Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN DAN EKONOMI PERTANIAN


ACARA 4
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

1. Teori:
Organisasi adalah hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan
faktor fisik, supaya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan
pada pencapaian tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dalam
manajemen suatu organisasi. Pengorganisasian adalah cara pengaturan pekerjaan dan
pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi supaya tujuan organisasi dapat
dicapai secara efisien. Di dalam pengorganisasian diperlukan tahap-tahap
pengorganisasian untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tanpa pengorganisasian
mustahil suatu rencana dapat mencapai tujuan, tanpa pengorganisasian para pelaksana
tidak mempunyai pedoman kerja yang jelas dan tegas, yang mengakibatkan kegagalan
dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu
dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian
diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif
dalam mencapai tujuan.

1.1. Pengertian Pengorganisasian


Pengorganisasian adalah cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian
pekerjaan diantara anggota organisasi supaya tujuan organisasi dapat dicapai secara
efisien Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan
wewenang diantara sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk
mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia,
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi
yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya- sumber daya yang dimilikinya
dan lingkungan tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung
jawab yang melingkupinya
Berdasarkan defenisi tersebut, maka fungsi pengorganisasian merupakan alat
untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya
dengan personil, finansial, materil dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah disepakati bersama.

1.2. Aspek-Aspek Penting dalam Pengorganisasian


Dalam suatu pengorganisasian terdapat beberapa aspek penting yang harus dipenuhi
agar jalannya pengorganisasian tersebut lancar dan tujuan yang diinginkan dapat
dengan mudah untuk diraih. Beberapa aspek penting tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Adanya tujuan yang ingin dicapai
b. Adanya sistem kerjasama yang terstuktur dari sekelompok orang
c. Adanya pembagian kerja, hubungan kerja antar sesama karyawan
d. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaaan yang terintegrasi
e. Adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati
f. Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi
g. Adanya unsur-unsur/alat-alat organisasi dan penempatan orang-orang

1.3. Unsur-unsur penting dalam sebuah organisasi


Unsur-unsur penting dalam sebuah organisasi adalah :
a. Manusia (human factor), artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia
yang bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin (bawahan).
b. Tempat Kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat kedudukannya.
c. Tujuan, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
d. Pekerjaan, artinya organisasi baru ada, jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan
serta adanya pembagian pekerjaan.
e. Struktur, artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan dan kerja sama antara
manusia yang satu dengan yang lainnya.
f. Teknologi, artinya organisasi baru ada, jika terdapat unsur teknis.
g. Lingkungan (Environment External Social System), artinya organisasi baru ada,
jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi mi-salnya ada sistem kerja sama
sosial

1.4. Proses Pengorganisasian dan Langkah-Langkah dalam Pengorganisasian


Proses pengorganisasian juga mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
a. Pembagian kerja yang harus dilakukan oleh individu atau kelompok-kelompok
tertentu.
b. Pembagian aktivitas menurut level kekuasaan dan tanggung jawab.
c. Pengelompokan tugas menurut tipe dan jenisnya.
d. Penggunaan mekanisme koordinasi kegiatan individu /kelompok.
e. Pengaturan hubungan kerja antara anggota organisasi.

Adapun langkah-langkah pengorganisasian dapat dilakukan sebagai berikut:


a. Tujuan, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai; apa
profit motive atau service motive.
b. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan
dan mengspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan
kegiatan-kegiatan ke dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama;
kegiatan-kegiatan yang bersamaan dan berkaitan erat disatukan ke dalam satu
departemen atau satu bagian.
c. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya
wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
d. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada
setiap departemen atau bagian.
e. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan jelas
tugas-tugas setiap individu karyawan, supaya tumpang-tindih tugas
terhindarkan.
f. Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang
akan dipakai, apakah “line organization, line and staff organization ataukah
function organization”.
g. Struktur organisasi (organization chart = bagan organisasi), artinya manajer
harus menetapkan struktur organisasi yang bagaimana yang akan dipergunakan,
apa struktur organisasi “segitiga vertikal, segitiga horizontal, berbentuk
lingkaran, berbentuk setengah lingkaran, berbentuk kerucut vertikal/horizontal
ataukah berbentuk oval”

1.5. Struktur Organisasi beserta Unsur-Unsur Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan-hubungan antara
komponen bagian-bagian dan posisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi
merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan diantara fungsi-fungsi dalam
suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota orgaisasi yang
menjalankan masing-masing tugasnya
Unsur-unsur struktur organisasi yang harus dipenuhi adalah: spesialisasi
kegiatan berkenanaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi,
standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan seperti yang direncanakan, koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan
fungsi-fungsi satuan kerja organisasi, sentralisasi dan desentralisasi pembuatan
keputusan, serta ukuran satuan kerja yang menunjukkan jumlah karyawan dalam
suatu kelompok kerja

1.6. Macam-Macam Organisasi


a. Berdasarkan proses pembentukannya :
1) Organisasi formal : Organisasi yang dibentuk secara sadar dengan tujuan-
tujuan tertentu, yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal
(misalnya : AD, ART dan peraturan tertulis).
2) Organisasi informal : Organisasi yang terbentuk tanpa disadari
sepenuhnya, dengan tujuan yang juga tidak sepenuhnya disadari karena
terjalin lewat hubungan-hubungan pribadi yang tidak tertulis.
b. Berdasarkan kaitannya dengan pemerintah :
1) Organisasi resmi, organisasi yang dibentuk oleh (atau ada hubungannya
dengan) pemerintah, misalnya jawatan, lembaga pemerintah, perusahaan
negara, dll.
2) Organisasi tidak resmi, organisasi yang tidak ada hubungannya dengan
pemerintah, misalnya organisasi swasta.
c. Berdasarkan skala (ukuran):
1) Organisasi besar
2) Organisasi sedang (menengah)
3) Organisasi kecil
d. Berdasarkan tujuan :
1) Public organization (organisasi pelayanan), organisasi sosial yang tujuan
utamanya untuk melayani kepentingan umum, tanpa perhitungan untung-
rugi; tujuannya adalah layanan dan bukan laba. Misalnya pemerintah,
yayasan, dll.
2) Komersil (mendapatkan laba) dan semua tindakannya selalu bermotifkan
laba (profit motive).
e. Berdasarkan organization chart (bagan organisasi) :
1) Berbentuk segitiga vertikal, pada bagan organisasi ini, manajemen puncak
terdapat pada puncak segitiga, semakin dekat ke puncak segitiga, jabatan
semakin tinggi dan sebaliknya. Bagan organisasi ini semakin ke bawah
semakin melebar.
2) Berbentuk segitiga horisontal dari kiri ke kanan, manajemen puncak
terdapat pada sebelah kiri dan cara membacanya dari kiri ke kanan. Bagan
ini melebar ke kanan, berarti posisi yang paling kanan adalah kedudukan
yang paling rendah.
3) Berbentuk lingkaran (circulair), menurut bagan ini puncak manajemen
terdapat pada pusat lingkaran; semakin dekat posisi jabatan ke pusat
lingkaran, semakin penting fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai