Anda di halaman 1dari 3

RMK PERENCANAAN PAJAK

“PERENCANAAN PAJAK UNTUK PPH 22”

OLEH :
KELOMPOK 4
1. DEWAYU KOMANG DIARASITADEVI 1907341042
2. I GEDE WAHYU WIRA DARMA 1907341052
3. I GEDE NOVA PRATAMA 1907341053

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
Pengajuan SKB PPh Pasal 22 

Setelah sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak telah menyediakan fitur pengajuan Insentif Pajak
yang terdapat dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 23 tahun 2020, saat ini
Pengajuan Surat Keterangan Bebas/ SKB Pajak untuk PPh Pasal 22 sebagaimana PMK Nomor
28 Tahun 2020 pun telah dapat dilakukan secara elektronik melalui laman DJP Online. 

Sebagaimana kita ketahui, pengajuan SKB PPh pasal 22 dan pasal 23 sebelumnya dilakukan
melalui email yang ditujukan kepada kantor pelayanan pajak, dimana wajib pajak terdaftar. 

Kemudian, untuk memudahkan wajib pajak, saat ini pengajuan SKB Pajak dapat dilakukan
secara online, yaitu melalui menu Layanan Info Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) pada
laman DJP Online. Pada laman tersebut Anda dapat memilih modul SKB PPh Pasal 22 (PMK 28
2020) sesuai keperluan Anda. 

Contoh Pengajuan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22

Barang yang membantu penanganan wabah COVID-19 yang dimaksud dalam PMK 28 Tahun
2020 antara lain obat-obatan, vaksin, peralatan laboratorium, peralatan pendeteksi, peralatan
pelindung diri, peralatan untuk perawatan pasien, dan peralatan pendukung lainnya. 

Apabila dalam laman DJP Online, Anda memilih modul SKB PPh Pasal 22 (PMK 28/2020),
maka sistem DJP akan menampilkan Form Permohonan. 

Di dalam form tersebut Anda perlu mengisi:

 nama pemohon, 
 NPWP pemohon, 
 kode klasifikasi lapangan usaha (KLU) pemohon,
 NPWP dan nama lawan transaksi. 

Pada formulir juga dicantumkan daftar barang kena pajak yang diperlukan dalam penanganan
wabah COVID-19 sebagaimana sesuai dengan PMK 28 Tahun 2020.

Syarat Umum untuk Memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak


Untuk bisa mendapatkan Surat Keternagan Bebas Pajak, wajib pajak harus mengajukan
permohonan dengan melampirkan dokumen yang dibutuhkan seperti Surat Perintah Kerja, Surat
Keterangan Pemenang Lelang dari Instansi Pemerintah atau dokumen pendukung sejenis
lainnya, Serta memenuhi syarat yang telah ditetapkan di antaranya:

 Telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak diajukannya


permohonan. Berlaku bagi wajib pajak yang telah terdaftar pada tahun pajak sebelum
diajukannya SKB.
 Menyerahkan surat pernyataan yang ditandatangani WP atau kuasa WP yang menyatakan
peredaran bruto usaha yang diterima atau diperoleh termasuk dalam kriteria untuk
dikenai PPh final yang disertai lampiran jumlah peredaran bruto setiap bulan sampai
dengan bulan sebelum diajukannya SKP, untuk WP yang terdaftar pada tahun pajak
yang sama dengan tahun pajak saat diajukannya SKB.
 Ditandatangani oleh WP pemohon. Jika permohonan ditandatangani oleh bukan WP
harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus.
 Menyerahkan dokumen pendukung transaksi

Setelah wajib pajak melakukan permohonan penerbitan SKB dari KPP setempat, permintaan
wajib pajak biasanya akan diproses paling lama 5 hari kerja sejak permohonan diterima secara
lengkap.

Anda mungkin juga menyukai