianto
5. Nama pembimbing : Mahrif, AMK
Sunarni, AMK
6. Tanggal Masuk dan Selesai : 05 JUNI – 31 AGUSTUS 2021
7. Jumlah Hari Kerja Seminggu : 6 Hari kerja
8. Sarana dan Prasarana
Penunjang :
Terdiri dari
a. Ruang Pelayanan :
1. IGD
2. Rawat Inap
3. Poli umum
4. Poli KIA
5. Poli Anak
6. Poli Geriatri
7. Poli Penyakit Dalam
8. Poli Gizi
9. Poli gigi
10. Laboratorium
b. Sarana dan Prasarana
1. Gedung kantor Berlantai Dua
2. Instalasi Gizi (Dapur)
3. Asrama Perawat
4. Kamar Jenazah
5. Rumah Dinas Kepala RS
6. Rumah Dinas Spesialis 4 Dasar
7. Gedung IPSRS
8. TPS Limbah B3

9. Lingkungan Kerja : Sangat Baik


10. Hubungan Anatar Staf/Karyawan : Sangat Baik
BAB 1V

PEMBAHSAN KHUSUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M


DENGAN DIAGNOSA PENURUNAN KESADARAN SYOK
SEPTIC

A. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 27 thn
Tempat Tanggal Lahir: Asam-Asam, 29 Mei 1994
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : jl. A.Yani, 017/003 Asam-Asam
Pekerjaan : ibu Rumah tangga
Agama : islam
Suku : banjar
Pendidikan : SMP/Sederajat
No. MR : 00-33-47
Tanggal MRS : 06 juli 2021 (19.25)
Tanggal Pengkajian : 06 juli 2021 (19.25)
Diagnosa Medis : Penurunan Kesadaran + syok
sepsic

B. TINJAUAN TEORI
1. Definisi
 Syok sepsic merupakan syndrome bukan
diagnose yang terjadi akibat menurunnya
tekanan darah secara persisten yang
menyebabkan perfusi memburuk serta
malfungsi organ vital yang disebabkan oleh
hipovolela, kordiogenik,sepsis,anfilaksis dan
difiensi steroid.
 Syok sepsic merupakan keadaan gawat
darurat yang memerlukan penanganan segera.
2. Etiologi
Terjadi akibat infeksi luka atau jaringan
lunak,abres,peritonitis, infeksi tractus uroginitis,
infeksi paru,luka bakar infeksi dan merupakan
keadaan dimana terjadi penurunan tekanan darah.
3. Manifestasi Klinis
 Tekanan Darah Rendah
 Demam
 Nafas cepat atau Nafas Pendek
 Penurunan output urine
 Kebingungan mental
4. Terapi
Memanidazol/500 mg/IV
Metiiprednisolon/20 mg/IV
Ondanjemon/4 mg/IV
Cefmiaxon/2 gr/IV
Ceomimousazol/2×960 mg/PO
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Analisis data

Gambar 1.1 Analisis data


Data Masalah Etiologi
Ds : Ketidakefek Akibat infeksi
tifan luka atau
-Keluarga jaringan
pasien Perfusi lunak,
mengat jaringan abses,perito
akan, nitid,
pasien perifer infeksi
mengat tractus
akan erogenitis,
infeksi paru
mengal atau
ami pneumonia.
penuru
nan
kesdara
n.

-keluarga
pasien
mengat
akan
nafas
pasien
sesak

Do :

TTV

-KU :
Lemah

-GCS : E :
3

V:2

M:5

-TD : 90/60
mmHg
-RR ;
24×me
nit
-HR :
149×m
enit
-SPo2 :
99%
-T : 39,6 ˚C
-Dx :
terpasa
ng O2 6
NRM
Dx :
terpasa
ng Dc
kateter

2. Rencana Keperawatan

Gambar 1.2 Rencana Keperawatan


Diagnosa Hari/tgl Tujuan Tindakan Evaluasi
keperawatan (jam) Keperawatan
Ketidakefektif Selasa, Selama Feripheral sensation Rabu, 07/07/2021
an 06/07/202 dilakukan management
1 Tindakan (08.00)
Perfusi asuhan -monitor adanya
jaringan (19.25) keperawata daerah tertentu yang
n selama hanya peka terhadap S ; pasien sadar, dapat melakukan
perifer panas/dingin/tajam/t perintah, tidak bisa berbicara.
1×24 jam
umpul.
O : -KU : sedang
-instruksikan
Masalah keluarga untuk -GCS : 4.1.6
teratasi mengobservasi kulit -TD : 110/70 mmhg
jika ada isi atau
laserasi. -RR : 24×menit
Kriteria -kolaborasi HR : 86×menit
hasil: pemberian anagenic.
-SPo2 : 99%
-
mendemostr -T : 36,1 ˚C
asikan
-terpasang Dc Kateter
kemampuan
kognitif
yang
ditandai A : masalah Terasasi
dengan.
(berkomuni P : Lanjutkan intervensi
kasi dengan
jelas dan
sesuai
dengan
kemampuan
)
-
menunjukka
n fungsi
sensori
motori
cranial yang
utuh
(tingkat
kesadaran
membaik,
tidak ada
Gerakan
involunter).
BAB V
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktik kerja Lapangan (PKL) di RSUD


KH MANSYUR KINTAP, maka penulis dapat mengambil kesimpulan
beberapa hal yang didasarkan dari hasil Praktek kerja Lapangan selama 3
bulan adalah, sebagai berikut :

4.1.1. Kegiatan PKL merupakan suatu media bagi praktikan untuk


mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan ke
nyata. dalam lingkungan kerja Pada pelaksanaan PKL diRSUD
KH MANSYUR KINTAP, praktikan memperoleh banyak
pengalaman baru dalam penyesuaian diri dengan lingkungan kerja
yang sebenarnya.

4.1.2. Selama melaksanakan kegiatan PKLRSUD KH MANSYUR


KINTAP, praktikan mendapatkan ilmu dan pengalaman yang
sangat berharga. Praktikan dituntut untuk lebih disiplin waktu,
lebih cepat tanggap, lebih bersikap mandiri dan lebih
bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
pembimbing.

4.2. Saran

Berdasarkan pengalaman yang telah di dapat melalui PKL, penulis


memiliki saran-saran bagi semua pihak yang berguna agar kegiatan PKL ini
dapat berjalan lebih baik lagi dikemudian hari. Berikut adalah saran-saran
dari penulis :

4.2.1. Saran untuk Sekolah

4.2.1.1. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah


budaya kerja yang berlaku pada instansi pmerintah
maupun swasta. Dengan demikian, para siswa cenderung
lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
4.2.1.2. Sekolah perlu memberikan penekanan ada penguasaan
keterampilan yang relevan dengan kemajuan teknologi di
dunia kerja saat ini. Dengan demikian, para siswa dapat
mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang
diperolehnya secara maksimal.

4.2.1.3. Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering


memonitoring para siswanya di lingkungann PKL secara
langsung sehingga siswa dapat berkonsultasi mengenai
informasi – informasi terbaru dari sekolah tentang
keperawatan.

4.2.2. Saran untuk rumah sakit

4.2.2.1. Tetap mempertahankan pelayanan dan semakin di


tingkatkan lagi

4.2.2.2. Sebaiknya untuk setiap Pegawai maupun Staf dapat


meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.

4.2.2.3. Keberagaman jenis obat – obatan perlu ditingkatkan, agar


permintaan pasien terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id

https://dokumen.tips/dokuments/menyiapkan-tempat-tidur-terbuka-
55c08dc65abda.html

https://id.scribd.com

http://dananurma.blogspot.com/2015/04/memotong-kuku-pasien.html?m=1

https://id.scribd.com/document/332360895/sop-pemberian-kirbat-es

https://id.scribd.com/doc/253742823/sop-kompres-hangat

https://id.scribd.com/document/332588877/sop-mobilisasi-mika-miki

https://id.scribd.com/document/372606391/sop-memindah-pasien-dari-tempat-
tidur-ke-brankar

https://id.scribd.com/document/364639704/sop-pengukuran-nadi-dan-pernafasan

https://id.scribd.com/doc/141868449/sop-MENGUKUR-TEKANAN-DARAH-
docx

https://id.scribd.com/document/342879244/sop-pengukuran-suhu

https://id.scribd.com/document/412618044/sop-perawatan-perenium

https://id.scribd.com/document/383979046/sop-membantu-pasien-bak

https://id.scribd.com/doc/239754946/sop-MENOLONG-PASIEN-BUANG-AIR-
BESAR-docx

https://id.scribd.com/doc/140069054/sop-PEMELIHARAAN-ALAT-ALAT-
KEPERAWATAN-doc

https://id.scribd.com/doc/2205514676/sop-perawatan-jenazah
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 1.1
MENGGANTI INFUS

Gambar 1.2
PERAWATAN PASIEN MENINGGAL DUNIA
Gambar 1.3
MENGINJEKSI PASIEN DI IGD

Gambar 1.4
DINAS MALAM DI IGD
Gambar 1.5
MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT

Gambar 1.6
MENGANTAR LINEN & APD KE KE INSTALANSI
STERILLISASI ATAU LAUNDRY
Gambar 1.7
KE KAMAR PASIEN UNTUK MENGINJEKSI (RANAP)

Gambar 1.8
MENYIAPKAN OBAT (RANAP)
Gambar 1.9
MENULIS ASKEP (RANAP)

Gambar 1.10
KE APOTEK MENGAMBIL OBAT (RANAP)
Gambar 1.11
RAPAT BULANAN

Anda mungkin juga menyukai