Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Konstribusi terhadap Ilmu Pengetahuan 3
1.5 Urgensi Penelitian 3
1.6 Luaran Penelitian 3
1.7 Manfaat Penelitian 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 7
3.1 Jenis Penelitian 7
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 7
3.3 Informan Penelitian 7
3.4 Teknik Pengumpulan Data 7
3.5 Teknik Analisis Data 8
3.6 Penarikan Kesimpulan 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 9
4.1 Anggaran Biaya9
4.2 Jadwal Kegiatan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan dosen pendamping 18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 21

i
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu indikator bagi kemajuan suatu
bangsa. Dimana, negara maju cenderung mampu mengendalikan laju pertumbuhan
penduduknya, sedangkan Negara berkembang cenderung memiliki laju
pertumbuhan yang tinggi. Dampak dari laju pertumbuhan yang tinggi akan
mempengaruhi pendapatan per kapita suatu Negara karena jumlah penduduknya
yang tinggi, hal itu menyebabkan rendahnya kesejahteraan penduduk dalam suatu
Negara (FEB UI, 2020). Tidak hanya itu, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
juga akan mempengaruhi persebaran penduduk, ketersediaan bahan pangan,
kualitas sumber daya manusianya, usia penduduk yang mempengaruhi bonus
demografis, serta teknologi yang rendah terhadap suatu Negara akan
mempengaruhi ketenagakerjaan dan kualitas sumberdaya manusia (Rochaida, Eny.,
2016).
Salah satu Negara dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah
Indonesia. Bagaimana tidak, angka fertilitas atau angka kelahiran di Indonesia
berada di kisaran 2,45 per ibu pada tahun 2020 (William, 2020). Sedangkan angka
ideal bagi laju pertumbuhan penduduk menurut pemerintah adalah 2,1. Akibatnya,
penduduk Indonesia akan mencapai angka 345 juta jiwa di tahun 2030 jika laju
pertumbuhan penduduknya tidak ditekan (republika.com, 2015). Hal ini berakibat
pada terancamnya bonus demografis Indonesia di tahun tersebut.
Dengan adanya permasalahan laju pertumbuhan penduduk, Pemerintah
sebaiknya bergegas untuk melaksanakan program-program pengendalian
penduduk. Dimana pengendalian penduduk juga sejalan dengan tujuan dan target
SDGS (Sustainable Development Goals) tahun 2030 (Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional, 2019). SDGS menyatakan bahwa pengendalian
penduduk perlu adanya untuk mengendalikan jumlah penduduk yang semakin
besar dan akan berdampak terhadap tingginya permintaan kebutuhan hidup dan
menurunnya kesejahteraan manusia.
salah satu konsep pengendalian penduduk yang berbasis kepercayaan adat
istiadat muncul dari suku Tobalo, salah satu suku paling terasing di Sulawesi
Selatan. Suku ini memiliki kepercayaan bahwa jumlah anggota dalam keluarga
tidak boleh lebih 10 orang. Mereka percaya bahwa untuk menjaga kesakralan
budaya dan eksistensinya, mereka tidak boleh melebihi angka tersebut. Bahkan
dipercayai bahwa jumlah keluarga dalam suku Tobalo tidak pernah lebih dari
angka tersebut (W. Gandi, Wahyu., 2014). Kepercayaan itu dipegang erat sebagai
akibat dari mitos yang diyakini bahwa kutukan yang mereka alami terjadi karena
melanggar kepercayaan atau perjanjian di masa lalu. Karena kepercayaan tersebut,
2

akhirnya pada tahun 2017, jumlah populasi suku Tobalo hanya berkisar antar 7-8
orang.
Metode pengendalian populasi suku serta kepercayaan terhadap nilai-nilai
budayanya membuat suku Tobalo akhirnya secara alami mempertahankan
eksistensinya. Sehingga dalam perspektif peneliti, nilai-nilai kepercayaan serta
metode pengendalian populasi suku Tobalo dapat diadaptasi menjadi salah satu
solusi pengendalian penduduk di Indonesia. Dengan metode kepercayaan serta
doktrin suku tobalo untuk mempertahankan eksistensi tersebut dapat dijadikan
salah satu solusi bagi pemerintah untuk membatasi jumlah keluarga, sesuai dengan
target angka fertilitas pemerintah, yaitu 2,1. Sehingga kelak dapat berdampak
terhadap turunnya laju pertumbuhan penduduk Indonesia.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang metode
pengendalian populasi suku Tobalo beserta nilai-nilai filosofis dari kepercayaan
tersebut dan bagaimana kepercayaan tersebut dapat menjadi solusi bagi pemerintah
untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan penduduk di
Indonesia, serta adanya upaya dan kebijakan dari pemerintah untuk melestarikan
budaya suku Tobalo.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penulisan latar belakang di atas, maka dituliskan rumusan masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana Suku Tobalo memandang kedudukan keluarga dalam adat istiadat
dan kepercayaannya?
2. Bagaimana suku Tobalo mengendalikan jumlah populasinya?
3. Bagaimana nilai kepercayaan suku tobalo dapat diadaptasi menjadi salah satu
solusi dalam pengendalian penduduk di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Bagaimana Suku Tobalo memandang kedudukan keluarga
dalam adat istiadat dan kepercayaannya
2. Untuk mengetahui Bagaimana suku Tobalo mengendalikan jumlah populasinya
3. Untuk Mengetahui Bagaimana nilai kepercayaan suku tobalo dapat diadaptasi
menjadi salah satu solusi dalam pengendalian penduduk di Indonesia

1.4 Konstribusi terhadap Ilmu Pengetahuan


Konstribusi dari penelitian ini sebagai sumber referensi terbarukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan sosial humaniora khususnya yang berkaitan
adaptasi nilai-nilai kepercayaan suku Tobalo terhadap permasalahan nasional, yaitu
pengendalian penduduk.
3

1.5 Urgensi Penelitian


Dengan adanya permasalahan laju pertumbuhan penduduk, Pemerintah sebaiknya
bergegas untuk melaksanakan program-program pengendalian penduduk. Dimana
pengendalian penduduk juga sejalan dengan tujuan dan target SDGS (Sustainable
Development Goals) tahun 2030. Dimana, salah satu nilai-nilai kepercayaan suku
Tobalo dapat diadaptasi untuk menyelesaikan perihal pengendalian penduduk di
Indonesia.

1.6 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah publikasi artikel, seminar hasil
penelitian, dan pembuatan poster hasil penelitian untuk mensosialisasikan perihal
nilai-nilai kepercayaan suku Tobalo yang dapat menjadi salah satu solusi bagi
pengendalian penduduk di Indonesia.

1.7 Manfaat Penelitian


1. Mengetahui Bagaimana Suku Tobalo memandang kedudukan keluarga dalam
adat istiadat dan kepercayaannya
2. Bagaimana suku Tobalo mengendalikan jumlah populasinya
3. Mengetahui Bagaimana nilai kepercayaan suku tobalo dapat diadaptasi menjadi
salah satu solusi dalam pengendalian penduduk di Indonesia
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Suku


Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang mengidentifikasi dirinya
dengan sesama berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama dengan merujuk ciri
khas seperti: budaya, bangsa, bahasa, agama dan perilaku. Suku bangsa adalah
golongan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya, karena
mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum yang berkaitan dengan asal usul,
tempat asal, serta kebudayaannya. ( Farhan, 2014).
Suku bangsa adalah suku sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Indonesia
dikenal bangsa dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistik hampir mencapai
300 suku bangsa. Setiap suku mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang
berbeda. Namun demikian beragam bangsa ini mampu mengintegrasikan dalam suatu
negara Indonesia untuk mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur. (Srijanti,
2009).
Berdasarkan definisi suku bangsa diatas, maka penulis menarik kesimpulan
bahwa Suku Tobalo dapat pula dikatakan sebagai suku bangsa. Dimana mereka
mengakui diri mereka sebagai sebuah kelompok, dengan satu garis keturunan yang
sama. Suku Tobalo, sebagai sebuah suku bangsa memiliki keunikannya sendiri
dibandingkan dengan suku lainnya. Dari segi ciri biologis, anggota suku ini
mempunyai kesamaan, yakni terdapat belang-belang pada kulitnya. Beberapa dokter
sekaligus peneliti sudah memastikan bahwa belang tersebut disebabkan oleh gen,
bukan penyakit. Kemudian pada aspek budaya dapat kita lihat dari tarian adat yang
mereka miliki, sistem kepercayaan yang mereka anut, dll. Dan ketika membicarakan
perilakunya, kita bisa melihat bahwa sesama anggota sukunya, mereka cenderung
mengasingkan diri dan memilih tinggal di tempat terpencil.

2.2 Konsep Pengendalian Penduduk


Pengendalian penduduk adalah sebuah upaya untuk mempengaruhi pola
perkembangbiakan penduduk menuju laju pertumbuhan yang diinginkan, biasanya
ditempuh melalui suatu kebijakan yang diciptakan oleh pemerintah di bidang
kependudukan (Nadapdap, Juliana, 2015). Thomas melalui tulisannya (1978), An
Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society.
Mengungkapkan bahwa cara yang efektif untuk mengendalikan populasi atau
penduduk adalah menggunakan batasan moral dalam pengendaliannya. Batasan moral
tersebut merupakan kombinasi antara pernikahan yang lambat, kesucian
5

prapernikahan, dan pembatasan hubungan seks dalam kehidupan berumahtangga, yang


dapat menjadi solusi paling manusiawi yang dapat dilakukan (Kumparan, 2021).
Laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan melalui pengendalian penduduk
berdasarkan nilai-nilai sosial, dimana sekelompok orang atau masyarakat ditanamkan
nilai mengenai harapan kependudukan yang ideal. Dengan adanya nilai sosial yang
ditanamkan oleh pemerintah, sehingga nilai tersebut harus dipenuhi untuk mencegah
terjadinya penyimpangan sosial serta mengajak masyarakat dan mengarahkannya agar
bersikap dan perilaku sesuai dengan nilai atau norma yang berlaku. dengan adanya
pengendalian sosial yang baik, maka anggota masyarakat yang berilaku menyimpang
dapat memahami perlunya untuk mematuhi peraturan-peraturan pemerintah yang
berlaku (Nadapdap, Juliana., 2015)
Nilai Populasi suku Tobalo yang tidak boleh melebihi 10 orang menjadi sebuah
acuan mengenai pentingnya menjaga jumlah populasi yang kelak akan berkaitan
dengan kesejahteraan keluarga, kualitas kehidupan, hingga terjaminnya setiap anggota
keluarga mendapatkan penghidupan yang layak, tidak hanya itu, dengan adanya nilai
kepercayaan yang tidak boleh dilanggar, sehingga pelanggaran yang terjadi dalam suku
Tobalo akan dianggap sebagai penyimpangan terhadap kepercayaannya. Doktrin atau
nilai ini dapat ditanam melalui modifikasi kebijakan pemerintah dalam skala besar
dengan menanamkan dampak akan banyaknya jumlah populasi atau keluarga.

2.3 Gambaran umum Suku To Balo


Sulawesi Selatan mempunyai keanekaragaman budaya yang berbeda dengan
daerah lainnya. Suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Selatan cukup banyak
diantaranya adalah suku Bugis,Toraja, Mandar, dan Makassar. Diantara banyaknya
suku itu, ada salah satu suku terunik di Sulawesi Selatan yaitu Suku To Balo yang
terletak di Kabupaten Barru. Suku To Balo merupakan suku yang bermukim di
pedalaman tepatnya di pegunungan Bulu Pao di Desa Bulo-bulo. Desa Bulo-Bulo
terletak di wilayah Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru, sekitar 70 Km arah
tenggara dari pusat kota Barru. Desa Bulo-Bulo merupakan desa yang sangat terpencil
di Kabupaten Barru (Gandi, 2014).
Nama dari Suku To Balo berasal dari kata to balo, "to" berarti "orang",
sedangkan "balo" berarti "belang", jadi suku " to balo " berarti "orang belang". Dalam
Suku To Balo, memang dapat kita jumpai masyarakatnya mempunyai ciri unik yaitu
penampakan kulit yang tidak seperti masyarakat pada umumnya. Hampir seluruh
bagian kulit pada tubuhnya penuh dengan bercak putih, dan disekitar dahi juga terdapat
bercak putih yang menyerupai bentuk segitiga.
Suku To balo memiliki kehidupan sosial yang sama seperti dengan masyarakat
biasa. Perbedaannya hanya terletak pada kondisi yang tidak terlalu terbuka terhadap
dunia luar, sehingga kehidupan suku to balo. ini cenderung bersifat tradisional.
Contohnya dapat dilihat dalam hal mata pencaharian, suku To Balo bercocok tanam,
6

memelihara ternak dan bertani untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan dalam hal
budaya suku ini memiliki identitas kesenian tersendiri. Salah satu yang dikenal adalah
sebuah ritual bentuk kebahagiaan atas suatu hal, misalnya berhasilnya panen dalam
suatu waktu. Ritual tersebut dinamakanTari Sere Api. Sehingga dapat terlihat Suku
Tobalo dalam hal inu sangat menghormati budaya yang dimilikinya.

2.4 Gambaran Umum Kabupaten Barru


Kabupaten Barru merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Sulawesi Selatan. Kabupaten ini memiliki luas sebesar 1.174.72 km dengan panjang
garis pantai 78 km. Pada sensus penduduk yang diadakan pada tahun 2009, Kabupaten
ini memiliki penduduk sebesar 162.985 jiwa. Secara administratif, Kabupaten Barru
memiliki 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Mallusetasi, Kecamatan Balusu, Kecamatan
Tanete Rilau, Kecamatan Tanete Riaja, Kecamatan Pujananting, Kecamatan Soppeng
Riaja, dan Kecamatan Barru yang merupakan ibukota dari Kabupaten Barru.
Kemudian terdiri dari 15 kelurahan dan juga 40 desa.
Adapun batas – batas wilayah Kabupaten Barru, yaitu di sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, di sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Soppeng dan juga Kabupaten Bone, di sebelah Barat berbatasan
dengan Selat Makassar, dan di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan
Kota Pare-Pare
7

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang
mengamati tingkah laku manusia dan kekhasannya, yang dimana tidak dideskripsikan
melalui data statistic atau kuantitatif. Secara umum, penelitian kualitatif dapat
digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial dan lain-lain (Pupu Saeful, R., 2009).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Pujananting,
Kabupaten Barru. Daerah tersebut menjadi lokasi penelitian karena merupakan
daerah tempat tinggal suku Tobalo.
2. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dengan tahapan persiapan yaitu
pengurusan administrasi dan melengkapi keperluan penelitian, pengumpulan data
di lokasi penelitian, penulisan laporan kemajuan dan laporan akhir serta
penerbitan artikel ilmiah dan presentasi hasil penelitian.

3.3 Informan Penelitian


Informan dari penelitian ini ditentukan menggunakan teknik Purposive Sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh
peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah suku Tobalo, Pemerintahan, dan
masyarakat setempat yang berpotensi memberikan informasi terkait dengan topik
penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


1. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dimaksudkan untuk
memperoleh informasi langsung dari informan dengan menggunakan pedoman
wawancara. Pedoman wawancara berisi pertanyaan tentang nilai-nilai
kepercayaan serta metode pengendalian populasinya yang dapat diarahkan kepada
konsep pengendalian penduduk. 8
2. Interview Group Discussion (FGD)
Interview Group Discussion akan dilakukan dengan cara mengumpulkan para
Informan dan berdiskusi bersama peneliti untuk menggali lebih banyak tentang
metode pengendalian populasinya yang dapat diarahkan kepada konsep
pengendalian penduduk.
3. Studi Literatur (Virtual Based Method)
Studi Literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan
penelitian.

3.5 Metode Pelaksanaan Penelitian di Tengah Pandemi


1. Persiapan Pra-penelitian, Peneliti akan melakukan Rapid Test guna memastikan
bebas Covid-19 dan mencegah penyebaran Covid-19 ke daerah tempat tinggal
suku Tobalo.
2. Di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, Wawancara berlangsung secara face-to-
face dengan menaati peraturan Covid-19, yaitu menggunakan masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak (3M) serta pemeriksaan suhu sebelum pelaksanaan
wawancara. dan pada lokasi wawancara akan dibatasi cukup peneliti dan satu
orang informan dalam jangka berkala (satu informan untuk satu periode waktu
wawancara).
3. Interview Group Discussion (FGD) di tengah pandemic Covid-19 akan
berlangsung secara terbatas dengan 10 informan dan dua peneliti. Dengan
menaati aturan Protokol Covid-19, yaitu Mencuci tangan, memakai masker,
dan menjaga jarak serta memeriksa suhu informan dan peneliti sebelum
memasuki area FGD.

3.6 Teknik Analisis Data


1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk di analisis, langkah ini melibatkan
tanskrip wawancara, men-scanning mater, mengetik data lapangan serta
menyusun data.
2. Membaca keseluruhan data yaitu membangun general sense atau informasi
yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan.
3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding merupakan proses
pengelolaan materi.
4. Menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang,
kategori-kategori, dan tema-tema.
5. Mendeskripsikan tema-tema yang akan disajikan ke dalam bentuk deskriptif
atau laporan kualitatif.
3.7 Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan di tentukan berdasarkan hasil analisis dari data wawancara
mendalam (Indepth Interview), Interview Group Discussion (FGD), dan
melakukan interpretasi terhadap makna di balik perkataan dan tingkah laku subjek
penelitian.
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Biaya Habis Pakai 2.230.000
2 Biaya Perjalanan 4.650.000
3 Lain-Lain 1.100.000
Jumlah 7.980.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3
1 Penetapan lokasi penelitian
2 Pra studi penelitian
3 Penyusunan rencana kegiatan
4 Persiapan keperluan penelitian
5 Pengurusan izin penelitian
6 Pelaksanaan program
7 Pengumpulan data penelitian
8 Pengolahan data wawancara dan observasi
9 Analisis data
10 Mendeskripsikan data penelitian
11 Penyelesaian laporan penelitian
12 Submit artikel hasil penelitian ke jurnal
ilmiah
13 Presentasi hasil penelitian
14 Penyusunan buku catatan perjalanan
15 Pembuatan poster hasil penelitian

Keterangan

: Program yang telah dilaksanakan

: Program yang akan dilaksanakan


10

DAFTAR PUSTAKA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2019. Perkembangan


Pelaksanaan SDGs 2030, Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://s3kesmas.fkm.unair.ac.id/wp-
content/uploads/sites/3/2019/10/Pencapaian-SDGs-2030-Program-KKBPK-Materi-
Kuliah-Tamu-30-Sept-
2019.pdf&ved=2ahUKEwjxjcjS8P7uAhVDfisKHaHKBd0QFjAAegQIARAC&usg=A
OvVaw2QAyVIki1nKblSC-t2l3Ce. Diakses pada 22 Februari 2021.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. 2020. Persiapkan SDM
Unggul, Akademisi Tekankan Pentingnya Pengendalian Penduduk.
https://www.feb.ui.ac.id/blog/2020/09/25/persiapkan-sdm-unggul-akademisi-tekankan-
pentingnya-pengendalian-penduduk/. Diakses pada 22 Februari 2021.
Gandi. 2014. Misteri Angka Sepuluh pada Suku To Balo dan Kemistisan Sere
Api di Pedalaman Kabupaten Barru. (online) http://www.academia.edu. Diakses pada
tanggal 12 Februari 2021.
Kumparan. 2021. Thomas Malthus dan Doktrin Pengendalian Populasi
Manusia. https://kumparan.com/potongan-nostalgia/thomas-malthus-dan-doktrin-
pengendalian-populasi-manusia-1v11cT7wqqy. Diakses pada 22 Februari 2021.
Republika. 2015. Tahun 2030,Penduduk Indonesia Tembus 345 Juta Jiwa.
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/nn6hdn. Diakses pada Februari
2021.
Rochaida, Eny. 2016. Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi dan Keluarga Sejahtera di Provinsi Kalimantan Timur. Forum Ekonomi,
8(1) : 14-24.
Srijanti, A. Rahman H.I., Purwanto S.K., Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Mahasiswa (Jakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm. 37
Suartha, Nyoman. 2016. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingginya Laju
Pertumbuhan dan Implementasi Kebijakan Penduduk di Provinsi Bali. Piramida,
12(1) : 1-7.
Wahhab. 2020. Ledakan Penduduk? Apa Bahayanya?.
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/ledakan-penduduk-apa-bahayanya-ya/. Diakses pada
22 Februari 2021.
William. 2020. Angka Kelahiran di Indonesia Masing Tinggi, Mengapa
Mayoritas Laki-Laki Ogah Ikut KB.
https://www.google.com/amp/s/theconversation.com/amp/angka-kelahiran-di-
indonesia-masih-tinggi-mengapa-mayoritas-laki-laki-ogah-ikut-kb-146577. Diakses
pada 22 Februari 2021
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping


12

Biodata Anggota 1
13

Biodata Anggota 2
14

Biodata Anggota 3
15

Biodata Anggota 4
16

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ahmad Ismail, S.Sos., M.Si
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Antropologi
4. NIDN 8824460018
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ujung pandang, 20 Juni 1987
6. E-mail ahmadismailguntur@gmail.com
7. NomorTelepon/HP (0411) 585024 / 08114190702

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas Universitas
Hasanuddin Indonesia Hasanuddin
Jurusan Antropologi Antropologi Antropologi
Tahun Masuk-Lulus 2005-2010 2010-2012 2018-Sekarang

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1. Pengantar Antropologi Sosial Budaya Wajib 3
2. Pengembangan Desa Pedesaan-Perkotaan Pilihan 2
3. Antropologi Arsitektur Pilihan 2
4. Antropologi Visual Pilihan 3
5. Wawasan Sosial Budaya Bahari Wajib 3
6. Etnografi Indonesia Kawasan Timur Wajib 3
7. Sejarah Teori Antropologi II Wajib 3

C.2. Penelitian
No Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Konstruksi Model Nilai-Nilai Kearifan Penelitian Dasar 2020
Lokal Masyarakat Adat Papua dalam Unhas (PDU)
Menunjang Sistem Demokrasi LP2M UNHAS
Pemerintahan di Kabupaten Puncak,
Provinsi Papua
17
Asesmen Hak Kepemilikan Tanah
PT. Vale
2 Adat di Wilayah Konsesi PT. Vale 2019
Indonesia Tbk.
Kabupaten Luwu Timur
Berebut Ummat: Penelitian Dosen
Pertarungan Wacana Mengenai ‘ke- Penasehat
3 islam-an’ pada Pendukung Capres- Akademik 2019
Cawapres di Ruang Publik dalam (PDPA) LP2M
Mediasi Teknologi Informasi UNHAS
Gerakan sosial di dunia digital:
Etnografi kelompok gerakan social Penelitian Dosen
4 dalam mengadopsi teknologi informasi Pemula (PDP)
mengenai wacana pendidikan Di LP2M UNHAS 2018
Indonesia
PT. Hadji kalla dalam bingkai nilai Penelitian Dosen
budaya lokal dan bisnis modern: kajian Pemula (PDP)
5 2018
Budaya organisas iperusahaan keluarga LP2M UNHAS
Pemantauan dan Evaluasi Nilai Budaya
6 Di Kabupaten Mimika. Kerjasama BAPPEDA 2017
Bappeda Kabupaten Mimika Mimika

Kegiatan Kajian Potensi Penanaman BAPPEDA


7 2016
Modal Di Kabupaten Mimika Mimika
MimikaTiga Dimensi Waktu: Dulu, Kini,
dan Masa Akan Datang. Kerjasama BAPPEDA
8 2015
LP2M Unhas dengan Bappeda Kab. Mimika
Mimika
Kajian Pemanfaatan Modal Budaya
Daerah Konflik Kabupaten Mimika, BAPPEDA
9 2014
Papua. Kerjasama BAPPEDA Kabupaten Mimika
Mimika.
Desk Study Database Inventarisasi
KementerianLin
Masyarakat Hukum Adat Dan Kearifan 2014
10 gkunganHidup
Lokal Di Pusat Pengelola Ekoregion
Sulawesi Maluku
Kajian Potensi Budaya Lokal dan
Balai Pelestarian
Hambatan Para Sineas Terkait Dengan
Nilai Budaya
11 Pengembangan Perfilman di Daerah: 2013
Makassar.
Studi Kasus Masyarakat Adat Kajang
Kemendikbud
Dan Sineas Kota Makassar.
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga Satuan
1. Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
(Rp)

Kertas A4 80 Gram 2 50.000 100.000

ATK 3 25.000 75.000

Biaya Print 500 500 250.000

Biaya Scan 20 1000 20.000

Fotokopi dan Penjilidan 4 50.000 200.000

Materai 6 10.000 60.000

Plakat dan Piagam untuk Informan 20 50.000 1.000.000

Penjilidan 15 35.000 525.000

- SUB TOTAL (Rp) 2.230.000.


Harga Satuan
2. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Transportasi Perjalanan (Kampus- 3 750.000 2.250.000
Tempat Penelitian)
Keperluan Pembelian Bahan
3 100.000 300.000
Penunjang

Konsumsi Perjalanan 3 200.000 600.000

Akomodasi 3 500.000 1.500.000

- SUB TOTAL (Rp) 4.650.000


Harga Satuan
3. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)

Connecting Internet 3 100.000 300.000

Publikasi Hasil Seminar 1 500.000 500.000

Penerbitan Artikel Ilmiah 1 300.000 300.000

- SUB TOTAL (Rp) 1.100.000.00


TOTAL 1+2+3 (Rp) 7.980.000 20

Tujuh Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah


Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program Studi Bidang Alokas Uraian Tugas
Ilmu i
Waktu
1 Nur Fitriani Ilmu Hubungan Soshum 20 jam/ Menyusun Proposal
Ramadhani/ Internasional minggu Program Kegiatan
E061191074 Mahasiswa dan
mengatur proses
pelaksanaan
penelitian serta
mengumpulkan data
penelitian
2 Anita Sosiologi Soshum 20 jam/ Mencari sumber yang
Kartika/ minggu berkaitan dengan
E031191052 penelitian
melaksanakan
observasi di lapangan
dan melakukan
publikasi
3 Alfandi Idris/ Antropologi Soshum 20 jam/ Mencari sumber yang
E071191028 minggu berkaitan dengan
penelitian
melaksanakan
observasi di lapangan
dan melakukan
publikasi
4 Firah Alifah/ Ilmu Hubungan Soshum 20 jam/ Mencari sumber yang
E061191081 Internasional minggu berkaitan dengan
penelitian melakukan
observasi di lapangan
dan menyiapkan
peralatan penunjang
penelitian.
5 Asrida Ilmu Hubungan Soshum 20 jam/ Mencari sumber yang
Adetry/ Internasional minggu berkaitan dengan
E061191073 penelitian melakukan
observasi di lapangan
dan menyiapkan
peralatan penunjang
penelitian.
21

Anda mungkin juga menyukai