Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Psikologi, Volume 13 Nomor 2, Desember 2017

Peran Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Bagi


Perkembangan Kecerdasan Moral Anak

Dinda Septiani, Itto Nesyia Nasution

Fakultas Psikologi Universitas Abdurrab Pekanbaru


email: romanisti_dyenda@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar pengaruh
peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap perkembangan kecerdasan mor-
al anak. Hasil penelitian ini nantinya bisa membuat para orangtua, terutama ayah da-
pat menyadari pentingnya sosok ayah dalam pengasuhan anak sehingga dapat mem-
perbaiki dan mengembangkan peran ayah sejak anak usia dini agar dapat mencegah
perilaku-perilaku negatif atau menyimpang yang akhir-akhir ini mulai marak terjadi
pada generasi muda serta ayah tidak lagi hanya sebagai sosok pencari nafkah dalam
keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan skala
kepada anak yang berada pada masa kanak-kanak akhir yang terdiri dari skala peran
keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan skala perkembangan kecerdasan moral.
Alat ukur dianalisa secara statistik untuk melihat hubungan korelasinya. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perkembangan kecerdasan
moral anak dengan peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang didasarkan pada
nilai p = 0,000 (p < 0,05). Selain itu, sumbangan pengaruh keterlibatan ayah terhadap
perkembangan kecerdasan moral anak sebesar 36 %. Hasil ini diharapkan bahwa
sosok ayah sebaiknya dapat berperan langsung dalam pengasuhan anak-anak.

Kata kunci: kecerdasan moral anak, peran keterlibatan ayah

The Role of Dad’s Involvement in Parenting Development


of Moral Intelligence of Children

Abstract

This study aimed to determine relationship and how big the role influence for the fa-
ther’s involvement in parenting through the children’s moral intelligence growth. The
study outcome will be able to make the parents, especially the father can know that
the importance of the father in parenting the children so can avoid and grow the father’
role when early childhood so can avoid the negative or afield behavior which is lately
viral on the young generation and then the fatheris not only as the lively fool seeker
in his family. This study used the quantitative method by spreading the scale for the
children which was the late childhood which was according to the father’s involvement
role scale in parenting and moral intelligence growth scale. The measuring equipment
was analyzed as statistically to view the correlated relationship. Outcome of the study
showed that existence of the relationship between the children’s moral intelligence
growth and father’s involvement role in parenting which was based on the value p =
0,000 (p< 0,05). Besides that, the contribution for the father’s involvement influence
through the children’s moral intelligence growht was a big as 36 %. This outcome is
hopeful that the father should be able to have a role directly in parenting the children.

Keywords: children’s moral intelligence, father’s involvement role

Pendahuluan ter. Bukan mustahil generasi masyarakat saat


ini dan yang akan datang akan dibanjiri orang-
Orangtua selalu menginginkan anak- orang cerdas dengan pengetahuan segudang
anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas. namun memiliki kualitas moral yang rendah
Hal ini membuat orang tua menyiapkan kursus (Hidayati, Kaloeti & Karyono, 2011).
privat bagi anak di luar aktivitas sekolah. Say- Hal ini terbukti pada tahun-tahun tera-
angnya, usaha tersebut umumnya tertujukan khir, anak tidak lagi menjadi korban melain-
semata pada keterampilan dan kecerdasan kan pelaku peristiwa tidak bermoral. Banyak
akal serta menomorduakan pendidikan karak- sekali terjadi kasus-kasus kriminalitas dan

120
Peran Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan ......Dinda Septiani

kenakalan yang dilakukan oleh anak-anak individu (temperamen, kontrol diri, harga diri,
(Komnas PA, dalam Liputan6.com, 2015). umur, pendidikan, dan interaksi sosial), dan
Rendahnya kualitas moral anak akan mem- sosial (keluarga, teman sebaya, sekolah, me-
bahayakan masa depan terutama dalam era dia massa dan masyarakat).
modernisasi sekarang ini (Afrianti & Ruqoyah, Kecerdasan moral dibangun sejak dini
2012). dengan bantuan keluarga terutama orang tua.
Komisi Nasional Perlindungan Anak Orang tua memberi pengaruh langsung pada
(Liputan6.com, 2015) mencatat kasus krimi- anak untuk memberikan contoh serta mem-
nalitas yang dilakukan anak terus meningkat bimbing dan menjelaskan nilai atau aturan
setiap tahunnya. Pada tahun 2014 sekitar yang berlaku di masyarakat. Menurut Borba
26 % kenaikan dari tahun lalu, anak dilapor- (2008), pengasuhan merupakan hal penting
kan sebagai pelaku kekerasan, sedangkan dalam mempengaruhi kepribadian anak. Or-
tahun ini naik 18 %. Selain itu, berdasarkan angtua memiliki peran berbeda dalam men-
Pusat Data Anak Berhadapan dengan Hu- gasuh anak. Ibu berperan besar pada pera-
kum (ABDH), sepanjang 2014 di Indonesia watan anak, sedangkan ayah berperan pada
sedikitnya sekitar 2.879 anak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan pemben-
tindak kekerasan mulai rentang usia 6 – 14 tukan pribadi anak.
tahun. Jumlah ini meliputi kejahatan seperti Kenyataannya di lapangan, mendidik
kekerasan pada anak lain, pencurian, narko- dan membesarkan anak lebih dibebankan
ba, tawuran, pembunuhan dan pelecehan kepada ibu, sedangkan ayah hanya ber-
seksual. tugas mencukupi kebutuhan ekonomi ke-
Perkembangan moral tidak bisa di- luarga, sehingga tidak ikut mengasuh, men-
jauhkan dari rentang masa anak-anak. Moral didik dan memenuhi kebutuhan kasih sayang
tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi anak. Padahal kualitas pengasuhan ibu atau
harus diajarkan. Semakin dini moral diajarkan ayah harus disejajarkan karena pengalaman
maka semakin besar kapasitas anak menca- yang dialami bersama ayah, akan mempen-
pai karakter yang solid, yaitu growing to think, garuhi seorang anak hingga dewasa nantinya
believe, and act morally (Santrock, 2007). (Setyawati & Rahardjo, 2015).
Piaget (dalam Santrock, 2007) menjelaskan Indonesia merupakan salah satu ne-
bahwa pemahaman anak mengenai moral gara yang mayoritas penduduknya menganut
sudah muncul sejak usia 4 tahun. Kualitas budaya patriarki, dimana peran laki-laki lebih
moral tinggi dibutuhkan untuk membuat anak banyak pada aspek publik, sementara perem-
sukses dalam kehidupan di rumah maupun di puan pada aspek domestik. Oleh sebab itu,
lingkungan. Anak yang memiliki kualitas mor- Indonesia didaulat sebagai fatherless coun-
al tinggi dapat dikatakan anak cerdas secara try, negara tanpa keberadaan ayah secara
moral (Borba, 2008). psikologis karena minimnya peran ayah terh-
Kecerdasan moral didefinisikan oleh adap pendidikan keluarga (Kamila & Mukhlis,
Borba (2008) sebagai kemampuan untuk me- 2013). Akibatnya anak-anak mengalami krisis
mahami benar dan salah dan pendirian yang father hunger, yang kemudian berdampak
kuat untuk berpikir dan berperilaku sesuai hilangnya rasa berani dan rasa percaya diri
dengan nilai moral. Adapun aspek kecer- dalam dirinya. Selama ini studi-studi perkem-
dasan moral pada anak meliputi empati, nura- bangan anak telah mengupas tentang peranan
ni, kontrol diri, rasa hormat, baik budi, toleran ibu secara luas dan mendalam, sayangnya
dan adil. Selain itu, menurut Santrock (2007) peran ayah seakan diabaikan (Formoso, dkk,
perkembangan moral (moral development) 2007). Lamb (dalam Setyawati & Rahardjo,
berkaitan dengan aturan dan konvensi ten- 2015) mengungkapkan bahwa mengabaikan
tang apa yang seharusnya dilakukan oleh in- peran ayah sama saja dengan membiarkan
dividu dalam interaksinya dengan orang lain. terjadinya bias dalam perkembangan anak.
Adapun faktor-faktor yang mempen- Keterlibatan ayah dalam pengasuhan
garuhi keterlibatan ayah dikemukakan oleh merupakan hal yang sangat penting. Keterli-
Andayani & Koentjoro (2004) Faktor yang batan ayah dalam pengasuhan adalah suatu
mempengaruhi kecerdasan moral anak men- partisipasi aktif melibatkan fisik, afektif, dan
urut (Berns dalam Borba, 2008), yaitu: situasi, kognitif dalam proses interaksi antara ayah

121
Jurnal Psikologi, Volume 13 Nomor 2, Desember 2017

dan anak yang memiliki fungsi endowment untuk melakukan penelitian mengenai kecer-
(mengakui anak sebagai pribadi), protection dasan moral anak yaitu kemampuan mereka
(melindungi anak dari sumber-sumber bahaya memahami benar dan salah serta dapat ber-
potensial dan berkontribusi pada pengambi- perilaku sesuai nilai moral yang dihubungkan
lan keputusan yang berpengaruh terhadap dengan peran keterlibatan ayah. Hipotesa
kesejahteraan anak), provinsion (memastikan dalam penelitian ini adalah ada hubungan
kebutuhan material anak), formation (aktivi- antara peran keterlibatan ayah dalam pen-
tas bersosialisasi seperti pendisiplinan, pen- gasuhan bagi perkembangan kecerdasan
gajaran, dan perhatian) yang merepresen- moral anak.
tasikan peran ayah sebagai pelaksana dan Adapun tujuan dari penelitian ini
pendorong bagi pembentukan dalam perkem- adalah untuk mengetahui hubungan peran
bangan anak (Berns, 2007). keterlibatan ayah dalam pengasuhan terha-
Berns (2007) mengemukakan bahwa dap perkembangan kecerdasan moral anak
konsep keterlibatan ayah lebih dari sekedar serta berapa besar pengaruh yang diberi-
melakukan interaksi positif dengan anak-anak kan. Sedangkan manfaatnya diharapkan
mereka, tetapi juga memperhatikan perkem- bisa membuat orangtua, terutama ayah da-
bangan anak, terlihat dekat dengan nyaman, pat menyadari pentingnya sosok ayah dalam
serta dapat memahami dan menerima anak- pengasuhan anak sehingga dapat berperan
anak mereka. Keterlibatan ayah mencakup sejak dini dalam mengasuh anak agar dapat
empat area perkembangan anak yaitu, ele- mencegah perilaku negatif yang akhir-akhir
men fisik, sosial, spiritual, intelektual, dan ini mulai marak terjadi pada generasi muda.
mengandung unsur afektif (Grant dalam An-
dayani & Koentjoro, 2004). Metode
Penelitian dilakukan oleh Goleman
(dalam Khayati, 2012) menunjukkan bahwa Penelitian ini merupakan penelitian
anak-anak yang hidup tanpa ayah mengala- korelasi untuk melihat hubungan antara per-
mi permasalahan fisik dan psikologi seperti an keterlibatan ayah dalam pengasuhan bagi
depresi, nilai akademik menurun, dan be- perkembangan kecerdasan moral anak.Vari-
berapa permasalahan lain berkaitan pergaul- abel dalam penelitian ini yaitu variabel Y (ter-
an. Selain itu, menurut Nangle, dkk (2003) gantung) adalah kecerdasan moral dan vari-
keterlibatan ayah dalam pengasuhan mem- abel X (variabel bebas) adalah keterlibatan
berikan dampak positif pada seluruh aspek ayah dalam pengasuhan.
perkembangan anak yaitu kognitif, intelektual
dan pencapaian prestasi, emosi, sosial, peran Parstisipan
jenis, moral, dan penurunan perkembangan Subjek dalam penelitian ini adalah
anak yang negatif. anak yang berada pada masa kanak-kanak
Gottman & DeClaire (dalam Andayani akhir berusia 10-12 tahun yang berjumlah
& Koentjoro, 2004) mengemukakan bahwa 100 orang yang berada di Pekanbaru. Hal ini
keterlibatan ayah akan mengembangkan seperti yang dikemukakan oleh Piaget (dalam
kemampuan anak untuk berempati, penuh Santrock, 2007), bahwa anak-anak yang
kasih sayang dan perhatian, serta hubun- berada pada usia 10 hingga 11 tahun telah
gan sosial yang lebih baik. Selain itu, akan memiliki suatu kesadaran akan perasaan-per-
menyebabkan terbentuknya identitas gen- asaan orang lain dan dapat tersakiti ataupun
der yang sehat, perkembangan moral positif, merasa kecewa atas apa yang dilakukan oleh
serta penyesuaian diri positif pada anak. Ke- individu tersebut. Adapun metode pengam-
hangatan, bimbingan serta pengasuhan yang bilan sampel yang akan digunakan adalah
diberikan oleh ayah juga dapat memprediksi incidental sampling yaitu teknik pengambi-
kematangan moral anak, yang diasosiasikan lan sampel berdasarkan kebetulan/incidental
dengan perilaku prososial dan perilaku positif bertemu dengan peneliti dapat digunakan
(Formoso, dkk, 2007). sebagai sampel, bila dipandang orang yang
Berangkat dari fenomena dan pent- kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
ingnya keterlibatan ayah seperti yang telah data (Sugiyono, 2013).
dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik

122
Peran Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan ......Dinda Septiani

Pengukuran Hal ini berarti ada hubungan antara perkem-


Pengambilan data dalam penelitian ini bangan kecerdasan moral anak dengan
dilakukan dengan menyebarkan skala yang peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan.
terdiri dari skala keterlibatan peran ayah yang Selain itu, terdapat juga nilai korelasi (r) sebe-
peneliti susun berdasarkan aspek-aspek ket- sar : 0,602, yang artinya hubungannya cukup
erlibatan ayah dalam pengasuhan oleh Lamb, tinggi.
dkk (dalam McBridge, Schoppe dan Rane, Setelah melihat hubungan antara dua
2002) yaitu paternal engagement, paternal variabel ini, penelitian ini juga ingin meng-
accessibility dan paternal responsibility serta etahui seberapa besar pengaruh peran ket-
skala kecerdasan moral yang peneliti susun erlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap
berdasarkan aspek-aspek kecerdasan moral perkembangan kecerdasan moral anak.
oleh Borba (2008) yaitu empati, nurani, kontrol Analisa statistik menunjukkan nilai R2 yaitu
diri, rasa hormat, baik budi, toleran dan adil. 0,362. Hal ini menunjukkan pengaruh peran
Skala yang telah peneliti susun ini kemudian keterlibatan ayah dalam pengasuhan terha-
diujicobakan kepada 30 anak. Berdasarkan dap perkembangan kecerdasan moral anak
data ujicoba yang diperoleh kemudian peneliti sebesar 36 %.
melakukan uji validitas dengan cara analisis Adapun untuk kategorisasi gambaran
aitem atau butir dan validitas isi. Selain itu, data subjek skala peran keterlibatan ayah,
diperoleh juga nilai reliabilitas alat ukurnya peneliti menggunakan rumus kategorisasi
sebesar 0, 959 untuk skala keterlibatan ayah skor tiga tingkat yaitu sebagai berikut:
dan 0, 880 untuk skala kecerdasan moral.

Hasil

Berdasarkan analisa statistik menggu-


nakan uji korelasi pearson product moment,
diperoleh nilai signifikansi p = 0,000 (p<0,05).

Tabel 1. Rumus Kategorisasi skor


Rumus Kategori
X < (µ - 1,0 σ) Rendah
(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ) Sedang
(µ + 1,0 σ) ≤ X Tinggi
Sumber: Azwar (2011)

Tinggi : X ≥ (72,5+1.14,5) = X ≥ 87 Berdasarkan rumus diatas maka


Sedang : (72,5 – 1. 14,5) ≤ X < diperoleh kategorisasi peran keterlibatan
(72,5+1. 14,5) = 58 ≤ X < 87 ayah sebagai berikut:
Rendah : X < (72,5 – 1. 14,5) = X < 58

Tabel 2. Kategorisasi peran keterlibatan ayah


Kategori frekuensi Persentase
Tinggi 11 11 %
Sedang 27 27 %
Rendah 62 62 %
Jumlah 100 100%

123
Jurnal Psikologi, Volume 13 Nomor 2, Desember 2017

Berdasarkan tabel di atas, maka da- Kesimpulan


pat dilihat bahwa sebagian besar subjek pe-
nelitian merasa bahwa peran keterlibatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ayah dalam pengasuhan tergolong rendah ada hubungan antara perkembangan kecer-
yaitu 62 %. Sedangkan yang merasa peran dasan moral anak dengan peran keterlibatan
ayah dalam pengasuhan tinggi hanya sekitar ayah dalam pengasuhan.. Selain itu, dari has-
11 %. il penelitian juga terlihat bahwa subjek yang
merasa bahwa peran keterlibatan ayah dalam
Pembahasan pengasuhan tergolong rendah yaitu sebanyak
62 %, sedangkan yang merasa peran ayah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengasuhan tinggi hanya sekitar 11 %.
ada hubungan antara perkembangan kecer- Saran dalam penelitian ini adalah dapat me-
dasan moral anak dengan peran keterlibatan nambah kelengkapan data dari pihak sekolah
ayah dalam pengasuhan. Hal ini sesuai den- sehingga data tidak hanya dari anak dan bisa
gan Hurlock (2009) yang mengatakan adapun di cross check. Selain itu dengan hasil yang
aspek yang mempengaruhi perilaku moral diperoleh diharapkan kepada para ayah un-
adalah pemahaman tentang moral secara tuk dapat terlibat dalam pengasuhan, dapat
keseluruhan. Seorang anak mendapatkan memperhatikan perkembangan serta menjadi
pemahaman moral ini dengan belajar dari sosok yang dapat dicontoh sehingga moral
orangtuanya (orang terdekatnya). Jika hal anak dapat berkembang dengan baik.
ini melalui proses yang baik maka mereka
akan tumbuh sebagai anak yang berperilaku Daftar Pustaka
sesuai aturan dan norma yang berlaku. Oleh
karena itu, nilai moral menjadi penting diajar- Afrianti, D., & Ruqoyah, S. (2012). Kasus
kan sejak awal kehidupan. Kriminal Dilakukan Anak-anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Lamb Diterima tanggal 20 Februari 2016.
(2010) yang menyatakan persepsi tentang Dari http://metro.news.viva.co.id/
peran ayah yang terlibat dalam pengasuhan news/read/312779-2-008-kasus-
dapat berpengaruh terhadap keseluruhan kriminal dilakukan-anak-anak.
perkembangan sosial, emosional, moral dan Andayani, B. & Koentjoro, (2004). Peran Ayah
prestasi akademik anak. Senada dengan Menuju Coparenting. Sepanjang: CV.
pendapat tersebut, Berns (2007) menya- Citra Media.
takan bahwa keterlibatan ayah penting bagi Berns, R.M. (2007). Child, Family, School,
perkembangan pribadi anak, baik sosial, Community : Socialization and
emosional maupun intelektualnya. Pada diri Support. United States of America :
anak akan tumbuh motivasi, kesadaran diri, Thomson Learning, Inc.
identitas serta kekuatan dan kemampuan Borba, M. (2008). Membangun Kecerdasan
yang nantinya akan memberi peluang untuk Moral: tujuh kebajikan utama agar
perkembangan emosinya. anak bermoral tinggi. Jakarta: PT.
Berdasarkan penelitian yang dilaku- Gramedia Pustaka Utama.
kan oleh Gluecks (Hurlock, 2009), menemu- Formoso, D., dkk. (2007). Interparental
kan bahwa kenakalan remaja bukan fenom- relations, maternal employment,
ena baru dari masa remaja melainkan suatu and fathering in Mexican American
lanjutan dari perilaku asosial yang dimulai families. Journal of Marriage and
pada masa kanak-kanak. Hal ini berhubungan Family, 69, 26-39.
erat dengan pengasuhan orangtua khususn- Hidayati, F., Kaloeti, D., & Karyono. (2011).
ya ayah menjadi sangat penting bagi perilaku Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak.
moral anak. Seorang anak yang mendapat- Jurnal Psikologi UNDIP. Fakultas
kan pengasuhan yang baik akan lebih mudah Psikologi Universitas Diponegoro.
menyesuaikan diri dengan aturan dan norma Semarang, 9 (1), 1-10.
di lingkungan. Hurlock, E.B. (2009). Psikologi
Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan.

124
Peran Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan ......Dinda Septiani

Jakarta : Penerbit Erlangga. engagement, responsibility and


Kamila, I., & Mukhlis. (2013). Perbedaan accessibility in dual earner couples
harga diri remaja ditinjau dari with young children. Journal
keberadaan ayah. Jurnal Psikologi, Fathering, 14 (2), 200-219.
9 (2), 100-111. Palkovitz, R. (2002). Involved fathering and
Khayati, N.L. (2012). Hubungan keterlibatan child development: Advancing our
ayah dalam pengasuhan dan motivasi understanding of good
berprestasi pada siswa MTS fathering. Handbook of father
Wathaniyah Islamiyah Kebumen. involvement: Multidisicplinary
Proceeding Nasional II PPI, 12 (2), perspectives. New Jersey: Lawrence
30-238. Erlbaum Associates.
Lamb, M. E. (2010). The Role of Father in Santrock, J.W. (2007). Child Development.
Child Deaelopment Fifth edition. New 11th edition. New York : McGraw-Hill
York: John Willey & Sons Inc. Companies, Inc.
Liputan6.com. (2015). Pelaku Kekerasan anak Setyawati, & Rahardjo, P. (2015). Keterlibatan
meningkat. Diterima tanggal 25 ayah serta faktor-faktor yang
Februari 2016. Dari m.liputan6.com/ berpengaruh dalam pengasuhan
news/read/21544228/komnas- seksualitas sebagai upaya
pa-pelaku-kekerasan-anak- pencegahan perilaku seks pranikah
meningkat-tahun-2015. remaja di Purwokerto. Jurnal
McBride, B.A., Schoppe, S.J., & Rane, T.R. Psikologi. Fakultas Psikologi
(2002). Child characteristic, parenting Universitas Muhammadiyah
stress and parental involvement. Purwokerto, 3 (2), 35-55.
Journal of Marriage and the family, Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
64 (3), 998-1011. Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Nangle, S.M., Kelley, M.L., Fals, W., & Levant, Bandung: Alfabeta.
R.F. (2003). Work and Family
Variables as relatetd to paternal

125

Anda mungkin juga menyukai