Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Di Pengaruhi Oleh Beberapa Faktor
Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Di Pengaruhi Oleh Beberapa Faktor
ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 789096-566, Fax.(021) 7890966
Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor. 2, Agustus 2016 ISSN : 1978-001X
Pelindung
Rektor Universitas Tama Jagakarsa (UTAMA)
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Teknik UTAMA
DEWAN REDAKSI
Mitra Bestari
Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, MS.(Univ. Brawijaya)
Prof. Dr. Ir. H. Dahmir Dahlan M.Sc.(ISTN)
Ir. H. Media Nofri, M.Sc. (Dosen ISTN)
Redaksi Pelaksana
H. Hamidullah Mahmud, Lc., MA
Ir. Bertinus Simanihuruk, MT
Ir. Made Sudiarta, MT
Djoko Prihartono, ST., MT
Lukman Hakim, ST., M.Sc.
Napoleon Lukman, ST
Penerbit
Universitas Tama Jagakarsa
Alamat Redaksi
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021)7890965-66. Fax.(021) 7890966, E-mail : info@jagakarsa.ac.id
Website : http://www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1978-001X
ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Oleh :
Mohamad Sobirin
Dosen Tetap Universitas Tama Jaga karsa
NIDN : 0312016007
Abstract
In this thesis will discuss the performance of the construction project that talks about the
success rate of construction projects in Greater Jakarta. Based on previous researcher
deemed to affect the performance of construction projects are human resources,
equipment resources, materials resource, corporate reputation business post attitude,
discipline, technical skills, leadership, project leaders, and work environment. Author
restrict only examined the effect caused by the human resources, equipment resources,
and material resources either partially or simultaneously. To resolve this issue made
questionnaires designed respectively 15 questions for each study variable. Each question
has five kinds of answers that strongly agree (SS), agree (S), neutral (N), disagree (TS)
and strongly disagree (STS) is weighted 5, 4, 3, 2 and 1 follow the rules of the Likert
scale. These questionnaires were randomly distributed to 85 respondents out of 546
personnel of construction projects in Greater Jakarta. Answer of the questionnaire
generates scores for all variables studied. Before determining the regression equation is
simple and multiple regression, to influence simultaneously and partially all the data in
the first test with validity, reliability, normality test, multicollinearity, and
heteroscedasticity test using SPSS version 17.0. To express the significance of the results
of simple regression tested by t-test and multiple regression tested for the F-test. The
result is the human resources, equipment resources, and resource material either
simultaneously or partially affect the performance of construction projects in
jabodetabek. Effect of human resources, equipment resources, and materials resource
partially in percent is 51%, 46% and 38.8%. Simultaneously, the influence in the percent
is 55.6%.
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 117
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 118
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 119
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 120
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 121
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 122
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 123
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
akan menjadi bagian tetap dari struktur satu dengan lainnya. Hal ini sesuai
(bahan sementara). dengan apa yang terjadi didalam
A.Bahan Permanen, bahan-bahan yang konstruksi. Jadi terdapat suatu tingkat
dibutuhkan oleh kontraktor untuk kualitas minimum yang harus dicapai
membentuk bangunan. Jenis bahan ini agar suatu material dapat diterima.
akan dijelaskan lebih detail dalam Dalam melakukan estimasi yang terkait
dokumen kontrak yang berkaitan dengan penentuan pembiayaan untuk
dengannya (gambar kerja dan alokasi sumber daya bahan harus
spesifikasi). Rincian bahan permanen relevan, serta pemenuhan peralatan yang
mencakup antara lain : memadai. Material curah, seperti pipa,
instrumnen, kabel listrik, semen, dll
a. Spesifikasi bahan yang digunakan diproduksi secara masal, artinya tidak
b. Kuantitas bahan yang diperlukan hanya berdasarkan pesanan proyek
c. Uji coba yang harus dilakukan tertentu, tetapi juga untuk konsumen
terhadap setiap bahan yang lain. Vendor dan manufacturer
diperlukan sebelum bahan diterima. umumnya menyediakan persediaan
untuk memenuhi permintaan konsumen
B.Bahan Sementara, bahan yang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu,
dibutuhkan oleh kontraktor dalam harganya relatif stabil, sehingga dalam
membangun proyek tetapi tidak akan hal ini estimator tidak terlalu sulit
menjadi bagian dari bangunan (setelah mengikuti perkembangan harganya.
digunakan bahan ini akan disingkirkan).
Jenis bahan ini tidak dicantumkan dalam 2.5. Kinerja Proyek Konstruksi
dokumen kontrak sehingga kontraktor Bangunan gedung
bebas menentukan sendiri bahan yang Proyek adalah rangkaian aktifitas yang
dibutuhkan beserta pemasoknya. Dalam mempunyai tujuan spesifik dengan
kontrak, kontraktor tidak akan mendapat spesifikasi tertentu yang memerlukan
bayaran secara eksplisit untuk jenis perencanaan dan pantauan sepanjang
bahan ini, sehingga pelaksana harus siklus pelaksanaannya. Keberhasilan
memasukkan biaya bahan ini ke dalam manajemen proyek dapat didefinisikan
biaya pelaksanaan berbagai pekerjaan setelah tujuan proyek tercapai sesuai
yang termasuk dalam kontrak. dengan waktu, biaya, tingkat teknologi,
Dalam pemilihan bahan dan alat apa pemakaian sumberdaya yang efektif dan
yang akan digunakan untuk suatu efisien (Kerzner, 1995). Pendekatan
bangunan, maka beberapa hal perlu tradisional untuk mengevaluasi kinerja
dipertimbangkan, yaitu : proyek diukur dari tiga indikator yaitu
biaya, waktu, dan kualitas yang
a. Jenis Gedung dan kegunaannya merupakan basis kriteria untuk
b. Kebutuhan pemilik gedung keberhasilan proyek dan merupakan iron
c. Peraturan perencanaan suatu daerah triangle (Atkinson, 1999; Kagioglou et
d. Kendala Peraturan al., 2001; Toor dan Ogunlana, 2010).
e. Kendala lokasi Beberapa penelitian menyebutkan
f. Dana yang tersedia ukuran keberhasilan proyek berdasarkan
g. Kebijaksanaan jangka panjang kinerja waktu, kinerja biaya, kualitas,
dalam pemeliharaan dan adaptasi laba, kepuasan konsumen, dan kepuasan
publik (Ling et al., 2009), dan tanggap
Selain itu dalam pengontrolan kualitas terhadap perubahan (Ling et al., 2008).
material atau pekerjaan bervariasi yang Pengukuran kinerja proyek kebanyakan
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 124
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
difokuskan pada orientasi hasil yang proyek berlangsung lebih cepat dari
bersifat obyektif dan mudah diukur. jadwal sebagaimana yang diharapkan.
Pengukuran obyektif antara lain dilihat Akan tetapi ternyata biaya yang
dari aspek waktu, kecepatan dikeluarkan melebihi anggaran. Bila
pelaksanaan, varian waktu, unit biaya, tidak segera dilakukan tindakan
angka kecelakaan, net present value, dan pengendalian, maka dapat berakibat
dampak lingkungan. Penilaian subyektif proyek tidak dapat diselesaikan secara
didasarkan pada kualitas, fungsi, keseluruhan karena kekurangan dana.
kepuasan pengguna akhir, kepuasan
konsumen, kepuasan tim perencana, 3.Kerangka Pemikiran
kepuasan tim kontraktor Proyek konstruksi yang dilakukan oleh
Pengukuran kinerja proyek merupakan konstruktor atau pengembang adalah
hal yang sangat penting sebagai refleksi suatu rangkaian kegiatan yang hanya
terhadap satu kali dilaksanakan dan berjangka
kinerja perusahaan. Kinerja unit bisnis waktu pendek. Personil merupakan
konstruksi didasarkan pada kinerja pihak-pihak yang terkait baik secara
proyek dengan mempertimbangkan langsung maupun tidak langsung
kepentingan bersama antara pemilik, sebagai sumberdaya manusia pada
kontraktor, dan perencana, (Liu dan proyek tersebut. Kinerja Proyek
Kinerja Proyek merupakan bagaimana konstruksi sebagai variabel tetap
cara kerja proyek tersebut dengan berdasarkan pembatasan masalah
membandingkan hasil kerja nyata dipengaruhi oleh 3 (tiga) buah variabel
dengan perkiraan cara kerja pada bebas yaitu oleh sumberdaya manusia,
kontrak kerja yang disepakati oleh pihak sumberdaya peralatan dan sumberdayha
owner dan kontraktor pelaksana. material. Secara skematis dapat
Soeharto (1995) mengemukakan suatu digambarkan seperti pada Gambar 2.1
contoh dimana dapat terjadi bahwa sebagai berikut;
dalam laporan suatu kegiatan dalam
3. Metode Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh Kinerja
Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Di Pengaruhi Oleh Beberapa Faktor
Seperti Sumber Daya Manusia , Sumber
Daya Alat dan Sumber Daya Material,
tersebar di jakarta, bogor, depeok dan
bekasi dengan berjumlah 20 proyek .
3.1Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa data
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran kualitatif yang diambil dari jawaban
pengaruh Sumberdaya Manusia, kuesioner yang dapat di jadikan
Sumberdaya peralatan dan Sumberdaya kuantitatif dengan membuat skor pada
material terhadap Kinerja Proyek masing-masing kuesioner. Secara garis
Konstruksi Bangunan Gedung besarnya data terdiri dari data primer dan
data sekunder.
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 125
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 126
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 127
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
dikatakan bahwa tidak terdapat hitung dengan SPSS 17.0 lebih besar
pengaruh variable bebas terhadap dari nilai koefisien korelasi pearson
variabel terikat tabel (Rhitung > Rtable). dapat dilihat pada
H1 : Ada pengaruh, dipenuhi jika tabel 4.2 sebagai berikut :
atau b1 ≠ 0 atau b2 ≠ 0 atau b3 ≠ 0 Tabel 4.2
Uji statistik yang digunakan untuik Rangkuman Hasil uji Validitas
menyatakan H0 diterima atau H1 ditolak
adalah dengan melakukan uji-t dengan
kriteria uji menurut menurut Agung
(2001 : 308) adalah sebagai berikut, jika
nilai thit ≥ ttabel atau nilai thit ≤-ttabel. Dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh
variable bebas terhadap variabel terikat
mendapatkan bahwa semua kuesioner
4.Hasil Penelitian dan Pembahasan
sebanyak 15 (lima belas) dinyatakan
valid karena semua korelasi pearson
4.1 Variabel Penelitian
yang dihitung (Rhitung) lebih besar dari
koefisien dari tabel yang nilainya adalah
Variabel bebas yang digunakan adalah
0,278 dengan ketelitian 0,01 (1%),
3(tiga) variabel bebas yaitu sumber daya
(untuk responden 85 orang)
manusia, sumber daya peralatan dan
sumber daya material. Sedangkan
4.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen
variabel terikatnya adalah kinerja
Penelitian
proyek km,onstruksi bangunan. Pada
lampiran 1 dapat dilihat daftar
Setelah data diuji validitasnya,
pertanyaan untuk tiap variabel.
kemudian diuji reliabilitasnya,
Responden pada penelitian ini adalah 85
reliabilitas adalah ukuran yang
orang. Hasil jawaban kuesioner beserta
menunjukkan konsistensi dari alat ukur
nilai skornya dapat dilihat pada lampiran
dalam mengukur gejala yang sama di
2. Pertanyaan dibuat berdasarkan
lain kesempatan. Konsistensi disini
dimensi dan indikator-indikator variabel
berarti alat ukur tersebut konsisten jika
yang dihasilkan oleh pakar. Setiap
digunakan untuk mengukur konsep atau
pertanyaan mempunyai lima alternatif
gejala dari suatu kondisi ke kondisi lain.
jawaban yang tersedia bagi setiap
Salah satu metode yang dapat dipakai
responden yaitu 1=sangat tidak setuju
untuk mengukur reliabilitas dengan
(STS), 2=tidak setuju(TS), 3=netral(N),
menggunakan rumus Cronbach Alpha.
4=setuju (S) dan 5=sangat setuju (SS).
Suatu instrumen dikatakan reliable jika
Sudah dapat diduga bahwa rentang nilai
nilai reliabilitas > 0,700.
yang diperoleh akan bergerak
Berikut ini disajikan hasil perolehan
antara 15 sampai dengan 75.
Cronbach’s Alpha, variabel bebas
sumber daya manusia, sumber daya
4.2 Uji Validasi Variabel
peralatan, saumber daya material,
Uji Validitas seperti sumber daya
kinerja proyek konstruksi bangunan
manusia (X1),sumber daya Material
pada Tabel 4.3 .
,Sumber Daya Alat Terhadap Kinerja
Konstruksi Pembangunan Gedung, dari
hasil perhitungan dengan menggunakn
program SPSS, menghasilkan nilai
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 128
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 129
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Nilai Fhitung adalah 36,043. Ternyata dan sumber daya material secara
Nilai Fhitung lebih besar dibandingkan bersama-sama berpengaruh terhadap
dengan nilai Ftabel (36,043>4.03). Hal kinerja proyek kontruksi dalam persen
menunjukkan bahwa hipotesis 0 : ada sebesar 55,6%. Sisanya 44,4%
pengaruh diterima dan hipotesis 1 tidak ditentukan oleh faktor lain yang belum
ada pengaruh ditolak. Dengan demikian diketahui, yang tidak dimasukkan dalam
variabel sumber daya manusia, sumber penelitian ini.
daya peralatan, dan sumber daya Pengaruh dalam persen ini adalah
material secara bersama-sama signifikan seperti yang ditunjukkan oleh
(simultan) mempunyai berpengaruh nilai Fhitung lebih besar dibandingkan
secara signifikan (nyata) terhadap dengan nilai Ftabel (36,043>4.03)
kinerja proyek kontruksi, dengan
ketelitian 0,01 (1%). Bukti signifikansi 5.Kesimpulan dan Saran
ini juga dapat dilihat pada nilai sig. pada
tabel 4.26=0,000 yang menunjukkan 5.1 Kesimpulan
lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05).
Setelah persamaan regresi ganda Setelah melakukan analisis dan
diketemukan maka langkah selanjutnya pengujian statistik pengaruh variabel
adalah mencari nilai koefisien bebas sumber daya manusia, sumber
determinan untuk regresi ganda R2. daya peralatan, dan sumber daya
Koefisien determinan menunjukkan material secara bersama-sama dan
seberapa besar variabel sumber daya parsial, berpengaruh terhadap variabel
manusia, sumber daya peralatan, dan terikat kinerja proyek kontruksi seperti
sumber daya material terhadap kinerja apa yang diuraikan dalam hipotesis.
proyek kontruksi dalam bentuk Lebih jauh secara terperinci dapat
persentasi. Namun untuk regresi ganda diuraikan sebagai berikut :
sebaiknya menggunakan Adjusted R a. Variabel bebas sumber daya
Square, karena variabel bebas saling manusia, sumber daya peralatan, dan
berinteraksi satu dengan yang lainnya. sumber daya material secara
Berdasarkan output SPSS besarnya nilai bersama-sama berpengaruh positif
koefisien determinan yang sudah dan signifikan terhadap variabel
disesuaikan (Adjusted R Square) adalah terikat kinerja proyek kontruksi (Y)
0,556, seperti yang terlihat dalam tabel dengan keabsahan 99%. Pesentasi
4.5 sebagai berikut , pengaruh adalah sebesar
55,6%.Sisanya 44,4% disebabkan
oleh pengaruh lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian. Nilai
pengaruh secara bersama-sama ini
lebih besar jika dibandingkan
Tabel 4.6 dengan pengaruh secara terpisah
Koefisien determinan yaitu pengaruh daya manusia,
sumber daya peralatan, dan sumber
daya material secara terpisah.
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 130
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 131
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 132