Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH BABY SPA TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN

PADA BAYI DI WILAYAH KERJA KLINIK BABY SPA


SUNGAI PENUH KERINCI TAHUN 2024

Oleh :
DARA FEBRIYENTI
PO.71.24.1.23.0222

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KEBIDANAN
2023/2024
PENGARUH BABY SPA TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN
PADA BAYI DI WILAYAH KERJA KLINIK BABY SPA
SUNGAI PENUH KERINCI TAHUN 2024

Skripsi ini diajukan sebagai


salah satu syarat untuk menyelesaikan
PENDIDIKAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

Oleh :
DARA FEBRIYENTI
PO.71.24.1.23.0222

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KEBIDANAN
2023/2024
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH BABY SPA TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN


PADA BAYI DI WILAYAH KERJA KLINIK BABY SPA
SUNGAI PENUH KERINCI TAHUN 2024

Oleh :
DARA FEBRIYENTI
PO.71.24.1.23.0222

Skripsi ini telah di setujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi Jurusan Kebidanan

Kerinci, 2024

Pembimbing I : Hj. Titik Hindriari, S.Pd, M. Kes (19590207 198503 2 002)


Pembimbing II : Ajeng Galuh W, S. ST,Bdn, MPH (19810215 200501 2 003)

Mengetahui
Ketua Program Studi
Sarjana Terapan Kebidanan

Eny Susilawati, Bdn, M. Keb


NIP. 19800603 200212 2001
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI
PENGARUH BABY SPA TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN
PADA BAYI DI WILAYAH KERJA KLINIK BABY SPA
SUNGAI PENUH KERINCI TAHUN 2024

Oleh :
DARA FEBRIYENTI
PO.71.24.1.23.0222

Skripsi ini telah dipertahankan dan disahkan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Sarjanan Terapan Kebidanan

Kerinci, 2024
Tim Penguji
Ketua : ( )
Anggota : ( )
Anggota : ( )
Anggota : ( )
Anggota : ( )
Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jambi

Yuli Suryanti, M. Keb


NIP. 19800710 200212 2003
DAFTAR BAGAN

2.1 Kerangka Teori.............................................................................


3.1 Kerangka Konsep....................................................................
DAFTAR TABEL

2.1 Kenaikan Berat Badan Menurut Usia Bayi...................................


3.1 Defenisi Operasional................................................................
DAFTAR DIAGRAM

5.1 Distribusi Frekuensi......................................................................


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................
ABSTRAK.........................................................................................
ABSTRAC............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
DAFTAR BAGAN.................................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................
DAFTAR DIAGRAM.............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................
B. Masalah Penelitian....................................................
C. Tujuan Penelitian........................................................
D. Manfaat Penelitian.......................................................
E. Ruang Lingkup Penelitian.........................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep .........................................................
B. Definisi Operasional....................................................
C. Hipotesis.....................................................................
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian....................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................
C. Populasi dan Sampel......................................................
D. Pengumpulan Data.........................................................
E. Pengolahan Data............................................................
F. Analisis Data..................................................................
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Kualitas Data.................................................................
B. Hasil Penelitian Pengaruh..............................................
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian.................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh.........................
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................
B. Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan ucapan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian dengan judul Pengaruh baby spa terhadap
peningkatan berat badan pada bayi di wilayah kerja klinik baby spa sungai penuh
kerinci tahun 2024.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian ini dapat


diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, serta dukungan sejumlah pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Yuli Suryanti, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Jambi dan selaku pembimbing akademik yang telah banyak

memberikan petunjuk dan pembelajaran, bimbingan serta motivasi dalam

pembuatan tugas ini.

2. Ibu Enny Susilawati, Bdn, M.Keb selaku Kaprodi Pendidikan Serjana

Terapan Bidan Poltekkes Kemenkes Jambi.

3. Ibu Hj. Titik Hindriari, S.Pd, M. Kes Selaku pembimbing I yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam

pembuatan proposal penelitian ini, serta telah berkenan memberikan ilmu,

ispirasi dan nasehatnya.

4. Ibu Ajeng Galuh W, SST, Bdn, MPH. Selaku pembimbing II yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam

pembuatan proposal penelitian ini, serta telah berkenan memberikan ilmu,

ispirasi dan nasehatnya.


5. Bapak beserta Ibu Dosen Program Studi Sarjana Terapan Poltekkes

Kemenkes Jambi yang telah berkenan memberikan ilmunya selama

menjalani pendidikan.

6. Seluruh rekan-rekan sejawat dan seperjuangan yang telah memberikan

saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Penulis sangat menyadari bahwa proposal penelitian ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangunakan

sangat kami harapkan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat.

Kerinci, Desember 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif yaitu
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi tingkat sel, organ, maupun
individu yang bisa di ukur dengan berat (gram, pound, kilogram ) ukuran
panjang (cm, meter). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
yaitu faktor internal (Genetic) dan faktor eksternal (lingkungan) salah satu
nya stimulasi (Soetijiningsih, 2015).

Tumbuh kembang pada bayi tidak terlepas dari konsep


pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan fisik
dan peningkatan ukuran bagian tubuh dari seorang individu yang masing-
masing berbeda, sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya
kemampuan, keterampilan, dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, serta
sosialisasi dan kemandirian yang dimiliki individu untuk beradaptasi
dengan lingkungan (Dewi, 2023).

Mengetahui pertumbuhan bayi dapat diadakan dengan pengukuran


bayi yakni dengan menimbang berat badan serta penghitungan tinggi
badan. Antropometri penting diadakan untuk pemeriksaan Kesehatan bayi,
selain itu merupakan indikator sederhana yang dapat dilakukan di
Posyandu. Berat badan ialah antropometri guna pemeriksaan kesehatan
anak di semua kelompok umur. Peningkatan berat badan mendapat
pengaruh nutrisi, faktor genetik, lingkungan, tingkat kesehatan, gizi status
serta latihan fisik. Asupan gizi dan nafsu makan bayi dibutuhkan guna
mencegah malnutrisi pada bayi. Perawatan yang bisa dikenalkan serta
aman untuk bayi ialah SPA bayi (Wayan, 2018).

Penelitian oleh Wayan menunjukkan Baby SPA signifikan


berdampak pada pertumbuhan serta perkembangan bayi usia 3-6 bulan
bernilai p=0,021. Kementerian Kesehatan RI (2023) merekomendasikan
terapi spa bayi sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan
pertumbuhan fisik bayi dengan menjaga berat badan dan tinggi badan yang
sehat. Selain itu, keunggulan Baby SPA antara lain memperlancar gerak
bayi dengan harapan otot-otot bayi matang dengan baik, persendian tubuh
berfungsi dengan baik, dan tumbuh kembang bayi ideal. Anakanak yang
belajar berenang sejak usia muda akan memiliki bakat ganda dan mencapai
tahap pertumbuhan yang cepat, menurut penelitian Profesor Robyn
Jourgensen (2007) yang dipublikasikan dalam Roesli (2009) , sebab
dengan berenang gerakan semua otot motorik dibutuhkan. Dengan
berenang rutin bisa mempengaruhi nafsu makan anak karena metabolisme
tubuh meningkat. Hingga jika anak berenang dengan rajin dapat
menaikkan pertumbuhan salah satunya berat badan (Roesli, 2009)

Menurut World Healthy Organitation (WHO) 2017, secara global


sekitar 20-40% bayi usia 0-2 tahun mengalami masalah keterlambatan
dalam proses perkembangan. Prevalensi masalah perkembangan anak
diberbagai negara maju dan berkembang di antaranya Amerika sebesar
12-16%, Argentina 22% dan Hongkong 23%. Beberapa penelitian yang
telah di evaluasi berdampak kegagalan bahkan memperpendek usia hidup
(Bhandari, 2017).

Menurut Depkes RI menyatakan bahwa 16% bayi di Indonesia


mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai
berat. Pada masa bayi dan balita, perkembangan kemampuan berbahasa ,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelejensi berjalan sangat
cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Kurangnya
rangsangan yang diberikan pada bayi menambah keterlambatan pada bayi.
Banyak riset menunjukkan bayi membutuhkan rangsangan dini
diberbagai bagian tubuh dan alat-alat indera untuk membantu bayi dalam
penyesuaian diri terhadap lingkungan barunya. (Kustini, 2023).
Ditinjau dari data dan informasi kesehatan Provinsi Jambi (2017),
angka kelahiran hidup berjumlah 68.886 bayi, melihat tingginya angka
kelahiran hidup pada bayi penting sekali memberi stimulus pada masa
golden age sehingga tidak terjadi keterlambatan perkembangan.

Jika dilihat beberapa tahun terakhir, cakupan KN1 meningkat dari


tahun 2018-2019, sementara menurun dari tahun 2019 sampai 2022.
Begitupun dengan cakupan KN lengkap meningkat dari 2018-2019,
menurun dari tahun 2019-2021,dan sedikit meningkat pada tahun 2022.
Cakupan Kunjungan Neonatal 3 Kali (KN Lengkap) pada tahun 2022
sebesar 90,78%. Kabupaten dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten
Merangin sebesar 97,15%, Sarolangun sebesar 96,84%, dan Kota Jambi
sebesar 95,17%. Sedangkan Sungai Penuh dengan cakupan terendah yaitu
68,1% (Profil Kesehatan Provinsi Jambi, 2022) .

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2018, status


tumbuh kembang bayi dan balita di kota Sungai Penuh sebanyak 3,96%
bayi mengalami gizi kurang yang kemudian menyebabkan keterlambatan
dalam proses perkembangan ( Riskesdes, 2018)

Salah satu cara untuk menstimulasi pertumbuhan dan


perkembangan pada anak yaitu dengan menggunakan teknik SPA. Baby
SPA merupakan upaya tradisional yang menggunakan pendekatan holistik,
melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode
kombinasi antara Gym (Senam Bayi), hydrotherapy (terapi air) dan
massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan
tubuh, pikiran serta perasaan (Kurniawati Ade, dkk, 2020).

Dari penelitian Wulan Margiana (2018) di Rumah Sakit Sehat Kita


Purwokerto yaitu pengukuran berat badan dilakukan dalam kurun 1 bulan
setelah dilakukan baby spa dan hasil penelitian menunjukkan bahwa baby
spa berpengaruh terhadap kenaikan berat badan bayi dirumah sakit sehat
kita purwokerto dengan hasil p=0,001.
Pada penelitian yang dilakukan oleh andini, dkk pada tahun 2014
tentang pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan neonatus
menunjukkan terdapat peningkatan perkembangan motorik yang signifikan
setelah dilakukan pijat bayi. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemberian pijat bayi dapat mengoptimalkan perkembangan neonatus.

Berdasarkan survey data awal hasil penimbangan berat badan bayi


di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bungkal, terdapat 234 bayi yang
tercatat melakukan penimbangan di posyandu dan hasilnya hanya terdapat
180 bayi atau sekitar 77% yang mengalami kenaikan berat badan, sisanya
54 bayi atau sekitar 23% bayi tidak mengalami kenaikan berat badan yang
seharusnya. Rata-rata ibu bayi tersebut tidak mengetahui dan tidak pernah
melakukan cara perawatan kesehatan bayi dengan stimulasi pertumbuhan
bayi dengan menggunakan pijat bayi. Observasi awal yang dilakukan oleh
peneliti pada petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Bungkal bahwa belum ada yang melakukan teknik pemijatan bayi secara
spesifik yang berguna untuk meningkatkan kesehatan dan perawatan
bayi.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Baby Spa Terhadap Peningkatan Berat
Badan Pada Bayi di Wilayah Kerja Klinik Baby Spa Sungai Penuh,
Kerinci tahun 2024”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
penelitian ini adalah “ Bagaimanakah pengaruh baby spa terhadap
peningkatan berat badan bayi Di Wilayah Kerja klinik Baby SPA Sungai
Penuh Kerinci?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh baby spa terhadap peningkatan berat
badan pada bayi di wilayah Kerja Klinik Baby SPA Sungai Penuh
Kerinci.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui Pelaksanaan Baby SPA di Wilayah Kerja Klinik Baby
Spa Sungai Penuh Kerinci.
b. Diketahui Kondisi Berat Badan Bayi Sebelum Melakukan Spa di
Wilayah Kerja Klinik Baby Spa Sungai Penuh Kerinci.
c. Diketahui Kondisi Berat Badan Bayi Sesudah Melakukan Spa di
Wilayah Kerja Klinik Baby Spa Sungai Penuh Kerinci.
d. Diketahui Pengaruh Baby Spa Pada Peningkatan Berat Badan
Bayi di Wilayah Kerja Klinik Baby Spa Sungai Penuh Kerinci.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Poltekkes Kemenkes Jambi Jurusan Kebidanan
Dapat Memberikan Informasi dan Evaluasi Kepada Pengelola
Program Pendidkan Jurusan IV Kebidanan dan dapat di aplikasikan
pada pelayanan kesehatan kebidanan komplementer.
2. Bagi Klinik Spa
Sebagai bahan Masukan Untuk Menyusun program dalam
rangka Peningkatan Pelayanan Tumbuh Kembang Bayi
3. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya bisa menemukan program lain
yang memiliki manfaat lebih besar bagi tumbuh kembang bayi
program baby spa.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini adalah Pengaruh baby spa terhadap
peningkatan berat badan pada bayi Di Wilayah Kerja klinik Baby SPA
Sungai Penuh Kerinci. Jenis Penelitian ini adalah pre-experimental dengan
desain one soot case study. Variabel independen pada penelitian ini adalah
Baby SPA dan Variabel Dependent nya adalah peningkatan berat badan
pada bayi. Populasi pada Penelitian ini sebanyak 234 bayi, sampel pada
penelitian di ambil menggunakan tekhnik random sampling sebanyak 30
bayi. Penelitian ini di lakukan mulai dari bulan Februarin – Maret 2024 di
wilayah kerja klinik Baby SPA sungai penuh kerinci. Analisa yang di
gunakan adalah secara univariate dan Bivariate. Dengan menggunakan
olah data Uji- Square.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan Bayi
1. Pengertian Pertumbuhan

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini
yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai
dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah
sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat. (Kemenkes RI, 2016)

2. Ciri-ciri pertumbuhan
Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri:
a Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan
dewasa.
b Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini
ditandai dengan tanggalnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen,
hilangnya refleks primitif pada masa bayi, timbulnya tanda seks
sekunder dan perubahan lainnya.
c Kecepatan pertumbuhan tidak teratur. Hal ini ditandai dengan
adanya masa-masa tertentu dimana pertumbuhan berlangsung cepat
yang terjadi pada masa prenatal, bayi dan remaja (adolesen).
d Pertumbuhan berlangsung lambat pada masa pra sekolah dan masa
Sekolah. (Yulizawati,dkk, 2022)

3. Aspek pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran
antropometri. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat
badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran berat
badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua
jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan digunakan untuk
menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik, sedangkan
pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan
otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya
retardasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala meningkat)
terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal (Yulizawati,dkk, 2022).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan.


Kualitas tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar
(eksternal)
Faktor internal terdiri dari:
a. Ras/etnik atau bangsa. Anak yang dilahirkan dari ras bangsa Amerika
tidak memiliki faktor herediter ras bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga. , gemuk atau kurus.
c. Umur. Kecepatan pertumbuhan yang pesat terjadi pada masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis kelamin. Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang
lebih cepat daripada laki-Iaki. Tetapi setelah melewati masa pubertas
pertumbuhan anak lakilaki akan lebih cepat.
e. Genetik. Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu
potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan
genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Salah satu
contohnya adalah tubuh kerdil.
f. Kelainan kromosom. Kelainan kromosom umumnya disertai dengan
kegagalan pertumbuhan dan perkembanganseperti pada sindrom down
dan sindrom turner. (Yulizawati,dkk, 2022).
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu faktor
prenatal, faktor persalinandan faktor pasca persalinan.

1) Faktor prenatal
a) Gizi Nutrisi yang dikonsumsi ibu selama hamil akan
mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandungnya. Oleh
karena itu asupan nutrisi pada saat hamil harus sangat diperhatikan.
Pemenuhan zat gizi menurut kaidah gizi seimbang patut dijalankan.
Dalam setiap kali makan, usahakan ibu hamil mendapat cukup
asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
b) Mekanis Trauma dan posisi fetus yang abnormal dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti club toot. dislokasi
panggul, falsi fasialis, dan sebagainya.
c) Toksin/zat kimia Beberapa obat-obatan seperti aminopterin,
thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital palatoskisis.
d) Endokrin Diabetes mellitus pada ibu harnil dapat menyebabkan
makrosomia, kardiomegali, hyperplasia adrenal.
e) Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata,
kelainan jantung.
f) Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(toksoplasma, rubella, cytomegalo virus, herpes simpleks) dapat
menyebabkan kelainan pada janin, seperti katarak, bisu tuli,
mikrosepali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g) Kelainan imunologi Eritoblastosisfetalis timbul karena perbedaan
golongan darah antara ibu dan janin sehingga ibu membentuk
antibody terhadap sel darah merah jan in, kemudian melalui
plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan kern ikterus yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
h) Anoksia embrio Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan
fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terganggu.
i) Psikologis ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan
salah/kekerasan mental pada ibu selama hamil serta gangguan
psikologis lainnya dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
2) Faktor persalinan Komplikasi yang terjadi pada saat proses persalinan
seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan
otak bayi.
3) Faktor pasca persalinan
a) Gizi Untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, maka bayi dan
anak memerlukan gizi/nutrisi yang adekuat. Pada masa bayi,
makanan utamanya adalah ASI. Berikan hak anak untuk
mendapatkan ASI eksklusif, yaitu hanya ASI sampai bayi berusia 6
bulan. Setelah itu tambahkan makanan pendamping ASI (MPASI),
yang diberikan sesuai dengan usia anak. Pemberian MPASI harus
diberikan secara bertahap sesuai dengan usia anak. Secara garis
besar pemberian MPASI dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu MPASI
untuk usia 6 bulan, dan MPASI untuk usia 9 bulan ke atas.
Keduanya berbeda dalam rasa dan teksturnya, sesuai dengan
perkembangan dan kemampuan anak.
b) Penyakit kronis kelainan congenital Penyakit-penyakit kronis
seperti tuberculosis, anemia serta kelainan kongenital seperti
kelainan jantung bawaan atau penyakit keturunan seperti
thalasemia dapat mengakibatkan gangguan pada proses
pertumbuhan.
c) Lingkungan fisik dan kimia Lingkungan sering disebut milieu
adalah tempat anak hidup yang berfungsi sebagai penyedia
kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang
baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio aktif, zat kimia
tertentu (plumbum, mercuri, rokok dan sebagainya) mempunyai
dampak negatif terhadap pertumbuhan anak.
d) Psikologis Faktor psikologis yang dimaksud adalah bagaimana
hubungan anak dengan orang di sekitarnya. Seorang anak yang
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa
tertekan akan mengalami hambatan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
e) Endokrin Gangguan hormon, seperti pada penyakit hipotiroid dapat
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f) Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan.
Keadaan seperti ini dapat menghambat proses pertumbuhan dan
perkembangan anak.
g) Lingkungan pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi
ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h) Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan
menghambat pertumbuhan, demikian juga dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan
terhambatnya produksi harmon pertumbuhan. (Yulizawati,dkk,
2022).

5. Tahapan Pertumbuhan
Tahapan Pertumbuhan Anak Berdasarkan beberapa teori, maka
proses tumbuh kembang anak dibagi menjadi beberapa tahap
(Yulizawati, dkk, 2022), yaitu:
a. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam
kandungan). Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
1) Masa zigot/mudigah, yaitu sejak saat konsepsi sampai umur
kehamilan 2 minggu.
2) Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12
minggu. Sel telur/ ovurn yang telah dibuahi dengan cepat akan
menjadi suatu organism, terjadi diferensiasi yang berlangsung
dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuhMasa
janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan.
3) Masa janin ini terdiri dari 2 periode yaitu: Masa fetus dini,
yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke 2
kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan
pertumbuhan, alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
Masa fetus lanjut, yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa
ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan
fungsi organ. Terjadi transfer imunoglobin G (Iq G) dari darah
ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial omega 3
(docosa hexanic acid) dan omega 6 (arachidonic acid) pada
otak dan retina. Trimester pertama kehamilan merupakan
periode terpenting bagi berlangsungnya kehidupan janin. Pada
masa ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
lingkungan sekitarnya. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi,
merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obatobatan,
bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis
seperti kekerasan terhadap ibu hamil dapat menimbulkan
pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Agar
janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak
sehat, maka selama hamil ibu dianjurkan untuk:
a) Menjaga kesehatannya dengan baik.
b) Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
c) Mendapat asupan gizi yang adekuat untuk janin yang
dikandungnya.
d) Memeriksakan kehamilan dan kesehatannya secara teratur
ke sarana
e) kesehatan.
f) Memberi stimulasi dini terhadap janin.
g) Mendapatkan dukungan dari suami dan keluarganya.
h) Menghindari stress baik fisik maupun psikis.
b. Masa bayi (infancy) umur 0-11 bulan. Masa bayi dibagi menjadi 2
periode:
1) Masa neonatal, umur 0-28 hari. Pada masa ini terjadi adaptasi
terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta
mulai berfungsinya organ-organ. Masa neonatal dibagi
menjadi dua periode:
• Masa neonata/dini, umur 0-7 hari.
• Mas neonata/lanjut, umur 8-28 hari,
2) Masapost neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan. Pada masa
ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus-menerus terutama meningkatnya
fungsi sistem saraf. Selain itu untuk menjamin berlangsungnya
proses tumbuh kembang optimal, bayi membutuhkan
pemeliharaan kesehatan yang baik termasuk mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan, diperkenalkan pada makanan
pendamping ASI sesuai dengan umurnya, mendapatkan
imunisasi sesuai jadwal serta mendapatkan pola asuh yang
sesuai. Masa ini juga masa dimana kontak ibu dan bayi
berlangsung sangat erat, sehingga dalam masa ini pengaruh ibu
dalam mendidik anak sangat besar.

Pertumbuhan berat badan dan panjang badan bayi dapat dilihat


pada tabel 2.1
Berat Badan (Gram) Panjang Badan (cm)
Umur Standar Standar Atas Standar Atas 80% Standar
Lahir 2.700 3.400 40,5 50.5
0 – 1 Bulan 3.400 4.300 43,5 55.0
2 Bulan 4.000 5.000 46,0 58.0
3 Bulan 4.500 5.700 48,0 60.0
4 Bulan 5.000 6.300 49,5 62.5
5 Bulan 5.500 6.900 51,0 64.5
6 Bulan 5.900 7.400 52,5 66.0
7 Bulan 6.000 8.000 54,0 67.5
8 Bulan 6.300 8.400 55,5 69.0
9 Bulan 7.100 8.900 56,5 70.5
10 Bulan 7.400 9.300 57,5 72.0
11 Bulan 7.700 9.600 58,5 73.5
12 Bulan 7.900 9.900 60,0 74.5
1 thn 3 Bulan 8.500 10.600 62,5 78.0
6 Bulan 9.000 11.300 65,0 81.5
9 Bulan 9.600 11.900 67,5 84.5
2 thn 0 Bulan 9.900 12.400 69,5 87.0
2 Bulan 10.500 12.900 71,5 89.5
6 Bulan 10.800 13.500 73,5 92.0
9 Bulan 11.200 14.000 75,0 94.0
3 thn 0 Bulan 11.600 14.500 77,0 96.0
3 Bulan 12.000 15.000 78,5 98.0
6 Bulan 12.400 15.500 79,5 99.5
9 Bulan 12.900 16.000 81,5 101.5
4 thn 0 Bulan 13.200 16.500 82,5 103.5
3 Bulan 13.600 17.000 84,0 105.0
6 Bulan 14.000 17.400 85,5 107.0
9 Bulan 14.400 17.900 86,5 108.0
5 thn 0 Bulan 14.700 18.400 87,0 109.0

B. Baby SPA
SPA berasal dari nama kota Belgia yaitu kota Spa, atau ada istilah
lain spa yaitu solus per aqua artinya solus perawatan/pengobatan, per
dengan Aqua:Air. SPA adalah sehat pakai air. SPA adalah suatu sistem
pengobatan atau perawatan dengan media air atau istilahnya
Hydrotherapy. Menurut Permenkes No.1205/Memkes/X/2004 SPA
merupakan upaya tradisional yang menggunakan pendekatan holistic
melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode kombinasi
antara Gym (Senam) hydrotherapy (Therapy Air) dan Massage (pijat) yang
dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran dan
perasaan (Julianti, 2021).
1. Manfaat Baby SPA
a. Meningkatkan fisik dan mental
b. Meningkatkan perkembangan sensorik
c. Meningkatkan kepercayaan diri
d. Meningkatkan kapasitas paru-paru
e. Memperkuat jantung
f. Meningkatkan berat badan
g. Stimulasi mental, sirkyulasi darah untuk pertumbuhan otak dan
meningkatkan IQ
h. Membangun sistem saraf, mengurangi stres, membantu agar anak
tidur teratur
i. Meregangkan otot, meluruskan struktur tubuh dan persendian
setelah lahir
j. Aerobik, memperkuat jantung, menambah nafsu makan
k. Memberikan kenyamanan bagi bayi/ anak untuk beradaptasi
didalam air. (Kusmini, dkk, 2020)
2. Persyaratan Baby SPA
Beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan
Baby SPA :
a. Usia Bayi yang boleh di SPA mulai dari 2 bulan
(mampu menyangga kepala) sampai 2 tahun.
b. Frekuensi durasi untuk berenang (Swim) yaitu sekitar
15-20 menit. Hindari di air lebih dari 30 menit karena
dapat meningkatkan resiko hipotermia (kedinginan)
pada bayi/anak. Namun, bermain air juga sebaiknya
tidak kurang dari 15 menit. Sebab, waktu yang terlalu
pendek tidak memberikan waktu yang cukup waktu
bagi bayiuntuk beradaptasi dan mempelajari
lingkungannya.
c. Kondisi Bayi harus dalam keadaan sehat, tidak
mengantuk, tidak dalam keadaan lapar, tidak dalam
keadaan terlalu kenyang minimal 30 menit setelah
makan
3. Lokasi dan tempat
a. Ruangan : nyaman, tidak silau, sejuk.
b. Kolam untuk bayi ukuran 110x80x70 tidak terlalu sempit
sehingga bayi bisa bergerak leluasa menggerakkan kaki,
tangan, dan anggota tubuh lainnya.
4. Perlengkapan
a. Air bersih, hangat suhu 300-350 C atau sesuaikan dengan suhu
mandi bayi masing-masing, bebas kaporit, bebas klorin,
sehingga nyaman dan aman saat digunakan oleh bayi/anak.
b. Pelampung leher (Neck Ring) yang digunakan harus
berkualitas yaitu nyaman, aman saat di gunakan, tidak
bergerigi.
c. Mainan bayi yang bisa mengapung di air agar bayi merasa
tertarik untuk berenang.
d. Baju renang, jika suhu kolam renang sudah diatur agar tetap
hangat, tidak terlalu penting menggunakan baju renang.
(Kusmini, dkk, 2020)
5. Prosedur pelaksanaan SPA
Sebelum melakukan aktifitas beranang bayi, pastikan
therapist sudah menyiapkan berbagai persiapan seperti berikut :
a. Pemanasan
Aktifitas Pemanasan bisa dilakukan dengan cara
menekuk kaki dan tangan, atau bisa dilakukan dengan gerakan
senam (baby Gym), dan tentunya harus di dampingi oleh
therapist kegiatan pemanasan sangat penting karena bertujuan
untukk menyiapkan otot dan sendi tubuh. Dengan pemanasan
suhu tubuh akan meningkatkan +- 10 C. Kenaikan suhu ini akan
diikuti dengan meningkatnya denyut jantung yang akan
menyebabkan aliran darah keseluruh tubuh menjadi lebih
cepat, sehingga pasokan oksigen ke dalam otot menjadi lebih
banyak. Setelah pemanasan ini, diharapkan bayi akan mampu
menggerakkan anggota tubuh dengan cepat, kuat, sudut gerak
yang luas dan rasa nyaman.
b. siapkan air hangat
c. Pengenalan Air
Kegiatan ini bertujuan untuk menghindari bayi
mengalami ketakutan air (trauma air). Pengenalan air di
lakukan sebatas memasukkan kaki bayi ke dalam air,
kemudian therapist memperhatikan gerakan kaki tersebut, jika
bayi aktif menggerakkan kakinya dan tidak me nangis,
selanjutnya bisa dilanjutkan dengan memasukkan perutnya
hingga tangannya menyentuh air.
d. Memasang Neck Ring
Dalam pemasangan neck ring (Pelampung) juga perlu di
perhatikan dengan teliti oleh therapist. Untuk menghindari
trauma pada bayi, proses pemasangan pun harus di lakukan
dengan tepat dan cepat. Biarkan bayi bergerak, bermain dan
mengapung di air selama 10-15 menit.
e. Amati gerakan kaki, tangan dan badan. Catat hasil pengamatan
saat berenang
f. Awasi air jangan sampai terminum oleh bayi
g. Angkat bayi/anak dari kolam, keringkan dengan handuk
h. Massage 30-45 menit
Sebelum melakukan massage pada bayi mohon izin kepada
bayi bahwa bayi akan di pijit.
Gerakan Massage bayi :
Gerakan Pada Kaki
 Usapkan dan goyangkan halus disertai dengan kalimat
lembut “Rilekskan kaki mu sayang”
 Pegang pergelangan kaki di bagian atas mulai dari paha
hingga pergelangan kaki secara bergantian.
 Memutar dan memeras kaki dengan kedua tangan mulai
dari pangkal paha sampai ujung kaki.
 Pijat telapak kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian
dari arah tumit ke perbatasan jari kaki.
 Tekan telapak kaki dengan kedua ibu jari mulai dari bawah,
tengah, atas, tengan dan kembali ke bawah.
 Mulai lah memilin dengan tarikan lembut ibu jari dan jari
telunjuk pada setiap ujung jari mulai dari ibu jari.
 Gerakan mengururut dengan kedua ibu jari pada punggung
kaki dimulai dari jari kaki ke pergelangan kaki. (dari bawah
ke atas)
 Buatlah lingkaran di pergelangan kaki.
 Lakukan pemijatan dari pergelangan kaki bawah menuju
pangkal paha secara bergantian membentuk huruf V
 Gerakan menggulung dari pangkaln paha ke arah bawah
 Tepuklah kedua telapak kaki bayi hingga lututnya bertekuk
ke luar.

Gerakan Pada Perut


 Mengusap perut bergantian dengan tangan kanan dan kiri
 Angkat kaki dengan satu tangan kemudian tangan yang lain
mengusap dari perut sampai kaki
 Letakkan ibu jari di samping kanan kiri pusar perut dan
gerakkan ke arah samping kiri dan kanan
 Lakukan gerakan matahari dengan lingkaran penuh searah
jarum jam, gerakan bulan setengan lingkaran, lakukan
gerakan bulan matahari secara bersamaan
 Gerakan I L U dengan Urutan I sebanyak 3x, Love , dan
You sebanyak 1x
 Gerakan jari berjalan dari perut bagian kanan ke bagian kiri
seperti bermain piano mundur.
 Sentuhan lembut dan halus di dada bayi.
 Gerakan LOVE di dada
 Gerakan kupu-kupu dengan menyilang kedu tangan di dada
kanan dan kiri bayi secara bergantian.
Gerakan Tangan
 Usapkan dan goyangkan tangan
 Gerakan memijit pada bagian bawah ketiakn untuk melihat
ada benjolan atau tidak
 Pegang pergelangan tangan di bagian pangkal tangan
sampai ke ujung tangan secara bergantian.
 Memutar dan memeras tangan dengan kedua tangan mulai
dari pangkal tangan sampai ujung tangan.
 Memijit jari jari tangan, punggung tangan, membentuk
huruf V
 Menggulung tangan dari pangkal tangan atas ke
pergelangan tangan bawah
 Tepukkan kedua tangan
Muka dan wajah
 Letakkan kedua tangan ke dahi lalu tekan dengan lembut
mulai dari tengah dahi keluar
 Kedua ibu jari di bagian tengah hingga ke samping
 Letakkan kedua ibu jari di pertengahan alis lalu turun ke
tepi hidung ke arah pipi seolah olah membuat bayi
tersenyum
 Ibu jari di tengah hidung lalu membentuk senyuman
 Ibu jari di tengah dagu arahkan ke samping hingga rahang
 Jari jari di belakang telinga leher dan dagu.
Punggung
 Gerakan maju mundur dari bawah leher hingga bokong
 Tahan bokong dengan tangan kiri lalu tangan kanan
mengusap dari leher sampai bokong
 Tangan kiri memegang kaki bayi dan tangasn kanan
mengusap dari punggung sampai tumit
 Gerakann melingkar kecil kecil menggunakan jari dari batas
tenguk sampai ke pantat di punggung sebelah kiri dan
kanan.
 Tengkupkan kedua telapak tangan lalu tepungf punggung
dan pundak dari atas ke bawah.
i. Pakaikan baju bayi
j. Setelah SPA selesai, berikan makan/minum untuk bayi.
(Kusmini, dkk, 2020)
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI
OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep
Dalam rangka penelitian ini di gambarkan kerangka konsep yang
digunakan sebagai dasar dalam penelitian adalah pengaruh baby spa terhadap
peningkatan Berat badan pada bayi di wilayah kerja klinik baby spa sungai penuh
kerinci.

Berat Badan Berat Badan


Baby SPA
Sebelum Sesudah

B. Hipotesis
H1 : ada Pengaruh baby spa terhadap peningkatan berat badan pada bayi di
wilayah Kerja Klinik Baby SPA Sungai Penuh Kerinci.

C. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara/ alat/ Skala/ Hasil Ukur

1. Berat Badan Bayi Hasil yang Cara : Menimbang Berat Badan


Sebelum diperoleh dari Alat : Timbang Badan Digital
dilakukan Baby menimbang Berat Skala : Rasio
Spa Badan Bayi Hasil Ukur : Skala Satuan Gram

2. Berat Badan Bayi Hasil yang Cara : Menimbang Berat Badan


Sesudah dilakukan diperoleh dari Alat : Timbang Badan Digital
Baby Spa menimbang Berat Skala : Rasio
Badan Bayi Hasil Ukur : Skala Satuan Gram
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pre-
experimental desain dengan metode one soot case study. Dimana
penelitian ini dilakukan pengukuran sebelum melakukann baby spa,
kemudian setelah dilakukan baby SPA di lakukan pengukuran Berat
Badan Kembali, untuk mengetahu perbedaan sebelum dan sesudah di
lakukan tindakan baby SPA.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Klinik Baby SPA
Sungai Penuh Kerinci tahun 2024.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada Februari sampai dengan Maret
2024.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Dalam Penelitian ini yang menjadi populsi adalah semua bayi
yang melakukan Baby SPA di Klinik Baby SPA Sungai Penuh Kerinci
pada tahun 2023 yang berjumlah 70 orang.
2. Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang dari 70
orangf yang melakukan baby SPA, dengan tekhnik pengambilan data
secara simple random sampling. Adapun kriteria dalam penelitian ini
adalah :
a) Ibu bersedia bahwa bayi akan menjadi responden.
b) Bayi dalam kondisi sehat.
c) bayi tidak memiliki gangguan konginental.
d) bayi dengan riwayat Berat badan lahir normal.
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung oleh sumber datanya. Data primer juga di
sebut sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.
Untuk mendapatkan data primer peneliti harus mengumpulkan secara
langsung.
2. Data Sekunder
Data sukunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber misalnya dari klinik/tempat praktek yang
akan di teliti.
E. Pengolahan Data
Pengolahan Data dilakukan dengan cara mengumpulkan data bayi
yang datang ke klinik. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang
dilakukan yaitu bayi yang melakukan Baby SPA.
F. Analisa Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan atau angka ringkasan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus
terentu. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program
komputer. Analisa merupakan kegiatan yang digunakan untuk
memanfaatkan data sehingga dapatlah suatu kebenaran atau
ketidakbenaran suatu hipotesa.
Analisa data yang di gunakan menggunakan 2 tahap yaitu :
1. Analisa univariate
Analisa univariate adalah analisa yang di gunakan untuk
melihat gambaran distribusi frekuensi variabel yang di teliti yaitu
Berat Badan Bayi sebelum dan sesudah di lakukan nya Baby SPA.

2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat dilakukan untuk melihat Hubungan Antara
Variabel independen dan dependent

Anda mungkin juga menyukai