Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PERCOBAAN 2
HYDROMETER ANALYSIS
SNI 03 – 1965 - 1990

5.2 Hydrometer Analysis


5.2.1.Landasan Teori
Hidrometer analisis adalah metode menghitung distribusi ukuran
butiran tanah berdasarkan dimensi tanah di dalam air. Metode ini
dilakukan untuk mengetahui pembagian ukuran tanah yang berbutir halus.
Berdasarkan SNI 3423:2008, tanah yang butirannya sangat kecil lebih
dari no. 200 ( 0,075 mm ) tidak efektif lagi untuk disaring dengan
saringan yang lebih kecil dari no. 200 untuk menentukan besaran
butirannya. Oleh karena itu, tanah dicampur dengan air bersih sehingga
tanah dapat terurai, kemudian dapat dipantau dengan alat hydrometer.

5.2.2.Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakukan dengan maksud untuk mentukan pembagian
ukuran butir dan yang melawati saringan no. 200, dengan menggunakan
alat hidrometer.

5.2.3.Peralatan yang dibutuhkan

Alat-alat yang perlu disiapkan dalam percobaan ini adalah:


a. Hydrometer
b. Gelas ukur 1000 cc
c. Cawan persolin dan penumbuk
d. Oven

51
5.2.4.Prosedur Percobaan

Prosedur yang harus dilakukan dalam percobaan kali ini adalah sebagai
berikut:

a. Sample boring kedalaman 2 m dan 4,5 m serta panah asli yang lolos
saringan no. 200, dioven selama 24 jam kemudian ditimbang dan
dihaluskan dengan cawan persolin penumbut sampai halus
b. semple tersebut kemudian direndam dengan aquadest selama 24 jam
c. hasil rendaman tersebut dimasukkan kedalam gelas ukur dan
ditambah aqudes sampai 1000 cc, kemudian gelas ukur dikocok
sampai air dan sample tanah tersebut menjadi homogen
d. letakkan gelas ukur ditempat datar, kemudian masukkan hidrometer
kedalam gelas ukur, bersamaan dengan itu stopwhat dihidupkan.
Pembaan 0 detik dilakukan saat hidrometer mulai stabil.
e. Pembacaan mulai dari 0, 1, 2, 5, 10, dan seterusnya sampai
hidrometer mencapai angka 0

5.2.5.Data Hasil Percobaan

Tabel 5.2.1. Pembacaan Strip Hidrometer

Waktu Pembacaan
( menit ) strip
0 16
¼ 14
½ 13
1 12
2 9,5
5 0,5
( 5 : 20 ) 0
Sumber : hasil praktikum mekanika tanah 1 2021

52
Tabel 5.2.2. Hasil Perhitungan Pembacaan Strip Hidrometer

Selisih Komulatif Percent


Waktu Pembacaan N
No pembac Z prosentase Finner D
strip
a
(menit ) ( %) (%) (%)
1 0 16 0.4 5.2 20,8 5.2 36.4 0
2 ¼ 14 0.2 2.6 21,2 7.8 33.8 0.02998
3 ½ 13 0.2 2.6 21,4 10.4 31.2 0.02130
4 1 12 0.5 6.5 21,6 16.9 24.7 0.01513
5 2 9,5 1.8 23.4 22,1 40.3 1.3 0.01082
6 5 0,5 0.1 1.3 23.9 41.6 0 0.00712
7 6 0 0 0 24 41.6 0 0.00651
∑=3.2
Sumber : hasil praktikum mekanika tanah 1 2021

Contoh analisa penghitungan:


 Penghitungan kadar lumpur (KL)
( Berat awal-Berat setelah dicuci ) + a
KL = x 100%
Berat awal

( 500-293 ) + 1
= x 100%
500
208
= x 100%
500
= 41,6 %

 Perhitungan selisih pembacaan


Selisih pembacaan = (Strip pertama – Strip Kedua) x 0,2
= (14 – 13) x 0,2
= 0,2

 Perhitungan Z = 24 – (α x 0,2) ; α = Pembacaan strip


= 24 – (14 x 0,2)
= 21,2

53
 Prosentase Kumulatif = n + Prosentase kumulatif
= 2,6 % + 5,2 %
= 7,8 %

 Percent Finner = Kadar Lumpur – Prosentase kumulatif


= 41,6 % - 7,8 %
= 33,8 %

Z
 D = (106 x 10-7) x ( )1/2
t
21,2 1/2
= (106 x 10-7) x ( )
0,25
= 0,02998

(Gravel)
(Gravel)
120.00 (Gravel)
(Sand)
99.4097.80 (Sand)
100.00 94.60
87.00 (Sand)
(Sand)
Prosentase Lolos (%)

80.00 74.60

59.20 (Silt)
60.00 (Sand) (Slit)
49.40 (Silt)
44.80 (Silt)
40.00 36.40
36.4 33.8 Grain Size
31.2 Hydrometer
24.7(Silt)
(Silt)(Silt)
20.00

1.3 0 0
0.00
52 76 36 18 0,6 ,25 ,15 074 309 219 156 111 073 072 000
9, 4, 2, 1, 0 0 0, ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,0
0 0 0 0 0 0 0

Diameter Saringan (mm)

Sumber : Data Hasil Praktikum 2021

Gambar 5.2.2 Grafik Grain Size dan Hydrometer Analysis

54
Keterangan :
Klasifikasi tanah diatas, merupakan campuran dari partikel –
partikel yang terdiri dari dari :

- Kerikil ( gravel ) adalah bagian tanah yang lolos ayakan 75 mm dan


tertahan pada ayakan no.10 (2 mm). Berdasarkan grafik prosentase
butiran tanah yang tertahan pada ayakan no.10 sebesar 96,40%.

- Pasir ( sand ) adalah fraksi tanah yang lolos ayakan no.10 (2 mm) dan
tertahan sampai ayakan no.200 (0,074 mm). Berdasarkan grafik
prosentase butiran tanah yang tertahan pada ayakan no.200
menunjukkan angka 44,80%.

- Lanau dan lempung (silt and clay) adalah fraksi tanah yang lolos ayakan
no. 200 (0,074 mm). Berdasarkan grafik, besar prosentase butiran yang
lolos ayakan no.200 sebesar 36,40%.

5.2.6.Kesimpulan
Berdasarkan data-data di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Presentase kandungan lumpur menunjukkan angka 41,6% dari berat
awal setelah dilakukannya proses.
2. Berdasarkan data diatas, untuk data shieve analysis prosentase
prosentase butiran tanah yang tertahan pada ayakan no.10 sebesar
96,40%, dan prosentase butiran tanah yang tertahan pada ayakan
no.200 menunjukkan angka 44,80%

3. Sedangkan untuk data hasil Hydrometer analysis menunjukkan Lanau


dan lempung (silt and clay) adalah fraksi tanah yang lolos ayakan no.

55
200 (0,074 mm). Berdasarkan grafik, besar prosentase butiran yang
lolos ayakan no.200 sebesar 36,40%.

5.2.7.Saran
a. Pada saat melakukan proses perendaman tanah selama 24 jam,
sebaiknya dlakukan dengan hati – hati dan teliti
b. Lakukan pengocokan secara teratur dan stabil supaya hasil yang
didapat lebih akurat
c. Simpan setelah dikocok pada tempat yang rata dan tenang supaya
tidak goyah
d. Setelah 24 jam, pada saat memasukkan alat hydrometer dedalam
tabung lakukan dengan hati – hati dan secara perlahan
e. Dan fokus pada saat melakukan pembacaan alat hydrometer

5.2.8. Daftar Pustaka


(03-1965-1990, 2010)‘Metode Kadar Air Tanah’, Jurnal Akuntansi, 2(1).

56
5.2.9 Dokumentasi

Gambar 5.1 Proses Pengkocokan Gambar 5.2 Proses Pengkocokan

Gambar 5.3 Proses Pengukuran

57
58

Anda mungkin juga menyukai