Anda di halaman 1dari 19

Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1978-001X

UTAMA JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

ANALISA ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI MUTU PROGRAM


STUDI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
BERDASARKAN HASIL AKREDITASI
Widyat Nurcahyo

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT


DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN
EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA – DEPOK
Bintang Unggul P

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN SEMBAKO PADA


TOKO HARAPAN BARU
Novianti Madhona Faizah dan Nina Amelia

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(SMK3) PADA PROYEK GEDUNG (Studi Kasus Di Ibukota DKI Jakarta)
Sempurna Bangun

ILLUMINOMETER AND VISUAL COMPARISON MEASUREMENT


METHOD (Studi Iluminasi dan Brightness Sistem Penerangan dengan
Metode Pengukuran dan Kuisoner)
Amir Hamzah Pohan, I Made Sudiarta

KINERJA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI


PENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR SEPERTI SUMBER DAYA
MANUSIA , SUMBER DAYA ALAT DAN SUMBER DAYA MATERIAL
Mohamad Sobirin

ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 789096-566, Fax.(021) 7890966
Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor. 2, Agustus 2016 ISSN : 1978-001X

JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

Pelindung
Rektor Universitas Tama Jagakarsa (UTAMA)

Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Teknik UTAMA

DEWAN REDAKSI

Ketua Dewan Redaksi


Ketua LPPM UTAMA

Wakil Ketua Dewan Redaksi


Wakil Ketua LPPM UTAMA

Anggota Dewan Redaksi


Prof. Dr. Ir. Bambang Soenarto, Dipl.H.E.,En.Dipl.GR., M. Eng.(Dosen UTAMA)
Prof. Dr. Ir. Sjahdanul Irwan, M.Sc. (Dosen UTAMA)
Dr. Maspul Aini Kambry , M.Sc. (Dosen UTAMA)

Mitra Bestari
Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, MS.(Univ. Brawijaya)
Prof. Dr. Ir. H. Dahmir Dahlan M.Sc.(ISTN)
Ir. H. Media Nofri, M.Sc. (Dosen ISTN)

Redaksi Pelaksana
H. Hamidullah Mahmud, Lc., MA
Ir. Bertinus Simanihuruk, MT
Ir. Made Sudiarta, MT
Djoko Prihartono, ST., MT
Lukman Hakim, ST., M.Sc.
Napoleon Lukman, ST

Penerbit
Universitas Tama Jagakarsa

Alamat Redaksi
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021)7890965-66. Fax.(021) 7890966, E-mail : info@jagakarsa.ac.id
Website : http://www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1978-001X

UTAMA JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

ANALISA ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI MUTU PROGRAM


STUDI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
BERDASARKAN HASIL AKREDITASI
Widyat Nurcahyo.......................................................................................... 67 - 78

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT


DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN
EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA – DEPOK
Bintang Unggul P………………………...................................................... 79 - 86

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN SEMBAKO PADA


TOKO HARAPAN BARU
Novianti Madhona Faizah dan Nina Amelia............................................ 87 - 100

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(SMK3) PADA PROYEK GEDUNG (Studi Kasus Di Ibukota DKI Jakarta)
Sempurna Bangun………………………………………......................... 101 - 110

ILLUMINOMETER AND VISUAL COMPARISON MEASUREMENT


METHOD (Studi Iluminasi dan Brightness Sistem Penerangan dengan
Metode Pengukuran dan Kuisoner)
Amir Hamzah Pohan, I Made Sudiarta…………………..………………111 - 116

KINERJA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI


PENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR SEPERTI SUMBER DAYA
MANUSIA , SUMBER DAYA ALAT DAN SUMBER DAYA MATERIAL
Mohamad Sobirin…............................................……………...………………117 - 132

ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

KINERJA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN


GEDUNG DI PENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR SEPERTI SUMBER
DAYA MANUSIA , SUMBER DAYA ALAT DAN SUMBER DAYA MATERIAL

Oleh :
Mohamad Sobirin
Dosen Tetap Universitas Tama Jaga karsa
NIDN : 0312016007

Abstract
In this thesis will discuss the performance of the construction project that talks about the
success rate of construction projects in Greater Jakarta. Based on previous researcher
deemed to affect the performance of construction projects are human resources,
equipment resources, materials resource, corporate reputation business post attitude,
discipline, technical skills, leadership, project leaders, and work environment. Author
restrict only examined the effect caused by the human resources, equipment resources,
and material resources either partially or simultaneously. To resolve this issue made
questionnaires designed respectively 15 questions for each study variable. Each question
has five kinds of answers that strongly agree (SS), agree (S), neutral (N), disagree (TS)
and strongly disagree (STS) is weighted 5, 4, 3, 2 and 1 follow the rules of the Likert
scale. These questionnaires were randomly distributed to 85 respondents out of 546
personnel of construction projects in Greater Jakarta. Answer of the questionnaire
generates scores for all variables studied. Before determining the regression equation is
simple and multiple regression, to influence simultaneously and partially all the data in
the first test with validity, reliability, normality test, multicollinearity, and
heteroscedasticity test using SPSS version 17.0. To express the significance of the results
of simple regression tested by t-test and multiple regression tested for the F-test. The
result is the human resources, equipment resources, and resource material either
simultaneously or partially affect the performance of construction projects in
jabodetabek. Effect of human resources, equipment resources, and materials resource
partially in percent is 51%, 46% and 38.8%. Simultaneously, the influence in the percent
is 55.6%.

Keywords : Human resources, equipment resources, material resources, and


project performance.

1. Pendahuluan dapat mengakibatkan kerugian pada


Dalam suatu proyek konstruksi, proyek. Selama ini para estimator
penentuan besarnya proporsi biaya menghitung biaya proyek berdasarkan
untuk sumberdaya manusia, sumberdaya pengalaman dilapangan sedangkan
peralatan dan sumberdaya material gambaran mengenai besarnya alokasi
harus tepat. Mengingat bahwa alokasi untuk sumberdaya manusia dan
biaya untuk sumberdaya proyek pada sumberdaya peralatan belum ada.
masa konstruksi adalah paling besar, Penelitian ini bertujuan
sehingga apabila terdapat ketidak mengidentifikasi, menganalisa - yang
tepatan dalam perhitungan proporsi ini berhubungan dengan penentuan

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 117
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

sumberdaya manusia, sumberdaya lapangan melalui penyebaran survey


peralatan dan sumberdaya material serta kuesioner kepada pihak pihak yang
mencoba untuk memodelkan proporsi terlibat dalam proyek pembangunan
sumberdaya proyek tersebut. Dengan gedung.
model yang didapatkan dan di harapkan Analisa dan pengolahan data di lakukan
dapat digunakan sebagai suatu acuan. melalui pendekatan deskriftip
Adapun sumberdaya proyek terdiri dari menggunkan sofware SPSS versi 17.
sumberdaya manusia (X1), sumberdaya Pengolahan data untuk penulisan ini
peralatan (X2), dan sumberdaya Material pertama di lakukan dengan analisa
(X3) yang masing-masing ditentukan populasi, uji Validitas, uji Reliabilitas,
proporsinya berdasarkan jumlah biaya Uji Normalitas, Uji Multikolineritas, Uji
proyek yang disediakan. Heteroskedasitas, uji Hipotesis, uji
Dalam penyelenggaraan konstruksi, Signifikansi Regresi Ganda, uji
biaya merupakan bahan pertimbangan Signifikansi Regresi sederhana dan
utama karena menyangkut jumlah persamaan regresi ganda.
investasi yang besar yang harus
ditanamkan oleh kontraktor yang 2. Tinjauan Pustaka
rentang terhadap resiko kegagalan. Pada Tinjauan Pustaka ini penulis akan
Dengan kata lain, kegiatan pelaksanaan membahas tentang Kinerja Proyek
proyek konstruksi dapat diartikan Konstruksi Bangunan,sumber daya
sebagai suatu kegiatan sementara, yang manusia, , sumberdaya peralatan dan
berlangsung dalam jangka waktu sumber daya material di mana penulis
terbatas dengan alokasi sumberdaya akan menguraikan dari berbagai sumber
tertentu dan dimaksudkan untuk sebagai bahan referensi dalam penulisan
menghasilkan produk dengan kriteria-
kriteria yang telah digariskan secara 2.1. Proyek Konstruksi
jelas dalam kontrak. Unsur input dari Proyek adalah merupakan suatu
proyek konstruksi diantaranya man rangkaian kegiatan dan kejadian yang
(tenaga kerja), money (biaya), methods saling berkaitan untuk mencapai tujuan
(metode), machines (peralatan), tertentu dan membuahkan hasil dalam
materials (bahan) dan market (pasar), suatu jangka tertentu dengan
semua unsur tersebut perlu diatur memanfaatkan sumber daya yang
sedemikian rupa sehingga proporsi tersedia. Dalam pengertian lain, proyek
unsur unsur yang menjadi kebutuhan adalah suatu kegiatan yang mempunyai
dalam proyek konstruksi tersebut dapat jangka waktu tertentu dengan sumber
tepat dalam penggunaanya dan proyek daya tertentu pula, seperti menurut
dapat berjalan secara efisien. Ketepatan Seutji Lestari (1990 dalam
perhitungan kebutuhan tersebut sangat hermiati,2007), bahwa sistem
dibutuhkan dalam perencanaan. Ketidak manajemen proyek adalah bagaimana
tepatan perhitungan akan menyebabkan menghimpun dan mengelola masukan
pembengkakan biaya sehingga efisiensi (input) yang bersumberdaya (tenaga,
proyek sulit dicapai (Hermiati,2007) manusia, dana, waktu, teknologi, bahan,
Data yang di gunakan dalam penelitian peralatan dan manajemen) untuk
ini adalah data sekunder dan data primer, menghasilkan keluaran/hasil proyek
data sekunder di peroleh dari hasil studi (output) yang telah ditentukan untuk
literatur dan buku - buku yang terkait mencapai suatu tujuan proyek yang
dengan permasalahan, sedangkan data mendukung suatu program dalam suatu
primer di peroleh dari penelitian di jangka waktu batas tertentu.

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 118
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Secara sistematis fungsi manajemen melibatkan pihak-pihak yang terkait


menggunakan sumber daya yang ada baik secara langsung maupun tidak
secara efektif dan efisien untuk itu perlu langsung. Proyek konstruksi memiliki
di terapkan fungsi-fungsi dalam karakteristik unik, melibatkan sejumlah
manajemen itu sendiri seperti Planning, sumber daya, dan membutuhkan
Organizing, Actuating dan Controlling, organisasi. Kendala yang sangat
dengan demikian dapat dicapai tujuan mungkin dapat terjadi pada pelaksanaan
proyek yang optimal. proyek ada tiga kendala yaitu
Dalam melakukan Planning spesifikasi, jadwal dan biaya yang
(Perencanaan) perlu di perhatikan direncanakan.
beberapa antara lain, waktu Arfan (2008) menyatakan bahwa syarat
pelaksanaan, waktu pemesanan, waktu tercapaianya optimalisasi nilai
pemasukan material, alat, jumlah dan keuntungan pada suatu proyek
kualifikasi tenaga kerja, metode/teknik konstruksi adalah penyedia jasa sebagai
pelaksanaan dan sebagainya. Kemudian pelaksana proyek dapat melaksanakan
melaksanakan jenis-jenis pekerjaan pekerjaannya secara efisien dan efektif.
proyek sesuai dengan rencana yang telah Dimana efisiensi merupakan
di tetapkan dengan selalu mengadakan kemampuan untuk meminimalkan
Organizing yaitu pengarahan. Setelah itu penggunaan sumber daya (masukan),
dilaksanakan pula evaluasi atau koreksi- sedangkan efektivitas adalah
koreksi terhadap hasil pelaksanaan yang kemampuan untuk menentukan tujuan
ada (Actuating). yang memadai (Efisien dalam proyek
Terakhir adalah Controlling yaitu konstruksi diartikan sebagai
memonitoring, mengawasi dan kemampuan pelaksana proyek
mengendalikan pelaksanaan proyek djatmika, dkk, (2005) memberikan
tersebut sehingga berjalan sesuai dengan pendapat dalam mengevaluasi dan
schedule yang ada dan optimal. menyusun rencana investasi dengan
Dengan konsep ini peran manajer prinsip kehati-hatian dan ekonomis.
proyek konstruksi sangat besar dalam Sedangkan efektif disini diartikan
menentukan keberhasilan proyek dari sebagai kemampuan mengevaluasi
segi waktu, biaya, mutu, keamanan dan pelaksanaan proyek untuk menentukan
kenyamanan yang optimal sehingga dari solusi teknis seperti pilihan peralatan
sisi ini dapat berkembang perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan
yang bergerak di bidang manajemen sehingga pelaksanaan proyek dapat
konstruksi yang akan mengelola proyek- dilaksanakan sesuai jadwal dengan hasil
proyek yang diingini oleh owner secara yang sesuai dengan keinginan pemilik
profesional. proyek. Secara prinsip tujuan evaluasi
Ervianto (2005) menyatakan bahwa proyek adalah terjadinya perbaikan
Proyek konstruksi yang dilakukan oleh dalam penilaian investasi.
konstruktor atau pengembang adalah Wulfram (2004). menyatakan Proyek
suatu rangkaian kegiatan yang hanya konstruksi memiliki karakteristik unik
satu kali dilaksanakan dan berjangka yang tidak berulang pada proyek
waktu pendek. Proyek konstruksi, dalam lainnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi
rangkaian kegiatan atau proses proses yang mempengaruhi proses suatu
pada hakikatnya mengolah sumber daya proyek konstruksi berbeda satu sama
proyek menjadi suatu hasil kegiatan lain. Misalnya kondisi alam seperti
yang berupa bangunan. Proses dalam perbedaan letak geografis, hujan, gempa
rangkaian kegiatan proyek konstruksi dan keadaan tanah merupakan yang

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 119
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

turut mempengaruhi keunikan proyek B. Dilihat dari tingkat pendidikan,


konstruksi. struktur ketenagakerjaan SDM
Fatima (2005) Intinya dalam setiap konstruksi pada umumnya adalah :
proyek apapun terdapat empat elemen
esensial yaitu kerangka waktu tertentu, a. Pekerja : SD, SLTP
suatu pendekatan yang teratur terhadap b. Teknisi terampil : SMU
kegiatan-kegiatan yang saling c. Teknisi Ahli : D3 atau S1
bergantung, hasil yang diinginkan dan d. Tenaga Manajerial terampil SMU,
karakteristik-karakteristik unik tenaga manajerial ahli D3 atau S1
e. Tenaga Profesional : berpendidikan
2.2.Sumber Daya Manusia S2 dan S3
Berdasarkan Pedoman Peningkatan
Profesionalitas SDM Konstruksi, Menurut Sugiono (2001:8) tenaga kerja
(2007), untuk merealisasikan lingkup konstruksi dibagi menjadi dua macam,
proyek menjadi deliverable, diperlukan yaitu penyedia atau pengawas serta
pula sumberdaya. Pengelolaan sumber pekerja atau buruh lapangan (Craft
daya manusia meliputi proses labour). Jumlah penyedia hanya sebesar
perencanaan dan penggunaan sumber 5-10% dari jumlah pekerja yang diawasi.
daya manusia dengan cara yang tepat Disamping itu jika dilihat dari bentuk
(effective) untuk memproleh hasil yang hubungan kerja antar pihak yang
optimal. sumber daya dapat berupa bersangkutan, tenaga kerja proyek
human (Tenaga kerja, tenaga ahli, dan khususnya tenaga konstruksi dibedakan
tenaga terampil), yang terdiri atas (: menjadi dua, yakni :
A.Tenaga kerja Konstruksi, tenaga kerja
konstruksi merupakan porsi terbesar dari a. Tenaga Kerja langsung (Direct hire),
proyek konstruksi. SDM Konstruksi yaitu tenaga kerja yang direkrut dan
adalah pelaku pekerjaan di bidang menandatangani ikatan kerja
konstruksi yang terdiri atas perencana, perseorangan dengan perusahaan
Pelaksana, dan pengawas. Sesuai kontraktor, diikuti dengan latihan,
struktur ketenagakerjaan yang pada sampai dianggap cukup memiliki
umumnya berbentuk piramida, SDM pengetahuan dan kecakapan.
konstruksi mencakup : b. Tenaga kerja borongan, yaitu tenaga
kerja yang bekerja Berdasarkan
a. Pekerja yang mencakup pekerja ikatan kerja antara perusahaan
tidak terampil, pekerja semi penyedia tenaga kerja (Labour
terampil, dan pekerja terampil; supplier) dengan kontraktor, untuk
b. Teknisi terampil yang mencakup jangka waktu tertentu.
teknisi terampil administrasi dan
teknis terampil teknis; Untuk memenuhi kebutuhan tenaga
c. Teknisi ahli dan teknisi professional; kerja, dengan memperhatikan usaha
Tenaga Manajerial yang bisa untuk menyeimbangkan antara jumlah
dikelompokkan menjadi tenaga tenaga daan pekerjaan yang tersedia,
manajerial terampil dan tenaga umumnya kontraktor memilih untuk
manajerial ahli; mengkombinasikan tenaga kerja
d. Tenaga Profesional. langsung dengan tenega kerja borongan.
Sedangkan untuk pengawas yang
terampil akan tetap dipertahankan
meskipun volume pekerjaanya rendah.

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 120
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Dalam mengatur sumber daya manusia diharapkan, untuk itu diperlukan


tersebut hendaknya selalu menerapkan manajemen yang baik. Menurut
dasar yang menunjuk kepada Siagian(2001:27) “Manajemen sumber
tercapainya tujuan organisasi dan daya Manusia dimaksudkan untuk
mengacu pada terpenuhinya kepuasaan membina sumber daya manusia,
personil dalam melakukan tugas dan sehingga dapat digunakan secara efektif
fungsinya. Manajemen sumber daya dan efesien dalam mencapai sasaran
Manusia memfokuskan pada pengaturan organisasi mengacu pada manajemen
peranan manusia dalam mewujudkan umum dan dalam mengatur sumber daya
tujuan organisasi secara optimal. Sejalan manusia tersebut, manajemen sumber
dengan tujuan dari manajemen sumber daya manusia hendaknya selalu
daya manusia dalam meningkatkan menerapkan dasar yang merujuk kepada
kontribusi sumber daya manusia atau tercapainya tujuan oganisasi.” Prinsip
pegawai terhadap organisasi, dalam utama dari manajemen adalah melihat
rangka mencapai tujuan organisasi efisiensi penggunaan sumber daya yang
dengan berpegang pada Visi dan Misi dihasilkan dalam bidang pekerjaan
organisasi. seperti waktu, modal, bahan-bahan dan
Berdasarkan pengertian tersebut diatas, tenaga kerja. Salah satu manajemen
dapat dinyatakan bahwa pengembangan yang berperan dalam suatu organisasi
sumber daya manusia adalah adalah manajemen personalia dimana
peningkatan ketrampilan dan yang menjadi penekanan penting adalah
kemampuan dalam melakukan produktivitas pegawainya. Produktivitas
pekerjaan tertentu. Dalam mencapai akan meningkat apabila kebutuhan fisik,
taraf hidup yang baik seringkali sejalan gizi dan kesehatannya sudah terpenuhi.
dan searah dengan peningkatan Disamping itu peningkatan pendidikan
kemampuan sumber daya manusianya. dan pelatihan merupakan investasi yang
Peningkatan kemampuan sumber daya hasilnya dapat diperoleh dalam bentuk
manusia dimulai dari lingkungan pertambahan hasil kerja.
keluarga kemudian berkembang Dari pengertian diatas dapat
dilingkungan pendidikan formal dan non disimpulkan bahwa sumber daya
formal yang selanjutnya dikembangkan manusia harus dapat digunakan secara
dilingkungan masyarakat. efektif dan efisien dalam mencapai
Kemampuan kerja yang telah dimiliki sasaran organisasi dengan mengacu
seseorang perlu ditingkatkan secara kepada manajemen umum dan seorang
khusus agar mencapai hasil terbaik. pimpinan dalam mengatur sumber daya
Apabila telah mengaplikasikan manusia tersebut hendaknya
kemampuan itu dimasyarakat berarti menerapkan dasar yang mengacu
bahwa seseorang sudah mulai proses kepada tujuan organisasi. Sedangkan
serta mengamati pekerja yang dalam pengertian khusus, manajemen
berpengalaman. Tahap ini merupakan sumber daya manusia merupakan ilmu
tahap awal dimana seseorang mulai dan seni dalam mengatasi hubungan dan
bekerja dan berusaha agar dapat peranan tenaga kerja agar efektif dan
mencapai kinerja yang memuaskan. efisien dalam membantu terwujudnya
Kinerja seorang pegawai yang baik akan tujuan organisasi, pegawai dan
mempengaruhi kondisi suatu organisasi. masyarakat. Untuk mencapai tujuan
sumber daya Manusia merupakan tersebut perlu peningkatan kemampuan
komponen yang perlu ditingkatkan guna menciptakan organisasi menjadi
dalam mencapai tujuan yang lebih baik.

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 121
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan


2.3.Sumber Daya Peralatan konstruksi, khususnya jalan, akan
Rochman (2003) mengatakan bahwa banyak jumlah dan jenis alat berat yang
melaksanakan suatu proyek konstruksi digunakan. Jumlah dan jenis alat berat
berarti menggabungkan berbagai yang digunakan akan tergantung oleh
sumber daya untuk menghasilkan beberapa , antara lain adalah :
produk akhir yang diinginkan. Peralatan a. Fungsi yang harus dilaksanakan.
konstruksi (construction plant) Alat berat dikelompokkan
merupakan salah satu sumber daya berdasarkan fungsinya, seperti untuk
terpenting yang dapat mendukung menggali, mengangkut, meratakan
tercapainya suatu tujuan yang permukaan, dan lain lain.
diinginkan, pada proyek konstruksi b. Kapasitas peralatan, pemilihan alat
kebutuhan untuk peralatan antara 7 – berat didasarkan pada volume total
15% dari biaya proyek (Fahan, 2005). atau berat material yang harus
Peralatan konstruksi yang dimaksud diangkut atau dikerjakan. Kapasitas
adalah alat/peralatan yang diperlukan alat yang dipilih harus sesuai
untuk melakukan pekerjaan konstruksi sehingga pekerjaan dapat
secaramekanis. Ini dapat berupa crane, diselesaikan pada waktu yang telah
grader, scraper, truk, pengeruk tanah ditentukan.
(back hoe), kompresor udara, dll. c. Cara operasi alat, alat berat dipilih
Artinya pemanfaatan alat berat pada berdasarkan arah (horizontal
suatu proyek konstruksi dapat member maupun vertikal) dan jarak gerakan,
insentif pada efisiensi dan efektifitas kecepatan, frekuensi gerakan, dan
pada tahap pelaksanaan maupun hasil lain-lain.
yang dicapai. Pada saat suatu proyek d. Jenis proyek, ada beberapa jenis
akan dimulai, penyedia jasa akan proyek yang umumnya
memilih dan menentukan alat yang akan menggunakan alat berat. Proyek-
digunakan di proyek tersebut. Peralatan proyek tersebut antara lain proyek
yang dipilih haruslah tepat sehingga gedung, pelabuhan, jalan, jembatan,
proyek dapat berjalan dengan lancar. irigasi, pembukaan hutan, dam dan
Pemilihan atau evaluasi pengadaan sebagainya.
peralatan dilakukan pada tahap e. Jenis pekerjaan pada proyek,
perencanaan, dimana jenis, jumlah, dan terdapat berbagai jenis pekerjaan
kapasitas alat merupakan - penentu. dam suatu proyek konstruksi yang
Tidak setiap peralatan dapat dipakai akan memebedakan dalam
untuk setiap proyek konstruksi, oleh penggunaan peralatannya. Misalnya
karena itu pemilihan peralatan yang pekerjaan penggalian, pasangan, dan
tepat sangat diperlukan. Pada tahap lain lain.
pelaksanaan konstruksi, salah satu unsur f. Lokasi proyek, lokasi proyek juga
biayanya adalah biaya penggunaan alat merupakan hal lain yang perlu
berat (Heavy Equipment). Rostiyanti; diperhatikan dalam pemilihan
1999 dalam Fahan, (2005) memberikan peralatan yang berbeda dengan
argumentasi bahwa dengan melihat lokasi proyek di dataran rendah.
skala pekerjaan dan persyaratan teknis g. Jenis dan Daya dukung Tanah, jenis
pelaksanaan pada konstruksi jalan, tanah dilokasi proyek dan jenis
Penggunaan alat berat merupakan suatu material yang akan dikerjakan dapat
keharusan, walaupun akan dibutuhkan mempengaruhi alat berat yang akan
pembiayaann yang cukup besar dalam

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 122
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

dipakai. Tanah dapat dalam kondisi hendaknya segala dipertimbangkan


padat, lepas, keras, atau lembek. sebaik mungkin
h. Keadaan lapangan, kondisi dengan
medan yang sulit dan medan yang 2.4.Sumber Daya Material
baik merupakan factor lain yang Dalam setiap proyek konstruksi
mempengaruhi pemilihan alat berat. pemakaian material merupakan bagian
i. Nilai ekonomis penggunaan alat terpenting yang mempunyai prosentase
(beli atau sewa). Selain biaya cukup besar dari total biaya proyek. Dari
investasi atau biaya sewa peralatan, beberapa penelitian menyatakan bahwa
biaya operasi dan pemeliharaan biaya material menyerap 50 % - 70 %
merupakan penting didalam dari biaya proyek, biaya ini belum
pemilihan alat berat. termasuk biaya penyimpanan material.
Penentuan jenis dan spesifikasi alat berat Oleh karena itu penggunaan teknik
yang digunakan pada suatu pekerjaan manajemen yang sangat baik dan tepat
harus dilakukan dengan cermat, karena untuk membeli, menyimpan,
besarnya komponen biaya peralatan mendistribusikan dan menghitung
pada suatu pekerjaan. Selain itu, dengan material konstruksi menjadi sangat
penentuan jenis dan spesifikasi alat berat penting.
yang cermat maka diharapkan Stukhart ( 1995) membagi kategori
perencanaan biaya, perencanaan waktu, sumber daya material menjadi tiga
perencanaan metode dan perencanaan kategori yaitu,
sumber daya lainnya dapat dilakukan
dengan lebih tepat. Pada akhirnya a. Engineered materials, produk
diharapkan memperoleh efisiensi dalam khusus yang dibuat berdasarkan
pembiayaan penggunaan alat berat. perhitungan teknis dan perencanaan.
Dalam pengelolaan alat alat konstruksi Material ini secara khusus didetil
yang berpengaruh besar terhadap biaya dalam gambar dan digunakan
adalah pilihan antara membeli atau sepanjang masa pelaksanaan proyek
menyewa. Pilihan ini dipengaruhi oleh tersebut, apabila terjadi penundaan
besar kecilnya ukuran proyek, akan berakibat mempengaruhi
tersedianya fasilitas pemeliharaan dan jadwal penyelesaian proyek.
cash flow. Untuk pemakaian yang relatif b. Bulk materials, produk yang dibuat
tidak lama akan lebih menguntungkan berdasarkan standar industri
dengan menyewa. Tentu saja ekonomi tertentu. Material jenis ini seringkali
dan jadwal akan menjadi pertimbangan sulit diperkirakan karena beraneka
utama dalam mengambil keputusan atas macam jenisnya (kabel, pipa).
pilihan tersebut. Setelah pemilihan jenis c. Fabricated materials, produk yang
peralatan ditentukan, maka untuk dirakit tidak pada tempat material
mengurangi persediaan suku cadang dan tersebut akan digunakan /di luar
mempertahankan pengenalan lokasi proyek (kusen, rangka baja).
(familiarity) para operator dan mekanik,
perlu dipikirkan adanya standarisasi Bahan konstruksi dalam sebuah proyek
peralatan. Pengenalan dan pengalaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
seringkali amat besar pengaruhnya bahan yang kelak akan menjadi bagian
terhadap produktivitas. Hal ini bukan tetap dari struktur (bahan permanen) dan
berarti melarang memilih peralatan bahan yang dibutuhkan kontraktor
barudengan desain mutakhir, tetapi dalam membangun proyek tetapi tidak

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 123
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

akan menjadi bagian tetap dari struktur satu dengan lainnya. Hal ini sesuai
(bahan sementara). dengan apa yang terjadi didalam
A.Bahan Permanen, bahan-bahan yang konstruksi. Jadi terdapat suatu tingkat
dibutuhkan oleh kontraktor untuk kualitas minimum yang harus dicapai
membentuk bangunan. Jenis bahan ini agar suatu material dapat diterima.
akan dijelaskan lebih detail dalam Dalam melakukan estimasi yang terkait
dokumen kontrak yang berkaitan dengan penentuan pembiayaan untuk
dengannya (gambar kerja dan alokasi sumber daya bahan harus
spesifikasi). Rincian bahan permanen relevan, serta pemenuhan peralatan yang
mencakup antara lain : memadai. Material curah, seperti pipa,
instrumnen, kabel listrik, semen, dll
a. Spesifikasi bahan yang digunakan diproduksi secara masal, artinya tidak
b. Kuantitas bahan yang diperlukan hanya berdasarkan pesanan proyek
c. Uji coba yang harus dilakukan tertentu, tetapi juga untuk konsumen
terhadap setiap bahan yang lain. Vendor dan manufacturer
diperlukan sebelum bahan diterima. umumnya menyediakan persediaan
untuk memenuhi permintaan konsumen
B.Bahan Sementara, bahan yang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu,
dibutuhkan oleh kontraktor dalam harganya relatif stabil, sehingga dalam
membangun proyek tetapi tidak akan hal ini estimator tidak terlalu sulit
menjadi bagian dari bangunan (setelah mengikuti perkembangan harganya.
digunakan bahan ini akan disingkirkan).
Jenis bahan ini tidak dicantumkan dalam 2.5. Kinerja Proyek Konstruksi
dokumen kontrak sehingga kontraktor Bangunan gedung
bebas menentukan sendiri bahan yang Proyek adalah rangkaian aktifitas yang
dibutuhkan beserta pemasoknya. Dalam mempunyai tujuan spesifik dengan
kontrak, kontraktor tidak akan mendapat spesifikasi tertentu yang memerlukan
bayaran secara eksplisit untuk jenis perencanaan dan pantauan sepanjang
bahan ini, sehingga pelaksana harus siklus pelaksanaannya. Keberhasilan
memasukkan biaya bahan ini ke dalam manajemen proyek dapat didefinisikan
biaya pelaksanaan berbagai pekerjaan setelah tujuan proyek tercapai sesuai
yang termasuk dalam kontrak. dengan waktu, biaya, tingkat teknologi,
Dalam pemilihan bahan dan alat apa pemakaian sumberdaya yang efektif dan
yang akan digunakan untuk suatu efisien (Kerzner, 1995). Pendekatan
bangunan, maka beberapa hal perlu tradisional untuk mengevaluasi kinerja
dipertimbangkan, yaitu : proyek diukur dari tiga indikator yaitu
biaya, waktu, dan kualitas yang
a. Jenis Gedung dan kegunaannya merupakan basis kriteria untuk
b. Kebutuhan pemilik gedung keberhasilan proyek dan merupakan iron
c. Peraturan perencanaan suatu daerah triangle (Atkinson, 1999; Kagioglou et
d. Kendala Peraturan al., 2001; Toor dan Ogunlana, 2010).
e. Kendala lokasi Beberapa penelitian menyebutkan
f. Dana yang tersedia ukuran keberhasilan proyek berdasarkan
g. Kebijaksanaan jangka panjang kinerja waktu, kinerja biaya, kualitas,
dalam pemeliharaan dan adaptasi laba, kepuasan konsumen, dan kepuasan
publik (Ling et al., 2009), dan tanggap
Selain itu dalam pengontrolan kualitas terhadap perubahan (Ling et al., 2008).
material atau pekerjaan bervariasi yang Pengukuran kinerja proyek kebanyakan

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 124
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

difokuskan pada orientasi hasil yang proyek berlangsung lebih cepat dari
bersifat obyektif dan mudah diukur. jadwal sebagaimana yang diharapkan.
Pengukuran obyektif antara lain dilihat Akan tetapi ternyata biaya yang
dari aspek waktu, kecepatan dikeluarkan melebihi anggaran. Bila
pelaksanaan, varian waktu, unit biaya, tidak segera dilakukan tindakan
angka kecelakaan, net present value, dan pengendalian, maka dapat berakibat
dampak lingkungan. Penilaian subyektif proyek tidak dapat diselesaikan secara
didasarkan pada kualitas, fungsi, keseluruhan karena kekurangan dana.
kepuasan pengguna akhir, kepuasan
konsumen, kepuasan tim perencana, 3.Kerangka Pemikiran
kepuasan tim kontraktor Proyek konstruksi yang dilakukan oleh
Pengukuran kinerja proyek merupakan konstruktor atau pengembang adalah
hal yang sangat penting sebagai refleksi suatu rangkaian kegiatan yang hanya
terhadap satu kali dilaksanakan dan berjangka
kinerja perusahaan. Kinerja unit bisnis waktu pendek. Personil merupakan
konstruksi didasarkan pada kinerja pihak-pihak yang terkait baik secara
proyek dengan mempertimbangkan langsung maupun tidak langsung
kepentingan bersama antara pemilik, sebagai sumberdaya manusia pada
kontraktor, dan perencana, (Liu dan proyek tersebut. Kinerja Proyek
Kinerja Proyek merupakan bagaimana konstruksi sebagai variabel tetap
cara kerja proyek tersebut dengan berdasarkan pembatasan masalah
membandingkan hasil kerja nyata dipengaruhi oleh 3 (tiga) buah variabel
dengan perkiraan cara kerja pada bebas yaitu oleh sumberdaya manusia,
kontrak kerja yang disepakati oleh pihak sumberdaya peralatan dan sumberdayha
owner dan kontraktor pelaksana. material. Secara skematis dapat
Soeharto (1995) mengemukakan suatu digambarkan seperti pada Gambar 2.1
contoh dimana dapat terjadi bahwa sebagai berikut;
dalam laporan suatu kegiatan dalam

3. Metode Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh Kinerja
Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Di Pengaruhi Oleh Beberapa Faktor
Seperti Sumber Daya Manusia , Sumber
Daya Alat dan Sumber Daya Material,
tersebar di jakarta, bogor, depeok dan
bekasi dengan berjumlah 20 proyek .

3.1Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa data
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran kualitatif yang diambil dari jawaban
pengaruh Sumberdaya Manusia, kuesioner yang dapat di jadikan
Sumberdaya peralatan dan Sumberdaya kuantitatif dengan membuat skor pada
material terhadap Kinerja Proyek masing-masing kuesioner. Secara garis
Konstruksi Bangunan Gedung besarnya data terdiri dari data primer dan
data sekunder.

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 125
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

a. Data primer adalah data yang N = jumlah populasi


diperoleh secara langsung dari e = kesalahan pengambilan
obyek penelitian. Adapun data sampel (%) yang dapat
tersebut diperoleh dengan ditoleransi terhadap ketidak tepatan
memantau langsung terhadap penggunaan sampel sebagai pengganti
kegiatan proyek populasi. Dalam hal ini di ambil sebesar
b. Data sekunder adalah data yang 10%,.
diperoleh penulis dari informasi-
informasi yang telah disediakan 3.3 Pengujian Data
oleh unit-unit atau lembaga-
lembaga yang ada. Data 3.3.1.Pengujian data terdiri dari :
sekunder ini didapatkan dari
sumber-sumber yang berupa a. Uji validitas Data
buku bacaan, literatur, bahan b. Uji Reliabilitas Data
perkuliahan, majalah ilmiah, c. Uji Normalitas Data
booklet, pamplet yang didapat d. Uji multikolinearitas dan Uji
dari data yang di download dari Heteroskedastisitas.
internet dengan berbagai-bagai
situs yang berhubungan dengan Pengujian Heteroskedastisitas penting
penelitian ini. untuk mengetahui apakah varians dari
setiap error bersifat heterogen. Apabila
bersifat heterogen maka melanggar
3.2.Populasi dan Sampel asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa
varians dari error harus bersifat
a. Populasi. Populasi dalam homogen (Gujarati, 2003). Pengujian
penelitian ini adalah seluruh staf dilakukan dengan melihat adanya pola
inti proyek konstruksi di tertentu dari scatterplot dengan bantuan
jabodetabek yang berjumlah 548 SPSS 14.0. Dasar pengambilan
orang. keputusan berkaitan dengan gambar
b. Sampel. Sampel adalah sebagian scatter plot adalah jika tidak terdapat
dari populasi, sampel harus pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya
mewakili populasi, metode menyebar, maka diindikasikan tidak
pengambilan sampel dalam terdapat masalah heteroskedastisitas
penelitian ini adalah dengan
menggunakan random sampling 3.3.1 Regresi Ganda dan Uji
dari populasi yang ada. Jumlah Hipotesis
sampel yang diambil dari
populasi yang ada menurut 3.3.2 Regresi Ganda
rumus Slovin mengikuti formula
matematik sebagai berikut : Disebabkan karena variabel yang
dianalisis lebih dari 1(satu) variabel
sehingga model persamaan regresi linier
yang paling cocok adalah regresi linier
berganda (multiple linier regression).
Pemodelan regresi linier berganda yang
Keterangan : menganalisis pengaruh variabel bebas
n = jumlah sampel (ditentukan (independen) Kriteria kemampuan
dari rumus diatas) keuangan (X1), pengalaman kerja (X2),

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 126
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

personil perusahaan (X3) dan tingkat signifikansi yang digunakan


kemampuan peralatan (X4), terhadap sebesar  = 0,01 dengan mengikuti
kinerja proyek konstruksi bangunan (Y). kriteria uji seperti diatas seperti yang
Formula/persamaan regresinya adalah dilakukan oleh Iqbal Hasan (2002 : 264).
dapat dituliskan sbb: Untuk mengetahui variabel mana yang
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 berpengaruh dominan terhadap kinerja
b1, b2, dan b3 = koefisien regresi untuk personil proyek konstruksi diantara
X1 , X2, dan X3 ketiga variabel bebas Sumberdaya
3.3.3 Uji Hipotesis Regresi Ganda Manusia, Sumberdaya peralatan dan
Uji hipotesis yang dilakukan untuk Sumberdaya material terhadap Kinerja
regresi ganda adalah Uji-F untuk Proyek Konstruksi bangunan secara
mengetahui apakah pengaruh variabel parsial ditentukan dengan uji-t dua sisi
bebas terhadap variabel terikat secara (two-tailed t-test).
bersama-sama signifikan atau tidak
signifikan. Formula uji F, adalah: : 3.3.4 Regresi Sederha dan Uji
Hipotesis

Untuk mengetahui variabel mana yang


berpengaruh dominan terhadap
R2= Koefisien Determinasi; pembiayaan proyek infra struktur
n = Jumlah sampel, diantara ketiga variabel bebas loan luar
k = Jumlah variabel bebas negeri, pinjaman bank
Hipotesis uji statistik F (F-test) pemerintah/swasta dan penjualan saham
dirumuskan sebagai berikut kepada masyarakat secara parsial
H0 : Tidak ada pengaruh variabel ditentukan dengan uji-t dua sisi (two-
bebas secara simultan terhadap variabel tailed t-test).
terikat dipenuhi jika b1=b2= b3 = b4 = 0.
Uji statistik yang digunakan untuik 3.3.5 Uji Hipotesis Regresi Sederhana
menyatakan H0 diterima atau H1 ditolak
adalah dengan melakukan uji-F dengan Untuk dapat menyatakan apakah
kriteria sebagai berikut, jika nilai Fhit ≤ persamaan regresi sederhana ini
Ftabel atau nilai Fhit ≥ -Ftabel. Dapat signifikan atau tidak dilakukan uji-t.
dikatakan bahwa tidak terdapat Nilai thitung dapat dicari dengan rumus :
pengaruh signifikan secara bersama- (Damodar Gujarati, 2003 : 114)
sama (serentak) dari seluruh variabel
bebas terhadap variabel terikat
H1 : Ada pengaruh variabel bebas
secara simultan terhadap variabel terikat
dipenuhi jika b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ 0.
Uji statistik yang digunakan untuik pengujian hipotesis sebagai berikut,
menyatakan H1 diterima atau H0 ditolak H0 : Tidak ada pengaruh, dipenuhi
adalah dengan melakukan uji-F, kriteria jika atau b1 = 0 atau b2 = 0 atau b3 = 0
uji adalah sebagai berikut, jika nilai Fhit Uji statistik yang digunakan untuik
≥ Ftabel atau nilai Fhit ≤ -Ftabel. Dapat menyatakan H0 diterima atau H1 ditolak
dikatakan terdapat pengaruh signifikan adalah dengan melakukan uji-t dengan
secara bersama-sama (simultan) dari kriteria uji menurut menurut Agung
seluruh variabel bebas terhadap variable (2001 : 308) adalah sebagai berikut, jika
terikat. Untuk menentukan nilai Ftabel, nilai thit ≤ ttabel atau nilai thit ≥ -ttabel. Dapat

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 127
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

dikatakan bahwa tidak terdapat hitung dengan SPSS 17.0 lebih besar
pengaruh variable bebas terhadap dari nilai koefisien korelasi pearson
variabel terikat tabel (Rhitung > Rtable). dapat dilihat pada
H1 : Ada pengaruh, dipenuhi jika tabel 4.2 sebagai berikut :
atau b1 ≠ 0 atau b2 ≠ 0 atau b3 ≠ 0 Tabel 4.2
Uji statistik yang digunakan untuik Rangkuman Hasil uji Validitas
menyatakan H0 diterima atau H1 ditolak
adalah dengan melakukan uji-t dengan
kriteria uji menurut menurut Agung
(2001 : 308) adalah sebagai berikut, jika
nilai thit ≥ ttabel atau nilai thit ≤-ttabel. Dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh
variable bebas terhadap variabel terikat
mendapatkan bahwa semua kuesioner
4.Hasil Penelitian dan Pembahasan
sebanyak 15 (lima belas) dinyatakan
valid karena semua korelasi pearson
4.1 Variabel Penelitian
yang dihitung (Rhitung) lebih besar dari
koefisien dari tabel yang nilainya adalah
Variabel bebas yang digunakan adalah
0,278 dengan ketelitian 0,01 (1%),
3(tiga) variabel bebas yaitu sumber daya
(untuk responden 85 orang)
manusia, sumber daya peralatan dan
sumber daya material. Sedangkan
4.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen
variabel terikatnya adalah kinerja
Penelitian
proyek km,onstruksi bangunan. Pada
lampiran 1 dapat dilihat daftar
Setelah data diuji validitasnya,
pertanyaan untuk tiap variabel.
kemudian diuji reliabilitasnya,
Responden pada penelitian ini adalah 85
reliabilitas adalah ukuran yang
orang. Hasil jawaban kuesioner beserta
menunjukkan konsistensi dari alat ukur
nilai skornya dapat dilihat pada lampiran
dalam mengukur gejala yang sama di
2. Pertanyaan dibuat berdasarkan
lain kesempatan. Konsistensi disini
dimensi dan indikator-indikator variabel
berarti alat ukur tersebut konsisten jika
yang dihasilkan oleh pakar. Setiap
digunakan untuk mengukur konsep atau
pertanyaan mempunyai lima alternatif
gejala dari suatu kondisi ke kondisi lain.
jawaban yang tersedia bagi setiap
Salah satu metode yang dapat dipakai
responden yaitu 1=sangat tidak setuju
untuk mengukur reliabilitas dengan
(STS), 2=tidak setuju(TS), 3=netral(N),
menggunakan rumus Cronbach Alpha.
4=setuju (S) dan 5=sangat setuju (SS).
Suatu instrumen dikatakan reliable jika
Sudah dapat diduga bahwa rentang nilai
nilai reliabilitas > 0,700.
yang diperoleh akan bergerak
Berikut ini disajikan hasil perolehan
antara 15 sampai dengan 75.
Cronbach’s Alpha, variabel bebas
sumber daya manusia, sumber daya
4.2 Uji Validasi Variabel
peralatan, saumber daya material,
Uji Validitas seperti sumber daya
kinerja proyek konstruksi bangunan
manusia (X1),sumber daya Material
pada Tabel 4.3 .
,Sumber Daya Alat Terhadap Kinerja
Konstruksi Pembangunan Gedung, dari
hasil perhitungan dengan menggunakn
program SPSS, menghasilkan nilai

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 128
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Tabel 4.3 a. Nilai konstanta a = 11,318 adalah


Rangkuman Hasil uji Reabilitas angket nilai kinerja proyek kontruksi jika
X1=X2=X3=0
b. Nilai b1 = 0,406; adalah nilai
koefisien regresi b1, artinya setiap
kenaikan nilai sumber daya manusia
sebesar satu point akan menaikan
nilai kinerja proyek kontruksi
sebesar 0,406 point,
c. Nilai b2 = 0,233; adalah nilai
4.3 Regresi Ganda dan Uji koefisien regresi b2, artinya setiap
Hipotesis kenaikan nilai sumber daya
4.3.1 Pengaruh sumber daya peralatan sebesar satu point akan
manusia, sumber daya meningkatkan nilai kinerja proyek
peralatan, dan sumber daya kontruksi sebesar 0,233 point,
material secara bersama- d. Nilai b3 = 0,178; adalah nilai
sama terhadap kinerja proyek koefisien regresi b3, artinya setiap
kontruksi kenaikan nilai sumber daya material
Untuk mengetahui adanya pengaruh sebesar satu point akan
sumber daya manusia, sumber daya meningkatkan nilai kinerja proyek
peralatan, dan sumber daya material kontruksi sebesar 0,178 point,
secara bersama-sama terhadap kinerja
proyek kontruksi digunakan analisis 4.4 Uji hipotesis regresi Ganda
regresi berganda. Diperoleh nilai-nilai Untuk membuktikan apakah pengaruh
sebagai berikut, tersebut cukup signifikan atau tidak,
dilakukan uji hipotesis (uji signifikansi)
Tabel 4.4 melalui uji F pada taraf 1%, dengan
Rangkuman Hasil uji Reabilitas angket ketentuan jika nilai Fhitung > Ftabel, maka
Koefisien Regresi Ganda H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya
jika nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Nilai Ftabel pada taraf
signifikan 1% dengan db pembilang 3
dan db penyebut 81 adalah 4.03. Nilai
ini didapat tabel F dengan ketelitian 1%
pada baris 81 (85-4) (4=3 variabel
bebas+1, kolom 3 (3 variabel terikat).
Besarnya nilai Fhitung dapat dilihat tabel
4.4 Anova di bawah ini :
Pengaruh X1, X2, dan X3, secara Tabel 4.5
bersama-sama terhadap Y, dapat Rangkuman Hasil uji Reabilitas angket
dinyatakan dengan formula sebagai Koefisien Regresi Ganda
berikut :
Y = 11,318+ 0,406 X1 + 0,233 X2 +
0,178 X3
Arti dari persamaan regresi ganda
tersebut dapat diinterpretasikan sebagai,

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 129
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Nilai Fhitung adalah 36,043. Ternyata dan sumber daya material secara
Nilai Fhitung lebih besar dibandingkan bersama-sama berpengaruh terhadap
dengan nilai Ftabel (36,043>4.03). Hal kinerja proyek kontruksi dalam persen
menunjukkan bahwa hipotesis 0 : ada sebesar 55,6%. Sisanya 44,4%
pengaruh diterima dan hipotesis 1 tidak ditentukan oleh faktor lain yang belum
ada pengaruh ditolak. Dengan demikian diketahui, yang tidak dimasukkan dalam
variabel sumber daya manusia, sumber penelitian ini.
daya peralatan, dan sumber daya Pengaruh dalam persen ini adalah
material secara bersama-sama signifikan seperti yang ditunjukkan oleh
(simultan) mempunyai berpengaruh nilai Fhitung lebih besar dibandingkan
secara signifikan (nyata) terhadap dengan nilai Ftabel (36,043>4.03)
kinerja proyek kontruksi, dengan
ketelitian 0,01 (1%). Bukti signifikansi 5.Kesimpulan dan Saran
ini juga dapat dilihat pada nilai sig. pada
tabel 4.26=0,000 yang menunjukkan 5.1 Kesimpulan
lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05).
Setelah persamaan regresi ganda Setelah melakukan analisis dan
diketemukan maka langkah selanjutnya pengujian statistik pengaruh variabel
adalah mencari nilai koefisien bebas sumber daya manusia, sumber
determinan untuk regresi ganda R2. daya peralatan, dan sumber daya
Koefisien determinan menunjukkan material secara bersama-sama dan
seberapa besar variabel sumber daya parsial, berpengaruh terhadap variabel
manusia, sumber daya peralatan, dan terikat kinerja proyek kontruksi seperti
sumber daya material terhadap kinerja apa yang diuraikan dalam hipotesis.
proyek kontruksi dalam bentuk Lebih jauh secara terperinci dapat
persentasi. Namun untuk regresi ganda diuraikan sebagai berikut :
sebaiknya menggunakan Adjusted R a. Variabel bebas sumber daya
Square, karena variabel bebas saling manusia, sumber daya peralatan, dan
berinteraksi satu dengan yang lainnya. sumber daya material secara
Berdasarkan output SPSS besarnya nilai bersama-sama berpengaruh positif
koefisien determinan yang sudah dan signifikan terhadap variabel
disesuaikan (Adjusted R Square) adalah terikat kinerja proyek kontruksi (Y)
0,556, seperti yang terlihat dalam tabel dengan keabsahan 99%. Pesentasi
4.5 sebagai berikut , pengaruh adalah sebesar
55,6%.Sisanya 44,4% disebabkan
oleh pengaruh lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian. Nilai
pengaruh secara bersama-sama ini
lebih besar jika dibandingkan
Tabel 4.6 dengan pengaruh secara terpisah
Koefisien determinan yaitu pengaruh daya manusia,
sumber daya peralatan, dan sumber
daya material secara terpisah.

b. Variabel bebas sumber daya


manusia (X1), berpengaruh positif
Nilai ini menunjukkan bahwa sumber dan signifikan terhadap variabel
daya manusia, sumber daya peralatan, terikat kinerja proyek kontruksi (Y)

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 130
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

dengan keabsahan 99%. Pesentasi sumber daya material. Masing-


pengaruh adalah sebesar 51,0%. masing pengaruh dalam persen
adalah 51.0%, 46.9% dan 38.8%.
c. Variabel bebas sumber daya Disarankan jika dana terbatas
peralatan (X2), berpengaruh positif dianjurkan untuk mengambil
dan signifikan terhadap variabel persentasi pada urutan yang terbesar.
terikat kinerja proyek kontruksi (Y)
dengan keabsahan 99%. Pesentasi b. Jika ketiga pengaruh variabel bebas
pengaruh adalah sebesar 46,9%. sumber daya manusia, sumber daya
peralatan, dan sumber daya material
d. Variabel bebas sumber daya material diperhatikan secara bersama-sama
(X3), berpengaruh positif dan menghasilkan pengaruh yang lebih
signifikan terhadap variabel terikat besar yaitu 55.6%. Hal ini
kinerja proyek kontruksi (Y) dengan menunjukkan pada kita bahwa
keabsahan 99%. Pesentasi pengaruh ketiga pengaruh sumber daya
adalah sebesar 38,8%. manusia, sumber daya peralatan, dan
sumber daya material saling
5.2 Saran-saran mendukung sehingga menghasilkan
pengaruh bersama-sama yang lebih
Kepada Pengelola proyek disarankan besar dan pengaruh secara terpisah
bahwa : sejalan, sehingga pengaruh secara
a. Kinerja proyek kontruksi bersama-sama menjadi lebih besar
dipengaruhi oleh 3(tiga) variabel
bebas sumber daya manusia, sumber c. Untuk meningkatkan kinerja proyek
daya peralatan, dan sumber daya prioritas penanganan utama adalah
material. Dari ketiga variabel bebas sumber daya manusia kemudian
ini urutan besarnya pengaruh adalah sumber daya peralatan, baru sumber
disebabkan oleh sumber daya daya material
manusia, sumber daya peralatan, dan
Pendidikan MRK di Indonesia, Fakultas
DAFTAR PUSTAKA Teknik Institut Teknologi bandung,
Al-Tmeemy, S.M.H., Rahman, H.A., Bandung
and Harun, Z. (2011). Future Criteria for Ervianto, Wulfram I, 2005, Eksplorasi
Success of Building Projects in Teknologi dalam Proyek Konstruksi,
Malaysia. International Journal of Yogyakarta, Andi
Project Management , Vol.29, 337-348. Fahan, Tengku, 2005, Analisis Efisiensi
Arfan Ikhsan (2008). Akuntansi SD_ Penggunaan Alat Berat, UII,
Manusia:Suatu Tinjauan Penilaian Yogyakarta.
Modal Manusia, Graha Ilmu, Fatima, Ima, dan Soemardi, Biemo, W.
Yogyakarta 2005, Studi Pemodelan Matematis
Dipohusodo,(1996), Manajemen proyek Karakteristik Kurva Kemajuan
konstruksi, Jakarta, Jilid 2 Pekerjaan Konstruksi, Penelitian
Djatmika, S.S., dkk, 2005, Peningkatan Departemen Teknik Sipil, ITB.
Kinerja Tenaga Kerja konstruksi dengan
Melakukan Restrukturisasi Kerangka
Klasifikasi, kualifikasi dan Bakuan
kompetensi Kerja, Proceeding Seminar
Nasional Peringatan 25 tahun

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 131
Mohamad Sobirin, Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Iqbal Hassan (2002), Pokok-pokok Rostiyanti; 1999 dalam Fahan Tengku,


Materi Metodologi Penelitian dan (2005) , Analisis Efisiensi Penggunaan
Aplikasinya, Ghalia. Indonesia, Alat Berat, UII, Yogyakarta.
Mockler R. J. dikutip Suharto Imam, Seutji Lestari (1990 dalam
1999. Manajemen Proyek Dari hermiati,2007), Hermiaty, Dessy,
Konseptual Sampai Operasional , Pemodelan dan Analisis Proporsi Upah
Penerbit Erlangga, Jakarta Tenaga Kerja pada Proyek Konstruksi,
Novitasari. Andraeni, N.N (2003), Tesis Magister Manajemen Konstruksi,
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi UII, 2007
Kerja dan Kinerja Karyawan PT H.M Yannu Muzayanah, , 2008. Pemodelan
Sampoerna Tbk Surabaya.Tesis tidak Proporsi SD_ Proyek Konstruksi. Tesis
diterbitkan.Program Pascasarjana Ilmu (tidak dipublikasikan). Magister Teknik
Manajemen Universitas Airlangga. Sipil Universitas. Diponegoro
Surabaya. Wulfram Ervianto, I (2004), Teori –
Pedoman Peningkatan Profesionalitas Aplikasi Manajemen Proyek
SDM Konstruksi, (2007), Konstruksi, Yogyakarta, Andi
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) Nomor :11 Tahun
2006

Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 2, Agustus 2016 132

Anda mungkin juga menyukai