Oleh :
Kelas : XI MIPA 2
SMA 10 BOGOR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat
dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah ”Kepemimpinan Dalam Menghadapi Perubahan”.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
A.Latar Belakang Masalah................................................................................................5
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................6
C.Kegiatan Penulisan........................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
PEMBAHASAN................................................................................................................8
1.Hakikat Kepemimpinan..................................................................................................8
2.Pengetian kepemimpinan................................................................................................8
3.Tugas kepemimpinan......................................................................................................9
4.Fungsi kepemimpinan..................................................................................................11
5.Kepemimpinan yang Efektif Dalam Menghadapi Era Perubahan...............................13
6.Pentingnya Perubahan-perubahan yang Mendasar dan Besar......................................14
7.Cara Membangun Karakter..........................................................................................15
BAB III............................................................................................................................17
KESIMPULAN...............................................................................................................17
Kesimpulan......................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
orang untuk menempati posisi sebagai pemimpin (leader), yaitu seseorang yang
menduduki posisi teratas di dalam suatu organisasi dan mengemban tugas melaksanakan
kepemimpinan (Nawawi dan Hadari, 2006).
B. Rumusan Masalah
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan Dalam
Menghadapi Perubahan
B. Cara membangun Karakter Berjiwa Kepemimpinan yang Siap Menghadapi
Perubahan
C. Kegiatan Penulisan
1) Hakikat Kepemimpinan
2) Pengertian Kepemimpinan
3) Tugas Kepemimpinan
4) Tujuan Kepemimpinan
5) Kepemimpinan yang Efektif di Era Perubahan
6) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan Dalam
Menghadapi Perubahan
7) Cara membangun Karakter Berjiwa Kepemimpinan yang Siap Menghadapi
Perubahan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses seseorang yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi, mengilhami, memberi semangat dan motovasi serta mengarahkan
kegiatan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
2. Pengetian Kepemimpinan
Menurut Keating, kepemimpinan adalah merupakan suatu proses atau sekelompok
orang untuk mencapai suatu tujuan. Stoner, kepemimpinan adalah proses mengarahkan
dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan anggota kelompok. Ada
tiga implikasi penting dari definisi tersebut :
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut,
pemimpin juga dapat mempergunkan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak
hanya dapat memrinttah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat
mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh,
seorang manajer daoat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas
tertentu, tetapi di juga dapat mempengarui bawahan dalam menentukan cara bagaimana
tugas itu dilakasanakan dengan tepat.
3. Tugas Kepemimpinan
Tugas pemimpin dalam suatu birokrasi sangat urgen dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya sebagaimana yang diamanahkan administrasi. Oleh
karena itu dapat diasumsikan bahwa efektivitas kepemimpin yang bersangkutan
merupakan suatu hal yang sangat urgen yang diharapkan oleh semua pihak yang
berkepentingan dalam pencapaian tujuan birokrasi. Hicks & Gullet, mengatakan
pimpinan yang efektif mampu memberikan pengarahan terhad apa usaha semua pekerja
dan pencapaian tujuan birokrasi. Tanpa pimpinan atau bimbingan, hubungan antara
individu dengan tujuan birokrasi menjadi lemah. Hasil penelitian dari para pakar
kepemimpinan menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dinilai
menggunakan kemampuan mengambil keputusan sebagai kriteria utamanya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan mengambil
keputusan tidak hanya di ukur dengan kuatitatif (jumlah) keputusan yang lahir, akan
tetapi yang digunakan sebagai indikator adalah keputusan yang diambil bersifat praktis,
realisitis dan dapat diimplementasian untuk mencapai tujuan birokrasi secara efisien dan
efektif.
Dalam segala situasi pemimpin memiliki peran yang sangat penting. Pemimpin
birokrasi merupakan simbol, panutan, pendorong, sekaligus pengaruh, yang dapat
mengarahkan berbagai kegiatan dan sumber daya birokrasi guna mencapai tujuannya.
Tidak mengherankan begitu banyak studi yang dilakukan oleh ilmuwan tentang
kepemimpinan, menghasilkan informasi dan analisis tentang pentingnya pengetahuan
pemimpin, jadi apapun alasannya kepemimpinan tetap relevan untuk dikaji sebagai
peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan publi. Mengingat dati berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kualitas pelayanan publik disebabkan oleh
rendahnya kualitas pemimpinnya.
Tugas kepemimipinan, pada dasarnya meliputi dua bidang utama, yaitu pencapaian
tujuan birokrasi dan kekompakan orang yang dipimipinnya. Tugas yang berhubungan
dengan kekompakan disebut relationship function. Keating, mengatakan bahwa tugas
kepemimpinan yang berhubungan dengan kelompok yaitu:
1) Memulai (Initiating), yaitu usaha agar kelompok memulai kegiatan atau gerakan
tertentu.
2) Mengatur (Regulaing), yaitu tindakan untuk mengatur arah angkah kegiatan
kelompok.
3) Memberitahu (Informating), yaitu kegiatan memberi informasi, data, fakta,
pendapat yang diperlukan.
4) Mendukung (Supporting), yaitu usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul,
dari bawah dan menyempurnakan dengan menambah atau mengurangi untuk
diginakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama.
5) Menilai (Evaluating) yaitu tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau
cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuaensi-konsekuansinya dan
utnung ruginya.
6) Menyimpulkan (Summrizing) yaitu kegiatan untuk mengumpulkan dan
merumuskan gagasan, pendapat dan usul muncul, menyingkat lalu
menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih lanjut,. Lebih
lanjut keating mengatakan bahwa tugas kepemimpinan yang berhubungan
dengan kekompakan dala kelompok antara lain yaitu:
Mendorong (encourraging) yaitu bersikap hangat, bersahabat menerima
orang-orang.
Mengungkapkan perasaan (expressing feeling) yaitu tindakan
menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan kelompok, seperti
rasa puas, rasa senang, rasa bangga, dan ikut se-perasaan dengan orang-
orang yang dipimpinnya pada waktu mengalami kesulitan, kegagalan,
dan lain-lain.
Mendamaikan (harmonozing) yaitu tindakan mempertemukan dan
mendamaikan pendapat pendapat yang berbeda dan menurunkan orang-
orang yang bersitegang satu sama lain.
Mengalah (compromizing) yaitu kemampuan untuk mengubah perassan
orang-orang yang dipimipinnya.
Memperlancar (gatekeeping) yaitu kesediaan membantu mempermudah
keikutsertaan para anggota dalam kelompok, sehingga semua secaa
ikhlas menyumbangkandan mengungkapkan gagasan-gagasa.
Memasang aturan main (setting standarts) yaitu tindakan menyampaikan
aturan dan tata tertib yang membantu kehidupan kelompok.
4. Fungsi Kepemimpinan
Pendakatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin.aspek pertama
pendekatan prilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan
pemimpin dalam kelompoknya agar kelompoknya dapat berjalan dengan efektif,
seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama :
1) Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task releated) atau pemecahan masalah.
2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group maintenence) atau sosial.
1. Fungsi perintah, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat satu arah arah
kepa yang dipimpinnya.
2. Fungsi kosultatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat dua arah kepada
yang dipimpinnya meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak
yang memimpin.
3. Fungsi partsipatif, yaitu fungsi kepemimpinan yang bersifat dua arah kepada
yang dipimpinnya, tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia
yang efektif antara pemimpin dan yang dipimpin. Dalam hal ini pemimpin
berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam
keikutsertaan dalam mengambil keputusan maupun dalam melaksananakan
keputusan.
4. Fungsi delegasi, yaitu fungsi pemimpin untuk mendelegasikan wewenang
untuk membuat, menetapkan, dan atau melaksanakna keputusan, baik
melalui persetujuan mauun tanpa persetujuan pimpinan.
Pemimpin harus mampu menumbuhkan ide – ide baru, memberikan solusi yang kreatif
terhadap permasalahan yang dihadapi bawahan dan memberikan motivasi kepada
bawahan, karena pemimpin mempunyai kemampuan untuk membawa perubahan –
perubahan yang sangat besar terhadap individu – individu maupun organisasi dengan
jalan memperbaiki kembali karakter diri individu dalam organisasi umtuk memulai
proses penciptaan inovasi, meninjau kembali struktur, proses dan nilai- nilai organisasi
agar lebih baik dan lebih relevan, dengan cara-cara yang menarik
dan menantang bagi semua pihak yang terlibat dan mencoba untuk merealisasikan
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan
mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.