Anda di halaman 1dari 29

PENDAHULUAN CETAKAN YANG KE ENNAM BELAS

Sesungguhnya puji syukur bagi Allah, kami memuji kepadanya dan kami memohon
pertolongan kepadanya dan kami memohon ampunan kepadanya dan kami memohon
berlindungan kepada Allah dari keburukan diri kami dan kejelekan perilaku kami.Barang
siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tiadalah kesesatan baginya dan barang siapa yang
disesatkan oleh Allah maka tiadalah petunjuk baginya. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah
yang maha Esa tiada sekutu baginya, Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad Hamba dan
Rasulnya ( Mengawali dari Khathbah hajat (kebutuhan) yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW, kepada para shahabatnya dan mereka meriwayatkan sunnah dalam shahih Muslim dan
yang lainnya ). Rahmat Allah dan salamnya semuga senantiasa tetap atas Nabi Muhammad
dan para ahlinya dan shahabatnya dan orang yang mendapatkan petunjuknya sampai hari
pembalasan.
Dan Sesudah memanjatkan puji syukur shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW dan
ahlinya dan para shabatnya dan orang yang mendapatkan petunjuk
Kepedulian Islam terhadap sosial masyarakat (manuasia) ,maka Islam sungguh-sungguh telah
memperdulikan melalui kitabnya dan sunnahnya dan menangani terhadap persoalan- persoalan
manusia dan pengobatannya. Dan itu dikarenakan Islam merupakan agama yang
berprikemanusiaan, yang datang dengan memulyakan,dan membebaskan manusia, yang
didalamnya saling merangkul makna ruhani dan makna jasmani yang kedua maknanya seiring
dan sejalan

Dan Islam tidak hanya memberikan gambaran kepada manusia secara perindividual dengan
terpisah-pisah dalam hutan belantara, ataupun cecara diasingkan dalam gua atau tempat
biarawan, melaikan agama Islam memberikan gambaran selamanya kepada manusia secara
bersosial (bermasyarakat), Islam memberikan pengaruh kepada manusia, dan manusia menjadi
terpengaruh (termotivasi) tehadap apa yang ada didalamnya, dan agama Islam memberi kepada
manusia, sebagaimana manusia telah mengambil terhadap sesuatu dari apa yang telah
dipemberiannya. Oleh karana inilah Allah memberikan khithob dengan bentuk taklif ( perintah )
kepada seluruh orang yang mu'min bukan secara perindividu mu'min (perseorangan orang yang
beriman).Sebagaimana firman Allah ( ‫ ) ياأيهاالذين آمنوا‬Wahai orang-orang yang beriman

Dan munajatnya manusia kepada Tuhannya berada didalam shalatnya melalui lisannya jama'ah
bukan melalui dlomir mufrod (sebagaimana firman Allah () ‫ إياك نعبد وإياك نستغين‬Kepadamu kami
menyembah dan kepadamu kami memohon pertolongan, berikanlah kami petunjuk kejalan yang
lurus.( QS. AlFatihah :5-6).Oleh karena inilah kami mengatakan bahwa sesungguhnya tujuan yang
diharapkan dari kepedulian Islam kepada manusia itu adalah melihara/membantu kepada
seluruh masyarakat ,maka manusia yang bermasyarakat dengan fitrah ( kecucian ) atau
masyarakat madani secara alami diatas batasan penakbiran orang-orang terkemuka ( takbirnya
orang-orang terdahulu ).

Manakala Islam sungguh-sungguh telah terbantui oleh masyarakat secara umum, maka pastilah
Islam terpelihara (diperdulikan) dengan pemeliharaan ( kepedulian) yang spisial (khusus) oleh
kelompok yang rentan didalamnya, dan ini merupakan suatu rahasia yang kami perhatikan
didalam Al-Qur'an dari menngulang-mengulang dakwah (ajakan) berbuat baik kepada anak- anak
yatim dan orang-orang miskin dan orang yang sedang dalam perjalanan(musfir) dan para budak
itu semua sama-sama terdapat pada ayat Al-Qur'an yang turun dimakkah dan yang turun
dimadinah. Dan dikarenakan salah seorang dari setiap golongan itu mengeluh disebabkan
karena lemahnya orentasinya (dari sisi keadaanya). Maka anak yatim kelemahannya dari sisi
karena tidak mempunyai bapak dan orang-orang miskin kelemahannya dari sisi tiadak
mempunyai harta dan orang yang bepergian kelemahannya dari disisi karena tidak bertanah air,
Sedangkan budak kelamahannya dari sisi tidak merdeka (berkebebasan).
Dan jika ada sebagian dari masyarakat mengabaikan (tidak mengindahkan) terhadap kelompok
yang lemah ini, dan sementara hatinya tidak tersentuh oleh kebijakan masyarakat sosial dan
ekonomi dan tidak ada pendekatan yang dapat mengenalinya dengan benar: Dikarenakan tidak
diharapkan dan tidak dihawatirkan dan tidak mempunyai harta simpanan ditangannya dan tidak
dikendaki oleh penguasa (pemerintah).Maka sesungguhnya Utusan Islam yaitu Muhammad SAW,
sungguh telah memperngati atas penilaian golongan ini dan tempat/kedudukanya dari
masyarakat. Maka dia termasuk dari hitungan kemenagan didalam peperangan, dan merupakan
pelaku dalam meraih kedamaian, Maka jihatnya dan keikhlasannya turun melalui pertolongan
dari Allah atas seluruh ummat.Dan kesungguhannya dan bekerja kerasnya didalam upaya
menempuh jalan memperoleh rizki yang sempurna baginya. Dan inilah hakikat hadits Nabi
Muhammad SAW yang menunjukkan pada Sa'id Abi Waqash ketika Rasul berkata kepadanya,
dalam Riwayat hadits Bukhari :"Apakah kalian dibantu dan diberi rizki,kecuali orang-orang yang
lemah dari kalian.
Dan dari sinilah Islam berkeinginan kepada golongan yang bersungguh-sungguh ini untuk
menjadikan orang yang berkecukupan sampai mereka tentram dan terjamin dalam hidup dan
kehidupannya, dan hak-haknya dalam kehidupan yang mulya terjamin sekiranya wajib
melestarikan bagi tiap -tiap indivedu dalam golongannya diatas lebih sedikit didalam batasan
cukup, bahkan sempurnanya kecukupan itu termasuk dari yang dicari dalam hidup yang bersifat
siasat (kebijakan) , manakala tidak mampu bekerja atau pun mampu bekerja namun tidak
menumukan pekerjaan ataupun ada pekerjaan dan tidak bisa masuk pada kategori mencukupi
atau mencukupi pada sebagian dibawah kesempurnaannya. Bahwa sesungguhnya islam tidak
melupakan dari hisabannya (perhitungannya) sesungguhnya kekuatan terkadang bisa terjadi
pada situasi didalam pusat kelemahan dan keperluan, karena hasrat kemaslahatan cecara
khusus ataupun cecara umum.Atau karena terputus dari hartanya atau tanah airnya dalam
perjalanan dan diperantauan. Maka diwajibkan dari bagian ini dari zakat selama bisa memenuhi
terhadap mereka, karena mereka kondisi kesulitan diperjalanan dan meluaskan mereka dengan
kekuatan ketika mereka lemah.Dan akan tetapi pelaporan harta yang dinyatakan pada tujuan ini
akan bisa mencukupi/menyelesaikan pada barang yang dicari ini.

Disini akan tiba bagian zakat yang menjadikan hukum syara' halal hasilnya kerena tujuan sosial
dan zakat bukanlah sesuatu yang mudah sesungguhnya zakat adalah 1/10 atau separuhnya dari
barang yang Allah tumbuhkan mulai dari waktu penanaman, atau 4/10 dari kekayaan emas perak
dan perniagaan dan seumpama ukuran ini dari kekayaan hewan, dan 1/5 barang yang diketahui
dari harta simpanan dengan disandarkan dari 1/5 kekayaan tambang dan lautan.Sebagaimana
pendapat sebagian ulama fiqh.

Dan sungguh telah ditemukan dalam karya Islam bahkan bagian dari mu'jizatnya, bahwa Islam
adalah Agama Allah yang benar, sesungguhnya Islam telah melewati waktu dan berjalanan
selama beberapa abad ,maka tentang saya mulai empat belas abad telah terlewatkan dengan
menangani pesoalan-persoalan kefakiran dan orang yang membutuhkan dan diletakkanlah
orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan tanpa harus menegakkan
revolusi(perlawanan) atau mereka harus mencari atau seorang mencari mereka dengan
kehidupan manusia yang mulya, bahkan tanpa harus memikirkan mereka hanya dengan satu
pemikiran bahwan mereka punya hak dimasyarakat yang wajib dilaksanakan , maka sungguh
semua ini telah menerima warisan sepanjang pejalanan tahun dan abad sesungguhnya hak -hak
adalah bagi selain mereka .Dan kewajiban-kewajiban maka atas mereka

Dan tiada kepedulian Islam dengan perkara ini secara merata dan bertentangan, maka sungguh
dijadikannya karya Islam sebagai bagian dari kekhususan dasar-dasarnya dan sebagai penguat
terhadap asalnya dan itu sewaktu di wajibkan bagi orang-orang fakir dan orang yang
berkepentingan merupakan hak tetap didalam hartanya orang-orang yang kaya,orang yang
menentangnya menjadi kafir, dan orang yang lari dari zakat menjadi fasik dan harus diambil
dengan kekuatan dari harta mereka (orang yang menulaknya) dan berilah kabar perang semata
memperingatinya terhadap orang yang menulak dan membangkang ,adanya itu adalah haq yaitu
zakat(menunaikan zakat).; Kewajiban Islam yang agung yang mempehatikan dengan
kewajibannya yaitu Al-Qur'an dan hadits,dan keduanya menjadikan zakat sebagai rukun Islam
yang ketiga
Pentingnya topik zakat

Ini merupakan kewajiban yang agung: Zakat mempunyai banyak jalan yang menjadi kepentingan
khusus, maka zakat termasuk dari salah satu ibadah dari ibadah-ibadah yang empat seperti
shalat,puasa dan haji, dan dari jalan inilah disertakan didalam Al-Qur'an dan Hadits dengan shalat
dan akan tiba setelahnya tradisi dalam kitab-kitab fiqh dari pembagian ibadah.Dan ini termasuk
dari jalan lain yang menyatakan dasar dari beberapa pernyataan harta didalam pemerintahan
Islam. Dan ini dikeluakan untuk dijadikan zakat sebagai ibadah mahdloh(murni) maka zakat
sebagai bagian/juz dari peraturan perundang-undangan harta dan ekonomi dalam Islam. oleh
karena ini kitab-kitab fiqh memperhatikan zakat harta dalam Islam sebagaimana contoh;
pengeluaran bagi Abiy Yusuf ,dan pengeluaran bagi Yahya bin Adam, dan harta(kekayaan) yang
dimiliki Abu Ubaidah dan harta yang dimiliki Zanjawih dan yang lainnya.Dan seumpanya kita-
kitab fiqh adalah kitab-kitab politik syar'iy seperti kitab "Ahkamu s-Sulthoniyah" bagi tiap-tiap
dati Mawardi , Abi Ya'la" Dan Kitab As-Siyaasiyatu s-Syar' iyah milik Imam Taimiyah dan
seumpamanya.
Pengertian Zakat secara etemologi(bahasa) dan terminologi (istilah syara').

Zakat secara etemologi(bahasa) merupakan bentuk masdar yang diambil dari kata ( )‫زكا الشيء‬
yang berarti bersih sesuatu, manakala tumbuh dan bertambah,dan bersih fulan manakala
baik .Maka zakat menurut bahasa berarti berkah dan tumbuh/berkembang ,dan bersih, dan
baik( Al-Mu'jamul Wasith: 1/398) dan dikatakan dalam lisanul Arab.Asalnya zakat didalam segi
bahasanya adalah berarti bersih dan berkah serta baik dan terpuji, dan semua pengertian dari
segi bahasa sungguh telah dipakai didalam Al-Qur'an dan hadits.Dan menurut qoul yang
nampak(jelas) sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Wahidiy dan yang lainnya,bahwa
sesungguhnya asal dari materi /esensi zakat itu adalah"bertambah dan tumbuh/berkembang"
Dikatakan Tanaman telah tumbuh/berkembang , tanaman telah tumbuh dengan berkembang,
dan setiap sesuatu yang bertambah maka sungguh telah tumbuh/berkembang, apabila adanya
tanaman tidak tumbuh berkembang karena cacat/disingkirkan dari semak belukar ,maka lafadh
nya zakat juga menunjukkan arti suci . Apabila zakat disifatkan pada perindividu ( seseorang)
maka zakat berati baik, maka semua itu akan dikembalikan pada makna bertambah kebaikan
pada mereka.Dikatan seorang laki-laki bertambah batasannya dari para kaum yang baik, dan
penguasa (pemutus hukum) baik terhadap putasannya/ persaksian.Manakala Qodli(pemutus
hukum) menjelaskan atas bertambahnya kebaikan mereka.Sebagaimana diwajibkan bagi
seseorang dalam mengeluarkan pendistribusian ini.( Berkata Azzamkhasyariy didalm kitab Al-
Faiq:1/536 )‫أو لى‬.‫ط‬Zakat merupakan sebuah perbuatan seperti shadakah dan zakat merupakan
salah satu sekutu dari beberapa nama zakat .Zakat sebuah golongan dari harta yang dizakati oleh
muzakki, yang berarti dialah orang yang melakukan kebaikan.Dan termasuk dari kebodohan
adalah orang yang menganiaya pada dirinya dengan menikam/menusuk. Berdasarkan atas
firman Allah

َ‫ِلزك َٰوةِ ٰفَ ِعلُون‬


َّ ‫َوٱلَّذِينَ هُم ل‬

Artinya:" D,an orang-orang yang menunaikan zakat.

Yang dimaksudkan dengan ayat adalah berarti orang yang melakukan yakni perbuatan baik.Dan
dinamakan ( ‫الحصة‬mendistribusikan zakat ) dengan ungkapan untuk keluarnya harta agar dapat
bertambah sebagaimana Nawawi menjelaskan dalam( Majmu':5/324) jumlah yang dikeluarkan
dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu “menambah banyak, membuat lebih
berarti dan melindungi kekayaan dari kebinasaan”. Sedangkan menurut Ibnu Taymiyah, jiwa
orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bersih pula, bersih dan bertambah
maknanya. Hal ini berarti bahwa makna tumbuh dan berkembang itu tidak hanya diperuntukkan
buat harta kekayaan tetapi lebih jauh dari itu.Sebagaimana firman Allah.
ُ َّ ‫ُخذ من َأم َٰو لهم صدقة ُتط ِّه ُر ُهم و ُتز ِّكيهم بها وص ِّل ع َليهم ۖ إن ص َل َٰو تك س َكن َّل ُهم ۗ و‬
‫ٱّلل س ِميع ع ِليم‬ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
Artinya ; "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS.At-
Taubah:103).

Berkata Azhariy: Sesungguhnya zakat pada hakikatnya merupakan sikap yang baik pada orang-
orang fakir yang dapat mengembangkan fisik dan jiwa mereka,karena zakat
ditumbuhkembangkan oleh orang yang kaya melalui jiwa dan hartanya .Imam Nawawi menukil
dari pemilik kitab Hawi berkata: Ketahuilah bahwa sesungguhnya zakat merupakan lafadh arab
yang terkenal dipergunakan dalam syi'ar-syi'ar mereka sebelum datangnya syara'. Duad Ad-
Dhahiriy berkata: Tiadak ada asal dalam bahasa bagi nama ini .Bahwa sanya nama ini dikenal
dengan melalui syara'.Berkata pemilk kitab Hawi: Dan perkataan ini dipakai walau adanya
merusak ,maka tiadalah berbedaan yang mempengaruhi terhadap hukum-hukum zakat.(Al-
Majmu'.5/324).

Jika kita mengetahui terhadap penjejelas didepan maka kita tidak menemukan kesempatan
untuk mengajak orientalis yahudi yang dikenal nama " ‫ ( " شاخت‬Penyangkal tuduhan zakat )
Penulis materi zakat" dalam kitab ( ‫دائرة المعارف اإلسالمية‬Ensiklopedi Islam) yang diterjemah
sekiranya diduga (dianggap ) bahwa Nabi Muhammad SAW, memakai kalimat ‫ زكاة‬banyak orang
yang memakai zakat dengan pemakain makna yang luas secara bahasa seraya mengambil
pemakaiannya menurut pendapatnya orang Yahudi ( "، ‫اآلرامية "زاكوت‬-‫فى اليهودية‬dia berkata:
Bahwa Nabi Muhammad SAW pernah dan beliau terus menerus( tidak henti-henti) dimakkah
memakai kalimat ‫ زكاة‬sedangkan pengambilan bentuk kalimatnya berbeda dari materi " "‫زكا‬
dengan arti suci yang berhubungan dengan kalimat ( ‫ )بالزكاة‬dengan perhitungan sensasi/rasa
bahasa menurut orang Arab, dan pengambilan ini melalui dirinya dan tidak pernah ada
pengambilan didalam Al-Qur'an selain makna tersebut yang tidak ada sama sekali selain bangsa
arab, bahkan orang arab mengambil dari orang yahudi ia adalah "( " ‫التقوى‬Ensiklopedi Islam: 355-
356/10), orang-orang oraintalis ini dari Syakht dan seumpamanya, mereka memiliki cita buta
(gila) dengan dinisbatkan pada setiap sesuatu yang mereka mampu terhadap pemahaman
mereka pada Islam dan faham pada lafadhmya juga pada hukum-hukumnya dan pemikiran-
pemikirannya dan akhlaknya hingga pada sumber daya orang-orang Yahudi dan Nashrani atau
sesuatu yang mereka kehedaki dari sumber daya dari timur atau barat, mereka tidak mengikuti
itu kecuali dugaan, dan apa yang diinginkan oleh keinginannya, Cukuplah kami menulak atas ini .
Kalam ada dua perkara:

1. Bahawa sesungguhnya Al-Qur'an memakai kalimat zakat dengan maknanya yang dikenal
bagi orang-orang muslim dimulai pada awalnya maza makkah, sebagaimana kamu melihat itu
dalam surat Al-A'raf ayat : 156.
ُ ٓ َ ُ ‫اب ُاصي‬
‫ى‬ َ ُ َٰ ُّ َٰ َ ُۡ
‫ب ِبه من اشا ُء ۚ ورحم ِت و ِسعت كل َشء‬ ِ ِ ‫واكتب لـنا ِف ه ِذ ِه الدنيا حسنة و ِف اۡل ِخر ِة اِ نا هدنا اِ ليك ؕ قال عذ‬
ُ ٰ ُ َّ ٰ ُ ُ َّ َُۡ
‫فساكت ُبها ِلل ِذين يتقون و ُيؤتون الزكوة وال ِذين هم ِبا َٰي ِتنا ُيؤ ِمنون‬

Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali
(bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, "Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang
Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi
orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami."

َّ ‫ص ٰلوةِ َو‬
ُۖ ‫الز ٰكوةِ َما دُمتُ َحيًّا‬ ُۖ ‫َّو َجعَلَنِي ُمب َٰر ًكا اَينَ َما كُن‬
َّ ‫تُ َواَوصٰ نِي بِال‬
Artinya:” Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup;(QS.Maryam:ayat ;31)

‫ضيًّا‬ َّ ‫ص ٰلو ِة َو‬


ِ ‫الز ٰكو ُۖ ِة َوكَانَ عِن َد َر ِب ٖه َمر‬ َّ ‫َوكَانَ َيأ ُم ُر اَهلَهٗ ِبال‬

Artinya:”Dan dia menyuruh keluarganya untuk (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat,
dan dia seorang yang diridai di sisi Tuhannya.(QS.Maeuam.ayat:55)

َ‫ب نَافِلَةً َۗوكُ ًّال َجعَلنَا صٰ لِحِ ين‬


َ ‫َو َوهَبنَا لَهٗ ٓٗ اِسحٰ قَ َويَعقُو‬

Artinya:”Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub, sebagai suatu
anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh.

2. Bahwa sesungguhnya spekulasi (resikonya) dapat menafikan (mentiadakan) terhadap


akhlaknya ulama dan mitode penerapan dan dugaan orang menganggap terhadap perpindahan
satu bahasa kepada bahasa yang lain jika ditemukan kalimat yang serupa didalam maknanya
diantara dua bahasa, maka sesungguh perserupaan itu tidak dapat menunjukkan pada
kemudloratan perpindahan dari salah satu dua bahasa kepada bahasa yang lainnya.Kemudian
jika salah satunya ditentukan dengan sesungguhnya kalimatnya pindah sedangkan yang lainnya
dipindahkannya,maka dihukumi tanpa dalil dan kuat tanpa dukungan barang siapa yang
menjadikan metode ini maka baginya kebiasaan maka dia sungguh telah lepas dari amanah ilmu
dan akhlaknya ulama'. Daftar isi
Pengertian Shadakah

Dan adapun zakat secara syar’iy didalam bahasa Al-Qur’an dan hadits terkadang dinamakan
“ Shadaqah),sampai Imam Mawardi berkata shadakah itu adalah zakat dan shadakah itu adalah
zakat,berbeda nama namun sepakat(cocok) yang dinamai /barangnya ( menyebutnya diawal bab
ke sebelas diwilatah shadakah dari hukum-hukum pemerintahan) Allah berfirman dalam Al-
Qur’an:
ُ َّ ‫ُخذ من َأم َٰو لهم صدقة ُتط ِّه ُر ُهم و ُتز ِّكيهم بها وص ِّل ع َليهم ۖ إن ص َل َٰو تك س َكن َّل ُهم ۗ و‬
‫ٱّلل س ِميع ع ِليم‬ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ

Artinya ; "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS.At-
Taubah:103).
ُ ٓ َّ ُ ُ ۚ َٰ ْ
‫و ِمن ُهم من يل ِم ُزك ِف الصدق ِت فاِ ن اع ُطوا ِمنها رضوا وِان لم ُيعطوا ِمنها اِ ذا هم يسخ ُطون‬
Dan di antara mereka ada yang mencelamu tentang (pembagian) sedekah (zakat); jika mereka
diberi bagian, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, tiba-tiba mereka
marah.(QS. At-Taubah Ayat 58)
ۗ ٰ ْ ِّ ُ ُ ُ ُ َّ ُ ْ َ ْ َٰ ْ ُ ْ ُ َٰ
۞ ‫اّلل واب نن الس ِبي ِل‬
ِ ‫اب والغ نار ِمي و ِ ِف س ِبي ِل‬
ِ ‫ي والع ِام ِلي عليها والمؤلف ِة قلوب ـهم و ِف الرق‬
‫اِ نما الصدقت ِللفقرا ِء والمس ِك ن‬
ُ ٰ ‫اّلل ۗو‬
ٰ
‫اّلل ع ِليم ح ِكيم‬ ِ ‫ف نريضة ِّمن‬

Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha bijaksana.(QS. At-Taubah Ayat 60)

Dan menyebutkan guru kami al-Marhum Dr.Muhammad Yusuf Musa didalam hubungannya atas
penamaan kalimat “‫ “ شاخت‬didalam kitab ensklopedi, bahwasanya Al-Qur’an pertama
menunjukkan pada pada zakat dengan nama shadakah ,kemudian digunakan lafadh zakat,dan
akan tetapi yang menjadi pemikiran adalah Al-Qur’an yang turun dimekkah ditemukan bahwa
sesungguhnya kalimatnya dipakai pertama oleh Al-Qur’an adalah zakat dan tidak dikuatkan
pelaianannya kalimat ‫ الصدقة‬dan ‫ الصدقات‬kecuali di Madinah disebutkan dalam hadits

‫عن أَ ِبي‬ َ ‫عن أَبِي ِه‬ َ ‫ارةَ فَأَخبَ َرنِي‬


َ ‫عم َرو بنَ يَحيَى ب ِن عُ َم‬ َ ُ‫عم ُرو بنُ ُم َح َّم ِد ب ِن بُكَي ٍر النَّاقِدُ َحدَّثَنَا سُفيَانُ بنُ عُيَينَةَ قَا َل َسأَلت‬ َ ‫و َحدَّثَنِي‬
‫ص َدقَةٌ َو ََل فِي َما‬َ ‫ص َدقَةٌ َو ََل فِي َما دُونَ خَم ِس ذَو ٍد‬
َ ‫ق‬
ٍ ‫س‬ُ ‫س فِي َما دُونَ خَم َس ِة أَو‬َ ‫علَي ِه َو َسلَّ َم قَا َل لَي‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ِ ‫عن النَّ ِبي‬ َ ِ ‫َسعِي ٍد ال ُخد ِري‬
‫ص َدقَةٌ رواه الشيخان‬ َ ‫ق‬ ٍ ‫دُونَ خَم ِس أَ َوا‬

Artinya:" Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah ia berkata, saya bertanya kepada Amru bin Yahya
bin Umarah lalu ia mengabarkan kepadaku dari bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak wajib dizakati bahan makanan pokok yang
kurang dari lima Wasq )lima wasaq sama dengan enam puluh sha'(, tidak pula pada binatang
ternak yang kurang dari lima ekor, dan emas perak yang kurang dari lima uqiyah ) lima uqiyah
( .)sama dengan dua ratus dirhamHR.Bukhari dan Muslim dan yang lainnya . )

Disebutkan dalam hadits diutusnya Mu'adz ke Negri Yaman

ِ َّ ‫َّللا َوأَنِي َرسُو ُل‬


‫َّللا فَإِن هُم‬ ُ َّ ‫ع ُهم ِإلَى َش َها َد ِة أَن ََل ِإلَ َه ِإ ََّل‬
ُ ‫عنهُ ِإلَى ال َي َم ِن فَقَا َل اد‬ ُ َّ ‫ي‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫علَي ِه َو َس َّل َم َب َعثَ ُم َعاذًا َر‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ‫أَنَّ النَّ ِب‬
‫علَي ِهم‬
َ ‫ض‬ َ َّ َّ‫ت فِي كُ ِل َيو ٍم َولَيلَ ٍة فَإِن هُم أطاعو ِلذَلِكَ فَأَعلِم ُهم أَن‬
َ ‫َّللا افت ََر‬ ٍ ‫صلَ َوا‬
َ ‫س‬ َ ‫علَي ِهم خَم‬ َ ‫ض‬ َ ‫َّللا قَد افت ََر‬َ َّ َّ‫طاعُوا ِلذَلِكَ فَأَعلِم ُهم أَن‬ َ َ‫أ‬
َ ُّ‫صدَقَةً فِي أَم َوا ِل ِهم تُؤ َخذُ مِن أَغنِ َيائِ ِهم َوت ُ َرد‬
‫علَى فُقَ َرائِ ِهم‬ َ

Artinya:“ Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz radhiallahu ‘anhu ke Yaman,
beliau berkata, “Ajaklah mereka kepada syahadah (persaksian) bahwa tidak ada ilah
(sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika
mereka telah menaatinya, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat
lima waktu sehari semalam. Dan jika mereka telah menaatinya, maka beritahukanlah bahwa
Allah telah mewajibkan atas mereka shadaqah (zakat) dari harta mereka yang diambil dari
orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-orang faqir mereka.” [HR. al-Bukhari dan
Muslim].

Semua nash ini, sungguh telah datang suatu pelajaran didalam urusan /kondisi zakat dengan
shadakah, yang diantaranya adalah penamaan Amil dengan zakat (Amil zakat) dikarenakan
karena membenarkan, dan Amil mengumpulkan banyak zakat yang kemudian
dipisahkan(didistribusikan) dengan cara serah terima.Sesungguh nya secara Urf sungguh telah
menganiaya terhadap kalimat shadakah yang dijadikan alamat atas pekerjaan sunnah dan
sesuatu yang dapat memperbaiki diri , seumpama orang-orang pengemis dan orang-orang
peminta-minta.Dan akan tetapi dilalahnya secara urf menjadi wajib untuk tidak
menipu(membohongi) kami dari kebenarannya kalimat-kalimat dalam bahasa Arab dimasa
turunnya Al-Qur’an ,dan materi shadakah (esensi kalimat shdakah) adalah diambil dari “ ‫الصدق‬
“ bagi Qadliy Abubakar Al-Arabi kalamnya Qayyim dalam penamaannya zakat pada shadakah dia
berkata dan shadakah itu diambil kata “ ‫ “ الصدق‬bagi persamaan pemakaian dan bagi perkataan
dan i’tiqad (keyakinan)

Adapun bina'nya " ‫ق‬،‫د‬،‫ “ ص‬dikembalikan kepada penerapan sesuatu dengan sesuatu yang lain
dan mendukungnya kepada yang lain,diantaranya maskawinnya seorang wanita artinya
penerapan kehalalan dan kebenarannya dengan ijabnya harta dan pernikahan atas jalan yang
disyariatkan.Dan berbeda semuanya dengan tashrifnya fi'iel dikatakan ‫ صدق‬didalam perkatan
‫ وتصديقا وتصدقتُ بالمال تصدقا‬،‫ " صداقا‬saya bershadakah harta denga satu shadakah dan kalimat” "
‫أصدقت المرأة إصديقا‬mengeluarkan shadakah seorang perempuan dengan berupa shadakah,dan
mereka berkeinginan dengan perbedaannya fi’iel yang menunjukkan pada pemaknaan
(pengertian) yang khusus dalam keseluruha, dan penyerupaan kalimat” ‫ “ الصدق‬ini disini pada
kalimat” ‫ الصدقة‬: Sesungguhnya orang yang meyakini terhadap agamanya,bahwa sesungguhnya
hari ba’ats(bangkitnya manusia dari kubur) itu adalah haq(benar),dan sesungguhnya rumah
akhirat itu adalah tempat kembali, sementara rumah ini adalah merupakan lengkungan
(bangunan) menuju akhirat, dan satu pintu kepada kejelekan ataupun pintu kepada kebaikan ,
sebuat amal untuk akhirat, dan dahulukanlah sesuatu yang bisa didapatkan diakhirat, maka jika
ragu didalam urusan akhirat ataupun malas dari amal akhirat dan bekasilah atas akhirat -
seseorang yang kikir dalam hartanya dan bersiap-siaplah karena harapannya ,dan dia lupa
terhadap hartanya ( Ahkamul-Qur'an bagian 2 .H: 946 yang ditahqiq oleh Imam Bukhariy ) oleh
karenanya saya berkata ; Dan karena ini Allah mengumpulkan antara memberi dan bershadakah
sebagaimana Allah mengumpul kikir dan bohong.Dalam firman Allah: Ayat 5 ‫فأما من أعطى والتقى‬
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,« ‫فأما من أعىط »حق هللا‬
«‫واتق »هللا‬.(Adapun orang yang memberikan) menginfakkan hartanya di jalan Allah (dan bertakwa)
kepada Allah. Ayat 6.‫ “ وصدق بالحسنى‬dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga),«‫وصدق بالحست »أي بل إله إۡل هللا ِف الموضوعي‬.(Dan membenarkan perkara yang baik) yaitu
makna yang terkandung di dalam lafal Laa Ilaaha Illallaah yang artinya tiada Tuhan selain Allah.
Dengan kata lain, bahwa infak di jalan Allah yang dilakukannya dan bertakwa kepada-Nya yang
dijalankannya itu tiada lain berangkat dari keimanannya kepada kalimat Laa Ilaaha Illallaah.Ayat
7.‫ “ فسنيسره لليسرى‬maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.«‫»فسنسيه لليرسى‬
‫للجنة‬.(Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya tempat yang mudah) yaitu surga.Ayat 8. ‫وأما من‬
‫“ بخل واستغنى‬Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,«‫وأما من بخل »بحق هللا‬
«‫واستغت »عن ثوابه‬.(Dan adapun orang yang bakhil) tidak mau menginfakkan hartanya di jalan Allah
(dan merasa dirinya cukup) artinya tidak membutuhkan pahala-Nya.Ayat 9. ‫"وكذب بالحسنى‬serta
mendustakan pahala terbaik,«‫»وكذب بالحست‬.(Serta mendustakan perkara yang baik.)Ayat 10. "
‫“ فسنيسره للعسرى‬maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.«‫فسنسيه »نهيئه‬
«‫للعرسى »للنار‬.(Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya) menyediakan baginya (tempat yang
sukar) yaitu neraka.

Maka kalimat " ‫" الصدقة‬kalau demikian merupakan dalilnya ‫ " الصدق‬dalam masalah Iman, dan
membenarkan (meyakini) pada hari pembalasan .Dan karena ini Rasulullah shollahu alaihi
wasallan bersabda: ‫"الصدقة برهان رواه مسلم‬Shadakah itu adalah dalil (bukti)..

Lanjud ke daftar isi:


Kalimat zakat dalam Al-Qur'an

Sungguh telah diulang-ulang kalimat zakat dalam Al-Qur'an secara ma'rifah (tertentu).Bahwa
sanya saya mengatakan "makrifat" dikarenakan zakat ditanggapi /diterima Na

kirah(umum)dalam dua ayat dengan makna lain dalam surat Al-Kahfi:yang ditebalkan

ٰ ُ‫فَا َ َردنَا ٓٗ اَن يُّب ِدلَ ُه َما َربُّ ُه َما َخي ًْرا ِّم ْنه‬
َ ‫زَكوةً َّواَق َر‬
‫ب ُرح ًما‬

Artinya:"Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan


(seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada
ibu bapaknya). (QS.Al-Kahfi:81)

‫َّو َحنَانًا مِ ن لَّدُنَّا َوزَ ٰكوةً َۗوكَانَ تَ ِقيًّا‬


Artinya:" Dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa).
Dan dia pun seorang yang bertakwa,(QS. Maryam Ayat 13)

Disebutkan didalam Al-Qur'an 30 kali, 27 diantaranya bersamaan dengan shalat didalam satu
ayat dan didalam penempatannya,disebutkan dalam satu konteks sehubungan dengan shalat
walaupun tidak ada diayat shalat dan itu sebagaimana firman Allah SWT ,

َ‫ِلزك َٰو ِة ٰفَ ِعلُون‬


َّ ‫َوٱلَّ ِذينَ هُم ل‬

Artinya:"Dan orang-orang yang menunaikan zakat (QS.Al-Mu'minun ayat :4) , dan setalah ayat
yang satu dari firman Allah

.‫والذين هم فى صالتهم خاشعون‬

Artinya :" Dan orang-orang yang khusu' didalam shalatnya .( QS. Al-Muminun :2).Dan yang diikut
karena beberapa tempat terdapat tiga puluh yang disebutkan zakat didalamnya yang delapan
terdapat dalam beberapa surat makkiyah dan sisanya terdapat dalam surat madinah (Rajiul-
Mu'jam al-Mafharus untuk lafadh-lafadh al-Qur'an al-Karim "Kalimat zakat" Ust. Muhammad
Fuat Abdul Baqi ).Dan menyebutkan sebagian muallif bahwa kalimat zakat besamaan dengan
shalat sebanyak 82 penempatan dalam al-Qur'an sebagaimana dalam kitab( Durri lmukhtar wal-
Bahru wan-Nahru dan yang lainnya dalam kitab-kitab fiqh Hanafiy dan menuqil Ibnu Abidin dalam
Hasyiah "Raddul-Mukhtar" yang membenarkannya dengan 32 dan yang nyata zakat bersamaan
dengan shalat 28 tempat saja.Dan mudah-mudahan yang mrmbenarkan berkeinginan
menghitung beberapa kali,dan semua wurutnya adalah Ma'rifah dan Nakirah) ia adalah hitungan
yang disampaikan didalamnya,dan dikembalikan ringkasannya kepada orang yang telah kami
sebutkan hingga jika mereka berkata:Yang dimaksudkan dengan kalimat Zakat adalah setiap
sesuatu yang menunjukkan pada zakat seumpama "Infaq, dan Membantu, dan memberi makan
orang miskin dan seumpama itu( dll ) Tidak terkumpul hitungan ini pada kami. Dan yang nampak
bahwa sesungguhnya hitungan mencondongkan dari 23 sampai 28.

Adapun kalimat " ‫ الصدقة‬dan " ‫ "الصدقات‬maka sungguh terdapat dalam al-Qur'an dua belas kali
semuanya terdapat dalam al-Qur'an al-madaniy.
Bab 1

Kewajiban zakat dan penempatannya dalam Islam.

Pengantar

Sebelum kami menjelaskan kewajiban zakat dan penempatannya didalam agama Islam, alangkah
baiknya saya akan meninjau ulang, atau meneliti tehadap sesuatu yang terdapat pada orang-
orang fakir dan lapisan -lapisan yang lemah dalam masyarakat sebelum Islam, dan sampai dimana
batasan hukum syari'at dan agama sebelumnya dengan meliharaan (mengayoman), terhadap
kepentingan /keperluan mereka dan menangani terhadap persoalan mereka sampai kami
mengetahui dengan belajar dan menimbang bagaimana sebelum Islam setiap agama dan para
madzhab dengan penangani aspek yang penting ini, melalui perawatan radikal yang asli, dan
melaksanakan pembangun keadilan dan jaminan masyarakat di atas fondasi terkuat dan
penetapkan kaidah- kaidah yang datang dengan berdasarkan pada kitab Allah dan dijelaskan
oleh Hadits Rasulullah SAW.
Daftar isi:

Batasan nishob zakat dan ukurannya.

Zakat Rukun Islam yang ke tiga

Peringatan keras (serius) terhadap orang yang menulak zakat

Memerangi orang yang tidak mau membayar zakat

Menentang zakat kafir

Perbedaan politik antara zakat dalam Islam dan zakat dalam agama lain

Menyangkal tuduhan(Syakhat), tentang hakikat zakat

Meletakkan orang-orang fakir dalam peradaban sebelumnya


Zakat Diera kota Madinah, Al-Qur'an yang turun dimadinah menguatkan terhadap
kewajiban zakat

As-Sunnah(Hadits) menguatkan secara detail (memperinci) pembahasan yang bersifat mujmal


(umum dalam Al-Qur'an).

Orang-orang fakir dalam peradapan sebelumnya

Manusia mengenal orang-orang fakir dan perampas hak waris dari masa terdahulu,dan
mengenal sejarah orang-orang fakir dan para perampas mulai dari era perjanjian lama dan mulai
dari Keadilan hingga kami harus berkata: Sesungguhnya pradapan manusia tidak akan pernah
kosong di era perjanjian dari sekian manusia yang mengajak kepada makna manusia yang ashli
yaitu perasaan indra manusia dengan merasakan terhadap sakitnya saudaranya dan mencoba
untuk menyelamatkannya dari penderitaan-Nya dan perampasan-Nya,atau setidaknya
(sedikitnya)dapat meringankan dari ujian (musibah)Nya.
Selain harus meletakan keberadaan orang-orang fakir, yang keadaan pekerjaanya
miskin,/hina,karena adanya tujuan dan terdapat didahinya titik hitam didahinya manusia
terhadapa apa yang diwashiatkan oleh ulama' ahli hikmah , dan memanggil kepada amaliyah
orang-orang yang betakal dan ini adalah pembahasan yang besar( Dia adalah Al-Ust al'Marhum
al-Allamah Muhammad Farid dan kakekku yang menyusun kitab Dairatu ma'arifil Qarnil Aisyrina
Ketua Tahrir " Almajallatul Azhar "bagi hitungan bebetapa tahun, dan ini ditiqil dari kitabnya
bernama "Al-Islam agama tahunnya Khalid:179-181 . .)‫أولى‬.‫ط‬Kami membahas tentang sejarah
hitam ini, mulai dari mengedepankan peradapan, sejarah hubungan antara orang yang kaya yang
menemukan (ada) dan orang miskin yang dirampas

Maka berkata Mushannif.

Dalam ayat ummat dari sekian ummat.

Pembahas memindahkan pemikirannya maka ia menemukan dua tingkatan dari manusia bukan
tiga bagi keduanya.

1)- Tingkat kemudahan (kaya) dan

2)- Tingkat kesulitan (miskin)


Dan mushannif telah menemukan orang yang yang pantas mengatur ini, dengan memperhatikan,
dan orang yang pantas mengatur adalah orang yang mudah ( kaya) yang dapat membesarkan
(melebihkan) sampai tanpa batas.Dan adapun orang kusulitan/melarat
(sengsara/miskin)senantiasa tidak bisa tenang mengkuruskan badan hingga dia dipertemukan
dengan permukaan bumi ( tanah ) seraya lemah kurus, maka saling mengajak
mendirikan/membangun masyarakat , niscaya melemahkan pada dasarnya,dan terkadang orang
yang hidup miwah tidak mengetahui, dari sisi mana ia meratap tangis, jatuh dia atas mereka
sebuah atap (Artinya mereka dijatuhi atap).Dan ditemukan sebuat kota dimasa yang lalu yaitu
surga Allah dimuka bumi, dan pernah menanam (menumbuh kembangkan) dari banyak kebaikan
yang dapat mencukupi terhadap orang-orang yang lemah dari ahlinya dalam hitungan, akan
tetapi tingkatan orang yang faqir didalamnya tidak menemukan sesuatu untuk
dimakannya.Karena sesungguhnya orang yang mudah (kaya) tidak pernah meninggalkan mereka
terhadap sesuatupun selain minyak yang tidak mengemukkan dan tidak mencukupi dari rasa
lapar ,maka ketika menimpanya kelaparan dimasa dua belas keluarga ,maka orang - orang fakir
menjual diri mereka untuk orang-orang yang kaya, maka mereka memberikan tanda kecantikan
kepada orang yang kaya berupa air, maka mereka merasakan kepadanya berupa siksaan orang
yang lalai (hina). Dan dalam suatu "Kerajaan" Baabil" terdapat suatu perkara sebagaima adanya
dimesir (dikota).Dia memperhatikan kepada orang-orang fakir dari buah-buahan negara mereka
serta keberadaan kerajaanya diberinama " ‫ ("بالد الفراعنة‬Artinya;Negara Firaun ) seraya terdapat
tumbuh-tumbuhan yang subur.Dan ia berjalan pada tempatnya " (Faris) " Adapun disekitar
(Yunani) terdahulu maka adanya perkaranya tidak dihitung yang telah berlalu melaikan dilihat
dari sebagian kerajaan mereka beberapa perkara yang keadaanya mengemetarkan kulit, sungguh
mereka menggiring orang-orang fakir dengan cambuk hingga prilakunya menjijikkan dan mereka
menyembelinya, bagi orang lebih sedikit dari ketergelincirannya maka menyembelih domba.
Adapun di "Sparta" Dari kerajaan mereka, dan keadaan orang-orang yang mudah (kaya)
meninggalkan orang-orang yang berkesulitan ( melarat/miskin ) dibumi yang tidak memperbaiki
terhadap pengecambahan maka mereka merasakan kekurangan ( kemiskinan ) selain para
perampas.Dan keberadaan orang-orang yang kaya di" Adziina"mereka memberikan hukuman
didalam urusan orang-orang fakir sampai dihad(cambuk), sesungguhnya mereka menjual orang-
orang fakir dengan cara menjual budak, dan manakala mereka tidak membayarnya barang yang
dijualnya, maka mereka mewajikannya sebagian dari Royalti.
Adapun di Negara Romawi sebagai tempat gudangnya syari'at dan majlis legislatif dan tempat
kelahirannya para Ulama' fiqh dan Usul,Keberadaan mereka sungguh-sungguh mudah dalam
menjalankan kepemerintahan secara umum dan mereka membedakan sebagian dari mereka
dengan dijadikan sebagai mentri ,seperti golongan perdana mentri orang-orang buangan dekat
orang-orang hindu, dan mereka tidak melemparkan batu kepadanya ( ‫أعطاء عطاء مقارنا‬، ‫رضخ له‬
dia dilempar dengan pemberian-pemberian yang besamaan ) dengan kerinduan kecuali sebagian
dari mereka telah memperoleh kekelahan, maka mereka dipindahkan kekota-kota dan saling
melepaskan jamaah dengan terpaksa.

Misyailiyah berkata: Dikerajaan Romawi dalam satu sisi ini:

Keberadaan orang-orang fakir setiap harinya bertambah kefakirannya dan begitu juga halnya
dengan orang-orang yang kaya lalu mereka berkata: ( ‫ليهلك الو طني وليمت جوعا إذا لم يذهب إلى ساحات‬
)‫القتال‬Artinya: Rusaklah negri ini dan matilah dengan keadaan lapar jika dia tidak berangkat
kemedan perang.Maka ketika terus menerus pemerintahan Romawi, dan berdiri atas rusaknya
pemerintahannya suatu kerajaan Al-Arumiyah dan bertambahlah kondisi orang-orang fakir (sama
sebagaimana sebelumnya). maka mereka berada disemua penduduknya saling mengadakan
transaksi (jual beli ) bagaikan hewan ternak disertai suka rela mereka.( ‫)المرجع السابق‬.

Dan inilah kedudukan (peletakan ) orang-orang fakir diqurun itu sepanjang masa, dan ini
ditangguhkan dari orang-orang yang kaya dari mereka, maka bagaimana tanggapan (prilaku)
berapa agama untuk memperbaiki kedudukan orang-orang fakir dan pendekatan kepecayaan
diantara mereka dan orang-orang yang kaya.
‫سأزيدها بهداية هللا وتوفيقه وبعونه وهذا جىربت و بدأت أوال قبل التصحيح‬ ‫إن شاء هللا ترجمة هذا هذاالكتاب‬

Insya Allah terjemah Kitab ini akan lanjut dengan hidayah Allah dan taufiqnua
dan pertolongannya ,dan inj hanya mencoba petama kali dan masih belum
ditashhih

Anda mungkin juga menyukai