Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ravika Nursanti

Delegasi : Komisariat Sunan Giri Trenggalek

Judul Essay : Interpretasi dari reformasi epistemic dan asketisisme dalam membentuk
kader mujahid yang kompeten

Reformasi secara harfiah adalah membentuk atau menata Kembali. Yakni mengatur
dan mentertibkan sesuatu yang kacau balau. Yang di dalamnya terdapat kegiatan menambah,
mengganti, mengurangi, dan memperbaharui. Dikarenakan pada saat ini para pemuda
Indonesia mengalami krisis akut, bahwasannya mereka tidak lagi begitu mengenali jati diri,
identitas dan karakter diri. Rasa nasionalisme dan jiwa kepemimpinan pun hanya menjadi
bayangan semu tentang keberadaannya ditengah-tengah iklim Indonesia yang mulai berganti
wajah. Maka dari itu perlu adanya Pendidikan yang membahas semua seluk beluk tentang jati
diri negara ini kepada para pemuda, agar mereka menjadi paham akan jati diri mereka.

Karena pendidikan merupakan ujung tombak dalam pemebentukan kualitas sumber


daya manusia yang berkualitas.

Epistemic merupakan evolusi dari komponen pengetahuan dalam litersi sains


Pengetahuan epistemik mengacu kepada pemahaman tentang peran khusus dalam
mengkonstruksi dan mendefinisikan hal-hal penting untuk proses membangun pengetahuan
dalam sains

Asketisme adalah ajaran-ajaran yang menganjurkan pada umatnya untuk


menanamakann nilai-nilai agama dan kepercayaan kepada Tuhan, dengan jalan melakukan
latihan-latihan dan praktek-praktek rohaniah dengan cara mengendalikan tubuh dan jiwa Pada
tradisi Islam, bahasan asketik bersumber pada konsep zuhud yang lahir dari tradisi tasawuf.
Dalam perjalanan spiritual, zuhud merupakan langkah awal bagi orang-orang yang berjuang
untuk mendapatkan kesempurnaan dan bermakrifat kepada Allah Swt Dalam persepktif
historitas Islam, praktek askestik dalam Islam pada hakekatnya sudah ada sejak Rasululah
Saw melakukan aktivitas bertahannust di gua Hira, ketika menerima wahyu pertama. Hal ini
merupakan suatu bukti bahwa praktek asketisme dalam Islam sebagai langkah awal lahirnya
kehidupan zuhud Sedangkan Zuhud itu berarti tidak merasa bangga atas kemewahan dunia
yang telah mereka miliki dan tidak merasa sedih karena kehilangan kemewahan dari dirinya.
Dan juga berisikan tentang filsafat yang berkaitan denga nasal muasal pengetahuan, sifat dan
jenis-jenisnya.
Nah… reformasi epistemic dan asketisime disini saling berkesinambungan yang nantinya
bisa menjadi dasar dalam pengkaderan, yang berarti membuat perubahan, peralihan atau
perpindahan menuju ke yang lebih baik.

Kata kerja “membentuk” merupakan kata kerja berawalan, yaitu kata kerja “bentuk”,
yang diberi awalan me. Awalan ini menjadikan kata dasar tersebut bersifat aktif. Jadi apabila
kata kerja ini dikenakan pada kata benda maka akan menjadikan kata benda tersebut aktif,
atau lebih tepatnya melakukan pekerjaan yang aktif. Kata dasar “bentuk” memiliki makna,
yaitu lengkung, bangun, rupa, tekstur, jika diberikan awalan me-, berubah menjadi kata
“membentuk” yang memiliki makna, yaitu usaha yang dikenakan pada suatu objek agar objek
tersebut berubah rupa, tekstur, selain itu bermakna membimbing, dan mewujudkan.

Selanjutnya adalah kata benda, yaitu Kader, kader adalah orang ternama (= pengurus)
dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer. Jadi secara umum dapat diartikan kader
itu sebagai sebutan bagi pengurus organisasi.

Salah satu hal terpenting dalam keberlangsungan dan keeksistensian suatu organisasi
adalah proses pengrekrutan kader-kader berkualitas yang nantinya akan meneruskan tambuk
kepemimpinan organisasi tersebut di masa mendatang. Proses pengrekrutan kader yang
kemudian biasanya disebut pengkaderan bukan hal yang enteng, perlu penyeleksian yang
ketat agar residu yang tersisa diatas filter kader memang merupakan kader-kader terbaik.

Untuk menjadi kader-kader terbaik, maka haruslah menguasai bidang pendidikan,


sehingga bisa dengan cepat memahami suatu persoalan yang akan dihadapinya.

Manusia diberikan kesempatan hidup di dunia adalah untuk menyembah kepada


Allah, cara penyembahan itu begitu luas, salah satunya adalah kehidupan organisasinya di
dunia. Semoga amanah-amanah yang diberikan kepada kita yang notabenenya adalah seorang
kader dakwah maupun kader lainnya, dapat kita emban dengan sebaik-baiknya. Hal ini
dikarenakan begitu lemahnya kekuatan manusia dalam memegang amanah tersebut. Amanah
itu bisa saja terlepas dari diri bahkan menghilang. Tentu saja keadaan itu dapat membuat
manusia berada dalam kondisi rugi bahkan celaka.itu, Untuk itu, selain bermodalkan
pendidikan yang bagus, seorang kader harus memiliki jiwa spiritual yang bagus agar bisa
menjadi kader mujahid yang kompeten. Kader mujahid sendiri merupakan kader yang me-
miliki kesungguhan hati, pikiran dan tinggkah laku dalam melaksanakan nilai-nilai
keislaman, keindonesiaan, keintelektualan, serta progresivitas.
Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran
yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of
change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat
dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan
bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang
berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama.
Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para
pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang menjadi
kebanggaan mahasiswa mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai