Anda di halaman 1dari 20

Gangguan Tumbuh

Kembang Gigi berdasarkan


Warna
Etiologi
• Intrinsik : Penyebab umum noda intrinsik termasuk pigmen yang
ditularkan melalui darah, pemberian obat, dan keadaan penyakit
hipoplastik-hipokalsifikasi. Porfiria kongenital, defek saluran empedu,
anemia, dan hemolisis reaksi-transfusi adalah contoh kondisi dengan
karakteristik pigmen yang dibawa melalui darah. Misalnya, atresia
biliary dan hiperbilirubinemia yang dihasilkan sering menyebabkan
gigi hijau

sumber : Pediatric Dentistry. Arthur J Nowak. 59-60


Intrinsik
• Contoh pewarnaan intrinsik yang diakibat obat terjadi dari kelompok
antibiotik tetrasiklin. Tetrasiklin hidroklorida memiliki potensi
pewarnaan terbesar di antara antibiotik cycline. Agen membentuk
kompleks orthocalcium fosfat dengan dentin dan enamel, yang
kemudian dioksidasi oleh sinar ultraviolet. Proses oksidasi
menghasilkan pigmen yang menodai jaringan keras. Periode kritis
adanya inisiasi pewarnaan gigi primer dan permanen adalah saat
perkembangan intrauterin - 8 tahun.

sumber : Pediatric Dentistry. Arthur J Nowak. 59-60


Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301
Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301
Gambaran klinis
• Anak ini menderita hiperbilirubinemia selama awal pengembangan
dentin primer dan permanen. Perhatikan pewarnaan di gigi primer
dan beberapa permanen.

sumber : Pediatric Dentistry. Arthur J Nowak. 59-60


• Localized enamel opacity caused by the root apex of a traumatized
primary incisor

Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301


• Brown discolouration due to incorporation of blood pigments into
the enamel following trauma to the primary dentition

Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301


• Diskolorasi pink akibat resorpsi interna pada gigi sulung

Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301


• Tetrasycline staining

Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301


Etiologi
• Ekstrinsik : stain berasal dari luar (diskolorasi) dan terjadi setelah gigi
erupsi. Etiologi dapat berupa pigmen eksogen, makanan, minuman,
bakteri kromogrnik, obat topical, OH yang buruk, dan disfungsi saliva.

sumber : Pediatric Dentistry. Arthur J Nowak. 59-60


Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301
• Brown-black stain from chromogenic bacteria

Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301


Etiologi
• Defek enamel : Perubahan
mineralisasi enamel akan
menghasikal warna enamel
yang berubah dan
translusensi. Karena enamel
translusen, perubahan dentin
dapat merubah warna gigi.

sumber : Pediatric Dentistry. Arthur J Nowak. 59-60


Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301
Faktor predisposisi
• Faktor lingkungan yang berdurasi singkat sering menyebabkan defek
lokalisata (misalnya, demam), sedangkan stres kronis cenderung lebih
dikaitkan dengan defek generalisata (misalnya, fluorosis).
• Tidak semua gigi terpengaruh sama, dengan gigi anterior permanen
lebih terpengaruh daripada gigi premolar permanen.

sumber : Pediatric Dentistry. Arthur J Nowak. 59-60


Faktor risiko anomali warna pada tumbuh
kembang gigi

Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301


Angus C
Cameron,
Richard P.
Handbook of
Pediatric
Dentistry. Page
298-301
Penata laksanaan
• Perawatan ditujukan untuk mengembalikan estetis gigi dan
tergantung penyebab
• serta parahnya perubahan warna. Perawatan dapat dilakukan dengan
a. grinding dan pemolisan
b. pembuangan stain dan karang gigi
c. bleaching
d. penutupan dengan mahkota
e. penambalan gigi.

Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301


Penata laksanaan
• Noda ekstrinsik dapat dihilangkan dengan abrasif.
• Perubahan warna ringan dapat ditingkatkan menggunakan agen
pemutihan berbasis peroksida.
• Noda intrinsik, jika dangkal, dapat dihilangkan dengan teknik mikroabrasi
• pengobatan menggunakan resin komposit atau porselen sebagai veneer,
atau mahkota, harus ditunda hingga gingival ideal dan gigi telah erupsi
mencapai cemento-enamel junction.
• Restorasi dengan resin komposit hibrida menjadi alternative yang baik
karena resin komposit hibrida telah meningkat secara substansial, seiring
dengan stabilitas warna, kekuatan, dan transparansi serta hemat biaya.
Angus C Cameron, Richard P. Handbook of Pediatric Dentistry. Page 298-301

Anda mungkin juga menyukai