Anda di halaman 1dari 5

SOAL!

1. Jelaskan hakikat pembelajaran kelas rangkap dan mengapa kelas rangkap diperlukan?
Jawab :
 Hakikat pembelajaran kelas rangkap
Pembelajaran kelas rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan
seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan
menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang dibutuhkan.

Pembelajaran kelas rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur


beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan
pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu.

 Mengapa kelas rangkap diperlukan


Pembelajaran kelas rangkap (PKR) relatife baru didalam dunia pendidikan,tetapi
diperlukan karena merupakan suatu strategi pembelajaran yang menjadi pilihan dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Bahkan di Negara maju melihat banyak unsur positif
di dalamnya. Ada beberapa alasan mengapa PkR diperlukan antara lain karena faktor
geografis, demografis, kekurangan guru, dan terbatasnya ruang kelas.
Selain itu, ada sejumlah alasan lain, yaitu alasan yang lebih memusatkan pada kelebihan
daripada kelemahan PKR ini, antara lain jika dilihat dari aspek pedagogis, PKR lebih
mendorong kemandirian. Dari aspek ekonomis PKR lebih efisien karena dengan PKR
pemerintah dapat mendirikan makin banyak sekolah – sekolah kecil dimanapun sehingga
setiap anak Indonesia berkesempatan untuk lulus dari SD.

2. Jelaskan tujuan,fungsi dan manfaat pembelajaran kelas rangkap!


Jawab :
Tujuan, fugsi dan manfaat PKR dapat kita kaji dari berbagai aspek berikut:

a. Quantity dan equity


PKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan equity
(pemerataan), yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Dengan jumlah guru
yang kita miliki saat ini, kita dapat memberikan pelayanan pendidikan dan pengajaran
yang lebih luas dan mencakup jumlah murid yang lebih besar (quantity), serta kita
mampu memberikan pelayanan yang lebih merata dan adil ( equity ) hingga ke daerah
pelosok.
b. Ekonomis
PKR dirasa ekonomis karena dengan seorang guru atau beberapa guru saja proses
pembelajaran dapat berlangsung dalam satu atau beberapa ruang kelas. Dengan demikian,
satuan biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat akan jauh lebih
kecil
c. Pedagogis
Pengalaman sejumlah Negara yang mempraktikkan PKR menunjukkan bahwa strategi ini
mampu meningkatkan kemandirian siswa. Seorang guru PKR berusaha kuat untuk
mendorong siswa agar aktif dan mandiri, tidak seperti saat ini pendidikan kita dikritik
sebagai system yang belum mampu menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang
mandiri.
d. Keamanan
Dengan pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD di lokasi yang mudah
dijangkau oleh siswa. Dengan demikian, kekhawatiran orangtua terhadap resiko
kemungkinan terjadinya kecelakaan pada anak-anak mereka berkurang.

3. Jelaskan ciri-ciri dan pengelolaan pembelajaran kelas rangkap! Jawab :


 ciri ciri utama PKR adalah sebagai berikut :
a. Seorang guru
b. Meghadapi dua kelas atau lebih
c. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan
d. Bimbingan belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih
e. Beberapa topic yang berbeda dalam satu mata pelajaran
f. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan
g. Pada jam pelajaran yang bersamaan.

 Pengelolaan pembelajaran kelas rangkap


Pengeloaan PKR yang efektif ditandai oleh pemanfaatan sebagian terbesar dari waktu
yang tersedia untuk kegiatan belajar siswa, penampilan kualitas pembelajaran yang
memadai, dan keterlibatan yang luas dari seluruh siswa dalam kegiatan belajar.
Ada 3 model dasar pengelolaan pembelajaran kelas rangkap yaitu PKR 221 (dua kelas,
dua mata pelajaran dalam satu ruangan), PKR 222 ( dua kelas, dua mata pelajaran dalam
dua ruangan), PKR 333 ( tiga kelas, tiga mata pelajaran dalam tiga ruangan) dimana setiap
model memiliki kekuatan dan kelemahan.

4. Jelaskan prosedur dasar pembelajaran kelas rangkap! Jawab :

Cara atau strategi mengajar pada dasarnya berkenaan dengan penataan urutan kegiatan
pembelajaran. Secara operasional dapat dirinci menjadi bagaimana membuka pembelajaran,
mengisi kegiatan inti pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran.

prosedur dasar pembelajaran kelas rangkap dalam unit ini adalah:


1. Konsep-konsep pembelajaran yang relevan dan perlu diterapkan dalam PKR sehingga
membentuk suatu system.
2. Keterampilan prosedural pembelajaran, khususnya berkenaan dengan membuka dan menutup
pembelajaran, mendorong belajar aktif dan belajar mandiri, dan mengelola kelas PKR.

A. Membuka dan Menutup Pelajaran


Sebagai seorang guru, pasti tidak asing lagi dengan kegiatan membuka dan mengakhiri
pelajaran. Karena kedua kegiatan itu dilakukan setiap kali mengajar.
Perhatikan contoh berikut ini. Seorang guru yang mengajar di tiga kelas dalam mata
pelajaran dan dalam satu ruangan (PKR 321):
Guru : Selamat pagi anak-anak!
Murid : Secara serempak, selamat pagi bu guru!
Guru : - coba perhatikan, kelas III, kelas IV, dan juga kelasV.
- Hari ini kelas III dan kelas IV belajar IPS dan kelas V Bhs Indonesia.
- Kelas V membuat karangan bebas, kelas IV menggambar peta kabupaten, dan kelas III
mencari nama-nama kota kecamatan di kabupaten.
kita perhatikan bahwa dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus
dilakukan oleh guru yaitu:
1. Menarik perhatian murid
2. Menimbulkan motivasi belajar
3. Memberi acuan belajar
4. Membuat kaitan materi

B. Kegiatan inti :
a. Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Metode pembelajaran yang paling potensial dalam PKR adalah metode diskusi atau
metode kerja kelompok, terutama kelompok kecil. Apalagi karena kelas PKR di SD kecil
jumlah muridnya sedikit. Kelompok kecil dalam kelas PKR bisa dibentuk untuk masing-
masing kelas atau lintas kelas. Besar kelompok tergantung pada jumlah murid, kelompok
terkecil berjumlah dua orang dan paling besar lima orang. Keterampilan yang perlu
dikuasai guru PKR dalam menata diskusi atau kerja kelompok kecil adalah:

1) Memusatkan perhatian murid


2) Memperjelas masalah yang menjadi pusat perhatian
3) Menganalisis pendapat murid
4) Memberi kesempatan kepada murid untuk mengeluarkan pendapat
5) Memeratakan kesempatan untuk berbicara
6) Memacu proses berfikir murid
7) Menutup diskusi dengan laporan

b. Mengajar kelompok kecil dan perorangan

Di SD kecil, ada kalanya murid yang dihadapi hanya 1-2 orang dalam satu kelas,
sehingga dapat dirangkap dengan kelas lain yang jumlahnya lebih banyak meskipun tak
sebanyak kelas normal. Bahkan ada SD yang jumlah murid seluruhnya hanya 15-20
orang. Ruang belajar yang digunakan hanya satu ruang dengan atau tanpa sekat. Untuk
menghadapi situasi semacam ini, guru PKR dituntut untuk menguasai keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan ada sejumlah peran guru yang perlu
dihayati yaitu guru sebagai:
1) Penata kegiatan belajar-mengajar
2) Sumber informasi bagi murid
3) Pendorong belajar siswa
4) Penyedia materi dan pembuka kesempatan belajar murid
5) Pendiagnosis kebutuhan belajar murid
6) Pemberi kemudahan belajar sesuai kebutuhan murid 2 - 20 Pembelajaran Kelas
Rangkap

C. Menutup pelajaran
Menutup pelajaran sama pentingnya dengan menutup pelajaran, walaupun berbeda tujuan
dan fungsinya. Untuk menutup pelajaran sebaiknya dilakukan secara bersama-sama
dimana semua murid dari kelas yang dirangkap hadir dalam satu ruangan atau satu
tempat. Ada tiga kegiatan pokok yang harus dilakukan guru dalam menutup
pelajaranyaitu:
1) Meninjau kembali
2) Mengadakan evaluasi penguasaan murid
3) Memberikan tindak lanjut

5. Sebutkan lima pola interaksi pembelajaran kelas rangkap! Jawab :


1) Pola interaksi perseorangan ( pola INPERS)
2) Pola interaksi pasangan ( pola INPAS)
3) Pola interaksi kelompok kecil ( pola INKK)
4) Pola interaksi kelompok besar atau kelas tunggal (pola INKB)
5) Pola interaksi klasikal atau kelas banyak ( pola INKLAS)

Anda mungkin juga menyukai