STUDI KASUS Nutrisionis RSUD DR Moewardi

ANNISA WIJAYANTI
22030113130080
GAMBARAN WAKTU TUNGGU (HOLDING TIME)

DAN PERUBAHAN SUHU MAKANAN ENTERAL
FORMULA RS SAAT DISTRIBUSI MAKANAN DARI
INSTALASI GIZI KE BANGSAL ASTER 3
RSUD DR. MOEWARDI
Praktik Belajar Lapangan (PBL) Ilmu Gizi Universitas Diponegoro

Di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
Pendahuluan
Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan rumah sakit :

Perencanaan => penerimaan bahan makanan => penyimpanan
=> persiapan => pengolahan => pendistribusian =>
pencatatan pelaporan => monitoring evaluasi
Pemberian diet yang Status

tepat gizi
optimal
Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Enteral Formula RS saat Distribusi Makanan dari Instalasi Gizi ke Bangsal
Aster 3 RSUD dr. Moewardi
Latar Belakang
Instalasi Gizi
Produksi Distribusi

Latar Belakang
Makanan Rumah Sakit : Makanan Cair :

 makanan biasa  formula komersial
 makanan lunak  formula rumah sakit
 makanan saring
 makanan cair

Latar Belakang
• Makanan cair (makanan enteral formula rumah sakit) = Blenderized
formula
• Suhu kurang diperhatikan => sampai ke pasien suhunya kurang hangat =>
daya terima pasien
• Kandungan bahan dasar pembuatan rentan kontaminasi dan sebagai
media yang baik untuk pertumbuhan bakteri
• Waktu tunggu (holding time)  jarak/lokasi dari Instalasi gizi menuju
bangsal
• Troli makanan terbuka
• Alur distribusi makanan saat di bangsal Aster

Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran waktu tunggu (holding time) dan

perubahan suhu makanan enteral formula RS saat distribusi
makanan dari Instalasi Gizi ke bangsal Aster 3 RSUD dr.
Moewardi?

Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Mengetahui gambaran waktu tunggu (holding time) dan perubahan suhu
makanan enteral formula RS saat distribusi makanan dari Instalasi Gizi ke
bangsal Aster 3 RSUD dr. Moewardi.
2.Tujuan Khusus
a. Mengetahui waktu tunggu makanan enteral formula RS saat distribusi
dari Instalasi Gizi hingga ke bangsal Aster 3.
b. Mengetahui suhu makanan enteral formula RS saat distribusi di Instalasi
Gizi.
c. Mengetahui suhu makanan enteral formula RS saat distribusi di bangsal
Aster 3.
d. Mengetahui perubahan suhu makanan enteral formula RS dari Instalasi
Gizi hingga bangsal Aster 3.

Manfaat Penelitian
• Bagi Rumah Sakit
Sebagai saran untuk evaluasi perbaikan pelayanan gizi di rumah sakit agar
pelayanan di rumah sakit menjadi semakin baik.
• Bagi Instalasi Gizi
Sebagai saran untuk evaluasi peningkatan mutu penjagaan suhu makanan
enteral formula RS saat distribusi hingga sampai ke pasien di RSUD dr.
Moewardi.
• Bagi Mahasiswa
Sebagai wawasan tambahan mengenai apa saja yang dapat menyebabkan
perubahan suhu makanan di rumah sakit terutama makanan cair.

Manfaat Penelitian
• Bagi Rumah Sakit
Sebagai saran untuk evaluasi perbaikan pelayanan gizi di rumah sakit agar
pelayanan di rumah sakit menjadi semakin baik.
• Bagi Instalasi Gizi
Sebagai saran untuk evaluasi peningkatan mutu penjagaan suhu makanan
enteral formula RS saat distribusi hingga sampai ke pasien di RSUD dr.
Moewardi.
• Bagi Mahasiswa
Sebagai wawasan tambahan mengenai apa saja yang dapat menyebabkan
perubahan suhu makanan di rumah sakit terutama makanan cair.

Tinjauan Pustaka
Kerangka Teori
Kesigapan
Pramusaji
Jarak antara Penurunan Suhu

Waktu tunggu Makanan Enteral
Instalasi Gizi ke
distribusi Formula RS
bangsal Aster 3
Jumlah
pramusaji

Kerangka Konsep
Penurunan Suhu Makanan

Waktu tunggu distribusi
Enteral Formula RS

Metode Penelitian
Waktu dan Tempat Pemilihan Sampel
Pelaksanaan
• Waktu Pelaksanaan Pemilihan sampel dalam

Penelitian ini dilaksanakan penelitian ini dilakukan
selama tiga hari, yaitu tanggal dengan cara purposive
5, 6, dan 7 September 2016. sampling karena penelitian ini
• Tempat Pelaksanaan termasuk penelitian dekriptif.
Penelitian ini dilaksanakan di Sampel diambil di bangsal
ruang Instalasi Gizi dan Aster 3.
bangsal Aster 3 RSUD dr.
Moewardi.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
•Jenis Data
1.Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh di Instalasi Gizi dan
bangsal Aster 3, yaitu suhu makanan enteral formula RS dan waktu
tunggu saat makan siang dan makan sore, diukur menggunakan
termometer makanan digital dan jam digital.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan informasi yang terkait dengan jenis
sonde yang diberikan dan jumlah pasien yang memesan sonde.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
termometer makanan digital dan jam digital.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
•Cara Pengumpulan Data
Pengukuran
Observasi alur
suhu di
Persiapan distribusi
Instalasi Gizi
sampel makanan
dan mencatat
utama
waktunya
Pengukuran
Observasi alur
suhu di bangsal
distribusi di
Aster 3 dan
bangsal Aster
mencatat
3
waktunya
Definisi Operasional
Variabel Definisi Hasil Ukur
Waktu tunggu Selang waktu antara makanan saat Menit

distribusi akan didistribusi di Instalasi Gizi
hingga saat disajikan ke pasien.
Penurunan suhu Perbedaan suhu makanan enteral °C

makanan enteral formula RS saat pengukuran awal di
formula RS ruang Instalasi Gizi dengan
pengukuran akhir di bangsal Aster 3

Cara Analisis Data
• Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif, yaitu melihat hasil

pengamatan selama tiga hari penelitian dan disusun secara
sistematis.
• Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan hasil
pengamatan selisih dari pengukuran suhu awal dan suhu akhir pada
ketiga sampel lalu dibandingkan dengan waktu tunggu, sehingga
dapat diketahui gambaran penurunan suhu makanan enteral formula
RS saat distribusi dari Instalasi Gizi hingga bangsal Aster 3 di RSUD Dr.
Moewardi.

Hasil Penelitian
Data Hasil Pencatatan Waktu Tunggu (Holding time)
Selama 3 Hari
Hari Waktu tunggu (menit)

Sampel
ke- Makan Siang Makan Sore
A 33 53
1 B 31 55
C 29 54
A 55 63
2 B 54 63
• Rata-rata waktu tunggu
C 55 62
(holding time) sampel sesuai
A 43 58
3 B 43 59 waktu distribusi makannya
C 46 62 adalah makan siang 43 menit,

Rata-rata 43 58 dan makan sore 58 menit.
Data Hasil Pengukuran Suhu Selama 3 Hari
Makan Siang Makan Sore

Hari
Sampel Instalasi Instalasi
ke- Aster 3 Suhu Aster 3  Suhu
Gizi Gizi
A 41,3°C 30,2°C 11,1°C 47°C 36,3°C 10,7°C
1 B 43,4°C 35,1°C 8,3°C 48,2°C 36,3°C 11,6°C
C 42,3°C 34,7°C 7,6°C 45,9°C 34,8°C 11,1°C
A 48,6°C 35,8°C 12,8°C 39,6°C 31,9°C 7,7°C
2 B 47,9°C 34,2°C 13,7°C 42,2°C 32,5°C 9,7°C
C 48,5°C 35,4°C 13,1°C 40,7°C 31,8°C 8,9°C
A 39,7°C 31,6°C 8,1°C 42,9°C 32,9°C 10°C
3 B 41,9°C 31,9°C 10°C 43,1°C 33,8°C 9,3°C
C 40,3°C 31,7°C 8,6°C 39,1°C 29,2°C 9,9°C
Rata-rata 43,8°C 33,4°C 10,4°C 43,2°C 33,3°C 9,9°C
Terdapat penurunan suhu makanan enteral formula RS saat distribusi dari Instalasi Gizi
hingga ke bangsal ASTER 3. Rata-rata penurunan suhu saat makan siang 10,4°C dan makan
sore 9,9°C.
Pembahasan
Penurunan suhu makanan enteral formula RS selama 3 hari pengamatan
untuk makan siang sebesar 10,4°C dengan waktu tunggu sebesar 43
menit.
• Pemindahan makanan enteral ke meja distribusi terlalu cepat ± 10
menit
• Pramusaji datang terlalu awal
• Pramusaji menunggu di depan Instalasi Gizi ± 10 menit
• Waktu perjalanan dari Instalasi Gizi ke bangsal Aster 3 cukup jauh ± 10
menit
• Jalur distribusi makanan di bangsal Aster
Penurunan suhu makanan enteral formula RS saat makan sore sebesar
9,9°C dengan waktu tunggu 58 menit.
• Pemindahan makanan enteral ke meja distribusi terlalu cepat ± 20 menit
• Tenaga pramusaji yang sedikit
• Lama perjalanan dari Instalasi Gizi ke bangsal Aster 3 cukup lama dengan
medan yang menanjak
• Jalur distribusi makanan di bangsal Aster 3

•Penurunan suhu => makanan enteral formula RS dibiarkan di suhu ruang
dengan waktu yang relatif lama.
•Suhu makanan enteral formula RS saat distribusi => danger zone : 4°C – 60°C.
•Makanan enteral formula RS memiliki risiko tinggi terkontaminasi bakteri =>
rentang suhu => media yang baik bagi perkembangan bakteri dan tidak aman
untuk dikonsumsi pasien
Memiliki gangguan kemampuan mengunyah

dan sistem imunnya turun

• Lamanya waktu tunggu (holding time) saat distribusi masih dalam rentang
normal, yaitu 2 - 4 jam setelah makanan enteral formula RS jadi.
• Pembuatan makanan enteral formula RS untuk makan siang selesai pukul
08.00 – 08.30. Rata rata suhu sesaat setelah makanan matang sebesar 81 °C.
• Kemudian di simpan di lemari penghangat, distribusi makan siang pada pukul
11.00. => lama waktu simpan untuk distribusi makan siang ± 3 jam.
• Pembuatan makanan enteral formula RS untuk makan sore dilakukan pada
pukul 13.00 – 13.30 dengan rata-rata suhu sesaat setelah matang 81°C.
• Distribusi makan sore dilakukan pada pukul 16.30, sehingga lama waktu
penyimpanan di lemari hangat masih dalam batas normal.

Sejalan dengan uji laboratorium Dinas Kesehatan Pemerintah Kota
Surakarta tanggal 14 April 2016, makanan enteral formula RS yang dijadikan
sampel untuk pengujian kandungan mikroba terbukti negative mengandung
bakteri E. Coli, Salmonella sp., Shigella sp., Staphylococcus, dan Streptococcus
setelah dilakukan uji sebanyak 3 kali pengulangan yaitu setelah 3 jam
pemasakan, 4 jam setelah pemasakan, dan 5 jam setelah pemasakan.
Walaupun tidak terbukti mengandung bakteri kontaminan, namun tetap

perlu dilakukan pemantauan makanan enteral formula RS saat pemasakan,
penyimpanan, hingga distribusi sehingga mutu makanan enteral formula RS
benar-benar terjamin dan aman untuk dikonsumsi.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Rata rata suhu makanan enteral formula RS saat diukur di meja
distribusi pada ketiga sampel selama dua kali makan dan tiga hari
pengukuran sebesar 43,5°C dan saat sampai di ruang bangsal Aster 3
menjadi 33,3°C.
Waktu tunggu setiap distribusi makan berbeda-beda, yaitu makan
siang 43 menit, dan makan sore 58 menit. Suhu makanan enteral
formula RS yang didistribusi masuk dalam rentang suhu berbahaya.
Namun, lama waktu tunggu (holding time) saat distribusi makanan
masih masuk dalam rentang normal, sehingga makanan enteral
formula RS masih layak untuk dikonsumsi.

Saran
• Troli tertutup dengan pengatur suhu untuk bangsal yang jaraknya dari
cukup jauh, seperti bangsal Aster untuk menjaga suhu makanan enteral
formula RS tetap hangat atau tidak berada dalam danger zone.
• Pemindahan sonde dari lemari penghangat ke meja distribusi juga tidak
terlalu awal. Lebih baik dibawa keluar apabila troli bangsal tersebut akan
berangkat sehingga tidak terjadi penurunan suhu yang cukup banyak.
• Penelitian lebih lanjut mengenai pemantauan suhu makanan enteral
formula RS sesaat setelah makanan matang, saat penyimpanan, hingga
makanan siap di distribusi agar mutu makanan enteral formula RS tetap
terjaga.
Lampiran
Terima Kasih

ANNISA WIJAYANTI
22030113130080
GAMBARAN WAKTU TUNGGU (HOLDING TIME)

DAN PERUBAHAN SUHU MAKANAN ENTERAL
FORMULA RS SAAT DISTRIBUSI MAKANAN DARI
INSTALASI GIZI KE BANGSAL ASTER 3
RSUD DR. MOEWARDI
Praktik Belajar Lapangan (PBL) Ilmu Gizi Universitas Diponegoro

Di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

STUDI KASUS Nutrisionis RSUD DR Moewardi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

STUDI KASUS Nutrisionis RSUD DR Moewardi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ANNISA WIJAYANTI

GAMBARAN WAKTU TUNGGU (HOLDING TIME)

Praktik Belajar Lapangan (PBL) Ilmu Gizi Universitas Diponegoro

Penyelenggaraan makanan rumah sakit :

Pemberian diet yang Status

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Makanan Rumah Sakit : Makanan Cair :

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Bagaimana gambaran waktu tunggu (holding time) dan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Jarak antara Penurunan Suhu

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Penurunan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

• Waktu Pelaksanaan Pemilihan sampel dalam

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Variabel Definisi Hasil Ukur

Waktu tunggu Selang waktu antara makanan saat Menit

Penurunan suhu Perbedaan suhu makanan enteral °C

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

• Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif, yaitu melihat hasil

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Hari Waktu tunggu (menit)

C 46 62 adalah makan siang 43 menit,

Makan Siang Makan Sore

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Memiliki gangguan kemampuan mengunyah

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Walaupun tidak terbukti mengandung bakteri kontaminan, namun tetap

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

Gambaran Waktu Tunggu (Holding Time) dan Perubahan Suhu Makanan

GAMBARAN WAKTU TUNGGU (HOLDING TIME)

Praktik Belajar Lapangan (PBL) Ilmu Gizi Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai