Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp.

200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB


PADA POLTEKES KEMENKES RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE
KELAYAKAN TELOS

Syaifullah1, Jony Widianto2


1,2
Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
email : dir_mpun@yahoo.com

ABSTRAK

Dalam pengembangan sistem informasi sering kali terjadi permasalahan-permasalahan oleh untuk
pelaku didalam organisasi yang menyebabkan pemborosan waktu dan biaya. Kendala yang dihadapi pada
Poltekes Kemenkes Riau adalah sarana penyampaian informasi yang masih sangat minim, seperti
penginputan data akademik, informasi KHS serta Transkrip yang memerlukan waktu yang lama dan
pengisian KRS yang masih manual. Maka perlu dikembangkan dengan membuat sistem yang lebih akurat
dan efisien, yaitu dengan membuat sistem informasi akademik berbasis web, namun sebelum pengembangan
sistem dilakukan maka perlu di analisis kelayakan sistem informasi akademik berbasis web terlebih dahulu.
Analisis kelayakan yang dilakukan adalah dengan metode analisis kelayakan TELOS. Payback period (pp),
Net Present Value (NPV), dan Return of investment (ROI) digunakan untuk faktor ekonomi pada Telos.
Tujuan dari analisis kelayakan ini adalah untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek
sistem layak diteruskan atau tidak. Berdasarkan jumlah factor kelayakan = 8.4, berarti perancangan
pengembangan sistemin formasi yang dievaluasi adalah LAYAK (B), dengan resiko pengembangan system
yang cukup rendah sehingga sistem informasi akademik bebasis web layak untuk dilakukan
pengembangannya.

Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Kelayakan TELOS, Sistem Informasi Akademik

ABSTRACT

In the development of information systems is often the case for the problems by the actors within
the organization which lead to wastage of time and cost . Constraints faced by the MoH Poltekes Riau is a
means of delivering information that is still very low , such as academic input data , KHS and information
Transcripts that require a long time and KRS is still manual . Should be developed to make the system more
accurate and efficient , is to create a web-based information systems academic , but before the development
of the system is done it is necessary in the analysis of the feasibility of web-based information systems
academic first. Feasibility analysis is done by TELOS feasibility analysis method . The payback period (PP )
, Net Present Value ( NPV ) , and the Return of Investment ( ROI ) is used for economic factors on Telos . The
purpose of this feasibility analysis is to determine the likelihood of whether the system is feasible
development projects forwarded or not . Based on the feasibility factor = 8.4 , means the design development
sistemin formation was evaluated WORTH ( B ) , with the risk of the development of the system is low enough
so that the academic information system to be based web development feasible .

Keywords : Feasibility Analysis , Feasibility TELOS, Academic Information Systems

PENDAHULUAN Kemenkes Riau dalam akademiknya, Dari hasil


observasi dan wawancara penulis kepada pihak
Dalam pelaksanaan selama ini,sistem informasi akademik dan beberapa staf di Poltekes
akademik pada Poltekes Kemenkes Riau Kemenkes Riau, secara manajemen dan
tersebut semuanya masih menggunakan paper organisasi tidak dirasakan permasalahan oleh
ataupun manual, yang akan ditempel pada Direktur Poltekes, hanya saja dalam hal
papan pengumuman, dari data mata kuliah, data teknologi membutuhkan aplikasi yang dapat
dosen, hingga data nilai, serta pengisian KRS- mengintegrasikan seluruh data yang
nya juga masih manual kebutuhan yang di berhubungan dengan kegiatan akademik
perlukan untuk membantu kinerja Poltekes sehingga dapat dipantau dari komputer dan

200
Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik

membantu bagian akademik dalam hal mendapatkan jalur komunikasi penting,


mengelola kegiatan belajar mengajar bagi memproses tipe transaksi rutin tertentu,
mahasiswa, seperti pengambilan KRS, memberi sinyal kepada manajemen dan yang
membuat jadwal kuliah, pengisian nilai dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
pembuatan KHS mahasiswa. eksternal yang penting dan menyediakan suatu
Kegiatan-kegiatan diatas semuanya dasar informasi untuk pengambilan keputusan
dilakukan secara manual, dan beberapa dari (Jogiyanto, 1999).
data diatas dikelola menggunakan cara manual
(tulis tangan) dengan mengisi pada form yang 2 Studi Kelayakan
sudah disiapkan. Sebagian lagi dikerjakan Suatu studi kelayakan (Feasibility study)
menggunakan komputer dengan alat bantu adalah suatu studi yang akan digunakan untuk
aplikasi microsoft office (Ms. Word, Ms. menentukan kemungkinan apakah
Excell). pengembangan proyek sistem layak diteruskan
Aplikasi office mempunyai kelemah atau dihentikan. Studi kelayakan disebut juga
untuk memproses kegiatan akademik yang dengan istilahHigh point
kompleks, data-data dan informasi diakademik review(Jogiyanto,2008).
tidak bisa diakses langsung oleh mahasiswa.
Hal ini mengakibatkan informasi yang akan Faktor Kelayakan TELOS
diproses menjadi lambat karena file-file diarsip 1. Kelayakan Teknis
secara manual dalam lemari arsip sehingga Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan
untuk mencari informasi saja harus membuka sistem yang telah disusun dari aspek
banyak file-file arsip. teknologi yang akan digunakan, jika
Untuk mengkaji dalam penelitian teknologi yang dikehendaki untuk
tentang analisa studi kelayakan dalam pengembangan sistem merupakan
pengembangan sistem informasi akademik di teknologi yang mudah didapat, murah,
Poltekes Kemenkes Riau menjadi aplikasi yang dan tingkat pemakaiannya mudah, maka
mudah diakses secara online melalui media secara teknis usulan kebutuhan sistem
internet. Maka perlu dibuat sistem informasi bisa dinyatakan layak (Al fatta, 2007).
akademik berbasis web karena dengan 2. Kelayakan Ekonomi
menggunakan konsep ini keterbatasan waktu Aspek yang paling dominan dari aspek
dan tempat bisa diatasi, tetapi tetap harus di kelayakan yang lain adalah kelayakan
analisis terlebih dahulu tentang kelayakan ekonomi. Tidak dapat disangkal lagi,
sistem informasi yang akan dikembangkan motivasi pengembangan sistem informasi
dengan menggunakan pendekatan Telos. pada perusahaan atau organisasi adalah
Adapun hal yang di bahas dalam motif keuntungan.Dengan demikian
faktor kelayakan telos ini, yaitu Technical, aspek untung rugi jadi pertimbangan
Economic, Legal, Operational, Schedule, utama dalam pengembangan sistem.
karena semakin tinggi nilai faktor kelayakan Kelayakan ekonomi berhubungan dengan
TELOS, maka semakin besar pula unutk suatu return investmen atau berapa lama biaya
sistem dapat mencapai kesuksesan. Untuk itu investasi dapat kembali (Al fatta, 2007).
para pelaku di dalam organisasi perlu untuk 3. Kelayakan Hukum
melakukan analisa terhadap kelayakan dari Menguraikan secara hukum apakah
sistem informasi yang dikembangkan, sehingga sistem yang akan dikembangkan tidak
nantinya sistem informasi dapat berguna dan menyimpang dari hukum yang berlaku
bermanfaat bagi suatu organisasi. (tidak melanggar hukum jika diterapkan
di objek penelitian). Misal : bagaimana
BAHAN DAN METODE kelayakan perangkat lunak yang
Konsep Dasar Sistem digunakan, bagaimana kelakan hukum
Sistem informasi dapat didefenisikan informasi yang dihasilkan oleh program
sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang aplikasi yang dibuat. Apakah melanggar
merupakan kombinasi dari orang-orang, hukum atau tidak.
fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur 4. Kelayakan Operasional
dan pengendalian yang ditujukan untuk

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 201
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Penilaian terhadap kelayakan operasional sudah baik. Jika manajemen puncak


digunakan untuk mengukur apakah sistem memberikan indikasi bahwa mereka
yang akan dikembangkan nantinya dapat masih mendukung sistem tersebut tapi
dioperasikan dengan baik atau tidak di dana belum disediakan untuk
dalam orgnisasi (Jogianto, 2008). penyelesaianya, penilaian kelayakan
5. Kelayakan Jadwal ekonomi berkisar antara 5.0 hingga
Penilaian kelayakan jadwal ini digunakan 8.0, tergantung pada situasi dan
untuk menentukan bahwa pengembangan sejarah dari dukungan manajemen
sistem akan dapat dilakukan dalam batas puncak terhadap proyek sistem yang
waktu yang telahditetapkan. lama. Jika dana yang diperlukan telah
diberikan penilaian berkisar antara 9.0
Menilai Factor Kelayakan TELOS hingga 10.0.
1. Menilai Kelayakan Teknilk 3. Menilai Kelayakan Hukum
Dalam lembar kerja penilaian faktor Dalam beberapa contoh, legalitas dari
kelayakan TELOS suatu proyek sistem bukanlah suatu
(Gunadarma.ac.id,2012), kita perlu permasalahan.Penilaian kelayakan
memasukan sebuah contoh pertanyaan legalitas seharusnya menerima nilai
yang sebaiknya ditanya oleh tiap 10.0. Jika data personal yang sangat
penguji dan jawaban yang benar akan sensitive (kesehatan) tidak tersimpan
disediakan. Sebagai contoh kelayakan baik, organisasi menjadi tidak
teknik. Jika sistem yang baru hendak terlindungi hukum. Atau jika
menggunakan teknologi yang stabil perancang tidak merancang dan
dan telah diketahui, penilaianya memasukkan kontrol yang cukup
mungkin 9.5 atau 10. Di sisi lain, terhadap kekacauan yang timbul,
mungkin teknologi tersebut baru bagi maka para stockholder (pendiri) dan
perusahaan dan pemakainya, atau lainnya akan berjalan dijalur hokum
tidak standar ( baik terhadap menentang perusahaan dan bahkan
perusahaan atau industri ), atau profesionalis system yang merancang
berisikan keluaran pertama dari sistem, dalam contoh kita
pemasok atau beberapa pemasok menentukan bahwa altenatif
terlibat atau dia menggunakan sistem rancangan sistem general tidak
jaringan kerja yang sangat komplek. termasuk data sensitif apapun yang
Sehingga satu atau kombinasi jawaban perlu dikompromikan. Lebih lagi,
"ya" cenderung menurunkan penilaian professional sistem yang mengerjakan
secara drastis dibawah 10.0 ( antara proyek sistem sangat sadar akan
6.0 sampai 8 ). Dalam contoh kita pentingnya pengawasan. Sehingga
tentukan bahwa alternatif rancangan mereka merencanakan untuk
sistem general yang dievaluasi akan merancang dan memasang
memerlukan teknologi yang baru dan serangkaian pemasangan yang spesifik
standar dalam industri dan telah untuk menjaga sistem terhadap
terbukti kemampuanya bekerja kesalahan fungsi dan penyalahgunaan
sehingga penilaian 9.0 adalah wajar Iainnya. Karenanya memiliki
(dewiar.staff.gunadarma.ac.id,2012) penilaian 9.5 untuk kelayakan hukum.
2. Menilai Kelayakan Ekonomi 4. Menilai Kelayakan Operasional
Pertanyaan yang harus ditanyakan Sistem dengan dasar lokal atau group
mengenai kelayakan ekonomi umumnya lebih mudah untuk
termasuk manajemen puncak untuk dioperasikan dari pada sistem yang
mendukung pengembangan proyek enterprise wide, karena sistem tersebut
system hingga selesai dengan sumber lebih kecil dan sederhana dan lebih
daya yang cukup. Tanpa dukungan sedikit orang yang harus dilatih.Tapi
manajemen puncak, sangatlah sulit bila systementerprise wide adalah
jika mungkin untuk menyelesaikan sistem standar yang dikenal, maka
sistem tersebut meskipun faktor lain dapat dinilai Iebih tinggi dari pada

202
Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik

sistem dengan dasar group atau lokal mampu mengikuti jadwal estimasi
yang memerlukan teknik yang unik Iebih besar untuk sistem yang besar
atau bersifat experimen. dan kompleks dari pada untuk sistem
Kunci untuk nilai hingga yang sederhana dan kecil.
kelayakan operasional adalah
tersedianya pengguna yang terlatih HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan baik dan berdedikasi.Pengguna
yang seperti itu dapat membantu Studi Kelayakan
menghilangkan sebagian akibat negatif Setelah melakukan dan menganalisa
yang bisa disebabkan oleh sistem yang pengembangan sistem informasi, maka yang
unik dan belum terbukti. perlu dilakukan adalah melakukan analisa
Alternatif rancangan sistem kelayakan terhadap usulan ataupun
kita evaluasi dalam contoh lembar pengembangan Sistem Informasi yaitu SIMAK.
kerja kita adalah sistem dengan dasar Untuk memastikan usulan tersebut bisa
group tidak akrab dengan beberapa diteruskan atau tidak menjadi sistem informasi,
pengguna. Iagipula beberapa maka di analisis kelayakan dari beberapa segi
pengguna adalah user baru dan tidak kelayakan, diantaranya
terlatih dengan baik sehubungan 1. Kelayakan Teknik (technikal feasibility)
dengan kerja mereka. Karenanya, kita 2. Kelayakan Ekonomi (economi
menilai kelayakan operasional hanya ferasibility)
7.0 3. Kelayakan Legal
5. Menilai Kelayakan Jadwal 4. Kelayakan operational
Apakah dapat menguntungkan diri 5. Kelayakan schedule
pada jadwal dan tanggal penyelesaian
sebagaimana kriteria yang tertera di Pada tahap akhir dilakukan penilani
bagian gant atau PERT? Karena Faktor Kelayakan Telos Para penilai
jadwal dan tersebut hanyalah estimasi (evaluator)terdiri dari : manajer proyek ataupun
maka ada kemungkinan salah. Besarya penanggung jawab, profesionalis sistem
kesalahan estimasi adalah ataupun pengembang sistem informasi, dan
pertimbangan kunci. Jika sistem minimal satu orang perwakilan user.
diselesaikan jauh sesudah tanggal
perkiraanya, maka bisa saja hal 1. Kelayakan Teknik
tersebut tidak dapat diterima oleh Kelayakaan teknologi menyoroti
penerima. kebutuhan sistem yang telah disusun dari
Pengukuran kesalahan estimasi teknologi yang akan digunakan, untuk
adalah kunci keberhasilan. penerapan sistem informasi akademik pada
Jika system terlihat sederhana, standar Poltekes Kemenkes Riau. Poltekes Kemenkes
berbasis local dimana total waktu Riau memerlukan infrastruktur yang baik dari
pengembangan diukur dalam jam atau segi teknologinya. Sistem informasi akademik
hari, maka kesalahan perkiraan ini merupakan sebuah sistem berbasis web yang
(estimationerror) yang dibutuhkan digunakan untuk membantu proses akademik
untuk perancangan dan implementasi dari data mahasiswa, dosen, pegawainya, serta
menjadi kecil (waktu sebenarnya segala informasi ke akademikan, sehingga
dikurang dengan waktu estimasi). membutuhkan personal komputer dan
Tetapi jika sistem yang entreprise wide infrastruktur jaringan komputer yang baik.
membutuhkan total waktu (jadwal) Semua itu berguna untuk mempermudah
dalam tahun, probabilitas kesalahan mahasisswa, dosen, serta pegawai Poltekes
estimasi yang tinggi semakin besar. Kemenkes Riau dalam proses akademik juga
Estimasi waktu yang laporan akademik serta informasi akademik
diperlukan untuk merancang dan juga lainnya.
mengimplementasikan waktu sistem
mencakup estimasi kesalahan estimasi a. Kebutuhan Perangkat Keras,
yang lebih besar. Resiko untuk tidak Perangkat Lunak, Perangkat

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 203
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Jaringan dalam Pengembangan dimana, Jika Seorang pengguna masyarakat


SIMAK atau admin) yang memima sebuah informasi
1. Perangkat keras yang bertindak sebagai client, dimana web
Tabel 1. Kebutuhan perangkat keras informasi itu sendiri disimpan didalam sebuah
No Perangkat Keras komputer yang disebut sebagai server, maka
permintaannya tersebut akan segera
Processor type Intel (R) Core disampaikan kepada server dan server akan
1
i3
mencari apakah informasi yang diminta tersedia
Memory 2Gb DDR3
2
Max 8 GB (2 DIMMs)
didatabase atau tidak, jika infomasi yang
Hard drive type 500GB Serial diminta tersedia maka server akan memberikan
3 informasi tersebut kepada pengguna.
ATA (7200 RPm) Web Server

Network Gigabit (Apache)

4
Network Request HTTP
HTTP
Proxi
Server (database)
SIM Akademik

Optical drive Type DVD Web Browser


(Mozilla, Internet
Internet

5 explorer dll)

RW admin

Monitor 17”
Web Browser
Akademik

6 Monitor
(Mozilla, Internet
explorer dll) Web Browser
(Mozilla, Internet
explorer dll)

Keyboard USB
7
Keyboard Mahasiswa
Dosen

Mouse USB Optical Gambar 1. Arsitektur jaringan SIMAK


8
Mouse
1. Aplikasi Sistem / Software
2. Perangkat Lunak Aplikasi adalah sebuah tools untuk
Tabel 2. Kebutuhan perangkat lunak membantu dan mempermudah suatu aktifitas
No Perangkat Lunak Kegunaan akademik maupun yang alainnya. Tanpa adanya
1 Windows XP Sistem Operasi aplikasi tentu suatu aktifitas tidak bisa
Professional II / diselesaikan dengan cepat. Aplikasi sistem yang
Windows ada ataupun didigunakan di poltekes kemenkes
7/Windows 8 riau yaitu:
2 Php, HTML Pembuatan Web
sistem
Tabel 4. Aplikasi yang digunakan di poltekes
3 Photo Shop. CS 3 Design Web sistem
4 Dream Weaver. CS Design Web sistem kemenkes riau
3 No Aplikasi/software Keterangan
5 Microsoft visio Pro Perancangan Sistem 1 Microsoft word Digunakan dalam
2007 pengetikan untuk surat
6 Internet Explorer, Web Browser menurat urusan
mozila firefox, dll akademik
7 XAMPP Web Server 2 Microsoft execl Digunakan dalam
penginputan data dan
8 My SQL Server Database Server
penyimpanan data yang
berhubungan dengan
3. Perangkat Jaringan akademik
Tabel 3. kebutuhan perangkat jaringan 3 Microsoft access Digunakan untuk
No Nama perangkat kegunaan penyimpana data
jaringan alumni
1 Switch Penghubung kabel– 4 Aplikasi internet Poltekes memiliki
kabel jaringan dari aplikasi internet berupa
setiap worstation website Poltekes
2 Kabel UTP Media penghubung
3 Konektor RJ 45 Penghubung antar Dengan adanya aplikasi tersebut
kabel dengan LAN
memang sudah membantu, tetapi belum
Card
sepenuhnya, karena proses aplikasinya masih
bersifat manual dalam akses input dan proses
b. Arsitektur Jaringan Komputer
mekanismenya. Aplikasi ini juga belum
Dibawah ini adalah arsitektur jaringan
terintregasi secara menyeluruh, dengan data-dat
Sistem informasi akademik berbasis web,

204
Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik

akademik yang lainnya. Maka dari itu butuh mengaksesnya jika bukan user yang sudah
ataupun perlu pengembangan sistem informasi memiliki akun pada server data basenya.
akademiknya. Karena setiap user memiliki pasword masing-
Data Base Sistem masing.
Data base merupakan suatu tempat
penyimpanan data ataupun file-file, dan data Infrastruktur
base yang digunakan dipoltekes pada saat ini Infrastruktur merupakan sarana yang
yaitu: sangat dibutuhkan dalam sebuah aktifitas
Tabel 5. Data base yang digunakan di poltekes aapapun termasuk aktifitas akademik. Adapun
kemenkes riau Infrastruktur yang ada pada poltekes kemenkes
No Data base
Keterangan
riau yaitu:
sistem
Digunakan dalam Tabel 6. Infrastruktur yang ada pada poltekes
penyimpanan data No Infrastruktur Keterangan
Microsoft
1 mahasiswa yang aktif Poltekes Kemenkes Riau
excel
maupun data dosen memiliki 41 unit computer
pengajar dengan kemampuan rata-
Digunakan untuk 1 Komputer
rata procecor intel core 2
Microsoft penyimpanan data alumni duo, hardisk minimal 20
2
access juga penyimpanan data GB
akademik lainnya Untuk membantu dalam
2 Printer
proses kerja akademik
Data base yang mereka gunakan Jaringan Fasilatas untuk mahasiswa
3
belum terintregasi dengan baik, serta dalam internet dan dosen
penginputannya masih manual. Data base ini Fasiliatas untuk
sangatlah rentan karena bisa terjadinya salah 4 Perpustakaan mahasiswa belajar
dalam penginputannya, hilangnya file, rusaknya tambahan
file karena virus, data bisa juga hilang karena Fasilatas mahasiswa untuk
masalah hardwarenya. Karena data base pada 5 Laboratorium praktek akdemiknya sesuai
jurusan
poltekes belum memiliki server data, yang
System informasi sebagai
dimana server ini menyimpan salinan data 6
Website,
layanan pendukung
dengan aman. Dan dalam akses datanya mereka sound sistem
akademik
masih menggunakan searching manual bukan Fasilatas tambahan
seraching sistem. LCD
7 perkuliahan yang ada
Maka dari itu diharapkan pengembangan Proyektor
disetiap kelas
sistem infaormasi akademik, yang diman pada Fasiltas tambhan untuk
sistem ini semua data sudah terintregasi ke kenyamanan perkuliahan
8 AC
semua data akademiknya, karena semua sudah mahasiswa yang ada di
dijalankan oleh sistemnya. Dan masalah setiap ruangan kelas
datanya tentu saja akan aman karena ada Fasilitas Berupa lapangan volley,
9 tenis meja, dan futsal
salinan di server datanya, dan tidak perlu akan olahraga
kehilangan atau rusak. Dalam mengaksesnya Fasilatas keamanan
pun cukup mudah karena semua sistem yang 10 CCTV
security 24 jam
menjalankannya, user hanya menginputkan Poltekes kemenkes sudah
entry datanya. 11 Server memiliki komputer hanya
Karena data di poltekes kemenkes riau belum digunakan
belum memiliki data base yang baik, jadi Poltekes Kemenkes Riau memiliki
maslah pengamanan datanya juga belum bisa infrastruktur yg cukup, namun dalam Sistem
dibilang kuat karena bisa saja data itu hilang Informasi Akdemiknya Poltekes Kemenkes
atau di jatuh ke pihak yang tidak bertanggung Riau belum benar-benar memanfaatkan
jawab. Karena setiap orang bisa saja infrastruktur yang dapat lebih mempermudah
mengambilnya, beda halnya jika sudah ada serta akurat dan efisien.
sistem, karena jika ada sistem tidak semua bisa
Menilai Kelayakan Teknik

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 205
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Sistem baru dapat digunakan,dan dikeluarkan untuk menjalankan


didirikan menggunakan teknologi yang sistem, yaitu biaya overhead,
terkenal. Teknologinya baru bagi perusahaan biaya perawatan terhadap
dan usernya, teknologi merupakan keluaran perangkat keras dan perangkat
pertama vendor, beberapa vendor terlibat, lunak.
menggunakan system jaringan yang b. Komponen Manfaat
kompleks. Karena perancangan sistem umum Manfaat yang didapat dari system
yang dievaluasi membutuh kanteknologi baru informasi diklasifikasikan sebagai berikut:
yang standar dalam industridan dapat berjalan 1. Keuntuugan berwujud (tangible
(nilai8.9), berdasarkan nilai perwakilan user benefit) adalah keuntungan yang
dan manajer proyek. berupa penghematan atau
peningkatan didalam administrasi
Kelayakan Ekonomi yang dapat diukur dalam bentuk
Pembangunan sistem baru tentunya satuan nilai uang. Keuntungan
membutuhkan investasi ataupun dana yang berwujud antara lain :
tidak sedikit, untuk mendapatkan manfaat a. Pengurangan biaya operasi
dimasa yang akan datang. sumber daya dan b. Pengurangan biaya lembur
sumber dana diperlukan dalam pembangunan c. Pengurangan biaya
sistem baru sebagai bentuk investasi. perlengkapan
Untuk menganalisis kelayakan 2. Keutungan tak berwujud
ekonomi digunakan kalkulasi analisis biaya dan (intangible benefit), adalah
manfaat (cost benenefit analysis). adapun tujuan keuntungan yang sulit atau tidak
dari analisis biaya dan manfaat adalah untuk muugkin diukur dalam bentuk
memberikan gambaran kepada pengguna satuan uang. Keuntungan tersebut
apakah manfaat yang diperoleh dari sistem baru antara Iain :
“ lebih besar “ dibandingkan dengan biaya yang a. Keandalan dan ketersediaan
dikeluarkan. Pada analisis biaya dan manfaat, sistem
ada beberapa metode kuantitatif yang b. Peningkatan efektifitas pegawai
digunakan untuk menemukan standar kelayakan dan akademiknya
proyek. c. Peningkatan kepuasan
mahasiswa, dosen, dan
Analisa Biaya dan Manfaat pegawainya
Untuk melakukan analisa biaya dan Adapun metode untuk melakukan analisis biaya
manfaat diperlukan dua komponen, yaitu dan manfaat adalah :
komponen biaya dan komponen manfaat. a. Metode Periode Pengembalian
a. Komponen Biaya (Payback Period)
Biaya yang berhubungan dengan Metode ini adalah uji kuantitatif yang
pembuatan sistem ini dapat diklasifikasikan digunakan untuk menghitung jangka waktuyang
kedalam 3 kategori utama yaitu: diperlukan untuk membayar kembali biaya
1. Biaya pengadaan (procurement investasi dalam pembuatan aplikasi yang telah
cost), yaitu biaya pembelian dikeluarkan. Penilaian kelayakan untuk
perangkat keras, biaya ini payback
digunakan pada awal pembuatan
sistem, sebelum system
dioperasikan. a. Layak jika waktu pengembalian
2. Biaya Pengembangan, yaitu biaya lebih kecil dari umur investasi.
pembuatan perangkat lunak sistem b. Tidak layak jika waktu
yang meliputi biaya konsultasi, pengembalian lebih besar dari umur
biaya tahap analisa sistem, biaya investasi.
tahap desain sistem dan biaya Perhitungan PP :
tahap penerapan sistem. Nilai investasi : Rp. 38.720.000;
3. Biaya operasi dan biaya Proses Th 1 : Rp. 82.964.821;
perawatan, yaitu biaya yang

206
Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik

38.720.000 = 4 > 0 yang berarrti layak


PP = Karena ROI diatas 0 yaitu 4 ataupun lebih besar
82.964.821 dari 0 yaitu 4 > 0 maka pengembangan sistem
PP = 0,46 Tahun
ini layak.
PP = lebih kurang 5 Bulan
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa
c. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net
periode pengembalian sudah dapat dicapai pada
Present Value)
tahun ke-0 atau tahun pertama jika aplikasi
Metode nilai sekaang bersih
yang dibuat langsung digunakan untuk
merupakan metode yang memperhatikan nilai
kebutuhan akademik, secara detailnya adalah
waktu dari uang. Suku bunga diskonto
0,46. dapat disimpulkan bahwa yang
mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya.
ditanamkan pada rancangan sistem ini akan
Net present value (NPV) dapat dihitung dari
mencapai titik impas pada waktu kurang lebih 5
selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi
sampai dengan 6 bulan, yang berarti bahwa
dengan proceed tiap tahun yang dinilai uangkan
setelah 5 bulan akan mulai dapat mengambil
ketahun awal dengan tingkat bunga diskonto.
keuntungan dari sistem tersebut. Yang berarti
Kriteria NPV :
sistem ini layak dikembangkan karena waktu
NPV > 0 Feasible
pengembalian lebih mencapai titik impas
NPV = 0 Indifferent
ataupun kecil dari umur investasi.
NPV < 0 Unfesible
Rumus untuk menghitung NPV yaitu :
b. Metode Pengembalian Investasi
(Return on Investment)
Metode pengembalian investasi Keterangan :
digunakan untuk mengukur presentase manfaat NPV = Net Present Value
yang dihasilkan proyek dibanding dengan biaya I=Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
yang dikeluarkan. n = umur proyek investasi
Return on Investmen (ROI) dari suatu Proceed = Selisih biaya dan manfaat
proyek dapat dihitung dengan rumus :
Penilaian kelayakan untuk ROI :
- Layak jika ROI > 0
- Tidak layak jika ROI < 0

Biaya-biaya
Biaya Th 0 = Rp. 38.720.000; NPV =
Biaya Th 1 = Rp. 4.035.179; Pada perhitungan diatas nilai waktu
Biaya Th 2 = Rp. 4.403.697; dari bunga uang yang ditanamkan (7,5%
Biaya Th 3 = Rp. 4.403.697; berdasarkan suku bunga dari www.bi.go.id pada
Total = Rp. 51.562.573; tanggal 8 april 2014). pada investasi tahun ke-2
Manfaat-manfaat atau NPV adalah Rp. ; Karena
Manfaat Th 0 = Rp. 0; NPV > 0 berarti investasi menguntungkan dan
Manfaat Th 1 = Rp. 87.000.000; dapat diterima, ataupun berarti pengembangan
Manfaat Th 2 = Rp95.700.000; sistem dinyatakan layak.
Manfaat Th 3 = Rp. 95.700.000;
Total = Rp. 278.400.000; Menilai Kelayakan Ekonomi
Karena setelah mendapatkan hasil
dari analisa biaya dan manfaat serta
278.400.000  51.562.573 mendapatkan total komitmen dari manajemen
ROI = x100%
51.562.573 puncak, dan dana belum ada, tetapi pihak
226.837.427 manajemen tertinggi dapat meyakinkan tim
= x100 akan tersedianya dana sehingga nilai dapat
51.562.573
= 4,39x100% diberikan 7.8.
= 4,39
= 4,4

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 207
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

throughput dan response time yang cukup.


Kelayakan Hukum(LawFeasibility)
Kelayakan hukum adalah kelayakan Sistem Lama Sistem Baru
yang berkaitan dengan legalitas atau kekuatan
hukum. Berarti bahwa system informasi yang Waktu yang Waktu yang dibutuhkan
dibutuhkan untuk untuk menghasilkan 1
diusulkan tidak boleh melanggar hokum yang
menyelesaikan 1 laporan relative singkat,
berlaku, baik hokum yang ditetapkan oleh pekerjaan (1 yaitu ± 10menit.
pemerintah maupun hokum yang ditetapkan laporan)
berdasarkan peraturan-peraturan organisasi. membutuhkan
Proyek system yang akan dikembangkan waktuyang lama
secara hokum dinilai layak karena perangkat
lunak (software) yang digunakan resmi sesuai
dengan perijinan yang ada. Dan pada aplikasi Information (informasi) untuk
ataupun software yang akan dikembangkan mengetahui apakah sistem menyediakan
menggunakan software yang bersifat open informasi yang berkualitas bagi pengguna
source yang berarti bawha secara 208okum akhir dan manajer.
software tersebut adalah legal. Sedangkan Sistem Lama Sistem Baru
software yang di gunakan saat ini legal jika
Informasi yang Informasi yang dihasilkan
software tersebut memiliki lisensi atau jika disajikan kadang dapat tepat waktu dan lebih
208okum208re yang digunakan original atau terlambat dan tidak akurat.
bukan bajakan. Adapun rincian software akurat.
secara 208okum tersebut:
Informasi disajikan Informasi disajikan dengan
Tabel 7. Software Secara Hukum dalam bentuk tabel beberapa fasilitas.
No Opensource Lisensi (belum relevan).

1 PHP,HTML Microsoft word Economy (ekonomi) untuk


2 XAMPP Microsoft excel mengetahui apakah siystem menawarkan
tingkat dan kapasitas pelayanan yang
2 My SQL Server Microsoft access memadai untuk mengurangi biaya dan
meningkatkan keuntungan.
Sistem Lama Sistem Baru
Menilai Kelayakan Hukum
Karena system yang dirancang tidak Biaya yang Biaya yang dikeluarkan
dikeluarkan tinggi relative lebih rendah karena
meliputi data sensitive yang disetujui,
akibat sering kesalahan pencetakan
perancang system yang bekerja pada proyek terjadinya laporan dapat diminimalkan.
sistem sangat sadar akan kontrol. Sehingga kesalahan dalam
mereka merencanakan untuk merancang dan mencetak laporan.
memasukkan control khusus untuk menjaga
sistem menjadi salah malfunction dan lainnya. Control (pengendalian) untuk
Konsekuensinya, nilai diberikan 9.3. mengetahui apakah system menawarkan
kontrol (pengendalian) untuk mengatasi
Kelayakan Operasional (Operational kecurangan-kecurangan dan untuk menjamin
feasibility) keakuratan dan keamanan data.
Kelayakan operasional dinilai Sistem Lama Sistem Baru
dengan menggunakan kerangka kerja PIECES File-file Pengendalian system
yang dikembangkan oleh James Wetherbe akademik dapat dilakukan dengan
bertujuan untuk mengukur apakah sistem diakses oleh membatasi hak user serta pemberian passwo
yang akan dikembangkan dapat dioperasikan orang-orang
dengan baik atau tidak di dalam organisasi. yang tidak
Kerangka PIECES meliputi: berwenang.
Performance (kinerja) untuk
mengetahui apakah sistem menyediakan

208
Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik

Efficiency (efisiensi) untuk Dalam proyek pengembangan sistem


mengetahui apakah sistem menggunakan informasi akademik ini dilakukan dalam lima
secara maksimum sumber yang tersedia belas tahap yaitu, tahap yang pertama analisa
termasuk orang, waktu aliran form, sistem yang berjalan, tahap yang ke dua
meminimalkan penundaan proses. analisa kelemahan sistem tahap ini terjadi
setelah tahap analisa sistem berjalan, tahap ke
Sistem Lama Sistem Baru tiga analisa kebutuhan sistem tahap ini didapat
setelah tahap analisa kelemahan sistem, tahap
Banyak Lebih hemat waktu ke empat tahap studi kelayakan tahap ini
menghabiskan karena pemasukan data
waktu dengan sia- yang sama dapat
membutuhkan data dari tahap analisa
sia untuk dihindari. kebutuhan sistem, tahap kelima desain user
menginputkan data interface tahap ini membutuhkan data tahap
yang sama. analisa kebutuhan sistem, tahap ke enam tahap
desain data pada tahap ini dibutuhkan data
tahap studi kelayakan dan desain user
Services (pelayanan) untuk interface, tahap ke tujuh tahap desain proses
mengetahui apakah system pada tahap ini di butuhkan data tahap desain
menyediakan layanan yang diinginkan dan proses, tahap ke delapan tahap persiapan
handal pada siapa saja yang tempat instalasi pada tahap ini dibutuhkan
menginginkannya, dan apakah system data pada tahap studi kelayakan dan desain
fleksibel dan dapat dikembangkan. user interface, tahap ke Sembilan tahap
instalasi hardware dan software pada tahap ini
Sistem Lama Sistem Baru berjalan setelah tahap persiapan tempat
instalasi, tahap ke sepuluh tahap uji program
Pelayanan belum Tingkat kepuasan pada tahap ini terjadi setelah tahap desain
memuaskan karena terhadap pelayanan dapat proses dan instsalasi hardware dan software,
sistem menyajikan ditingkatkan karena
tahap ke sebelas pemilihan personil tahap ini
informasi dalam system menyajikan
format yang tidak informasi dalam format
berjalan setelah tahap studi kelayakan dan
konsisten. yang konsisten desain user interface, tahap ke dua belas tahap
pelatihan personil pada tahap ini terjadi
Sistem lambat setelah tahap pemilihan pesonil, tahap ke tiga
dalam proses Proses pengolahan data belas tahap uji sistem pada tahap ini dilakukan
pengolahan data. lebih cepat. setelah tahap uji proram dan pelatihan
personil, tahap ke empat belas konversi sistem
Menilai Kelayakan Operasional pada tahap ini terjadi setelah dapat hasil dari
Karena sistem berbasis global yang tahap uji program dan uji sistem, tahap ke
yang baru dan banyak pengguna, dan tidak di lima belas yaitu tahap dokumentasi ataupun
kenal oleh beberapa user. Dan beberapa tahap akhir dari pengembangan proiek sistem.
usernya adalah mahasiswa baru ataupun
pegawai baru yang belum dilatih untuk Menilai Kelayakan Jadwal
pekerjaan dan proses system tersebut. Nilainya Karena pengembangan diukur dalam
menjadi 7.3 jam, hari, minggu dan bulan maka kesalahan
perkiraan (estimationerror) yang dibutuhkan
Kelayakan Jadwal(Schedulefeasibility) untuk perancangan dan implementasi menjadi
Kelayakan jadwal digunakan untuk kecil. Maka nilainya 8.9
menentukan bahwa pengembangan sistem
dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS
ditetapkan. Pengembangan sistem Jumlah dari semua faktor kelayakan = 42.2.
direncanakan selesai dalam waktu maksimal Total score = 42.2/5 = 8.4, berarti perancangan
± 14 minggu. Adapun perkiraan tahap-tahap pengembangan sistem informasi yang
pengembangan sistem dijadwalkan sebagai dievaluasi adalah LAYAK(B), dengan resiko
berikut: pengembangan sistem yang cukup rendah.

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 209
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 - 211
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Jun 2013 Jul 2013 Aug 2013 Sep 2013 Oct 2013
ID Kegiatan Start Finish Duration
6/9 6/16 6/23 6/30 7/7 7/14 7/21 7/28 8/4 8/11 8/18 8/25 9/1 9/8 9/15 9/22 9/29 10/6

1 Analisa sistem yang berjalan 6/10/2013 6/28/2013 3w

2 Analisa kelemahan sistem yang ada 6/14/2013 7/4/2013 3w

3 Analisa Kebutuhan sistem 6/24/2013 7/19/2013 4w

4 Studi Kelayakan 6/10/2013 7/19/2013 6w

5 Desain user interface 7/1/2013 7/19/2013 3w

6 Desain data 7/1/2013 7/19/2013 3w

7 Desain proses 7/1/2013 7/26/2013 4w

8 Persiapan tempat instalasi 7/29/2013 8/2/2013 1w

9 Hardware dan software 7/29/2013 8/16/2013 3w

10 Uji program 8/5/2013 9/6/2013 5w

11 Pemilihan personil 8/12/2013 8/16/2013 1w

12 Pelatihan personil 8/19/2013 8/23/2013 1w

13 Uji sistem 8/5/2013 9/6/2013 5w

14 Konversi sistem 7/29/2013 9/11/2013 6w 3d

15 Dokumentasi 6/10/2013 9/13/2013 14w

Gambar 2. Gantt chart proyek sistem

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dri analisis Studi Al Fatta, Hanif. 2007, ” Analisis dan
Kelayakan sistem informasi akademik berbasis Perancangan Sistem Informasi untuk
web pada Poltekes Kemenkes Riau, maka dapat Keunggulan Bersaing Perusahaan dan
diambil kesimpulan : Organisasi Modern”. Penerbit Andi,
1. Hasil dari analisis studi kelayakan TELOS Yogyakarta.
sistem informasi akademik berbasis web
pada Poltekes Kemenkes Riau, Jogiyanto, HM. 2005, ” Analisis Dan Desain
pengembangan sistem layak untuk Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
dilakukan ataupun dikembangkan. Teori Dan Praktik Aplikasi
2. Rekomendasi untuk Poltekes Kemenkes Bisnis”.Penerbit Andi, Yogyakarta.
Riau kedepannya adalah proses sistem
informasi akademik berbasis web sudah Jogiyanto, HM. 2009, ”Sistem Teknologi
bisa dikembangkan serta digunakan dalam Informasi Edisi 3”. Penerbit Andi
proses akademiknya. Yogyakarta.

Saran Kadir, Abdul. 2005, “Pengenalan Teknologi


Berdasarkan kesimpulan diatas maka Informasi”. Penerbit Andi, Yogyakarta.
terdapat saran, yaitu sebagai berikut
1. Analisa studi kelayakan sistem yang Nugroho, Adi. 2010, ”Rekayasa Perangkat
dilakukan untuk selanjutnya bukan saja lunak Berorientasi Objek dengan Metode
analisa studi kelayakan TELOS saja tetapi USDP”.Pnerbit Andi, Yogyakarta.
juga melakukan analisis PDM (strategic
factor) dan MURRE (design factor). S. Presman, Roger, Ph.D. 2002, “Rekayasa
2. Sistem Informasi Akademik berbasis web Perangkat Lunak pendekatan praktisi
sebaiknya dilanjutkan ketahap (buku satu)”. Penerbit: ANDI
implementasi, sehingga dapat andMcGraw-Hill, Yogyakarta.
mempermudah Poltekes Kemenkes Riau
serta admin akademik, dosen dan Sutabri, Tata. 2004, “Analisa Sistem
mahasiswa Poltekes Kemenkes Riau. Informasi”. Penerbit Andi, Yogyakarta.

210
Syaifullah et al./Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik

Sidik, Betha, 2005, “MySQL Untuk Pengguna, http://bayuaji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads


Administrator, dan Pengembang Aplikasi /files/32089/Analisis+Sistem.pdf.(diakses
Web”.Informatika, Bandung. pada tanggal 26 juni 2013).

Whiten, Jeffery L, dkk. 2004,“Metode Desain http://dewiar.staff.gunadarma.ac.id/download/fi


dan Analisis sistem edisi 6”, Penerbit les/404/M7Evaluasi+dan+seleksi+Sistem
Andi and McGraw-Hill Education. .pdf.(diakses pada tanggal 29 januari
2014).
http://publisherindo.blogspot.com/2013/02/pen
gertian-perancangan.html(diakses pada
tanggal 26 juni 2013).

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 11, No. 2, Juni 2014, pp. 200 – 211 211

Anda mungkin juga menyukai