DISUSUN OLEH :
SUWANTI
NIM : 21220156
Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus melalui sistem umpan balik yang rumit.
Hipotalamus karena berhubungan dengan talamus akan menerima seluruh impuls
eferen. Saraf eferen hipotalamus terdiri atas saraf somatik dan saraf otonom.
Karena itu hipotalamus dapat mengatur kegiatan otot, kelenjar keringat,
peredaran darah dan ventilasi paru. Keterangan tentang suhu bagian dalam tubuh
diterima oleh reseptor di hipotalamus dari suhu darah yang memasuki otak.
Keterangan tentang suhu dari bagian luar tubuh diterima reseptor panas di kulit
yang diteruskan melalui sistem aferen ke hipotalamus. Keadaan suhu tubuh ini
diolah oleh thermostat hipotalamus yang akan mengatur set point hipotalamus
untuk membentuk panas atau untuk mengeluarkan panas.
5. Pathways
Demam tinggi
hipertermi
Sumber :https://id.scribd.com/doc/146012967/Pathway-demam
6. Komplikasi
a. Dehidrasi : demam ↑penguapan cairan tubuh
b. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam).
Sering terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan
dalam 24 jam pertama demam dan umumnya sebentar, tidak
berulang. Kejang demam ini juga tidak membahayan otak
7. Pemeriksaan penunjang
Sebelum meningkat ke pemeriksaan- pemeriksaan yang mutakhir,
yang siap tersedia untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atu
scanning, masih pdapat diperiksa bebrapa uji coba darah, pembiakan
kuman dari cairan tubuh/ lesi permukaan atau sinar tembus rutin.
Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat diagnosis
dengan lebih pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai.
Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiografi, aortografi, atau
limfangiografi.
·
mandi air hangat untuk
mengatasi gangguan suhu
tubuh sesuai dengan
kebutuhan
· Lepasakan pakaian yang
berlebihan dan tutupi pasien
dengan hanya selembar
pakaian.
Vital Sign Monitoring
§ Monitor TD, Nadi, Suhu, dan
RR
§ Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
§ Monitor vital sign saat pasien
berdiri, duduk dan berbaring
§ Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
§ Monitor TD, Nadi, dan RR
sebelum, selama, dan sesudah
aktivitas
§ Monitor kualitas dari nadi
§ Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
§ Monitor suara paru
§ Monitor pola pernapasan
abnormal
§ Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
§ Monitor sianosis perifer
§ Monitor adanya tekanan nadi
yang melebar , bradikardi,
peningkatan sistolik (Chusing
Triad)
§ Identifikasi penyebab dari
perubahan vital Sign
2. Resiko injury Setelah dilakukan tindakan Sediakan lingkungan yang
berhubungan keperawatan selama …x aman untuk pasien
dengan infeksi 24 jam, pasien tidak Identifikasi kebutuhan
mikroorganisme mengalami injury. keamanan pasien sesuai
Risk Injury dengan kondisi fisik dan
Kriteria Hasil : fungsi kognitif pasien dan
§ Klien terbebas dari cidera riwayat penyakit terdahulu
§ Klien mampu menjelaskan pasien
cara/metode untuk Menghindari lingkungan
mencegah injury atau yang berbahaya misalnya
cedera memindahkan perabotan
§ Klien mampu menjelaskan Memasang side rail tempat
factor resiko dari tidur
lingkunga atau perilaku Menyediakan tempat tidur
personal yang nyaman dan bersih
§ Mampu memodifikasi gaya Meletakan saklar lampu
hidup untuk mencegah ditempat yang mudah
injury dijangkau pasien
§ Menggunakan fasilitas Membatasi pengunjung
kesehatan yang ada Memberikan penerangan
§ Mampu mengenali yang cukup
perubahan status kesehatan Menganjurkan keluarga
untuk menemani pasien
Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan barang-
barang yang dapat
membahayakan
Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan
status kesehatan dan penyebab
penyakit.
3 Resiko Setelah dilakukan tindakan Fluid management:
kekurangan keperawatan selama …x Pertahankan catatan intake
volume cairan 24 jam, fluid balance dan output yang akurat
dengan faktor dengan kriteria hasil : Monitor status
resiko faktor yang Mempertahankan urine dehidrasi( kelembaban
mempengaruhi output sesuai dengan usia membrane mukosa, nadi
kebutuhan cairan dan BB, BJ urine normal, adekuat, tekanan darah
(hipermetabolik) HT normal ortostatik)
Tekanan darah, nadi, Monitor vital sign
suhu tubuh dalam batas Monitor asupan makanan/
normal cairan dan hitung intake kalori
Tidak ada tanda- tanda harian
dehidrasi, elastisitas turgor Lakukan terapi IV
kulit baik, membrane Monitor status nutrisi
mukosa lembab, tidak ada Berikan cairan
rasa haus yang berlebihan. Berikan cairan IV pada
suhu ruangan
Dorong masukan oral
Berikan penggantian
nasogastrik sesuai output
Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
Anjurkan minum kurang
lebih 7-8 gelas belimbing
perhari
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul
memburuk
Atur kemungkinan transfusi
DAFTAR PUSTAKA
F. Keith Battan, MD, FAAP, Glenn Faries, MD. (2007). Chapter 11: Emergencies &
Injuries. Current Pediatric Diagnosis & Treatment, Eighteenth Edition, the McGraw-
Hill Companies; by Appleton & Lange.
Henretig FM. Fever. Dalam: Fleisher GR, Ludwig S, penyunting. Textbook of pediatric
emergency medicine; edisi ke-3. Baltimore: Williams dan Wilkins, 1993
Richard C. Dart, MD, PhD. (2007). Chapter 12: Poisoning. Current Pediatric Diagnosis &
Treatment, Eighteenth Edition, the McGraw-Hill Companies; by Appleton & Lange.
Lampiran H
I. IDENTITAS DATA
Nama Anak :An. A Nama Ayah – Pendidikan:Tn.B-SMA
Tempat – tanggal lahir :palembang,10-07-2019 Nama Ibu – Pendidikan :Ny.S-SMA
Usia : 2 tahun 3 bulan Pekerjaan Ayah :BURUH
Agama :islam Pekerjaan Ibu : IBU RUMAH TANGGA
Suku – Bangsa :jawa/indonesia
Alamat rumah – Nomor telpon :jl.wirajaya 1 pakjo
Telpon Rumah
HP :
A. Prenatal :
…
B. Intranatal :
C. Postnatal :
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien/klien
V. RIWAYAT SOSIAL
A. Makan
1. Makanan yang disukai/tidak disukai ,yang disukai ager,susu,roti
2. Pola makan / jam makan, 3x/hari
B. Tidur
1. Lama tidur siang 2 jam
2. Lama tidur malam ,8 jam
3. Kebiasaan sebelum tidur,mintak dinyanyikan nina bobok
C. Personal hygiene
1. Mandi ,3x/hari
2. Mencuci rambut 3x/hari
3. Menggosok gigi 3x/hari
D. Eliminasi
1. BAB – karakteristik feses :1x/hari lembek
2. BAK – Karakteristik urine 4-6x/hari
E. Aktivitas bermain – jenis permainan klien senang bermain pazel
………………………………………………………………………………………………………….
H. Hasil pemeriksaan penunjang – laboraturium …………………………………………………….
Hb:10,5 Eosinofil :0,9
Ht :35 basofil : 0,3
Leukosit : 17,0 neutrofil batang : 0,0
Trombosit :350 Limfosit : 46,3
LED : 4 monosit : 11,6
Eritrosit : 4,39 Rasio N/L: 0.94
GDS : 110
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
I. Data tambahan ……………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
X. DAMPAK HOSPITALISASI