Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Terapi
Komplementer
Dosen Tutorial : Kusman Ibrahim.,S.Kp.,MNS, Ph.D. 

Disusun Oleh:

Cholilatur Rohmania
220110180014

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAU PUSTAKA.........................................................................................................3
2.1 Definisi Tanaman Obat Keluarga (TOGA)....................................................3
2.2 Manfaat TOGA................................................................................................3
2.3 Klasifikasi TOGA.............................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................10
PEMBAHASAN TOGA.................................................................................................10
PEMBAHASAN TANAMAN TOGA:......................................................................11
BAB IV............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................18
4.2 Saran...............................................................................................................18
4.3 Dokumentasi proses penanaman TOGA......................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Tanaman Obat Keluarga (TOGA)”.Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Terapi Komplementer di Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap Ibu
dan Mbak saya yang selalu memberikan support terbaik untuk saya mengerjakan
tugas apapun yang positif. Serta kepada bapak ibu tim dosen keperawatan terepi
komplementer yang telah memberikan tugas makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
mengerjakan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi perbaikan kinerja
penulis dalam pembuatan tugas lainnya dimasa yang akan datang. Dengan segala
kekurangan yang ada, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan baik dalam isi, pengetikan, ejaan, dan lainnya mengingat penulis saat
ini dalam taraf belajar.
Akhir kata, besar harapan saya sebagai penulis, semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi diri saya sendiri, dan umumnya bagi pembaca
sekalian.

Jatinangor, 20 Mei 2021

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangsa Indonesia sudah sejak dulu memanfaatkan hasil alam untuk
kelangsungan hidup. Salah satu hasil alam yang telah dikembangkan
adalah tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit (Sari dkk, 2015). Gaya hidup kembali
ke alam, saat ini semakin meningkat, seiring dengan kesadaran
masyararakat terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bahan bahan kimia,
baik yang terkandung dalam makanan ataupun obat-obatan. Maka dari itu
penggunaan obat-obat tradisional sudah kembali membudaya di Indonesia.
Indonesi sangat kaya akan keanekaragaman hayati, diantaranya berupa
ratusan jenis tumbuhan/tanaman obat. Tumbuhan tersebut banyak
dimanfaatkan selain untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit, juga
untuk peningkatan daya tahan tubuh, serta pengembalian kesegaran yang
pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Primary Health Care (PHC) merupakan suatu strategi yang
ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai kesehatan semua
masyarakat. Salah satu unsur penting dalam Primary Health Care (PHC)
adalah penerapan teknologi tepat guna dan peran serta masyarakat. Peran
serta masyarakat dalam menunjang pembangunan kesehatan berdasarkan
Primary Health Care (PHC) adalah bentuk upaya pengobatan tradisional
(Badan Pusat Statistik, 2008) dalam (Aseptianova, 2019). Pemerintah
melalui kementerian kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) secara terus-menerus
mensosialisasikan manfaat Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta
memotivasi masyarakat agar menanam tanaman obat-obatan (Aseptianova,
2019). Tumbuh-tumbuhan obat herbal menjadi salah satu unsur penting
dalam kehidupan masarakat karena berbagai manfaatnya, baik sebagai
sumber makanan maupun untuk medis. Jenis tanaman obat, pada
umumnya lebih banyak tumbuh sebagai tanaman liar, akan tetapi pada saat

1
ini tanaman obat banyak ditanam di kebun dan dilahan pekarangan. Oleh
karena itu bibit tanaman obat banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk
ditanam di lahan pekarangan.
Pemanfaatan pekarangan sebagai sarana budidaya tanaman obat
telah dikenal dalam konsep Tanaman Obat Keluarga (TOGA), tanaman
hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Kebiasaan
menanam tanaman obat di pekarangan rumah dan pemanfaatanya sudah
sejak lama dilakukan oleh para ibu rumah tangga (Sari dkk, 2015). Melihat
dari banyaknya jenis tanaman obat yang bisa ditanam dipekarangan
rumah, makalah ini dapat membantu menjelaskan jenis – jenis serta
manfaat tanaman obat keluarga (TOGA) yang mudah didapatkan dan
ditanam di pekarangan rumah.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui jenis -jenis tanaman obat keluarga beserta manfaatnya.


2. Mengetahui manfaat tanaman obat keluarga (TOGA) dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mengetahui fungsi tanaman obat keluarga (TOGA) dibidang
Kesehatan khususnya dalam penerapan terapi non farmakologi.
1.3 Manfaat Penulisan

1. Memenuhi penugasan mata kuliah Keperawatan Terapi


Komplementer Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran.
2. Sebagai sumber informasi yang menambah wawasan penulis dan
pembaca dalam memahami berbagai macam tanaman obat keluarga
(TOGA).
3. Sebagai acuan dalam memberikan terapi non farmakologi dengan
memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA).

2
BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 Definisi Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tumbuhan yang ditanam
oleh keluarga di sekitar lingkungan rumah yang mempunyai khasiat
penyembuhan sebagai apotek hidup yang dimanfaatkan oleh keluarga
secara sederhana dan budidaya tanaman yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan. Tanaman
obat keluarga (TOGA) merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan
yang ditanam di pekarangan rumah atau lingkungan sekitar rumah.
Tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman obat yang dapat digunakan
untuk pertolongan pertama. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada
hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan
yang dikelola oleh keluarga. Ditanam dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri.
Adapun menurut Harjono, dkk (2017) Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) adalah tanaman hasil budi daya rumahan yang berkhasiat sebagai
obat, dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kesehatan baik dalam upaya
preventif, promotif maupun kuratif. Bagian dari tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian daun, kulit batang, buah, biji dan
akarnya. Umumnya TOGA dimanfaatkan sebagai minuman kebugaran,
ramuan untuk gangguan kesehatan ringan berdasarkan gejala, ramuan
khusus untuk lansia, memelihara kesehatan ibu, meningkatkan gizi anak.

2.2 Manfaat TOGA


Menurut Kemenkes RI (2011) dalam Harjono dkk (2017), secara garis
besar, TOGA banyak memberikan banyak manfaat yang dapat dilihat dari
kesehatan, lingkungan, ekonomi dan sosial budaya seperti sebagai berikut:
1. Aspek Kesehatan
a. Pemeliharaan Kesehatan

3
TOGA yang berperan sebagai obat tradisional banyak digunakan
sebagai berikut:
- Upaya preventif (pencegahan)
- Upaya promotif (meningkatkan/ menjaga kesehatan)
- Upaya kuratif (penyembuhan penyakit).
b. Penanggulangan Penyakit
Banyak TOGA yang sangat bermanfaat menurunkan morbiditas
dan mortalitas dari suatu penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
c. Perbaikan Status Gizi
Ada TOGA yang dikenal sebagai tanaman buah-buahan dan
sayuran seperti papaya, pisang dan daun katuk namun dapat
digunakan sebagai obat.
2. Aspek Lingkungan
a. Kelestarian alam
Saat ini banyak simplisia nabati yang berasal dari tumbuhan liar
yang mana nantinya jika tidak dibudidayakan maka tumbuhan
tersebut akan punah dan kepunahan tersebut akan punah.
b. Penghijauan dan Estetika
Dengan menggalakkan penanaman tanaman obat, berarti juga
menggalakkan penghijauan. Tanaman obat yang tinggi dan tertata
baik dapat memberikan keindahan pada lingkungan.
3. Aspek Ekonomi
Peningkatan pendapatan masyarakat desa
Tanaman obat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa
karena dengan menanam tanaman obat tersebut masyarakat dapat
menggunakan tanaman tersebut sebagai obat namun tanaman obat
tersebut dapat dijual sehingga menambah penghasilan, selain itu
tanaman obat tersebut dapat diolah terlebih dahalu seperti menjadi
minuman sachet sehingga menambah nilai jual.
4. Aspek Sosial Budaya
Dengan penanaman TOGA merupakan upaya pelestarian budaya
leluhur dalam memelihara dan mempertahankan budaya masyarakat

4
Menurut Kemenkes 2011, jenis tanaman obat yang akan ditanam harus
memperhatikan hal sebagai berikut:
 Tanaman itu harus lazim terdapat di suatu tempat.
 Tanaman yang mudah diperbanyak.
 Dapat dipergunakan untuk keperluan lain.
 Dapat diolah menjadi simplisia secara sederhana.
 Tanaman sudah terancam kepunahan.
 Tanaman masih liar dan perlu dibudidayakan.

2.3 Klasifikasi TOGA


Menurut dr. Setiawan Dalimartha (2008) dalam Harjono, dkk (2017)
Tanaman TOGA ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan tradisional
dimana bahan-bahan tersebut diambil dari berbagai bagian dari tanaman
tersebut. Sebagai contoh tanaman TOGA berdasarkan bagian yang
digunakan adalah:
1. Jenis tanaman yang dimanfaatkan daunnya terdiri dari:
1) Bayam (Amarathus spp)
 Bayam merah terkenal mengandung zat besi yang tinggi yang
berkhasiat menambah darah. Selain itu, bayam juga
mengandung vitamin A, B, C, dan K, kalium serta fosfor.
 Dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti anemia,
disentri, ambien, demam, melancarkan ASI, mengencerkan
dahak, menguatkan lever.
2) Daun serep (Erythirna subumbrans)
 Daun dadap serep mengandung zat alkaloida yang sifatnya
mendinginkan dan antiradang
 Kulit kayunya berkhasiat mengencerkan dahak
 Untuk mengobati demam.
3) Kangkung (Ipomea Aquatic Forsk)
 Untuk mengobati sakit kepala
 Kangkung bersifat, antiracun, antiradang, peluruh kencing,
menghentikan perdarahan, sedatif (obat tidur)

5
 Kangkung juga besifat menyejukkan dan menenangkan.
 Kangkung mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten,
hentriakontan, dan sitosterol.
4) Seledri (Apium graveolens, Lin)
Untuk mengobati berbagai penyakit seperti hipertensi, sakit mata,
reumatik.
5) Delima (Punica granatum)
 Dalam bentuk buahnya yang cantik, terkandung zat-zat yang
menyehatkan dan mampu mencegah segala macam penyakit,
mulai dari cacingan sampai berbagai jenis kanker.
 Seluruh bagian dari tanaman ini pun bermanfaat bagi
kesehatan.
2. Jenis tanaman yang dimanfaatkan buahnya terdiri dari:
1) Mengkudu (Morinda citrifolia)
 Meningkatkan daya tahan tubuh
 Menormalkan tekanan darah
 Melawan tumor dan kanker
 Menghilangkan rasa sakit
 Anti-peradangan dan anti-alergi
 Anti-bakteri
 Mengatur siklus energi tubuh.
2) Jambu biji (Psidium guajava L)
 Untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
 Mencegah munculnya kanker
 Memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit
 Meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler
 Membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka
 Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan
menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam
berdarah dengue (DHF).
3) Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)

6
 Belimbing wulung sangat berkhasiat mengobati sariawan dan
gusi berdarah
 Mengatasi batuk rejan
 Untuk mengobati jerawat
 Obat darah tinggi.
3. Jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan akarnya terdiri
dari:
1) Aren (Arenga pinnata)
Tanaman aren adalah tanaman yang dikenal sebagai tanaman
penghasil gula merah atau aren, selain untuk dijadikan sebagai gula
aren, tanaman aren juga dapat dijadikan sebagai obat. Akar dari
tanaman aren ini memiliki kandungan kalium dan silikat yang
terbukti mampu untuk memperlancar buang air kecil.
2) Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)
Temulawak memang sudah terkenal diindonesia sebagai
tanaman obat, biasanya yang dijadikan obat dari tanaman temu
lawak ini adalah bagian akarnya. Akar temu lawak dapat mengatasi
gangguan ginjal, menyehatkan jantung, kesenatan hati dan juga
melancarkan pencernaan.
3) Bangle (Zingiber purpureum roxb)
Tanaman bangle merupakan tanaman obat alami yang banyak
dimanfaatkan terutama bagian akarnya dan dapat mengobati
berbagai macam penyakit. Akar tanaman bangle mengandung
senyawa kimia seperti damar lunak, abumiovida, asam organik,
mineral, minyak atsiri, yang banyak dimanfaatkan sebagai
penghangat badan.
4) Alang – alang (Imperata cylindrica)
Akar dari tanaman alang-alang ini mengandung asam oksalat,
fernennol, dan juga skopolotin yang bermanfaat untuk mengobati
demam, dan dapat juga mengobati tekanan darah tinggi.
5) Akar wangi (Vetiveria zizanioide)

7
Akar wangi banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk
wewangian seperti minyak esensial di industri kosmetik, dan juga
sabun mandi. Akar wangi juga dapat diberkhasiat untuk mengusir
serangga dan dijadikan sebagai sebagai obat kumur dan juga obat
gosok.
4. Jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan umbinya terdiri
dari:
1) Bawang putih (Garlic/Allium sativum)
 Sebagai obat batuk, sakit gigi, sakit telinga, atherosclerosis,
diare, disentri, diptheri dan vaginitas.
 Menurunkan takanan darah tinggi
 Menurunkan kolesterol
 Menurunkan gula darah pada penderita diabetes
 Mendorong reaksi penawar racun
 Meningkatkan system kekebalan tubuh
 Melindungi serangan kanker dan jantung.
2) Bawang merah (Onion/Allium Cepa) 

 Menurunkan lemak darah

 Mencegah pembekuan darah

 Menurunkan tekanan darah

 Haid tidak teratur

 Kencing manis

 Obat cacing

 Demam pada anak-anak (obat luar)

 Perut kembung pada anak-anak (obat luar).


3) Bawang Bombay (Allium Cepa Linnaeus)

8
 Menurunkan kadar gula darah

 Menurunkan kolesterol dan tekanan darah

 Untuk mencegah kanker.

4) Wortel (Carrot / Daucus carota)


 Membantu indera penglihatan
 Mencegah kanker dan paru-paru
 Menurunkan kolesterol darah dan mencegah konstipasi.
5) Lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum)
Dapat mengobati berbagai jenis penyakit seperti Reumatik, Sakit
Limpa, Gairah seks, Nafsu makan, Bronkhitis, Morbili, dan Panu.
6) Bengkuang (Pachyrhizus erosus L)
 Mengobati wasir
 Mengobati demam
 Baik bagi penderita penyakit diabetes mellitus
 Mengobati sariawan
 Menurunkan kadar kolesterol darah
7) Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)
Dapat mengobati berbagai penyakit seperti sakit limpa, sakit ginjal,
sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, sakit perut,
produksi ASI, nafsu makan, sembelit, sakit cangkrang, cacar air,
sariawan, dan jerawat.
8) Jahe (Zingiber officinale)
 Merangsang pelepasan hormon adrenalin
 Memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih
cepat dan lancar
 Membuat tubuh menjadi lebih hangat
 Membantu kerja jantung memompa darah menjadi lebih
ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
9) Kencur (Kaempferia galanga L.)

9
 Rimpang kencur bermanfaat sebagai penyedap makanan,
minuman, juga bahan jamu dan obat
 Sebagai sumber minyak atsiri dengan efek mengurangi dan
menghilangkan rasa nyeri (daya analgesic).
 Kencur juga bersifat stimulant, sehingga bias sebagai
penambah tenaga
 Selain itu juga bersifat karminatif atau meluruhkan angina, jadi
menghilangkan kembung di perut.

BAB III

PEMBAHASAN TOGA

Berikut ini merupakan uraian dalam proses penanaman tanaman TOGA di


pekarangan rumah:
Hari/tanggal : Minggu, 14 Maret 2021 (Hari 1 proses penanaman)
Waktu : 07.30 – 09.00 WIB
Tempat : Rumah (Bandung)
Media tanam : Tanah, sekam, air, pupuk kompos
Alat : polybag, skop, bibit tanaman
Jenis TOGA :
1. Binahong
2. Jeruk
3. Lidah Buaya
4. Sereh
5. Jahe Merah
6. Kunyit
7. Tomat
8. Seledri
9. Kemangi
10. Cabai Rawit

10
Langkah – langkah dalam menanam:
1. Pilih bibit yang sehat, tidak cacar, dan seragam.
2. Buat lubang tanam seukuran wadah bibit. Pada sistem pot maupun tanam
langsung , jumlah tanaman yang ditanam sebanyak 1 tanaman per pot atau
per lubang tanam.
3. Keluarkan bibit secara hati-hati dengan cara menggunting wadah atau
membalikkan wadah sedemikian rupa sehingga media dan perakaran bibit
tidak terganggu.
4. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam, selanjutnya tutup lubang tanam
menggunakan media tanam yang sebelumnya dikeluarkan pada saat
membuat lubang tanam.
5. Lakukan penyiraman hingga media tanam menjadi basah secara merata.

PEMBAHASAN TANAMAN TOGA:


NAMA TOGA MANFAAT DOKUMENTASI
Binahong Khasiat dan kegunaan :
(Anredera 1. Meningkatkan daya tahan dan stamina
Cordifolia) tubuh:Cuaca sedang tidak menentu, agar
tidak mudah sakit Anda sebaiknya menjaga
daya tahan dan stamina tubuh tetap
maksimal.
2. Daun binahong dipercaya bisa
meningkatkan daya tahan dan stamina
tubuh. Anda cukup merebus satu lembar
daun binahong dengan dua gelas air sampai
menyisahkan setengahnya.
3. Gagal ginjal : Daun binahong dipercaya
efektif mengobati gagal ginjal. Untuk
membuat obat herbal gagal ginjal dari daun
binahong cukup mudah.
4. Darah rendah : Daun binahong bermanfaat
mengontrol tekanan darah dalam tumbuh.
Selain itu daun binahong efektif mengobati
darah rendah.
5. Batuk : Daun binahong juga bisa
menyembuhkan batuk, solusi untuk Anda
yang enggan minum obat batuk kimia.
6. Sesak nafas : Daun binahong juga
bermanfaat sebagai obat herbal untuk sesak
nafas.

11
7. Lemah syahwat : Daun binahong dipercaya
efektif mengatasi lemah syahwat.
Berdasarkan buku berjudul 56 Makanan
Ajaib dan Manfaatnya Untuk Kesehatan
dan Kecantikan, karya Yusuf CK Arianto
membuat ramuan herbal untuk lemah
syahwat dari daun binahong cukup mudah.
8. Diabetes melitus : daun binahong efektif
mengobati diabetes melitus.

Jeruk Khasiat dan kegunaan :


(Citrus hystrix) 1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh:Sudah
bukan rahasia lagi kalau kandungan vitamin
C di dalam buah jeruk ampuh berperan
dalam meningkatkan imunitas tubuh kita.
2. Mengonsumsi jeruk juga mampu membantu
kita terhindar dari flu dan menghindari
infeksi.
3. Melindungi Tubuh dari Kanker: Rutin
mendapat asupan nutrisi dari jeruk
membantu menjaga kerusakan sel tubuh
dari radikal bebas yang berperan
menimbulkan kanker.
4. Studi mengungkap bahwa kandungan
dalam jeruk secara signifikan mampu
mengurangi risiko terkena kanker usus
besar.
5. Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal:
Tak hanya vitamin C, jeruk juga diketahui
kaya akan kandungan vitamin B6 di
dalamnya.Vitamin B6 mendukung tubuh
dalam memproduksi hemoglobin dan juga
menjaga tekanan darah tetap dalam batas
normal.
6. Menurunkan Tingkat Kolesterol Jahat:
Penelitian membuktikan bahwa buah citrus
mengandung polymethoxylated flavones
(PMFs) yang memiliki potensi ampuh
dalam menurunkan angka kolesterol jahat.
Bahkan, efeknya lebih efektif dan tanpa
efek samping dibandingkan dengan obat-
obatan.
7. Mengontrol Kadar Gula Darah: Serat di
dalam buah jeruk menjaga tingkat gula
darah tetap terkontrol, membuatnya bisa
menjadi ‘camilan’ sehat penderita diabetes.
8. Kandungan fruktosa dalam jeruk juga

12
berperan menstabilkan gula darah dan
mencegahnya naik secara tiba-tiba setelah
kita mengonsumsi makanan.
9. Kesehatan Mata: Tak hanya wortel, jeruk
juga mengandung vitamin A dalam jumlah
banyak yang berperan menjaga kesehatan
indera penglihatan.
10. Solusi bagi Sembelit: Jeruk memiliki serat
larut dan tidak larut. Ini membantu menjaga
usus dan fungsi lambung tetap lancar,
mencegah sindrom iritasi usus.
11. Menjaga Kesehatan Mental: Antioksidan
flavonoid dalam jeruk juga bermanfaat
untuk menangkal stres dan depresi. Orang
tua yang rutin mengonsumsi jeruk memiliki
risiko depresi yang jauh lebih rendah
dibandingkan mereka yang tidak
memakannya.
12. Memperkuat Tulang: Vitamin C dalam
jeruk dibutuhkan untuk pembentukan
kolagen dan berkontribusi bagi kesehatan
tulang.
13. Membantu Program Diet: Karena penuh
nutrisi dan rendah kalori, jeruk bisa
menjadi salah satu buah terbaik untuk
mendukung program diet kamu.
14. Mendukung Perkembangan Kandungan
Jeruk adalah sumber vitamin B6 dan asam
folat yang baik. Makan jeruk saat hamil
akan membantu mengembangkan otak bayi
dan mencegah cacat tabung saraf, yang
diketahui menyebabkan kelainan otak dan
sumsum tulang belakang.
Lidah Buaya Khasiat dan kegunaan :
(Aloe vera) 1. Membantu melancarkan pencernaan
Anda bisa menjadikan lidah buaya
sebagai jus untuk membantu melancarkan
pencernaan. Sebab, bagian luar lidah
buaya mengandung antrakuinon yang
memiliki efek pencahar.
2. Membantu penyembuhan luka bakar
Lidah buaya dapat digunakan sebagai
obat oles pada luka bakar derajat satu dan
derajat dua.
3. Penyembuhan luka bakar menggunakan
gel lidah buaya dipercaya dapat
mempercepat proses regenerasi kulit.
4. Menjaga kesehatan rongga mulut: Pasta

13
gigi dan obat kumur yang mengandung
lidah buaya dapat membantu mengurangi
plak penyebab gigi berlubang.
5. Mengatasi gejala GERD:Manfaat lidah
buaya (Aloe vera) juga berpotensi untuk
menjaga kesehatan pencernaan.
6. Membantu menurunkan kadar gula darah
Sebuah penelitian menemukan bahwa
manfaat mengonsumsi jus lidah buaya
(Aloe vera) dua sendok makan setiap hari
selama dua minggu membantu
menurunkan kadar gula darah pada
pengidap diabetes tipe
7. Sebagai sumber vitamin C: Lidah buaya
kaya akan kandungan vitamin C.Vitamin
ini baik untuk kesehatan karena dapat
berperan sebagai antioksidan dan
membantu melawan inflamasi atau
peradangan, serta meningkatkan daya
tahan tubuh.
8. Mengurangi peradangan di gusi: Jus lidah
buaya dipercaya membantu meredakan
peradangan yang terjadi di gusi.Manfaat
lidah buaya (Aloe vera) untuk kesehatan
gusi ini berasal dari kandungan
antimikroba dan antibakterinya.
9. Mencegah terbentuknya ulkus di
lambung: Kandungan vitamin C dan
antiradang dalam lidah buaya, membantu
mencegah terbentuknya ulkus atau
perlukaan di lambung.
10. Meredakan sariawan:Mengoleskan lidah
buaya pada sariawan, dipercaya dapat
membantu mempercepat
penyembuhannya.

Sereh Khasiat dan kegunaan :


(Cymbopogon 1. Nyeri lambung
citratus) 2. Bahan baku minyak atsiri (parfum)
3. Gatal-gatal (minyak)
4. Pegal-pegal (batang, daun)
5. Penyegar masakan (batang, daun)

14
Jahe Merah Khasiat dan kegunaan :
(Zingiber officinale 1. Sakit kepala karena dingin: Diparut untuk
var.rubrum) diborehkan pada tengkuk.
2. Perut mulas:
rimpang jahe merah dicuci, diparut dan
diperas air perasan kasih garam sedikit
diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.
3. Air liur terlalu banyak: Mengunyah daun
muda.
4. Urat syaraf lemah: Air jahe, kuning telur,
madu, air jeruk nipis dicampur lalu minum.
5. Luka-luka berbau busuk: Kompres parutan
jahe dengan garam
6. Terkilir: Diurut parutan jahe dengan garam
Kunyit Khasiat dan kegunaan :
(Curcuma longa) 1. Radang usus buntu dan radang rahim: Air
perasan umbi
2. Radang amandel: Air perasan kunyit,
kuning telor, kapur sirih.
3. Asma: Air perasan kunyit, isi buah
pinang, kapur sirih dan madu.
4. Sembelit: Air perasan rimpang dan garam
Tomat Khasiat dan kegunaan :
(Solanum 1. Nyeri lambung
lycopersicum) 2. Bahan baku minyak atsiri (parfum)
3. Gatal-gatal (minyak)
4. Pegal-pegal (batang, daun)
5. Penyegar masakan (batang, daun)
Seledri Khasiat dan kegunaan :
(Apium
graveolens) 1. Menurunkan tekanan darah
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak
seledri diyakini bisa membantu
menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
2. Seledri juga diketahui mengandung
berbagai nutrisi, seperti vitamin dan
mineral yang dapat memelihara
kesehatan ginjal. Bahan ini dapat diolah
dalam bentuk jus, hingga suplemen.
3. Mencegah kanker
Ekstrak daun seledri juga sering
dimanfaatkan sebagai obat antikanker.
Dalam suatu penelitian, ekstrak daun
seledri menunjukkan potensi untuk
menghambat pertumbuhan dan
penyebaran sel kanker di sekitar perut.
4. Melancarkan pencernaan

15
Kandungan polisakarida berbasis pektin
di dalam daun seledri bisa membantu
melancarkan pencernaan, mencegah
penyakit maag, memperbaiki lapisan
lambung yang rusak dan menjaga
kesehatan saluran pencernaan.
5. Meredakan nyeri haid
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
mengonsumsi produk yang mengandung
biji seledri dengan campuran beberapa
bahan lain, bisa mengurangi intensitas
dan lamanya rasa nyeri yang dirasakan
saat haid.
6. Mengusir nyamuk
Menurut penelitian, gel pengusir nyamuk
dengan kandungan ekstrak seledri
mampu bertahan lebih dari 4 jam.
Efektivitas seledri dengan campuran
bahan antinyamuk lainnya, cukup tinggi
dalam mengusir nyamuk.

Kemangi Khasiat dan kegunaan :


(Ocimum sanctum) 1. Pelancar ASI (seluruh bagian tanaman)
2. Kembung perut (daun)
3. Penenang keguguran (daun)
4. Muntah-muntah (daun)
5. Urus-urus (biji)
6. Pengharum (aromatika) dan perangsang
(stimulan)
7. Dibuat teh sebagai pereda batuk
Cabai Khasiat dan kegunaan :
(Capsicum 1. Mengatasi hidung tersumbat : Konsumsi
frutescens) makanan yang mengandung cabai dapat
membantu melegakan hidung tersumbat.
Tapi, jangan mengonsumsinya secara
berlebihan jika tidak ingin sakit perut dan
mengalami diare.
2. Meredakan nyeri : Kandungan capsaicin
pada cabai mampu meredakan rasa sakit,
sehingga kerap dimasukkan ke dalam
salep ataupun krim pereda nyeri otot dan
sendi. Anda mungkin akan merasakan
sensasi panas saat mengoleskan salep
atau krim yang mengandung capsaicin,
namun nyeri otot dan sendi yang Anda
rasakan dapat menjadi berkurang.
3. Meningkatkan imunitas tubuh :
Kandungan vitamin C yang terdapat pada

16
cabai bermanfaat untuk meningkatkan
imunitas tubuh. Selain itu, vitamin C juga
dikenal baik untuk kesehatan kulit.
4. Mengurangi risiko terserang penyakit
jantung Meski masih perlu diteliti lebih
lanjut, namun kandungan capsaicin yang
terdapat pada cabai dipercaya mampu
menurunkan kadar kolesterol dan
mencegah penyumbatan pembuluh darah
penyebab penyakit jantung.
5. Mencegah penyakit kanker: Kandungan
karotenoid pada cabai memiliki sifat
antioksidan, sehingga dapat melawan sel-
sel penyebab kanker. Namun, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
peranan cabai dalam melawan sel kanker.
6. Membakar lemak tubuh :Konsumsi cabai
secukupnya dapat membantu
menurunkan berat badan. Hal ini karena
kandungan capsaicin yang terdapat pada
cabai mampu meningkatkan pembakaran
kalori dan lemak dalam tubuh.
7. Memperpanjang umur : Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang
mengonsumsi makanan pedas setidaknya
sekali dalam seminggu cenderung
memiliki umur yang lebih panjang.

BAB IV

PENUTUP

17
4.1 Kesimpulan
Tanaman obat merupakan salah satu alternatif pengobatan yang saat ini
kembali digemari oleh masyarakat Indonesia karena selain lebih aman juga
bahan-bahan yang digunakan relatif mudah ditemukan di lingkungan sekitar
bahkan kita dapat menanam sendiri dirumah. Indonesia juga merupakan
negara tropis yang dapat di tanami berbagai jenis tumbuhan merupakan nilai
positif untuk segi pertanian. Kekayaan alam Indonesia yang termasuk tanaman
obat harus di gunakan sebaik mungkin demi kesehatan masyarakat Indonesia
bersama. Namun seiring perkembangan zaman, lahan untuk menanam di
Indonesia semakin berkurang karena pembangunan besar-besaran di
perkotaan. Masyarakat dengan hobi menanam pun sekarang bingung
bagaimana mengakali agar tetap bisa menanam di lahan yang terbatas tersebut.
Tak sedikit pula mereka yang menganggap menanam merupakan kegiatan
yang merepotkan.

4.2 Saran
Sebagai masyarakat Indonesia kita harus memanfaatkan kekayaan alam
yang banyak ini untuk kesejahteraan bersama khususnya tanaman obat yang
manfaatnya banyak sehingga dapat membantu kita untuk menghemat
pengeluaran untuk membeli obat-obatan.

4.3 Dokumentasi proses penanaman TOGA

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Aseptianova, A. (2019). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Untuk


Pengobatan Keluarga Di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan
Sukarami-Kota Palembang. Batoboh, 3(1), 1.
Badan pengawas Obat dan Makanan RI. 2014. Acuan Sediaan Herbal Volume
8 edisi 1. Badan pengawas Obat dan Makanan RI. 2.
BPS, 2016. Kecamatan Telaga Dalam Angka. BPS Kabupaten Gorontalo
Utara
Harjono, Y., Yusmaini, H., & Bahar, M. (2017). Penyuluhan Pemanfaatan
Tanaman Obat Keluarga dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga
di Kampung Mekar Bakti 01/01, Desa Mekar Bakti Kabupaten
Tangerang. JPM (Jurnal Pengabdian Masyakat) Ruwa
Jurai, 3(1), 16-21.
Mindarti, S., & Nurbaeti, B. (2015). Buku Saku Tanaman Obat Keluarga
(TOGA).
Risnah, R., Risnawati, H. R., Azhar, M. U., & Irwan, M. (2019). Terapi Non
Farmakologi dalam Penanganan Diagnosis Nyeri pada Fraktur:
Systematic Review. Journal of Islamic Nursing, 4(2), 77-86.
Rosalina, Ina. 2020. Kebijakan Pemanfaatan Obat Tradisional di Era Pandemi
Covid-19.https://www.persi.or.id/
Sari, I. D., Yuniar, Y., Siahaan, S., Riswati, R., & Syaripuddin, M. (2015).
Tradisi masyarakat dalam penanaman dan pemanfaatan tumbuhan
obat lekat di pekarangan. Indonesian Pharmaceutical
Journal, 5(2), 123-132.

20

Anda mungkin juga menyukai