Dosen Pengampu:
Oleh:
Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan
Hidayah_Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
kepada kekasih Allah SWT, suritauladan sepanjang masa Nabi Muhammad SAW.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas “Hakikat Manusia,
Hak Asasi Manusia, dan Pendidikan”. Penulisan karya tulis ini merupakan hasil
pemikiran sendiri dan bertujuan sebagai salah satu syarat dalam memenuhi
perkuliahan mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan. Oleh karena itu, dalam
penulisan makalah ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan,
bimbingan, arahan serta do’a dari berbagai pihak.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................... ii
MIND MAPPING............................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................... 2
B. Rumusan Makalah ................................................. 4
C. Tujuan .................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Hakikat Manusia ...................................... 5
1. Pengertian Hakikat Manusia............................ 5
2. Aspek-aspek dan Dimensi Hakikat Manusia ... 7
3. Hubungan Hakikat Manusia
dengan Pendidikan........................................... 10
B. Konsep Hak Asasi Manusia dan Kaitannya
dengan Pendidikan................................................. 12
1. Konsep Hak Asasi Manusia............................. 12
2. Kaitannya dengan Pendidikan ......................... 20
REFERENSI
ii
1
HUBUNGAN
HAK ASASI MANUSIA
HAKEKAT MANUSIA Hubungan Hakikat Manusia dengan Pendidikan:
Perlunya Pendidikan Bagi Manusia: Untuk
menjadi manusia yang sesungguhnya
diperlukan pendidikan atau harus dididik. Hak asasi manusia (HAM) adalah konsep
Asas-Asas Kemungkinan Pendidikan: Manusia hukum dan normatif yang menyatakan
perlu dididik, implikasinya manusia harus bahwa setiap manusia memiliki hak yang
Manusia adalah makhluk yang mampu
melaksanakan pendidikan dan mendidik diri. melekat pada dirinya.
berpikir, makhluk yang memiliki akal
budi, makhluk yang mampu berbahasa, HAM meliputi hak hidup, hak kemerdekaan
dan makhluk yang mampu membuat atau kebebasan, hak milik dan hak-hak dasar
perangkat peralatan untuk memenuhi Hubungan HAM dengan Pendidikan: lain yang melekat pada diri pribadi manusia
kebutuhan dan mempertahankan dan tidak dapat diganggu gugat oleh orang
Pancasila adalah dasar negara republik lain.
eksistensinya dalam kehidupan.
Indonesia.
Manusia adalah makhluk bertanya yang
selalu ingin tahu tentang berbagai hal. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Undang-undang yang mengatur HAM:
Tidak hanya ingin mengetahui tentang Indonesia“: seluruh rakyat Indonesia wajib Pasal 28 A : mengatur tentang hak hidup
segala sesuatu yang ada di luar dirinya, mendapatkan keadilan seadil-adilnya baik Pasal 28 B: mengatur tentang hak
manusia juga berusaha mencari tahu dalam pemenuhan ekonomi , hukum ataupun berkeluarga
tentang siapa dirinya sendiri. bahkan di bidang Pendidikan. Pasal 28 C: mengatur tentang hak
Hakikat manusia merupakan inti dari memperoleh
kemanusiaan manusia yang di dalamnya Pasal 28 D: mengatur tentang hak
terkandung harkat dan martabat Hak Asasi Manusia di Indonesia: kebebasan beragama
manusia dari awal penciptaannya di Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan Pasal 28 E: mengatur tentang kebebasan
bermuara pada pancasila. memeluk agama
Pasal 28 F: mengatur hak komunikasi dan
Manusia sebagai makhluk Tuhan informasi
Manusia sebagai kesatuan badan-roh Ciri-ciri HAM: Contoh HAM:
Manusia sebagai makhluk individu Hakiki Hak Asasi Pribadi
Manusia sebagai makhluk social Universal
ii Hak Asasi Politik
Manusia sebagai makhluk berbudaya Tetap Hak Asasi Peradilan
Manusia sebagai makhluk susila Utuh Hak Asasi Sosial Budaya
Hak Asasi Hukum
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakikat manusia dilihat dari sisi penciptaannya adalah makhluk
sempurna karena dibekali oleh akal. Maka dengan akal itulah manusia akan
selalu berfikir tentang kelangsungan hidupnya dan generasi penerusnya.
Manusia akan melakukan banyak cara untuk bertahan baik untuk dirinya
maupun keturunan atau generasinya, sekaligus meningkatkan kualitas
kehidupannya baik fisik maupun non fisik yang berlangsung secara alami.
Seiring perkembangan peradaban manusia, pendidikan dilaksanakan secara
lebih sistematis dan terorganisir dalam bentuk bentuk pendidikan formal di
sekolah. Dalam hal ini manusia pada dasarnya bisa sebagai subyek sekaligus
obyek dari pendidikan. Sebagai subyek pendidikan berarti mereka berperan
aktif dalam proses dan pelaksanaannya, mereka bertanggung jawab sebagai
perencana, pengelola sekaligus pihak yang harus mengevaluasi dan
mengawasi proses berlangsungnya pendidikan tersebut. Sedangkan sebagai
obyek berarti mereka menjadi sasaran yang harus digarap dan dituju oleh
pendidikan (khususnya manusia yang belum dewasa).
Sungguh beruntunglah kita karena diciptakan oleh Allah SWT sebagai
seorang manusia. Kita diciptakan sempurna dengan bentuk tubuh yang
lengkap dan juga diberikan akal fikiran yang membuat manusia beda dengan
makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. Sebagai manusia, kita mempunyai
hakikat dalam menjalani kehidupan kita di dunia ini. Adapun hakikat dari
kehidupan manusia yaitu makhluk, mulia, mempunyai beban, bebas, dan
mendapatkan pembalasan. Sehebat-hebat kita, kita hanyalah makhluk ciptaan
Allah SWT yang lemah. Kita hanyalah makhluk yang tidak dapat berjalan
sendiri tanpa pertolongan dari Allah SWT. Oleh karena itu, sudah
sepantasnyalah dalam menjalani kehidupan ini, kita harus meminta
pertolongan dari Allah SWT sebagai penguasa kehidupan yang kita jalani saat
ini.
2
3
B. Rumusan Makalah
1. Untuk Mengetahui Konsep Hakekat Manusia.
2. Untuk Mengetahui Konsep Hak Asasi Manusia dan Kaitannya dengan
Pendidikan.
C. Tujuan
1. Bagaimana Konsep Hakekat Manusia?
2. Bagaimana Konsep Hak Asasi Manusia dan Kaitannya dengan
Pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
sebagai makhluk ciptaan Allah yang sangat mulia dan paling sempurna di
alam dunia serta memiliki ciri-ciri karakteristik yang membedakannya
dengan makhluk lain di alam dunia. Manusia adalah makhluk yang
mampu berpikir, makhluk yang memiliki akal budi, makhluk yang
mampu berbahasa, dan makhluk yang mampu membuat perangkat
peralatan untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan eksistensinya
dalam kehidupan.
2. Aspek-aspek dan Dimensi Hakikat Manusia
Menurut Wahyudin (2008) ada beberapa aspek hakikat manusia
antara lain berkenaan dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai
makhluk Tuhan), struktur metafisiknya (contoh: manusia sebagai
kesatuan badan-ruh), serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di
dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk
sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai
makhluk beragama).
a. Manusia sebagai makhluk Tuhan
Manusia adalah subjek kesadaran dan penyadaran diri. Oleh
karena itu manusia adalah subjek yang menyadari keberadaannya, ia
mampu membedakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada diluar
dirinya (objek). Terdapat dua pandangan filsafat yang berbeda
tentang asal-usul alam semesta dan manusia,
yaitu Evolusionisme dan Kreasionisme.
Menurut Evolusionisme, alam semesta dan manusia ada
dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan, alam semesta dan
manusia berkembang dari alam itu sendiri sebagai hasil evolusi.
Sebaliknya Kreasionisme menyatakan bahwa adanya alam semesta
dan manusia ini adalah hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia sebagai kesatuan badan-roh
Berkenaan dengan struktur metafisiknya manusia adalah
kesatuan badani-rohani yang tak dapat dibagi, serta memiliki
perbedaan dan subjektivitas, karena itu manusia disebut
8
c. Dimensi kesusialaan
Kesusilaan adalah kepantasan dan kebaikan yang lebih tinggi.
Manusia itu dikatakan sebagai makhluk susila. Drijarkoro
mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-
nilai, menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam
perbuatan. Agar manusia dapat melakukan apa yang semestinya
harus dilakukan, maka dia harus mengetahui, menyadari dan
memahami nilai-nilai. Kemudian diikuti dengan kemauan atau
kesanggupan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
d. Dimensi keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius yang
mempercayai adanya kekuatan yang menguasai alam semesta ini.
Dengan adanya agama yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha
Esamanusia pun menganut agama tersebut.Beragama merupakan
kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah
sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan
agama demi keselamatan hidupnya.
3. Hubungan Hakikat Manusia dengan Pendidikan
Manusia lahir telah dikaruniai dimensi hakikat manusia tetapi
masih dalam wujud potensi, belum teraktualisasi menjadi wujud
kenyataan atau “aktualisasi”. Dari kondisi “potensi” menjadi wujud
aktualisasi terdapat rentangan proses yang mengundang pendidikan untuk
berperan dalam memberikan jasanya. Seseorang yang dilahirkan dengan
bakat seni misalnya, memerlukan pendidikan untuk diproses menjadi
seniman terkenal (Tirtahardja & La Sulo, 2010).
a. Perlunya Pendidikan Bagi Manusia
Sejak kelahirnannya manusia memang adalah manusia, tetapi
ia tidak secara otomatis menjadi manusia dalam arti dapat memenuhi
berbagai aspek hakikat kemanusiaan. Dalam konteks ini dapat
dipahami bahwa manusia hidup di dunia dalam keadaan belum
tertentukan menjadi apa atau menjadi siapa nantinya, karena itu
11
3) Miriam Budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir di dunia.
Hak itu sifatnya universal, karena hak dimiliki tanpa adanya
perbedaan. Baik ras, gender, budaya, suku, dan agama.
4) Prof. Koentjoro Poerbopranoto
Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, HAM adalah suatu hak
yang bersifat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai
dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan
sehingga bersifat suci.
5) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hak
tersebut merupakan anugerah yang wajib di lindungi dan
dihargai oleh setiap manusia.
b. Ciri-ciri HAM
1) Hakiki
HAM bersifat hakiki, artinya hak asasi manusia merupakan hak
yang telah dimiliki manusia sejak lahir, bahkan ketika masih
dalam kandungan. Hal ini bisa diartikan bahwa HAM
merupakan kodrat yang telah diberikan Tuhan untuk manusia.
Bagaimanapun, HAM ada di sepanjang kehidupan manusia.
Apabila HAM dihapuskan, maka harus meniadakan manusia itu
sendiri.
2) Universal
Ciri-ciri HAM selanjutnya adalah universal, artinya keberadaan
HAM berlaku secara menyeluruh bagi setiap manusia di suatu
negara tanpa terkecuali. Hak asasi manusia tidak terbatas oleh
tempat, ruang, dan waktu. Oleh sebab itu, dimanapun manusia,
HAM harus dihormati dan dijunjung tinggi. HAM juga bersifat
universal yang bermakna menjunjung tinggi setiap hak manusia
tanpa memandang kedudukan, agama, ras, usia, suku, dan lain
14
2) Hak Asasi Politik (Political Rights) Hak asasi politik adalah hak
yang dimiliki seseorang dalam lingkup politik. Berikut contoh
hak asasi dalam lingkup politik:
a) Hak memilih dalam pemilihan, misalnya pemilihan
presiden.
b) Mendirikan partai politik.
c) Hak dipilih dalam pemilihan, misalnya pemilihan ketua rt.
d) Diangkat dalam jabatan pemerintah
e) Kebebasan dalam kegiatan pemerintahan.
f) Hak memberikan usulan-usulan atau pendapat yang berupa
usulan petisi.
3) Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights) Merupakan hak untuk
memiliki perlakuan yang sama ketika dalam acara pengadilan.
Berikut hak asasi dalam peradilan:
a) Menolak digeledah tanpa surat adanya surat penggeledahan.
b) Hak untuk mendapatkan hal yang sama dalam
berlangsungnya proses hukum baik itu penyelidikan,
penggeledahan, penangkapan, dan penahanan
c) Mendapatkan pembelaan dalam hukum.
d) Memperoleh kepastian hukum.
e) Mendapatkan perlakukan adil dalam hukum
4) Hak Asasi Sosial Budaya. Manusia dilahirkan sebagai makhluk
sosial di masyarakat. Dalam kehidupan di masyarakat, setiap
manusia memiliki hak yang berkaitan dengan kemasyarakatan.
Berikut contoh hak asasi dalam lingkup sosial budaya:
a) Mendapatkan pendidikan yang layak.
b) Mengembangkan bakat dan minat.
c) Memperoleh jaminan social
d) Hak untuk berkomunikasi
e) Hak untuk memilih, menentukan pendidikan.
16
A. Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya adalah mahluk yang selalu belajar dan
dipelajari. Sifat hakekat manusia menjadi bidang kajian filsafat, khusnya
filsafat antrofologi. hal ini menjadi keharusan oleh karena
pendidikan bukanlah sekadar soal peraktek melainkan peraktek yang
berlandaskan dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan pendidikan itu
sendiri sifatnya filosofis normatif. Besifat filosofis karena untuk mendapatkan
landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar,
sistematis dan universal tentang ciri hakiki manusia. Potensi kemanusiaan
merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Manusia memiliki
ciri khas yang secara prinsipiil berbeda dari hewan. Ciri khas manusia yang
membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang
disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat manusia karena secara
hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada
hewan.selain itu manusia memiliki hak dan kewajiban sebagai makhluk yang
diciptakan oleh tuhan.
Oleh karena itu, sangat strategis jika pembahasan tentang
hakekat manusia ditempatkan pada seluruh pengkajian tentang pendidikan,
Bersifat normatif karena pendidikan mempunyai tugas untuk
menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia tersebut sebagai sesuatu yang
bernilai luhur,dan hal itu menjadi keharusan. Manusia juga merupakan suatu
pribadi yang selalu mencari tau tentang apa yang belum diketahuinya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
pada kesempurnaan. Oleh karena, itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
22
REFERENSI
Syara, Z., & Maftuh, A. 1994. Filsafat Manusia. Lamongan: Terbit Terang.
https://www.kompasiana.com/hammurabifernanda5766/5de277b8d541df35f97
9c215/pendidikan-untuk-ham Diakses pada tanggal 21 November 2020,
Pukul 13:50 Wib.