Anda di halaman 1dari 6

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

(KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG)

SUSMAWATI
WIDYAISWARA MUDA

Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industry


pangan yang ditunjang oleh teknologi budidaya dan varietas unggul. Untuk memenuhi dalam
negeri yang terus meningkat, Indonesua mengimpor jagung hampir setiap tahun. Pada tahun
2000, impor jagung mencapai 1, 26 juta ton ( BPS 2005)
Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi.
Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah
gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok.
Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak
sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain: a) Batang dan daun muda: pakan ternak b) Batang dan daun tua
(setelah panen): pupuk hijau atau kompos c) Batang dan daun kering: kayu bakar d) Batang
jagung: lanjaran (turus) e) Batang jagung: pulp (bahan kertas) f) Buah jagung muda (putren, Jw):
sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng.
Selain untuk pengadaan pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri
makanan, minuman, kimia dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi,
jagung mempunyai prosfek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung
sebagai bahan baku industri akan memebri nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut.

Wilayah Pengembangan

Cara tanam sistem alur dapat diterapkan pada lahan sawah maupun lahan kering dengan
tingkat kesuburan tanah dan ketersediaan sumber air yang cukup. Mengingat maksud penanaman
sistem alur ini bukan semata untuk meningkatkan hasil, maka penerapannya diutamakan dan

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014 Page 1


dikaitkan dengan upaya peningkatan indeks pertanaman (IP) jagung. Dengan peningkatan IP
maka hasil panen dapat meningkat dan pengelolaan lahan menjadi lebih produktif.

Menentukan Jarak Tanam

Anjuran populasi tanaman untuk jagung adalah berkisar antara 66.000 – 71.000
tanaman/ha. Untuk dapat tercapainya populasi tersebut, maka jarak tanam biasa yang diterapkan
adalah 75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau 70 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang). Pada wilayah
yang mempunyai masalah tenaga kerja, dapat diterapkan jarak tanam 75 cm x 40 cm (2
tanaman/lubang) atau 70 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang). Jarak tanam yang diterapkan dalam
kajiwidya adalah 70 cm x 20 cm.

PROSES PENANAMAN

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi mekanik


terhadap tanah. Pengolahan tanah merupakan tindakan yang penting untuk
menciptakan kondisi media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan
tanaman secara optimal. Tanah berfungsi sebagai wahana (media) dimana air, udara,
hara dan energi ditranslokasikan ke biji dan tanaman itu sendiri, oleh karena itu
sifat-sifat tanah yang mempengaruhi penyimpanan dan translokasi parameter
tersebut memainkan peran sangat penting.
Perlu diingat bahwa tanaman tidak memberikan tanggapan langsung kepada
alat yang digunakan dalam mengolah tanah, tetapi pada kondisi tanah yang
diciptakan dari pengolahan tanah tersebut. Perlu atau tidaknya tanah diolah harus
dilihat dari keadaan kepadatan tanah, kekuatan tanah dan tingkat aerasi.
Luas pengolahan tanah untuk kajiwidya budidaya jagung seluas 867 m2

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014 Page 2


Benih

Benih yang digunakan dengan sistem tanam alur adalah benih jagung super hibrida Bisi
222, dengan daya berkecambah (min) 90% dan dapat dipanen sekitar umur + 99 hari
setelah tanam atau setelah tongkol masak.

Pengajiran

Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu perlu di siapkan dan dilakukan


pengajiran dengan peralatan seperti tali rapia, balok kayu dan batang kayu. Gunanya
untuk menancapkan tiang pancang sesuai dengan berapa jarak tanam yang kita inginkan.
Seperti halnya yang kami lakukan adalah system alur yaitu 70 cm x 20 cm.

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014 Page 3


Penanaman dan Pemupukan .

 Penanaman jagung kedalam lubang bekas tugal dimasukkan benih jagung dan setelah itu
di tutup dengan pupuk Petroganik sebanyak lebih kurang 8-10 gram/lubang tanam
sekaligus sebagai pupuk dasar.
 Setelah 7 – 10 HST diberikan pupuk Urea 100 kg/ha, SP 36 150 kg/ha, KCL 100 kg/ha.
 Waktu pemberian pupuk yaitu susulan I, 7 HST, susulan II, 25 – 30 HST, susulan III, 40
– 45 HST.

Pengendalian Gulma.

Pengendalian gulma pada tanaman jagung, menggunakan Herbisida sistemik selektif


awal purna tumbuh untuk tanaman yaitu menggunakan Calaris 550 SC dan Surfaktan.
Sasaran gulma berdaun lebar, berdaun sempit dan teki-tekian. Aplikasinya dilakukan
setelah umur tanaman 10 – 15 HST atau gulma mencapai kira-kira 5 – 10 cm atau jumlah
daun tanaman jagung antara 2 – 4 helai.
Untuk penyemprotan yaitu tuangkan Calaris 75 ml dan tambahkan Surfaktan 30 ml
kedalam tangki dan air bersih 15 liter.

Panen dan pasca panen.

Panen

Umur panen adalah 99 hari (Super Hibrida Bisi 222), dengan ciri – ciri tonggkol masak
adalah :
- Kelobot kering dan warna kuning kecoklatan.
- Biji mengkilap, kering, keras dan tidak membekas bila ditekan dengan kuku.

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014 Page 4


Penanganan Pasca Panen

Setelah panen secara keseluruhan dilakukan penanganan pasca panen dengan cara
mengupas kulit jagung dari tongkol, setelah itu dilakukan penjemuran + 3 hari. Setelah
itu dilakukan pemipilan, dan kalau kadar air masih tinggi setelah pemipilan dilakukan
lagi penjemuran sampai kadar air Maks 12 % sebelum di pasarkan.
Hasil panen kajiwidya budidaya jagung dengan sistem alur dengan luas lahan 867 m2
sebanyak 400 kg dengan kadar air sebanyak 12 %.

KESIMPULAN

Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi.
Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah
gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok.
Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak
sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain: a) Batang dan daun muda: pakan ternak b) Batang dan daun tua
(setelah panen): pupuk hijau atau kompos c) Batang dan daun kering: kayu bakar d) Batang
jagung: lanjaran (turus) e) Batang jagung: pulp (bahan kertas) f) Buah jagung muda (putren, Jw):
sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014 Page 5


Kajiwidya adalah suatu kegiatan belajar atau berlatih sendiri dengan jalan mencoba,
mengerjakan sendiri, mengalami, mengamati, mencatat dan menganalisis suatu penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk itu Pengkaji selaku Widyaiswara ingin melaksanakan
kajiwidya “Budidaya Jagung tanam alur d” dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi kerja
pengkaji sesuai dengan bidang keahliannya, yaitu mulai dari :
Penyiapan lahan untuk tanaman jagung.
1. Penyiapan dan Perlakuan Benih.
2. Penanaman.
3. Pemupukan dan Pembumbunan.
4. Pengendalian Gulma.
5. Pengendalian hama dan penyakit.
6. Panen dan pasca pane

DAFTAR PUSTAKA

Fadhly, A.F. A.S. Wahid, M. Rauf, dan Djamaluddin. 1993. Pengaruh sumber dan
takaran nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil jagung. Titian Agronomi.
5:69-75.

Fathan, R. M. Raharjo, A.K. Makarim. 1988. Hara tanaman jagung. Dalam: Jagung.
Subandi et al. (Eds.). Puslitbangtan. Bogor. p. 49-66

Sudaryono. 1998. Teknologi produksi jagung. Dalam: Prosiding Seminar dan


Lokakarya Nasional Jagung. Balitjas. Maros. p.137-158.

Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014 Page 6

Anda mungkin juga menyukai