PKN Makalah Rule of Law
PKN Makalah Rule of Law
MAKALAH
OLEH
EKRIMA ASTARI (NPM. 3325 101 439)
MOCH. FEBRY (NPM. 3325 101 440)
RAISA ANNISA BELLA (NPM. 3325 101 448)
TIA WIDYASTUTI (NPM. 3325 100 153)
MAKALAH
Diajukan kepada
Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
OLEH
EKRIMA ASTARI (NPM. 3325 101 439)
MOCH. FEBRY (NPM. 3325 101 440)
RAISA ANNISA BELLA (NPM. 3325 101 448)
TIA WIDYASTUTI (NPM. 3325 100 153)
Penulis.
Jakarta, November 2010
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2 Identifikasi Masalah …………………………………………….. 1
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………. 1
1.4 Tujuan …………………………………………………………… 1
1.5 Metode Penelitian ……………………………………………….. 2
1.6 Kegunaan Penelitian …………………………………………….. 2
1.7 Sistematika Penelitian …………………………………………… 2
BAB II RULE OF LAW
2.1 Latar Belakang Rule of Law ……………………………………. 3
2.2 Pengertian Rule of Law………………………………………….. 3
2.3 Negara Hukum…………………………………………………… 4
2.4 Perwujudan Negara Hukum di Indonesia...……………………… 4
2.5 Prinsip-prinsip Rule of Law……………………………………... 5
2.6 Dinamika Pelaksanaan Rule of Law di Indonesia……………….. 6
2.7 Strategi Pelaksanaan dan Pengembangan Rule of Law…………. 6
2.8 Badan Peradilan di Indonesia 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 10
3.2 Saran …………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari kita, mulai dari nilai,
tata krama, norma hingga hukum perundang-undangan dalam peradilan.
Sayangnya penegakan hukum di negara kita belum dapat dilakukan dengan
maksimal, terutama dikalangan pejabat bila dibandingkan dengan yang ada
pada golongan menengah kebawah. Saat ini wajah hukum di Indonesia terlihat
masih dapat dibeli dengan uang, orang-orang yang berkuasa dan memiliki
banyak uang seakan-akan kebal dari penegakan hukum sedangkan orang-
orang yang tidak mempunyai uang seakan-akan selalu ditindas dan tidak
pernah mendapat perlindungan dan kepastian hukum.
Melihat kenyataan yang demikian marilah kita benahi peradilan dengan
diawali dari diri sendiri, dengan mempelajari norma atau hukum sekaligus
memahami dan menegakannya sesuai dengan keadilan yang benar. Dalam
bahasan ini dibahas supaya keadilan dapat ditegakan, maka akan terkait semua
aspek yang ada didalamnya yang mempengaruhi dan menjadi penentu apakah
keadilan dapat ditegakan.
1.4 Tujuan
Mengetahui pengertian rule of law.
Mengetahui cara menegakan keadilan dengan hukum yang berlaku.
1.5 Metode Penelitian
1
Metode penelitian dalam penulisan makalah ini adalah melalui studi
literatur dari media cetak dan media elektronik (internet).
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
1.5 Metode Penelitian
1.6 Kegunaan Penelitian
1.7 Sistematika Penelitian
BAB II RULE OF LAW
2.1 Latar Belakang Rule of Law
2.2 Pengertian Rule of Law
2.3 Negara Hukum
2.4 Perwujudan Negara Hukum di Indonesia
2.5 Prinsip-prinsip Rule of Law
2.6 Dinamika Pelaksanaan Rule of Law di Indonesia
2.7 Strategi Pelaksanaan dan Pengembangan Rule of Law
2.8 Badan Peradilan di Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISTILAH KUNCI
2
BAB II
RULE OF LAW
2.1 Latar Belakang Rule of Law
Munculnya rule of law diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan
pembatasan kekuasaan pemerintah. Sarana yang dipilih untuk mewujudkan hal
itu adalah dengan menerapkan demokrasi konstitusional. Perumusan yuridis
dari demokrasi konstitusional adalah konsepsi negara hukum.
Doktrin rule of law pertama kali muncul pada abad ke-19, seiring degan
adanya revolusi industri dan revolusi Prancis. Kehadiran rule of law boleh
disebut sebagai reaksi dan koreksi terhadap negara absolute (kekuasaan di
tangan penguasa) yang relah berkembang sebelumnya menjadi egara
berdasarka konstitusi (hukum) dan demokrasi.
Rule of law adalah konsep tentang common law yaitu seluruh aspek negara
menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan
dan egalitarian. Rule of law adalah pemerintahan berdasarkan uokum (rule by
the law) bukan pemerintahan berdasarkan kedudukan (rule by the man).
Ada tidaknya rule of law pada suatu negara ditentukan oleh “kenyataan”,
apakah rakyat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan adil, baik sesama
warga negara maupun pemerintah. Untuk membangun kesadaran di
masyarakat maka perlu memasukan materi instruksional rule of law sebagai
salah satu materi di dalam mata kuliah Pendidikan Kewareganegaraan (PKn).
3
Friedman (1959) membedakan rule of law menjadi dua yaitu pengertian
secara formal dan pengertian secara hakiki. Pengertian secara formal (in the
formal sence) diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi
(organized public power), misalnya negara. Pengertian secara hakiki atau
materiil (ideological sense), lebih menekankan pada cara penegakannya
karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).
Rule of law terkait erat dengan keadilan sehingga harus menjamin keadilan
yang dirasakan oleh masyarakat. rule of law merupakan suatu legalisme
sehingga mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui
pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang objektif, tidak memihak, tidak
personal, dan otonom.
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
3. Komisi pemberantasan korupsi ( KPK )
4
4. Badan peradilan
a. Mahkamah Agung ( MA )
b. Mahkamah Konstitusi ( MK )
5
dan mempunyai akar budaya yang khas pula. Karena bersifat legalisme, maka
rule of law mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani dengan
pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat objektif, tidak
memihak, tidak personal, dan otonom. Secara kuantitatif, peraturan
perundang-undangan yang terkait rule of law telah banyak dihasilkan di
Indonesia, tetapi implementasinya belum mencapai hasil yang optimal
sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law belum
dirasakan dimasyarakat.
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum sekarang ini
tertuang dengan jelas pada pasal 1 ayat ( 3 ) UU 1945 Perubahan Ketiga, yang
berbunyi “ Negara Indonesia adalah Negara hukum “. Dimasukkanya
ketentuan ini ke dalam pasal UUD 1945 menunjukkan semakin kuatnya dasar
hukum serta menjadi amanat Negara, bahwa Negara Indonesia adalah dan
harus merupakan Negara hukum.
Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa indoanesia adalah Negara
hukum dalam arti materiil terdapat dalam pasal – pasal UUD 1945, sebagai
berikut.
6
b. Rule of law yang merupakan intitusi sosial harus didasarkan pada
budaya yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.
7
Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 (Perubahan Ketiga),
kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah
Agung dan Mahkamah Konstitusi.
Hakim Konstitusi
Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden. Hakim Konstitusi diajukan masing-
masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh Presiden. Masa jabatan
Hakim Konstitusi adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk
1 kali masa jabatan berikutnya.
Sejarah
Sejarah berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi diawali dengan
Perubahan Ketiga UUD 1945 dalam Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C,
dan Pasal 7B yang disahkan pada 9 November 2001. Setelah
disahkannya Perubahan Ketiga UUD 1945, maka dalam rangka
menunggu pembentukan Mahkamah Konstitusi, MPR menetapkan
Mahkamah Agung menjalankan fungsi MK untuk sementara
sebagaimana diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945
hasil Perubahan Keempat. DPR dan Pemerintah kemudian
membuat Rancangan Undang-Undang tentang Mahkamah
Konstitusi. Setelah melalui pembahasan mendalam, DPR dan
Pemerintah menyetujui secara bersama Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada 13 Agustus 2003
dan disahkan oleh Presiden pada hari itu. Dua hari kemudian, pada
tanggal 15 Agustus 2003, Presiden mengambil sumpah jabatan
para hakim konstitusi di Istana Negara pada tanggal 16 Agustus
8
2003.
b. Mahkamah Agung
c. Peradilan Negeri
d. Pengadilan Tinggi
9
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Rule of law sangat diperlukan untuk negara seperti Indonesia karena untuk
mewujudkan keadilan. Untuk mewujudkan rule of law diperlukan penegak
hokum yang jujur. tidak memihak, serta tidak dapat dibeli dengan uang dan
kekuasaan. Kesuksesan penerapan rule of law pada suatu negara ditentukan
oleh “kenyataan”, apakah rakyat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan
adil, baik sesama warga negara maupun pemerintah.
Prinsip-prinsip rule of law di Indonesia secara formal tertera dalam
pembukaan UUD 1945. Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal
termuat didalam pasal-pasal UUD 1945. Agar kita dapat menikmati keadilan
maka seluruh aspek penegakan hukum di Indonesia harus bersih, jujur,
mentaati undang-undang, disiplin, serta bertanggung jawab.
2.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, kita harus menjunjung tinggi hukum dan
kaidah-kaidahnya agar terselenggara keamanan, ketentraman, dan
kenyamanan. Untuk itu kita perlu mempelajari Undang-Undang 1945 beserta
nilai-nilainya serta menerapkannya dalam kehidupan kita. Dalam suatu
penegakan hukum disuatu negara diperlukan ketaatan semua pihak atas
peraturan yang ada dengan demikian akan terwujud pemerintahan dan
kehidupan bernegara yang harmonis, aman, makmur, dan sejahtera.
10
DAFTAR PUSTAKA
Asshidiqie, Jimly. 2009. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
11