Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KELANGKAAN SDA
“KELANGKAAN BBM”

KELANGKAAN SUMBER
DAYA ALAM

“KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Faktor-Faktor Kelangkaan

1. Perbedaan Letak Geografis


Masing-masing daerah memiliki kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda dan tidak
tersebar secara merata. Ada daerah yang subur, sehingga sumber daya seperti sayur-mayur
dan buah-buahan sangat berlimpah. Ada juga daerah yang tandus, namun kaya akan sumber
daya seperti minyak bumi dan gas alam. Perbedaan inilah yang menyebabkan sumber daya
menjadi langka.

2. Pertambahan Jumlah Penduduk


Pertambahan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi
barang dan jasa. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan
ketersediaan barang dan jasa.

3. Keterbatasan Kemampuan Produksi


Kemampuan produksi barang dan jasa didukung oleh beberapa faktor produksi, seperti sumber
daya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Keempat faktor produksi ini terbatas
jumlahnya, sehingga akan mempengaruhi produksi barang dan jasa itu sendiri.

4. Bencana Alam
Bencana alam merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang sulit diprediksi oleh
manusia. Banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan berbagai bencana alam
lainnya dapat menyebabkan kerusakan bangunan, menghancurkan sumber daya alam yang
ada, hingga menimbulkan korban jiwa.

KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK


DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sumber daya alam merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan kita. Karena, tanpa
adanya sumber daya alam kita mustahil dapat hidup di dunia ini. Singkat kata semua kegiatan di
bumi tidak terlepas dari sumber daya alam. Di Indonesia ini terdapat berbagai sumber daya alam
yang melimpah, namun kita nampaknya tidak memanfaatkan sumber daya alam itu dengan baik
dan juga tidak menggunakannya dengan bijaksana. Mengingat begitu pentingnya sumber daya
alam tersebut maka kita seharusnya melestarikan sumber daya alam tersebut untuk
kelangsungan hidup kita di masa yang akan datang. Sekarang ini pengambilan Sumber Daya
Alam sudah sangat berlebihan, bahkan dapat di katakan mengeksploitasi. Sehingga, Sumber
daya alam baik yang dapat di perbarui atau tidak akan mengalami kelangkaan. Hal ini akan
menghawatirkan karena mengingat tidak semua Sumber Daya Alam dapat di perbarui dengan
cepat. Jika sudah terjadi kelangkaan, tidak menutup kemungkinan cadangan SDA akan habis.

Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sangat sering terjadi dan umum di negara
Indonesia. Masalah ini adalah salah satu masalah yang sangat berdampak pada masyarakat,
terutama masyarakat yang berkendara baik roda satu maupun roda dua karena bahan bakar
minyak adalah salah satu hal yang perlu digunakan bagi kendaraan.

Konsumsi energi di Indonesia hampir setengahnya membutuhkan bahan bakar fosil, seperti
sektor industri, sektor transportasi, sektor rumah tangga dan sektor komersial. Namun, bahan
bakar ini juga telah membawa dampak negatif untuk lingkungan, contohnya kualitas udara yang
semakin menurun karena pembakaran bahan bakar minyak dan efek gas rumah kaca yang
terjadi karena gas CO2, seperti yang kita ketahui pembakaran bahan bakar fosil yang tidak
sempurna akan menghasilkan gas CO2, yang lama kelamaan akan menumpuk di atmosfer.
Radiasi sinar matahari yang dipancarkan kebumi seharusnya dipantulkan lagi kembali ke
angkasa, namun penumpukan CO2 ini akan menghalangi pantulan tersebut. Akibatnya radiasi
akan kembali diserap oleh bumi yang akhirnya meningkatkan temperature udara di bumi.

RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan kelangkaan?
Apa penyebab kelangkaan Bahan Bakar Minyak?
Apa dampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak?
Apa solusi untuk mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak?
Apa peran pemerintah Indonesia untuk mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak?
Apa saja jenis-jenis energi alternatif pengganti minyak bumi?
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
1.2.1 Tujuan penulisan

Untuk mengetahui pengertian dari kelangkaan


Untuk mengetahui penyebab kelangkaan BBM
Untuk mengetahui dampak kelangkaan BBM
Untuk mengetahui solusi untuk kelangkaan BBM
Untuk mengetahui peran pemerintah Indonesia untuk mengatasi kelangkaan BBM
Untuk mengetahui jenis-jenis energi alternatif pengganti minyak bumi
Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana kelangkaan BBM yang sering terjadi di
Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN KELANGKAAN

Menurut Wikipedia Indonesia kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup
sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi
karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan
bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Namun kelangkaan juga dapat diartikan
alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan
yang harus dipenuhi. Kelangkaan juga mengandung dua pengertian:

Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.


Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah kelangkaan yang selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat
memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas.
Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal ekonomi
yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak
terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya dapat digunakan
untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak terbatas, maka sumber
daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan.

PENYEBAB KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK

Mengenai penyebab kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sering terjadi di Indonesia ini
ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelangkaan BBM, antara lain sebagai berikut:

Sumber Daya Alam yang terbatas


Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya
terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya
tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-
kelamaan akan habis.
Penurunan produksi minyak dalam negeri
Sejak tahun 1990an produksi minyak mentah Indonesia telah mengalami tren penurunan yang
berkelanjutan karena kurangnya eksplorasi dan investasi di sektor ini. Di beberapa tahun terakhir
sektor minyak dan gas negara ini sebenarnya menghambat pertumbuhan PDB. Target-target
produksi minyak, ditetapkan oleh Pemerintah setiap awal tahun, tidak tercapai untuk beberapa
tahun berturut-turut karena kebanyakan produksi minyak berasal dari ladang-ladang minyak
yang sudah menua. Saat ini, Indonesia memiliki kapasitas penyulingan minyak yang kira-kira
sama dengan satu dekade lalu, mengindikasikan bahwa ada keterbatasan perkembangan dalam
produksi minyak, yang menyebabkan kebutuhan saat ini untuk mengimpor minyak demi
memenuhi permintaan domestik.

Penurunan produksi minyak Indonesia dikombinasikan dengan permintaan domestik yang


meningkat mengubah Indonesia menjadi importir minyak dari tahun 2004 sampai saat ini,
menyebabkan Indonesia harus menghentikan keanggotaan jangka panjangnya (1962-2008) di
OPEC. Kendati begitu, Indonesia akan bergabung kembali dengan OPEC pada Desember 2015.

Peningkatan konsumsi yang sangat signifikan


Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi
barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus.
Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya).
Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
Sehingga semakin tinggi pertumbuhan penduduk atau semakin meningkatnya jumlah penduduk
maka secara otomatis akan diikuti pula dengan meningkatnya konsumsi akan minyak bumi
karena semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.

Ketidakbijakan keputusan pemerintah


Kebijakan pemerintah menghapuskan sebagian subsidi memiliki dampak buruk yakni ekonomi
gelap yang terus terjadi tidak hanya di tingkat nasional, juga telah terjadi di daerah. Sedangkan
pemerintah tidak punya sebuah sistem yang kuat untuk mencegah terjadinya moral hazard
ekonomi semacam ini.

Bencana alam
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan
manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir,
gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian
yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban
jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.

Selain beberapa penyebab di atas ada 3 faktor lain penyebab kelangkaan BBM, yaitu menurut
faktor teknis, faktor spekulatif, dan faktor politik ekonomi.

Dari sisi teknis, kelangkaan BBM terjadi karena penjual BBM bersubsidi berkurang sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal dan nasional. Berkurangnya supply BBM disebabkan
adanya program konversi minyak tanah ke gas LPG dan terjadinya goncangan harga minyak
dunia. Dan masalah ini menyebabkan meningkatnya harga minyak dunia sebesar 40% hanya
dala waktu empat bulan dan menyebabkan kemampuan finansial Pertamina mengimpor minyak
mentah dan BBM menjadi sangar terbatas. Akibatnya Pertamina tidak dapat memenuhi
kebutuhan kilang minyaknya yang berdampak pada berkurangnya pasokan BBM.
Darifaktor spekulatif yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri adanya
BBM bersubsidi dan BBM tidak bersubsidi untuk industri menyebabkan disparitas harga.
Misalnya berdasarkan harga yang ditetapkan Pertamina tanggal 15 Desember 2007 untuk
wilayah I, harga solar bersubsidi Rp 4.300 per liter sedangkan harga solar non subsidi mencapai
Rp 8.235 per liter. Perbedaan harga ini menyebabkan terjadinya pasar gelap BBM. Sehingga
sebagian pasokan BBM untuk masyarakat pada tahap distribusi diselewengkan ke industri,
apalagi tingkat kenaikan harga BBM non subsidi pada Desember ini mencapai 21% lebih. Jadi
kebijakan pemerintah menghapuskan sebagian subsidi memiliki dampak buruk yakni ekonomi
gelap.
Darifaktor politik ekonomi sangat menentukan penguasaan dan harga minyak dunia. Faktor ini
pula yang menyebabkan spekulasi lokal dan internasional, dan supply yang tidak berimbang di
tingkat nasional. Di Indonesia sejak Orde Baru pemerintah telah meliberalisasi sektor hulu
(upstream) migas sehingg
a hampir 90% produksi minyak Indonesia dikuasai. Undang-Undang Penanaman Modal tidak
membedakan lagi kedudukan investor dalam negeri dengan investor asing dan hampir semua
sektor perekonomian dibuka untuk investor asing kecuali sektor-sektor yang tidak memberikan
keuntungan. Dengan diundangkannya Undang-Undang Penanaman Modal arus liberalisasi
semakin kuat. Liberalisasi khususnya terjadi pada sektor-sektor strategis dan memberikan
keuntungan besar seperti sektor hilir migas. Karenanya pemerintah sangat berkepentingan
menaikkan harga BBM sehingga margin keuntungan bisnis hilir BBM semakin tinggi. Margin
keuntungan yang tinggi inilah yang diharapkan pemerintah dapat memberikan daya tarik besar
kepada investor asing. Jadi tidak benar alasan pemerintah mengurangi subsidi untuk
menghemat anggaran.
DAMPAK KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK

Antrean panjang di sejumlah SPBU


Seperti yang kita ketahui, kelangkaan BBM akan menyebabkan antrean yang panjang di
sejumlah SPBU, itu terjadi karena para pengguna kendaraan bermotor rela mengantri berjam-
jam demi mendapatkan BBM, bahkan antrean yang terjadi bisa sampai ke badan jalan sehingga
akan menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan tersebut.

Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok


Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri
menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan BBM ini akan diikuti oleh
naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan harga barang dan jasa ini
menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekonomian
masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap.

Jika terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat berpengaruh terhadap permintaan
(demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan
kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan (Rosyidi, 2009:291).
Sementara penawaran adalah banyaknya jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh
produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu. Permintaan dari masyarakat akan berkurang
karena harga barang dan jasa yang ditawarkan mengalami kenaikan. Begitu juga dengan
penawaran, akan berkurang akibat permintaan dari masyarakat menurun. Harga barang-barang
dan jasa-jasa menjadi melo
njak akibat dari naiknya biaya produksi dari barang dan jasa. Ini adalah imbas dari kenaikan
harga BBM. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan, “Jika harga suatu barang naik, maka
jumlah barang yang diminta akan turun, dan sebaliknya jika harga barang turun, jumlah barang
yang diminta akan bertambah” (Jaka, 2007:58).
Masalah lain yang akan muncul akibat dari kenaikan harga BBM adalah kekhawatiran akan
terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak kenaikan harga barang dan jasa
yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami kenaikan. Kondisi perekonomian Indonesia
juga akan mengalami masalah. Daya beli masyarakat akan menurun, munculnya pengangguran
baru, dan sebagainya.

SOLUSI UNTUK MENGATASI KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK

Menggunakan BBM secara bijak


Setiap tahun pengguna kendaraan pribadi semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan
penggunaan BBM meningkat. Inilah yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM. Sistem 3
in 1 yang berlaku di kota besar merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi kelangkaan
sekaligus kemacetan.

Jalur 3 in 1 itu sendiri adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kendaraan mobil dengan
minimal 3 orang penumpang. Tujuan 3 in 1 atau three in one adalah mengurangi kepadatan arus
lalu lintas pada jam tertentu yang sering menyebabkan macet parah. Dan apabila anda melaju di
jalur ini kurang dari 3 orang penumpang dalam satu mobil, bisa kena tilang dan harus membayar
denda.

Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor


Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, maka secara otomatis juga akan
mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sehingga dapat meminimalisasi
terjadinya kelangkaan BBM agar dapat digunakan di masa yang akan datang.

Mencari sumber energi alternatif baru


Saat ini sudah banyak energi alternatif pengganti minyak bumi. Dengan terus mencari dan
mengembangkan energi alternatif maka pemakaian minyak bumi secara perlahan akan semakin
berkurang. Hal ini tentu saja menguntungkan karena energi alternatif yang digunakan
merupakan energi yang dapat diperbaharui

Mengubah pola pikir masyarakat


Tidak bisa dipungkiri kebanyakan masyarakat Indonesia masih banyak yang menonjolkan gengsi
dan masyarakat konsumsi. Sehingga dalam suatu keluarga ada yang punya kendaraan pribadi
untuk masing-masing anggota keluarga. Hal ini akan membuat pemakaian kendaraan akan
semakin meningkat yang mengakibatkan kebutuhan terhadap minyak bumi seperti solar dan
sejenisnya meningkat, sedangkan produksi minyak bumi tidak meningkat. Hal inilah yang akan
mengakibatkan kelangkaan. Sehingga merubah pola pikir masyarakat yang tergolong konsumtif
sangat perlu dilakukan untuk meminimalisasi kelangkaan BBM.

PERAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGATASI KELANGKAAN BBM


Untuk mengatasi krisis atau kelangkaan BBM dan energi, perlu diambil langkah-langkah yang
strategis agar BBM sebagai unsur vital dalam sektor produksi dan transportasi dapat tersedia
secara terus-menerus. Tentunya untuk mengatasi semua ini sebagaimana ajakan mantan
Presiden Susilo Bambang Yodhoyono dan wakil Presiden Jusuf Kalla, kita secara bersama-
sama melakukan penghematan bahan bakar dan energi guna mengurangi permintaan akan
kebutuhan BBM yang terus meningkat. Upaya penghematan dapat dilakukan dengan cara
membatasi perjalanan, mengurangi penggunaan mobil pribadi, mengurangi tingkat pemakaian
AC yang berlebihan, menyalakan listrik pada saat diperlukan. Namun, upaya penghematan ini
akan berhasil jika dilakukan dengan penuh kesadaran, sungguh-sungguh dan konsisten.
Penghematan energi di negara maju maupun di negara berkembang seperti Indonesia
memerlukan strategi nasional dan waktu yang panjang. Hasilnya tidak bisa dinikmati dalam
jangka pendek. Ini harus kita sadari bersama. Kini pemerintah ingin mengatasi kelangkaaan
bahan bakar minyak (BBM) dengan gerakan hemat energi. Dalam rangka itu, pemerintah
mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi. Tapi
perlu digaris bawahi bahwa Inpres No 10/2005 tidak akan efektif mengatasi masalah kelangkaan
BBM dalam jangka pendek.

Tanpa krisis BBM seperti sekarang inipun, penghematan energi seharusnya sudah menjadi
national policy – karena dalam jangka panjang seluruh dunia akan kekurangan energi. Jadi,
hemat energi harus merupakan gerakan jangka panjang. Dalam kaitan ini, harus mulai dirancang
penggunaan energi alternatif berbasiskan pada alam yang tidak terpolusi, seperti energi
matahari dan energi angin. Untuk itu pula perlu dipikirkan langkah-langkah nyata dalam jangka
panjang, misalnya dengan mengadakan investasi infrastruktur yang diberi insentif menarik.
Gerakan hemat energi sendiri harus dibarengi langkah-langkah sistematis. Jadi, tidak ada hock
dan tanpa pertimbangan business like seperti ditekankan dalam Inpres No 10/2005.

Kesadaran masyarakat sendiri tentang hemat energi selama ini terbilang cukup tinggi.
Penggunaan listrik, misalnya, hanya dilakukan pada saat perlu saja. Karena itu, pada siang hari
lampu penerangan dimatikan. Lampu yang digunakan juga hemat energi. Jadi, lupakan program
hemat energi dalam jangka pendek. Yang perlu dikerjakan pemerintah adalah menyediakan
BBM dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan masyarakat. Pemerintah tentu sudah mengetahui
penyebab kelangkaan BBM sekarang ini. Sungguh ironis kalau pemerintah sampai tidak tahu-
menahu soal itu. Sumber masalah kelangkaan BBM antara lain terkait biaya operasional
Pertamina yang begitu mahal. Biaya pengolahan minyak yang seharusnya hanya 6 dolar AS,
kenapa di Pertamina menjadi 16 dolar AS per barel? Padahal perusahaan-perusahaan lain bisa
menyediakan BBM dengan harga rendah. Ini merupakan poin tersendiri yang perlu dicermati.
Jadi, kalau kelangkaan BBM sekarang ini tidak bisa diatasi, pemerintah perlu mengambil langkah
lebih jauh. Perlu diingat bahwa muara kelangkaan BBM ini terletak pada ketidakmampuan
menteri-menteri terkait. Karena itu, Presiden tidak perlu sungkan-sungkan mengambil tindakan
tegas. Presiden harus berani merombak anggota kabinet, khususnya menteri-menteri yang tidak
mampu menemukan solusi mengatasi kelangkaan BBM.

JENIS-JENIS ENERGI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK BUMI

Ada banyak energi alternatif pengganti minyak bumi, namun di sini hanya akan dijelaskan
beberapa energi alternatif, yaitu sebagai berikut:

Ethanol
Etanol adalah salah satu bahan yang dapat berguna sebagai sumber energi alternatif minyak
bumi yang ketersediaannya dapat terus diperbaharui. Bahan bakar etanol merupakan produk
yang dihasilkan dari fermentasi karbohidrat secara anaerob. Padi, jagung, tebu, dan beberapa
komoditas yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi adalah bahan baku produksi etanol
sehingga ketersediaan bahan bakar satu ini pasti dapat terus diperbaharui. Namun, terlepas dari
hal tersebut, penggunaan ethanol diyakini akan berpengaruh terhadap peningkatan harga dan
ketersediaan pangan dunia.

Gas Alam
Ketersediaan gas alam yang jauh lebih tinggi dibandingkan cadangan minyak bumi dunia
menyebabkan energi fosil ini menjadi salah satu alternatif utama pengganti minyak bumi dalam
waktu dekat. Emisi yang dikeluarkan dalam pembakaran gas alam juga relatif lebih ramah
lingkungan. Tak heran jika program konversi minyak tanah ke gas yang dilakukan oleh mantan
Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mendapat apresiasi dari banyak penggiat kelestarian
lingkungan dunia.

Listrik
Energi alternatif pengganti minyak bumi selanjutnya adalah listrik. Meski listrik masih umum
diproduksi melalui pembangkit tenaga uap dan batu bara, namun penggunaannya secara luas
diyakini dapat menekan kerusakan lingkungan. Penggunaan listrik yang relatif mudah, dapat
disimpan, dan dapat diisi ulang juga menjadi kelebihan tersendiri.

Hidrogen
Hidrogen yang dicampur gas alam dapat menghasilkan bahan bakar yang efisien untuk
kendaraan. Bahan bakar ini juga dapat digunakan pada mesin berbahan bakar listrik yang ramah
lingkungan. Meski demikian, penggunaan bahan bakar hidrogen saat ini masih belum populer,
mengingat teknologi dan harga yang dikeluarkan untuknya, tergolong masih sangat mahal.

Biodiesel
Biodiesel adalah energi alternatif pengganti minyak bumi yang berasal dari minyak tumbuhan
atau lemak binatang. Beberapa tanaman yang memiliki kandungan minyak tinggi seperti kelapa
sawit, jarak pagar, dan kelapa merupakan harapan terakhir di saat minyak bumi kelak sudah tak
ada lagi. Mesin-mesin kendaraan diesel yang menggunakan bahan bakar solar dapat
menggunakan bahan bakar ini. Selain ramah lingkungan karena jumlah karbon yang terlepas
dari pembakarannya, penggunaan biodiesel juga tak mengenal kata habis. Maksudnya bahan
bakar ini masih dapat terus diperbarui selama tanaman atau hewan penghasil minyak masih bisa
dibudidayakan.

Metanol
Metanol atau hidrokarbon rantai pendek yang dihasilkan dari proses fermentasi karbohidrat ini
juga dapat menjadi salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi yang cukup ramah
lingkungan. Tak seperti bahan bakar yang berasal dari beberapa fraksi minyak bumi dengan
rantai hidrokarbon yang panjang, rantai hidrokarbon yang pendek dari bahan bakar metanol
membuat pembakarannya pada mesin hanya akan melepaskan sedikit karbon ke udara
sehingga kelestarian lingkungan akan tetap terus terjaga.

P-Series
P-series adalah bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi yang merupakan gabungan dari
senyawa ethanol, gas alam, dan Metyhl Tetra Hydro Furan (MeTHF). P-series sangat efektif dan
efisien bagi kerja mesin karena nilai oktan yang dimilikinya cukup tinggi. Penggunaan bakar ini
pun sangat mudah, akan tetapi, hingga saat ini produsen kendaraan yang menciptakan
kendaraan dengan bahan bakar P-Series masih belum ada.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Fluktuasi supply dan harga minyak bumi seharusnya membuat kita sadar bahwa jumlah
cadangan minyak yang ada di bumi semakin menipis. Karena minyak bumi adalah bahan bakar
yang tidak bisa diperbaharui.

3.2 SARAN

Berbagai fenomena yang terjadi karena kelangkaan BBM di Indonesia saat ini seharusnya
menjadi cerminan bagi pemerintah agar ke depannya lebih baik lagi dalam mengambil kebijakan.
Kebijakan yang tidak merugikan kalangan bawah atau masyarakat yang tidak mampu. Hal lain
yang perlu dan penting untuk dilakukan, yaitu pemerintah harus memperlancar suplai dan
distribusi agar persediaan stok BBM tidak berada di bawah 21-22 hari. Perlunya pemerintah dan
DPR melakukan penyesuaian harga patokan BBM dalam APBN perubahan dari yang ditetapkan
45 dollar AS perbarrel menjadi pada titik angka yang masuk akal, akibat harga minyak mentah
dunia yang terus naik hingga menembus 58-59 dollar per barrel.

Anda mungkin juga menyukai