Anda di halaman 1dari 7

Laporan Bacaan

(Stuart Hall)

(Tania Murray Li)

Kelompok 4
 Fitaqi Almada (2106786566)
 Ken Miryam Vivekananda (2106786591)
 Rodhotun Janah (2106786704)
“A national culture is not a folk-lore, nor an abstract populism that believes
it can discover a people's true nature. A national culture is the whole body
of efforts made by a people in the sphere of thought to describe, justify,
and praise the action through which that people has created itself and
keeps itself in existence.”

—STUART HALL
Identitas Budaya adalah produk kolektif yang
merepresentasikan pengalaman sejarah dan
budaya yang sama di antara sekelompok orang.
Identitas budaya tidak pernah selesai dan selalu
berproses tergantung bagaimana positioning
dari subjek sejarah, budaya, dan kekuasaan.

Diaspora menjadi model untuk membicarakan identitas


budaya yang berawal dari festival film Karibia.
Dalam konteks ini Hall mempertanyakan identitas
orang kulit hitam dalam film tersebut, siapa subjek
yang muncul di layar itu, dan dari posisi mana ia
berbicara. Pengalaman diaspora didefinisikan tidak
semata melalui esensinya tetapi juga dalam
pengakuan heteroginitas dan keanekaragaman.
Mengapa ketika bicara Mengapa konsep Bagaimana relevansi konsep-
budaya Karibia, diaspora dipakai untuk konsep itu ketika
diperlukan dua konsep membincangkan membincangkan budaya
identitas budaya? persoalan identitas Karibia?
budaya?

Konsepsi identitas budaya Diaspora memiliki akar Relevansi pada foto-foto Fransiskus
memainkan peran penting yang kuat pada tentang bangsa-bangsa dari Segitiga
dalam semua perjuangan pengalaman sejarah. Hitam, diambil di Afrika, Karibia,
pascakolonial yang telah Pengalaman terbuang, Amerika Serikat dan Inggris, mencoba
membentuk kembali dunia penyebaran, dan untuk merekonstruksi dalam istilah
secara mendalam. Itu terletak di pengembaraan menjadi visual `kesatuan yang mendasari
pusat visi penyair `Negritude', bagian dari identitas orang kulit hitam yang dijajah dan
seperti Aime Cesaire dan budaya. perbudakan didistribusikan di seluruh
Leopold Senghor, dan proyek diaspora Afrika'. Teksnya adalah
politik Pan-Afrika, di awal abad tindakan imajiner penyatuan kembali.
ini. Ini terus menjadi kekuatan Gambar seperti ini yang menawarkan
yang sangat kuat dan kreatif cara untuk memaksakan koherensi
dalam bentuk-bentuk imajiner pada pengalaman
representasi yang muncul di penyebaran dan fragmentasi, yang
antara orang-orang yang merupakan sejarah dari semua yang
terpinggirkan sampai sekarang. ditegakkan diaspora.
Bagaimana konsep-konsep Hall bisa diterapkan ke perbincangan identitas budaya secara
umum – di konteks yang berbeda?

Budaya penuh dengan kode/symbol yang berbeda satu sama lain sehingga Konsep
Representasi dan Pemaknaan Hall sangat penting dalam melihat identitas budaya secara
mendalam. Representasi merupakan bagian penting saat kita melakukan proses pertukaran
informasi dalam masyarakat. Representasi adalah cara memaknai konsep pikiran dan konsep
identitas budaya. Secara umum konsep Hall ini bisa diterapkan untuk melihat perbedaan
antar budaya tidak sekedar dari apa yang terlihat saja berdasarkan informasi yang
disampaikan oleh media tetapi juga membuka ruang untuk berdialog secara dua arah dan
mendalam sehingga membuka cara bepikir baru untuk melihat dan memaknai budaya.
Dalam kesimpulan penelitiannya, Tania Murray Li Dalam situasi krisis, Lindu dapat mengartikulasikan identitas dalam menyuarakan
menyebutkan bahwa artikulasi, dalam formulasi tribal-slot terkait pengelolaan sumberdaya berdasarkan pengalaman pembuatan
Hall, merupakan sebuah kesatuan batas dan seleksi yang telah mengendap selama lebih dari satu abad. Sementara,
relasi/keterhubungan elemen-elemen yang Lauje secara relatif lebih bebas dari isu karena posisi mereka pun belum
terjadi melalui proses peringkasan dan terdefinisikan secara kolektif. Tribal-slot terkait dengan artikulasi identitas mereka
penciptaan batas-batas melalui serangkaian yang didefinisikan oleh beberapa agenda aktor.
proses tindakan dan imajinasi yang dibentuk oleh
permainan sejarah, budaya, dan kekuasaan Dalam hal ini, aktor yang berkepentingan dalam mengartikulasikan identitas
yang berkelanjutan. Artikulasi representasi ini budaya:
tidak bisa dilepaskan dari konteks diposisikan  Kolonial/Misionaris
(being positioned) atau memposisikan  Agensi dari LSM-LSM yang bergerak atas nama masyarakat adat yang juga
(positioning). telah mengartikulasikan posisi mereka untuk terlibat cukup spesifik dengan
kekuasaan.
Artikulasi identitas budaya di dua desa yang  Media
diteliti Tania Murray Li berbeda karena adanya  Pemerintah
perbedaan keterpengaruhan akan sejarah,
budaya, dan kekuasaan. Aktor-aktor di desa lain tidak mempunyai kepentingan yang sama karena tidak
ditemukan kepentingan modal/sumber daya.
Artikulasi identitas budaya dalam masyarakat yang kaya akan budaya
sebagai proses mengirim dan menerima pesan/makna budaya untuk
menafsirkan simbol budaya. Artikulasi untuk menerima budaya tidak
dengan apa adanya namun juga ada upaya untuk menghadirkan dan
terus menggali identitas secara mendalam karena budaya bukan sesuatu
yang sudah jadi namun terus menerus berkembang. Tentunya dalam satu
simbol budaya bisa menimbulkan artikulasi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai