Desain Cover:
Ari Handoko
Tata Letak:
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si
Alhamdulillah dengan segala kekuatan-NYA, buku ajar Manajemen Perkantoran ini dapat
diselesaikan dengan baik oleh Tim Penyusun Bahan Ajar Mata Kuliah Manajemen
Perkantoran di Program Studi Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu.
Memahami manajemen maupun administrasi menjadi satu ruang dimensi yang sama seiring
dengan perkembangan zaman maupun hasil-hasil riset para ahli, dimana menurut salah satu
terbitan United Nations, administrasi dan manajemen umumnya dianggap sebagai kata-kata
sepadan (The term Administration and Management are more being used synounymously,
there has been a tendency in recent time for management to be used to a greater degree in
public affairs. This probably because of the increasing application of buisness management
practices in the field of public administration). Dengan kelaziman tersebut, dalam uraian di
dalam buku ajar ini tidak akan memperbedakan istilah office administration dengan office
management.
Adapun manajemen perkantoran modern kami rangkum ke dalam pengertian yang lebih luas
untuk menerapkan prinsip-prinsip kerja kantor yang tidak hanya sebatas pengertian simbol-
simbol tapi jauh lebih luas untuk memaknai kantor sebagai ruang dalam proses pengambilan
keputusan dan action do organisasi.
Sebagian isi di dalam buku ajar ini, kami rangkum melalui penyaduran beberapa buah pikiran
para ahli yang konsren pada bidang manajemen perkantoran maupun para ahli intra-
dicipliner dalam kemajuan organisasi abad 21. Maka dalam aplikasinya kami rasa buku ajar
ini masih banyak harus menerima beberapa masukkan untuk memajukkan manajemen
perkantoran sebagai ilmu terapan bagi sarjana administrasi publik. Akhir kata, apabila
terdapat kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Bengkulu, 12-12-2012
TIM PENYUSUN
CONTENT ISI
HALAMAN DEPAN
PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengenalan Awal 28
B. Otomatisasi Perkantoran 29
C. Virtual Office 47
A. Pengertian Awal 63
B. Ekspresi Budaya 64
C. Tiga Lapisan Kultur Organisasi 64
A. Pengertian Citra 76
B. Konsep PR 78
C. Peran dan Fungsi Public Relations Dalam 79
Organisasi
D. Public Relations sebagai Media dalam Membangun 82
Citra Organisasi
A. Pendahuluan 92
B. Pengertian Arsip 92
C. Kerangka mengenai Peran Arsip 93
D. Jenis Arsip Berdasarkan Fungsi 94
E. Pola Manajemen Arsip 94
F. Sistem Filling (Penyimpanan Arsip) 96
DAFTAR REFRENSI
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB I
PENDAHULUAN
pada manajemen perkantoran atau sebaliknya. Namun pada intinya kedua kata
konteks maksud dan tujuan mengenai pemaknaan arti secara harfiahnya, yang mana
juga ditegaskan oleh salah satu terbitan Perserikatan Bangsa-bangsa sebagai berikut
“The terms Administration and Management are more being used synonymously.
While the terms Administration has been applied more to the conduct of public
affairs and the terms Management more to that of buisiness enterprise, there has
been a tendency in recent time for Management to be used to a greater degree in
public afffairs. This is probably because of the increasing application of business
Management practices in the field of public administration.”
(Istilah-istilah Administrasi dan Manajemen makin lama makin banyak dipakai
secara searti. Walaupun istilah Administrasi telah diterapkan lebih banyak bagi
tindakan dalam urusan-urusan negara dan istilah Manajemen lebih banyak bagi
urusan-urusan perusahaan, pada waktu akhir-akhir ini terdapat kecenderungan
untuk manajemen dipergunakan dalam derajat yang telah luas bagi urusan-urusan
publik. Hal ini terjadi mungkin karena adanya bentuk pengapdosian praktek-
praktek Manajemen bisnis yang lambat laun diterapkan juga di birokrasi
(Administrasi) pemerintahan).
ahli, yaitu:
1
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
“For this reason office management covers a narrower field than the term
„management‟ generally implies, office management concerning itself to a large
extent with office supervision”.
(Berdasarkan alasan ini manajemen perkantoran mencakup bidang yang lebih
sempit dari pada yang umumnya dikandung oleh istilah „manajemen‟,
manajemen perkantoran untuk sebagian besar berkenaan dengan pengawasan
perkantoran).
adalah suatu fungsi tertentu. Fungsi yang dimaksud ini dapat dijelaskan berdasarkan
apa yang tersirat dari dikemukakanya para ahli diatas yang meliputi rangkaian
2
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Ada dua aspek yang tidak dapat dipisahkan yaitu organisasi dan manajemen,
organisasi.
antara lain bisa disebutkan organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang
atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan
1. Kelompok orang
2. Kerjasama
3. Tujuan
4. Keterikatan Formal
5. Susunan hierarkhi
Organisasi apapun dapat ditinjau sedikitnya dari dua sudut yaitu: (1)
Sebagai kelompok orang yang bekerjasama dan (2) Sebagai wadah dari kerjasama
3
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Salah satu unsur organisasi adalah adanya tujuan untuk mencapai tujuan
tugas-tugas dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu: tugas atau
kegiatan yang secara langsung mengenai tugas organisasi, maka tugas pokok
organisasi yang satu akan berbeda dengan tugas pokok organisasi yang lain, akan
tetapi tugas-tugas penunjangnya, untuk setiap organisasi dengan tujuan dan tugas
pimpinan.
C. Perkantoran Modern
yang baik, menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat; para
sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman. Kantor modern
terjadi dalam lingkungan perkantoran. Geoffry Mills dkk (1990) menegaskan dalam
4
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
kemajuan, terutama dalam bidang “komunikasi dan pengelolaan data" (alih bahasa
instansi pemerintah kita saat ini tampaknya sampai pada tahap SIM dengan
satu pihak tahapan ini bagi sebagian instansi sedang menuju atau mungkin sudah
sampai pada tahap berikutnya, yaitu tahapan SIM berdasarkan komputer (Computer
perkantoran. Oleh karena dalam hal modernisasi ini lebih sering dilakukan per
gangguan terhadap sistem yang digunakan. Kerusakan salah satu alat sebagai salah
satu komponen, atau kesalahan yang terjadi pada salah satu sub-sistem akan
mengglobal. Sehubungan dengan itu, semakin modern suatu kantor semakin banyak
5
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
informasi yang dapat diakses, semakin besar pula peluang yang dapat dimanfaatkan
informasi.
data/informasi merupakan sasaran utama, dan sekaligus sebagai tujuan dari seluruh
penanganan menyelenggarakan kegiatan, serta sistem, prosedur dan tata kerja untuk
menyelenggarakannya.
1. Prinsip 1
Dapat dengan mudah manajer kantor harus merencanakan pekerjaan apa yang
harus dikerjakan dan bagaimana, kapan dan di mana harus dikerjakan, dan oleh
2. Prinsip 2
3. Prinsip 3 dan 4
Lebih jauh, prosedur dan sistem operasi yang tepat, praktik penyimpanan arsip,
metode untuk melaksanakan rencana juga pengukuran, standar dan tata letak
6
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
4. Prinsip 5
sebagai berikut:
1. Manajer kantor itu adalah seorang eksekutif yang harus membuat rencana,
pekerjaan kantor yang harus dilaksanakan, serta memimpin para pegawai dalam
manajer kantor itu bukan seorang penyelia yang semata-mata hanya berurusan
2. Tata ruang kantor harus direncanakan dengan ilmiah untuk menghindari gerakan
4. Kajian gerakan dan waktu (time and motion study) penyederhanaan kerja dan
5. Sistem dan prosedur kantor harus dengan terus menerus diupayakan agar
7
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
dikembangkan;
8
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB II
OFFICE ORGANIZATION
kerjasama; dan 3) tujuan tertentu. Dari perpaduan 3 unsur tersebut, maka lahirlah
organisasi.
Struktur atau tataraga organisasi itu harus dirancang dan dibangun sesuai
tataraga organisasi tersebut harus memiliki 2 syarat, yaitu efisien dan sehat.
Tataraga organisasi yang efisien berarti bahwa organisasi tersebut memiliki susunan
yang logis dan bebas dari sumber-sumber pergesekkan, sehingga segenap satuan di
dalamnya dapat mencapai perbandingan yang terbaik antara usaha dengan hasil
keseimpangsiuran.
9
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Tataraga organisasi yang tidak mengikuti pola yang efisien dan sehat
biasanya akan terjadi pemekaran susunan menjadi berlipat ganda dengan tidak
menambah kegiatan yang dilakukan dan hasil kerja yang dicapai. Pemekaran
biaya, sedang pembagian kerjanya mungkin tidak tumbuh secara wajar. Hal yang
satuan itu yang sering terjadinya hubungan kerja satu sama lain tidak diatur secara
jelas.
Setiap organisasi dibentuk tentulah karena adanya tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Tujuan ini menentukan macam-macam dan luasnya pekerjaan yang harus
sekelompok aktivitas atau pekerjaan yang tergolong pada jenis yang sama
bersangkutan. Fungsi yang telah dibebankan kepada suatu pihak tertentu dan dengan
demikian terikat kepada perorangan yang menjadi tugasnya. Adanya tugas dari 1
10
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
pihak yang memberikan tugas kepada orang yang menerima tugas. Adapun
Tujuan
Pekerjaan
Fungsi
Tugas
Pelimpahan Wewenang
dapatlah kini pokok-pokok pikiran tersebut diuraikan lebih lanjut dalam kaitannya
dengan kantor tatausaha dan pelayanan perkantoran. Ditinjau secara fisik, kantor
adalah sebuah ruang atau bagian dari bangunan tempat melaksanakan segenap
11
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
1. Pola organisasi bagi sesuatu kantor bergantung pada besarnya kantor itu.
Seluruh organisasi yang bersangkutan masih kecil sehingga tata usahanya juga
belum begitu luas, kantor itu tidak perlu disusun menjadi suatu struktur yang
rumit.
perkantoran masa lampau akan berakibat pada office service yang kurang
operatif.
12
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
suatu kantor hendaknya berkisar pada kisaran 6 orang sesuai dengan sederhana
6. Setiap kantor yang telah berkembang, tingkat jenjang organisasi yang diciptakan
hendaknya tidak lebih daripada 2 tingkat. Jadi, wewenang dan koordinasi serta
komunikasi dari manajer perkantoran menuju para juru tatausaha pada tingkat
terbawah diusahakan hanya melalui tingkat para pengawas dan satu lagi para
7. Dalam suatu kantor perlu diangkat wakil manajer untuk memikul tugas bilamana
Pola ini, melihat setiap pekerjaan tatausaha dibagi-bagi menjadi unit-unit yang
lebih kecil secara berurutan dan setiap unit ditugaskan kepada seorang juru tata
13
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Dalam hal ini, volume pekerjaanlah yang dibagi-bagi kepada para pegawai yang
bersamaan.
1. Asas Sentralisasi
arsip. Semua pekerjaan dalam bidang tatausaha tersebut dilakukan oleh sebuah
sangat luas, maka satuan pelayanan yang dibentuk pun dapat lebih dari 1 buah.
14
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
2. Asas Desentralisasi
dipusatkan pada sebuah satuan organisasi yang dipimpin oleh tenaga ahli, sudah
cara-cara bekerja yang efisien, perancangan formulir yang seragam, pemakaian alat
yang tepat dan pengawasan yang lebih cermat. Sebaliknya asas desentralisasi kerja
hanya akan memperlambat jalannya pekerjaan pokok, maka lebih tepat dipakai asas
desentralisasi. Pada segi-segi tertentu bidang ketatausahaan mau tidak mau harus
atau menyusun laporan mengenai suatu pekerjaan pokok yang bersifat teknis. Pada
15
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
dan Peterson, segi-segi tatausaha yang seringkali dibentuk menjadi satuan pelayanan
3. Transcription (Penyalinan)
6. Tabulating (pendaftaran)
tertentu secara terus menerus. Dengan adanya spesialisasi pekerjaan tersebut, maka
pegawai akan terlatih dan mahir dalam mengkerjaan pekerjaannya dan hasil dari
lebih sederhana, lebih cermat, lebih cepat dan masih ada satu manfaat lagi berupa
pekerjaan apa pun ada batas kemamfaatannya. Spesialisasi yang berlebihan (over
dijalankan untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu yang jelas dan tidak boleh
16
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
berlainan).
2. To separate simple from complex tasks (Memisahkan tugas yang sederhana dari
warkat, laporan dan prosedur rutin. Untuk memberikan kemudahan bagi pencapaian
tujuan itu, manajemen kantor mengenal beberapa asas. Terdapat 8 asa manajemen
1. Asas Tujuan
Tujuan suatu bisnis atau kelompok fungsi dalam suatu bisnis harus dirumuskan
dan dipahami. Asa ini mengandung arti bahwa manajemen kantor memerlukan
suatu kebijaksanaan atau haluan yang pasti sebelum suatu usaha dilaksanakan.
Tujuan satu usaha mungkin sederhana seperti usaha menaikan laba melalui
17
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Semua organisasi terdiri atas fungsi-fungsi yang harus bekerka sama untuk
terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab yang definitive. Pembagian tugas
dan tanggung jawab yang pasti. Menolong kepastian proses manajemen dan
prosedur pekerjaan. Selain tugas dan tanggung jawab, garis-garis wewenang pun
merangsang bekerja.
4. Asas Kesederhanaan
jelas. Karena tidak banyak pernik, suatu organisasi mudah dipahami leh setipa
orang yang terlibat dalam organisasi itu, sehingga efektiflah organisasi itu.
Setiap orang dalam organisasi harus memiliki wewenang yang sesuai dengan
18
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Agar setiap orang mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor, setiap
petugas harus menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu
orang atasan. Asas ini menjadi penting karena keraguan terjadi dan moral akan
jatuh jika seorang petugas bertanggung jawab kepada beberapa orang atasan
usaha dapat tercapai. Asas ini dapat terwujud dengan berbagai cara. Seorang
hendaknya dibatasi. Tidak ada rumus yang mujarab yang dapat menentukan
19
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB III
PELAKSANAAN PERKANTORAN MODERN
memahami lebih dahulu dua konsep yang berhubungan, yaitu data dan informasi.
1. Data
The Liang Gie (1976) menyatakan bahwa data adalah hal, peristiwa atau
keputusan. Data adalah ibarat bahan baku yang setelah diolah (diubah) menjadi
informasi. Sementara itu Gordon (1985) mendefinisikan data sebagai the raw
represents quantities. actions, things, etc. (data adalah bahan mentah/bahan baku
Dalam Webster's New World Dictionary, dinyatakan bahwa data adalah fact or
grafik, statistik dari mana kesimpulan dapat ditarik). Berikut akan kita bahas
tentang informasi.
2. Informasi
which reduces uncertainty about a future state or event. Sementara itu, Gordon
menyatakan bahwa information is data that has been processed into a form that
20
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
prospective decisions (informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk
dalam keputusan, baik sekarang saat ini maupun yang akan datang).
conveys usable knowledge (informasi adalah data yang mengandung arti dalam
dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan
mengandung arti bagi seseorang dalam pengambilan keputusan. Jadi, data hanya
akan menjadi informasi kalau mengandung arti. Jika tidak, maka tetap menjadi
a. tujuan penerima;
c. waktu;
f. semantik; yaitu hubungnan antara kata dan arti yang diinginkan, apakah
maksud dan tujuan disampaikannya data itu, yaitu untuk mengambil keputusan.
cuaca yang disiarkan setelah dunia dalam berita TVRI. Data atau informasi?
21
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Dari mana kita dapat melihatnya? Bukankah temperatur yang disiarkan itu hasil
dari pengolahan bahkan dengan alat bantu tertentu? Kapan ia mulai berlaku
menjadi informasi? Biasanya mulai pada tanggal dan jam tertentu. Kalau kita
mengacu pada pengertian bahwa informasi sebagai data yang telah diolah.
Bagaimana pendapat Anda? Kita harus ingat bahwa pertama, ada selang waktu
antara pemberitahuan data dan masa mulai berlakunya data itu, dan kedua,
terpengaruh oleh data? Perlu ditekankan di sini bahwa perilaku yang dimaksud
adalah perilaku dalam pengambilan keputusan. Dalam kaitan ini, terdapat selang
waktu, di mana 'the earliest data are yesterday's, the earliest decission is
today's, and the earliest outcome is tomorrow's. Jelas bahwa keadaan yang
incomplete (tidak lengkap), baik waktu maupun isinya. Sedang waktu (time lag)
karena data berasal dari waktu yang lalu dan masa berlakunya kemudian; sedang
isinya, yakni bahan baku/bahan mentah tidak akan mencakup setiap karakteristik
banyaknya informasi, maka informasi tidak pernah dan tidak akan pernah
yang akan diambilnya berdasarkan data yang ada di hadapannya, tetapi juga
keterampilan dan pengalamannya akan turut berperan besar, bahkan biasanya hal
menteri sekalipun.
22
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
sebagai pemberi pelayanan komunikasi dan perekaman. Definisi luas ini dapat
1. Menerima informasi
Contoh bentuk informasi yang diterima pada umumnya adalah surat, panggilan
2. Merekam informasi
Tujuan membuat rekaman adalah agar informasi dapat disiapkan segera apabila
menurut hukum, tetapi di samping itu, rekaman harus disimpan hanya untuk
3. Mengatur informasi
Informasi yang dikumpulkan oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama seperti
pada waktu diberikan. Data dikumpulkan dari berbagai sumber yang berbeda,
dalam bentuk yang paling baik dalam melayani manajemen, adalah suatu fungsi
yang paling penting dan yang harus dijalankan oleh staf yang terlatih dengan
23
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
4. Memberi informasi
khusus, dan informasi dapat diberikan secara lisan atau secara tertulis, misalnya
5. Melindungi Aset
Tugas kantor tidak akan terlaksana sepenuhnya jika terbatas hanya sekedar
tambahan tanggung jawab yaitu mengamati secara cermat dan melindungi hasil
rekaman yang vital, mengamankan uang tunai yang harus disimpan di brankas
perkantoran modern merupakan suatu gabungan yang amat teratur dari pegawai,
Efisiensi perlu dijadikan satu-satunya dasar pemikiran dan tujuan pokok bagi semua
berlebihan hanya untuk membuat draft ataupun konsep yang belum matang apalagi
24
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Efisiensi adalah suatu asas dasar tentang perbandingan terbaik antara usaha
dengan hasil yang dicapai. Ada 5 (lima) unsur sumber kerja sehubungan dengan
angka dan bukan huruf sehingga lebih mudah ditangkap oleh mata;
b. Pada pekerjaan yang tersusun atas beberapa langkah dan cukup ruwet
urut, dapatlah nomor urut itu ditulis dulu semuanya sampai selesai sehingga
diusahakan dengan mesin listrik (copy) yang dapat memutar sendiri secara
otomatis;
tertentu dan tidak ada tenaga yang terbuang sia-sia, misalnya bila ada
25
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
seorang pejabat yang ingin menemui pejabat lain sebaiknya menelpon lebih
dahulu tentang ada tidaknya sehingga tidak membuang tenaga dan waktu
secara sia-sia karena pejabat yang akan ditemui itu sedang tidak berada
ditempat.
terbengkalai;
b. Waktu kerja hendaknya selalu produktif, yaitu tidak ada waktu yang hampir
hendaknya menyusun acara dan jadwal kerja untuk setiap hari, setiap
minggu maupun jangka waktu yang lebih panjang sehingga waktu kerja
yang banyak, misalnya lemari, mesin tik dan peralatan lainnya. Hendaknya
lewat, memo-memo yang telah diselesaikan, bekas pita mesin tik & lain
sebagainya hendaknya tidak disimpan terus dalam laci meja kerja melainkan
26
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
harganya memang murah tetapi kegunaan atau daya tahan alat tersebut
sangat rendah sehingga tidak seimbang dengan alat lain yang harganya lebih
tinggi namun memiliki kualitas yang optimal dan jangka waktu lebih lama.
b. Bila perlu dan tidak menimbulkan beban kerja banyak, benda-benda sisa
27
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB IV
TEKNOLOGI PERKANTORAN MODERN
A. Pengenalan Awal
konsep OA berkembang menjadi Virtual Office atau Kantor Maya. Konsep Kantor
Maya adalah pekerjaan kantor dapat dilakukan di manapun di belahan bumi ini.
tantangan-tantangan extreem dari keadaan dunia masa kini dan mendatang seperti:
enam fungsi
Desain yang ideal dalam organisasi abad 21 akan tergantung pada kekuatan-
28
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Desain
Organisasi
B. Otomatisasi Perkantoran
kata mechanization dan computerization (Lernout & Hauspie Speech Products N.V.,
1. the use of automatic equipment to save mental and manual labour (penggunaan
stages (kendali otomatis dalam pembuatan suatu produk dengan tahapan yang
sistematis).
29
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
yaitu proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis.
sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan
30
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
fasilitas jaringan lokal (LAN). Istilah ini yang dipergunakan dalam keputusan
hal ini pergeseran dari teknologi manual kepada teknologi otomatis. Pakpahan
tenaga manusia kepada metode otomatis yang banyak melibatkan operasi mesin
31
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
1) Mesin tulis
2) Mesin penomor
3) Mesin dikte
4) Asahan pensil
1) Pembuka surat
2) Pemotong kertas
3) Mesin penjilid
5) Hechtmachine
1) Mesin jumlah
2) Komputer
3) Mesin hitung
1) Mesin stensil
32
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
4) Mesin offset
5) Mesin fotocopi
2) Facsimile
3) Teleprinter
1) Mikrofilm
2) Pelubang kertas/kartu
3) Penghancur kertas
secara cepat dan akurat, kebutuahn peralihan metode dari manual ke otomatis sudah
menjadi keniscayaan untuk segera dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta
merta meninggalkan seluruh proses manual dan memangkas tenaga kerja, sebab
otomatisasi.
informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari
orang yang berbeda di dalam maupun di luar perusahaan. Dengan kata lain
33
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik secara lisan maupun secra tertulis.
menciptakan istilah word processing untuk menjelaskan kegiatan devisi mesin tik
listriknya. Bukti nyata, pada tahun 1964-an, ketika IBM memasarkan mesin yang
disebut Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat
mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis.
Otomatisasi kantor digunakan oleh semua orang yang bekerja di dalam kantor. Pada
khususnya. (misal: Pembeli, wiraniaga, dan asisten staff khusus). Manajer dan
jadwal pertemuan.
34
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
bantuan teknologi secara optimal dan campur tangan manusia secara minimal.
1. Word Processing
komunikasi tertulis yang lebih efektif untuk diberikan kepada anggota lain.
mengedit dokumen adapun dokumen format yang bisa digunakan adalah .doc
.odt .rtf dan bisa export ke .pdf dengan sekali klik. Memiliki fitur pengolah kata
35
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
digunakan untuk membuat memo cepat, sangat stabil dan mampu untuk
membuat dokumen dengan banyak halaman serta banyak gambar dan judul
heading. Selain itu, kelebihannya adalah pengaturan formating untuk bullet and
2. Electronik Mail
penyimpanan.
a. Metode pengiriman
36
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
client. Surat elektronik yang kita kirim akan melalui beberapa poin sebelum
sampai di tujuan.
ia akan diberikan satu surat elektronik gratis. Surat elektronik yang diterima
37
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Etika dalam surat elektronik sama dengan etika dalam menulis surat biasa.
Ada surat elektronik yang isinya formal ada yang informal. Beberapa poin
penting:
terlalu besar (lebih dari 512 kB). Tidak semua orang mempunyai akses
a) dalam menjawab surat elektronik orang lain, kutip bagian yang kita
tanggapi saja, selain lebih jelas juga tidak memakan waktu / jatah
akses penerima.
b) Dalam mengutip tulisan orang ketiga, ingat hak cipta: kutip sesedikit
anda BERTERIAK.
38
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
3. Voice Mail
Voice mail persis sama dengan electronic mail. Perbedaannya bahwa anda hanya
yang telah dikirimkan kepada anda. Contoh software: Voice Connector adalah
aplikasi untuk menunjang komunikasi dalam bentuk suara dan teks dalam
dengannya dalam waktu yang sama tanpa harus menginterupsi atau menutup
aplikasi yang sedang dijalankan. Hal itu dimungkinkan karena software buatan
Keuntungan tersebut tentunya sangat mendukung bagi bisnis internet café dan
game center. Fitur lain yang dimiliki oleh Voice Connector adalah voice mail
dimana pengguna dapat menyimpan pembicaraan dan memutarnya lagi. Hal itu
39
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
dapat membantu dalam hal bisnis dan pendidikan. Selain itu, Voice Connector
juga dapat mengirimkan pesan teks. Keduanya baik itu koneksi suara dan teks
dapat digunakan secara P2P (phone to phone atau peer to peer) mode dan juga
bersamaan).
4. Electronic Calendaring
dan memanggil acara yang telah ditetapkan oleh manajer. Electronic calendaring
40
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
5. Audio Conferencing
fasilitas komunikasi audio dua arah. Contoh software: FireWire adalah adalah
merek dagang Apple sekaligus nama yang paling populer untuk standar kabel
data antar-muka berseri IEEE 1394. Sony memperkenalkan IEEE 1394 dengan
dan i.Link) sama-sama menunjuk pada jenis kabel data yang mampu mengirim
data dengan kecepatan sangat cepat, sampai pada rata-rata 400 megabit per detik
(Mbps). FireWire diklaim sebagai saluran penghantar data yang paling cepat dan
41
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
6. Video Conferencing
Video conferencing melengkapi signal audio dan signal video. Peralatan televisi
digunakan untuk mengirim dan menerima signal audio dan video. Orang yang
berada dalam suatu lokasi dapat melihat dan mendengar suara orang yang berada
kamera real-time (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa
diakses atau dilihat melalui World Wide Web, program instant messaging, atau
aplikasi video call. Istilah webcam merujuk pada teknologi secara umumnya,
42
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
sehingga kata web terkadang diganti dengan kata lain yang mendeskripsikan
memonitor keadaan jalan raya, cuaca dengan Weather Cam, bahkan keadaan
gunung berapi dengan VolcanoCam. Webcam atau web camera adalah sebuah
7. Computer Conferencing
proses terjadinya konferensi. Aplikasi ini hampir sama dengan electronic mail,
karena kedua aplikasi ini menggunakan hardware dan software yang sama.
8. Facsimile Transmission
khusus yang dapat membaca tampilan dokumen pada ujung channel komunikasi
dan membuat salinan atau copy di ujung yang lain. Fax sangat mudah
43
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Proses kerja
Proses kerja mesin faks diawali dengan keharusan bahwa penerima dan pengirim
harus memiliki mesin faks. Pengirim akan memasukkan dokumen yang hendak
dikirim ke bagian feeder mesin faks dan selanjutnya menekan nomor telepon
mesin faks yang dituju. Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan,
maka mesin faks akan melakukan scanning dengan membaca area yang sangat
kecil pada dokumen tersebut. Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi
suatu sinyal listrik untuk kemudian menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai
daerah gelap atau terang dengan menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk
terang. Sinyal listrik tersebut lalu ditransmisikan melewati saluran telepon dan
dan mengartikan sinyal listrik untuk membuat suatu dokumen yang persis sama
9. Video Text
materi tekstual pada layar crt. Materi tekstual dapat berbentuk naratif atau
yang luas, dari rumah tangga hingga perusahaan atau kantor-kantor besar.
44
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Perkembangan videoteks
database yang telah ada. Data terakhir pada pertengahan 1980-an, PRESTEL
b. ANTIOPE, diciptakan oleh badan penyiaran dan pos Perancis. Pada tahun
1986, lebih dari 2000 provider informasi dan jasa yang telah tergabung
finansial dan bank, 150 pedagang retail, dan sisanya tersebar dalam bidang
45
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
mereka harus menyimpannya dalam file agar informasi dapat dipanggil atau
yang diperlukan oleh dokumen kertas sampai sekitar 97%. Image storage and
Desktop publishing atau dtp adalah pembuatan output tercetak yang kualitasnya
hampir sama dengan yang dihasilkan oleh typesetter. Sistem desktop publishing
terdiri atas mikrokomputer dengan layar crt yang beresolusi tinggi, printer laser,
yang efektif.
Contoh:
buatan Microsoft Corporation, dan mulai pada versi Microsoft Office System
46
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
C. Virtual Office
lokasi geografis manapun selama tempat itu terhubung dengan lokasi tetap
menjaga profesionalisme bisnis. Istilah ini sering disamakan dengan “kantor pusat
bisnis” atau “eksekutif suite” yang menuntut confensional sedangkan sewa kantor
bisnis tidak lagi dalam bentuk hard copy, melainkan dalam bentuk elektronik.
Sebuah “ruang kerja” yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu
profesional atau pribadi tanpa memiliki “fisik” lokasi usaha. Kantor virtual
yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu kantor
virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di
47
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
tersebut bertujuan sebagai efisiensi kerja yang berujung pada penekanan biaya
tradisional.
hal pengurangan kantor secara fisik, maka yang dikurangi adalah wujud fisik
kantor berupa ruangan, meja kursi, maupun lemari arsip. Sebagai gantinya,
karyawan tetap dapat bekerja melalui kantor virtual. Keberadaan kantor virtual
ulang proses kerja dan persiapan kondisi karyawan tentunya akan melibatkan
proses manajemen yang cukup kompleks, terlebih bagi perusahaan yang selama
48
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
presentasi.
Aplikasi komersial pertama dari kantor virtual terjadi pada tahun 1994, ketika
Perusahaan ini diperluas di seluruh Amerika Utara dan sekarang dikenal sebagai
“Intelligent Office”.
virtual telah menyediakan layanan dan bantuan yang terkait dengan kantor fisik,
seperti alamat kantor yang bergengsi, layanan menjawab telepon profesional dan
Kantor virtual saat ini bukan hanya sebagai pemanfaatan ”ruang kerja” di dunia
49
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
bagi yang bekerja dari rumah, dan jarang bertemu atau bertatap muka dengan
klien.
c. Layanan Jawab / call center beroperasi dari lokasi terpusat untuk tujuan
klien.
kantor nyata di kota pilihan Anda, agar dapat digunakan untuk bertatap
alamat bisnis.
atau rapat.
broadband, fax, fotokopi, printer, fitur telepon tingkat lanjut, conference call,
50
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
sistem otomatis dengan resepsionis virtual hidup. Ini jenis layanan dapat
Secara spesifik ada lima keuntungan yang dapat diperoleh dengan keberadaan
kantor virtual:
d. Pengurangan halangan aktivitas kerja seperti hujan, jalan macet, tempat jauh
b. Akuntan
c. Pengacara
d. Hukum Perusahaan
e. Toko online
f. Dokter / Terapis
g. Bisnis konsultan
51
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
i. Kamar Dagang
j. Senior manajemen
k. Real estat
l. Perusahaan hipotek
n. Koleksi lembaga
o. Jaringan kelompok
p. Pelatih / instruktur
q. Inkubator
52
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB V
DESAIN INTERIOR
DALAM PERKANTORAN MODERN
ruang kerja yang digunakan oleh para pekerja. Dengan semakin berkembangnya
sebuah tuntutan untuk ruang kerja permasalah dalam bekerja akan menjadi sebuah
yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan kegiatan bekerja yang dijalankan.
Dengan semakin banyaknya jenis pekerjaan yang dijalani oleh berbagai macam
harus dipecahkan secara bijak dalam menciptkan ruang kerja yang nyaman bagi
Dalam merancang sebuah ruang kerja atau kantor ada beberapa hal yang
Jenis pekerjaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
menentukan jenis ruang kerja yang akan diaplikasikan untuk sebuah ruangan.
Dari sifatnya jenis pekerjaan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu ruang kerja
formal, ruang kerja kreatif, dan ruang kerja informal (Home Office) dari ketiga
jenis ruang kerja ini ada perbedaan yang sangat mendasar baik dari segi bentuk,
53
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Ruang kerja formal merupakan jenis ruang kerja yang berhubungan dengan
pekerjaan pada bidang-bidang formal yang sudah terikat dengan aturan yang
jelas, baik itu aturan dari standar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
maupun dari aturan yang berlaku secara umum di bidang industri atau pekerjaan
yang digeluti. Contoh ruang kerja formal ini adalah ruang kerja pada pusat
kerja kreatif merupakan ruang kerja yang lebih di peruntukan pada industri
kreatif yang lebih fleksibel dan bersifat lebih santai atau informal. Ruang kerja
kreatif lebih bersifat santai dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan dari
sesuai dengan tuntutan industri kreatif yang digelutinya, disini ruang kerja
kreatif tidak memiliki aturan baku yang mengikat karena segala sesuatu
disesuaikan dengan pengguna ruangan tersebut. Contoh ruang kerja kreatif ini
bagi arsitek, ruangan untuk bekerja seorang seniman, dan lain sebagainya.
Ruang kerja informal merupakan jenis ruang kerja yang dibuat berdasarkan jenis
dipersempit pada jenis ruang kerja yang ada di rumah atau biasa dikenal dengan
Kebutuhan akan fasilitas ruang kerja sangat bergantung pada jenis pekerjaan,
tetapi kesamaan disetiap ruang kerja ini adalah terdapatnya sambungan internet
maupun sebagai penunjang yang sangat penting untuk jenis ruang kerja ini.
54
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
2. Ukuran ruangan
Ukuran sebuah ruang kerja memiliki peranan yang sangat besar dalam
kerja dengan ukuran yang terbatas tetapi memiliki tuntutan ruangan yang sangat
di gedung bertingkat yang memiliki harga sewa yang mahal dan berada di lokasi
yang strategis. Untuk mengatasi permasalahan ukuran ruang ini ada beberapa
cara yang biasa dilakukan oleh desainer interior pada ruangan tersebut. Salah
satu diantaranya adalah dengan membuat sistem interior meja kerja yang biasa
yang dibuat dengan sistem ukuran modular yang seragam dan dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan ruang kerja sesuai dengan peruntukannya mulai dari
sehingga akan mengurangi penggunaan dinding masif untuk penyekat. Selain itu
penyimpanan data. Bila dahulu diperlukan peralatan bekerja yang besar maka
sekarang peranan komputer dengan ukuran yang semakin kecil telah dapat
Penyimpanan data yang selama ini dilakukan berupa arsip-arsip kertas yang
sangat banyak dan ukuran yang beragam dapat disimpan hanya dalam bentuk
softcopy nya berupa file-file yang bisa di berupa CD atau dimpan dalam hardisk
55
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
komputer, dengan cara ini tentunya akan menghemat tempat dan sistem
3. Pengguna ruangan
memutuskan jenis ruangan dan segala hal yang akan berhubungan dengan
pada hasil akhir interior ruang kerja yang akan di rancang nantinya. Dalam
berpengaruh pada pribadi dan karakter yang khas pada seseorang, salin itu status
dan kedudukan seseorang juga harus diperhatikan agar sebuah ruang kerja tidak
Hal ini sangat penting terutama pada interior seorang pimpinan yang akan
ruangan. Untuk seorang staff tentunya akan berbeda dengan seorang kepala unit
diatasnya. Perbedaan bisa berupa ukuran ruangan, jenis serta ukuran furniture,
sampai pada pemilihan material dan simbol tertentu pada ruangan. Hal ini
menjadi sangat penting terutama berkaitan dengan berbagai hal yang akan
Dalam sebuah bangunan kantor, dapat terbagi atas beberapa ruangan. Disini
ruangan-ruangan yang ada didalamnya bisa sangat bervariasi baik bentuk, ukuran
56
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
tersebut atas berbagai macam fungsi dan kebutuhan, dari sini maka prioritas akan
dipilih untuk ruangan-ruangan yang memerlukan perancangan khusus. Hal ini tentu
Ruang lobi merupakan ruang terdepan sebuah ruang perkantoran yang menjadi
muka dan ruang penyambutan setiap tamu yang datang ke kantor tersebut.
Ruang lobi ini sangat penting untuk dirancang dengan maksimal karena akan
berkaitan langsung dengan citra yang ingin ditampilkan pada semua orang yang
datang mengenai kantor serta perusahaannya. Sering kali ruang lobi ini menjadi
ruang yang akan membentuk opini orang yang datang mengenai filosofi,
karyawan, kinerja dan segala hal mengenai perusahaan atau institusi tersebut.
semua filosofi perusahaan kedalam bentuk interior utama yang menjadi muka di
ruang perkantoran yang akan dirancang. Kesalahan interpretasi dari filosofi akan
berpengaruh pada pencitraan orang yang datang ke kantor tersebut. Sebuah lobi
tetapi hal ini tidak boleh secara berlebihan karena bisa membuat orang terlalu
Pemilihan warna dan material untuk ruangan lobi ini sebaiknya mengikuti pada
57
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
warna yang menjadi warna dasar interior secara keseluruhan, hal ini untuk
perusahaan, seperti yang terdapat pada warna dasar lambang perusahaan. Hal ini
bermaksud untuk menjaga identitas yang akan melekat pada interior ruang lobi
terselubung yang ada pada interior ruangan. Ini biasanya dilakukan oleh
perusahaan atau institusi yang memiliki lambang dengan warna khusus. Pada
ruang lobi ini biasanya juga menjadi ruangan sebagai penerima tamu
(receptionist) yang menjadi sumber informasi untuk setiap tamu yang datang ke
receptionist hotel. Hal ini menjadi baku mengingat sebuah lobi akan
2. Ruang Tunggu
Selain lobi ruang lainnya yang menjadi ruang utama disebuah perkantoran
adalah ruang tunggu yang berupa ruangan dengan perangkat duduk dan
berfungsi untuk menunggu bagi setiap tamu yang datang ke kantor tersebut.
Sebuah ruang tunggu sama pentingnya dengan lobi karena menjadi ruang
terdepan kedua setelah lobi, bahkan ruang tunggu ini juga disatukan dengan
ruang lobi karena keterbatasan ruangan. Ruang tunggu merupakan ruang duduk
yang difungsikan untuk menunggu, tetapi ruang tunggu ini juga menjadi ruang
duduk yang dapat digunakan untuk bersitirahat sejenak setelah bekerja seharian
dan sekedar melepas penat. Pada ruangan ini biasanya ditempatkan seperangkat
58
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
fasilitas duduk seperti kursi atau sofa, pemilihan jenis fasilitas duduk ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran ruangan agar sesuai dan tidak
ruangan ini meskipun berfungsi sebagai ruang tunggu tetapi tidak selalu harus
ditempatkan fasilitas duduk yang nyaman, hal ini dimaksudkan agar tamu yang
Penempatan fasilitas duduk ini harus disesuaikan dengan jenis tamu yang akan
memiliki ruang tunggu lebih dari satu untuk membedakan jenis tamu-tamu
3. Ruang Rapat
berbagai kegiatan rapat, presentasi, bertemu klien atau kegiatan lainnya yang
memiliki interaksi sosial yang cukup tinggi dan melibatkan lebih dari dua orang
sesuai dengan citra perusahaan atau institusi. Sebuah ruang rapat yang memiliki
sifat umum lebih mengutamakan pada fungsi utama yang akan digunakan secara
bersama-sama baik untuk internal maupun dengan tamu dari luar. Ruang rapat
ini akan memberikan kesan dan citra tersendiri seperti halnya pada ruang lobi
dan ruang tunggu, karena ruang ini biasanya digunakan lebih sering oleh tamu-
tamu yang datang untuk rapat atau presentasi. Kebutuhan utamanya yang lebih
dengan kebutuhan seperti jumlah peserta rapat yang ideal serta kebutuhan
59
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
dengan sejumlah kursi yang jumlahnya disesuaikan dengan ukuran meja dan
pengguna ruangan tersebut. Dalam memilih jenis kursi pada ruangan ini
biasanya adalah kursi dengan tingkat kenyamanan yang baik karena akan
digunakan untuk waktu yang lama. Pemilihan jenis kursi ini juga dipilih dengan
bentuk serta ukuran yang sama, hal ini bertujuan untuk menyamakan posisi
setiap orang yang duduk di ruang ini dimanapun tempatnya berada meskipun
terkadang pada ruang rapat tertentu kursi pimpinan dirancang lebih istimewa
tetapi hal ini sudah mulai di tinggalkan. Fasilitas penunjang lainnya yang
diperlukan pada sebuah ruang rapat adalah papan tulis (white board), proyektor,
LCD dan lain sebagainya. Semua perlengkapan ini ditujukan untuk penunjang
fasilitas penunjang ini harus direncanakan dari awal agar bisa tampil maksimal
dan tidak menggangu tatanan interior ruang dan saling melengkapi serta mudah
segi keamanan.
seperti halnya ruang-ruang lain yang menjadi muka atau citra sebuah perusahaan
atau institusi. Meskipun hal ini terkadang diabaikan karena kendala biaya tetapi
hal ini tentunya bisa disiasati dengan penggunaan material yang murah dan yang
sudah ada. Dengan merancang ruang kerja karyawan maka diharapkan akan
60
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
merasa kantor sebagai rumah keduanya dan membuat mereka merasa nyaman.
Dalam merancang ruang kerja karyawan ini biasa di dahului dengan ruang kerja
karyawan yang berada pada bagain depan dan terlihat secara langsung dari
bagian umum yang biasa dilalui oleh tamu, sedangkan untuk bagian paling
belakang biasanya tidak terlalu diperhatikan. Hal ini karena bagian belakang
merupakan bagian yang tidak terlalu penting seperti untuk gudang, toilet atau
pantry.
Pada sebuah kantor di suatu perusahaan atau institusi, peranan seorang pimpinan
fasilitasnya. Sebuah ruang kerja yang representatif tentunya suatu hal yang wajib
untuk seorang pimpinan karena akan berkaitan tidak hanya dengan kinerja tetapi
institusi yang dipimpinnya. Di ruang ini nantinya seorang pimpinan akan banyak
menerima tamu yang datang, dengan begini maka akan citra seorang pimpinan
juga akan terlihat dari interior ruang kerjanya. Ruang kerja pimpinan ini juga
akan menjadi simbol kekuasaan tertinggi pada perusahaan atau institusi yang
dipimpinnya baik terhadap karyawannya maupun tamu dari luar yang datang
Kebutuhan ruang kerja pimpinan ini akan sangat bergantung pada prbadi
pimpinan selain kebutuhan standar ruang kerja pada umumnya seperti meja dan
61
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
kursi kerja yang disesuaikan dengan posisinya, seperti ukuran kursi yang dipilih
meskipun pimpinan tersebut memiliki ukuran fisik yang tidak besar. Selain itu
fasilitas pendukung seperti komputer, printer, telepon, mesin faksimili dan lain
pimpinan untuk menunjang kinerja pimpinan dan menjadi nilai tambah untuk
62
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB VI
ANALISA SERAGAM SEBAGAI SIMBOL
ORGANISASI MODERN
A. Pengertian Awal
pegawai negeri, sipil atau ABRI. Pegawai swasta pun bertambah banyak yang
dari berbagai alasan. Pertama, Adanya sikap pragmatis sebagai penanda identitas
personal. Faktor yang memungkinkan hal ini adalah karena perusahaan yang besar
dan sangat sulit untuk menghafal orang satu persatu, maka salah satu cara untuk
profesi dan institusi, misalnya para jurnalis yang ditugaskan kantornya untuk sebuah
membangun trust pihak lain. Kita bisa langsung lebih mudah percaya terhadap
orang yang datang ke rumah dengan memakai seragam, seperti: petugas keamanan
langsung terhadap pentingnya menunjukkan identitas dan trust kepada pihak luar,
seragam kerja juga dipakai untuk penanda job title di tingkat internal. Misalnya ada
perusahaan yang membedakan seragam kerja untuk staff, supervisor, dan manajer.
63
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Seragam itu bisa membuat orang lebih pede, tetapi juga bisa sebaliknya. Bisa
membuat orang merasa bangga dengan statusnya, tetapi juga bisa sebaliknya.
Karena itu, sebelum seragam kita wajibkan, perlu dipikirkan secara seksama
terutama terkait dengan sejauhmana seragam kerja itu nantinya memberi kontribusi
dan kepentingan perusahaan terhadap pihak luar yang terkait. Jangan sampai malah
B. Ekspresi Budaya
Melihat acuan manajemen pada umumnya, tujuan seragam itu bukan untuk
dan kepribadian individu dalam formula kolektif pada waktu dan kondisi tertentu.
Dengan kata lain, seragam kerja itu harus menjadi sarana menciptakan budaya kerja
yang dianut oleh organisasi. Semua bentuk organisasi memiliki budaya. Bedanya,
ada yang kuat dan ada yang lemah. Budaya kuat adalah perilaku kolektif yang sudah
Sedangkan budaya lemah adalah budaya yang tidak sinkron sama sekali
kop surat, atau tertulis di tembok, tapi perilaku operasinya bertentangan. Fungsi
yang kuat haruslah terjadinya sinkronisasi antara nilai, paradigma dan standar.
Lebih-lebih jika cakupannya (coverage area) luas, good willnya lemah, apalagi
64
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
jika political will-nya tidak jelas. Ini mungkin malah bisa dibilang mustahil. Karena
itu, apapun yang bisa kita jadikan sebagai tool untuk membangun budaya yang kuat,
perlu kita pakai, termasuk seragam kerja. Memang, kalau melihat hasil kajiannya
Edgard Schein (Organization Leadership and Culture: 1992), tentang budaya kerja,
kapasitas seragam dalam kaitannya dengan budaya itu masih pada kategorisasi level
terendah.
Schein membagi kultur perusahaan menjadi tiga lapisan. Ada yang ia sebut
Value. Seragam termasuk Artifact atau lambang dari kultur perusahaan yang belum
tentu merefleksikan kultur perusahaan itu. Belum tentu orang yang pakai seragam
misal, salah satu BUMN, departemen pemerintah, bank swasta, atau institusi
pendidikan tertentu, menjalankan nilai-nilai yang dianut. May be Yes and may be
NO. Meski demikian, secara kasat mata, kita berharap melihat orang yang memakai
Sedangkan untuk Espoused Values adalah budaya yang dibentuk dari nilai-
peraturan, atau baru mulai ditransfer melalui usaha-usaha yang sadar dan terencana.
Misalnya pegawai bank yang dipaksa oleh rule perusahaan harus senyum
Level kultur yang paling tinggi adalah ketika nilai-nilai, filosofi, strategi,
atau berbagai kode organisasi itu sudah menjadi seperti udara yang kita pakai untuk
reflek, sudah membudaya, tak merasa seperti diatur, sudah menjadi Basic
65
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Kalau melihat gambar di atas, seragam kerja itu bisa kita pakai sebagai jalan
atau jembatan menuju Espoused Values, entah melalui peraturan atau perumusan
standar operasi (SOP) atau melalui makna di balik lambangnya. Jika terus kita
gesekan, pelatihan, dan lain-lain, pasti lama kelamaan akan menjadi Basic
Assumption. Atau juga bisa sebaliknya. Seragam kerja dapat kita jadikan sebagai
alat untuk mempertegas budaya organisasi yang sudah melekat namun belum
ternyatakan melalui rumusan atau lambang. Banyak perusahaan atau lembaga yang
66
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB VII
PEMBAGIAN KERJA BERDASARKAN
KATEGORISASI GENDER
domestik. Peminggiran perempuan dalam masyarakat patriarkhi dilihat dari sisi pola
pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan terwujud dengan sangat jelas,
sangat sedikit mendapatkan penghargaan. Hal ini diakibatkan oleh kontruksi sosial
berdasarkan tubuh perempuan dan laki-laki. Pembagian yang tidak seimbang ini
banyak dirasakan oleh kaum perempuan hingga melahirkan beban kerja. Dengan
B. Definisi Gender
karena masih ada kesamaan dalam mengartikan sex. Sedangkan Nasaruddin Umar
laki-laki dan perempuan dilihat dari segi sosial budaya. Gender dalam arti tersebut
67
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin
tertentu, dengan (alat) tanda-tanda tertentu pula. Alat-alat tersebut selalu melekat
pada manusia selamanya, tidak dapat dipertukarkan, bersifat permanen, dan dapat
dikenali semenjak manusia lahir. Itulah yang disebut dengan ketentuan Tuhan atau
secara sosial maupun kultural. Misalnya perempuan itu dikenal lemah lembut,
cantik, emosional dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan
perkasa. Ciri dari sifat itu merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh kedua belah
fihak. Artinya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, dan keibuan. Sementara
itu juga, ada perempuan yang kuat, rasional dan perkasa. Perubahan ciri dari sifat-
sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain.
differences) antara manusia laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang
ketentuan Tuhan yang tidak dapat diubah sehingga perbedaan tersebut dianggap
kodrati. Untuk memahami perbedaan antara seks dan gender dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
68
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
perempuan atas dasar perbedaan tersebut. Pada pembagian kerja gender atas jenis
kelamin di mana laki-laki dan perempuan melakukan jenis pekerjaan yang berbeda
dan pembagian ini dipertahankan serta dilakukan secara terus menerus. Pembagian
kerja berdasar gender tidak menjadi masalah selama masing-masing pihak tidak
merugikan atau dirugikan. Namun dalam realitas kehidupan telah terjadi perbedaan
peran sosial laki-laki dan perempuan di atas melahirkan perbedaan status sosial di
69
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
sosial.
Maskulinitas)
maskulinitas berada pada dua kutub yang berlawanan. Pemikiran ini kemudian
sifat yang berada dalam domain feminin dan domain maskulin tidak berhubungan
satu dengan yang lainnya (sifat feminin bukan merupakan lawan dari sifat maskulin,
dan sebaliknya).
disebutkan tadi tidak berkorelasi sama sekali, sehingga sifat-sifat dalam domain
feminin dan domain maskulin pun tidak perlu memiliki korelasi yang kuat satu
dengan yang lainnya. Sebagai jawaban atas kritik terhadap pendapat Constantinople,
lahirlah dua alat ukur, yaitu Bem Sex Role Inventory (BSRI) dan Personal Attributes
Pada kedua alat ukur ini terdapat dua kelompok sifat-sifat yang diharapkan
70
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Feminim Maskulin
1. Tidak terlalu agresif 1. Sangat Agresif
2. Tidak terlalu mandiri 2. Sangat mandiri
3. Sangat emosional 3. Tidak terlalu emosional
4. Tidak menyembunyikan perasaan 4. Hampir selalu menyembunyikan
5. Sangat subyektif perasaan
6. Sangat mudah terpengaruh 5. Sangat obyektif
7. Sangat penurut 6. Tidak mudah terpengaruh
8. Sangat tidak suka matematika dan sains 7. Sangat dominan
9. Sangat pasif 8. Menyukai matematikan dan sains
10. Tidak suka persaingan 9. Sangat aktif
11. Sangat tidak logis 10. Sangat suka bersaing
12. Senang berada di rumah 11. Sangat logis
13. Kurang memiliki skill berbisnis 12. Senang berada di luar rumah
14. Mudah sakit hati 13. Sangat berbakat dalam berbisnis
15. Tidak suka petualangan 14. Tidak mudah sakit hati
16. Sulit membuat keputusan 15. Sangat menyukai petualangan
17. Mudah menangis 16. Mudah membuat keputusan
18. Hampir tidak pernah bertindak sebagai 17. Tidak pernah menangis
pemimpin 18. Selalu bertindak sebagai pemimpin
19. Tidak terlalu percaya diri 19. Sangat percaya diri
20. Tidak suka bertindak agresif 20. Terkadang bertindak agresif
21. Tidak terlalu ambisius 21. Sangat ambisius
22. Sangat tergantung 22. Tidak terlalu tergantung
23. Tidak berbicara secara terbuka tentang 23. Berbicara terbuka tentang seks
seks kepada laki-laki kepada laki-laki
24. Tidak menggunakan kata-kata kasar 24. Terkadang menggunakan kata-kata
25. Sangat lembut kasar
26. Sangat memahami perasaan orang lain 25. Sangat kasar
27. Sangat religius 26. Tidak terlalu memahami perasaan
28. Sangat memperhatikan penampilan orang lain
dirinya 27. Tidak terlalu religius
29. Sanagat pendiam 28. Tidak terlalu memperhatikan
30. Sangat membutuhkan rasa aman penampilan dirinya
31. Menyukai karya seni dan karya sastra 29. Sangat ceria
32. Mudah mengungkapkan perasaan 30. Tidak terlalu membutuhkan rasa
secara lembut aman
31. Tidak menyukai karya seni dan
karya sastra
32. Tidak mudah mengungkapkan
perasaan dengan lembut
bukan juga perempuan. Akan tetapi gender merujuk pada konsep suatu budaya
71
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Karena masyarakat budaya itu beragam dan dinamis: maka peran/ status/
gender: juga beragam/ bisa berbeda dan bisa berubah walaupun dalam masyarakat
budaya yang sama. Faktor-faktor seperti suku bangsa, kelas sosial-ekonomi, usia,
72
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
peran-peran sosial dalam kehidupan baik dalam keluarga masyarakat, dan dalam
pembangunan.
daya manusia maupun sumber daya alam dan peran pengambilan keputusan dan
lain sebagainya.
berbagai kegiatan baik sebagai pelaku maupun sebagai pemanfaat dan penikmat
hasilnya.
keduanya (laki-laki dan perempuan) yang kemudian dikenal dengan istilah "relasi
gender". Dari relasi yang berkeadilan gender akan muncul peran-peran "komunitas"
antara keduanya yang dapat dilakukan sepanjang tidak melampaui kodrat keduanya,
baik peran domestik maupun peran publik, misalnya merawat dan mendidik anak,
sebagainya.
Mead dalam Hadar (1989: 32) mengatakan bahwa sesungguhnya pria dan
wanita adalah makhluk yang belajar berperilaku, mereka sebagai orang dewasa
didapatkan dari proses belajar di masa kecil akan terus mengiringi pola tingkah laku
73
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Pembagian kerja secara seksual oleh laki-laki dan perempuan telah menjadi
kesepakatan masyarakat awam atas tubuh perempuan dan tubuh laki-laki, sehingga
akan muncul nilai-nilai dan norma yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan,
baik dalam keluarga dan lembaga masyarakat. Pada umumnya anak laki-laki
berorientasi pada jenis pekerjaan yang biasa dilakukan setiap hari sedangkan anak
tuntutan keadilan bagi kaum perempuan yang dikenal dengan konsep ”emansipasi”.
disesuaikan dengan keberadaan laki-laki yang terlalu berkuasa dalam segala aspek
itu, peran gender yang tercipta juga akan membuat kondisi yang keruh, karena tidak
adanya penghargaan, pengertian, dan pemahaman yang selalu merujuk pada aturan
yang dilakukan bertahun-tahun diserap dan menjadi baku dalam pola pikir
gender yang tidak seimbang ini lebih dirasakan oleh kaum perempuan daripada
kaum laki-laki yang tidak memiliki banyak tuntutan dan aturan. Hal ini
bahwa sektor domestik adalah kodrat perempuan. Peran gender yang dibedakan
oleh masyarakat tersebut mempunyai sifat yang dinamis, atau dapat dikatakan dapat
74
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
berubah dalam strata ataupun kondisi sosial yang berbeda-beda dalam masyarakat.
Dalam konteks ini, peran gender yang maksud adalah peran gender yang erat
kaitannya dengan pembagian kerja. Secara alami, laki-laki dan perempuan dilihat
sebagai sumber daya manusia yang harus mendapatkan perlakukan yang sama.
Berpatokan pada pembagian kerja gender yang seimbang yang terjadi dalam
konsep pembagian kerja yang jelas di antara keduanya. Kekaburan pembagian kerja
pada keluarga petani ladang ini terjadi karena dimasukinya sektor domestik oleh
kaum laki-laki. Demikian pula sebaliknya, sektor publik yang dipantaskan bagi laki-
laki juga dimasuki oleh perempuan (istri), sehingga dalam pembagian kerja tersebut,
laki-laki dan perempuan dapat memasukinya dan melakukan berbagai aktifitas, baik
75
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB VIII
MEMBANGUN CITRA ORGANISASI
MELALUI PERAN PUBLIC RELATION
A. Pengertian Citra
suatu obyek. Obyek yang dimaksud bisa berupa orang, organisasi, atau kelompok
orang. Jika obyek itu organisasi, berarti seluruh keyakinan, gambaran, dan kesan
Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible), tidak nyata , tidak bisa
digambarkan secara fisik dan tidak dapat diukur secara matematis, karena citra
hanya ada dalam pikiran. Walaupun demikian, wujudnya bisa dirasakan dari hasil
penilaian baik atau buruk , seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun
negatif yang datang dari publik (khalayak sasaran ) dan masyarakat luas pada
umumnya. Citra bisa diketahui, diukur dan diubah. Penelitian mengenai citra
organisasi (corporate image) telah membuktikan bahwa citra bisa diukur dan
diubah, walaupun perubahan citra relatif lambat. Dengan kata lain suatu citra akan
bertahan cukup permanen pada kurun waktu tertentu (Sutisna, 2001: 330).
Setiap organisasi mau tidak mau memiliki citra di masyarakat. Karena citra
ada di benak masyarakat, maka salah satu hal yang harus dilakukan pimpinan
organisasi adalah menjaga jangan sampai karena berbagai macam sebab, mayoritas
menimbulkan citra negatif. Citra negatif akan merugikan organisasi karena citra
76
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam mengambil berbagai
keputusan penting seperti antara lain: membeli barang atau menggunakan jasa yang
Citra perlu dibangun secara jujur agar citra yang dipersepsikan oleh publik
adalah baik dan benar, dalam arti ada konsistensi antara citra dengan realitas. Citra
tidak bisa dibangun dengan kebohongan informasi. Ketika tidak ada konsistensi
antara kinerja nyata dan citra yang dikomunikasikan, realitas akan menang.
Komunikasi organisasi yang dirasakan tidak dipercaya, akan merusak citra bahkan
mungkin lebih parah lagi. Jadi, membangun citra di atas informasi yang tidak benar,
tidak akan mampu menaikkan citra, malah sebaliknya citra akan menjadi rusak.
Dengan demikian, sebenarnya image adalah realitas, oleh karena itu pengembangan
sebenarnya.
pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu. Pendapat dan keinginan, apabila tertuju
pada suatu isu tertentu akan menimbulkan sikap (attitude) tertentu yang dapat
timbul sebagai public opini. Publik opini harus dibentuk melalui komunikasi yang
bagus, umumnya menikmati enam hal yaitu: (1). Hubungan yang baik dengan para
pemuka masyarakat, (2). Hubungan positif dengan pemerintah setempat, (3). Rasa
kebanggaan dalam organisasi dan diantara khalayak sasaran, (4). Saling pengertian
77
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal dan (6). Meningkatkan
B. Konsep PR
”trend” manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat dari
saat ini juga dipersepsi sebagai ”dunianya” perempuan cantik, pria necis, glamour,
menarik, wangi, memiliki relasi yang luas, sehingga untuk menjadi seorang PR
Baskin, Aronoff dan Lattimore, 1997:5). Senada dengan Grunig, Jefkins melihat PR
terdiri dari seluruh kegiatan komunikasi yang terencana dengan semua publiknya
PR merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal
balik dalam rangka mendukung fungsi dari tujuan manajemen dengan meningkatkan
kegiatan PR adalah komunikasi dalam bentuk komunikasi dua arah. Di satu sisi,
78
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
publik organisasi.
oleh Cutlip, Center dan Broom (1994:6), ” the management function that establishes
publics on whom its success or failure depend”. Cutlip dkk melihat PR sebagai
modern, maka secara struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan
kini adalah konsep yang menekankan pentingnya komunikasi dua arah, menurut
pandangan organisasi atau seni sikap publik, tetapi untuk melakukan rekonsiliasi
maupun perilaku perusahaan yang punya signifikan sosial. Jadi di sini PR berfungsi
79
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
dasar penerimaan publik terhadap sebuah organisasi. Hal ini berarti, PR sebuah
informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada
perusahaan.
kepentingan umum.
80
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
publik.
sampai dimana telah terciptanya persepsi positif masyarakat dan citra organisasi
yang didambakan.
organisasi dan lingkungannya. Dengan harmoni, saling pengertian yang lebih baik
dan menguat. PR memiliki visi membangun dan memelihara citra organisasi sebagai
korporasi yang berhasil, baik secara ekonomi maupun sosial. Karena korporasi yang
berhasil, akan diterima masyarakat sebagai bagian dari aset mereka, aset suatu
bangsa/negara.
81
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
sarana, alat, yang dipilih sesuai dengan tujuan komunikasi dan sasaran khalayak.
Maka Salah satu hal yang menarik di abad 21 adalah Public Relations (PR) atau
hubungan masyarakat (humas). Ini disebabkan oleh fungsinya yang makin dirasakan
perguruan tinggi, partai politik, maupun organisasi nirlaba. Fungsi utama PR adalah
82
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB IX
TEKNIK-TEKNIK KORESPONDENSI
Manusia tidak terlepas dari saling memberikan informasi, baik secara lisan
maupun secara tertulis. Informasi secara lisan terjadi jika si pemberi informasi
informasi melalui telepon, radio, dan melalui televisi masih tergolong ke dalam
pemberian informasi secara lisan. Selanjutnya, informasi secara tertulis terjadi jika
informasi dan tidak mungkin menggunakan media seperti tertera di atas. Sarana
komunikasi tertulis yang biasa digunakan untuk keperluan seperti yang digambarkan
di atas terdiri atas beberapa macam, salah satunya adalah surat. Sedangkan teknik
korespondensi.
yang diartikan sebagai proses penyampaian warta atau transfer informasi dari satu
pihak kepada pihak lain yang dapat di lakukan dengan lisan, tulisan, gambar,
E. Zaenal Arifin (1996:.2) memberi batasan : surat adalah salah satu sarana
komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan dari satu pihak, (orang, instansi,
atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi). Apabila surat
dari satu pihak kepada pihak lain itu berisi informasi yang menyangkut kepentingan
83
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
tugas dan kegiatan instansi yang bersangkutan, surat semacam itu disebut surat
atau informasi. Akan tetapi secara khusus fungsi surat dapat disebut sebagai berikut:
1. Surat dinas sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan
pengirimnya;
2. Surat dinas sebagai alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat
3. Surat dinas sebagai pedoman kerja, seperti surat keputusan atau surat instruksi;
4. Surat dinas sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama surat-surat
perjanjian;
5. Surat dinas sebagai alat bukti tentang yang dikomunikasikan, yang selanjutnya
informasi yang terlewat, tertinggal atau lalai tidak termuat dalam surat yang
suratnya termuat informasi yang mestinya tidak atau belum perlu disampaikan.
melalui surat adalah yang paling tepat, maka langkah teknis yang berikutnya adalah:
84
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
2. Pengumpulan data/informasi;
5. Penyelesaian.
Untuk hal-hal yang sifatnya rutin dan setiap kali surat yang ditulis
mengandung informasi yang relatif sama berulang kali, biasanya dibuat formulir
D. Bagiang-bagian Surat
satu pembagian misalnya dengan menyebutkan: bagian kepala, bagian tubuh dan
memudahkan secara langsung bagian-bagian surat ini dengan rinci, maka diuraikan
sebagai berikut:
1. Kepala surat;
2. Tanggal surat;
3. Nomor surat;
4. Sifat surat;
5. Lampiran;
7. Alamat dalam;
8. Kalimat pembuka;
9. Isi surat;
85
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
13. Tembusan;
14. Initial.
harus diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh penyelenggara kegiatan organisasi yang
penggunaan dan teknik pengetikan bagian bagian surat ini dimuat dalam Keputusan
surat itu termuat dalam format tertentu membuat perbedaan-perbedaan bentuk surat
yang biasa disebut juga dengan istilah "style". Bentuk atau "style" surat dalam suatu
86
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
87
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
88
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
89
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
90
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
obyektif, yaitu kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, singkat, dan enak dibaca.
Kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa adalah kalimat yang tidak menyimpang
dari kaidah yang berlaku. Kalimat itu sekurang-kurangnya memiliki subjek dan
predikat. Selanjutnya, kalimat yang digunakan adalah kalimat yang tidak bertele-tele
atau tidak berbelit-belit. Namun, tidak berarti bahwa unsur-unsur yang wajib ada
dalam sebuah kalimat itu boleh dihidangkan. Kemudian, kalimat yang enak dibaca
adalah yang sopan dan simpatik, tidak bernada menghina atau meremehkan
pembaca.
Setiap gagasan disusun dalam satu paragraf yang utuh, yakni paragraf yang
memenuhi syarat adanya kesatuan dan kepaduan. Dengan kata lain, gagasan yang
sama tidak dituangkan dalam beberapa paragraf. Sebaliknya, beberapa gagasan yang
jika kalimat-kalimat yang Anda susun saling berhubungan, dan saling berkaitan.
Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf akan saling berhubungan dan akan saling
berkaitan jika diikat dengan pengait paragraf, yang berupa ungkapan penghubung
antar katimat, seperti Selanjutnya, selain itu, sebaliknya, namun, dan oleh sebab itu,
diikat dengan kata ganti, seperti itu, ini, nya, dan tersebut, atau diikat dengan
91
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB X
MANAJEMEN KEARSIPAN
A. Pendahuluan
secara cepat, tepat dan akurat dalam rangka menunjang pengambilan keputusan,
informasi yang tepat melalui kegiatan pengorganisasian pekerjaan. Oleh karena itu,
manajemen arsip merupakan salah satu fungsi penting dalam setiap kegiatan.
Dikatakan lebih lanjut bahwa manajemen arsip dinamis dalam masyarakat informasi
B. Pengertian Arsip
dimana penyebutan arsip tersebut dapat ditinjau dari beberapa bahasa yang ada
sebagai berikut:
Kemudian dari kata arche berkembang menjadi kata “ta archia” yang
berarti catatan. Adapun arsip tersebut menurut istilah KBBI sebagai berikut:
92
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
“Arsip adalah dokumen tertulis (surat, akta, dsb), lisan (pidato, ceramah, dsb), atau
bergambar (foto, film, dsb) dari waktu lampau, disimpan dalam media tulis (kertas),
elektronik (pita kaset, pita video, disket komputer, dsb), biasanya dikeluarkan oleh
mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang
archive memiliki arti public record; place in which these are kept.(dokumen umum;
diartikan sebagai kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, berencana, karena
mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan
kembali.
Pusat Sumber
Ingatan Informasi
Alat
Pengawasan
Perencanaan Penilaian
Penganalisaan Pertanggungjawaban
93
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Dalam manajemen arsip dinamis saat ini dapat dilihat melalui dua model,
yaitu model life cycle dan model records continumm. Pada dasarnya kedua model
tersebut saling mendukung dan membantu dalam membentuk dan membangun suatu
Model ini secara nyata memisahkan fase (manajemen arsip dinamis dan manajemen
manajemen arsip dinamis dan manajemen arsip statis menjadi suatu keterpaduan
kepentingan publik.
Ada empat dimensi yang tercakup dalam model records continuum, yaitu: 1)
memori bisnis organisasi dan fungsi sosial; dan 4) dimensi untuk pengelolaan arsip
94
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Life Cycle
mengelola dokumen kertas secara
Model manual
Records Continum
mengelola arsip elektronis
Model
penciptaan
penyerahan pengurusan
ke Arsip dan
Nasional pengelolaan
penyimpanan
dan referensi
penjagaan
pemusnahan penyusutan
b. Pengurusan dan pengolaan merupakan alur dimana surat masuk atau ke luar
diregistrasi atau diagenda sesuai sistem yang telah ditentukan. Setelah itu
95
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
(penataan berkaas) dan kalau perlu dicari kembali atau ditemukan kembali.
lakukan secara total yaitu dengan cara membakar habis, di cacah atau dengan
cara lain sehingga tidak dapat di kenal lagi baik isi maupun bentuknya. Arsip
f. Memindahkan dokumen
g. Menyimpan dokumen
h. Mengindeks Dokumen
i. Mengontrol akses
j. Retensi Dokumen
1. Definisi Filling
mengklasifikasi, mengatur, dan menyimpan arsip, agar arsip tersebut dapat secara
mengkarakteristikkan file tersebut. "File to find", adalah suatu ungkapan klise, yang
paling tepat. Tanpa pengorganisasian yang cermat, filling dapat menjadi sesuatu
kegiatan pencarian terhadap sesuatu yang tersembunyi, yang tidak ada tempat lagi
secara tidak baik dan ceroboh dapat merupakan suatu pemborosan yang jumlahnya
96
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
dapat mencapai beratus-ratus juta rupiah. Apa yang lebih bermakna penting bahwa
memelihara filling pada tingkat minimal, keputusan yang baik harus dilakukan
dalam memilih arsip yang akan disimpan. Tidak semua harus difile, hanya arsip
yang penting untuk kegiatan organisasi/perusahaan yang efisien. Materi yang akan
disimpan dalam file berasal dari dua sumber: (1) arsip yang berasal dari luar
tagihan; dan (2) arsip yang berasal dalam organisasi/perusahaan, seperti surat keluar,
organisasi/perusahaan biasanya kopi karbon/tembusan atau foto kopi dari yang asli.
2. Sistem Filling
3) nama tempat, 4) masalah, 5) kronologis. Ada lima dasar pokok sistem untuk
a. Sistem Alphabetis
Sistem abjad adalah dasar dari sistem-sistem yang lain. Dinamakan sistem abjad,
berdasarkan nama perusahaan, nama orang, nama instansi, nama tempat atau
nama barang. Sistem abjad adalah sistem yang tertua, langsung, dan yang paling
indeks yang digunakan sebagai petunjuk jika akan menyimpan dan menemukan
selembar arsip. Manfaat utama adalah langsung dan sederhana, sesederhana kita
97
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
berkaitan dengan segi hukum dan masih banyak lagi yang lain. Melalui sistem
dibutuhkan.
1) Mengabjadkan
dapat berjalan dengan lancar, maka harus dibakukan peraturan untuk diikuti
penataan berkas berdasarkan abjad dengan mengikuti urutan huruf latin "a"
sampai "z", tetapi dibutuhkan aturan yang standar dalam menangani berbagai
pemerintah non departemen. Unit adalah setiap bagian nama yang digunakan
pertama, memilih kata tangkap (Captions) di mana arsip harus difile; dan
kedua, menentukan urutan yang sesuai kata-kata dalam kata tangkap itu.
Jelas, aturan standar harus diamati oleh setiap siapa saja dalam menyeleksi
dan mengatur kata tangkap. Jika setiap orang yang melaksanakan filling
98
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
tangkap (Caption) adalah suatu nama atau nomor yang digunakan untuk
suatu surat disimpan dalam file PT Semen Batu Raja, nama perusahaan
adalah kata tangkap. Dalam Sistem Abjad, kata tangkap adalah nama-nama
sistem kronologis kata tangkap ialah tanggal. Paling tidak, ada 20 standar
a) Istilah Mengindeks
b) Aturan Mengindeks
unit pertama dalam setiap nama, huruf demi huruf. Unit kedua
orang dalam urutan ini: nama keluarga, marga atau nama akhir, pertama;
nama pertama, dan nama tengah; kedua, kalau ada yang ketiga.
Untuk menerapkan sistem subyek ini, kita harus menentukan terlebih dahulu
99
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
4) Keuangan; 5) Gaji.
Sistem filling surat/arsip berdasarkan pada kode nomor sebagai pengganti nama
orang atau instansi, sehingga disebut sistem nomor (numeric filling system).
hanya saja nama-nama orang atau instansi diganti dengan kode nomor.
1) Buku Besar
Untuk memfile surat/arsip diperlukan dua map, yaitu map campuran dan
pemakaian map. Surat masuk dan keluar dari dan kepada koresponden yang
belum lebih dari dan lima akan dicampur menjadi satu dengan surat-surat
2) Indeks
Yang dimaksud dengan indeks di sini adalah alat bantu untuk mengetahui
nomor file yang diberikan kepada suatu koresponden atau nama, jika nomor
urut abjad, agar mudah dicari. Indeks dibuat dalam bentuk kartu (dibuat dari
kertas karton manila dengan panjang 12,5,cm dan lebar 7,5 cm) dan
3) Buku Nomor
Buku nomor adalah buku yang memuat nomor-nomor yang sudah digunakan
100
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
suratnya belum mencapai lima, tentu saja belum dicantumkan pada buku
nomor ini. Untuk memfile kartu, maka setiap kartu dari setiap nama
d. Sistem Geografis
filling sistem geografis ini Anda dapat menggunakan nama daerah wilayah
Sistem filling ini digunakan untuk filling arsip yang disusun menurut urutan
tanggal masuk dan keluarnya arsip atau surat itu. Surat-surat atau arsip yang
masuk lebih akhir ditempatkan dalam filling yang paling depan, sekretaris tanpa
mengelompokkan surat-surat atau arsip yang difile itu dalam bulan-bulan setiap
sehingga masih dapat disatukan segala macam masalah dalam satu file dalam
setiap bulan. Tetapi, jika kegiatan atau aktivitas pimpinan itu berkembang
Sistem filling yang terbaik untuk suatu kantor adalah sistem yang benar-
101
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
arsip.
102
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
BAB XII
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN RAPAT
A. Pengertian Rapat
orang; suatu sidang yakni kumpulan orang-orang terutama untuk membahas atau
memutuskan persoalanpersoalan.
The Liang Gie merumuskan rapat ialah pertemuan antara para anggota di
kiranya dapat disimpulkan bahwa rapat pada hakekatnya merupakan salah satu
suatu persiapan dan pelaksanaan yang sulit. Namun dalam mempersiapkannya kita
harus melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu kita dapat menghubungi
Setelah waktu dapat ditetapkan, maka kita masih harus mengingatkan atau
membuat catatan yang perlu. Di dalam prosedur rapat biasanya disarankan agar
Ketua membuat ringkasan dari kesatuan pendapat dan langkah-langkah yang akan
103
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
prosedumya biasanya tidak terlalu terkait oleh aturan seperti sidang-sidang yang
1. Mempersiapkan Ruangan
Salah satu dari sekian banyak hal yang harus dilakukan dalam mempersiapkan
ruangan di mana rapat akan diselenggarakan. Hal ini harus dilakukan sebelum
undangan dikirim keluar kepada para anggota. Adalah suatu kebiasaan bagi
itu, adalah menjadi tanggung jawab kita untuk mempersiapkan ruang agar pada
Untuk rapat resmi yang bersifat rutin dan diselenggarakan di lingkungan kantor
2. Mempersiapkan Rapat
b. Membuat undangan;
104
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
Acara di dalam suatu pertemuan harus dibuat dan disusun secara sistematis,
dengan cara membuat suatu pokok-pokok acara dalam garis besar (out-line).
Acara ini dapat disebut sebagai "agenda" apabila pertemuan itu bersifat ilmiah,
dan dapat disebut "kalender", apabila pertemuan itu akan menghasilkan produk
legislatif. Apabila Pimpinan akan menjadi ketua dalam pertemuan yang akan
sebelum pertemuan. Apabila dia mengetahui dan mengerti akan tujuan dari
pertemuan yang akan diselenggara kan, maka dia dapat mempersiapkan untuk
Pimpinan dalam bentuk yang masih bersifat kasar, dengan demikian Pimpinan
Dalam hal ini kita dapat menggunakan acara dari rapat atau pertemuan yang
telah lalu sebagai bahan referensi. Adapun contoh draft daftar acara rapat dapat
105
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
4. Membuat Undangan
Langkah pertama kita membuat pada sehelai kertas pada Buku Harian, atau pada
kartu sebesar kartu nama untuk setiap nama anggota. Cara pengetikan nama dan
alamat pada amplop. Kartu-kartu disusun menurut sistem abjad, atau nama
sistem geographic, atau menurut kelompok, atau menurut tim, atau menurut
urutan yang lain. Dari daftar nama inilah kita akan dengan mudah merencanakan
beberapa surat undangan yang harus dibuat untuk dikirimkan pada waktunya.
undangan dapat dikirim satu hari sebelum penyelenggaraan rapat, akan tetapi
untuk pertemuan yang harus dihadiri oleh para anggota yang datang dari luar
Bahan yang dipergunakan dalam rapat atau pertemuan dimaksud itu dapat
berupa:
yang sangat berkaitan dengan apa yang akan merupakan bahan referensi.
106
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
yang akan dibahas dalam rapat, dan akan merupakan bahan referensi.
waktu rapat dimulai. Dan untuk ini kita harus mempersiapkannya jauh jauh hari
Kita harus membuat suatu daftar keperluan untuk memenuhi kebutuhan ini.
chart.
d. LCD Projector beserta bahan slide yang akan ditampilkan. Hal ini dengan
e. Kertas-kertas yang diperlukan oleh para peserta rapat untuk mencatat hal-
perfurator, stapler dengan isinya, gunting, cutter, peruncing pinsil, dan lain-
lain.
Segala sesuatu peralatan tersebut di atas harus telah dipersiapkan dan telah
107
A. Aziz Zulhakim, S.Sos., M.Si Buku Ajar
Hernowo, SE., M.Si Manajemen Perkantoran Modern
7. Membuat Catatan
Bentuk apapun juga yang dikehendaki oleh Ketua Rapat dalam hal ini seorang
pimpinan, untuk membuata catatan rapat, yang pada akhirnya nanti catatan ini
Isi dan catatan rapat biasanya terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
c. Macam rapat, rutin, atau khusus, atau menurut waktu tertentu yang
keberapa.
Adalah suatu kemungkinan bahwa yang membuat catatan rapat bukan seorang
Untuk suatu rapat yang anggotanya sedikit, maka kita dapat mengirimkan hasil
secara rapi atau bisa kita share melalui media e-mail. Tetapi, untuk rapat yang
menggunakan mesin foto kopi, baru dapat mengirimkannya. Untuk hal-hal yang
dianggap penting, maka tugas kitalah untuk dapat memberikan garis bawah pada
kalimat yang dimaksud point penting dalam rapat yang telah dilaksanakan.
108
DAFTAR REFRENSI
Lena Satlita Reposisi Peran dan Fungsi Strategis Public Relations Dalam
Organisasi