Jurnal Kinetika Kimia Agri
Jurnal Kinetika Kimia Agri
VI. Cara Kerja
a. Menentukan tingkat reaksi
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disiapkan tanda silang dengan tinta hitam pada sehelai kertas putih.
3. Larutan HCl 2 M sebanyak 10 cm3 dimasukan kedalam gelas kimia dan diletakan gelas kimia
tersebut diatas tanda silang.
4. Ditambahkan 20 cm3 larutan Na2S2O3 0,2 M.
5. Dicatat waktu sejak penambahan larutan Na2S2O3, sampai tanda silang tidak terlihat lagi dari
atas.
6. Diulangi percobaan dengan larutan Na2S2O3 yang lebih diencerkan.
7. Diulangi langkah 1-6 dengan menggunakan larutan HCl.
b. Pengaruh suhu
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dibuat tanda silang yang sama tipisnya pada 2 helai kertas putih, ditempelkan kertas tersebut
pada gelas kimia dengan tanda silang menghadap ke atas.
3. Dimasukan 100cm3 Na2S2O3 0,1 M kedalam gelas kimia 1, diukur suhunya dan dicatat
4. Ditambahkan 10 cm3 HCl 3M.
5. Dicatat waktu sejak penambahan larutan HCl tersebut sampai tanda silang tepat tidak terlihat
lagi.
6. Langkah 1-5 diulangi dengan dipanaskan terlebih dahulu sampai suhunya 100C diatas suhu
kamar.
c. Pengaruh suhu dan penentuan energi pengaktifan reaksi Fe3+ dengan S2O32-
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Disiapkan 3 buah gelas kimia 250 mL.
o Gelas kimia A diisidengan air dingin ( suhu di ukur oleh termometer kira – kira sama dengan suhu
kamar, yaitu 25 derajat ).
o Gelas kimia ke B diisi dengan air pada suhu 45 derajat C.
o Gelas kimia ke C diisi dengan air bersuhu kira – kira 65 derajat C.
3. Dengan menggunakan gelas ukur 10 mL, dimasukan masing-masing 2 mL larutan 0,05 M
Fe3+ kedalam 3 buah tabung reaksi.
4. Tabung 1 diletakan dalam gelas kimia A, tabung kimia 2 diletakan dalam gelas kimia B ( suhu
45 derajat C) dan tabung kimia 3 diletakan dalam gelas kimia C.
5. Untuk masing – masing proses waktu dicatat samapai terjadi perubahan (menjadi bening).
d. Pengaruh Katalis Dalam Kinematika Kimia
1. Dituangkan 40 mL larutan 30% H2O2 kedalam gelas ukur 250 mL.
2. Ditambahkan 20 mL detergen cair kedalam gelas ukur berisi larutan H2O2.Digoyangkan gelas
ukur agar bereaksi dengan baik .
3. Diteteskan pewarna makanan.
4. Ditambahkan KI jenuh ke dalam gelas ukur.
5. Dituliskan reaksi yang terjadi.
VII.Data Pengamatan
a. Percobaan 1
Tabel 1
Volume ( cmᶟ)
Volume Konsentrasi
Waktu
HCl 2 Na₂S₂O₃0, Jumlah (mol/dmᶟ) 1/waktu
Air detik
M (cmᶟ) 2M volume Na₂S₂O₃awa
l reaksi
10 20 - 30 0,2 27,99 0,035
10 15 5 30 0,15 35,08 0,028
10 10 10 30 0,1 59,05 0,016
10 5 15 30 0,05 151 0,00662
= 0,2 M
2. MHClVHCl= M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,15 M
= 0,05 M
Tabel 2
Konsentras
i (mol/dmᶟ) Waktu
Volume ( cmᶟ) 1/waktu
Volume HCl detik
Na₂S₂O₃0, awal reaksi
2 M (cmᶟ)
HCl 0,2 Jumlah
Air
M volume
20 10 - 30 0,5 25,75 0,038
20 7,5 2,5 30 0,375 25,25 0,039
20 5 5 30 0,25 24,73 0,040
= 0,5 M
2. MHClVHCl= M Na₂S₂O₃V Na₂S₂O₃= [Na₂S₂O₃] awal
[Na₂S₂O₃] awal =
=
= 0,375 M
= 0,25 M
b. Percobaan 2
V HCl
Perc. V Na₂S₂O₃ 0,1 M T ( suhu) Waktu pengamatan
3M
Terjadi perubahan
warna dari tak
1. 100 cmᶟ 10 cmᶟ 26 ̊C 37,58
berwarna menjadi
putih
Terjadi perubahan
warna dari tak
2. 100 cmᶟ 10 cmᶟ 35 ̊C 19,01 berwarna menjadi
putih dalam
waktu singkat
c. Percobaan 3
tabung T ( detik ) T(k) 1/T ( 1/k ) k ln k
A+1 242 298 0,00335 165,28 5,10
A+2 62 335 0,00314 645,16 6,46
A+3 41,8 338 0,00295 956,88 6,86
K=
KA+1 =
=
=
= 165,28
KB+2 =
=
=
= 645,16
Kc+3 =
=
=
= 954,88
VIII. Hasil dan diskusi
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi persatuan waktu. Di mana seiring dengan
berjalannya produk, konsentrasi reaktan akan berkurang sedangkan produk akan bertambah.
Pada percobaan Kinetika Kimia ini dilakukan percobaan untuk menentukan kecepatan suatu
reaksi, dan bagaimana peran katalis, konsetrasi, dan temperatur dalam suatureaksi kimia. Dalam
melakukan percobaan ini, kita memerlukan mencatat waktu untuk mencatat waktu yang
diperlukan untuk bereaksi. Percobaan ini terdapat empat tahap pengujian diantaranya
menentukan tingkat reaksi, pengaruh suhu, pengaruh suhu dan penentuan energi pengaktifan
reaksi redoks Fe3+ dengan S2O32- , pengaruh katalis dalam kinetika kimia.
Percobaan pertama, HCl 2M dicampurkan dengan Na2S2O3 0,2M. Tabel pertama, dibuat HCl
2M yang konstant dan tabel kedua Na2S2O3 0,2M yang konstan. Waktu yang dihasilkan tabel
pertama lebih cepat dibandingkan tabel kedua. Makin ditambah Na2S2O3 maka reaksi yang
berlangsung akan semakin cepat. Sedangkan semakin ditambah HCl maka reaksi yang
berlangsung akan semakin lambat. Penambahan air kan menjadikan larutan encer dan
memperlambat reaksi. Waktu diperoleh semenjak larutan dicampurkan hingga tanda (x)
menghilang.
Percobaan kedua, dua tabung yang berisi Na2S2O3 0,1M dipanaskan dan yang lain dibiarkan,
kemudian dicampur HCl 3M dikedua tabung. Suhu yang didapat pada tabung yang dipanaskan
350C dan tabung yang lain 260C, dan waktu yang diperoleh secara berurutan yaitu 19,01 detik
dan 37,58 detik. Hal ini menunjukan bahwa suhu akan sangat berpengaruh terhadap laju reaksi.
Semakin rendah suhu maka laju reaksi semakin lambat.
Percobaan ketiga, terdapat tiga tabung reaksi diberikan suhu yang berbeda. Untuk tabung 1
25 C, tabung 2 450C, dan tabung 3 650C. Waktu yang didapat secara berurutan yaitu 242 detik,
0
62 detik, 41,89 detik. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi suhu reaksi akan berlangsung
semakin cepat dan menghasilkan nilai konstanta yang kecil. Sehingga konstanta (k) berbanding
terbalik dengan waktu.
Percobaan terakhir yaitu percobaan pasta gig gajah, dengan menggunakan KI sebagai katalis.
Reaksi dekomposisi H2O2 berlangsung menghasilkan gas O2 yang akan membentuk buih dengan
cairan detergen. Buih dari gas O2 tersebut akan semakin banyak dan akhirnya keluar dari gelas
ukur sehingga terlihat seperti pasta gigi gajah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil yang tidak sesuai dengan literatur diantaranya
kurang tepatnya dalam pengambilan data, kurang telitinya dalam proses praktikum, dan
penarikan hasil pengamatan yang tidak tepat.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan , maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses pengenceran akan memperlambat laju reaksi, dan mempertahankan kesetimbangan pada
sistem reaksi.
2. Semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju reaksi.
3. Konstanta (k) berbanding terbalik dengan waktu yang diperoleh.
4. Penambahan katalis akan mempercepat reaksi.
Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2005. KIMIA DASAR: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga:
Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kinetika_kimia
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/kinetika-kimia-definisi-laju-reaksi-
dan-hukum-laju/
Keenan, dkk.1980.Kimia untuk Universitas. Jakarta : Penerbit Erlangga
Lampiran.
a. Percobaan 1 (Menentukan Tingkat Reaksi)
1. Buatlah Grafik terhadap konsentrasi Na₂S₂O₃
Bagaimana hubungan aljabar antara dengan konsentrasi.
Berapa tingkat reaksi terhadap Na₂S₂O₃ ?
Jawab:
Tingkat reaksi Na₂S₂O₃
=
=
=
= m
m = 1
=
n = 1
V = -
4. Berapa tingkat reaksinya?
Jawab:
Orde reaksi = m + n = 1 + 1 = 1
5. Mengapa pada eksperimen ini jumlah volume dibuat konstan dengan menambah air pada setiap
pengenceran?
Jawab:
Penambahan air bertujuan untuk mempertahankan kesetimbangan pada sistem reaksi.
c. Percobaan 3 (Pengaruh suhu dan penentuan energi pengaktifan reaksi Fe3+dengan S2O32-)
1. Hitunglah harga Ea dalam joule atau kilo joule!
Jawab:
Kemiringan = = -4436,3K
= -4436,3K
-Ea = (-4436,3K)( )
-Ea = -36883,4 j/mol
-Ea = -36883,4 kj/mol
Ea = 36883,4 kj/mol
d. Percobaan 4 ( Pengaruh Katalis Dalam Kinematika Kimia Pada Pasta Gigi Gajah )
1. Tuliskan reaksi yang terjadi!
Jawab:
2KI + H2O2 2HI + 2K+ + O2
2. Apa yang menyebabkan O2 banyak?
Jawab:
Gas O2 terbentuk dari dari reaksi disporposionasi H2O2. Pada reaksi pasta gigi gajah terjadi
reaksi auto redoks dari H2O2 yang berlangsung lambat. Namun dengan adanya reaksi oksidasi
dari I- menjadi I2 sehingga reaksi H2O2 akan sangat cepat.