Prosedur
4.1. Uji Aktivitas Analgetika dengan Metode Siegmund(Induksi Kimia)
Siapkan 7 ekor mencit, setiap mencit diberi sediaan berbeda tiap kelompoknya:
Kelompok 1: kontrol(diberi suspensi CMC-Na)
Kelompok 2: Aspirin
Kelompok 3:Paracetamol
Kelompok 4: Asam Mefenamat
Kelompok 5: Piroksikam
Kelompok 6: Tramadol
Kelompok 7: Aspirin
Semua hewan diberi sediaan uji dengan rute oral(dosis yang digunakan sesuai dengan
yang diintruksikan saat praktikum). Setelah 30 menit, mencit diberi induksi nyeri dengan
menggunakan asam asetat 1%(i.p) sebanyak 0,5 mL/20 g BB mencit.
Setelah pemberian induktor nyeri, mencit ditempatkan dalam bejana pengamatan dan diamati
gerakan geliatnya. Jumlah geliat dicatat setiap 5 menit selama 60 menit(nyeri ditunjukan
dalam bentuk minimum 1-2 geliatan, yaitu kedua pasang kaki ke depan dan ke belakang serta
perut menekan lantai yang muncul dalam waktu maksimum 10 menit setelah penyuntikan),
data disajikan dalam bentuk tabel.
Hitunglah daya proteksi setiap sediaan uji terhadap rasa nyeri dengan persamaan berikut:
%P= 100 – [ [(JGu/ JG k )] x 100%]
Keterangan:
%P= daya proteksi dinyatakan dalam persen proteksi
JGu= Jumlah Geliat Kelompok Uji
JGk : Jumlah Geliat Kelompok Kontrol
Hitunglah efektivitas analgetik, masing-masing untuk parasetamol, asam mefenamat dan
peroksikam, dibandingkan terhadap aspirin dengan persamaan berikut:
%E= [(%Pu / % P A ) x 100%
Keterangan:
%E= efektivitas analgetik dinyatakan dalam persen efektivitas analgesik
Pu= Proteksi zat uji
P AAS= Proteksi aspirin