2920 5601 1 SM
2920 5601 1 SM
1, Februari 2013
ISSN : 0853-1943
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi kapang penyebab dermatofitosis pada anjing di Kecamatan Syiah Kuala, Banda
Aceh. Penelitian ini menggunakan 10 ekor anjing yang terinfeksi dermatofitosis. Bagian yang terinfeksi ringworm dibersihkan dengan alkohol
10%, lalu dikerok dengan KOH 20% dan swab. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam 10 ml pepton water cair untuk dihomogen dan
dieramkan selama 24 jam di dalam inkubator pada suhu 37° C. Biakan sampel diambil sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam cawan petri yang
berisi 10 ml SDA yang telah ditambahkan gentamisin. Biakan kapang yang ditanam pada medium diinkubasikan pada suhu 37° C selama 5-7
hari. Untuk mengamati perkembangan dan pertumbuhan kapang yang ditanam pada slide kultur, dilakukan pewarnaan dengan laktophenol cotton
blue (LCB). Kapang yang tumbuh diamati di bawah mikroskop pada pembesaran 20, 40 dan 100. Kapang diidentifikasi berdasarkan morfologi,
hifa, konidia dan konidioforanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel kerokan kulit anjing yang diambil di Kecamatan Syiah Kuala
positif terinfeksi oleh kapang golongan Tricophyton sp.
____________________________________________________________________________________________________________________
Kata kunci: Tricophyton sp, kapang, dermatofitosis
ABSTRACT
The aims of this research was to isolated and identify canine dermatophytosis mold in Syiah Kuala Banda Aceh. This reaserch took 10
dermatophytosis infected dogs as sample. Ringworm infected area was cleaned using alcohol 10%, then scraped with KOH 20%, and swab.
Those sample were placed in 10 ml pepton water, homogenized, and kept for 24 hour in incubator at 37° C temperature. 1 ml of those sample
was taken and put into perti disk that contained 10 ml SDA which already added with gentamicine. Mold’s propagate that grew in medium was
incubated in 37° C temperature fot 5-7 days. To observe mold’s development and growth, those mold was planted in slide culture and stained
using lactophenol cotton blue (LCB). The mold that grew was observed using microscope in 20, 40, and 100 times of magnification. The result of
this research showed that skin scraped sample from dogs in Syiah kuala especially in Rukoh, Lamgugop, Jeulingke, Alue Naga, and Gampong
Pineung was positive infected by mold from Tricophyton sp category.
____________________________________________________________________________________________________________________
Key words: Tricophyton sp, mold, dermatophytosis
46
Jurnal Medika Veterinaria Vhodzan Adzima, dkk
Tabel 1. Sampel kerokan kulit anjing yang berasal dari Kecamatan Syiah kuala Banda Aceh
Sampel Jenis Kapang Klasifikasi Daerah Infeksi
No Umur
Asal Sampel Jumlah Sampel Trycophyton Microsporum Kepala Badan Kaki
Anjing 1 + - 1 thn - √ √
1 Rukoh
Anjing 2 + - 3 thn √ √ -
Anjing 3 + - 3 thn √ √ √
2 Lamgugop
Anjing 4 + - 9 bln - √ √
Anjing 5 + - 5 thn √ - √
3 Jeulingke
Anjing 6 + - 4 thn √ √ -
Anjing 7 + - 2 thn - √ √
4 Gampong Pineung
Anjing 8 + - 1 thn √ - √
Anjing 9 + - 7 bln - √ -
5 Alue Naga
Anjing 10 + - 2 thn - √ √
+ = kapang jenis Trycophyton ; - = kapang jenis Miccrosporum; √ = daerah infeksi
47
Jurnal Medika Veterinaria Vol. 7, No. 1, Februari 2013
Perbedaan antara ketiga genus tersebut didasarkan pada Gampong Pineung Kecamatan Syiah Kuala Banda
penampilan spora dan hifa. Jamur Trichophyton Aceh yang telah dilakukan isolasi dan identifikasi
rubrum merupakan rata-rata penyebab infeksi di kapang penyebab dermatofitosis pada anjing dan
Indonesia. teridentifikasi kapang jenis Trichophyton sp.
Trycophyton ini merupkan penyebab umum infeksi
pada kulit dan rambut pada anjing, kucing, kambing, DAFTAR PUSTAKA
dan hewan lain. Kapang ini menyebar secara radial
pada lampisan kulit berkeratin dengan pembentukan Djenuddin, G. 2005. Penyakit Kulit oleh Kapang Dermatofit
(Ringworm) pada Kelinci. Balai Penelitian Veteriner, Bogor.
cabang hifa dan kadang-kadang artrospora. Peradangan
Emeka, I.N. 2011. Dermatophytoses in domesticated animalsrev.
jaringan hidup dibawahnya sangat ringan dan hanya Inst. Med. Trop Sao Paulo 53(2):95-99.
terlihat sedikit yang bersisik kering. Biasanya terjadi Bernardo, A., M.M. Lança, H.M.M. and Guerra. 2005.
iritasi, eritema (merah-merah menyebar pada kulit), Dermatophytes isolated from pet, dogs and cats, in Lisbon,
Portugal.
edema (akumulasi berlebihan zan alir serum didalam
Feline, A.B. 2005. Ringworm. http://www. Fabcats.org/ringworm
jaringan), dan berbentuk gelembung pada bagian tepi for breeders.html.
yang menjalar. Palupi, E.A. 1997. Identifikasi Kapang Penyebab Ringworm pada
Anjing-anjing yang Dirawat di Pondok Pengayom Satwa
Ragunan Jakarta Selatan. Skripsi. Universitas Nasional Jakarta.
KESIMPULAN Jakarta.
Pohan, K.A 2007. Bahan Kuliah Mikologi. Universitas Gajah Mada,
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta
semua sampel kerokan kulit anjing yang berasal lima Riza, Z.A. 2009. Permasalahan dan Penanggulangan Ringworm
pada Hewan. Balai Penelitian Veteriner, Bogor.
daerah Rukoh, Lamgugob, Jeulingke, Alue Naga, dan
48