RONGGA MULUT
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Manifestasi Penyakit Sistemik Pada Rongga Mulut” ini tepat pada
waktunya. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan
maupun bantuan, baik berupa informasi maupun bimbingan moril. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan laporan ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan dalam rangka penyempurnaannya. Akhirnya penulis
mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat di bidang ilmu pengetahuan
dan kedokteran gigi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................3
2.1 Penyakit sistemik .......................................................................................3
2.1.1. Penyakit Kardiovaskular ..................................................................3
2.1.2. Pernapasan........................................................................................5
2.1.3. Endokrin...........................................................................................6
2.1.4. Hematologi.......................................................................................7
2.1.5. AIDS.................................................................................................9
2.2. Manifestasi Penyakit Sistemik Pada Rongga Mulut...................................9
2.2.1. Penyakit Kardiovaskular ..................................................................9
2.2.2. Pernapasan........................................................................................10
2.2.3. Endokrin...........................................................................................10
2.2.4. Hematologi.......................................................................................10
2.2.5. AIDS.................................................................................................11
BAB III SIMPULAN ........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Penyakit sistemik
c. Hipertensi
24.2 Pernapasan
1. Obstruktif
2. Restriktif
3. Perfusi
24.3 Endokrin
Gejala khas pada penderita diabetes mellitus adalah Poliuria (sering buang
air kecil), Polidipsi (sering merasakan haus), Polifagia (sering merasakan lapar),
dan berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas. Sedangkan gejala yang
tidak khas pada penderita diabetes mellitus adalah kesemutan pada tangan dan
kaki, gatal di daerah genital, infeksi yang sulit sembuh, bisul yang hilang timbul,
penglihatan kabur, cepat lelah, mudah mengantuk, dan yang lainnya (Sari dkk,
2017).
24.4 Hematologi
a. Stadium I
Hanya ditandai oleh kekurangan persediaan besi di dalam depot. Keadaan ini
dinamakan stadium deplesi besi. Pada stadium ini baik kadar besi di dalam
serum maupun kadar hemoglobin masih normal. Kadar besi di dalam depot
dapat ditentukan dengan pemeriksaan sitokimia jaringan hati atau sumsum
tulang. Disamping itu kadar feritin/saturasi transferin di dalam serumpun
dapat mencerminkan kadar besi di dalam depot.
b. Stadium II
Mulai timbul bila persediaan besi hampir habis. Kadar besi di dalam serum
mulai menurun tetapi kadar hemoglobin di dalam darah masih normal.
Keadaan ini disebut stadium defisiensi besi.
c. Stadium III
Keadaan ini disebut anemia defisiensi besi. Stadium ini ditandai oleh
penurunan kadar hemoglobin MCV, MCH, MCHC disamping penurunan
kadar feritin dan kadar besi di dalam serum.
9
Gejala yang dapat terjadi pada pasien ADB adalah mudah lelah dan
lemah, nafsu makan menurun (terutama pada bayi dan anak-anak), nyeri dada,
detak jantung menjadi cepat, sesak napas, pucat, pusing atau pening, kaki dan
tangan dingin, esemutan pada kaki, lidah bengkak atau terasa sakit, makanan
terasa aneh, telinga berdengung, kuku menjadi rapuh atau gampang patah, rambut
mudah patah atau rontok, mengalami kesulitan dalam menelan (disfagia), luka
terbuka di ujung mulut, restless leg syndrome (tungkai yang bergerak tidak
terkontrol saat berbaring atau tidur) (Abdulsalam dan Daniel, 2016).
24.5 AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala
atau infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan penurunan daya tahan
tubuh penderita. Pada penderita AIDS, penurunan kemampuan sistem kekebalan
tubuh berkaitan erat dengan tingkat kejadian infeksi oportunistik. AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya (Sumintarti dan Rasdiana, 2014).
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menangani HIV dan AIDS.
Akan tetapi, model terapi anti retrovirus (ARV) seperti Highly Active Anti
Retroviral Theraphy (HAART) tetap dikembangkan untuk memperlambat
perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup
penderita (Sumintarti dan Rasdiana, 2014).
terjadi, bibir, lidah, dan selaput lendir pasien dapat berwarna biru akibat
terjadinya sianosis sentral (Mignogna dan Leuci, 2019).
2.2.2.3 Endokrin
2.2.4 Hematologi
2.2.5 AIDS
Nugraha, A. P. et al. (2015) ‘Profil Angular Cheilitis pada penderita HIV / AIDS
di UPIPI RSUD Dr . Soetomo Surabaya 2014 oleh Komite Etik Penelitian
Kesehatan RSUD Dr’, Maj Ked Gi Ind., 1(1), pp. 12–20.
Sari, R. et al. (2017) ‘Prevalensi periodontitis pada pasien diabetes mellitus (Studi
observasional di poliklinik penyakit dalam RSUP Dr. Sardjito)’, Majalah
Kedokteran Gigi Indonesia, 3(2), p. 98. doi: 10.22146/majkedgiind.11241.