Karbohidrat
Karbohidrat
KARBOHIDRAT
D
OLEH
KELOMPOK II
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Ari Nugraha
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Karbohidrat dan Metabolisme
Karbohidrat” dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan yang berharga ini dengan segala kerendahan
hati, perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan setulus hati dalam proses penusunan
makalah ini tidak di sebutkan satu persatu.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan mengingat kemampuan kami yang terbatas. Untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan dan kami terima dengan
senang hati.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. KARBOHIDRAT
A. Definisi Karbohidrat ...................................................................
B. Fungsi Karbohidrat .....................................................................
C. Jenis-jenis Karbohidrat ...............................................................
D. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Karbohidrat .........
2. METABOLISME KARBOHIDRAT
A. Definisi Metabolisme Karbohidrat .............................................
B. Metabolisme Karbohidrat Pada Manusia ...................................
C. Lintasan Metabolisme ................................................................
D. Jalur-jalur Metabolisme secara ringkas .....................................
E. Macam-macam Proses Metabolisme Karbohidrat .....................
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidart dan Metabolisme Karbohidrat.
2. Untuk mengetahui macam-macam proses Metabolisme.
KARBOHIDRAT
OLEH :
Ade Yuki
Beny Firanda
Devi Ulandari
BAB II
PEMBAHASA
1. KARBOHIDRAT
A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama
dan sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu
karbon (C), hidrogen(H) dan oksigen (O) atau dengan kata lain, karbohidrat
merupakan suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon (C),
hydrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan
karbo-hidrat. Rumus umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Karbohidrat juga dapat
diartikan polihidroksi aldehid (aldose) atau polihidroksi keton (ketose) dan
turunannya atau senyawa yang bila dihidrolisa akan menghasilkan salah satu atau
kedua komponen diatas.
Pada tumbuhan, karbohidrat disintesis dari CO2 dan H2O melalui proses
fotosintesis dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar metahari. Karbohidrat
yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang,
dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati
dan jaringan otot dalam bentuk glikogen.
B. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :
Sumber bahan bakar
Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi yang lain
pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
Bahan sistesis senyawa organik lainnya
Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
Membantu proses penyerapan kalsium.
Sebagai materi kalsium.
Sebagai materi pembangun.
Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan
atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktual dan
penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
Sebagai pelumas sendi kerangka.
C. Jenis-jenis Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
1. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
a. Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang
paling sederhana. Dalam arti molekulnya hanya terdiri atas 5 atau 6 atom
karbon dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam keadaan
lunak menjadi karbohidrat lain. Dalam tubuh, monosakarida langsung
diserap oleh dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam aliran darah.
Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan sempurna dari karbohidrat
yang lebih kompleks susunannya dalam proses pencernaan. Beberapa
monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida
adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal.
Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom berdasarkan
jumlah atom yang di kandungnya (triosa, tetrosa, pentosa dan heksosa) dan
gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Kemudian
bergabung menjadi aldoheksosa dan ketotriosa.
Galaktosa
Galaktosa tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam,
galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa
dari laktosa.
Manosa
Manosa jarang terdapat didalam makanan. Di gurun pasir,
seperti di Israel terdapat di alam mana yang mereka olah untuk
membuat roti.
Pentosa
Pentosa merupakan bagian-bagian sel-sel semua bahan
makanan alami. Jumlahnya sangat kecil sehingga tidak sebagai
sumber energi.
Ribosa
Ribosa merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa
penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi.
Jika atom C nomor dari ribosa kehilangan atom O, maka akan
menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusun kerangka
DNA.
Laktosa
Laktosa meruakan bentuk disakrida dari karbohidrat yang dapat
dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan
glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu dan merupakan
2-8 persen bobot susu keseluruhan. Laktosa adalah gula yang
rasanya palimg tidak manis (1/6 dari manis glukosa) dan lebih
sukar larut daripada disakrida lain.
Trehalosa
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan
dikenal sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering
jamur terdiri atas trehelosa. Trehelosa juga terdapat dalam
serangga.
c. Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara
sintesis. Gula alkohol atau polol didefinisikan sebagai turunan sakarida
yang gugus keton atau aldehidnya diganti dengan gugus hidroksil.
Ada tiga jenis gula alkohol yaitu :
Sorbitol
Sorbitol terdapat dibeberapa jenis buah dan secara komersial
dibuat dari glukosa. Sorbitol banyak digunakan dalam
minuman dan makanan khususnya untuk pasien diabetes.
Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60% bila dibandingkan
dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam
hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap gula darah lebih
kecil daripada sukrosa. Oleh karena itu banyak digunakan
dalam pembutan permen karet.
Manitol dan dulsitol
Manitol dan dulsitol merupakan alkohol yang dibuat dari
monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam
nanas, asparagus, ubi jalar dan wortel. Secara komersial
manitol diekstraksi dari rumput laut.
Inositol
Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa.
Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan terutama dalam
serealia (gandum, dkk).
d. Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul
monosakarida yang jumlahnya antara 3 sampai dengan 10 molekul
monosakarida. Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari
proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang
secara alami terdapat di alam.
Beberapa jenis oligosakarida yaitu :
Trisakarida
Trisakarida merupakan oligosakarida yang terdiri atas tiga
molekul monosakarida. Contoh dari trisakarida adalah rafinosa.
Rafinos adalah suatu trisakarida yang penting,terdiri atas 3
molekul monosakarida yang berikatan,yaitu galaktosa-glukosa-
fruktosa.
Tetrasakarida
Tetrasakarida merupakan oligosakarida yang terbentuk dari
empat molekul monosakarida.Stakiosa adalah suatu tetra
sakarida. Dengan jalan hidrolisis sempurna, stakiosa
menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul glukosa dan 1
molekul fruktosa.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa
Rafinosa, stakiosa dan verbaskora merupakan oligosakarida
yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Ketiga jenis oligosakarida ini tidak dapat dipecah oleh enzim-
enzim pencernan. Seperti halnya pada polisakarida nonpati,
oligosakarida ini didalam usus besar mengalami fermentasi.
Oligosakarida ini banyak terdapat di dalam biji tumbuh-
tumbuhan dan kacang-kacangan.
Fruktan
Fruktan merupakan sekelompok oligosakarida dan polisakarida
yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan
satu molekol glukosa. Frukten terdapat dlam serealia, bawang
merah, bawang putih dan asparagus. Sebagian besar fruktan
juga difermentasi dalam usus besar.
2. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks terdiri atas :
a. Polisakarida (terdiri atas lebih 10 unit gula)
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-
molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa
dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakrida.Polisakarida merupakan
jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 10 monosakarida dengan rantai
lurus/cabang.
Beberapa macam-macam polisakarida :
Amilum (Pati atau tepung)
Amilum merupakan bentuk simpanan karbohidrat dalam
tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang
dikonsumsi manusia diseluruh dunia. Pati terutama terdapat
dalam padi-padian, umbi-umbian, serelia dan biji-bijian. Jagun,
beras, dan gandum kandungan amilumnya lebih dari 70% pati,
pada kacang-kacangan sekitar 40% sedangkan pada ubi, talas,
kentang, dan singkong 20-30%. Amilum tidak larut di dalam
air dingin, tetapi larut dalam air panas membentuk cairan yang
sangat pekat seperti pasta. Peristiwa ini disebut “gelatinasi”
atau mengembang.
Dekstrin
Dekstrin merupakan zat antara dalam pencernaan pati
(pemecahan amilum). Molekulnya lebih sederhana, Lebih
mudah larut di dalam air. Dekstrin maltosa, suatu produk hasil
hidrolisis parsial pati, digunakan sebagai makanan bayi karena
tidak mudah mengalami fermentasi dan mudah dicerna.
Glikogen
Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat didalam
tubuh manusia dan hewan, terutama terdapat dalam hati dan
otot. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk
keperluan energi di dalam otot tersebut, jika otot bekerja
glikogen di ubah menjadi asam oiruvat dan asam laktat rasa
lelah/pegal. Lalu sebagian asam-asam ini dibakar, sedang
sebagian lagi diubah menjadi glikogen.
Glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi
untuk semua keperluan sel tubuh. Glikogen hati mempunyai
fungsi mempertahankan kadar gula darah. Jika kadar glukosa
darah menurun makan glikogen hati dipecah, jika kadar
glukosa darah meninggi maka dibentuk glikogen hati dari
glukosa.
Glikogen terdiri dari unit- unit glukosa, yang lebih mudah di
pecah. Kelebihan glukosa dalam bentuk glikogen akan diubah
menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak. Sumber
utama glikogen banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu,
sirup jagung (26%).
Selulosa
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan
yang memperkuat dinding sel tanaman. Selulosa terdapat pada
bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-
buahan dan sayuran. Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan
bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.
Inulin
Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu.
Inulin juga merupakan fruktosan dan mudah larut dalam air
hangat.
Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan merupakan karbohidrat kompleks.
Umumnya menyusun jaringam misalnya tulang, elastin dan
kolagen pada manusia.
Glikoprotein
Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan,
umumnya terdapat pada membrane sel dan merupakan protein
karbohidrat.
b. Serat
Serat adalah polisakarida nonpati yang menyatakan polisakarida dinding
sel. Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan dapat larut
dalam air. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum,
dan mukilase.
Serat yang tidak larut dalam air yaitu :
Selulosa
Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-
tumbuhan yang terdiri atas polimer linear panjang hingga
10.000 unit glukosa terikat dalam bentuk ikatan beta. Selulosa
berfungsi melunakan dan memberi bentuk pada fases karna
mampu meyerap air, sehingga membantu gerakan peristaltik
usus, dengan demikian membantu defekasi dan mencegah
konstipasi (sembelit).
Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan bagian utama serat serealia yang
terdiri atas pilomer bercabang heterogen, heksosa, pentosa dan
asam uronat.
Lignin
Terdiri atas pilomer karbohidrat yang relatif pendek yaitu
antara 50-2000 unit. Lignin memberi kekuatan pada struktur
tumbuh-tumbuhan oleh karena itu, lignin merupakan bagian
keras dari tumbuh-tumbuhan. Sehingga jarang dimakan. Lignin
terdapat dalam tangkai sayur-sayuran, bagian inti dalam wortel
dan biji jambu biji.
3. Gula Darah
Glukosa dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia
energi bagi sel dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa
darah berkisar antara 60-120 mg/100 ml. Kadar glukosa melebihi mormal
disebut hiperglikemi, yaitu kelebihas kadar gula dalam darah. Keadaam
sebaliknya disebut hipoglikemil yaitu keasaman kadar gula darah di bawah
normal.
Hipoglikemi dapat meryebabkan kehilangan kesadaran (koma), karena
sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat bekerja dengan mengambil
glukosa sebagai sumber tenaga. Pada keadaan demikian harus segera diberikan
suntikan glukosa. untuk menormalkan fungsi otak.
4. Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan
metalobolik yang berkaitan dengan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan
umumnya sependapat, dasar penyakit ini ialah defisiensi hormon insulin.
Hormon ini dihasilkan dalam kelenjar pankreas dan mempunyai fungsi
memetabolisme glukosa.
Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik, dan
obat. Jika penangannya cukup baik, penderita dapat menjalani kehidupan
normal untuk jangka waktu tertentu.
5. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalah kelebihan gizi yang ditandai dengan
adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan
berat badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena
berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu,
kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat
tertentu.
Kelebihan berat badan antara lain disebabkan ketidakseimbangan
konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan
dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk
jaringan lemak.
METABOLISME KARBOHIDRAT
OLEH :
Dewi Nurhayati
Gali
Hilda Karina
PEMBAHASAN
2. METABOLISME KARBOHIDRAT
A. Definisi Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh
organisme yang melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat
awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi
dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses
pembongkaran yang disebut katabolisme.
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan
sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat
makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk
hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawaorganik di
lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami
proses hidrolisis (penguraian dengan menggunakan molekul air). Proses
pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi
monosakarida. Sementara itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas
beberapa bagian yakni glikolisis, oksidasi piruvat ke asetil-KoA,
glikogenesis, glikogenolisis, hexose monophosphate shunt dan terakhir
adalah Glukoneogenesis.
C. Lintasan Metabolisme
Peristiwa yang dialami unsur-unsur makanan setelah dicerna
dan diserap adalah Metabolisme intermediat. Jadi metabolisme intermediat
mencakup suatu bidang luas yang berupaya memahami bukan saja lintasan
metabolik yang dialami oleh masing-masing molekul, tetapi juga
interelasi dan mekanisme yang mengatur arus metabolit melewati
lintasan tersebut.
Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
1. Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan)
Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa
pembentuk struktur dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori
ini adalah sintesis protein.
2. Lintasan katabolik (pemecahan)
Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan
energi bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur
ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif.
3. Lintasan amfibolik (persimpangan)
Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapatpada
persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung
antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini
adalah siklus asam sitrat.
D. Jalur-jalur Metabolisme Secara Ringkas
Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik yang
tergolong sebagai katabolisme maupun anabolisme, yaitu glikolisis,
oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta
glukoneogenesis.
Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis
(dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini
dihasilkan energi berupa ATP.
2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.
Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat.
Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka
glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi
polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati
dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas
penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus
dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka
panjang.
5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka
glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami
glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam
sitrat.
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga
habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein
harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan
glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi
glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk
memperoleh energi.
Beberapa jalur metabolisme karbohidrat
Mg2+
Catatan:
Karena fruktosa 1,6-bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah
menjadi Gliseraldehid 3- fosfat dan dihidroksi aseton fosfat
yang masing-masing memiliki 3 atom C, dengan demikian
terbentuk 2 molekul gula yang masing-masing beratom C tiga
(triosa). Jika molekul dihidroksiaseton fosfat juga berubah menjadi
1,3-bifosfogliserat, maka dari 1molekul glukosa pada bagian awal,
sampai dengan tahap ini akan menghasilkan 2 x 3P = 6P. (+6P)
10. Fosfat pada PEP bereaksi dengan ADP menjadi ATP dengan
bantuan enzim piruvat kinase. Enol piruvat yang terbentuk dalam
reaksi ini mengalami konversi spontan menjadi keto piruvat.
Fosfoenol piruvat + ADP → piruvat + ATP
Catatan:
Karena ada 2 molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat
sehingga total hasil energi pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
11. Jika tak tersedia oksigen (anaerob), tak terjadi reoksidasi NADH
melalui pemindahan unsur ekuivalen. Piruvat akan direduksi oleh
NADH menjadi laktat dengan bantuan enzim laktat dehidrogenase.
Piruvat + NADH + H+ → L(+)-Laktat + NAD+
Dalam keadaan aerob, piruvat masuk mitokondria lalu dikonversi
menjadi asetil KoA, selanjutnya dioksidasi dalam siklus asam sitrat
menjadi CO2.
Kesimpulan:
Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai
berikut:
- Hasil tingkat substrat : +4P
- Hasil oksidasi respirasi : +6P
- Jumlah : 4P + 6P = 10P
- Dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : – 2P
10P – 2P = +8P
2. Oksidasi Piruvat
Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi
Asetil-KoA, yang terjadi di dalam mitokondria sel. Jalur ini merupakan
penghubung antara glikolisis dengan siklus Kreb’s. Jalur ini juga
merupakan konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan
sebaliknya dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat.
H2O H2O
4. Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan
glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat
dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke
dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi
energi kebutuhan energi, maka kelebihan glukosa yang ada
akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini
dinamakan glikogenesis.
Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa yang
tersedia dengan mudah untuk proses glikolisis di dalam otot itu
sendiri. Sedangkan glikogen hati sangat berhubungan dengan
simpanan dan pengiriman heksosa keluar untuk
mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya pada saat di
antara waktu makan. Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua
simpanan glikogen hati terkuras habis. Tetapi glikogen otot
hanya terkuras secara bermakna setelah seseorang melakukan
olahraga yang berat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis diuraikan sebagai
berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat
(reaksi yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di
otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati
oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam
reaksi dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase.
Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus
fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible
yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat ↔ Glukosa 1,6-bifosfat ↔
Enz-P + Glukosa 1-fosfat
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin
trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin difosfat glukosa
(UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc
pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat ↔ UDPGlc + PPi
5. Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka
glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai
sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan
tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan
glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim
fosforilase. Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis
rangkaian 1→4 glikogen untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat.
Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul
glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4
buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 1→6.
(C6)n + Pi→ (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat
Glikogen Glikogen
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan
unit trisakarida dari satu cabang ke cabang lainnya sehungga
membuat titik cabang 1→6 terpajan. Hidrolisis ikatan 1→6
memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching
enzyme) yang spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut,
maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.
6. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat
tidak tersedia lagi. Maka tubuh adalah menggunakan lemak
sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah
memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein
berperan pokok sebagai pembangun tubuh. Jadi bisa
disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses
pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat,
bisa dari lipid maupun protein.
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun
protein dijelaskan sebagai berikut:
1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam
lemak dan gliserol. Asam lemak daapat dioksidasi menjadi
asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus
Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk
ke dalam siklus Kreb’s.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan