PDF Ekoenergetika Titin Ikip DL
PDF Ekoenergetika Titin Ikip DL
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang termasuk ke dalam usur hara makro sekunder.
2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat menjelaskan mengenai
unsur hara makro sekunder dan mengetahui manfaat dan dambak seperti tanda kahat
(defisiensi) yang terjadi bila kekurangan unsur hara makro sekunder.
BAB II
3
LANDASAN TEORI
Kekuatan internal bumi yaitu gaya gaya endogen bumi mengakibatkan gerak
epirogenetik, gerak erogenetik, gempa bumi, vulkanisme dan geothermal. Gerak
epirogenetik adalah gerak bumi yang sangat lambat yang arahnya naik turun di
berbagai kulit bumi yang dapat mengakibatkan bagian kulit bumi melengkung sampai
melekuk pada daerah yang sangat luas. Gerak erogenetik adalah gerak beralihnya
letak lapisan kulit bumi yang diakibatkan oleh tekanan horizontal maupun vertical
yang dapat mengakibatkan terbentuknya pegunungan.
menjaga kelestarian jenisnya dalam jangka waktu yang tidak terbatas (bereproduksi:
membentuk sel kelamin, aktifitas seksual, produksi air susu). Untuk kelangsungan
hidupnya, makhluk harus menyisihkan sejumlah energy untuk keperluan memelihara
kualitas hidup agar mampu bersaing dan mengantisipasi factor-faktor mortalitas
seperti penyakit, parasit, dan predator. Dalam hal ini energy dipakai untuk
melangsungkan proses fisiologis tubuh, membentuk dan mengganti sel-sel yang telah
rusak, memproduksi hormone dan enzim., dan memproduksi sel-sel yang rusak.
Untuk menjaga kelestarian jenisnya, makhluk hidup harus menyisipkan sebagian
energinya untuk keperluan reproduksi. Dalam hal ini, energy dipakai untuk
membentuk sel-sel kelamin dan hormone-hormon kelamin perkembangan embrio,
member nutrisi pada embrio dan hewan muda yang baru dilahirkan.
Begon dkk (1990) menuliskan bahwa semua mkhluk yang hidup memerlukan
bahan untuk membentuk tubuhnya dan memerlukan energi untuk semua aktivitasnya.
Tubuh makhluk hidup di dalam suatu satuan luas merupakan suatu biomassa yang
merupakan ‘standing crop”. Adapun yang dimaksudkan dengan biomassa ialah massa
makhluk per satuan luasan tanah atau perairan dan biasanya dinyatakan dalam satuan
energi (misalnya joule m-2) atau bahan organik kering (mislnya ton ha -1). Sebagian
besar bimassa dalam komunitas hampir selalu terbentuk oleh tumbuhan, dan
tumbuhan merupakan produsen primer biomassa.
Aliran energi yang terjadi pada sebuah ekosistem adalah adanya sebuah
proses berpindahnya energi yang ada pada tingkat trofik tertentu menuju trofik
lainnya. Aliran ini juga bisa digambarkan dalam sebuah rantai makanan, jarring-
jaring makanan dan juga piramida ekologi. Dalam sebuah rantai makanan akan selalu
terjadi sebuah siklus yang akan selalu berputar. Dan dari siklus inilah akan terjadi
sebuah perpindahan energi satu sama lainnya. Dalam hal ini energi yang didapat dari
tingkat rantai makanan pertama akan perpindahan pada tingkat berikutnya dan
menjadi sebuah energi baru. Tingkatan trofik pada sebuah rantai makanan pada
6
dasarnya terdiri atas tiga jenis. Tingkatan trofik pertama adalah tingkatan terendah
dimana yang duduk disini adalah makhluk yang tidak bisa memangsa seperti
tumbuhan. Dilanjutkan dengan tingkat trofik kedua yang berupa hewan herbivora.
a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya
dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya sekitar
setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi
oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang
diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem berupa panas,
dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk
proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan masuk ke dalam rantai makanan
dan jaring-jaring makanan. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, terjadinya
kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik, maka aliran energi
berkurang atau menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan.
Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan,
demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung
7
1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat
trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat
makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan
hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas
hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan
karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya,
sebagian energi akan hilang. Adapun contoh proses aliran energi yang terjadi di
air adalah jika dalam aliran energi yang terjadi pada ekosistem laut nutrisi dan
juga cahaya merupakan sebuah faktor yang paling berpengaruh. Cahaya matahari
tidak bisa menembus hingga dasar laut. Oleh sebab itu, proses fotosintesis hanya
terjadi pada permukaan dan laut dangkal yang banyak tumbuhan laut. Pada
ekosistem laut perpindahan energi paling efektif terjadi di pantai. Dengan cahaya
matahari yang cukup akan menjadi sebuah tempat favorit untuk berkembangnya
plankton dan alga. Oleh sebab itu, aktifitas rantai makanan di laut biasanya
dimulai dari pantai menuju laut dalam.
Pada sebuah ekosistem air tawar aliran energi terbaik berasal dari sari tanah yang
berada pada dasar sungai dan juga muara. Dengan nutrisi yang baik ini sangat
disenangi oleh para konsumen tingkat pertama untuk tinggal. Karena keadaan
muara yang biasanya banyak terdapat alga maka disana banyak ikan kecil. Baru
berikutnya ikan tersebut akan dimangsa oleh ikan yang lebih besar. Siklus
8
tersebut terus berlanjut hingga menuju hewan laut yang lebih besar. Aliran dari
energi yang ada di sebuah ekosistem adalah sebuah hal yang akan terus berlanjut
dan tidak akan berhenti hingga kiamat. Karena siklus dari ekosistem tidak akan
berhenti sampai semua penghuni ekosistem punah. Aliran energi dapat
menyebabkan ketergantungan antar komponen satu dengan komponen lainnya.
2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu
sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Apabila
antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat hubungan (ada
komponen yang sama), maka beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-
jaring makanan.
9
Pada piramida energi tampak jelas adanya penurunan jumlah energi secara
bertahap dari trofik terendah ke trofik di atasnya. Penurunan ini disebabkan oleh
hal-hal berikut.
1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh organisme trofik
di atasnya.
10
2. Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam keadaan masih
mengandung energi kimia.
3. Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan yang dapat disimpan
dalam sel dan sebagian lainnya untuk melakukan aktivitas hidup.
4. 2.5.
Energi matahari memasuki seluruh tingkat trofi dalam suatu ekosistem melalui
produsen, tersimpan dalam bentuk senyawa-senyawa organik (hasil fotosintesis).
Seluruh senyawa organik yang dikandung dalam produsen dari suatu ekosistem,
disebut produktivitas primer kasar (PPK). PPK digunakan oleh produsen untuk
respirasi (sekitar 35%), sisanya sebagai produktivitas primer bersih (PPB). PPB dari
produsen inilah yang digunakan oleh konsumen I dan konsumen berikutnya dengan
nilai PPB yang semakin mengecil.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan jumlah kebutuhannya Unsur Hara bagi tanaman, dikelompokkan
menjadi dua, yaitu unsur hara Makro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman
dalam jumlah besar. Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan
tanaman dalam jumlah kecil. Unsur hara makro terdiri dari : N, P, K, Ca, Mg, dan S,
sedangkan unsur hara mikro terdiri dari: Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl.
3.2. Saran
Harapan kami makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memahami
“Unsur Hara Makro Sekunder” lebih dalam lagi dan dapat menambah informasi bagi
pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Rio. 2007. Unsure Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. [terhubung berkala].
http://rioardi.wordpress.com/2011/09/03/unsur-hara-dalam-tanah-makro-dan-
mikro/. (diakses, 10 April 2016)