Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Vol. 15, No. 4, 2000, 486 - 497

PERKEMBANGAN TEORI DAN PENELITIAN AKUNTANSI


Zaki Baridwan
Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

The article discusses development in accounting theory and research. Accounting


theory was developed later than the practice of double entry bookkeeping. In the early
part of the accounting theory development, accounting experts developed the normative
theory. The development of positive accounting theory came later. Improvement of
theory was performed through research in accounting. As was in the development of
accounting theory, development in the accounting research was also started in very
simple, non-formal investigation apprroach. The use of deductive and inductive
approach resulted in the development of descriptive/positive accounting theory.
Accounting theory and research was developed in many different areas, using
different theories and concepts from different disciplines such as economics, finance,
psychology, sociology etc. The use of those broad concepts as background improved the
speed of accounting theory development in the later years. Now we could see that
accounting theory is used to explain and predict different phenomena based on results
of accounting research that employs concepts from many different disciplines.
Keywords: accounting theory, accounting research, positive accounting theory,
efficient market hypothesis, behavioral accounting.

PENDAHULUAN ini merupakan salah satu landmark pemikiran


di bidang akuntansi keuangan. Perkembangan
Praktik akuntansi telah berkembang sejak
berikutnya dalam teori akuntansi mengarah
masa sebelum Masehi. Akuntansi pada waktu
pada penggunaan berbagai teori di bidang lain
itu dilakukan dengan metode single entry.
seperti finance, ekonomi, manajemen, psiko-
Perkembangan berikutnya menjadi double
logi, sosiologi dan lainnya. Saat ini, teori
entry terdokumentasikan sejak diterbitkannya
akuntansi telah berkembang pesat dan men-
tulisan Luca Pacioli pada abad ke 15. Sebagian
cakup berbagai aspek. Tulisan ini dimaksud-
ahli percaya bahwa sebetulnya double entry
kan untuk menjelaskan berbakai perkem-
bookkeeping telah digunakan oleh para
bangan yang terjadi dalam teori akuntansi,
pedagang di Italy jauh sebelum buku Pacioli
termasuk menunjukkan berbagai penelitian
diterbitkan.
yang telah dilakukan dalam bidang-bidang itu.
Perkembangan praktik akuntansi dengan
double entry terus terjadi, tetapi tidak diba-
rengi berkembangnya teori akuntansi. TEORI AKUNTANSI NORMATIF
Penulisan dan pemikiran tentang teori Awal perkembangan teori akuntansi meng-
akuntansi baru mulai tampak pada awal abad hasilkan teori normatif yang didefinisikan
20. Pada tahun 1940 terbit buku karangan sebagai teori yang mengharuskan. Dalam teori
Paton & Littleton yang berjudul An Introduc- normatif digunakan kebijakan nilai (value
tion to Corporate Accounting Standards. Buku
2000 Zaki Baridwan 487

judgment) yang minimum mengandung sebuah 8. R.J. Chambers menyatakan 13 postulat


premis (Wolk & Tearney,1997:32). Pada awal dan definitions.
perkembangannya, penulisan teori akuntansi Banyaknya konsep yang berbeda ini terrepre-
normatif belum menggunakan pendekatan sentasi juga dengan banyaknya perbedaan
investigasi formal. Teori disusun terutama pendapat di antara berbagai lembaga akuntansi
untuk mengembangkan postulat akuntansi. seperti American Institute of Certified Public
Berbagai penulis yang berbeda mencoba Accountants (AICPA), American Accounting
mengembangkan postulat akuntansi sehingga Association (AAA), dan Accounting Principles
terkumpul banyak pendapat seperti berikut Board (APB).
(Baridwan,1990:5).
Perkembangan teori normatif berikutnya
1. Paton dan Littleton dalam buku An adalah mulai digunakannya pendekatan inves-
Introduction to Corporate Accounting tigasi terstruktur formal, yaitu pendekatan
Standards (1940) menyatakan enam konsep deduktif. Selain itu perkembangan akuntansi
yaitu The Business Entity; Continuity of juga mengarah pada teori akuntansi positif
Activity; Measured Consideration; Costs atau deskriptif yang investigasinya sudah lebih
Attach; Effort and Accomplishment; dan terstruktur dengan menggunakan pendekatan
Verifiable, Objective Evidence. induktif. Berbagai teori positif atau deskriptif
2. D.R. Scot melalui artikelnya dalam berkembang dengan pesat dalam akuntansi.
Accounting Theory, Desember 1941 Perkembangan teori mengarah pada teori
menyatakan dua kelompok Principles. positif (deskriptif) ini dibarengi juga dengan
Kelompok Major terdiri dari Justice; Truth; perubahan fokus teori akuntansi yang
dan Fairness; dan kelompok Subordinate digunakan oleh lembaga akuntansi, misalnya
terdiri dari Adaptability dan Consistency. Financial Accounting Standards Board
3. Leonard Spacek dalam The Basic Postulate (FASB) menekankan pada kegunaan dalam
of Accounting, ARS No.1, AICPA (1961) pengambilan keputusan dan tidak lagi terfokus
menyatakan hanya terdapat satu postulat pada postulat.
yaitu Fairness.
4. Paul Grady dalam Inventory of Generally KERANGKA KONSEPTUAL FASB
Accepted Accounting Principles for Kerangka konseptual yang diterbitkan oleh
Business Enterprises, ARS No.7 AICPA FASB mulai tahun 1979 dimulai dengan
(1965) menyatakan 10 basic concepts yang perumusan tujuan pelaporan keuangan (SFAC
terdiri atas Private Right; Entities; Going 1,1979). Dasar penyajian informasi adalah
Concern; Monetery Expression; Consis- kegunaannya bagi pengambilan keputusan.
tency; Diversity; Conservatism; Depen- Postulat akuntansi tidak dimasukkan dalam
dability; Materiality; dan Timeliness. kerangka konseptual, tetapi karakteristik infor-
5. Maurice Moonitz memberikan 14 postulat masi menjadi dasar penentuan kegunaan
yang dikelompokkan dalam tiga golongan: laporan keuangan dalam pengambilan kepu-
A. Environment; B. The Field; dan C. tusan. Kerangka konseptual ini sesuai dengan
Imperatives. teori keputusan.
6. Mattesich menyatakan ada 18 Assump- Konsep pengukuran yang ada dalam
tions. praktik yaitu revenue-expense diganti dengan
7. Paul Kircher menyatakan tujuh coded asset-liability. Laporan keuangan tetap dipan-
concepts terdiri dari 17 unsur. dang sebagai satu kumpulan laporan yang
berartikulasi. Pendekatan pengukuran aktiva
mengakui berbagai pendekatan yang berlaku
488 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober

dalam praktik, walaupun standar akuntansi TEORI AKUNTANSI POSITIF/DESKRIP-


yang dikeluarkan mengarah pada nilai pasar TIF
(mark to market). Pengukuran laba didasarkan
Perkembangan teori positif tidak dapat
pada capital maintenance concept, yaitu
dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori
konsep laba ekonomi. Pengakuan laba yang
normatif. Apabila teori normatif menunjukkan
disebut comprehensive income mencakup laba
cara terbaik untuk melakukan sesuatu berda-
yang sudah dan belum direalisasi. Pendekatan
sarkan premis, norma, atau standar, teori
ini lebih mengarah pada prinsip earned, dan
positif berusaha menjelaskan atau mempre-
meninggalkan prinsip realisasi. Konsep ini
diksi fenomena nyata dan mengujinya secara
juga mendekati konsep nilai tambah (value
empirik (Godfrey et al, 1997:217). Penjelasan
added).
atau prediksi dilakukan menurut kesesuaian-
Dalam SFAC No.1 (1979) dinyatakan nya dengan observasi keadaan senyatanya.
bahwa salah satu tujuan pelaporan keuangan Lebih lanjut Godfrey et al (1997:218) menya-
adalah menyediakan informasi arus kas. Atas takan bahwa teori akuntansi positif berusaha
dasar SFAC ini kemudian diterbitkan standar menjawab antara lain pertanyaan berikut dari
akuntansi keuangan yang mengharuskan sudut pandang ekonomi.
perusahaan menyajikan laporan arus kas
 Apakah biaya dan manfaat metode
disamping neraca, laporan laba-rugi, dan
akuntansi alternatif?
laporan perubahan modal. Penyajian informasi
arus kas ini sesuai dengan kebutuhan  Apakah biaya dan manfaat regulasi dan
keputusan di bidang keuangan yang didasarkan proses penentuan standar akuntansi?
pada penggunaan nilai tunai arus kas. Dengan  Apakah dampak laporan keuangan yang
demikian, pelaporan akuntansi tidak hanya dipublikasi pada harga saham?
menyajikan informasi akuntansi akrual saja,
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tetapi juga informasi kas.
diatas dikembangkan teori akuntansi positif
Perkembangan konsep yang dilakukan oleh yang dapat dikelompokkan menjadi dua tahap
FASB ini tidak berjalan tanpa tentangan. yaitu (Godfrey et al, 1997:221):
Berbagai tulisan diterbitkan untuk mengeva-
1. Penelitian akuntansi dan perilaku pasar
luasi SFAC dan SFAS yang dalam beberapa
modal. Dalam tahap ini tidak dijelaskan
hal berbeda dengan konsep-konsep dan standar
tentang praktik akuntansi, tetapi dilakukan
yang digunakan APB, misalnya diubahnya
penelitian terhadap hubungan pengu-
dasar revenue-expense menjadi asset-liability,
muman laba dengan reaksi harga saham.
tujuan penyajian informasi keuangan, konsep
Untuk melakukan penelitian dalam tahap
laba dan sebagainya. Beaver dan landsman
ini digunakan Hipotesis Pasar Efisien dan
(1983) menilai manfaat informasi akibat
Capital Asset Pricing Model (CAPM).
diterbitkannya standar akuntansi dalam masa
inflasi. Bernard dan Stober (1989) mem- 2. Penelitian dalam tahap kedua dilakukan
bandingkan informasi arus kas dengan untuk menjelaskan dan memprediksi
informasi akuntansi akrual. Dechow (1994) praktik akuntansi antar perusahaan yang
membandingkan manfaat informasi arus kas difokuskan pada alasan oportunistik dalam
dengan informasi akuntansi untuk mengukur hal perusahaan memilih metode akuntansi
kinerja. Dawson et al (1980) meneliti tentang tertentu, atau pada alasan efisiensi yaitu
dampak perbedaan metode akuntansi. metode akuntansi dipilih untuk mengu-
2000 Zaki Baridwan 489

rangi biaya kontrak antara perusahaan salah satu implikasinya adalah pada full
dengan stakeholdernya. Alasan pertama disclosure yang berguna dalam mengatasi
yaitu perspektif oportunistik disebut ex- information asymmetry yaitu kondisi bila satu
post yaitu pemilihan metode akuntansi pihak di pasar modal memiliki informasi yang
dilakukan setelah diketahui faktanya. lebih banyak dari pihak lainnya. Dengan
Alasan kedua yaitu perspektif efisiensi pengungkapan informasi yang lebih banyak,
disebut ex-ante karena pemilihan metode diharapkan masalah adverse selection dan
akuntansi dilakukan sebelum faktanya moral hazard dapat dihilangkan sehingga
diketahui. Penelitian dibidang ini meng- operasi pasar modal akan menjadi lebih baik.
gunakan agency theory yang membahas Dalam hipotesis pasar efisien terdapat tiga
tentang paradigma kontrol. bentuk efisiensi, yaitu lemah, semi kuat, dan
Selain dua tahap itu penelitian akuntansi juga kuat. Pada umumnya bentuk semi kuat
ditujukan pada pembuatan dan penggunaan digunakan untuk menjelaskan hubungan infor-
informasi pada tingkat individual yang disebut masi akuntansi dengan pasar modal seperti
penelitian akuntansi keperilakuan (Behavioral yang didefinisikan berikut ini (Scott,1997:68-
Accounting Research). Teori akuntansi 69).
keperilakuan ini menggunakan ilmu perilaku Pasar modal efisien adalah pasar modal di
yang arahnya pada observasi manusia individu mana harga surat berharga yang diper-
atau sekelompok dalam bidang akuntansi. dagangkan setiap waktu secara wajar
Penelitian yang mengkaitkan akuntansi dengan merefleksikan semua informasi yang dike-
sumberdaya manusia dan akuntansi sosial juga tahui publik berkaitan dengan surat ber-
berkembang bersamaan dengan teori akuntansi harga itu.
positif. Dibidang lainnya, teori akuntansi juga Definisi di atas dapat menunjukkan tiga hal
dikembangkan untuk mengevaluasi konse- penting yaitu:
kuensi ekonomi dari diterbitkannya standar
akuntansi keuangan. 1. Harga pasar itu efisien dalam hubungannya
dengan informasi yang diketahui publik,
Sumbangan besar dalam perkembangan sehingga tidak tertutup kemungkinan
teori akuntansi positif terjadi dengan terbitnya adanya informasi dalam perusahaan yang
buku Positive Accounting Theory (PAT) tidak diketahui oleh pasar.
karangan Watts dan Zimmerman (1986).
Berbagai tulisan mengenai teori akuntansi 2. Efisiensi pasar merupakan konsep relatif,
positif juga diterbitkan misalnya oleh Demski yaitu pasar adalah efisien relatif terkait
(1988) yang mengevaluasi PAT, Boland dan dengan sekumpulan informasi yang terse-
Gordon (1992) yang mengkritik PAT, serta dia bagi publik. Dengan demikian, pasar
penulis-penulis lain yang menguji hipotesis tidak selalu sempurna dan selalu menun-
oportunistik dalam PAT. Contoh penulis yang jukkan nilai perusahaan dengan benar.
menguji hipotesis PAT adalah Healy (1985), Harga pasar dapat saja keliru karena
Christie dan Zimmerman (1994), Holthausen adanya informasi dalam perusahaan. Bila
et al (1995), Sweeney (1994) dan masih dipandang dari sudut lain, definisi di atas
banyak penulis lainnya. menunjukkan bahwa setiap timbul infor-
masi publik, pasar akan segera menyesuai-
kan dengan informasi baru itu.
HIPOTESIS PASAR EFISIEN
3. Dalam pasar efisien, informasi merupakan
Perkembangan hipotesis pasar efisien permainan yang wajar, yaitu dalam jangka
mempunyai pengaruh besar terhadap akuntansi panjang harga pasar akan naik atau turun
keuangan. Scott (1997:67) menyatakan bahwa secara random. Dalam kaitannya dengan
490 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober

hal ini pasar akan menyesuaikan harga 1. Harga saham tergantung pada ekspektasi
terhadap ekspektasi kejadian di perusa- investor terhadap tingkat kembalian.
haan secara tidak bias. Perubahan harga 2. Dengan mengembalikannya ke kondisi
pasar akan terjadi karena adanya informasi awal, formula CAPM dapat diubah men-
yang tidak diharapkan sebelumnya. jadi formula model pasar yaitu dengan
Kondisi pasar efisien terjadi karena dua faktor cara memisahkan kembalian saham direa-
(Foster, 1986:301-302) yaitu: lisasi ke dalam komponen diharapkan dan
tidak diharapkan.
1. Adanya kegiatan bersaing di antara pelaku
pasar, masing-masing pelaku akan men- 3. Model pasar menyediakan cara mudah
cari informasi terkait dengan surat untuk mengestimasi beta saham yang
berharga itu. merupakan ukuran penting terhadap risiko
bagi investor.
2. Law of large number, yaitu pelaku pasar
itu jumlahnya banyak, sehingga bila Dalam penelitian mengenai pasar efisien,
masing-masing melakukan kegiatan maka selain model pasar, digunakan juga model
akan terjadi banyak kegiatan. Dalam levels untuk mengukur dampak informasi
keadaan ini, kesalahan satu pihak akan akuntansi dan informasi lainnya terhadap
diimbangi oleh kesalahan pihak lainnya. harga saham. Dalam model levels variabel
independen yang digunakan adalah harga
Dalam bentuk formalnya hubungan antara saham pada saat tertentu. Dua model itu
harga pasar efisien dengan surat berharga, mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
risikonya, dan harapan tingkat pengembalian Literatur akuntansi dan keuangan telah banyak
surat berharga dapat dipelajari melalui CAPM membahas kelebihan dan kekurangan dua
yang ditunjukkan dengan: model itu.
E(Rjt) = Rf (1-j) + jE(RMt) Dari uraian hipotesis pasar efisien dapat
ditarik implikasinya pada pelaporan keuangan.
dimana:
Implikasi pertama adalah perubahan metode
E(Rjt) = Harapan kembalian saham j pada akuntansi tidak akan mempengaruhi pasar
periode t modal selama perubahan metode itu tidak
Rf = Kembalian investasi bebas risiko menimbulkan perubahan arus kas perusahaan.
j = Beta saham j Implikasi kedua adalah full disclosure akan
RMt = Kembalian portofolio pasar pada meningkatkan operasi pasar modal karena
periode t investor akan lebih meningkat keyakinannya
kepada pasar modal. Implikasi ketiga terkait
Formula CAPM di atas dapat disusun kembali
dengan kemampuan investor untuk memahami
menjadi model pasar sebagai berikut:
laporan keuangan. Walaupun terdapat investor
Rjt = j + jRMt + jt yang tidak mampu memahami laporan
keuangan, ia dapat menggunakan jasa para
dimana: ahli, sehingga laporan keuangan tidak perlu
j = Rf (1-j) disusun dalam bentuk yang sangat sederhana.
jt = Kembalian tidak diharapkan atau Implikasi keempat menunjukkan bahwa
abnormal informasi akuntansi bersaing dengan informasi
dari sumber lain, sehingga akuntansi harus
Dua formula di atas berguna untuk menun- dapat menghasilkan informasi yang lebih
jukkan (Scott,1997:73): bernilai dibanding informasi dari sumber lain
(Scott, 1997:75-75).
2000 Zaki Baridwan 491

Penelitian dibidang disclosure dan infor- keagenan dapat mempunyai implikasi terhadap
mation asymmetry telah banyak dilakukan. akuntansi.
Sebagai contoh Harris dan Ohlson (1987) Tulisan Holmstorm (1979) dalam Scott
meneliti mengenai hubungan pengungkapan (1997:251) memandang bahwa usaha agen
akuntansi dengan penilaian asset perusahaan. (sebagai salah satu pihak dalam kontrak) tidak
Hughes (1986) meneliti dampak pengungkap- dapat diketahui oleh principalnya, tetapi
an langsung dalam kondisi adanya asymmetry. hasilnya yang dapat diketahui bersama oleh
Newman and Sansing (1993) meneliti kebi- dua pihak. Agar hasil itu dapat digunakan
jakan pengungkapan untuk berbagai pemakai sebagai dasar kontrak, maka harus dipahami
yang berbeda dan Verrecchia (1983) meneliti oleh kedua pihak. Implikasinya dalam akun-
tentang pengungkapan discretionary dan tansi adalah apakah angka laba bersih
masih banyak lainnya. diketahui oleh kedua pihak itu. Apabila tidak,
Penelitian yang didasarkan pada teori pasar maka hasil lainnya (seperti harga saham) akan
efisien banyak dilakukan untuk membuktikan digunakan sebagai dasar kontrak.
pengaruh informasi akuntansi (information Manajer mempunyai wewenang mengatur
content) terhadap penentuan harga saham di sistem dan standar akuntansi yang digunakan
bursa efek. Banyak peneliti telah melakukan dalam perhitungan laba, sehingga manajer
studi di bidang ini, diawali oleh Ball & Brown lebih memahami angka laba bersih. Dalam
(1968) dan Beaver (1968), dan dilanjutkan keadaan seperti ini, mungkin sekali pemilik
oleh banyak peneliti lainnya seperti Ou dan perusahaan sebagai principal tidak bersedia
Penman (1989), Ou (1990), Livnat dan menggunakan angka laba bersih sebagai dasar
Zarowin (1990) dan masih banyak lainnya. kontrak bonus dengan manajer. Oleh karena
Penelitian tentang information content itu diperlukan kegiatan lain yang dapat
dikembangkan lagi ke dalam bidang earnings meningkatkan pengetahuan pemilik terhadap
response coefficient (ERC) oleh Kormendi dan informasi laba bersih. Dalam akuntansi,
Lipe (1987), Collins dan Kothari (1989), auditing oleh auditor independen diandang
Easton dan Zmijewski (1989), Dhaliwal et al mampu meningkatkan pengetahuan pemilik
(1991), Lev dan Thiagarajan (1993) dan para atas laba akuntansi. Dengan demikian,
peneliti lainnya. Dari banyaknya penelitian kegiatan auditing tidak dapat ditiadakan.
yang didasarkan pada teori pasar efisien dapat
disebutkan bahwa teori pasar efisien Pengukuran akuntansi juga mempengaruhi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap diterimanya angka laba bersih untuk dasar
penelitian-penelitian akuntansi keuangan. kontrak. Principal akan lebih suka melihat
metode pengukuran yang terkait dengan usaha
manajer. Bila digunakan dasar harga perolehan
TEORI KEAGENAN maka angka laba bersih menunjukkan hasil
Teori keagenan dapat dipandang sebagai usaha manajemen. Penggunaan harga pasar
satu versi dari Game Theory yang membuat dalam pengukuran akuntansi, sebaliknya, tidak
model proses kontrak antara dua atau lebih terkait dengan usaha manajemen karena peru-
orang. Scott (1997:233) menyatakan bahwa bahan harga pasar terjadi diluar kemampuan
perusahaan memiliki banyak kontrak, misalnya manajemen. Dengan demikian, dasar kos
kontrak kerja antara perusahaan dengan para historis menurut Teori Keagenan akan lebih
manajernya dan kontrak pinjaman antara disukai dibanding harga pasar untuk digunakan
perusahaan dengan krediturnya. Kedua jenis sebagai dasar kontrak.
kontrak ini sering kali dibuat berdasarkan Selain dasar pengukuran, penggunaan
angka laba bersih. Oleh karena itu, teori informasi lain diluar laba bersih dapat juga
492 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober

dikaitkan dengan usaha manajer, misalnya Selain bidang psikologi, penelitian akun-
harga saham. Kombinasi antara angka laba tansi keperilakuan juga didasarkan pada teori
bersih dan harga saham dapat meningkatkan keputusan statistik yang dikenal dengan
keterkaitannya dengan usaha manajer, sehing- probabilistic judgment atau subjective
ga akan lebih diterima sebagai dasar kontrak. expected utility (SEU). Kedua model di atas
Bila digunakan kombinasi informasi seperti ini termasuk dalam pemodelan keputusan yang
maka tampak bahwa informasi akuntansi menekankan pada hubungan antara keputusan
bersaing dengan informasi lainnya dalam intuitif dan keputusan yang dihasilkan dari
memotivasi manajer. model-model formal (Godfrey et al,
Penelitian dibidang teori keagenan sudah 1997:307).
dilakukan sejak lama. Dalam kaitannya dengan Penelitian dibidang akuntansi keperilakuan
akuntansi, Beberapa peneliti seperti Felthham misalnya oleh Brownell dan Hirst (1986),
and Xie (1994) meneliti kesesuaian ukuran Hopwood (1972), Otley (1978) dan lainnya.
performance dengan hubungan prinsipal dan Pada umumnya, sebagian penelitian perilaku
agen. Jensen dan Meckling (1976) meneliti ini dikaitkan dengan penggunaan anggaran
tentang Theory of the Firm, dan Pourciau untuk penilaian kinerja, kepuasan kerja, kegu-
(1993) meneliti tentang hubungan antara naan sistem informasi dan lainnya.
manajemen laba dengan pergantian eksekutif
perusahaan.
AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
(SDM)
TEORI KEPERILAKUAN AKUNTANSI
Sejak tahun 1960-an akuntan berusaha
Selain hubungannya dengan pasar modal mengukur nilai sumber daya manusia. Usaha
dan hubungan kontrak, penelitian akuntansi ini ternyata pada tahun 1970-an banyak
juga dilakukan di bidang keperilakuan untuk dipandang tidak menarik lagi sehingga sampai
memahami tindakan pihak-pihak yang terkait saat ini tidak ada perkembangan yang berarti
dengan penyiapan dan penggunaan informasi dalam akuntansi SDM. Pada tahun 1973,
akuntansi. Godfrey et al (1997:305) menya- Committee on Human Resource Accounting
takan definisi penelitian keperilakuan dalam yang dibentuk oleh American Accounting
akuntansi yang disampaikan oleh Hofstedt dan Association (AAA) mendefinisikan akuntansi
Kinard sebagai: “Studi perilaku akuntan atau SDM sebagai:
perilaku non-akuntan yang dipengaruhi oleh “proses mengidentifikasi dan mengukur
fungsi dan laporan akuntansi.” data tentang SDM dan mengkomunikasikan
Penelitian akuntansi keperilakuan didasar- informasi itu pada pihak-pihak yang
kan pada observasi fenomena akuntansi secara berkepentingan.”
sistematik dengan menggunakan variabel un- Definisi lainnya disampaikan oleh Work
tuk pengukuran yang didasarkan pada perta- Institute of America (WIA) pada tahun 1978
nyaan penelitian atau teori. Tekanan dalam (Mathews dan Perera,1996:251) sebagai:
penelitian akuntansi keperilakuan ini adalah
pada orang, individu atau sekelompok. Peneli- “Akuntansi SDM adalah pengembangan
tian dalam bidang akuntansi keperilakuan perspektif teoretis untuk menjelaskan sifat
didasarkan pada teori psikologi, walaupun dan penentu nilai manusia ke dalam
terdapat juga sumbangan dari berbagai bidang organisasi formal; pengembangan metode
ilmu lainnya. Dua orang peneliti yaitu Ashton yang valid dan dapat dipercaya untuk
(1974) dan Libby (1975) menggunakan model mengukur kos dan nilai orang pada
lens yang dikembangkan oleh Brunswik. organisasi; dan merancang sistem
2000 Zaki Baridwan 493

operasional untuk mengimplementasi AKUNTANSI SOSIAL


metode pengukuran yang diusulkan.”
Akuntansi sosial masih merupakan per-
Akuntansi SDM dimulai dengan mencatat kembangan baru dalam akuntansi dan dipan-
SDM sebagai aktiva organisasi. Flamholtz dang tidak dapat dipisahkan dari dimensi
dalam Mathews dan Perera (1996:251) politik. Sebagian ahli memandang bahwa
menyatakan terdapat tiga kriteria utama untuk akuntansi sosial terutama terkait dengan
mengakui SDM sebagai aktiva, yaitu potensi pengungkapan informasi yang lebih luas ke
jasa masa yang akan datang; keterukuran dalam bidang-bidang di luar yang biasa
dalam bentuk uang; dan dapat dimiliki atau diungkapkan, misalnya mengenai karyawan,
dikuasai oleh entitas akuntansi. Kesepakatan produk, pengurangan polusi, dan pelayanan
terhadap perlakuan akuntansi atas SDM masih masyarakat. Mathews dan Perera (1996:364)
belum tercapai terutama dalam bidang pemi- menyatakan bahwa akuntansi sosial juga
likan aktiva, depresiasi dan penggantian, dan menunjukkan suatu bentuk akuntansi yang
juga manfaat potensial dimasa depan. komprehensif yang memperhitungkan exter-
Pendukung akuntansi SDM mencoba meng- nalities (biaya yang ditanggung publik akibat
atasi masalah kepemilikan dengan cara seperti adanya organisasi sektor swasta) dan juga
halnya yang dilakukan dalam leasing. biaya-biaya organisasi itu. Akuntansi sosial ini
digunakan untuk mengevaluasi sektor swasta,
Pengukuran kos SDM menimbulkan
walaupun sebenarnya dapat juga digunakan
permasalahan dalam jenis biaya yang harus
untuk mengevaluasi organisasi sektor publik.
diperhitungkan, metode amortisasi dan peng-
Dalam praktik, pengungkapan informasi non-
hapusannya. Untuk mengatasi ini Flamholtz
tradisional sudah banyak dilakukan oleh
dalam Mathews dan Perera (1996:252) men-
manajemen. Sebagian pengungkapan ini
definisikan kos sebagai pengorbanan yang
karena diwajibkan oleh otoritas akuntansi atau
perlu dilakukan untuk memperoleh manfaat
pasar modal, dan sebagian lagi dilakukan
tangible atau intangible. Tiga konsep peng-
secara sukarela.
ukuran diusulkannya meliputi original or
historical cost; replacement cost; dan Mathews dan Perera (1996:378) menge-
opportunity cost. Untuk mengukur nilai SDM lompokkan akuntansi sosial yang meliputi
dapat digunakan nilai tunai jasa masa depan berbagai kegiatan menjadi:
yang akan diserahkan pada organisasi.  Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial
Setelah berkembang beberapa waktu, menunjuk pada pengungkapan informasi
akuntansi SDM tidak banyak diteliti lagi. finansial dan non-finansial, informasi
Flamholtz dan Coff pada tahun 1989 mencoba kuantitatif dan kualitatif tentang kegiatan
meneliti tentang manfaat akuntansi SDM suatu perusahaan, misalnya mengenai
untuk penghematan pajak. Walaupun demi- karyawan, produk, penggunaan enerji, dan
kian, selain penelitian itu hampir tidak ada lagi lain-lain.
penelitian dibidang akuntansi SDM. Agar  Total Impact Accounting menunjuk pada
dapat berkembang lagi, akuntansi SDM masih dampak keseluruhan organisasi pada
perlu mengatasi berbagai permasalahan dasar lingkungannya. Penentuan dampak ini
pengukuran aktiva, pengukuran kos dan nilai memerlukan pengukuran biaya swasta dan
SDM. publik yang menyangkut eksternalitas.
494 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober

 Socio-economic Accounting merupakan Pada tahun 1978 Stephen Zeff menyatakan


proses penilaian kegiatan yang didanai bahwa laporan akuntansi akan mempengaruhi
publik, dengan menggunakan kuantifikasi keputusan perusahaan, pemerintah dan kre-
finansial dan non-finansial. Seluruh ditur. Dalam pengertian yang lebih luas, Scott
kegiatan harus dinilai dengan tujuan (1997:186) menyatakan bahwa konsekuensi
mengevaluasi nilai pengeluaran yang ekonomi merupakan suatu konsep yang
terjadi dalam hubungannya dengan hasil menunjukkan bahwa pilihan kebijakan akun-
yang dicapai. tansi akan mempengaruhi nilai perusahaan,
 Social Indicators Accounting digunakan tanpa memperhatikan implikasi teori pasar
untuk menjelaskan pengukuran kejadian sekuritas efisian. Dengan demikian, ketidak
makro-sosial, dengan maksud untuk mapuan teori pasar efisian dalam menjelaskan
menentukan tujan dan menilai seberapa dampak pilihan metode akuntansi (sering
jauh tujuan itu dapat dicapai. Hasil analisis disebut dengan anomali) dapat dijelaskan oleh
ini akan berguna bagi pengambil keputusan konsep konsekuensi ekonomi.
nasional. Konsekuensi ekonomi menunjukkan bahwa
otoritas akuntansi memiliki kecenderungan
 Societal Accounting digunakan oleh tertentu dalam merumuskan standar akuntansi
beberapa penulis untuk menyarankan suatu
walaupun bertentangan dengan model akun-
bentuk akuntansi yang mengintegrasikan
tansi seperti model kos historis atau yang lain.
semua bentuk lainnya ke dalam suatu teori
Sebagai contohnya, Zeff (1978) menunjukkan
meta. Diskusi mengenai societal
adanya intervensi pihak ketiga yang
accounting ini adalah konseptual karena
mempengaruhi pilihan standar akuntansi yang
implementasinya belum diinginkan atau
seharusnya tidak perlu terjadi bila teori pasar
belum dimungkinkan.
efisien dapat berjalan dengan baik. Intervensi
ini ditunjukkan melalui contoh pilihan metode
KONSEKUENSI EKONOMI replacement cost dan historical cost.
Dalam melaksanakan fungsi regulasinya, Scott (1997:189) menunjukkan contoh
otoritas akuntansi menerbitkan standar akun- dicabutnya SFAS No.8 dan diganti dengan
tansi yang mengatur pengukuran dan pela- SFAS No.52 yang mengatur mengenai
poran transaksi. Standar akuntansi yang penjabaran laporan keuangan. SFAS No. 8
dipublikasikan oleh otoritas akuntansi itu pada sesuai dengan teori purchasing power parity
umumnya memberikan alternatif pilihan di dan interest rate parity, tetapi para manajer
dalam metode pengukuran akuntansi, sehingga perusahaan yang terkena standar ini menya-
manajemen tetap mempunyai hak untuk takan keberatannya, sehingga FASB meng-
memilih metode-metode yang dipandangnya ganti standar itu dengan SFAS No.52 yang
sesuai untuk menggambarkan kondisi tidak sesuai dengan model-model di atas.
perusahaannya. Dengan demikian terdapat dua Ditinjau dari teori pasar efisien, harusnya tidak
level pilihan metode akuntansi yaitu: ada keberatan para manajer itu karena standar
akuntansi penjabaran ini tidak akan langsung
1. Otoritas akuntansi berwenang memilih
mempengaruhi arus kas perusahaan. Intervensi
standar akuntansi yang akan diberlakukan,
ini oleh Scott (1997:190) dikatakan bahwa
dan
pengaruh laba terhadap arus kas sucara tidak
2. Manajemen organisasi berwenang memi- langsung dapat saja terjadi, misalnya bila laba
lih metode akuntansi yang akan digunakan turun perusahaan mungkin akan kesulitan di
dalam organisasinya. dalam memperoleh kredit, sehingga standar
akuntansi yang tidak mempengaruhi arus kas
2000 Zaki Baridwan 495

dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi Baridwan, Zaki. “Teori Akuntansi-


pada perusahaan. Dengan demikian, konse- Perkembangan dan Implikasinya terhadap
kuensi ekonomi dapat dipandang sebagai Praktik Akuntansi.” Jurnal Akuntansi dan
anomali dari teori pasar efisien. Manajemen (Maret 1991), hal. 1-10.
Beaver, W.H., “The Information Content of
KESIMPULAN Annual Earnings Announcements.”
Journal of Accounting Research
Teori akuntansi berkembang melalui (Supplement, 1968), pp. 67-92.
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para
ahli akuntansi. Teori akuntansi ini baru mulai Beaver, W.H. and W.R. Landsman, The
berkembang dalam abad 20, jauh lebih Incremental Information Content of FAS
belakangan dibanding dengan perkembangan 33 Disclosures, (Stamford,CT: FASB),
praktik akuntansi double entry yang dapat 1983.
ditarik mundur beberapa abad yang lalu. Para Bernard, V.L. and T.L.Stober, “The Nature
ahli akuntansi mulai mengembangkan teori and Amount of Information in Cash Flows
akuntansi normatif tanpa metodologi formal. and Accruals,”The Accounting Review
Hasilnya tampak dari banyaknya perubahan (October 1989), pp.624-652.
postulat akuntansi. Boland, L.A and I.M. Gordon, “Criticizing
Penggunaan metode formal deduktif dan Positive Accounting Theory,”
induktif dalam penelitian akuntansi berhasil Contemporary Accounting Research (Fall
mengembangkan teori akuntansi keluar dari 1992), pp.147-170.
postulat, dan mengarah pada bidang yang lebih Brownell, P. and M. Hirst, “Reliance on
luas. Para peneliti akuntansi menggunakan Accounting, Information, Budgetary
teori dari berbagai ilmu seperti ekonomi, Participation, and Task Uncertainty: Tests
psikologi, manajemen, sosiologi, dan bidang- of a Three-Way Interaction,” Journal of
bidang lainnya dalam penelitiannya, sehingga Accounting Research (Autumn 1986) pp.
teori akuntansi berkembang seperti saat ini 241-249.
mencakup berbagai bidang antara lain dalam
bidang pasar modal, keperilakuan, keagenan, Collins, D.W. and S.P. Kothari. “An Analysis
dan konsekuensi ekonomi. Teori akuntansi of the Intertemporal and Cross-Sectional
juga dikembangkan ke arah memperluas Determinants of Earnings Response
cakupan informasi seperti dalam bidang Coefficients.” Journal of Accounting and
akuntansi SDM dan akuntansi sosial. Pengem- Economics (July 1989), pp. 143-181.
bangan teori seperti yang terjadi saat ini Christie, A.A. and J. Zimmerman, “Efficient
seharusnya tidak berhenti tetapi diteruskan and Opportunistic Choices of Accounting
agar manfaat teori dapat terus berkembang Procedures: Corporate Control
sehingga dapat menjawab semua pertanyaan- Contests,”The Accounting Review (October
pertanyaan baru yang timbul. 1994), pp.539-566.
Dawson, James O., Peter M. Neupert, and
DAFTAR PUSTAKA Clyde P. Stickney.”Restating Financial
Statements for Alternative GAAPs: Is it
Ball, Ray and P. Brown, “An Empirical Worth the Effort?,” Financial Analysts
Evaluation of Accounting Income Journal, (Nov-Dec 1980), pp.38-46.
Numbers,” Journal of Accounting
Research (Autumn 1968), pp.159-178. Dechow, P.M., “Accounting Earnings and
Cash Flows as Measures of Firm
Performance: The Role of Accounting
496 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober

Accruals,” Journal of Accounting and of Accounting and Economics (June 1986),


Economics (July 1994), pp.3-42. pp. 119-142.
Demski, J.”Positive Accounting Theory: A Jensen, M.C. and W.H. Meckling, “Theory of
Review, “Accounting, Organizations & the Firm: Managerial Behavior, Agency
Society (October 1988), pp.623-629. Costs and Ownership Structure,” Journal
Dhaliwal, D.S., K.J. Lee and N.L. Fargher. “ of Financial Economics (October 1976),
The Association Between Unexpected pp.305-360.
Earnings and Abnormal Security Returns Kormendi, R.C. and R.Lipe. “Earnings
in the Presence of Financial Leverage.” Innovation, Earnings Persistence, and
Contemporary Accounting Research (Fall Stock Returns.” Journal of Business (July
1991), pp. 20-41. 1987), pp. 323-346.
Easton, P.D. and M.E. Zmijewski. “Cross- Lev, B. and S.R. Thiagarajan. “Fundamental
Sectional Variation in the Stock-Market Information Analysis.” Journal of
Response to Accounting Earnings Accounting Research (Autumn 1993), pp.
Announcements.” Journal of Accounting 190-215.
and Economics (July 1989), pp. 117-141. Livnat, Joshua, and Paul Zarowin. “The
Feltham G.A. and J. Xie, “Performance Incremental Information Content of Cash-
Measure Congruity and Diversity in Multi- Flow Components.” Journal of Accounting
Task Principal/Agent Relations,” The and Economics, 13 (1990), pp. 25-46.
Accounting Review (July 1994), pp. 429- Mathews M.R., and M.H.B Perera. Accounting
453. Theory & Development. 3rd ed. Melbourne:
Godfrey, J., Allan Hodgson, and Scott Holmes. Nelson, 1996.
Accounting Theory. 3rd ed. New York: John Newman P. and R. Sansing, “Disclosure
Wiley & Sons, 1997. Policies with Multiple Users,” Journal of
Harris, T.S. and J.A. Ohlson, “Accounting Accounting Research (Spring 1993), pp.
Disclosures and the Market’s Evaluation of 92-112.
Oil and Gas Properties,” The Accounting Ou, Jane A. “The Information Content of Non
Review (October 1987), pp.651-670. Earnings Numbers as Earnings Predictors.”
Healy, P.M. “The Effect of Bonus Schemes on Journal of Accounting Research, 28
Accounting Decisions,“ Journal of (1990), pp. 144-163.
Accounting and Economics (April 1985), Ou, Jane A., and Steven H. Penman, “
pp. 85-1-7. Financial Statement Analysis and the
Holthausen, R.W., D.F. Larcker and R.G. Prediction of Stock Returns,” Journal of
Sloan, “Annual Bonus Schemes and the Accounting and Economics,11 (1989), pp.
Manipulation of Earnings, “Journal of 295-329.
Accounting and Economics (February Otley D.T., “Budget Use and Managerial
1995), pp.29-74. Performance,” Journal of Accounting
Hopwood A.G., “An Empirical Study of the Research (Jan 1978), pp. 122-149.
Role of Accounting Data in Performance Paton, W.A. and A.C. Littleton. An
Evaluation,” Journal of Accounting Introduction to Corporate Accounting
Research (Supplement 1972), pp.156-182. Standards. Florida: American Accounting
Hughes, P.J., “Signalling by Direct Disclosure Association, 1940.
Under Asymmetric Information,” Journal
2000 Zaki Baridwan 497

Pourciau, S., “Earnings Management and Wolk, Harry I. And M.G. Tearney. Accounting
Nonroutine Executive Changes,” Journal Theory. A Conceptual and Institutional
of Accounting and Economics (Jan/Apr/ Approach. 4th ed. Cincinnatti, Ohio: South-
July 1993), pp.317-336. Western College Publishing, 1997.
Scott, William R. Financial Accounting Zeff, Stephen A. “The Rise of Economic
Theory. New Jersey: Prentice-Hall,Inc., Consequences.” The Journal of Accoun-
1997. tancy (December 1978), pp.56-63.
Verrecchia, R.E., “Discretionary Disclosure,”
Journal of Accounting and Economics
(December 1983). Pp. 179-194.

Anda mungkin juga menyukai