Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian tentang obat tradisional sudah ada sejak dahulu dan semakin
lama semakin berkembang. Hal tersebut mendorong penemuan sumber obat –
obatan yang berkhasiat sebagai anti mikroba lain dari bahan alam sehingga lebih
relatif efisien. Banyak ditemukan bahan alam yang berpotensi sebagai anti
mikroba. Sumber baru bahan bioaktif yang akhir-akhir ini banyak dieksplorasi
adalah mikroba endofit. Mikroba endofit merupakan mikroba yang hidup dalam
sel tumbuhan sehat yang turut membantu tanaman inang untuk menghasilkan
metabolit sekunder (Bhardwaj dkk, 2015). Masing-masing bagian tanaman
mengandung satu atau lebih mikroorganisme endofit yang terdiri dari bakteri dan
fungi dan salah satunya yang paling banyak diisolasi yaitu kapang (Ramadhan,
2011).
Kapang endofit dapat hidup di dalam jaringan tanaman tanpa
membahayakan inangnya (Radji, 2005). Pemanfaatan kapang yang diisolasi dari
daun, akar, batang atau bagian lain dari tanaman sebagai sumber bahan baku obat
memungkinkan untuk tidak diperlukannya penebangan tanaman tersebut sehingga
penggunaan bahan alam yang berlebih dan segala akibat buruknya dapat dihindari
(Kumala, 2014). Di sisi lain, penggunaan endofit sebagai alternatif dalam
menggantikan pemakaian tanaman tingkat tinggi untuk mendapatkan senyawa
bioaktif (Bhardwaj dkk., 2015). Kapang endofit dengan kandungan metabolit
sekunder memiliki potensi terhadap penemuan obat baru, baik untuk antibakteri,
antifungi, maupun antikanker (Suryanarayanan dkk, 2009). Satu dari kekayaan
alam Indonesia adalah tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.)
yang berasal dari Sulawesi Selatan. Di daerah asalnya suku bugis tanaman kayu
jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) khususnya bagian kulit batang
banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk menyembuhkan luka dalam dan
luar serta pengobatan muntah darah (Prawirodiharjo, 2014).

Institut Sains Dan Teknologi Nasional


2

Kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) dengan kandungan


metabolit sekundernya memiliki banyak aktivitas biologis. Kulit batang
Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. mengandung karbohidrat, flavonoid,
glikosida, steroid, saponin, tanin, protein, getah dan mucilago (Stalin D. dkk,
2013). Ekstrak etanol dan kombinasi air-alkohol kulit batang kayu jawa juga
dilaporkan menunjukkan potensi hepatoprotektif (efek memulihkan/mengobati)
karena adanya senyawa dihidroflavonol pada kulit batangnya (Rao.dkk, 2014).
Ekstrak etanol dari akar kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.)
mengandung alkaloid, karbohidrat, flavonoid, triterpenoid, steroid, tanin,
glikosida, saponin, dan protein Naik (2014). Senyawa alkaloid, fenol, steroid,
tanin, flavonoid, dan saponin diketahui menjadi senyawa yang berpotensi sebagai
antimikroba (Bhardwaj dkk, 2015). Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh
Nurmala (2018) tentang kapang endofit dari akar tanaman kayu jawa (Lannea
coromandelica (Houtt.) Merr.) diperoleh 7 isolat yaitu, RLC 1A, RLC 1B, RLC
1C, RLC 2, RLC 3, RLC 4, dan RLC 5.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk melanjutkan
penelitian sebelumnya oleh Nurmala (2018) yang sudah mendapatkan isolat
kapang endofit RLC 5 dari tanaman akar kayu jawa (Lannea coromandelica
(Houtt.) Merr.) untuk kemudian dilakukan uji aktivitas sebagai antibakteri
terhadap Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Hal ini dilakukan untuk melihat
perbandingan daya hambat bakteri serta mengembangkan penelitian sebelumnya
dengan melakukan pengujian kandungan golongan kimia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah ekstrak hasil fermentasi kapang endofit RLC 5 memiliki
aktivitas antibakteri lebih baik dari penelitian sebelumnya yang diuji
terhadap Bacillus subtilis dan Escherichia coli ?
2. Apakah ekstrak hasil fermentasi kapang endofit RLC 5 mengandung
senyawa kimia yang bersifat antibakteri?

Institut Sains Dan Teknologi Nasional


3

1.3 Tujuan Penelitian


1 Memperoleh ekstrak hasil fermentasi kapang endofit RLC 5 yang lebih
baik terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli dengan
melihat zona hambat yang terbentuk
2 Untuk mengetahui kandungan golongan kimia dari ekstrak hasil
fermentasi kapang endofit RLC 5 yang bersifat sebagai antibakteri

1.4 Manfaat Penelitian


1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
mengenai kapang endofit dari akar kayu jawa (Lannea coromandelica
(Houtt.) Merr.) yang dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap
Bacillus subtilis dan Escherichia coli.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai dasar
pembuatan antibiotik yang berasal dari akar kayu jawa (Lannea
coromandelica (Houtt.) Merr.)

Institut Sains Dan Teknologi Nasional

Anda mungkin juga menyukai