Anda di halaman 1dari 11

MODUL 1

MATEMATIKA

Oleh
Dra. Aty Herawati, MSi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2009

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 0
Modul 1
MODEL MATEMATIKA DAN HIMPUNAN

Tujuan Instruksional Khusus:


Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep himpunan dan memanfaatkan teori
himpunan dalam analisis matematika di bidang ekonomi dan bisnis.

Materi Pembahasan:
1. Model Matematika
2. Konsep dan Teori Himpunan
3. Himpunan universal dan Himpunan Kosong
4. Operasi Himpunan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 1
1. Model Matematika
Dalam suatu perekonomian, hubungan antara variabel-variabel ekonomi yang
satu dengan lainnya sangat kompleks. Oleh karena itu, untuk memudahkan hubungan
antar varibel ini, maka cara yang terbaik adalah memilih dari sekian banyak variabel
ekonomi yang sesuai dengan permasalahan ekonomi, kemudian kita hubungkan
sedemikian rupa sehingga bentuk hubungan antar-variabel ekonomi menjadi sederhana
dan relevan dengan keadaaan ekonomi yang ada. Penyederhanaan hubungan antara
variabel ekonomi ini sering kita sebut model ekonomi, karena hanya merupakan
kerangka dasar dari dunia nyata yang sesungguhnya.
Model ekonomi ini dapat berbentuk model matematika dan non-matematika.
Apabila berbentuk model matematika, maka akan terdiri dari satu atau sekumpulan
persamaan. Persamaan ini terdiri dari sejumlah variabel, konstanta koefisien, dan atau
parameter.
Pada bahasan kali ini akan membahas konsep-konsep mengenai: varabel,
konstanta, koefisien, dan, parameter, persamaan dan pertidaksamaan, sistem bilangan
nyata, konsep dan teori himpunan, dan operasi himpunan.

a. Variabel, Konstanta, Koefisien, dan Parameter


Model matematika sering dinyatakan dengan sekelompok tanda atau symbol, masing-
masingnya terdiri dari beberapa kombinasi variable,konstanta, koefisien dan atau
parameter.

Variabel
adalah sesuatu yang nilainya berubah-ubah dalam suatu masalah tertentu. Dalam
matematika terapan (ekonomi dan bisnis), variable sering dilambangkan dengan huruf
yang ada didepan nama variable tersebut. Contoh: Harga(price) = P, jumlah yang
diminta (quantity) = Q, Biaya(cost) = C, penerimaan(revenue) = R,
Investasi(investment)= I, tingkat suku bunga(interest rate)= i.
Variabel dalam ekonomi ada dua, yaitu variable endogen dan variable eksogen.
Variabel endogen adalah variable yang nilai penyelesaiannya diperoleh dalam model.
Variabel eksogen adalah variable yang nilai penyelesaiaannya diperoleh dari luar model,
atau sudah ditentukan dari data yang ada.
Perlu diingat bahwa suatu variable mungkin merupakan variable endogen pada
suatu model tertentu tetapi juga bisa sebagai variable eksogen pada model yang lain.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 2
Misalnya dalam analisa penentuan harga dan jumlah keseimbangan pasar suatu
barang,maka P merupakan variable endogen, karena variable P diperoleh melalui
penyelesaian didalam model. Tetapi di dalam menentukan pengeluaran konsumen,
variable P merupakan variable eksogen , karena P merupakan data konsumen
perorangan.
Untuk membedakan variable eksogen dan variable endogen,maka variable
eksogen diberi tanda subscript 0 sedangkan variable endogen tidak.
Konstanta adalah bilangan nyata tunggal yang nilainya tidak berubah-ubah
dalam suatu masalah tertentu. Konstanta adalah sama dengan variable eksogen karena
nilainya sudah tetap berupa data. Apabila konstanta dan variable digabungkan menjadi
satu, missal: 4P, 0.3C,maka angka konstanta yang ada didepan variable disebut
koefisien. Dapat dikatakan bahwa koefisien adalah angka pengali konstan terhadap
variable.
Jika konstanta digabungkan dengan variable,dimanakonstanta tadi disimbolkan
dengan a, maka yang terjadi adalah aR, aP atau aC. Nilai a ini adalah suatu konstanta
yang bersifat variable,maka disebut konstanta parameter atau parameter. Sehingga
dikatakan bahwa parameter adalah nilai tertentu dalam masalah tertentu dan mungkin
akan menjadi nilai yang lain pada masalah yang lain.

b. Persamaan dan Pertidaksamaan


Model matematika sering mencakup satu pernyataan atau sekelompok
pernyataan yang terdiri dari variable dan konstanta. Pernyataan dalam matematika
sering disebut lambang,dan jika lambing tersebut dipisahkan oleh tanda positif atau
negatif,maka bagian ini disebut suku(terms). Suatu factor adalah satu dari pengali-
pengali yang dipisahkan dalamsuatu hasil kali.
Contoh: pernyataan matematika adalah 3 XYZ + XY – 5XZ, pernyataan ini adalah
lambing dari tiga bilangan bulat 3, 1 dan 5 dan tiga variable yaitu X, Y dan Z. Lambang
matematikanya terdiri dari variable dan konstanta. Hal ini penting untuk membangun
model matematika. Model matematika tersebut akan berarti jika ditata sedemikian rupa
sehingga menjadi persamaan dan pertidaksamaan.
Persamaan adalah suatu pernyataan bahwa dua lambang sama, sedangkan
pertidaksamaan adalah suatu pernyataan dua lambang tidak sama.
Didalam matematika ekonomi dan bisnis ada tiga macam persamaan, yaitu persamaan
definisi; persamaan perilaku dan kondisi keseimbangan. 1. persamaan definisi adalah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 3
bentuk kesamaan diantara dua pernyataan yang mempunyai arti sama. Contoh:
penerimaan total adalah perkalian antara harga perunit dengan jumlah barang yang
terjual. Dapat ditulis TR = P. Q 2. persamaan perilaku adalah menunjukkan
persamaan dari perubahan perilaku suatu variable sebagai akibat dari perubahan
variable lain. Contoh: perubahan perilaku manusia, pola konsumsi meningkat karena
perubahan pendapatan nasional. Perubahan biaya total perusahaan karena perubahan
jumlah produksi. TC = 50 + 0.75 Q dimana TC = total cost dan Q = jumlah
produksi(output) 3. Kondisi keseimbangan adalah persamaan yang menggambarkan
prasyarat untuk mencapai keseimbangan (equilibrium). Contoh: model kondisi
keseimbangan pasar, Qd = Qs ( jumlah yang diminta = jumlah yang ditawarkan). Atau
keseimbangan pendapatan Nasional S = I( saving = Investasi).

c. Sistem Bilangan Nyata


Model matematika sering berbentuk persamaan. Selanjutnya persamaan ini terdiri
dari variabel-variabel dan atau konstanta. Variabel dan konstanta ini mempunyai nilai-
nilai yang berupa bilangan/angka. Oleh sebab itu, dalam subbab ini akan dibahas
mengenai sistem bilangan, dimana hanya mencakup bilangan nyata, sedangkan
bilangan lain, misalnya, bilangan imajiner tidak akan dibahas. Karena kebanyakan
analisis matematika yang diterapkan dalam ilmu ekonomi dan bisnis sering
menggunakan bilangan nyata.
Himpunan bilangan nyata meliputi dua jenis bilangan, yaitu bilangan rasional dan
bilangan irrasional. Bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai perbandingan dari dua
bilangan bulat.Sedangkan bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak dapat
dinyatakan sebagai perbandingan dari dua bilangan bulat. Perbedaan antara bilangan
rasional dan bilangan irrasional hanya terletak pada setiap angka desimalnya (angka di
belakang koma). Bilangan irrasional adalah bilangan yang angka desimalnya berakhir
dengan nol atau berulang. Contoh; 5/1 = 5,00 (berakhir dengan nol); 1/3 = 0,333.....
(berulang). Sedangkan, bilangan irrasional adalah bilangan yang angka desimalnya
tidak berakhir dengan nol atau tidak berulang. Contoh; √2 = 1,41423....
Dari definisi bilangan rasional di atas, maka bilangan rasional terdiri dari bilangan
bulat (integer) dan bilangan pecahan (fraction). Karena bilangan bulat adalah
perbandingan dari setiap bilangan bulat n dengan bilangan bulat 1, sehingga akan
menghasilkan bilangan bulat n itu sendiri (n/1 = n). Bilangan bulat ini mencakup semua
bilangan bulat positif, negatif, dan nol; sedangkan bilangan pecahan adalah bilangan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 4
yang terletak di antara bilangan bulat baik bilangan positif maupun negatif (hanya
desilam berakhir dan berulang).
Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini mengenai sistem bilangan nyata.
Pada gambar di bawah bilangan nyata dikelompokkan menjadi dua, yaitu: bilangan
rasional dan bilangan irrasional. Seterusnya bilangan rasional dibagi lagi menjadi dua
kelompok yaitu: bilangan bulat dan bilangan pecahan. Kemudian, bilangan bulat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu: bilangan positif, nol, dan bilangan negatif. Jadi,
kesimpulannya sistem bilangan nyata meliputi semua bilangan yang mempunyai
desimal: berakhir, berulang, dan tidak berulang.

Bilangan Nyata

Bilangan Rasional Bilangan Irrasional

Bilangan Bulat Bilangan Pecahan

Bilangan Nol Bilangan


Negatif Positif

2. Konsep dan Teori Himpunan


Konsep himpunan adalah suatu konsep yang paling mendasar bagi ilmu
matematika modern pada umumnya di bidang ilmu ekonomi dan bisnis pada khususnya.
Karena dalam bidang ekonomi dan bisnis terutama dalam hal pembentukan model kita
harus menggunakan sehimpunan/sekelompok data observasi dari lapangan.
Himpunan adalah suatu kumpulan/gugusan dari obyek-obyek/anggota/elemen.
Suatu himpunan adalah suatu kelompok dari objek-objek yang berbeda. Objek-objek ini
mungkin berupa suatu kelompok bilangan-bilangan atau sesuatu kelompok yang
lainnya.
Penulisan himpunan biasanya dilambangkan dengan suatu huruf kapital, dan
elemen-elemennya didaftarkan dalam tanda kurung kurawal{ }, dan elemen-elemennya
dipisahkan dengan tanda koma.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 5
Lambang Himpunan: A,B,C, P,Q,R,X,Y,Z
Lambang Obyek/anggota: a,b,c,p,q,r,x,y,z
pA p adalah anggota dari himpunan A
AB A merupakan himpunan bagian dari B
A=B himpunan A = himpunan B

3. Himpunan Universal & Himpunan Kosong


Himpunan semesta (universal) adalah induk dari semua himpunan. Himpunan ini
berisikan semua elemen-elemen yang sesuai untuk suatu masalah tertentu. Himpunan
universal ini biasanya dilambangkan dengan U. Himpunan yang tidak berisi elemen
satupun disebut himpunan kosong (empty set). Himpunan kosong ini dilambangkan
dengan Ø atau { }. Perlu diperhatiak bahwa himpunan kosong, { }, berbeda dengan
himpunan yang berisi elemen nol, {0}.

4. Operasi Himpunan
Operasi himpunan berbeda dengan operasi himpunan bilangan biasa. Karena
operasi matematis untuk bilangan biasa misalnya, menambah, mengurangi, mengali,
membagi, dan lain sebagainya. Tetapi operasi himpunan adalah meliputi: gabungan
(union), irisan (intersection), selisih, dan pelengkap (complement).

A. Gabungan
Gabungan dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang
berisikan elemen-elemen baik yang dimiliki oleh A maupun B.

Contoh:
Diketahui: x  U, dimana 0 ≤ x ≤ 8
A = { 1,2,3,4,5}
B = {4,5,6,7}
AUB = {1,2,3,4,5,6,7}

A
B

0 8
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 6
B. Irisan
Irisan dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang berisikan
elemen-elemen milik A dan B, yang dimiliki oleh A dan B secara bersama-sama.
Dari contoh di atas, maka irisan dari himpunan A dan B adalah: A ∩ B = {4,5}

U
B
A

0 8

C. Selisih
Selisih dari himpunan A dan himpunan B dituliskan dengan notasi A – B adalah
himpunan yang beranggotakan obyek-obyek milik A yang bukan obyek milik B.
Dari contoh di atas, maka selisih dari himpunan A dan B adalah: A – B = {1,2,3}
B – A = {6,7}
U

A B

8 0

A–B

A B
B

8 0
B–A

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 7
D. Pelengkap
Pelengkap dari sebuah himpunan A, dituliskan dengan notasi Ā, adalah
himpunan yang beranggotakan obyek-obyek yang tidak dimiliki oleh himpunan A.
Dari contoh di atas, maka komplemen A adalah: Ā = {0,6,7,8}
sedangkan komplemen B adalah {0,1,2,3,8}

A B

8 0

A B

8 kelas:
Latihan di 0

Soal 1.

Gambarkan sebuah diagram Venn untuk menunjukkan himpunan universal U dan


himpunan-himpunan bagian A serta B jika:

U = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = {2, 3, 5, 7}
B = {1, 3, 4, 7, 8}
Kemudian selesaikan :

(a) A – B (c) A ∩ B (e) A ∩ B


(b) B – A (d) A  B (f) B ∩ Ā

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 8
Soal 2.
Gambarkan sebuah diagram Venn yang menunjukkan himpunan universal U serta
himpunan-himpunan bagian A dan B untuk :

U = { x; 3 < x < 14}


A = { 6, 7, 9, 10, 13}
B = { 4, 5, 11}
Kemudian selesaikan :
(a) A – B (c) A ∩ B (e) A  B
(b) B – A (d) A ∩ B (f) A  B

Soal 3.
Dari 2043 mahasiswa semester 3 FE UMB yang mengambil mata kuliah Matematika
Ekonomi (Matek), Bisnis Internasional (BI), dan Pengantar Manajemen (PMgt) diperoleh
data sebagai berikut:
 Matematika Ekonomi = 700 mahasiswa
 Bisnis Internasional = 709 mahasiswa
 Pengantar Manajemen = 634 mahasiswa
 Matek dan BI = 336 mahasiswa
 BI dan PMgt = 383 mahasiswa
 Matek dan PMgt = 321 mahasiswa
 Matek, BI dan PMgt = 171 mahasiswa
Dari data tersebut, tentukanlah jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah:
a. Bisnis Internasional tetapi bukan Matematika Ekonomi
b. Matematika Ekonomi tetapi bukan Pengantar Manajemen
c. Bisnis Internasional dan Pengantar Manajemen tetapi bukan Matematika
Ekonomi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 9
Soal 4.

Dari 2007 mahasiswa semester 3 FE UMB yang mengambil mata kuliah Matematika
Ekonomi (Matek), Bisnis Internasional (BI), dan Pengantar Manajemen (PMgt) diperoleh
data sebagai berikut:
 Matematika Ekonomi = 653 mahasiswa
 Bisnis Internasional = 702 mahasiswa
 Pengantar Manajemen = 652 mahasiswa
 Matek dan BI = 369 mahasiswa
 BI dan PMgt = 414 mahasiswa
 Matek dan PMgt = 345 mahasiswa
 Matek, BI dan PMgt = 163 mahasiswa
Dari data tersebut, tentukanlah jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah:
d. Bisnis Internasional tetapi bukan Matematika Ekonomi
e. Matematika Ekonomi tetapi bukan Pengantar Manajemen
f. Bisnis Internasional dan Pengantar Manajemen tetapi bukan Matematika
Ekonomi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Aty Herawati MSi MATEMATIKA BISNIS 10

Anda mungkin juga menyukai