Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG


DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2020

URUSAN : KESEHATAN
UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan Lampung Tengah
LOKASI KEGIATAN : 6 (enam) Kampung Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gedung Sari
SASARAN PROGRAM : Tokoh Masyaralat, Kepala kampung, dan Kader Kesehatan di wilayah
kerja UPT Puskesmas Gedung Sari
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Terlaksananya Rencana kegiatan
KEGIATAN : Pembinaan Desa Siaga Aktif
SASARAN KEGIATAN : 1. Tokoh Mayarakat
2. Kepala kampung
3. Kader kesehatan

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN :1.Terlaksananya kegiatan Pembinaan Desa Siaga Aktif

KELUARAN (OUTPUT) : 1. Didapatkannya kesepakatan bersama


INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT) : 1. Didapatkannya komitmen pembinaan desa siaga

A. LATAR BELAKANG

Desa Siaga Aktif Suatu kelurahan/ desa dikatakan sebagai kelurahan/ desa siaga aktif jika :

1. Penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar (yankesdas) setiap hari.


2. Penduduknya dapat mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM).
3. Terbentuk nya Forum desa/ kelurahan.
4. Melaksanakan Surveillance Berbasis Masyarakat (SBM) :

a. Pemantauan penyakit

b. Pemantauan kesehatan ibu dan anak (KIA)

c. Pemantauan gizi

d. Pemantauan lingkungan dan perilaku.

5. Penduduk dapat memahami dan mengatasi kedaruratan kesehatan.


6. Penduduk dapat memahami cara penanggulangan bencana.
7. Masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

 Pelayanan Kesehatan Dasar :


Yang melaksanakan adalah tenaga kesehatan dengan memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil,
ibu menyusui, anak, penemuan dan penanganan penderita penyakit.

Pengembangan UKBM :

 Aktifnya posyandu balita


 Aktifnya posyandu lansia
 Adanya pos kesehatan pondok pesantren
 Pos upaya kesehatan kerja (UKK)

Melaksanakan Surveillance Berbasis Masyarakat :

Yang melaksanakan adalah kader dan tenaga kesehatan, dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Pengamatan dan pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan
perilaku yang menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.
2. Pelaporan kurang dari 24 jam kepada tenaga kesehatan untuk respon cepat.
3. Pencegahan dan penanggulangan sederhana penyakit dan masalah kesehatan.
4. Pelaporan kematian.

Penanggulangan bencana, dilakukan dengan kegiatan :

 Bimbingan dalam mencari tempat yang aman untuk mengungsi.


 Sosialisasi akibat bencana.
 Sanitasi dasar di pengungsian.
 Menggalang donor darah secara sukarela.
 Pelayanan kesehatan bagi pengungsi.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Dalam hal ini masyarakat mandiri di bidang kesehatan dan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat. Diantara kegiatan yang dilakukan adalah :

 Melaporkan segera jika dirinya, keluarganya dan tetangganya menderita penyakit menular.
 Memanfaatkan dan menanam tanaman obat keluarga (TOGA).
 Berobat jika sakit atau mengantar orang lain berobat.
 Periksa hamil secara teratur ke tenaga kesehatan.
 Makan dengan gizi berimbang.
 Menggunakan garam beryodium pada saat memasak.
 Tersedia oralit dan zink untuk balita.
 Pertolongan persalinan kepada tenaga kesehatan.
 Tablet tambah darah (Fe) selama hamil dan nifas.
 Vitamin A bagi ibu nifas.
 ASI eksklusif.
 Makanan pendamping ASI dan vitamin A balita.
 Timbang bayi dan balita dengan kartu menuju sehat (KMS).
 Imunisasi bayi, anak, ibu dan wanita usia subur.
 Tidak merokok, minuman keras, napza dan bahan berbahaya lainnya.
 Menyediakan rumah dan kendaraan untuk keadaan darurat.
 Dana sosial ibu bersalin, tabungan ibu bersalin dan dana sehat.
 Mengupayakan dan memakai sanitasi dasar.
 Mencegah pencemaran lingkungan.
 Akseptor aktif KB.
 Memanfaatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM), pos kesehatan
kelurahan dan pelayanan kesehatan.
 Melaporkan kematian.
 PHBS lain yang dianjurkan.
 Saling mengingatkan untuk ber-PHBS.
B. PENERIMA MANFAAT
- Tokoh Masyarakat

- Kepala Kampung

- Tenaga Kesehatan

C. JENIS KEGIATAN

NO KEGIATAN DETAIL KEGIATAN


1 Persiapan -. Persamaan pemahaman tentang tema Desa Siaga Aktif
-. Membentuk tim Desa Siaga Aktif
-. Persiapan data
-. Analisa dan pengolahan data
-. Identifikasi sasaran Desa Siaga Aktif

2 Persiapan -. Menentukan Jenis kegiatan


-. Menentukan tempat
-. Menentukan media yang digunakan
-. Menentukan metode yang digunakan
-. Dana

3 Pelaksanaan Desa -. Jadwal pelaksanaan metode pelaksanaan Desa Siaga


Siaga Aktif Aktif
-. Pelaksanaan pertemuan Desa Siaga Aktif sesuai teknik
yang telah direncanakan

D. TRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. MetodePelaksanaan: -Ice Breaking / Bina Suasana


-Diskusi Interaktif

2. Tahapan dan waktu pelaksanaan:


Tahap-tahap yang dilaksanakan
- Pemberitahuan ke Kepala Kampung dan Tokoh Masyarakat tentang kegiatan yang akan
dilakukan dengan mengirimkan surat pemberitahuan kepada kepala Kampung dan
Tokoh Masyarakat.

3. WaktuPelaksanaan

No Kegiatan Jan Feb Mart Aprl Mei Jun Jul Ag Sept Okt Nop Des
t
1 Pembinan desa √ √ √
siaga aktif

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian pelaksanaan pekerjaan ini adalah pada bulan Januari s/d Maret 2020

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan dalam kegiatan “Desa Siaga Aktif” Sebagaimana Terlampir dalam
RAB T.A. 2020.
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN T.A. 2020

Urusan : KESEHATAN
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah
Kegiatan : Desa Siaga Aktif
SasaranKegiatan : 1. Tokoh Masyarakat
2. Kepala Kampung
3. Kader Kesehatan
IndikatorKinerjaKegiatan : 1.Terlaksananya kegiatan Desa Siaga Aktif
Keluaran(Output) 1. Didapatkannya kesepakatan bersama
IndikatorKeluaran(Output) Kegiatan : 1. Didapatkannya komitmen pembinaan desa siaga aktif

RincianPerhitungan
No Uraian HargaSatuan Jumlah
Satuan Jumlah
Pembinaan desa siaga aktif
1 Transport petugas 7 OR X 1 kampung X 3 Kal X 4 hari 84 Rp 75.000 Rp.6.300.000
i
2 Konsumsi 22 OR X 1 kali 22 Rp.35.000 Rp.770.000
Jumlah Rp. 7.070.000

Kepala Puskesmas Gedung Sari

dr. U. Bayu Aji


NIP. 19780703 201412 1 001

Anda mungkin juga menyukai