PENGENDALIAN PROSES
TK6543
1
Contoh Pengendalian Proses
2
TRAGEDI BHOPAL (kegagalan pengendalian proses)
https://www.youtube.com/watch?v=dGUmw8WyXpo 3
BAB 1
4
PENGENDALIAN PROSES ???
Proses dalam kata pengendalian proses dan industri proses menunjuk pada “cara perubahan”
materi atau energi untuk memperoleh produk akhir.
5
Persyaratan dalam Menjalankan Pabrik Kimia
6
Persyaratan dalam Menjalankan Pabrik Kimia
7
Tujuan Pengendalian Proses
8
Tujuan Pengendalian Proses
9
Tujuan Pengendalian Proses
11
Tujuan Pengendalian Proses
12
Tujuan Pengendalian Proses
13
Tujuan Pengendalian Proses
Kestabilan P1 dan P3
Ketidakstabilan P2
15
Tujuan Pengendalian Proses
16
Tujuan Pengendalian Proses
17
Tujuan Pengendalian Proses
19
Klasifikasi variabel pada proses kimia
20
Klasifikasi variabel pada proses kimia
Example 2.3.
Reaktor CSTR dengan pendingin jaket
Input variables :
Manipulated variables : Fc dan F
Disturbances : Cai, Ti, Fi, Tci
Output variables :
Measured output variables : T, Tco (termokopel),
F (venturimeter), V (differential pressure cell).
Unmeasured output variables : Ca (gas
kromatografi, infrared spectrometer).
21
Klasifikasi variabel pada proses kimia
Example 2.4.
Tangki pemanas berpengaduk
Input variables :
Manipulated variables : Fst, F
Disturbances : Ti, Fi
Output variables :
Measured output variables : T dan V
22
Elemen desain sistem kontrol
Tujuan proses bisa dipilih dari ketiga tujuan di bawah, atau kombinasinya.
23
Elemen desain sistem kontrol
2. Menentukan pengukuran
Example 2.9.
24
Elemen desain sistem kontrol
2. Menentukan pengukuran
Example 2.10.
Menara distilasi sederhana bertujuan memisahkan dua komponen (pentan dan heksan)
menjadi dua aliran produk yaitu pentan (hasil atas) dan heksan (hasil bawah). Spesifikasi
yang diinginkan yaitu hasil atas berupa 95% mol pentan.
25
Elemen desain sistem kontrol
2. Menentukan pengukuran
26
Elemen desain sistem kontrol
27
Elemen desain sistem kontrol
28
Elemen desain sistem kontrol
29
Elemen desain sistem kontrol
Berdasarkan jumlah variabel yang dikontrol dan variabel yang diatur, dibedakan menjadi :
30
Elemen desain sistem kontrol
Contoh : kontrol ketinggian cairan dan temperatur dengan mengatur laju alir steam dan
laju alir umpan.
31
Elemen desain sistem kontrol
33
Elemen desain sistem kontrol
34
Elemen desain sistem kontrol
Inferential
Variabel yang diukur : variabel sekunder : temperatur pada tray
Variabel yang diatur : Manipulated variables : Reflux ratio
35
Elemen desain sistem kontrol
4. Mendesain controller
Kondisi transient :
36
Elemen desain sistem kontrol
4. Mendesain controller
Propotional control
37
Elemen desain sistem kontrol
4. Mendesain controller
Integral control
38
Elemen desain sistem kontrol
4. Mendesain controller
Propotional-Integral Control
39
Aspek kontrol untuk keseluruhan proses pabrik kimia
Example 2.13.
Terdiri dari dua unit yaitu CSTR dan menara distilasi.
Reaksi : A + B → C
Reaksi endotermis, panas disuplai dari steam.
Tujuan :
1) Spesifikasi produk :
Menjaga aliran produk (Fp)
Menjaga kemuarnian produk (C)
2) Hambatan dalam operasi :
Reaktor CSTR dijaga agar tidak overflow
Menara distilasi dijaga agar tidak flooding
3) Pertimbangan ekonomi :
Memaksimalkan keuntungan dengan
meminimalkan biaya operasional (harga
bahan baku, steam (reaktor dan menara
distilasi), cooling water (menara distilasi).
40
Aspek kontrol untuk keseluruhan proses pabrik kimia
Disturbances/gangguan :
41
Aspek kontrol untuk keseluruhan proses pabrik kimia
1) Hasil atas menara distilasi dikontrol dengan mengatur laju alir steam
pada reboiler
43
Perangkat keras sistem kontrol
Variabel Sensor
Tekanan Manometer
44
Perangkat keras sistem kontrol
3. Transmitter: mengubah hasil pengukuran sensor menjadi sinyal standar. Sinyal standar
yang dapat dipakai adalah sinyal pneumatik dan sinyal listrik.
45
Perangkat keras sistem kontrol
Terkadang hasil pengukuran sinyal sangat lemah, sehingga tidak dapat ditransmisikan
untuk jarak jauh. Sehingga perlu ada penambahan amplifier yang dapat meningkatkan level
sinyal. Misalnya : hasil pengukuran termokopel hanya beberapa milivolt diubah menjadi
beberapa volt.
46
Perangkat keras sistem kontrol
47
Perangkat keras sistem kontrol
48
Perangkat keras sistem kontrol
Air-to-open, katup akan membuka jika mendapat tekanan udara. Atau dengan kata lain,
bila terjadi kegagalan pasokan udara hingga tekanan jatuh ke minimum, katup akan
menutup.
Air-to-close, katup akan menutup jika mendapat tekanan udara. Atau dengan kata lain,
bila terjadi kegagalan pasokan udara hingga tekanan jatuh ke minimum, katup akan
membuka. 49
Perangkat keras sistem kontrol
Direct acting, sinyal tekanan udara masuk dari atas. Dengan kenaikan sinyal
tekanan udara, stem bergerak ke bawah.
Reverse acting, sinyal masuk dari bawah. Dengan kenaikan sinyal tekanan udara,
stem bergerak ke atas.
50
Perangkat keras sistem kontrol
Direct acting
Jika level tanki mengalami kenaikan melebihi
setpoint maka control valve akan membuka lebih
Reverse acting
besar untuk menjaga level tanki kembali ke
Jika level tangki mengalami kenaikan melebihi
setpoint
setpoint, maka control valve harus
mengurangi bukaannya untuk menjaga level
tangki tidak melebihi setpoint 51
Perangkat keras sistem kontrol
52
Perangkat keras sistem kontrol
53
Pengendalian umpan maju tidak mengukur variabel proses melainkan
gangguan. Padahal tidak semua gangguan dapat atau mudah diukur. Sebagai
contoh, kehilangan panas ke lingkungan termasuk besaran yang sukar diukur. Karena
tidak semua gangguan dapat diukur, maka hasil pengendalian umpan maju tidak
terlalu bagus. Lebih jauh, tidak ada jaminan bahwa nilai variabel proses sama
dengan setpoint. Oleh sebab itu pengendalian umpan maju hampir selalu
dipakai bersama pengendalian umpan balik. Pengendalian umpan balik bertugas
mengantisisapi gangguan tak terukur serta memastikan nilai variabel proses sesuai
yang diharapkan. Pengendalian umpan maju dipakai untuk mengantisipasi gangguan
sebelum berpengaruh ke variabel proses. Satu-satunya keunggulan pengendalian
umpan maju adalah kestabilan sistem.
54
TERIMA KASIH