Anda di halaman 1dari 3

Nama : Devi Aprodheti

NIM : J2A021077
Latihan
1. Beri contoh penggunaan bahasa yang santun kepada teman Saudara saat ia
melakukan kesalahan dan Saudara menegurnya!
Kesalahan : Membandingkan diri dengan orang lain.
Teguran :
Anin : “Itu saudaramu pada datang kamu ngga mau nemuin dulu?”
Devy : “Ngga deh males akuu.”
Devy : “Kenapa nin kalau boleh tau?”
Anin : “Soalnya dulu aku pernah di kasih saran sama sepupuku itu tapi kata-kata
nyakitin hati dahhh, dia underestimate aku. Komentar tentang jurusan
kuliah aku lah, univ ku lah. Banyak deh. Gara-gara itu aku jadi kurang
pede kalau di depan orang lain. Kadang aku juga mikir, Kenapa ya aku
ngga bisa kaya orang lain yang bisa belajar di univ ternama? Gitu dev…”
Devy : “Oo Gitu. Sama Nin aku dulu juga pernah ngalamin kaya gitu, bahkan
untuk mengobati sakit hati itu butuh waktu yang cukup lama. Memang
kalau keluarga sendiri yang menghina kita itu menyakitkan. Hal itu juga
berdampak ke Kesehatan aku baik mental fisik atau mental. Aku juga
dapat beberapa support dari keluarga inti.
Dari situ aku dapat banyak hal, diantaranya untuk menjadi sukses
di masa yang akan datang kuncinya ada di diri kita sendiri, karena kita
yang menjalani bukan orang lain. Omongan cacian dari orang lain dapat
kita jadikan dorongan buat kita untuk bergerak menjadi lebih baik. Dan
jika tidak bisa kita buang jauh-jauh omongan itu dan fokus kepada tujuan
kita sendiri. Kata-kata yang selalu aku ingat adalah sukses bukan berarti
hanya ada pada profesi terterntu, tetapi akan kita temukan jika kita
menekuni bidang yang sudah kita jalani saat ini. Dan yang paling penting
kurangi membandingkan diri dengan orang lain, tetapi bandingkan
apakah diriku saat ini sudah menjadi lebih baik daripada hari
sebelumnya. Hal-hal itu Nin yang aku lakukan untuk mengobati rasa
sakit. Karena kalau sakitnya kelamaan juga ngga baik buat kita. Baik dari
segi kesehatan maupun prestasi yang akan kita raih.
Aku lihat kamu juga berpretasi kok di bidang ini, jadi fokus aja di
kehidupan kita, ya ngga?”
Anin : “Iya bener devv. Bener banget kata kamu. Makasi yaa aku udah agak
tenang nih, ternyata ada juga orang lain yang ngalamin hal yang sama.
Aku bakal coba terapin deh pengalaman kamu mulai dari sekarang.”

2. Dalam musyawarah wilayah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ada


peserta yang setiap kali terlambat dalam persidangan. Bagaimana sikap
Saudara agar peserta yang terlambat tidak mengganggu acara?
Tunjukkan strategi efektif dengan pembicaraan yang santun agar suasana
musywil tetap kondusif!
Mempersilakan masuk dan mengantarkan peserta ke tempatnya secara
perlahan (tanpa suara) melalui jalur di belakang forum rapat sehingga tidak
menarik perhatian peserta rapat lainnya.
“Baik dengan Ibu Hasna perwakilan dari UNIMUS. Baik Ibu silahkan
mengisi daftar Absensi. Mohon maaf ibu karena acara telah dimulai, Saya
hantarkan Ibu ke tempat duduk melalui ruang lain nggih. Mari Ibu, Silahkan
duduk.”
3. Adakah trik khusus dalam menyampaikan pesan yang santun dan
berwibawa serta tidak membingungkan mitra bicara?
1) Menggunakan kata-kata positif contoh mengganti kalimat “Jangan
membuang sampah sembarang!” diganti “Buanglah sampah pada
tempatnya!”
2) Tidak menghakimi atau menyudutkan mitra bicara.
3) Sertakan pujian(apresiasi) dan motivasi dalam menyampaikan pesan.
4) Menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh mitra bicara.
5) Tidak berbelit-belit dalam menyampaikan pesan (to the point) dan tetap
berertika.
6) Beretika yang dimaksud menyesuaikan pemilihan kata sesuai dengan mitra
bicara (lansia, dewasa, remaja, dan anak-anak)
4. Bolehkah menggunakan Bahasa Indonesia dengan banyak
singkatan/akronim demi mencapai kesantunan berbahasa? Mengapa?
Bagaimana seharusnya?
Tidak dianjurkan. Disebabkan penggunaan singkatan/akronim belum
tentu diketahui oleh semua kalangan. Hal tersebut bisa mengakibatkan kesalahan
pemahaman terkait pesan yang diperoleh. Penggunaan Bahasa Indonesia untuk
mencapai kesantuan dapat disisipi dengan bahasa daerah sesuai sasaran mitra
bicara. Selain itu, juga disesuaikan berdasarkan kondisi, situasi, budaya, dan
norma masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai