MAKALAH
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Akhlak Pendidik
Dosen Pengampu : Dr. H. Nasirudin, M.Ag
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amanah sering dikaitkan dengan materi dan kepemimpinan. Namun demikian
sesungguhnya amanah tidak hanya terkait dengan hal-hal tersebut. Secara syar’I amanah
mempunyai makna, amanah merupakan mandat atau tanggung jawab yang dtitipkan
kepada seseorang untuk menjalaninya dengan rasa tanggungjawab. karenanya amanah
tidak selalu mengenai materi maupun hal-hal fisik lainnya. seperti halnya dalam berkata-
kata merupakan salah satu amanah, menunaikan hak Allah, memperlakukan sesama
makhluk Allah dengan baik dan apapun yang telah Allah anugrahi kepada kita
merupakan suatu amanah yang akan menjadi tanggung jawab di akhirat nanti.
Demikian pula halnya dengan seorang pendidik yang professional tentunya akan
mampu melaksanakan amanah keprofesiannya sesuai dengan tupoksinya. Sosok inilah
yang diharapkan masyarakat, karena pendidik menempati posisi yang istimewa dan
dihormati sebagaimana pendidik merupakan seseorang yang mampu membimbing dan
mengajarkan ilmu pengetahuan kepada generasi penerus. Oleh karenanya dalam amanah
keprofesian juga diamanatkan oleh undang-undang. Dalam makalah ini akan diulas
berkenaan dengan amanah terutama urgensi amanah bagi seorang pendidik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian amanah?
2. Apa sajakah macam-macam amanah?
3. Apakah hikmah dari amanah?
4. Apakah urgensi amanah bagi seorang pendidik?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Amanah
Amanah secara bahasa berarti hal yang dapat dipercaya, lawan dari khianat.
Amanah secara estimologi juga diartikan kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan
(istiqomah) atau kejujuran.1 Amanah juga dapat diartikan sebagai kepercayaan. Orang
yang amanah berarti orang yang memiliki sifat amanah, atau bisa debut al-amiin (yang
dapat dipercaya, yang dapat menjaga titipan atau kepercayaan).
Sedangkan secara istilah, Salih bin Abdullah bin Hamid mendefinisikan amanah
sebagai:
1
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm. 43
2
َي ْهح َ ِفثُ َح ْىنَهُ فَ ُه َى أ َ َماوَة
" Dari Jabir bin Abdullah, ia mendengar Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Jika seseorang diberi suatu berita dan orang yang menyampaikannya menoleh ke arah
sekitarnya maka itu adalah suatu amanah” (H.R. Ahmad).2
Berkenaan dengan hadis diatas, maka amanah bukan sekedar menjaga namun
dijalankan atau disampaikan sebagaimana mestinya, seperti firman Allah SWT, tentang
perintah menyampaikan amanah terdapat pada QS. An-Nisa’ ayat 58:
Demikian, Konsep akhlak yang hampir mirip dengan amanah adalah konsep jujur
(al-shidq). Jujur adalah kesesuaian (kecocokan) antara lahir dan batin. Apa yang
dikatakan dan apa yang perbuat sesuai dengan hatinya. Kejujuran tidak selalu secara
langsung terkait dengan orang lain. Sementara amanah selalu terkait dengan orang lain
yang bersifat transaksional. Satu pihak memberikan kepercayaan (al-mu`tamin) dan pihak
lain mendapat kepercayaan. Seorang pedagang yang mengurangi timbangan adalah orang
yang tidak amanah. Seorang pedagang yang memberikan informasi bahwa bobot barang
yang ditimbang itu satu kilogram padahal dia tahu bahwa barang itu kurang dari satu
kilogram, maka pedagang ini tidak jujur. Kejujuran terkait dengan kesungguhan dan
2
Nasirudin, Akhlak Pendidik (Upaya Membentuk Kompetensi Spiritual dan Sosial), (Semarang: CV. Karya
Abadi Jaya, 2015), hlm. 110-113.
3
kebenaran suatu pernyataan. Amanah terkait dengan penunaian tugas sebagaimana
dipesankan oleh yang memberi tugas.3
B. Macam-macam Amanah
3
Nasirudin, Akhlak Pendidik (Upaya Membentuk Kompetensi Spiritual dan Sosial), (Semarang: CV.
Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 113.
4
Nasirudin, Akhlak Pendidik (Upaya Membentuk Kompetensi Spiritual dan Sosial), (Semarang: CV.
Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 114.
4
C. Hikmah Amanah
1. Dipercaya orang lain : Orang yang selalu memegang amanah akan dipercaya oleh
orang lain. Dan dipercaya orang lain ini adalah salah modal utama dalam bergaul dan
berbisnis.
2. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
3. Rizky lancar : Bila kita selalu amanah, maka akan banyak peluang dan penawaran
dari teman, kerabat dkk.
4. Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.
5. Semua urusan terasa lebih mudah, iya bila kita amanah maka kita akan mudah bila
bertanya, atau meminta tolong pada sesama. Bila kita kesulitan pun akan ditolong
oleh Allah melalui orang yang disekitar kita.5
5
Muhammad Ahsan, dkk, Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII,
(Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016) h. 22.
6
Artikel Pendidikan dan Karir, Amanah, https://www.kitapunya.net/hikmah-amanah-dan-penerapan-
amana/, diakses pada 15 April 2021 pukul 21:03 WIB.
5
D. Urgensi Amanah bagi Pedidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab untuk membantu orang lain agar
potensinya bisa berkembang secara sempurna melalui pengasuhan, pemeliharaan dan
penanaman. Peran sebagai pendidik adakalanya muncul dari sebuah transaksi.
1. Kedua orang tua adalah pendidik yang muncul secara alamiah. Mereka berdua adalah
otomatis sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Mereka menadapat amanah dari Allah
untuk mendidik anak-anaknya begitu menjadi orang tua. Berikut adalah dalil al-
Qur’an yang menunjukan tentang kewajiban orang tua untuk mengasuh jasmani
rohani, dan akal anak.
2. Pendidik yang muncul dari sebuah transaksi adalah orang-orang yang secara
transaksional mendapatkan amanah dari orang lain untuk membantu peran orang tua
sebagai pendidik. Karena keterbatasan keilmuan maupun kesempatan, orang tua
mengamanahkan sebagian tanggung jawabnya kepada orang lain.
Pendidik model transaksional ini seperti baby sister (perawat bayi), guru, orang tua
angkat dan lain sebagainya. Peran pendidikan kedua ini adalah limpahan dari orangtua.
Namun demikian pendidik utama dan pertama tetap orang yang wajib menjaga amanah
itu. Pendidik selama dalam waktu pengasuhannya, bertanggungjawab atas keamanan,
keselamatan, keterjagaan fitrah keagamaan dsb. Pendidik yang melakukan tindak
kekerasan kepada peserta didik berarti telah berkhianat. Apalagi seorang pendidik
melukai kehormatan peserta didiknya maka benar-benar telah menyia-nyiakan amanah.
Dosa yang dilakukan tidak hanya melukai kehormatan akan tetapi menyia-nyiakan
amanah.
Sebagai orang yang mendapatkan amanah, pendidik harus memberikan nilai dengan
subyektif, mungkin ia memberikan nilai sesuai dengan hak peserta didik. Pemberian nilai
semata-mata didasarkan pada aspek-aspek yang menjadi wilayah penilaian yakni wilayah
aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.7
7
Nasirudin, Akhlak Pendidik (Upaya Membentuk Kompetensi Spiritual dan Sosial), (Semarang: CV. Karya
Abadi Jaya, 2015), hlm.119-123.
6
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Amanah adalah segala sesuatu yang dipercayakan berupa perintah dan larangan baik
urusan agama maupun dunia.
Hikmah Amanah; - Dipercaya orang lain, - Mendapatkan simpati dari semua pihak,
baik kawan maupun lawan, - Rizky lancar, - Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh
Allah Swt, - Semua urusan terasa lebih mudah.
Urgensi Amanah bagi pendidik, dimana pendidik adalah orang yang bertanggung
jawab untuk membantu orang lain agar potensinya bisa berkembang secara sempurna
melalui pengasuhan, pemeliharaan dan penanaman.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Amzah.
Ahsan, Muhammad, dkk. 2016. Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII.
Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nasirudin. 2015. Akhlak Pendidik (Upaya Membentuk Kompetensi Spiritual dan Sosial). Semarang:
CV. Karya Abadi Jaya.