Anda di halaman 1dari 65

Alhamdulillah.

puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyusun buku bahan ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK
Semester 1 dan 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019.
Buku ini disusun sesuai dengan Kurikulum 2013. Buku Lembar Kerja Siswa ini disesuaikan dengan RPP yang
telah disusun MGMP PAI SMK dan menekankan pada proses peningkatan mutu pendidikan dalam aspek
pembelajaran.
Buku Lembar Kerja Siswa ini memuat pilihan materi pokok tugas-tugas siswa dan uji kompetensi. Soal-soal
latihan disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar serta tuntutan indikator yang hendak dicapai. Pendalaman
dan perluasan materi setiap bagian dapat dilakukan oleh guru dengan tetap mengacu Kurikulum 2013.
Akhirnya kepada Allah jualah kami berharap, semoga Allah SWT. Senantiasa meridhoi seluruh amal usaha
kita semua. Amin Ya Robbal 'alamin.

1. Drs. Mujtahid SMKN Wanareja


2. Rosidi, S.Ag SMK YPE Cilacap
3. Dra. Hj. Muntiyah SMK Budi Utomo 1 Cilacap
4. Wafi Udaibi, S.Pd.I, M.Pd.I SMK N 2 Cilacap
5. Endah Ayu Utami, S.Ag SMK N 1 Cilacap
6. Subiyanto, S.Pd.I SMK N Karangpucung
7. Muhtadi, S.Ag SMK Ma’arif Kroya
8. Nuri Maskanah, S.Ag SMK N Cilacap
9. Sri Winarsih, S.Ag SMK Sutomo Cilacap
10. Sukma, S.Ag SMK Srimukti Cilacap
11. Ahib Ijudin, S.Pd.I, M.Pd.I SMK N 2 Cilacap
12. Askini Khoerunnisa, S.Ag., M.Pd SMK N Binangun

PUSTAKA RAYA
Perum Rinenggo Asri Blok B2 No.13 Gumilir, Cilacap Telp. (0282) 548179 / 081542926219 / 081327756419

Daftar Isi

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 1


Kata Pengantar dan Tim Penyusun __________________________________________________1
Daftar Isi_______________________________________________________________________2

Semester 1
Bab 1 Berpikir Kritis dan Demokratis__________________________________________________3
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________16
Bab 2 Iman kepada Hari Akhir_______________________________________________________20
Penilaian Kompetensi _____________________________________________________________28
Bab 3 Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab__________________________________________31
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________36
Bab 4 Hukum Munakahat__________________________________________________________39
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________46
Bab 5 Bersikap Moderat dan Santun _________________________________________________47
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________66
Penilaian Akhir Semester Gasal_____________________________________________________70
Daftar Pustaka___________________________________________________________________73

Semester 2
Bab 1 Kewajiban Beribadah dan Berperilaku Ihsan_______________________________________74
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________88
Bab 2 Iman kepada Qadha dan Qadar________________________________________________91
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________96
Bab 3 Mawaris___________________________________________________________________99
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________108
Bab 4 Perkembangan Islan di Nusantara______________________________________________111
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________121
Penilaian Akhir Semester Gasal_____________________________________________________124

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


2
Kompetensi Dasar :
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa
agama mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis dan bersikap demokratis
2.1 Bersikap kritis dan demokratis sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191
dan159, serta hadis terkait
3.1 Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali
Imran/3: 159, serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis
4.1.1Membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159,; sesuai dengan kaidah
tajwid dan makharijul-huruf
4.1.2.Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159,
dengan lancar
4.1.3.Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191

A. Ayat-ayat Al Quran Terkait Berfikir Kritis dan Demokrasi


1. Q.S. Ali ‘Imron (3) : 190-191 tentang Berfikir Kritis
a. Q.S. Ali ‘Imron (3) : 190-191 dan Terjemahnya

)190( ‫اب‬ ِ َ‫ات أِل ُولِي اأْل َلْب‬


ٍ ‫َّه ا ِر آَل ي‬
َ
ِ
َ ‫ض َوا ْختِاَل ف اللَّْي ِل َوالن‬ ِ ‫الس ماو‬
ِ ‫ات َواأْل َْر‬ َ َ َّ ‫إِ َّن في َخ ْل ِق‬
ِ
ِ ‫الس ماو‬ ِ ِ ً ُ‫ين يَ ْذ ُك ُرو َن اللَّهَ قِيَ ًام ا َو ُقع‬ ِ َّ
‫ض‬ِ ‫ات َواأْل َْر‬ َ َ َّ ‫ودا َو َعلَى ُجنُ وب ِه ْم َو َيَت َف َّك ُرو َن في َخ ْل ِق‬ َ ‫الذ‬
)191( ‫اب النَّا ِر‬ ِ َ َ‫اطاًل سبحان‬ ِ ‫ت ه َذا ب‬
َ ‫ك فَقنَا َع َذ‬ َ ُْ َ َ َ ‫َر َّبنَا َما َخلَ ْق‬
Artinya : “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari
azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).

b. Kosakata QS Ali ‘Imron (3) : 190 -191

Arti Ayat Arti Ayat

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 3


‫َو َيَت َف َّك ُرو َن‬ ‫اِ ﱠن‬
Dan mereka memikirkan Sesungguhnya

“Ya Tuhan kami, dalam penciptaan


ِ ‫السماو‬
‫َر َّبنَا‬ langit dan bumi ‫ات‬ َ َ َّ ‫َخل ِْق‬
‫ض‬ِ ‫َواأْل َْر‬
Tidaklah Engkau
‫ت‬
َ ‫َما َخلَ ْق‬
dan pergantian
‫ف اﻟﻠﱠْﻴ ِﻞ‬ِ ‫وا ْختِاَل‬
menciptakan malam dan siang َ
ِ‫ﱠﻬﺎر‬
َ ‫َواﻟﻨ‬
semua ini sia-sia; ِ ‫ه َذا ب‬
‫اطاًل‬
terdapat tanda-
ٍ ‫أَل َي‬
‫ات‬
َ َ tanda (kebesaran
Allah)
َ
Mahasuci Engkau,
‫ك‬
َ َ‫ُس ْب َحان‬
bagi orang yang
berakal ِ َ‫ات أِل ُولِي اأْل َلْب‬
‫اب‬ ٍ ‫أَل َي‬
َ
‫فَِقنَا‬ ‫اَ ﻟﱠ ِﺬيْ َن ﻳَ ْﺬ ُك ُر ْو َن اﷲ‬
Lindungilah kami (yaitu) orang-orang
yang mengingat
Allah

ً ُ‫قِيَ ًاما َو ُقع‬


dari azab neraka sambil berdiri,
‫اب اﻟﻨﱠﺎ ِر‬
َ ‫َﻋ َﺬ‬ duduk, atau dalam ‫ودا َو َعلَى‬
keadaan
berbaring, ‫ُجنُوبِ ِه ْم‬
c. Hukum Tajwid dalam QS Ali ‘Imron (3) : 190 -191
Hukum Bacaan Lafal Hukum Bacaan Lafal
Tafhim ‫ﷲ‬
َ‫ا‬ Ghunnah ‫اِ ﱠن‬
‫قِيَا ًما ﱠوقُعُ ْودًا ﱠو َعلَى‬ ‫فِ ْي‬
a. Mad Thobi’I

b. Idghom bighunnah a b c d
Mad Thobi’i
c. Mad Thobi’i

d. Idghom bighunnah

a. Mad Thobi’I
‫ُجُن ْوبِ ِهمْ و ََﻳَﺘ َﻔ ﱠﻜ ُﺮ ْو َن‬ ِ ‫اﻟ ﱠﺳﻣﺎوا‬
‫ت‬
b. Izhar Syafawi a b c
a. Idghom
Syamsiyyah
ََ a b
c. Mad Thobi’i b. Mad Thobi’i

Mad Thobi’i ‫َر ﱠﺑﻨَﺎ‬ Izhar qomariyyah ِ ‫َواأْل َْر‬


‫ض‬
a. Mad Thobi’I
‫ت‬
َ ‫َما َخلَ ْق‬ ِ ‫وا ْختِاَل‬
‫ف‬
b. Qolqolah shugro
َ
Mad Thobi’i

a. Idghom
‫َﻫ َﺬا‬ Syamsiyyah ‫اﻟﻠ ْﱠﻴ ِﻞ‬
Mad Thobi’i ab
b. Mad layyin

َ َ‫بَا ِطلًا ُس ْبحَان‬


a. Mad Thobi’I a. Idghom
‫ك‬ Syamsiyyah ‫َواﻟﻨﱠ َﻬﺎ ِر‬
b. Ikhfa haqiqi a b c d a b
b. Mad thobi’i
c. Qolqolah Shugro

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


4
d. Mad Thobi’i

‫فَِقنَا‬ a. Mad thobi’i ‫أَل يَاتٍ لِأُولِي‬


Mad Thobi’i a b
b. Idghom
bilaghunnah

Mad Thobi’i ‫ب‬


َ ‫َﻋ َﺬا‬ Izhar Qomariyah ِ َ‫اأْل َلْب‬
‫اب‬
Idghom Syamsiyyah ‫اﻟﻨﱠﺎ ِر‬ Mad thobi’I ‫اَ ﻟﱠ ِﺬيْن‬

Mad thobi’i ‫ﻳَ ْﺬ ُك ُر ْو َن‬


d. Asababun Nuzul QS Ali ‘Imron (3) : 190 -191
Tokoh-tokoh utama musyrikin Mekkah pernah datang kepada Rasulullah Saw dan
meminta mukjizat untuk mebuktikan keberadaan Allah dan kerasulan Muhammad Saw.
Salah satu usulan mereka adalah, “Ubahlah gunung Shafa menjadi emas.” Allah Swt
menjawab permintaan mereka dengan menurunkan QS. Ali-‘Imran: 190, bahwa dalam
Penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, sangatlah cukup sebagai
bukti untuk dapat menetapkan keberadaan Sang Pencipta bagi orang-orang yang berakal;
artinya apabila manusia menggunakan akal dan memberdayakan pikirannya maka hal itu
akan membimbingnya kepada adanya Sang Pencipta. Apakah mungkin langit dan bumi,
segala ciptaan yang menakjubkan yang ada di dalamnya, dapat terwujud tanpa ada yang
mengadakannya? Apakah mungkin dapat diterima akal, fenomena siang dan malam yang
datang silih berganti secara teratur pada setiap bulan dan tahun bahkan sedetik pun tidak
pernah menyelisihi siklus perputarannya yang sedemikian teratur tanpa pencipta yang
berkuasa? Apakah penciptaan makhluk-makhluk seperti ini lebih penting atau gunung
Shafa yang ingin dirubah menjadi emas?

e. Kandungan QS Ali ‘Imron (3) : 190 -191


1. Allah Swt pada ayat 190 surah Ali Imran mengajak manusia untuk berpikir dan
merenungi tentang penciptaan langit-langit dan bumi. Kemudian pada ayat berikutnya
Allah Swt menjelaskan hasil dan buah dari berpikir ini.
2. Ayat ini menjelaskan tentang keesaan Tuhan Sang Pencipta dan menyatakan bahwa
apabila manusia memikirkan dengan cermat dan menggunakan akalnya terkait dengan
proses penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, maka ia akan
menemukan tanda-tanda jelas atas kekuasaan Allah Swt; maha karya dan rahasia-
rahasia yang menakjubkan yang akan menuntun para hamba kepada Allah Swt dan
hari Kiamat serta menggiring mereka pada kekuasaan Ilahi yang tak terbatas.
3. Ulul albab adalah :
a. Orang-orang yang memiliki akal murni baik laki-laki maupun perempuan yang
merenungkan tentang fenomena alam raya, kemudian akan dapat sampai kepada
bukti yang sangat nyata tentang penciptaan yakni keesaan dankekuasaan Alloh Swt.
b. Orang-orang yang terus mengingat Alloh Swt salam berbagai keadaan, baik berdiri,
duduk maupun keadaan berbaring dan mereka selalu memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi.
c. Orang-orang setelah melihat dan memikirkan alam semesta, lalu berkata sebagai
kesimpulan terhadap ciptaan-Nya, yakni “Tuhan kami - tiadalah engkau
menciptakan alam raya dan segala isinya ini dengan sia-sia tanpa tujuan yang baik ”.

2. Q.S. Ali ‘Imron (3) : 159


a. QS. Ali ‘Imron (3) : 159 dan Terjemahannya

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 5


‫ف‬
ُ ‫ك فَ ا ْع‬ َ ِ‫ض وا ِم ْن َح ْول‬ ُّ ‫ْب اَل ْن َف‬ َ ‫ت فَظًّا غَلِي‬
ِ ‫ظ الْ َقل‬ َ ‫ت لَ ُه ْم َولَ ْو ُك ْن‬ َ ‫فَبِ َم ا َر ْح َم ٍة ِم َن اللَّ ِه لِْن‬
ُّ ‫ت َفَت َو َّك ْل َعلَى اللَّ ِه إِ َّن اللَّهَ يُ ِح‬
‫ب‬ َ ‫اس َت ْغ ِف ْر لَ ُه ْم َو َش ا ِو ْر ُه ْم فِي اأْل َْم ِر فَ ِإذَا َع َز ْم‬
ْ ‫َع ْن ُه ْم َو‬
ِ
)159( ‫ين‬ َ ‫ال ُْمَت َو ِّكل‬
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan
itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” (QS. Ali ‘Imron: 159)

b. Kosakata QS Ali ‘Imron (3) : 159

Arti Ayat Arti Ayat

‫اسَت ْغ ِف ْر‬ ‫فَبِ َما َر ْح َم ٍة‬


Dan mintakanlah Karen kasih sayang
ampunan ْ ‫َو‬ /rahmat

Untuk mereka ‫لَ ُه ْم‬ Dari Allah ‫ِم َن اللَّ ِه‬


َ ‫لِْن‬
Dan
bermusyawarahlah ‫َو َشا ِو ْر ُه ْم‬ Kamu bersikap lemah
lembut ‫ت‬
dengan mereka

‫فِي اأْل َْم ِر‬


Dalam segala
urusan
Kepada mereka ‫لَ ُه ْم‬
‫فَِإذَا‬
Maka apabila
Kasar (dalam 
perkataan)

ِ ‫ظ الْ َقل‬ َ ‫غَلِي‬


Kamu bertekad
bulat ‫ت‬َ ‫َع َز ْم‬ Keras hati ‫ْب‬
‫َفَت َو َّك ْل‬
Bertakwalah Niscaya mereka bubar
/menjauh ‫اَل ْن َفضُّوا‬
ُّ ‫يُ ِح‬ َ ِ‫ِم ْن َح ْول‬
Mencintai Dari hadapanmu/
‫ب‬ sekelilingmu ‫ك‬
ِ
َ ‫ال ُْمَت َو ِّكل‬
Orang-orang yang
bertawakal ‫ين‬ Maka maafkanlah ‫ف َع ْن ُه ْم‬ ُ ‫فَا ْع‬

c. Hukum Tajwid dalam QS Ali ‘Imron (3) : 159


Hukum Bacaan Lafal Hukum Bacaan Lafal

‫اس َت ْغ ِف ْر‬ ‫فَبِ َما َر ْح َم ٍة ِم َن اللَّ ِه‬


a. Izhar halqi a. Mad Thobi’I

b. Izhar syafawi ْ ‫َع ْن ُه ْم َو‬ b. Idghom bigunnah

c. Tarqiq
‫لَ ُه ْم‬ c. tafhim

a. Izhar syafawi

b. Mad thobi’i

c. Tarqiq

‫ُه ْم فِي اأْل َْم ِر‬ َ ‫لِْن‬


a. Izharsyafawi c. Ikhfa

b. Izhar
‫ت‬

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


6
qomariyah

َ ‫فَِإذَا َع َز ْم‬
a. Mad Thobi’I

b. Izhar Syafawi
‫ت‬ a.Izhar syafawi ‫لَ ُه ْم َولَ ْو‬
b. Mad layyin

‫اللَّ ِه‬
a. Tafhim
‫ت‬َ ‫ُك ْن‬
a. Ikhfa

‫إِ َّن‬ َ ‫فَظًّا غَلِي‬


ِ ‫ظ الْ َقل‬
a. Ghunnah a. Izhar

b. Mad Thobi’i
‫ْب‬
c. Izhar qomariyah

a. Izhar
ِ
qomariyah
َ ‫ال ُْمَت َو ِّكل‬
‫ين‬ a. Ikhfa ‫اَل ْن َفضُّوا‬
b. Mad ‘arid b. Mad thobi’i
lissukun

َ ِ‫ِم ْن َح ْول‬
a. Izhar

b. Mad layyin
‫ك‬

d. Asbabun Nuzul
Sebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali ‘Imran ini kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abas r.a.Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasannya
setelah terjadi perang Badar Rasululllah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a.
dan Umar bin Khatab r.a. untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang
Badar, Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dibunuh dan yang diperintah
membunuh adalah mereka. Rasulullah Saw. Kesulitan dalam memutuskan , kemudian
turun ayat 159 surat Ali ‘Imran ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a. ( HR.
Kalabi)

e. Isi Kandungan QS Ali ‘Imron (3) : 159


Isi Kandungan QS Ali ‘Imron (3) : 159 adalah:
1. Bersikap lemah lembut
2. Tidak boleh bersikap kasar
3. Musyawarah termasuk salah satu sifat orang beriman
4. Mencintai musyawarah pada segala hal
5. Berlapang dada untuk memaafkan semua pihak yang mungkin berlaku tidak wajar
6. Melaksanakan musyawarah dengan sikap tawakkal kepada Allah.

f. Hadits-hadits Terkait
Sikap Kritis
Dalam Islam, masa depan yang dimaksud bukan sekedar masa depan di dunia, tetapi
lebih jauh dari itu, yaitu di akhirat. Orang yang dipandang cerdas oleh Nabi adalah orang
yang pikirannya jauh ke masa depan di akhirat. Maksudnya, jika kita sudah tahu bahwa
kebaikan dan keburukan akan menentukan nasib kita di akhirat, maka dalam setiap
perbuatan kita, harus ada pertimbangan akal sehat. Jangan dilakukan perbuatan yang
akan menempatkan kita di posisi yang rendah di akhirat. “Berpikir sebelum bertindak ”,
itulah motto yang harus menjadi acuan orang “cerdas”. Pelajari baik-baik sabda Rasulullah
saw. berikut:

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 7


‫س َم ْن‬ َّ َ ‫صلَّى اهلل َع ْلي ِه‬ ِ ُ ‫ال رس‬ ٍ ‫َع ْن أَبِي َي ْعلَى َش َّد ِاد بْ ِن أ َْو‬
ُ ِّ‫ الْ َكي‬: ‫وسل َم‬ َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ َ َ‫ ق‬، ‫س‬
ِ ِ ِ
ِ
َ ‫ َم ْن أَْتبَ َع َن ْف‬، ‫ َوال َْعاج ُز‬، ‫ َو َعم َل ل َما َب ْع َد ال َْم ْوت‬، ُ‫سه‬
‫ ثُ َّم تَ َمنَّى َعلَى‬، ‫سهُ َه َو َاها‬ َ ‫َدا َن َن ْف‬
.‫اللَّ ِه‬

Artinya:
Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: “Orang yang
cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk
kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu
mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong ”. (HR. At-
Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan).
Dalam hadis ini Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas
adalah orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu
hingga kehidupan abadi yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu saja, hal itu
sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang kepada adanya kehidupan kedua, yaitu
akhirat. Orang yang tidak meyakini adanya hari pembalasan, tentu tidak akan pernah
berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apa pun. Jika indikasi “cerdas ” dalam
pandangan Rasulullah adalah jauhnya orientasi dan visi ke depan (akhirat), maka
pandangan-pandangan yang hanya terbatas pada dunia, menjadi pertanda tindakan
“bodoh” atau “jahil” (Arab, kebodohan=jahiliyah). Bangsa Arab pra Islam dikatakan
jahiliyah bukan karena tidak bisa baca tulis, tetapi karena kelakuannya menyiratkan
kebodohan, yaitu menyembah berhala dan melakukan kejahatan-kejahatan. Orang
“bodoh” tidak pernah takut melakukan korupsi, menipu, dan kezaliman lainnya, asalkan
dapat selamat dari jerat hukum di pengadilan dunia. Jadi, kemaksiatan adalah tindakan
“bodoh” karena hanya memperhitungkan pengadilan dunia yang mudah direkayasa,
sedangkan pengadilan Allah di akhirat yang tidak ada tawar-menawar malah ”diabaikan ”.
Orang-orang tersebut dalam hadis di atas dikatakan sebagai orang “lemah ”, karena tidak
mampu melawan nafsunya sendiri. Dengan demikian, orang-orang yang suka bertindak
bodoh adalah orang-orang lemah.Orang yang cerdas juga tahu bahwa kematian bisa
datang kapan saja tanpa diduga. Oleh karena itu, ia akan selalu bersegera melakukan
kebaikan (amal saleh) tanpa menunda.Rasulullah saw. bersabda:

‫ال َس ْب ًعا َه ْل‬ ِ ‫ادروا بِاألَ ْعم‬ ِ َ َ‫ول اللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم ق‬ َّ ‫َع ْن أَبِى ُه َر ْي َر َة أ‬
َ ُ َ‫ ب‬: ‫ال‬ َ ‫َن َر ُس‬
‫ضا ُم ْف ِس ًدا أ َْو َه َر ًما ُم َفنِّ ًدا أ َْو َم ْوتًا ُم ْج ِه ًزا‬ً ‫َت ْنظُُرو َن إِالَّ َف ْق ًرا ُم ْن ِسيًا أ َْو ِغنًى ُمط ِْغيًا أ َْو َم َر‬
‫اعةُ أَ ْد َهى َوأ ََم ُّر‬
َ ‫الس‬
َّ َ‫اعةَ ف‬ َّ ‫ب ُي ْنتَظَُر أَ ِو‬
َ ‫الس‬ ٍ ِ‫ش ُّر غَائ‬ َ َ‫ال ف‬ َّ ‫أَ ِو‬
َ ‫الد َّج‬
Artinya:
Dan dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:“Bersegeralah
kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu: Apa yang kalian tunggu selain
kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang
merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka
ia adalah seburuk buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat
itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit dideritanya? ” (HR. at-
Tirmidzi dan beliau berkata: Hadis hasan)
Dalam hadis di atas Rasulullah saw. mengingatkan kita supaya bersegera dan tidak
menunda-nunda untuk beramal salih. Rasulullah menyebut tujuh macam peristiwa yang
buruk untuk menyadarkan kita semua, pertama, kemiskinan yang membuat kita menjadi
lalai kepada Allah karena sibuk mencari penghidupan (harta). Kedua, kekayaan yang
membuat kita menjadi sombong karena menganggap semua kekayaan itu karena
kehebatan kita. Ketiga, sakit yang dapat membuat ketampanan dan kecantikan kita pudar,
atau bahkan cacat. Keempat, masa tua yang membuat kita menjadi lemah atau tak
berdaya. Kelima, kematian yang cepat karena usia/umur yang dimilikinya tidak memberi
manfaat. Keenam, datangnya dajjal yang dikatakan sebagai makhluk terburuk karena
menjadi fitnah bagi manusia. Ketujuh, hari kiamat, bencana terdahsyat bagi orang yang
mengalaminya.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


8
Jadi, berpikir kritis dalam pandangan Rasulullah dalam dua hadis di atas adalah
mengumpulkan bekal amal salih sebanyak-banyaknya untuk kehidupan pasca kematian
(akhirat), karena “dunia tempat menanam dan akhirat memetik hasil (panen) ”. Oleh karena
itu, jika kita ingin memetik hasil di akhirat, jangan lupa bercocok tanam di dunia ini dengan
benih-benih yang unggul, yaitu amal salih.

Sikap Demokratis dan Musyawarah


Di samping ayat-ayat tersebut, banyak juga hadis Rasulullah yang mengisyaratkan
pentingnya demokrasi, karena beliau dikenal sebagai pemimpin yang paling demokratis. Di
antaranya adalah hadis yang menegaskan bahwa beliau adalah orang yang paling suka
bermusyawarah dalam banyak hal, seperti hadits berikut:

ِ ‫َص َحابِ ِه ِم ْن ر ُس‬


‫صلى اهلل‬- ‫ول اللَّ ِه‬ ْ ‫ورةً أل‬ ُ ‫َح ًدا أَ ْك َث َر َم‬ َ َ‫َع ْن أَبِى ُه َر ْي َرةَ ق‬
َ َ ‫ش‬ َ‫تأ‬ ُ ْ‫ال َما َرأَي‬
) ‫عليه وسلم (رواه الترمذى‬
Artinya:
“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak pernah melihat seseorang yang lebih sering
bermusyawarah dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw. ” . [HR. at-Tirmizi].
Hadis di atas menjelaskan bahwa menurut pandangan para sahabat, Rasulullah saw
adalah orang yang paling suka bermusyawarah. Dalam banyak urusan yang penting beliau
senantiasa melibatkan para sahabat untuk dimintai pendapatnya, seperti dalam urusan
strategi perang. Sikap
Rasulullah tersebut menunjukkan salah satu bentuk kebesaran jiwa beliau dan
kerendahan hatinya (tawadhu’), meskipun memiliki status sosial paling tinggi dibanding
seluruh umat manusia, yaitu sebagai utusan Allah Swt.. Namun demikian, kedudukannya
yang begitu mulia di sisi Allah Swt. itu sama sekali tidak membuatnya merasa “paling
benar” dalam urusan kemanusiaan yang terkait dengan masalah ijtihadiy (dapat dipikirkan
dan dimusyawarahkan karena bukan wahyu), padahal bisa saja Rasulullah memaksakan
pendapat beliau kepada para sahabat, dan sahabat tentu akan menurut saja. Tetapi itulah
Rasulullah, manusia agung yang tawadhu’ dan bijaksana.Sikap rendah hati Rasulullah
hanya satu dari akhlak mulia lainnya, seperti kesabaran dan lapang dada untuk memberi
maaf kepada semua orang yang bersalah, baik diminta atau pun tidak. Itulah Rasulullah,
teladan terbaik dalam berakhlak.
Dari ayat al-Qur'an dan hadis Nabi tersebut dapat dipahami bahwa musyawarah
termasuk salah satu kebiasaan orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang memang perlu
dimusyawarahkan, misalnya: Hal yang sangat penting, sesuatu yang ada hubungannya
dengan orang banyak/masyarakat, pengambilan keputusan dan lain-lain. Dalam kehidupan
bermasyarakat, musyawarah menjadi sangat penting karena:
a. Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah dipecahkan oleh orang banyak lebih-
lebih kalau yang membahas orang yang ahli.
b. Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.
c. Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada hubungannya dengan
orang banyak
d. Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang lain.
e. Berlatih menghargai pendapat orang lain.

B. Sikap Kritis dan Demokratis Sebagai Implementasi dari Pemahaman QS Ali Imron 190-191
dan 159 Serta Hadis Terkait

Bersikap Kritis dan Demokratis Dalam Perspektif Quran


Manusia yang baik adalah manusia yang berprestasi lebih baik dari hari kemarin.
Sebaliknya, manusia yang buruk adalah manusia yang amalnya hari ini sama dengan hari
kemarin, bahkan lebih buruk dari hari kemarin, maka berusahalah untuk menjadi manusia yang
senantiasa berusaha kearah kebaikan.
Allah swt. menciptakan manusia berbeda dengan makhluk yang lain. Manusia memiliki akal
(rasio) dan rasa, sehingga dengan akal itu manusia mampu berpikir dan membedakan antara
yang baik dan yang buruk. Orang yang tidak mau mempergunakan akalnya adalah orang yang
dimurkai oleh Allah. Allah swt. memerintahkan agar setiap muslim senantiasa hati-hati, teliti, dan
kritis terlebih dahulu sebelum mengambil suatu tindakan. Allah swt. senantiasa mengetahui apa

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 9


yang tersimpan di dalam pikiran dan perbuatan hambanya, dan dia akan memberii balasan yang
setimpal dengan hal tersebut, baik ataupun buruk.
Allah Swt berfirman :
Artinya:“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (Yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran:
190-191)

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran: 159)
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik,
ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

Islam telah menuntunkan umatnya untuk bermusyawarah sebagai perwujudan sikap kritis
dan demokratis baik itu di dalam kehidupan individu, keluarga, bermasyarakat, dan bernegara.

Dalam kehidupan individu, para sahabat sering meminta pendapat rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dalam masalah-masalah yang bersifat personal. Sebagai contoh adalah tindakan
Fathimah yang meminta pendapat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Mu’awiyah
dan Abu Jahm berkeinginan untuk melamarnya [HR. Muslim : 1480].

Dalam kehidupan berkeluarga, hal ini diterangkan dalam surat al-Baqarah ayat 233, dimana
Allah berfirman,

‫ض عُوا‬ ِ ‫ش او ٍر فَاَل جنَ اح َعلَْي ِهم ا وإِ ْن أَر ْدتُم أَ ْن تَسَتر‬ ِ ٍ ‫فَ ِإ ْن أَرادا فِص ااًل عن َت ر‬
ْ ْ ْ َ َ َ َ ُ ُ َ َ‫اض م ْن ُه َم ا َوت‬ َ َْ َ َ َ
ِ َّ َّ َّ ِ ِ َّ ِ
‫اح َعلَْي ُك ْم إذَا َس ل ْمتُ ْم َم ا آَت ْيتُ ْم ب ال َْم ْع ُروف َو َّات ُق وا اللهَ َوا ْعلَ ُم وا أَن اللهَ ب َم ا‬
َ َ‫أ َْواَل َد ُك ْم فَاَل ُجن‬
)233( ‫ص ٌير‬ِ ‫َت ْعملُو َن ب‬
َ َ
Artinya : “Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberiikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan “. [Al Baqarah : 233].

Imam Ibnu Katsir mengatakan, Maksud dari firman Allah (yang artinya), ” Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak
ada dosa atas keduanya” adalah apabila kedua orangtua sepakat untuk menyapih sebelum bayi
berumur dua tahun, dan keduanya berpendapat hal itu mengandung kemaslahatan bagi bayi,
serta keduanya telah bermusyawarah dan sepakat melakukannya, maka tidak ada dosa bagi
keduanya. Dengan demikian, faidah yang terpetik dari hal ini adalah tidaklah cukup apabila hal ini
hanya didukung oleh salah satu orang tua tanpa persetujuan yang lain. Dan tidak boleh salah
satu dari kedua orang tua memilih untuk melakukannya tanpa bermusyawarah dengan yang lain
[Tafsir al-Quran al-‘Azhim 1/635].

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Al Quran telah menceritakan bahwa syura
telah dilakukan oleh kaum terdahulu seperti kaum Sabaiyah yang dipimpin oleh ratunya, yaitu
Balqis. Pada surat an-Naml ayat 29-34 menggambarkan musyawarah yang dilakukan oleh Balqis
dan para pembesar dari kaumnya guna mencari solusi menghadapi nabi Sulaiman ‘alahissalam.
Demikian pula Allah telah memerintahkan rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam untuk
bermusyawarah dengan para sahabatnya dalam setiap urusan. Allah Ta ’ala berfirman,
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu, Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


10
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya”. [Ali ‘Imran : 159].

Di dalam ayat yang lain, di surat Asy Syura ayat 38, Allah Ta’ala berfirman,

‫اه ْم‬ ِ َّ ‫اس تَ َجابُوا لِ َربِّ ِه ْم َوأَقَ ُاموا‬ ِ َّ


ُ َ‫ورى َب ْيَن ُه ْم َوم َّما َر َزقْن‬
َ ‫الص اَل ةَ َوأ َْم ُر ُه ْم ُش‬ ْ ‫ين‬
َ ‫َوالذ‬
)38( ‫ُي ْن ِف ُقو َن‬
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabb-nya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka ”. [Asy
Syura : 36-39].
Maksud firman Allah Ta’ala (yang artinya), “sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarat antara mereka” adalah mereka tidak melaksanakan suatu urusan sampai mereka
saling bermusyawarah mengenai hal itu agar mereka saling mendukung dengan pendapat
mereka seperti dalam masalah peperangan dan semisalnya [Tafsir al-Quran al- ‘Azhim 7/211].
Seluruh ayat al-Quran di atas menyatakan bahwasanya syura (musyawarah) disyari ’atkan
dalam agama Islam, bahkan sebagian ulama menyatakan bahwa syura adalah sebuah
kewajiban, terlebih bagi pemimpin dan penguasa serta para pemangku jabatan. Ibnu Taimiyah
mengatakan, “Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan nabi-Nya bermusyawarah untuk
mempersatukan hati para sahabatnya, dan dapat dicontoh oleh orang-orang setelah beliau, serta
agar beliau mampu menggali ide mereka dalam permasalahan yang di dalamnya tidak diturunkan
wahyu, baik permasalahan yang terkait dengan peperangan, permasalahan parsial, dan
selainnya. Dengan demikian, selain beliau shallallahu’alaihi wa sallam tentu lebih patut untuk
bermusyawarah” [As Siyasah asy-Syar’iyah hlm. 126].
Proses berpikir dan semangat untuk terus mencari solusi atas suatu permasalahan
merupakan suatu yang harus selalu dipelihara. Semua masalah yang timbul dari dalam dan luar
merupakan pemicu seseorang agar senantiasa berpikir untuk dapat menyelesaikan masalahnya
tersebut. Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan
membandingkan dari beberapa masalah yang sedang atau akan terjadi sehingga menghasilkan
sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut.
Setiap orang mempunyai pola pikir berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu
bersikap secara kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah
dicari solusinya. Oleh karena itu, manusia diberikan akal dan pikiran untuk senantiasa berpikir
bagaimana menjadikan hidupnya lebih baik, tenteram, dan mampu menjalani semua masalah
sepelik apapun yang diberikan kepadanya.
Banyak orang yang cenderung malas untuk memikirkan penyelesaian masalah yang sedang
mereka hadapi atau menghindar dari persoalan tersebut. Mereka menganggap hal itu adalah
cara yang paling efektif untuk membuat mereka tenang. Akan tetapi, mereka sebenarnya merasa
resah karena solusi dan masalah tersebut belum mereka dapatkan.
Seseorang yang senantiasa menggunakan akal pikirannya sesuai dengan tuntunan Allah
menunjukkan sikap kritis dan demokratis sebagai berikut :
a. mengingat Allah setiap saat,
b. berpikir positif dan menyadari bahwa dibalik semua kejadian pasti memiliki hikmah sehingga
tidak ada yang sia-sia,
c. meyakini bahwa Allah telah mengatur segala ciptaannya demi kesejahteraan manusia,
d. memilih yang terbaik berdasarkan hasil musyawarah,
e. selalu mengambil hikmah dan pelajaran dalam setiap kejadian yang dialami,
f. senang berbuat baik untuk sesama manusia,
g. rajin melaksanakan salat, dan
h. meyakini akan adanya kehidupan akhirat.

Beberapa ciri orang yang memiliki perilaku suka berpikir kritis, antara lain :
a. Menanggapi atau memberiikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh pertimbangan;
Firman Allah swt.:

‫صبِ ُحوا َعلَى َم ا‬ ٍ ِ َ‫يا أ َُّيها الَّ ِذين آمنُوا إِ ْن جاء ُكم ف‬
ِ ُ‫اس ٌق بِنَبٍإ َفتَبَّينُوا أَ ْن ت‬
ْ ُ‫صيبُوا َق ْو ًما بِ َج َهالَة َفت‬ َ َ ْ ََ َ َ َ َ
)6( ‫ين‬ ِ ِ
َ ‫َف َعلْتُ ْم نَادم‬
Artinya : ”Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 11


mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu
menyesali perbuatanmu itu.” (Q.S. Al Hujurat [49]: 6).
b. Bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan;
c. Dapat menelaah atau menganalisis sesuatu yang datang kepadanya secara sitematis;
d. Berani menyampaikan kebenaran meskipun berat dirasakan;
e. Bersikap cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah, baik dalam mengerjakan pekerjaan yang
bertalian dengan agama Allah maupun dngan utusan duniawi;
f. Kebencian terhadap suatu kaum tidak mendorongnya untuk tidak berbuat jujur atau tidak
berlaku adil;
g. Adil dalam memberikan kesaksian tanpa melihat siapa orangnya walaupun akan merugikan
diri sendiri, sahabat serta kerabat; dan
Firman Allah swt.:
‫اء بِال ِْق ْس ِط َواَل يَ ْج ِر َمنَّ ُك ْم َش نَآ ُن َق ْوٍم َعلَى أَاَّل‬ ِ َِّ ‫ي ا أ َُّيه ا الَّ ِذين آمنُ وا ُكونُ وا َق َّو ِام‬
َ ‫ين لله ُش َه َد‬
َ َ َ َ َ
ِ ِ َّ َّ ِ َّ
)8( ‫ب ل َّلت ْق َوى َو َّات ُقوا اللهَ إن اللهَ َخب ٌير ب َما َت ْع َملُو َن‬ ِ ِ ِ
ُ ‫َت ْعدلُوا ا ْعدلُوا ُه َو أَق َْر‬
Artinya : ”Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena
Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
 kebencianmu terhadap suatu kaum,
mendorong kamu berlaku tidak adail. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al
Maidah [5]: 8)
h. Keadilan ditegakkan dalam segala hal karena keadilan menimbulkan ketentraman,
kemakmuran, dan kebahagiaan, ketidakadilan hanya akan menimbulkan hal sebaliknya.

Bersikap Kritis dan Demokratis Dalam Perspektif Sunnah


Sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menunjukkan betapa nabi shallallahu’alaihi wa
sallam sangat memperhatikan untuk senantiasa bermusyawarah dengan para sahabatnya dalam
berbagai urusan terutama urusan yang terkait dengan kepentingan orang banyak.
Beliau pernah bermusyawarah dengan para sahabat pada waktu perang Badar mengenai
keberangkatan menghadang pasukan kafir Quraisy.
Selain itu, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bermusyawarah untuk menentukan
lokasi berkemah dan beliau menerima pendapat al-Mundzir bin ‘Amr yang menyarankan untuk
berkemah di hadapan lawan.
Dalam perang Uhud, beliau meminta pendapat para sahabat sebelumnya, apakah tetap
tinggal di Madinah hingga menunngu kedatangan musuh ataukah menyambut mereka di luar
Madinah. Akhirnya, mayoritas sahabat menyarankan untuk keluar Madinah menghadapi musuh
dan beliau pun menyetujuinya.
Dalam masalah lain, ketika terjadi peristiwa hadits al-ifki, Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam meminta pendapat ‘Ali dan Usamah perihal ibunda ‘Aisyah radhiallahu ‘anhum.
Demikianlan, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bermusyawarah dengan para
sahabatnya baik dalam masalah perang maupun yang lain.

Sikap Kritis dan Demokratis Rasulullah Saw dan Para Sahabat


Rasulullah sering menghadapi berbagai hambatan ketika berdakwah menyebarkan Islam.
Hambatan itu berasal dari penduduk suku Quraisy baik dalam skala kecil maupun besar.
Bahkan, Rasulullah terpaksa harus berhijrah meninggalkan Mekkah. Ini dilakukan semata
untuk menyelamatkan para pemeluk Islam dari tekanan bangsa Quraisy.
Suatu ketika, bangsa Quraisy secara terbuka mengajak berperang umat Islam. Padahal,
waktu itu jumlah umat Islam tidak sebanding dengan bangsa Quraisy, dan Rasulullah pun belum
pernah terlibat dalam peperangan.
Hal itu kemudian membuat Rasulullah membuat musyawarah untuk memutuskan apakah
umat Islam harus berperang atau tidak. Rasulullah kemudian mengumpulkan para pemimpin
Islam dan membuka musyawarah.
"Sesungguhnya, kaum Quraisy telah keluar dari Mekkah dengan bersusah payah dan
dengan secepat-cepatnya, maka dari itu, manakah yang lebih kalian sukai, kafilah dagang
Quraisy atau tentara Quraisy?" tanya Rasulullah kepada para pemimpin.
Sebagian dari mereka menjawab, "Ya, kafilah dagang Quraisy lebih kami sukai daripada
bertempur dengan musuh."
Ada juga sebagian yang lain mengatakan, "Ya Rasulullah, lebih baik Anda (mengejar) kafilah
dagang Quraisy saja dan tinggalkanlah musuh."
Mendengar jawaban itu, raut wajah Rasulullah tampak muram. Dia bersedih,
kekhawatirannya jika umat Islam tak mau berperang terbukti.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


12
Namun demikian, saat itu, Abu Bakar kemudian memberii dukungan. "Ya Rasulullah, lebih
baik bagi kita bertempur dengan musuh," kata Abu Bakar.
Sahabat Umar bin Khattab pun sepakat jika umat Islam harus bertempur. Demikian juga
Migdad bin Al Aswad dan beberapa sahabat lainnya.
Bahkan, Migdad berkata, "Ya Rasulullah, teruskanlah pada apa yang telah Allah perintahkan
kepada Anda. Kami akan bersama Anda. Demi Allah, kami tidak akan berkata kepada Anda
seperti perkataan Bani Israel kepada Nabi Musa, 'Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan
berperanglah. Kami tetap duduk di sini saja.' Akan tetapi, kami akan berkata kepada Anda,
'Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah. Kami ikut berperang bersama engkau.
Demi Allah, jika Anda berjalan bersama kami sampai ke desa Barkul Ghamad, niscaya kami
berjuang bersama Anda. Kami akan berperang dari sebelah kanan Anda, di hadapan Anda, dan
di belakang Anda."
Rasulullah kemudian menoleh ke arah Saad Muadz, yang merupakan pimpinan dari
golongan Anshar. Melihat Rasulullah menoleh ke arahnya, Saad berdiri dan berkata, "Barangkali
Anda berkehendak kepada kami golongan Anshar, ya Rasulullah?"
"Ya, tentu," jawab Rasulullah.
Saad lalu menyatakan kesediaan untuk berperang bersama Rasulullah. Sesaat kemudian,
para pimpinan golongan Muhajirin dan Anshar sama-sama mengatakan, "Ya Rasulullah, kami
tidak akan berkata kepada engkau seperti perkataan Bani Israel, tetapi kami akan berkata,
'Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah, Sesungguhnya kami bersama dan selalu
mengikuti engkau."
Musyawarah kemudian ditutup dengan hasil bulat. Umat Islam harus berperang melawan
tekanan bangsa Quraisy dalam perang Badar. Rasulullah Saw bersabda :Hadist dari Al Adabun
Nabawi :
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. Berkata  : Rasulullah SAW bersabda “ Musyawarah adalah dapat
di percaya.” (HR. At tirmidzi dan Abu daud)
Demokrasi dan Syura
Selama ini demokrasi diidentikkan dengan syura dalam Islam karena adanya titik persamaan
di antara keduanya. Untuk melihat lebih jelas titik persamaan tersebut, perlu kita lihat jati diri
masing-masing dari keduanya.
1. Demokrasi
Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua rangkaian kata yaitu “demos ” yang
berarti rakyat dan “cratos” yang berarti kekuasaan. Secara istilah, kata demokrasi ini dapat
ditinjau dari dua segi makna.
Pertama, demokrasi dipahami sebagai suatu konsep yang berkembang dalam kehidupan
politik pemerintah, yang di dalamnya terdapat penolakan terhadap adanya kekuasaan yang
terkonsentrasi pada satu orang dan menghendaki peletakan kekuasaan di tangan orang
banyak (rakyat) baik secara langsung maupun dalam perwakilan.Kedua, demokrasi dimaknai
sebagai suatu konsep yang menghargai hak-hak dan kemampuan individu dalam kehidupan
bermasyarakat.
Dari definisi ini dapat dipahami bahwa istilah demokrasi awalnya berkembang dalam
dimensi politik yang tidak dapat dihindari.
Secara historis, istilah demokrasi memang berasal dari Barat. Namun jika melihat dari sisi
makna, kandungan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan oleh demokrasi itu sendiri sebenarnya
merupakan gejala dan cita-cita kemanusiaan secara universal (umum, tanpa batas agama
maupun etnis).
2. Syura
Menurut bahasa, dalam kamus Mu’jaam Maqaayis al-Lugah, syura memiliki dua
pengertian, yaitu menampakkan dan memaparkan sesuatu atau mengambil sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama terdahulu telah memberikan definisi syura, di
antara mereka adalah:
a. Ar Raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al Mufradat fi Gharib al-Qur'an, mendefinisikan
syura sebagai “proses mengemukakan pendapat dengan saling mengoreksi antara
peserta syura”.
b. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam al-Qur'an , mendefinisikannya dengan “berkumpul
untuk meminta pendapat (dalam suatu permasalahan) yang peserta syuranya saling
mengeluarkan pendapat yang dimiliki”.
c. Sedangkan definisi syura yang diberikan oleh pakar fikih kontemporer dalam asy Syura fii
¨illi Nidzanmi al-Hukm al-Islam, di antaranya adalah “proses menelusuri pendapat para ahli
dalam suatu permasalahan untuk mencapai solusi yang mendekati kebenaran ”.
3. Titik Temu (Persamaan) antara Demokrasi dan Syura
Dari beberapa definisi syura dan demokrasi di atas, dapat melihat bahwa syura
merupakan mekanisme kebebasan berekspresi dan penyaluran pendapat dengan penuh

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 13


keterbukaan dan kejujuran. Hal tersebut menjadi pertanda adanya penghargaan terhadap
pihak lain. Syura juga , menjangkau ruang lingkup yang lebih luas. Syura menyoal nilai-nilai
egaliter, penghormatan terhadap potensi individu, penolakan terhadap kekuasaan tiran, dan
memberi kesempatan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam mengurus
pemerintahan. Syura juga diterapkan dalam semua aspek kehidupan baik di lingkungan
keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Di dalam syura juga terkandung nilai-nilai yang diusung demokrasi. Pada sisi lain, nilai-
nilai luhur yang diusung oleh konsep demokrasi dalam Islam adalah nilai-nilai yang sejalan
dengan visi Islam itu sendiri. Nilai Islami adalah nilai-nilai keutamaan yang diteladankan oleh
Rasul Saw dan sesuai dengan syariat Islam. Adakalanya demokrasi tidak sesuai dengan
syariat Islam karena mekanisme pelaksanaannya terkadang bertentangan dengan syariat
Islam. Jika demokrasi dilaksanakan dengan mengutamakan nilai-nilai keislaman, maka tidak
masalah. Kita adalah umat Islam, umat Nabi Muhammad Saw . Jadi sudah sepantasnya kita
menerapkan syura dalam amal jamai ataupun amal pribadi .

Pandangan Ulama (Intelektual Muslim) tentang Demokrasi


Secara garis besar, pandangan para ulama/cendekiawan muslim tentang demokrasi terbagi
menjadi dua pandangan utama, yaitu; pertama, menolak sepenuhnya, kedua, menerima dengan
syarat tertentu. Berikut ditampilkan ulama yang mewakili kedua pendapat tersebut:
1. Abul A’la Al-Maududi
Al-Maududi secara tegas menolak demokrasi. Menurutnya, Islam tidak mengenal paham
demokrasi yang memberikan kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal.
Demokrasi adalah buatan manusia sekaligus produk dari pertentangan Barat terhadap agama
sehingga cenderung sekuler. Karenanya, al-Maududi menganggap demokrasi modern (Barat)
merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Menurutnya, Islam menganut paham teokrasi
(berdasarkan hukum Tuhan).
2. Mohammad Iqbal
Menurut Iqbal, sejalan dengan kemenangan sekularisme atas agama, demokrasi modern
menjadi kehilangan sisi spiritualnya sehingga jauh dari etika. Demokrasi yang merupakan
kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama.
Parlemen sebagai salah satu pilar demokrasi dapat saja menetapkan hukum yang
bertentangan dengan nilai agama kalau anggotanya menghendaki. Karenanya, menurut Iqbal
Islam tidak dapat menerima model demokrasi Barat yang telah kehilangan basis moral dan
spiritual. Atas dasar itu, Iqbal menawarkan sebuah konsep demokrasi spiritual yang dilandasi
oleh etik dan moral ketuhanan. Jadi yang ditolak oleh Iqbal bukan demokrasi an sich, seperti
yang dipraktekkan di Barat.
Lalu, Iqbal menawarkan sebuah model demokrasi sebagai berikut:
a) Tauhid sebagai landasan asasi.
b) Kepatuhan pada hukum.
c) Toleransi sesama warga.
d) Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit.
e) Penafsiran hukum Tuhan melalui ijtihad.
3. Muhammad Imarah
Menurut Imarah, Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga tidak
menolaknya secara mutlak. Dalam demokrasi, kekuasaan legislatif (membuat dan
menetapkan hukum) secara mutlak berada di tangan rakyat. Sementara, dalam sistem syura
(Islam) kekuasaan tersebut merupakan wewenang Allah Swt.. Dialah pemegang kekuasaan
hukum tertinggi. Wewenang manusia hanyalah menjabarkan dan merumuskan hukum sesuai
dengan prinsip yang digariskan Tuhan serta berijtihad untuk sesuatu yang tidak diatur oleh
ketentuan Allah Swt.. Jadi, Allah Swt. berposisi sebagai al-Syâri ’ (legislator) sementara
manusia berposisi sebagai faqîh (yang memahami dan menjabarkan hukum-Nya).
Demokrasi Barat berpulang pada pandangan mereka tentang batas kewenangan Tuhan.
Menurut Aristoteles, setelah Tuhan menciptakan alam, Dia membiarkannya. Dalam filsafat
Barat, manusia memiliki kewenangan legislatif dan eksekutif. Sementara, dalam pandangan
Islam, Allah Swt. pemegang otoritas tersebut. Allah berfirman: “Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam ”. (Q.S.al-A ’râf/7:54).
Inilah batas yang membedakan antara sistem syariah Islam dan demokrasi Barat. Adapun hal
lainnya seperti membangun hukum atas persetujuan umat, pandangan mayoritas, serta
orientasi pandangan umum, dan sebagainya adalah sejalan dengan Islam.
4. Yusuf al-Qardhawi
Menurut Al-Qardhawi, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. Hal ini bisa dilihat dari
beberapa hal, misalnya sebagaimana berikut:

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


14
a) Dalam demokrasi proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk mengangkat seorang
kandidat yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu saja, mereka tidak
boleh akan memilih sesuatu yang tidak mereka sukai. Demikian juga dengan Islam. Islam
menolak seseorang menjadi imam salat yang tidak disukai oleh ma'mum di belakangnya.
b) Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran juga sejalan dengan Islam.
Bahkan amar ma'ruf dan nahi mungkar serta memberikan nasihat kepada pemimpin
adalah bagian dari ajaran Islam.
c) Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Karena itu, barangsiapa yang tidak
menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat yang mestinya layak dipilih menjadi kalah
dan suara mayoritas jatuh kepada kandidat yang sebenarnya tidak layak, berarti ia telah
menyalahi perintah Allah Swt. untuk memberikan kesaksian pada saat dibutuhkan.
d) Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak bertentangan dengan
prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar yang tergabung dalam syura. Mereka ditunjuk
Umar sebagai kandidat khalifah dan sekaligus memilih salah seorang di antara mereka
untuk menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak.
Sementara, lainnya yang tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang keluar tiga
lawan tiga, mereka harus memilih seseorang yang diunggulkan dari luar mereka, yaitu
Abdullah ibnu Umar. Contoh lain adalah penggunaan pendapat jumhur ulama dalam
masalah khilafiyah. Tentu saja, suara mayoritas yang diambil ini adalah selama tidak
bertentangan dengan nash syariat secara tegas.
e) Kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta otoritas pengadilan
merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang sejalan dengan Islam.
5. Salim Ali al-Bahasnawi
Menurut Salim Ali al-Bahasnawi, demokrasi mengandung sisi yang baik yang tidak
bertentangan dengan Islam dan memuat sisi negatif yang bertentangan dengan Islam. Sisi
baik demokrasi adalah adanya kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan Islam.
Sementara, sisi buruknya adalah penggunaan hak legislatif secara bebas yang bisa mengarah
pada sikap menghalalkan yang haram.
Karena itu, ia menawarkan adanya Islamisasi demokrasi sebagai berikut:
a) Menetapkan tanggung jawab setiap individu di hadapan Allah Swt..
b) Wakil rakyat harus berakhlak Islam dalam musyawarah dan tugas-tugas lainnya
c) Mayoritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang hukumnya tidak ditemukan dalam al-
qur'±n dan Sunnah (Q.S.an-Nisaa/4:59) dan (Q.S.al-Ahzab/33:36).
d) Komitmen terhadap Islam terkait dengan persyaratan jabatan sehingga hanya yang
bermoral yang duduk di parlemen.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberii tanda silang (x)
pada huruf a, b, c, d atau e !
1. Ulil albab merupakan gelar yang diberikan Allah SWT kepada manusia dalam QS Ali Imron
159. Arti yang mendekati untuk istilah tersebut adalah ….
a. Orang dewasa
b. Umat terdahulu
c. Para tokoh agama
d. Generasi muda Islam
e. Orang yang berakal murni

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 15


2. Harus banyak muslim yang memiliki karakter ulil albab. Namun, karakter yang sejalan dengan
QS Ali Imron/3: 191 adalah ….
a. Merenungi ciptaan Allah SWT
b. Setiap saat membaca Al-qur’an
c. Mengajarka Al-qur’an dengan Iikhlas tanpa mengharap imbalan materi
d. Membaca Al-qur’an dengan tartil dan fasih
e. Mendakwahkan Al-qur’an kepada generasi muda milenial
3. Shinta adalah anak yang egois, tidak peduli dengan teman maupun lingkungan sekitar. Bila
ada teman yang meminta bantuanyya ia selalu menolaknya. Begitu juga pada waktu diskusi,
ia selalu ingin menguasai pembicaraan dan memaksakan pendapatnya untuk digunakan.
Perilaku shinta tersebut bertentangan dengan kandungan ….
a. QS Ai Imron :159
b. QS Al-kafirun : 6
c. Qs Al-baqoroh :31
d. QS Ali Imron : 190
e. QS Ali Imron : 191
4. Berikut ini tidak termasuk sikap seorang ulil albab yang tercantum dalam Q.S. ali 'Imran/3:191
yaitu ialah ....
a. Merenungkan ciptaan Allah Swt.
b. Menghafalkan ayat-ayat tertentu
c. Mengingat Allah Swt. dalam keadaan duduk
d. Mengingat Allah Swt. dalam keadaan berdiri
e. Mengingat Allah Swt. dalam keadaan berbaring
5. Musyawarah merupakan suatu upaya untuk memecahkan berbagai masalah secara bersama,
dan sikap yang bijaksana setelah terjadi kesepakatan, berdasarkan kandungan QS Ali
Imron/3:159, adalah ….
a. Berusaha untuk tidak berkhianat
b. Melaksanakan sesuatu yang sudah disepakati
c. Saling menyalahkan bila terjadi kegagalan
d. Menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah SWT semata
e. Memberikan dukungan sepenuhnya atas keputusan yang dibuat
6. Bahasa Al-qur’an memiliki banyak istilah yang maknanya bias berbeda , sesuai dengan
konteks kalimat dan hubungan ayat. Kaya ayat yang tersebut dalam QS Ali Imron /3: 190
terntang berpikir kritis , maksudnya adalah ….
a. Ayat Al-qur’an yang terkait dengan alam semesta
b. Ayat Al-qur’an yang memerintahkan untuk berzikir
c. Tanda-tanda kebesaran Allah yang terhampar di alam raya
d. Tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang terdapat dalam Al-qur’an
e. Tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang terdapat dalam keindhan bahasa Al-qur ’an
7. Al-qur’an memberikan tuntunan kepada umat Islam, seperti firman-Nya QS Ali Imron/3:191
bahwa umat Islam harus memiliki sikap yang tercermin dalam ayat tersebut. Pernyataan yang
Tidak termasuk cerminan ayat tersebut adalah ….

a. Rajin beribadah
b. Rajin beramal sholeh
c. Rajin melakukan penelitian
d. Membaca Al-qur’an tiap malam sehabis sholat
e. Bersemangat mengkaji Al-qur’an
8. Bahasa Al-qur’na memiliki banyak istilah yang maknanya bias berbeda, sesuai dengan
konteks kalimat dan hubungan ayat. Kata ayat yang disebut dalam QS Ali Imron/3:190,
maksudnya adalah ….
a. Ayat Al-qur’an yang terkait alam semesta
b. Ayat Al-qur’an yang memerintahkan untuk senantiasa berdzikir
c. Tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang tersebar di alam raya
d. Tanda-tanda kebesaran Allah yang terdapat dalam Al-qu ’an
e. Tanda-tanda kebesaran Allah dalam keindahan Bahasa Al-qur’an
9. Perhatikan pernyataan berikut!

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


16
1) Termotivasi melakukan penelitian
2) Mampu memiliki kekuatan supranatural
3) Tumbuhnya rasa syukur karena memiliki akal
4) Optimalisasi alam untuk kesejahteraan manusia
5) Semakin bersemangat untuk mengumpulkan harta
Pernyataan yang menunjukkan hikmah berpikir kritis ditandai pada nomor ….
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 2, 3 dan 4
d. 2, 3 dan 5
e. 1, 3 dan 5
10. Berdasarkan QS Al Ilmran ayat 159 bahwa persoalan yang dihadapi oleh umat manusia harus
diselesaikan ….
a. secara damai
b. melalui musyawarah
c. melibatkan pejabat dan tokoh setempat
d. melalui jalur hukum
e. dengan memberi kesempatan pihak lain untuk memiliki kesadaran
11. Perhatikan ayat berikut :

‫ف‬
ُ ‫ك فَ ا ْع‬ َ ِ‫ض وا ِم ْن َح ْول‬ ُّ ‫ْب اَل ْن َف‬ َ ‫ت فَظًّا غَلِي‬
ِ ‫ظ الْ َقل‬ َ ‫ت لَ ُه ْم َولَ ْو ُك ْن‬ َ ‫فَبِ َم ا َر ْح َم ٍة ِم َن اللَّ ِه لِْن‬
ُّ ‫ت َفَت َو َّك ْل َعلَى اللَّ ِه إِ َّن اللَّهَ يُ ِح‬
‫ب‬ َ ‫اس َتغْ ِف ْر لَ ُه ْم َو َش ا ِو ْر ُه ْم فِي اأْل َْم ِر فَ ِإذَا َع َز ْم‬
ْ ‫َع ْن ُه ْم َو‬
ِ
)159( ‫ين‬ َ ‫ال ُْمَت َو ِّكل‬
Ayat di atas memberiikan gambaran bahwa adanya berbagai konflik antara agama, golongan,
dan paham dalam suatu agama banyak disebabkan oleh cara menyelesaikan perbedaan di
antara mereka yang kurang tepat dan bijaksana. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk
kandungan ayat tersebut adalah ….
a. lemah lembut dalam mengajak umat manusia kepada Islam
b. pemaaf, guna mencari solusi dalam menyelesaikan masalah
c. dermawan, karena Allah Swt. mencintai orang yang dermawan
d. suka bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai masalah
e. menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam berbangsa dan bernegara
12. Agar musyawarah dapat berjalan dengan lancar, maka surat Q.S. ali 'Imran/3:159
menekankan kepada peserta musyawarah agar membersihkan jiwanya dengan ....
a. saling memaafkan dan memohonkan ampunan kepada Allah Swt.
b. saling menahan diri dan menjaga emosinya
c. saling menerima kritik, saran dan protes sekalipun.
d. saling membangun komunikasi yang harmonis dalam suasana yang kondusif
e. saling menyelamatkan diri masing-masing agar tidak termakan issu dan terpancing
emosinya.

13. Simak ayat-ayat pada surat al Kafurun berikut ini :

‫قُ ْل يَا أ َُّي َها الْ َكافِ ُرو َن‬ .1

‫اَل أَ ْعبُ ُد َما َت ْعبُ ُدو َن‬ .2

‫َواَل أَْنتُ ْم َعابِ ُدو َن َما أَ ْعبُ ُد‬ .3

‫َواَل أَنَا َعابِ ٌد َما َعبَ ْدتُ ْم‬ .4

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 17


‫َواَل أَْنتُ ْم َعابِ ُدو َن َما أَ ْعبُ ُد‬ .5

‫لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َولِ َي ِدي ِن‬ .6

Ayat menerangkan tidak ada toleransi dalam agama adalah ….


a. Ayat 1
b. Ayat 2
c. Ayat 3
d. Ayat 4 dan 5
e. Ayat 6

14. Perhatikan potongan ayat berikut ‫ْب‬ َ ‫ت فَظًّا غَلِي‬


ِ ‫ظ الْ َقل‬ َ ‫َولَ ْو ُك ْن‬
Arti potongan ayat di atas adalah ….
a. dan berlemah lembutlah terhadap sesama mereka
b. dan janganlah berlaku kasar terhadap sesama mereka
c. dan janganlah berhati keras terhadap sesama mereka
d. dan maafkanlah mereka atas segala kesalahannya
e. dan bermusyawarahlah di antara mereka dalam urusan
15. Musyawarah merupakan suatu upaya untuk memecahkan berbagai masalah secara bersama,
dan sikap yang bijaksana setelah terjadi kesepakatan, berdasarkan QS ali Imron 159
adalah ....
a. berusaha untuk tidak berkhianat
b. melaksanakan sesuatu yang sudah disepakati
c. saling menyalahkan bila terjadi kegagalan
d. menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah SWT semata
e. memberikan dukungan sepenuhnya atas keputusan yang sudah dibuat
16. Salah satu faktor keberhasilan dakwah nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah
adalah ....
a. Penuh kasih sayang
b. Tidak pernah marah
c. Bersikap lemah lembut
d. Suka memaafkan kesalahan
e. Akhlak yang dimiliki rosululloh SAW
17. Ajaran Islam memberikan kebebasan kepada umatnya untuk berekspresi dan berpendapat
dengan syarat ....
a. Tidak melanggar HAM
b. Harus sesuai dengan norma
c. Tidak bertentangan dengan nurani
d. Sejalan dengan peraturan yang ada
e. Tidak bertentangan dengan agama
18. Salah satu bentuk perilaku demokrasi yang dceritakan dalam kitab suci Al-qur ’an yaitu
peristiwa ....
a. Pembicaraan nabi Nuh dengan putranya ketik air bah datang
b. Dialog antara nabi Ibrohim dengan putranya nabi Ismail as ketika akan disembelih
c. Perdebatan nabi Yusuf as dengan Siti Zulaikha
d. Pembicaraan antara nabi Zakaria as dengan Siti Maryam ketika banyaknya hidangan
19. Dibawah ini yang bukan merupakan contoh dari musyawarah yang merupakan bagian dari
sistem demokrasi adalah ....
a. Mubes
b. Arisan
c. Mukhtamar NU
d. Urun rembuk
e. Rapat

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


18
20. Musyawarah merupakan prinsip hidup yang harus dikembangkan dalam tata pergaulan
bermasyarakat. Adapun yang bukan termasuk persyaratan musyawarah agar berjalan lancar
seperti pernyataan berikut, adalah ....
a. boleh memaksakan kehendak untuk masalah dunia
b. senantiasa mengutamakan kepentingan bersama
c. menghindari tutur kata yang kasar dan tidak sopan
d. hasil keputusan harus bersifat mengikat
e. jangan bersikap keras kepala dan egois

B. Essay
1. Jelaskan hukum bacaan pada kata-kata yang bergaris bawah pada ayat dibawah ini beserta
alasan masing-masing!
ِ َ‫ات أِل ُولِي اأْل َلْب‬
‫اب‬ ٍ ‫َّها ِر آَل ي‬ ِ ِ ِ ‫ات واأْل َر‬
َ َ ‫ض َوا ْختاَل ف اللَّْي ِل َوالن‬
ِ ‫إِ َّن فِي َخلْقِ الس‬
ْ َ ‫َّم َاو‬
َ
2. Sebutkan karakteristik ulil albab yang terdapat dalam QS Ali Imron/191!
3. Jelaskan pengertian musyawarah menurut bahasa dan istilah!
4. Ceritakan dengan singkat manfaat dari musyawarh!
5. Jelaskan prinsip-prinsip dari musyawarah!

NILAI PARAF

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 19


Kompetensi Dasar :
1.3 Meyakini terjadinya hari akhir
2.3 Berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil sesuai dengan keimanan kepada
hari akhir
3.4 Menganalisis dan mengevaluasi makna iman kepada qadha dan qadar
4.4 Menyajikan kaitan antara beriman kepada qadha dan qadar Allah Swt. dengan
sikap optimis, berikhtiar, dan bertawakal

Menghayati Nilai-nilai Iman kepada Hari Akhir

A. Definisi Iman Kepada Hari Akhir


Beriman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang ke lima. Iman kepada hari akhir
berarti setiap setiap mukmin harus meyakini bahwa kehidupan dunia ini suatu saat akan berakhir
dan binasa. Suatu saat akan ada hari yang setelah itu tidak akan ada hari lagi. Kemudian setelah
itu semua manusia akan menuju kepada kehidupan baru di alam akhirat, yang disana manusia
akan diberi balasan terhadap amal perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia.
Kehancuran alam semesta dan isinya merupakan suatu hal yang tidak bisa dipungkiri. Karena
kehidupan dunia adalah kehidupan yang fana. Firman Allah :

)27( ‫ْجاَل ِل َواإْلِ ْك َر ِام‬ ٍ َ‫ُك ُّل من َعلَْي َها ف‬


َ ‫ك ذُو ال‬
َ ِّ‫) َو َي ْب َقى َو ْجهُ َرب‬26( ‫ان‬
Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa.(26). Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang
َْ
mempunyai kebesaran dan kemuliaan.(27) {Qs Ar Rahman :26 – 27}

Sebagai umat Islam kita harus yakin dan percaya bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan
kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT.

)7( ‫ث َم ْن فِي الْ ُقبُو ِر‬ َّ ‫ب فِ َيها َوأ‬


ُ ‫َن اللَّهَ َي ْب َع‬ َ ‫اعةَ آتِيَةٌ اَل َري‬
ْ َ ‫الس‬ َّ ‫َوأ‬
َّ ‫َن‬
Artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”. (QS: Al Hajj ayat 7 )

Kiamat dibagi menjadi dua macam, yaitu :


1. Kiamat sugra (kiamat kecil), yaitu saat kerusakan yang menjadi bagian dari alam semesta ini,
misalnya matinya seseorang dan terjadinya bencana alam, seperti gunung meletus dan gempa
bumi.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


20
2. Kiamat Kubra (kiamat besar), yaitu saat kerusakan/kehancuran alam semesta sehingga alam
dunia musnah dan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat (alam yang terakhir yang
sesudah itu tidak akan ada alam lagi)

Kehancuran alam semesta itulah yang disebut dengan hari kiamat (hari akhir) yang
didalamnya terdapat peristiwa yang maha dasyat yang digambarkan Allah dalam berbagai ayat al
Qur'an :
ِ ‫) وأَ ْخرج‬1( ‫ض ِزل َْزالَ َها‬ ِ َ‫إِذَا ُزلْ ِزل‬
‫سا ُن َما لَ َها‬َ ْ‫ال اإْلِ ن‬َ َ‫) َوق‬2( ‫ض أَْث َقالَ َها‬ ُ ‫ت اأْل َْر‬ ََ َ ُ ‫ت اأْل َْر‬
ٍ ُ ‫) َي ْو َمئِ ٍذ تُ َحد‬3(
‫َّاس‬
ُ ‫ص ُد ُر الن‬ ْ َ‫) َي ْو َمئِذ ي‬5( ‫ك أ َْو َحى لَ َها‬ َ َّ‫َن َرب‬َّ ‫) بِأ‬4( ‫ِّث أَ ْخبَ َار َها‬
َ ‫) َو َم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق‬7( ُ‫ال َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا َي َره‬
‫ال‬ َ ‫) فَ َم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق‬6( ‫أَ ْشتَاتًا لُِي َر ْوا أَ ْع َمالَ ُه ْم‬
)8( ُ‫ذَ َّر ٍة َش ًّرا َي َره‬
Artinya : Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat) (1). dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya(2). dan manusia bertanya:
"Mengapa bumi (jadi begini)?"(3). pada hari itu bumi menceritakan beritanya (4). karena
sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya (5).
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka (6). Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya(7).
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya pula.(8) {Qs Az Zalzalah : 1 – 8 }

Dalam surat Al Qori’ah ayat 1 - 5 Allah berfirman :

ُ ‫) َي ْو َم يَ ُكو ُن الن‬3( ُ‫اك َما الْ َقا ِر َعة‬


ِ ‫َّاس َكالْ َف َر‬
‫اش‬ َ ‫) َو َما أَ ْد َر‬2( ُ‫) َما الْ َقا ِر َعة‬1( ُ‫الْ َقا ِر َعة‬
)5( ‫وش‬ ِ ‫ال َكال ِْع ْه ِن ال َْم ْن ُف‬ ِ ‫) وتَ ُكو ُن ال‬4( ‫وث‬
ُ َ‫ْجب‬ َ
ِ ُ‫الْم ْبث‬
َ
Artinya : Hari Kiamat (1). apakah hari Kiamat itu? (2). Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? (3).
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran.(4) dan gunung-gunung seperti
bulu yang dihambur-hamburkan.(5). {Qs Al Qori’ah : 1 – 5 }

Dalam surat Al Hajj ayat 1 - 2 Allah berfirman :

‫) َي ْو َم َت َر ْو َن َها تَ ْذ َه ُل ُك ُّل‬1( ‫يم‬ ِ ِ َ ‫الس‬


َّ َ‫َّاس َّات ُقوا َربَّ ُك ْم إِ َّن َزل َْزلَة‬
ٌ ‫اعة َش ْيءٌ َعظ‬ ُ ‫يَا أ َُّي َها الن‬
‫َّاس ُس َك َارى َو َما ُه ْم‬ ِ
َ ‫ض ُع ُك ُّل َذات َح ْم ٍل َح ْملَ َها َوَت َرى الن‬ َ َ‫ت َوت‬ َ ‫ض َع ٍة َع َّما أ َْر‬
ْ ‫ض َع‬ ِ ‫مر‬
ُْ
)2( ‫اب اللَّ ِه َش ِدي ٌد‬ ِ
َ ‫س َك َارى َولَك َّن َع َذ‬ ِ
ُ‫ب‬
Artinya : Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu
adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat) (1). (Ingatlah) pada hari (ketika)
kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak
yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
azab Allah itu sangat keras.(2) { Qs Al Hajj : 1 – 2 }

Dalam surat 'Abasa : 33 – 37 Allah berfirman :

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 21


ِ ‫) يوم ي ِف ُّر الْمرء ِمن أ‬33( ُ‫اخة‬
)35( ‫) َوأ ُِّم ِه َوأَبِ ِيه‬34( ‫َخ ِيه‬ َّ ‫الص‬
َّ ‫ت‬ ِ ‫فَِإ َذا جاء‬
ْ ُ ْ َ َ َ َْ ََ
ِ ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ‫وص‬
)37( ‫) ل ُك ِّل ْام ِرئ م ْن ُه ْم َي ْو َمئذ َشأْ ٌن ُي ْغنيه‬36( ‫احبَتِه َوبَنيه‬
ِ
َ َ
Artinya : Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua) (33). pada
hari ketika manusia lari dari saudaranya,(34). dari ibu dan bapaknya, (35). dari isteri dan
anak-anaknya (36). Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang
cukup menyibukkannya (37). {Qs Abasa : 33 – 37 }

Dalam surat At Takwir ayat 1 – 7 Allah berfirman :

‫) َوإِذَا‬3( ‫ت‬ ِ ‫) وإِذَا ال‬2( ‫ت‬


ْ ‫ال ُسِّي َر‬
ُ َ‫ْجب‬ َ ْ ‫وم انْ َك َد َر‬ ُ ‫) َوإِذَا الن‬1( ‫ت‬
ُ ‫ُّج‬ ْ ‫س ُك ِّو َر‬ ُ َّ ‫إِذَا‬
‫الش ْم‬
‫) َوإِ َذا‬6( ‫ت‬ ِ
ُ ‫) َوإِ َذا الْب َح‬5( ‫ت‬
ْ ‫ار ُس ِّج َر‬ ْ ‫وش ُح ِش َر‬ ُ ‫) َوإِ َذا ال ُْو ُح‬4( ‫ت‬ ْ َ‫ار عُطِّل‬ُ ‫ش‬َ ‫ال ِْع‬
)7( ‫ت‬ ْ ‫وس ُز ِّو َج‬ُ ‫الن ُف‬
ُّ
Artinya : Apabila matahari digulung,(1). dan apabila bintang-bintang berjatuhan,(2). dan apabila
gunung-gunung dihancurkan,(3). dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak
diperdulikan),(4). dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,(5). dan apabila lautan
dipanaskan,(6). dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),(7). {Qs At Takwir : 1 –
7}

B. Dalil Iman kepada Hari Akhir


Allah Ta'ala telah memerintahkan kepada kita untuk beriman kepada adanya hari akhir.
Bahkan dalam surat Al Baqarah ayat 4 Allah telah menjadikan kepercayaan terhadap hari akhir
sebagai salah satu ciri orang yang bertakwa. Allah berfirman :

)4( ‫ك َوبِاآْل ِخ َر ِة ُه ْم يُوقِنُو َن‬


َ ِ‫ك َو َما أُنْ ِز َل ِم ْن َق ْبل‬
َ ‫ين ُي ْؤ ِمنُو َن بِ َما أُنْ ِز َل إِلَْي‬ ِ َّ
َ ‫َوالذ‬
Artinya : Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. {Qs Al Baqarah : 4 }

Dalam surat An Nisa' ayat 136 Allah menyatakan bahwa orang yang tidak mau beriman
kepada hari akhir berarti dia telah berada dalam kesesatan yang jauh :

ِ
)136( ‫ضاَل اًل بَ ِعي ًدا‬ َ ‫َو َم ْن يَ ْك ُف ْر بِاللَّ ِه َو َماَل ئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َوالَْي ْوم اآْل ِخ ِر َف َق ْد‬
َ ‫ض َّل‬
Artinya : Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.{ Qs
An Nisa : 136}.

Kejadian hari kiamat merupakan suatu kepastian yang secara logika pun tidak dapat di
ragukan kebenarannnya. Kejadian hari akhir bukanlah merupakan suatu yang mustahil. Karena
akal sehat tidak akan menolak sesuatu kecuali apabila sesuatu tersebut didahului oleh suatu yang
bersifat mustahil, seperti bertemunya antara dua kutub utara dan selatan. Hari akhir yang
didalamnya terdapat hari kebangkitan dan pembalasan bukan suatu yang mustahil karena
didahului adanya kehidupan. Allah adalah Maha Kuasa untuk membinasakan alam semesta,
karena membinasakan adalah lebih mudah dari menciptakan. Allah Maha Kuasa untuk
menciptakan kehidupan di akhirat karena Allah juga telah dengan mudah menciptakan kehidupan
di dunia.

C. Tahapan Peristiwa Pada Hari Akhir.


Setelah hari kiamat terjadi akan ada beberapa tahapan yang masih akan dialami oleh
manusia yaitu :
1. Ba'ats ( Kebangkitan)

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


22
Yaitu hari dimana semua manusia dibangkitkan Allah SWT dari alam kubur. Kiamat terjadi
setalah malaikat meniup sangka kala yang pertama, kemudian selang beberapa laama pada
tiupan yang kedua semua manusia dibangkitkan dari kuburnya. Allah berfirman :

‫اء اللَّهُ ثُ َّم‬ ِ ‫ات َو َم ْن فِي اأْل َْر‬


َ ‫ض إِاَّل َم ْن َش‬
ِ ‫الس ماو‬ ِ
َ َ َّ ‫ص ع َق َم ْن في‬
ِ َ‫الص و ِر ف‬
َ ُّ ‫َونُِف َخ فِي‬
ِ ِِ ِ
ٌ َ‫نُف َخ فيه أُ ْخ َرى فَِإذَا ُه ْم قي‬
)68( ‫ام َي ْنظُُرو َن‬
Artinya : Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa
yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).{Qs Az Zumar : 68}

Proses kebangkitan manusia ini bukanlah suatu hal yang sukar bagi Allah. Manusia
dibangkitkan dalam keadaan yang beraneka macam, sesuai dengan mala yang telah
diperbuatnya didunia. Allah berfirman :

)6( ‫َّاس أَ ْشتَاتًا لُِي َر ْوا أَ ْع َمالَ ُه ْم‬ ٍ


ْ َ‫َي ْو َمئِذ ي‬
ُ ‫ص ُد ُر الن‬
Artinya : Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka (6). {Qs Al
Zalzalah : 6}

Mengenai peristiwa kebangkitan ini Allah berfirman di lain ayat :

)7( ‫ث َم ْن فِي الْ ُقبُو ِر‬ َّ ‫ب فِ َيها َوأ‬


ُ ‫َن اللَّهَ َي ْب َع‬ َ ‫اعةَ آتِيَةٌ اَل َري‬
ْ َ ‫الس‬ َّ ‫َوأ‬
َّ ‫َن‬
Artinya : Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. {Qs Al Hajj ; 7 }

Dalam surat Ar Rum ayat 19 Allah SWT berfirman :

‫ض َب ْع َد َم ْوتِ َه ا‬ ِ َ ِّ‫ت وي ْخ ِرج الْمي‬


ِ ِ ‫ي ْخ ِرج ال‬
َ ‫ْح ِّي َويُ ْحيِي اأْل َْر‬
َ ‫ت م َن ال‬ َ ُ ُ َ ِّ‫ْح َّي م َن ال َْمي‬
َ ُ ُ
)19( ‫ك تُ ْخ َر ُجو َن‬ ِ
َ ‫َو َك َذل‬
Artinya : Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan
dikeluarkan (dari kubur). {Qs Ar Rum : 19}
2. Mahsyar
Setelah semua manusia dibangkitkan, mereka dikumpulkan Allah pada suatu tempat yang
sangat luas yang disebut dengan padang mahsyar untuk menunggu perhitungan amal selama
hidup di dunia.. Allah SWT berfirman :

َّ ‫ين إِلَى‬
)85( ‫الر ْح َم ِن َوفْ ًدا‬ ِ
َ ‫ش ُر ال ُْمتَّق‬
Artinya : (Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan
ُ ‫َي ْو َم نَ ْح‬
Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat. (Qs Maryam : 85)

Dalam ayat lain Allah berfirman :

)102( ‫ين َي ْو َمئِ ٍذ ُز ْرقًا‬ ِ ُّ ‫َي ْو َم ُي ْن َف ُخ فِي‬


ُ ‫الصو ِر َونَ ْح‬
َ ‫ش ُر ال ُْم ْج ِرم‬
Artinya : (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan
pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram. (Qs Thoha :
102)
3. Hisab
Yaitu hari perhitungan amal manusia selama hidup di dunia. Bagi orang yang amal
ibadahnya baik maka ia akan menerima catatan amalnya dengan tangan kanan dan
mendapatkan hisab ( perhitungan yang mudah) dan ia akan mendapatkan kebahagiaan
bersama dengan orang – orang yang beriman lainnya. Sedangkan orang yang amalnya jelek,
maka ia akan menerima catatan amalnya dari arah belakangnya dan akan dimasukkan Allah
kedalam neraka . Firman Allah SWT :

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 23


‫ب إِلَى‬ ِ ِ ِ ‫ف يحاس‬ ِِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫) َو َي ْن َقل‬8( ‫س ابًا يَس ًيرا‬
َ‫بح‬ ُ َ َ ُ َ ‫س ْو‬ َ َ‫) ف‬7( ‫فَأ ََّما َم ْن أُوت َي كتَابَ هُ بيَمين ه‬
ِ ِ ِ ِِ
( ‫ورا‬
ً ُ‫ف يَ ْدعُو ُثب‬ َ َ‫) ف‬10( ‫اء ظَ ْه ِره‬
َ ‫س ْو‬ َ ‫) َوأ ََّما َم ْن أُوت َي كتَابَ هُ َو َر‬9( ‫ورا‬
ً ‫أ َْهل ه َم ْس ُر‬
)12( ‫صلَى َس ِع ًيرا‬ ْ َ‫) َوي‬11
Artinya : Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya (7). maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8). dan dia akan kembali kepada
kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira (9) Adapun orang yang
diberikan kitabnya dari belakang (10). maka dia akan berteriak: "Celakalah aku" (11).
Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).(12) {Qs Al Insyiqaq :
7 – 12 }
4. Mizan
Yaitu hari penimbangan amal manusia untuk diketahui perbandingan antara amal yang
baik dan amal yang buruk. Pada hari ini keadilan yang sempurna akan ditemui oleh semua
manusia. Allah berfirman :

ْ ‫) َو َم ْن َخ َّف‬8( ‫ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن‬


‫ت‬ َ ِ‫ت َم َوا ِزينُهُ فَأُولَئ‬ ْ َ‫ْح ُّق فَ َم ْن َث ُقل‬ ٍِ
َ ‫َوال َْو ْز ُن َي ْو َمئذ ال‬
)9( ‫س ُه ْم بِ َما َكانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِ ُمو َن‬ ِ
َ ‫ين َخس ُروا أَْن ُف‬
ِ َّ َ ِ‫موا ِزينُهُ فَأُولَئ‬
َ ‫ك الذ‬ ََ
Artinya :Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat
timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(8). Dan
siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan
dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.(9). {Qs Al
A’raf : 8 - 9}
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman :

‫ك‬ ْ ‫) َو َم ْن َخ َّف‬102( ‫ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن‬


َ ِ‫ت َم َوا ِزينُهُ فَأُولَئ‬ َ ِ‫ت َم َوا ِزينُهُ فَأُولَئ‬
ْ َ‫فَ َم ْن َث ُقل‬
)103( ‫َّم َخالِ ُدو َن‬ ِ
َ ‫س ُه ْم في َج َهن‬
ِ
َ ‫ين َخس ُروا أَْن ُف‬
ِ َّ
َ ‫الذ‬
Artinya : Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang
yang dapat keberuntungan.(102). Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka
mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam
neraka Jahannam (103). {Qs Al Mukminun : 102 – 103}
5. Jaza’, Surga, dan Neraka
Yaitu hari pembalasan terhadap amal manusia. Allah akan memberiikan balasan kepada
orang – orang yang mau beribadah kepada Allah dan beramal baik dengan syurga. Allah
SWT berfirman :

)82( ‫ْجن َِّة ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن‬


َ ‫اب ال‬
ُ ‫َص َح‬
ْ ‫كأ‬ ِ ‫الصالِح‬
َ ِ‫ات أُولَئ‬ ِ
َ َّ ‫آمنُوا َو َعملُوا‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫َوالذ‬
Artinya : Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya.{QS Al Baqarah : 82}
Dalam Al Qur’an Allah juga telah memberiikan gambaran kenikmatan yang diterima dan
dirasakan oleh penghuni syurga :
ِ ِ ٍ ِ ‫الص الِح‬
َّ ‫ات أ‬ ِ ِ َّ ِّ ‫وب‬
ُ ‫َن لَ ُه ْم َجنَّات تَ ْج ِري م ْن تَ ْحت َه ا اأْل َْن َه‬
‫ار‬ َ َّ ‫آمنُ وا َو َعملُ وا‬ َ ‫ين‬ َ ‫ش ِر الذ‬ ََ
‫ش ابِ ًها‬ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ
َ َ‫ُكلَّ َما ُر ِزقُوا م ْن َها م ْن ثَ َم َرة ِر ْزقً ا قَ الُوا َه َذا الَّذي ُر ِزقْنَ ا م ْن َق ْب ُل َوأُتُوا بِ ه ُمت‬
)25( ‫اج ُمطَ َّه َرةٌ َو ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن‬ ِ
ٌ ‫َولَ ُه ْم ف َيها أَ ْز َو‬
Artinya : Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik,
bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka
mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-
buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan
mereka kekal di dalamnya. {QS Al Baqarah : 25}

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


24
Dalam surat Al Kahfi ayat 18 Allah berfirman :
ِ ‫ال و َكلْبهم ب‬ َ َ‫ات الْيَ ِمي ِن َوذ‬
‫ط‬
ٌ ‫اس‬َ ْ ُ ُ َ ِ ‫الش َم‬ ِّ ‫ات‬ َ َ‫س ُب ُه ْم أ َْي َقاظًا َو ُه ْم ُرقُو ٌد َو ُن َقلُِّب ُه ْم ذ‬
َ ‫َوتَ ْح‬
)18( ‫ت ِم ْن ُه ْم ُر ْعبًا‬
َ ‫ت ِم ْن ُه ْم فِ َر ًارا َولَ ُملِ ْئ‬
َ ‫ت َعلَْي ِه ْم لََولَّْي‬ ِ‫ص‬
َ ‫يد لَ ِو اطَّلَ ْع‬ ِ ‫اع ْي ِه بِالْو‬
َ َ ‫ذ َر‬
ِ
Artinya : Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga `Adn, mengalir sungai-sungai di
bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka
memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk
sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya,
dan tempat-istirahat yang indah. { Qs. Al Kahfi : 18}

Allah juga menjelaskan kenikmatan syurga dalam surat As Shaffat ayat 40 – 50 :

‫) َف َواكِهُ َو ُه ْم‬41( ‫وم‬ َ ِ‫) أُولَئ‬40( ‫ين‬ ِ ِ َ ‫إِاَّل ِعب‬


ٌ ُ‫ك لَ ُه ْم ِر ْز ٌق َم ْعل‬ َ ‫اد اللَّه ال ُْم ْخلَص‬َ
‫اف َعلَْي ِه ْم‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ َ‫) يُط‬44( ‫ين‬ َ ‫) َعلَى ُس ُر ٍر ُمَت َقابل‬43( ‫) في َجنَّات النَّع ِيم‬42( ‫ُم ْك َر ُمو َن‬
‫) اَل فِ َيها غَ ْو ٌل َواَل ُه ْم َع ْن َها‬46( ‫ين‬ َ ِ‫لشا ِرب‬َّ ِ‫اء لَ َّذ ٍة ل‬
َ‫ض‬ َ ‫) َب ْي‬45( ‫ْس ِم ْن َم ِعي ٍن‬ ٍ ‫بِ َكأ‬
ِ ِ ِ َ‫) و ِع ْن َد ُهم ق‬47( ‫ي ْنزفُو َن‬
)49( ‫ض َم ْكنُو ٌن‬ ٌ ‫) َكأ ََّن ُه َّن َب ْي‬48( ‫ين‬ ٌ ‫ات الطَّْرف ع‬ ُ ‫اص َر‬ ْ َ َُ
)50( ‫اءلُو َن‬ َ‫س‬ َ َ‫ض َيت‬ٍ ‫ض ُه ْم َعلَى َب ْع‬
ُ ‫فَأَقْبَ َل َب ْع‬
Artinya: Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).(40). Mereka itu memperoleh
rezki yang tertentu,(41).yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang
dimuliakan.(42). di dalam surga-surga yang penuh ni`mat,(43). di atas takhta-takhta
kebesaran berhadap-hadapan.(44). Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi
khamar dari sungai yang mengalir.(45). (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi
orang-orang yang minum.(46). Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada
mabuk karenanya.(47). Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar
pandangannya dan jelita matanya (48).seakan-akan mereka adalah telur (burung
unta) yang tersimpan dengan baik.(49). Lalu sebahagian mereka menghadap kepada
sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap.(50) {Qs As Shaffat ayat 40 – 50 }
Allah juga akan akan akan memberiikan balasan siksa kepada orang – orang yang ingkar dan
buruk perbuatannya selama di dunia. Allah SWT berfirman :

)39( ‫اب النَّا ِر ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن‬


ُ ‫َص َح‬ َ ِ‫ين َك َف ُروا َو َك َّذبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئ‬
ْ ‫كأ‬
ِ َّ
َ ‫َوالذ‬
Artinya: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.{QS Al Baqarah : 39}
Allah juga memberiikan gambaran dasyatnya siksa neraka dalam beberapa ayat Al Qur’an :

)41( ‫ين‬ ِ ِ‫ك نَ ْج ِزي الظَّال‬


‫م‬ َ ِ‫اش و َك َذل‬
ٍ ‫و‬‫غ‬
َ ‫م‬ ِ
‫ه‬ ِ‫لَهم ِمن جهنَّم ِمها ٌد و ِمن َفوق‬
َ َ َ ْ ْ ْ َ َ َ ََ ْ ْ ُ
Artinya : Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api
neraka). Demikianlah Kami memberii balasan kepada orang-orang yang zalim.{Qs Al
A’raf : 41 }

)106( ‫ين َش ُقوا فَِفي النَّا ِر لَ ُه ْم فِ َيها َزفِ ٌير َو َش ِهي ٌق‬ ِ َّ
َ ‫فَأ ََّما الذ‬
Artinya : Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya
mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih).{Qs Hud : 106}

‫اد يُ ِسيغُهُ َويَأْتِ ِيه‬ ٍ ‫ِمن ورائِِه جهنَّم ويس َقى ِمن م ٍاء ص ِد‬
ُ ‫) َيتَ َج َّرعُهُ َواَل يَ َك‬16( ‫يد‬ َ َ ْ ْ َُ ُ ََ ََ ْ
)17( ‫ظ‬ ِ
ٌ ‫اب غَلي‬ ِ ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ ُ ‫الْمو‬
ٌ ‫ت م ْن ُك ِّل َم َكان َو َما ُه َو ب َميِّت َوم ْن َو َرائه َع َذ‬ َْ
Artinya : Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah (16).
diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 25


(bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di
hadapannya masih ada azab yang berat (17). {Qs Ibrahim : 16 – 17 }

ِِ ِ ِ ِ ‫وقُ ِل ال‬
َ ‫اء َفلْيَ ْك ُف ْر إِنَّا أَ ْعتَ ْدنَا للظَّالم‬
‫ين نَ ًارا‬ َ ‫ْح ُّق م ْن َربِّ ُك ْم فَ َم ْن َش‬
َ ‫اء َفل ُْي ْؤم ْن َو َم ْن َش‬ َ َ
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫س‬ َ ‫ط به ْم ُس َراد ُق َها َوإ ْن يَ ْستَغيثُوا ُيغَاثُوا ب َماء َكال ُْم ْه ِل يَ ْشوي ال ُْو ُج‬
َ ‫وه ب ْئ‬ َ ‫َحا‬َ‫أ‬
)29( ‫ت ُم ْرَت َف ًقا‬ ْ ‫اء‬
َ ‫اب َو َس‬ َّ
ُ ‫الش َر‬
Artinya : Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka
akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan
muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.{ Qs Al
Kahfi : 29 }

Nama-nama surga dan neraka


Surga Firdaus : surga tempatnya para nabi dan rasul
Surga Na’im : surga yang berisi kenikmatan
Surga Ma’wa : surga yang berisi kedamaian
Surga ‘And : surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai
Surga Khulud : surga yang kekal
Surga Darussalam : negeri yang sejahtera
SurgaDarul Muqamah : tempat yang kukuh

Neraka Wail : neraka yang paling ringan siksaannya


Neraka Hawiyah : neraka yang sangat dalam
Neraka Lada : neraka yang bergejilak apinya dan melepaskan kulit kepala
Neraka Sa’ir : neraka yang menyala-nyala
Neraka Saqar : neraka yang membakar manusia dan mengoyak-oyak kulitnya
Neraka Hutamah : neraka yang membakar manusia sampai ke ulu hati
Neraka Jahim : neraka yang apinya menghanguskan
Neraka Jahanam : neraka yang paling dalam dan paling berat siksaannya

D. Menunjukkan Sikap Mawas Diri dan Taat Beribadah Sebagai Cerminan dari Kesadaran
Beriman kepada Hari Akhir
Keimanan kepada hari akhir akan dapar mendorong seseorang untuk mempunyai sikap
terpuji dalam kehidupannya sehari – hari, antara lain :
1. Selalu taat dan beribadah kepada Allah SWT.
2. Berani dalam kebenaran dan rela berkurban.
3. Hidupnya akan selalu tenang dnn tentram.
4. Memperbanyak amal shaleh.
5. Selalu bertidak dan berbuat sesuai kebenaran.
6. Bertindak dengan penuh perhitungan.
Sesungguhnya percaya kepada Allah, hari akhir, pahala serta siksaan akan memberii arah
yang nyata terhadap perilaku manusia untuk berbuat kebaikan. Tidak ada undang-undang ciptaan
manusia yang mapu menjadikan perilaku manusia tetap tegak dan lurus seperti beriman kepada
hari akhir. Oleh karena itu, dalam masalah ini akan ada perbedaan perilaku antara orang yang
ingkar terhadap Allah dan hari akhir dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.
Orang yang beriman mengetahui dunia adalah tempat simpanan sementara, sedang amal sholeh
adalah bekal untuk amal akherat.
Maka bagi orang yang percaya hari pembalasan dia akan berbuat dengan melihat kepada
timbangan langit, bukan timbangan bumi. Dan dia akan melihat hisab akherat, bukan hisab dunia.
Adapun bagi orang yang tak beriman kepada Allah dan hari akhir, hisab dan balasan, maka ia
mencoba menjalani rutinitas kehidupan dunia ini dengan mengejar kesenangan yang disertai
kerakusan, mengumpulkan harta benda dengan berbagai cara tak peduli halal dan haramnya.
Karena itu dia akan dihisab dan akan celaka karena dia tidak menghiraukan hari pembalasan.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


26
Allah Swt berfirman :

ُ ‫) يَ ْسأ‬5( ُ‫سا ُن لَِي ْف ُج َر أ ََم َامه‬


)6( ‫َل أَيَّا َن َي ْو ُم ال ِْقيَ َام ِة‬ َ ْ‫بَ ْل يُ ِري ُد اإْلِ ن‬
"Bahkan manusia itu hendak berbuat maksiat terus-menerus. Ia bertanya" Bilakah hari kiamat
itu datang?" (Al-Qiyamah : 5-6)
Begitulah pemikiran orang-orang bodoh dan sempit yang banyak menjadi pemicu terjadinya
berbagai tindakan kriminalitas di muka bumi karena keingkaran mereka terhadap hari pembalasan.
Sebagaimana Allah gambarkan tentang keadaan mereka dalam firman-Nya: "Dan tentu mereka
akan mengatakan (pula), "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja dan kita sekali-kali tidak
akan dibangkitkan." (Al-An'am: 29)
Bahkan paham-paham kekufuran terhadap hari akhir di zaman ini selalu berkembang dengan
sangat suburnya. Seperti kita lihat misalnya pengingkaran secara total di balik alam materi, yang
dilakukan orang komunis dengan berbagai kelompok dan organisasinya sekarang. Menurut
mereka , kehidupan itu meteri belaka dan di balik materi itu tidak ada sesuatu yang lain. Hal itu
sebagaimana dikatakan pemimpin mereka Karl Marx yang berpendapat bahwa , Tuhan itu tidak
ada dan kehidupan itu hanya materi. Oleh Karena itu, tak heran bila mereka seperti binatang.
Mereka tak bisa memaknai arti kehidupan.
Demikian juga aliran Materialisme, mereka menjadikan harta sebagai tujuan dan tenggelam
dalam pencariannya tanpa memperhitungkan batas hidup yang sangat sempit dan singkat. Dan
mereka bila melihat kehidupan di dunia, meraka berani berkorban demi untuk memperoleh
kesenangan yang berlipat ganda dengan tanpa memikirkan datangnya kematian. Mereka tidak
perduli pertangungjawaban kehidupan lain, dan tidak memperdulikan kejadian yang akan menimpa
pada masa yang akan datang dalam kehidupannya.

A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling
benar !
1. Suatu masa dimana bumi ini akan diguncangkan, matahari terbit dari barat, alam semesta
mengalami kehancuran, semua makhluk binasa hanya Allah Swt. yang masih ada karena Dia
Maha Hidup. Pintu tobat sudah tertutup dan berakhirlah seluruh kehidupan ... Dari narasi
tesebut menceritakan tentang kejadian ....
a. Hari akhir/ hari kiamat
b. Banyak terjadi gempa dimana-mana
c. Hari dimana semua manusia akan mati
d. Hari ditutupnya pintu tobat bagi orang yang berdosa
e. Suatu hari akan terjadi matahari akan terbit dari barat
2. Dunia ini tidak abadi, dunia ini kan hancur, semua akan binasa... hanya Allah yang tetap ada
karena Dia Maha Baqa / Kekal... sifat mustahil yang dimilik Allah Swt. yang berkaitan dengan
narasi di atas adalah ....
a. Allah Swt. mustahil bersifat Adam
b. Allah Swt. mustahil bersifat Fana’
c. Allah Swt. mustahil bersifat Wujud
d. Allah Swt. mustahil bersifat Wahdaniyah
e. Allah Swt. mustahil bersifat Mukholafatul Lil Hawadits
3. “Semua yang dibumi ini akan binasa”, Dan tetap wajah Tuhan-Mu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan”... ini adalah terjemah dari Al Qur’an surat ....
a. QS. Al Hajj ayat 7
b. QS. An-Nisa ayat 136
c. QS. Ab-basa ayat 33-37
d. QS. Al-Qari’ah ayat 1-5
e. QS. Ar-Rahman ayat 26-27

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 27


4. Iman kepada hari akhir adalah wajib. Termasuk dalam rukun iman yang ke 5. Dan hari akhir /
hari kiamat adalah suatu kepastian. Secara logikapun tidak dapat diragukan kebenarannya.
Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada hari akhir, sesungguhnya dia berada dalam
kesesatan, hal ini seperti yang terdapat dalam Al Qur’an ....
a. QS. Al Hajj ayat 7
b. QS. An-Nisa ayat 136
c. QS. Ab-basa ayat 33-37
d. QS. Al-Qari’ah ayat 1-5
e. QS. Ar-Rahman ayat 26-27
5. Setelah terjadinya hari kiamat maka semua menusia akan dibangunkan kembali dari kematian
nya. Ada banyak tahapan untuk sampai kepada saatnya pembalasan dari setiap amal
perbuatan kita. Dibawah ini urutan tahapan yang akan dilalui manusia setelah terjadinya hari
akhir ....
a. Mahsyar, ba’ats, hisab, mizan
b. Mahsyar, hisab, mizan, ba’ats
c. Ba’ats, mahsyar, mizan, hisab
d. Ba’ats, mizan, mahsyar, hisab
e. Hisab, ba’ats, mahsyar, mizan
6. Disebuah tahapan hari akhir, semua manusia akan dikumpulkan disebuah tempat yang sama,
masing-masing akan berdiri dengan keadaannya masing-masing. Semua bersiap untuk dihisab
amal perbuatannya oleh Allah Swt. Tempat tersebut disebut dengan ....
a. Yaumul Ba’ats
b. Yaumul Hisab
c. Yaumul Mizan
d. Yaumul Mahsyar
e. Yaumul Qiyamat
7. Setelah manusia mendapatkan hisabnya masing-masing, ada yang dengan Ridlo Allah Swt.
dimasukkan ke dalam surga-Nya. Surga juga mempunyai banyak nama sesuai dengan jenis
tempatnya. Di bawah ini yang mempunyai arti surga yang berisi kenikmatan adalah ....
a. Surga Na’im
b. Surga Firdaus
c. Surga Khulud
d. Surga Darussalam
e. Surga Darul Muqamah

8. Lengkapilah ayat berikut ini .... ‫ض‬ ِ َ‫إِذَا ُزلْ ِزل‬


ُ ‫ت اأْل َْر‬
a. ‫أَ ْخبَ َار َها‬
b. ‫ها‬َ َ‫ِزل َْزال‬
c. ‫أَ ْع َمالَ ُه ْم‬
d. ُ‫را يره‬
َ َ ًّ ‫َش‬
e. ‫ها‬ َ َ‫َما ل‬
. ‫ض أَْث َقالَ َها‬ ِ ‫وأَ ْخرج‬
ُ ‫ت اأْل َْر‬
9. Carilah hukum tajwid dalam QS. Al Zalzalah berikut ...
ََ َ
a. Alif lam syamsiyah, mad thobi'i
b. Idhar, idghom bigunnah
c. Ikhfa, idghom bigunnsh
d. Idhar, ikhfa

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


28
e. Idghom bilagunnah, ikhfa

10.Tentukan terjemahan dari kalimat berikut dengan benar .... َ ‫َو َم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق‬
ُ‫ال َذ َّر ٍة َش ًّرا َي َره‬
a. Setiap yg bernyawa pasti mati
b. Yang bekerja pasti sukses
c. Yang malas akan sengsara
d. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan
e. Amal yang jelek walaupun sekecil bijj dzarrahpun akan ada balasannya
11.Allah Swt. akan memberikan balasan pada setiap amal yang manusia perbuat, amal yang baik
mendpatkan surga dan amal buruk mendapatkan neraka. “Dan para penghuni surga akan
kekal di dalamnya”. Firman Allah Swt. yang terkandung pada kalimat yang bergaris bawah
terdapat dalam Al Qur’an sebagai berikut ....
a. QS. Al Kahfi ayat : 31
b. QS. Al A’raf ayat : 89
c. QS. Al Baqarah ayat : 25
d. Qs. Al Baqarah ayat : 82
e. QS. As Shaffat ayat 40 – 50

12.Allah Swt. juga menyediakan balasan bagi orang yang tidak beriman atau kafir. Balasan bagi
mereka adalah neraka dan mereka yang akan kekal di dalamnya. Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt. dalam Al Qur’an surat ....
a. QS. Al Kahfi ayat : 31
b. QS. Al A’raf ayat : 89
c. QS. Al Baqarah ayat : 25
d. Qs. Al Baqarah ayat : 39
e. QS. As Shaffat ayat 40 – 50
13.Neraka juga mempunyai nama-nama sesuai dengan tingkatannya. Nama neraka yang
menunjukkan arti sebagai neraka yang sangat dalam adalah ....
a. Neraka Sa’ir
b. Neraka Lada
c. Neraka Saqar
d. Neraka Jahim
e. Neraka Hawiyah
14.Perhatikan pernyataan berikut :
1) Selalu taat dan beribadah kepada Allah Swt.
2) Selalu memperbanyak amal sholeh
3) Selalu membicarakan keburukan tetangga
4) Bertindak sesuai dengan keinginan sendiri
5) Bertindak dengan penuh perhitungan
Dari pernyataan di atas, manakah yang termasuk tanda – tanda orang yang beriman kepada
hari akhir ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
15.Dalam QS. An-Nisa Ayat 136, Allah Swt. menyatakan bahwa orang yang tidak mau beriman
kepada hari akhir berarti dia telah berada dalam ....
a. kekafiran
b. kefasikan
c. kebenaran
d. kesesatan
e. kebaikan

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 29


16.Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan
dirinya sendiri. Pernyataan ini terdapat dalam Al Qur’an ....
a. Surat Al A’raf ayat 8 – 9
b. Surat Al Qiyamah ayat 5
c. Surat Al Qiyamah ayat 2
d. Surat Al Baqarah ayat 45
e. Surat Al Baqarah ayat 100

17.QS. Al Hajj ayat 7 ‫ث َم ْن فِي الْ ُقبُو ِر‬ َّ ‫ب فِ َيها َوأ‬


ُ ‫َن اللَّهَ َي ْب َع‬ ِ َ ‫الس‬
َ ْ‫اعةَ آتيَةٌ اَل َري‬ َّ ‫َوأ‬
َّ ‫َن‬
Arti dari potongan ayat di atas adalah ....
a. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup
b. Dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi
c. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan [ dari kubur ]
d. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala suatu
e. Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur

18.Ciri- ciri orang yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir akan berbeda sikapnya dengan
orang yang tidak beriman. Orang yang beriman mengetahui dunia adalah tempat simpanan
sementara, sedang amal sholeh adalah bekal untuk amal akhirat. Ciri- ciri orang yang tidak
beriman adalah sebagai berikut ….
a. Selalu berbuat baik
b. Berbuat sekehendak hatinya
c. Selalu menyantuni anak yatim piatu
d. Mau mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkannya
e. Selalu membantu orang tua , tetangga dan teman sekolahnya.
19.Salah satu tahapan hari akhir adalah Yaumul Mizan, apa yang disebut Yaumul Mizan ....
a. Hari pembalasan
b. Hari kebangkitan
c. Hari ketika manusia berkumpul di padang Ma’syar
d. Hari penentuan masuk neraka atau masuk surga
e. Hari dimana semua amal perbuatan kita ditimbang
20.Sedangkan yang disebut dengan Yaumul Jaza’ pada tahapan hari akhir adalah ....
a. Hari pembalasan
b. Hari kebangkitan
c. Hari ketika manusia berkumpul di padang Ma’syar
d. Hari penentuan masuk neraka atau masuk surga
e. Hari dimana semua amal perbuatan kita ditimbang

B. Lengkapilah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat !


1. Dalam al quran disebutkan bahwa apa bila bumi di guncangkan dengan goncangannya yang
dahsyat dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat... dst. Jelaskan makna yang
terkandung pada kalimat diatas!
2. Kiamat terbagi menjadi dua macam. Sebutkan, jelaskan dan berikan contohnya !
3. Sebutkan tahapan peristiwa pada hari akhir, sebut dengan benar sesuai urutannya !
4. Sebutkan ciri-ciri akan datangnya hari kiamat ? lima saja !
5. Tuliskan/ salinlah QS. Al Qari’ah ayat 1-5 dengan huruf arab dengan tepat !
6. Temukan hukum tajwid yang terdapat dalam QS. Al Qari’ah ayat 1-5!
7. Apakah hikmah yang dapat diambil dari keimanan kepada hari akhir ?
8. Apa saja yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keimanan
kepada hari akhir ?
9. Jelaskan tentang balasan dari Allah Swt. kepada orang-orang yang beriman !
10.Jelaskan tentang balasan dari Allah Swt. kepada orang-orang yang tidak beriman !

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


30
NILAI PARAF

1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa agama
mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis dan bersikap demokratis
1.5 Meyakini bahwa agama mewajibkan umatnya untuk bekerja keras dan bertanggung
jawab dalam kehidupan sehari-hari
2.5 Berperilaku kerja keras dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Menganalisis dan mengevaluasi perilaku bekerja keras dan bertanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari yang berkembang di masyarakat
4.5 Mengaitkan perilaku bekerja keras dan bertanggung jawab kehidupan sehari-hari
yang berkembang di masyarakat dengan keimanan

Kerja Keras
A. Pengertian, Perilaku, dan Hikmah Bekerja Keras
Bekerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh - sungguh
dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan menurut Islam kerja keras
adalah bekerja atau bersungguh - sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai
dengan doa dan berserah diri kepada Allah SWT. Berikut beberapa dalil mengenai bekerja keras :

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 31


ِ ‫سَي َرى اللَّهُ َع َملَ ُك ْم َو َر ُسولُهُ َوال ُْم ْؤ ِمنُو َن َو َس ُت َردُّو َن إِلَى َعالِ ِم الْغَْي‬
‫ب‬ َ َ‫َوقُ ِل ا ْع َملُوا ف‬
)105( ‫اد ِة َف ُينَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم َت ْع َملُو َن‬ َّ ‫َو‬
َ ‫الش َه‬
Artinya :
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. ( Q.S. At -
Taubah [9] : 105 )

Bekerja keras sangat banyak memiliki keutamaan dalam syariat agama Islam Bekerja keras
sangat penting untuk dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Di antara alasan pentingnya
bekerja keras adalah hal-hal sebagai berikut.
- Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah dikaruniai akal, rasa, dan
karsa sehingga wajib menjaga harkat dan martabat dirinya. Seseorang dapat mengubah nasib
dirinya agar menjadi lebih baik. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah tak akan mengubah
nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.
- Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Dapat
hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain. Turut serta dalam memajukan
lingkungan sekitar dan negara.
- Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok. Pekerja keras
selalu melaksanakan perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya. Meskipun hasilnya tidak
dapat dipetik langsung, tetap dapat dimanfaatkan untuk generasi sesudahnya. Anjuran bekerja
keras untuk mengubah nasib diri manusia dapat ditemukan dalam ayat Al-Qur ’an yang berbunyi
sebagai berikut.

‫وءا فَاَل‬ ‫س‬ ٍ‫إِ َّن اللَّه اَل يغِّير م ا بَِق وٍم حتَّى يغِّيروا م ا بِأَن ُف ِس ِهم وإِ َذا أَراد اللَّه بَِق و‬
‫م‬
ً ُ ْ ُ ََ َْ ْ َ ُ َُ َ ْ َ ُ َُ َ
)11( ‫َم َر َّد لَهُ َو َما لَ ُه ْم ِم ْن ُدونِِه ِم ْن َو ٍال‬
- Artinya: Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri . . . . (Q.S. ar-Ra ‘d : 11)
Dengan berbagai keutamaan dari kerja keras, menunjukkan sifat ini sangat penting untuk
dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja keras kita akan dapat mendapat
kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

B. Bekerja Keras dalam Keseharian


Sikap kerja keras wajib kita wujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya adalah dengan
dengan menjalankan sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak mudah menyerah.
Bekerja keras wajib dilakukan, walaupun memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap
kerja keras dapat kita lakukan dalam berbagai lingkungan, misalnya keluarga, sekolah, atau
masyarakat.
1. Bekerja keras dalam lingkungan keluarga
Bekerja keras dalam lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan cara berikut.
- Bekerja dengan sungguh-sungguh di rumah untuk membantu orang tua.
- Memanfaatkan waktu luang untuk belajar.
- Tidak membuang waktu untuk melaksanakan sesuatu yang tidak berguna.
- Membelanjakan uang dengan hati-hati dan gemar menabung.
- Berhemat dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan sumber energi, seperti listrik, gas,
bahan bakar minyak, dan air.
2. Bekerja keras dalam lingkungan sekolah
Bekerja keras dalam lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan cara berikut
- Giat dan bersemangat dalam belajar.
- Bersikap aktif dalam belajar, misalnya bertanya kepada guru mengenai materi yang akan
dipahami.
- Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
- Tidak tergantung kepada orang lain dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
- Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan prestasi diri.
3. Bekerja keras dalam lingkungan masyarakat
Bekerja keras dalam lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, seperti siskamling dan kerja bakti.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


32
- Turut serta dalam menjaga ketertiban dalam bermasyarakat.
- Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan asri.
- Bersikap ramah tamah, peduli, dan suka menolong pada masyarakat sekitar.
- Bersikap rendah hati dan tidak angkuh dalam setiap kesempatan.
- Saat ini bangsa Indonesia sedang bekerja keras untuk kemajuan negara.

Pahala Bekerja Keras


Memiliki semangat/etos kerja tinggi sangat diutamakan dalam ajaran Islam. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam hadis yang artinya, ”Tidaklah seorang di antara kalian makan
suatu makanan lebih baik daripada memakan dari hasil keringatnya sendiri. ” (H.R. Baihaqi).
Oleh sebab itu, Islam mendorong setiap manusia selalu bekerja keras serta bersungguh-
sungguh mencurahkan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja. Begitu besar penghargaan
Islam pada kesungguhan dalam bekerja, hingga Allah Swt. menempatkannya dalam kategori
ibadah.
Dengan demikian, tidak hanya keuntungan materiil yang didapat, tetapi juga pahala dari sisi
Allah Swt. Bahkan, dalam beberapa hadis dikatakan, bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh
dapat menghapuskan dosa yang tidak bisa dihapus oleh aktivitas ibadah mahzah. Simaklah hadis
berikut. ”Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua
tangannya pada siang harinya, maka pada malam itu dia diampuni. ” (H.R. Ahmad) Dengan
keutamaan di atas, tidak ada alasan untuk kita bermalas-malasan dalam menjalankan sesuatu,
khususnya saat bekerja. Selain itu, sesuatu yang kita kerjakan seharusnya sesuatu baik dan
bermanfaat, baik untuk diri sendiri atau orang lain.

Kisah Teladan Bekerja Keras


Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi yang
kerap menebar ancaman pada kaum muslimin. Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini.
Tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan dan ada uzur.
Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang
batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-
hitaman seperti terpanggang matahari.
Sang manusia Agung itupun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?"
Si tukang batu menjawab, "Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan
batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah
tangan saya kasar."
Rasulullah adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si
tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasulpun menggenggam tangan itu, dan
menciumnya seraya bersabda,
Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada", 'inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka
selama-lamanya'.
Rasulullah tidak pernah mencium tangan para Pemimpin Quraisy, tangan para Pemimpin Khabilah, Raja
atau siapapun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang pernah
dicium oleh Rasulullah. Padahal tangan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah justru tangan yang
telapaknya melepuh dan kasar, kapalan, karena membelah batu dan karena kerja keras.
Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hadapan Rasulullah. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang
giat dan tangkas.
Para sahabat kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat
digolongkan jihad di jalan Allah (Fi sabilillah), maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab,
“Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja
untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk
kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah. (HR Thabrani)
Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah
kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur.
Rasulullah amat prihatin terhadap para pemalas.

ْ َ‫ض َو ْابَتغُوا ِم ْن ف‬
‫ض ِل اللَّ ِه َواذْ ُك ُروا اللَّهَ َكثِ ًيرا‬ ِ ‫الصاَل ةُ فَا ْنتَ ِش ُروا فِي اأْل َْر‬
َّ ‫ت‬ِ ‫ضي‬ِ
َ ُ‫فَِإذَا ق‬
)10( ‫لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن‬
Maka apabila telah dilaksanakan shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah 10)

)20( ‫اجا‬ ِ ِ ِ ِ َ ‫واللَّهُ َج َعل لَ ُكم اأْل َْر‬


ً ‫) لتَ ْسلُ ُكوا م ْن َها ُسبُاًل ف َج‬19( ‫ساطًا‬
َ‫ضب‬ ُ َ َ

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 33


Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di
bumi ini”. (QS Nuh19-20)
Di dalam haditsnya Rasul Saw bersabda :
Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”.
(HR. Ibnu Asakir dari Anas)
Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan
lbnu Abbas)
Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil
usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya”. (HR. Bukhari)
Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka
para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab:
”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)
Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang di jaIan
Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)
Bertanggung Jawab
Dalam sejarah ulama salaf, diriwayatkan bahwa khalifah Umar bin Abdil Aziz dalam suatu
shalat tahajjudnya membaca ayat 22-24 dari surat ashshoffat yang artinya : (Kepada para malaikat
diperintahkan) “Kumpulkanlah orang-orang yang dzalim beserta teman sejawat merekadan
sembah-sembahan yangselalu mereka sembah, selain Allah: maka tunjukkanlah kepada mereka
jalan ke neraka. Dan tahanlah mereka di tempat perhentian karena mereka sesungguhnya mereka
akan ditanya (dimintai pertanggungjawaban ).”
Beliau mengulangi ayat tersebut beberapa kali karena merenungi besarnya tanggungjawab
seorang pemimpin di akhirat bila telab melakukan kedzaliman. Dalam riwayat lain Umar bin Khatab
r.a. mengungkapkan besarnya tanggung jawab seorang pemimpin di akhirat nanti dengan kata-
katanya yang terkenal : “Seandainya seekor keledai terperosok di kota Baghdad nicaya Umar akan
dimintai pertanggungjawabannya, seraya ditanya : Mengapa tidak meratakan jalan untuknya ?”
Itulah dua dari ribuan contoh yang pernah dilukiskan para salafus sholih tentang tanggungjawab
pemimpin di hadapan Allah kelak.
Pada prinsipnya tanggungjawab dalam Islam itu berdasarkan atas perbuatan individu saja
sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat seperti ayat 164 surat Al An’am.

)164( ‫س إِاَّل َعلَْي َها َواَل تَ ِز ُر َوا ِز َرةٌ ِو ْز َر أُ ْخ َرى‬


ٍ ‫ب ُك ُّل َن ْف‬
ُ ‫َواَل تَ ْك ِس‬
Artinya: “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada
dirinya sendiri dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”
Dalam surat Al Mudatstsir ayat 38 :

)38( ٌ‫ت َر ِهينَة‬


ْ َ‫سب‬ ِ ٍ ‫ُك ُّل َن ْف‬
َ ‫س ب َما َك‬
Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya”
Akan tetapi perbuatan individu itu merupakan suatu gerakan yang dilakukan seorang pada
waktu, tempat dan kondisi-kondisi tertentu yang mungkin bisa meninggalkan bekas atau pengaruh
pada orang lain. Oleh sebab itu apakah tanggung jawab seseorang terbatas pada amalannya saja
ataukah bisa melewati batas waktu yang tak terbatas bila akibat dan pengaruh amalannya itu
masih terus berlangsung mungkin sampai setelah dia meninggal ?
Seorang yang cerdas selayaknya merenungi hal ini sehingga tidak meremehkan perbuatan
baik sekecil apapun dan tidak gegabah berbuat dosa walau sekecil biji sawi. Mengapa demikian ?
Boleh jadi perbuatan baik atau jahat itu mula-mula amat kecil ketika dilakukan, akan tetapi bila
pengaruh dan akibatnya terus berlangsung lama, bisa jadi akan amat besar pahala atau dosanya.
Allah SWT menyatakan dalam QS Yaasiin

‫ص ْينَاهُ فِي إِ َم ٍام‬ ٍ ِ


ُ ُ‫إِنَّا نَ ْح ُن نُ ْحيي ال َْم ْوتَى َونَ ْكت‬
ْ ‫ب َم ا قَ َّد ُموا َوآثَ َار ُه ْم َو ُك َّل َش ْيء أ‬
َ ‫َح‬
)12( ‫ُمبِي ٍن‬
Artinya: “Kami menuliskan apa-apa yang mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan.” (Yaasiin 12).
Ayat ini menegaskan bahwa tanggangjawab itu bukan saja terhadap apa yang diperbuatnya
akan tetapi melebar sampai semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebut. Orang yang
meninggalkan ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah atau anak yang sholeh , kesemuanya itu
akan meninggalkan bekas kebaikan selama masih berbekas sampai kapanpun. Dari sini jelaslah
bahwa orang yang berbuat baik atau berbuat jahat akan mendapat pahala atau menanggung
dosanya ditambah dengan pahala atau dosa orang-orang yang meniru perbuatannya. Hal ini
ditegaskan dalam Surat An Nahl 25

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


34
ِ ِ ِ ‫لِي ْح ِملُوا أَو َزار ُهم َك ِاملَةً يوم ال ِْقيام ِة و ِمن أَو َزا ِر الَّ ِذ‬
َ ‫ين يُضلُّو َن ُه ْم بغَْي ِر عل ٍْم أَاَل َس‬
‫اء‬ َ ْ ْ َ َ َ َ َْ ْ َ ْ َ
)25( ‫َما يَ ِز ُرو َن‬
Artinya: “(Ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-
penuhnya pada hari kiamat dan sebagian dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak
mengetahui sedikitpun bahwa mereka disesatkan. Ingatlah amat buruklah dosa yang mereka pikul
itu.”
Di sini kita merenung sejenak seraya bertanya: “apabila yang memerintah kejahatan atau
kedurhakaan itu seorang pemimpin yang memilik kekuasaan penuh, apakah dia saja yang akan
menanggung dosanya dan dosa rakyatnya karrena mereka dipaksa ? Ataukah rakyat juga harus
menanggung dosanya walau ia lakukan di bawah ancaman paksaan tersebut ? ” Menurut hemat
saya, seorang penguasa dianggap tidak memaksa selama raksyat masih bisa memiliki kehendak
yang aada dalam dirinya. Perintah seorang pimpinan secara lisan maupun tulisan tidak berarti
melepaskan seorang bawahan dari tanggungjawab atas semua perbuatannya. Alquran mencela
orang-orang yang melakukan dosa dengan alasan pimpinannya menyuruh berbuat dosa.
Allah menyatakan sebagai berikut :

َّ ‫وه ُه ْم فِي النَّا ِر َي ُقولُ و َن يَ ا لَْيَتنَ ا أَطَ ْعنَ ا اللَّهَ َوأَطَ ْعنَ ا‬
)66( ‫الر ُس واَل‬ ُ ‫ب ُو ُج‬ ُ َّ‫َي ْو َم ُت َقل‬
)67( ‫السبِياَل‬ َّ ‫َضلُّونَا‬ َ ‫اءنَا فَأ‬
َ ‫ادَتنَا َو ُكَب َر‬َ ‫َوقَالُوا َر َّبنَا إِنَّا أَطَ ْعنَا َس‬
Artinya :“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: “alangkah
baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul ” Dan mereka berkata: “Ya
Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar
kami , lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar”. (Al ahzab 66-67).
Allah membantah mereka dengan tegas:

ِ ‫َولَ ْن َي ْن َف َع ُكم الَْي ْو َم إِ ْذ ظَلَ ْمتُ ْم أَنَّ ُك ْم فِي ال َْع َذ‬


)39( ‫اب ُم ْشتَ ِر ُكو َن‬
Artinya : “Harapanmu itu sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu
ُ
telah menganiaya dirimu sendiri . Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu. ” (Az Zukhruf 39).
Dari sini jelaslah bahwa pemimpin yang dzalim tidak akan bisa memaksa hati seseorang
kendati mampu memaksa yang lahiriyahnya. Oleh sebab itu rakyat atau bawahanpun harus
bertanggung jawab terhadap akidahnya dan perbuatannya kendati di sana ada perintah dan
larangan pimpinan.
Berbeda dengan hukum paksaan yang menimpa orang-orang lemah yang ditindas penguasa
yang mengancam akan membunuhnya dan memang bisa dilaksanakan. Hal ini pernah terjadi pada
masa awal Islam di Makkah dimana orang yang masuk Islam dipaksa harus murtad seperti Bilal
bin Rabbah, keluarga Yasir dan seterusnya. Mereka dipaksa menyatakan kekufuran. (lihat An Nahl
106 dan An Nisa’ 97-99)
Tanggung jawab seorang berkaitan erat dengan kewajiban yang dibebankan padanya.
Semakin tinggi kedudukannya di masyarakat maka semakin tinggi pula tanggungjawabnya.
Seorang pemimpin negara bertanggung jawab atas prilaku dirinya, keluarganya, saudara-
saudaranya, masyarakatnya dan rakyatnya. Hal ini ditegaskan Allah sebagai berikut.;

‫س ُك ْم َوأ َْهلِي ُك ْم نَ ًارا‬


َ ‫آمنُوا قُوا أَْن ُف‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَا أ َُّي َها الذ‬
Artinya :“Wahai orang-orang mukmin peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At
Tahrim 6)
Sebagaimana yang ditegaskan Rasululah saw :

‫ول َع ْن ُه ْم‬ٌ ‫اع َو ْه َو َم ْس ُؤ‬


ٍ ‫َّاس َر‬ ِ ‫ول َر ِعيَّتِ ِه فَ األ َِم ُير الَّ ِذي َعلَى الن‬ ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬
ٌ ‫اع فَ َم ْس ُؤ‬
‫ت َب ْعلِ َه ا‬ ِ
ِ ‫اعي ةٌ َعلَى ب ْي‬ ٌ ‫اع َعلَى أ َْه ِل َب ْيتِ ِه َو ْه َو َم ْس ُؤ‬
َ َ ‫ول َع ْن ُه ْم َوال َْم ْرأَةُ َر‬ ٍ ‫الر ُج ُل َر‬ َّ ‫َو‬
ٌ ‫ال َس يِّ ِد ِه َو ْه َو َم ْس ُؤ‬
َ‫ول َع ْن هُ أَال‬ ِ ‫اع َعلَى َم‬ ٍ ‫َو َولَ ِد ِه َو ْه َي َم ْس ُؤولَةٌ َع ْن ُه ْم َوال َْع ْب ُد َر‬
‫ول َع ْن َر ِعيَّتِه‬
ٌ ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْس ُؤ‬ٍ ‫فَ ُكلُّ ُك ْم َر‬

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 35


Hadits Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “setiap kamu adalah
pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang amir yang
mengurus keadaan rakyat adalah pemimpin. Ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang
rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya di rumahnya. Seorang wanita
adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggungjawaban tentang hal mereka
itu. Seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya, ia kan diminta
pertanggungjawaban tentang harta tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan
semua akan diminta pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.(HR Bukhari)
Tanggungjawab vertikal ini bertingkat-tingkat tergantung levelnya. Kepala keluarga, kepala
desa, camat, bupati, gubernur, dan kepala negara, semuanya itu akan dimnitai
pertanggungjawabannya sesuai dengan ruang lingkup yang dipimpinnya. Seroang mukmin yang
cerdas tidak akan menerima kepemimpinan itu kecuali dengan ekstra hati-hati dan senantiasa
akan mempeprbaiki dirinya, keluarganya dan semua yang menjadi tanggungannya. Para salafus
sholih banyak yang menolak jabatan sekiranya ia khawatir tidak mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik.
Pemimpin dalam level apapun akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah atas
semua perbuatannya disamping seluruh apa yang terjadi pada rakyat yang dipimpinnya. Baik dan
buruknya prilaku dan keadaan rakyat tergantung kepada pemimpinnya. Sebagaimana rakyat juga
akan dimintai pertanggungjawabannya ketika memilih seorang pemimpin. Bila mereka memilih
pemimpin yang bodoh dan tidak memiliki kapabilitas serta akseptabilitas sehingga kelak pemimpin
itu akan membawa rakyatnya ke jurang kedurhakaan rakyat juga dibebani pertanggungjawaban itu.
Seorang penguasa tidak akan terlepas dari beban berat tersebut kecuali bila selalu melakukan
kontrol, mereformasi yang rusak pada rakyatnya , menyingkirkan orang-orang yang tidak amanah
dan menggantinya dengan orang yang sholeh. Pertolongan allah tergantung niat sesuai dengan
firman Allah

‫ص يبَ ٍة إِاَّل بِ ِإ ْذ ِن اللَّ ِه َو َم ْن ُي ْؤ ِم ْن بِاللَّ ِه َي ْه ِد َقلْبَ هُ َواللَّهُ بِ ُك ِّل‬


ِ ‫م ا أَص اب ِمن م‬
ُ ْ َ َ َ
)11( ‫يم‬ ِ‫َشي ٍء َعل‬
ٌ ْ
Artinya : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah akan ditunjuki hatinya dan Allah Maha
Mengetahui atas segala sesuatu.” (At Taghobun 11)

Ceritakan pengalamanmu dalam melaksanakan kewajiban menyangkut kehidupan seorang pelajar


dan seorang anak. Sebutkan pula hambatan atau kesulitan yang kalian hadapi di dalam
melaksanakan kewajiban tersebut serta cara kalian menghadapinya. Tulis dalam lembar portofolio!

A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling
benar !
1. Mengisi waktu luang setelah pulang sekolah dengan berjualan mencerminkan sikap ….
a. teliti d. kerja keras
b. tekun e. kreatif
c. ulet
2. Agar nilai ulangan kita bagus, sikap yang paling tepat adalah belajar dengan ….
a. berhati lembut d. kerja keras
b. tekun e. kebut semalam
c. ulet
3. Salah satu contoh sikap tekun adalah ….
a. Mengisi waktu kosong dengan membaca d. Mencari alasan ketidakhadiran guru
b. Mengisi waktu jika guru tidak ada e. istirahat di UKS
c. Pergi ke sekretariat OSIS
4. Sikap ulet adalah sikap ….
a. Berusaha sekuat tenaga d. Mudah menyerah
b. Tidak mudah putus asa e. menghalalkan segala cara

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


36
c. Cermat dalam bekerja
5. Keberhasilan harus ditempuh dengan ….
a. Meminta-minta d. Mencari kesempatan
b. Kerja keras e. menghalalkan segala cara
c. Menunggu rezeki
6. Usaha sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita adalah arti dari ....
a. tekun d. kerja keras
b. teliti
c. ulet e. mandiri
7. Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sehingga mereka mengubah dirinya sendiri merupakan
inti dari surat ....
a. ar Ra’du ayat 11 d. An Nur ayat 11
b. an Nisa ayat 11 e. Al Baqarah ayat 276
c. Ar Rahman ayat 11
8. Meningkatkan kesejahteraan merupakan salah satu manfaat ....
a. tekun d. kerja keras
b. teliti e. mandiri
c. ulet
9. Bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia hukumnya ....
a.sunah d. makruh
b. wajib e. subhat
c. mubah
10. Manusia wajib berikhtiar, adapun hasilnya ....
a. diri sendiri yang mengatur d. Allah yang menentukan
b. orang lain yang memberi e. guru yang menentukan
c. Orang tua yang membantu
11.Kesungguhan tekad dalam melakukan (mencapai) sesuatu merupakan pengertian dari ....
a. tekun d. kerja keras
b. teliti e. mandiri
c. ulet
12.Tidak putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita
merupakan pengertian dari ....
a. tekun d. kerja keras
b. teliti e. mandiri
c. ulet
13. Teliti berarti ....
a. cermat d. ulet
b. sempurna e. mandiri
c. benar
14. Sikap tergesa-gesa adalah tindak tanduk ....
a. manusia d. hewan
b. malaikat e. roh halus
c. syetan
15. Keberhasilan hidup manusia di dunia ini harus disertai dengan ....
a. usaha dan doa d. Tawakal
b. doa dan pasrah e. uang yang cukup
c. usaha maksimal
16. “Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-
hamba-Ku yang berterima kasih” adalah terjemahan dari ….
a. QS Saba : 13 d. QS Al-Isra : 36
b. QS Az-Zumar : 39 e. QS Al-Muddassir : 38
c. QS At-Taubah : 105
17.Cara-cara tanggung jawab antara lain, kecuali ….
a. Mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya
b. Selalu berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak
c. Manusia yang bertanggung jawab akan lebih dipercaya
d. Berdoa dan berusaha agar semua tanggung jawab yang dpikul dapat membuahkan hasil
yang baik
e. Memberikan solusi yang berdampak positif dalam memecahkan masalah

18.Lengkapilah terjemahan hadist berikut ini!


“Tidak ada seorang yang memakan satu makananpun yang lebih baik dari makanan hasil …. ”
(HR Bukhari)

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 37


a. Mencuri d. Pekerjaannya sendiri
b. Usaha orang tuanya e. Usaha tangannya sendiri
c. Jerih payahnya
19.Yang tidak termasuk hikmah bekerja keras adalah ….
a. Menjaga tali silahturahmi antar umat
b. Membentuk diri menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab
c. Dicintai Allah SWT
d. Mengembangkan kemampuan diri
e. Meningkatkan taraf hidup
20Lengkapilah terjemahan hadist berikut ini!
“Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seseorang dengan tangannya jika dia …. ” (HR
Ahmad)
a. Sabar d. Ikhlas
b. Tawakal e. Tabah
c. Konsisten
B. Lengkapilah pernyataan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Hadist tentang bekerja lebih dicintai daripada meminta-minta diriwayatkan oleh ….
2. Lengkapilah terjemahan hadist berikut ini!
“Tidaklah seorang muslimpun yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman
itu dimakan oleh burung atau menusia atau hewan melainkan itu menjadi …. baginya ” (HR
Bukhari)
3. Yang merupakan cara-cara bekerja keras adalah di antaranya ….
4. Yang merupakan manfaat tanggung jawab di antaranya adalah ….
5. Berikut yang merupakan hikmah tanggung jawab adalah ….
6. Akan lebih dihargai dan dihormati merupakan … bekerja keras
7. Bertanggung jawab akan memberikan perasaan ….
8. Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang disebut ….
9. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut ini!
i. Menjadi orang yang tidak mudah putus asa
ii. Menjadi lebih terpandang di kalangan
iii. Membentuk pribadi yang bertanggung jawab
iv. Menghindari kemiskinan
Yang merupakan manfaat bekerja keras adalah ….
10. Dalam QS At-Taubah ayat 105, ‫ عَ َملَکُ ْم‬artinya ….

C. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1. Tuliskan manfaat dari bekerja keras !
2. Tuliskan manfaat dari tekun !
3. Tuliskan manfaat dari ulet dan teliti !
4. Berilah syakal pada ayat dibawah ini

‫يأيها الذين ءامنوا ان جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا‬


‫أن تصيبوا قوما جبهلة فتصبحوا على ما فعلتم نادمني‬
5. Berikan contoh sikap tekun dalam belajar!

1. Berikan contoh sikap tekun dalam bekerja!


2. Sebutkan contoh perilaku ulet dalam lingkungan keluarga!
3. Sebutkan contoh perilaku tekun dalam lingkungan sekolah!
4. Sebutkan contoh perilaku teliti dalam lingkungan sekolah!
5. Sebutkan 2 hikmah kerja keras!

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


38
1. Seseorang yang tegas dan keras menegakkan aturan Islam, tapi berjiwa lembut, dan takut
terhadap murka Allah SWT. Sosok yang selalu menaati aturan-aturan Islam. Khalifah yang
dapat menerapkan bahwa segala tindak-tanduk yang dilakukan di muka bumi ini selalu dilihat
oleh Allah SWT. Siapakah beliau ?
2. Seseorang dengan pribadi yang lembut, tapi penuh kehati-hatian dan menjaga kejujuran kerja.
Sosok yang selalu menaati aturan-aturan Islam. Khalifah yang dapat menerapkan bahwa
segala tindak-tanduk yang dilakukan di muka bumi ini selalu dilihat oleh Allah SWT. Siapakah
beliau?
3. Bekerja keras dalam pandangan Islam memiliki 4 makna. Sebutkan!
4. Jelaskan makna bekerja keras dalam Islam!
5. Pada suatu hari Dary meminjam pulpen kepada Abdul, tapi setelah dipinjamkan pulpen, Dary
tidak menjaga pulpen Abdul dengan baik, akibatnya pulpen Abdul hilang. Apa yang harus
dilakukan Dary?

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 39


Kompetensi Dasar :
1.6 Meyakini kebenaran ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat
Islam
2.6 Menunjukkan sikap bersatu dan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat
sebagai implementasi ketentuan pernikahan dalam Islam
3.6 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan pernikahan dalam Islam
4.6 Menyajikan prinsip-prinsip pernikahan dalam Islam

A. Definisi Nikah
Kata ‫ نكاح‬berasal dari Bahasa Arab : ‫ نكاحا‬-‫ بنكح‬-‫ ونكحا نكح‬Secara etimologi berarti
‫( ال تزوج‬menikah); ‫( االختالط‬bercampur); dalam Bahasa Arab lafadh “nikah” bermakna ‫العقد‬
(berakad), ‫( الوطا‬bersetubuh) dan ‫( االستمتاع‬bersenang-senang).
Secara bahasa arti atau pengertian pernikahan adalah al-Jamru dan al-Dhommu yang artinya
kumpul. Makna ini disinyalir berasalah dari sebuah syair Arab: Wahai orang yang menikah,
kesulitan bisa menjadi kemudahan, Allah memanjangkan umurmu untuk bisa berkumpul, Yaitu
kesulitan bila terbebas, Dan kemudahan bila terlepas sisi kanannya."
Maksud dari syair diatas adalah bahwa orang yang berusaha menyatukan antara hal yang
sulit dan halyang mudah, sesungguhnya ia sedang melakukan sesuatu yang sulit untuk terjadi.
Pengertian pernikahan secara maknawi. makna nikah (zawaj) bisa diartikan sebagai aqdu al-
tazwiij yang artinya akad nikah. Nikah juga bisa diartikan dengan (wathu' al zawjah) bermakna
menyetubuhi isteri, sebagaimana disebutkan oleh beberapa ahli fiqih.
Sedangkan pengertian pernikahan menurut syara', pernikahan adalah akad serah terima
antara laki-laki dan perempaun atau wanita dengan tujuan untuk saling memuaskan satu sama
lainnya dan untuk membentuk sebuah bahtera rumah tangga yang sakinah serta masyarakat yang
sejahtera. Para ahli fiqih berkata, zawaj atau nikah adalah akad yang secara keseluruhan di
dalamnya mengandung kata: Inkaah atau tazwiij. Menurut pendapat Ibnu Qudamah pada
umumnya akad nikah adalah akad tazwij.
Pernikahan merupakan salah satu sendi pokok pergaulan masyarakat. Oleh karena itu islam
memerintahkan kepada manusia untuk melangsungkan pernikahan, sehingga kehancuran
masyarakat akibat dari perbuatan dosa yang berkaitan dengan penyaluran nafsu seksual manusia
dapat dihindari.

B. Hukum Pernikahan
Nikah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Nikah mempunyai
manfaat bagi kemaslahatan umum. Dengan pernikahan seorang laki – laki dan perempuan dapat

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


40
mengatur rumah tangganya dengan baik dan nasib anak – anakpun akan dapat diperhatikan
dengan baik. Oleh karena itu Allah memerintahkan untuk menikah :

َ ‫ِّس ِاء َم ْثنَى َوثُاَل‬


‫ث‬ ِ
َ ‫اب لَ ُك ْم م َن الن‬
ِ ِ ِ ِ
َ َ‫َوإِ ْن خ ْفتُ ْم أَاَّل ُت ْقسطُوا في الْيَتَ َامى فَانْك ُحوا َما ط‬
َ ِ‫ت أَيْ َمانُ ُك ْم َذل‬
‫ك أَ ْدنَى أَاَّل َتعُولُوا‬ ِ ‫ورباع فَِإ ْن ِخ ْفتم أَاَّل َتع ِدلُوا َفو‬
ْ ‫اح َد ًة أ َْو َما َملَ َك‬ َ ْ ُْ َ َُ َ
)3(
Artinya : Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim
(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.. {Qs An Nisa ’ 3 }

Rasulullah juga memerintahkan untuk segera menikah bagi orang yang sudah mampu untuk
segera menikah :

‫الص ْوِم‬
َّ ِ‫ َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع َف َعلَْي ِه ب‬، ‫اء َة َفلْيََت َز َّو ْج‬ ِ َ‫اب م ِن استط‬
َ َ ْ َ ِ َ‫الشب‬
َ َ‫اع م ْن ُك ُم الْب‬ َّ ‫ش َر‬ َ ‫يَا َم ْع‬
)‫(متفق عليه‬.ٌ‫فَِإنَّهُ لَهُ ِو َجاء‬
Artinya : “Wahai golongan pemuda! Sesiapa di antara kamu yang telah mempunyai kemampuan
(untuk menikah), maka hendaklah dia menikah. Sesungguhnya pernikahan itu dapat
menjaga pandangan mata dan menjaga kehormatan. Maka siapa yang tidak
berkemampuan, hendaklah dia berpuasa kerana puasa itu dapat mengurangi nafsu
birahi “ (HR Muttafaqun Alaih)

Para ulama mengengelompokkan hukum nikah menjadi 5 macam :


1. Mubah, yang merupakan hukum asal nikah.
2. Wajib, hukum ini berlaku bagi orang yang mempunyai kemampuan dan memenuhi syarat serta
khawatir akan terjerumus kedalam perbuatan dosa dan perzinaan bila tidak segera menikah.
3. Sunnah, bagi orang yang sudah mempunyai kemampuan dan sudah berkeinginan untuk
menikah, tetapi dalam dirinya mampu mengendalikan syahwatnya sehingga tidak khawatir akan
terjerumus kedalam perbuatan dosa dan perzinaan bila tidak segera menikah.
4. Haram, yaitu bagi orang yang mempunyai niat menikah yang jelek, misalnya akan menyakiti
istri atau menyia – nyiakannya.
5. Makruh, bagi orang yang belum mempunyai kemampuan dan juga belum berkeinginan untuk
menikah.

C. Tujuan Pernikahan.
Sesuai dengan ajaran islam, pernikahan mempunyai tujuan yang sangat kompleks, yaitu :
1. Untuk menciptakan rumah tangga yang penuh ketenangan dan ketentraman jiwa serta
membina kasih sayang. Allah berfirman :

ً‫اج ا لِتَ ْس ُكنُوا إِلَْي َه ا َو َج َع َل َب ْينَ ُك ْم َم َو َّدة‬ ِ ِ ِِ ِ


ً ‫َوم ْن آيَات ه أَ ْن َخلَ َق لَ ُك ْم م ْن أَْن ٍُفس ُك ْم أَ ْز َو‬
)21( ‫ات لَِق ْوم َيَت َف َّك ُرو َن‬ ٍ ‫ك آَل ي‬ ِ ِ
َ َ ‫َو َر ْح َمةً إِ َّن في َذل‬
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. {Qs Ar Rum :
21)
2. Untuk memenuhi kebutuhan biologis.
3. Untuk melestarikan keturunan. Allah berfirman :

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 41


َّ َ‫اح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها َز ْو َج َه ا َوب‬
‫ث‬ ِ‫سو‬ ِ ِ َّ
َ ٍ ‫َّاس َّات ُقوا َربَّ ُك ُم الذي َخلَ َق ُك ْم م ْن َن ْف‬
ُ ‫يَا أ َُّي َها الن‬
ِ ِ ِ
‫اء‬
ً‫س‬ َ ‫م ْن ُه َما ِر َجااًل َكث ًيرا َون‬
Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. {Qs
An Nisa’ : 1 }
4. Untuk melaksaanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah rasul. Rasulullah bersabda :

‫س ِمنِّي‬ ِ
َ ‫ب َع ْن ُسنَّتي َفلَْي‬
ِ ِ
َ ‫اح ُسنّت ْ‍ي فَ َم ْن َرغ‬
ُ ‫النِّ َك‬
Artinya : Pernikahan adalah sunnahku, barang siapa yang tidak suka sunnahku, maka dia
bukanlah termasuk golonganku. (HR Bukhari)
5. Untuk menjaga kehormatan dan harkat martabat manusia.

D. Rukun dan Syarat Nikah


Rukun nikah adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan nikah. Apabila salah
satu rukun nikah tidak dapat dipenuhi maka nikahnya menjadi tidak sah. Adapun ruku nikah adalah
sebagai berikut :
1. Calon suami, syaratnya :
a. Beragama islam.
b. Bukan mahram dari calon istrinya.
c. Atas kemauan sendiri.
d. Orangnya jelas.
e. Tidak sedang haji dan umrah.
f. Megetahui bahwa calon istrinya halal untuk dinikahinya.
2. Calon Istri, dengan syarat :
a. Beragama islam atau kitabiyah (ahli kitab)
b. Bukan mahram dari calon suaminya.
c. Bukan istri orang lain .
d. Tidak dalam masa iddah.
e. Orangnya jelas.
f. Tidak sedang haji dan umrah.
3. Dua orang saksi, syaratnya :
a. Beragama islam
b. Merdeka, tidak sah kesaksian hamba sahaya.
c. Laki – laki, tidak sah kesaksian perempuan
d. Baligh / dewasa.
e. Adil, tidak sah kesaksian orang fasik.
f. Pendengarannya sempurna, tidak sah kesaksiannya orang tuli.
g. Penglihatannya sempurna, tidak sah kesaksiannya orang buta.
h. Berakal sehat, tidak sah kesaksiannya orang gila
4. Wali , dengan syarat :
a. Beragama islam
b. Laki – laki,
c. Baligh / dewasa.
d. Tidak fasik.
e. Berakal sehat.
f. Mempunyai hak unutk menjadi wali.
g. Tidak dipaksa
h. Tidak sedang melaksanakan haji dan umrah.

5. Akad (ijab & qabul).


Ijab adalah lafal pernyataan dari pihak wali perempuan atau wakilnya yang isinya
menikahkan mempelai laki – laki dengan anak perempuannya, dengan kata – kata tertentu
maupun rukun dan syarat yang telah ditentukan oleh syara ’. Misalnya dengan perkataan : “
Saya nikahkan engkau dengan anak perempuan saya yang bernama ….. dengan mas kawin /
mahar …..”
Sedangkan Qobul adalah suatu pernyataan penerimaan oleh mempelai laki – laki atas
penyerahan wali pihak perempuan. Misalnya dengan ucapan : “ Saya terima nikahnya ….
Dengan mas kawin …..”

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


42
Adapun syarat – syarat ijab qabul adalah :
a. Dengan kata – kata tertentu dan tegas, yaitu kata nikah, tazwij atau terjemahnya.
b. Diucapkan oleh wali atau yang mewakili dan dijawab oleh memelai laki – laki.
c. Lafal ijab qabul tidak boleh dengan kata – kata kinayah ( kiasan) dan sindiran.
d. Lafal ijab qabul tidak disangkutkan dengan syarat tertentu, misalnya “ Aku nikahkan engkau
dengan anak perempuanku yang bernama Siti dengan syarat engkau telah memiliki rumah
sendiri “
e. Lafal ijab qabul tidak mengandung pembatasan waktu, misalnya Aku nikahkan engkau
dengan anak perempuanku yang bernama Siti selama satu tahun ”.
f. Lafal ijab qabul harus terjadi dalam satu majlis. Maksudnya lafal qabul harus segera
diucapkan setelah lafal ijab.

E. Mahram Nikah
Mahram adalah perempuan – perempuan yang tidak boleh dinikahi, baik disebabkan oleh
factor keturunan, persusuan ataupun pernikahan. Mahram nikah dijelaskan Allah dalam surat An
Nisa ayat 22 dan 23.
1. Faktor keturunan.
a. Ibu dan ibunya (nenek), ibu dari ayah dan seterusnya sampai keatas.
b. Anak dan cucu, dan seterusnya kebawah.
c. Saudara perempuan seibu sebapak, sebapak, atau seibu saja.
d. Saudara perempuan dari bapak
e. Saudara perempuan dari ibu.
f. Anak perempuan dari saudara laki – laki dan seterusnya kebawah.
g. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya kebawah
2. Faktor persusuan.
a. Ibu yang menyusui.
b. Saudara perampuan sepersusuan.
3. Faktor perkawinan.
a. Ibu dari istri (mertua)
b. Anak tiri, bila sudah bercampur (berkumpul) dengan ibunya.
c. Istri dari anak (menantu)
d. Istri bapak (ibu tiri)

F. Pernikahan Menurut UU Nomor 1 Tahun 1974


Masalah perkawinan di negara Indonesia diatur dalam Undang – Undang Perkawinan No 1
Tahun 1974 . Undang – Undang ini mulai diberlakukan pada tanggal 2 Januari 1974. Undang –
Undang ini dibuat dengan mempertimbangkan bahwa falsafah negara Indonesia adalah Pancasila
maka perlu dibuat Undang – Undang Perkawinan yang berlaku bagi semua warga negara, apapun
agama dan kepercayaan mereka.
Undang – Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 terdiri dari 14 bab dan 67 pasal. Untuk
kelancaran pelaksanaan Undang – Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974, pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI nomor 9 tahun 1975. Peraturan Pemerintah ini terdiri dari
10 bab dan 49 pasal.
Adapun isi dari Undang – Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 secara garis besar adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Perkawinan
Tujuan perkawinan tercantum dalam Bab I Pasal 1 Undang – Undang Perkawinan No 1
Tahun 1974 yang berbunyi : “ Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
2. Kewajiban Pencatatan Perkawinan.
Pada pasal 2 dijelaskan bahwa “ Tiap – tiap perkawinan dicatat menurut peraturan
perundang- undangan yang berlaku”. Ketentuannya adalah apabila kedua mempelai beragama
islam maka pencatatan pernikahannya dilakukan di kantor KUA (Kantor Urusan Agama) yang
sudah ada disetiap kecamatan. Untuk mempelai yang bukan Islam mak pencatatannya adalah
di Kantor Catatan Sipil yang ada di tiap kabupaten.
3. Sahnya Perkawinan.
Menurut Undang – Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974, perkawinan dianggap sah
apabila:Memenuhi kriteria pasal 2 yaitu dilakukan menurut hukum masing – masing agama dan
kepercayaan kedua mempelai dan dicatat menurut peraturan perundang undangan yang
berlaku.
a. Memenuhi syarat yang terdapat dalam pasal 6, yaitu :
1) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 43


2) Untuk melaksanakan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 tahun, harus
mendapat izin dari kedua orang tua.
3) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam
keadaan tidak mempu menyatakan kehendaknya, maka ijin dimaksud ayat 2 pasal ini,
cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau dari orang tua yang mampu
menyatakan kehendaknya.
b. Memenuhi ketentuan yang terdapat dalam pasal 7 ayat 1, yaitu :
1) Perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak
wanita sudah mencapai umur 16 tahun.

G. Hikmah Pernikahan
Pernikahan sebagai salah satu sunnah Rasulullah SAW memiliki hikmah sebagai berikut :
1. Merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasul.
2. Nikah akan dapat menjadikan jiwa menjadi lebih tenang, terjalin rasa cinta dan kasih sayang,
dan kehidupan akan menjadi terarah.
3. Nikah merupakan sarana untuk mendapatkan keturunan yang sah.
4. Nikah dapat menghindarkan dari perbuatan maksiat, karena fitrah seksual dapat tersalurkan ke
jalan yang benar, halal dan diridhai Allah.
5. Nikah dapat mengembangkan naluri kebapakan dan keibuan.
6. Nikah akan mendorong seseorang (terutama laki – laki) untuk bersungguh – sungguh dalam
bekerja mencari rejeki untuk mencukui nafkah keluarga.
7. Pernikahan memperkuat tali persaudaraan antar keluarga.

H. Berkaca Pada Rumah Tangga Rasulullah Saw


Sebuah pepatah untuk para suami mengatakan, “Jika kamu ingin istrimu menjadi seperti
Khadîjah, maka jadilah kamu seperti Muhammad untuknya! ” Nabi kita Saw. memang merupakan
teladan ideal tentang bagaimana seharusnya seorang suami memperlakukan istrinya, tentang
bagaimana seorang suami menjadi pemimpin di dalam rumah tangganya, tentang bagaimana
seorang suami mengasihi dan mengasuh anak isterinya.
Sejarah kehidupan Rasulullah SAW dengan istri-istrinya merupakan teladan bagi setiap
muslim dan muslimah. Terhadap teladan ini kita berkewajiban mengambil hikmah dan pelajaran
dan menjadikannya pelita untuk menerangi setiap sudut kehidupan. Namun demikian,dalam
kehidupan rumah tangga Rasulullah SAW yang ideal itu ternyata juga tak luput dari selisih paham.
Ini artinya bahwa Rasulullah SAW adalah manusia dengan segala kekurangannya, juga istri-
istrinya. Wajar bila dalam kehidupan mereka sering didera permasalahan dan terjadi selisih
pendapat seperti halnya yang terjadi dalam kehidupan anak Adam lainnya.
Sebagai gambaran, Rasulullah Muhammad SAW manusia yang paling dicintai Allah pernah
berkata kepada Aisyah r.a, istri yang paling dicintainya “Sungguh aku tahu kapan engkau rela dan
kapan engkau marah kepadaku”
Aisyah bertanya “Darimana engkau tahu?”
Rasulullah SAW menjawab “Bila engkau rela, maka engkau akan mengatakan `Tidak demi
Rabb Muhammad, dan ketika engkau marah, engkau mengatakan `Tidak, demi Rabb Ibrahim”
Aisyah pun berkata “Benar, Demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak menghindar kecuali
menyebut namamu saja”(HR. Bukhari dan Muslim).
Ini artinya bahwa Aisyah r.a menghindar untuk menyebut nama Rasulullah SAW hanya ketika
marah saja, namun sebenarnya hatinya tetap mencintainya. Dari hadits di atas, dapat kita
simpulkan bahwa perselisihan suami istri terjadi pula di dalam rumah tangga Nabi SAW sehingga
salah satu diantara mereka marah atau keduanya. Tapi itu kemarahan yang hanya sementara
yang kemudian hilang, tidak berlanjut hingga saling membenci dan bertengkar seperti sering kita
saksikan pada saat ini. Rasulullah SAW selalu memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan
seperti “Ya Aisy”, “Ya Uwaisy” atau “Ya Humaira” untuk membuat hatinya tersanjung.
Dilain hari pernah terjadi pertengkaran antara Nabi SAW dengan istri-istrinya r.a dalam hal
nafkah. Istri-istri Rasulullah meminta tambahan nafkah dan kesenangan lainnya, tapi Nabi tidak
memilikinya, padahal Beliau SAW selalu memberiikan apa saja yang dimilikinya. Diriwayatkan dari
Jabir r.a ia berkata “Suatu hari Abu Bakar r.a datang ke rumah Nabi SAW dan mendapati para
sahabat sedang duduk di depan rumah Nabi. Tak seorang pun diizinkan masuk. Rasulullah SAW
mengizinkan Abu Bakar masuk. Kemudian datang Umar bin Khattab dan minta izin masuk.
Rasulullah SAW mengizinkannya. Mereka mendapati Nabi SAW sedang duduk dan istri-istrinya di
sekelilingnya. Rasulullah SAW diam membisu. Kemudian Umar berkata “Sungguh aku akan
menceritakan sesuatu yang akan membuat Nabi tersenyum. Sungguh aku akan mengatakannya
agar beliau tertawa, “Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang puteri si Zaid itu(istri Umar
bin Khattab r.a sendiri) yang baru saja merengek minta nafkah kepadaku. Karena jengkel aku cekik
saja lehernya”

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


44
Nabi pun tersenyum hingga tampak gerahamnya dan berkata “Kau lihat sendiri mereka istri-
istriku yang ada di sekelilingku juga minta tambahan nafkah kepadaku ”. Kemudian Abu Bakar r.a
berdiri dan berjalan kearah Aisyah lalu mencekiknya. Demikian juga Umar berdiri dan berjalan
kearah Hafshah lalu mencekiknya. Keduanya mengatakan “Apakah kalian tega merengek meminta
kepada Rasulullah SAW apa yang tidak beliau miliki”.
Kemudian Rasulullah SAW menjauh dari istri-istrinya selama satu bulan atau dua puluh
sembilan hari hingga turunlah ayat “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, `Jika kalian
menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya aku berikan kepada
kalian mut`ah dan aku ceraikan kalian dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian
menghendaki kerelaan Allah dan RasulNya serta kesenangan akhirat, maka sesungguhnya Allah
menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantara kalian pahala yang besar ” (QS Al Ahzab ayat
28-29)
ِ ‫يا أ َُّي َها النَّبِ ُّي قُل أِل َ ْزو‬
ْ ‫الد ْنيَا َو ِزينََت َه ا َفَت َع الَْي َن أ َُمت‬
‫ِّع ُك َّن‬ َ ‫ك إِ ْن ُك ْنتُ َّن تُ ِر ْد َن ال‬
ُّ ‫ْحيَ ا َة‬ َ ‫اج‬ َ ْ َ
ِ ِ
‫الد َار اآْل خ َر َة فَ إ َّن‬ َّ ِ
َّ ‫) َوإ ْن ُك ْنتُ َّن تُ ِر ْد َن اللهَ َو َر ُس ولَهُ َو‬28( ‫احا َجمياًل‬ِ
ً ‫ُس ِّر ْح ُك َّن َس َر‬
َ ‫َوأ‬
ِ ‫ات ِم ْن ُك َّن أَجرا َع‬
ِ َ‫َع َّد لِلْم ْح ِسن‬
)29( ‫يما‬ ً ‫ظ‬ ًْ ُ َ ‫اللَّهَ أ‬
28.Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia
dan perhiasannya, Maka Marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah[1212] dan aku ceraikan
kamu dengan cara yang baik.
29.dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan)
di negeri akhirat, Maka Sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik
diantaramu pahala yang besar.
[1212] Mut'ah Yaitu: suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan
menurut kesanggupan suami.
Masih dari Jabir r.a ia berkata “Pertama-tama Rasulullah menyapa Aisyah r.a `Wahai Aisyah
akan aku tunjukkan kepadamu satu hal, tapi aku tidak ingin engkau tergesa-gesa memutuskannya
hingga engkau membicarakannya terlebih dahulu dengan orang tuamu`
“Apa gerangan wahai Rasulullah?” Tanya Aisyah.
Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat diatas. Dan Aisyah pun balik bertanya “Apakah
dalam masalah ini aku harus membicarakannya terlebih dahulu kepada orangtuaku wahai
Rasulullah? Aku pasti lebih memilih Allah,RasulNya dan kehidupan akhirat, dan aku memintamu
agar tidak memberiitahukan apa yang aku katakan ini kepada istri-istrimu yang lain”
Rasulullah SAW berkata “Jika mereka bertanya maka aku akan mengatakannya. Karena
Allah tidak mengutusku untuk membuat kesusahan dan mencari kesalahan, tetapi mengutusku
sebagai pengajar yang memberikan kemudahan” (HR Muslim).

I. Perceraian (Talaq).
1. Pengertian dan Hukum Talaq
Secara bahasa talaq berarti melepaskan ikatan. Menurut istilah talaq adalah putusnya
ikatan pernikahan yang telah dijalin oleh suami istri. Talaq merupakan jalan terakhir bagi
pasangan suami istri apabila rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan diperbaiki lagi.Talaq
merupakan suatu hal yang dihalalkan (diperbolehkan) dalam islam, namun merupakan perkara
yang dibenci oleh Allah, Rasulullah SAW bersabda :

‫ْحالَ ِل إِلَى اللَّ ِه تعالى الطَّالَ ُق‬


َ ‫ض ال‬
ُ َ‫أ َْبغ‬
Artinya : Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah talaq (HR Abu Dawud)
2. Pembagian Talaq.
Talaq ditinjau dari segi ada tidaknya kemungkinan bekas suami rujuk kembali kepada
bekas istri dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Talaq Raj’iy,
Talaq Raj’iy yaitu talaq yang dijatuhkan suami terhadap istrinya yang telah dikumpuli, tetapi
keduanya masih dapat rujuk sebelum habisnya masa iddah istri tanpa memerlukan
pembaharuan akad nikah dan tidak memerlukan saksi. Yang termasuk dalam talaq raj ’iy
adalah talaq yang pertama dan kedua.
b. Talaq Ba’in

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 45


Talaq Ba’in adalah talaq yang bekas suami tidak mempunyai kesempatan untuk rujuk
dengan bekas istrinya kecuali dengan pembaharuan akad nikah lengkap dengan rukun dan
syaratnya. Talaq Ba’in dibagi menjadi dua :
1) Talaq Ba’in Sughra, yaitu talaq bain yang menghilangkan pemilikan suami terhadap
bekas istri, tetapi tidak menghilangkan kebolehan bekas suami menikahi kembali bekas
istrinya. Yang termasuk talaq ba’in sughra adalah talaq sebelum berkumpul, khulu ’ dll.
2) Talaq Ba’in Kubra, yaitu talaq bain yang menghilangkan pemilikan suami terhadap bekas
istri, serta menghilangkan kebolehan bekas suami menikahi kembali bekas istrinya
kecuali apabila bekas istrinya itu telah menikah dengan orang lain, telah berkumpul dan
telah dicerai oleh suami kedua dan telah habis masa iddahnya. Talaq bain kubra terjadi
pada talaq ketiga.

J. Ruju’
1. Pengertian Ruju’
Ruju’ secara bahasa berarti kembali. Secara istilah ruju ’ berarti kembalinya suami istri pada
ikatan pernikahan setelah jatuhnya talaq raj’i dan selama masih dalam masa iddah. Hal ini
berarti ruju’ tidak memerlukan akad nikah yang baru, suami cukup mengatakan kepada istri
yang akan diruju’nya dengan ucapan yang intinya mengajak kembali menjadi pasangan suami
istri, misalnya : “ sekarang kamu saya ruju’ “ atau perkataan lain yang semakna. Dalam surat
Al Baqarah ayat 228 Allah SWT berfirman :

ْ ِ‫ادوا إ‬
‫صاَل ًحا‬ َ ِ‫ِّه َّن فِي ذَل‬
ُ ‫ك إِ ْن أ ََر‬ ِ ‫وبعولَته َّن أَح ُّق بِرد‬
َ َ ُ ُ ُُ َ
Artinya : Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka
(para suami) itu menghendaki ishlah. (Al Baqarah : 228)

2. Hukum Ruju’
Hukum ruju’ bergantung pada hal atau faktor yang mempengaruhi dan mendorong
terjadinya rujuk. Hukum ruju’ adalah sebagai berikut :
a. Jaiz ( boleh ), ini adalah hukum dasar ruju’.
b. Wajib, yaitu bagi suami yang menalaq salah seorang istrinya sebelum dia menyempurnakan
pembagian waktunya terhadap istri yang ditalaq.
c. Sunnah, yaitu bila suami bermaksud memperbaiki keadaan keluarganya dan rujuk akan
membawa kebaikan bagi kedua belah pihak.
d. Haram, apabila suami mempunyai niat yang jelek dalam ruju ’ tersebut.
e. Makruh, yaitu apabila perceraian itu lebih baik daripada ruju ’

3. Rukun dan syarat Ruju’


Rukun dan syarat – syaratnya adalah sebagai berikut :
a. Istri, syarat – syaratnya adalah :
1) Istri yang diruju’ jelas orangnya. Jika suami mentalaq beberapa istrinya dan merujuk
salah seorang istrinya dengan tidak menyebut orangnya (namanya) maka ruju ’nya tidak
sah.
2) Istri dalam keadaan talaq raj’i. Jika istri di talaq dengan khulu ’ (talaq tebus) dan talaq tiga
maka ia tidak dapat diruju’ lagi.
3) Istri sudah dicampuri. Istri yang belum dicampuri bila di talaq tidak mempunyai masa
iddah.
4) Rujuk dilaksanakan pada saat masih berada pada masa iddah.
b. Suami, syaratnya suami melakukan rujuk dengan kehendaknya sendiri, tidak karena
paksaan.
c. Saksi.
d. Sighat (lafal rujuk).
Sighat ruju’ ada dua macam, yaitu :
1) Dengan lafal yang terang, misalnya : “ saya ruju’ kepadamu ”
2) Dengan lafal sindiran, misalnya : “saya pegang kembali engkau ” atau kata lain yang bisa
dipakai untuk ruju’.

K. Iddah
Iddah adalah masa menunggu yang ditetapkan oleh syara ’ bagi wanita untuk tidak melakukan
pernikahan setelah kematian suaminya atau cerai dengan suaminya dalam rangka memberisihkan

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


46
diri dari engaruh dan akibat hubunganna dengan suaminya. Ketentuan Iddah adalah sebagai
berikut :
1) Istri yang ditinggal mati suaminya sedangkan ia tidak dalam keadaan hamil , maka masa
iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari.
2) Istri yang di talaq suaminya dalam keadaan hamil , maka masa iddahnya adalah sampai ia
malahirkan anak yang dikandungnya. Tetapi bila dalam keadaan hamil suaminya meninggal
maka iddahnya diambil yang terlama diantara iddah dicerai dalam keadaan hamil atau iddah
ditinggal mati suaminya.
3) Istri yang di talaq suaminya padahal ia belum pernah haid atau sudah tidak haid (menopouse)
maka masa iddahnya adalah tiga bulan. Sedangkan bagi wanita yang masih haid masa
iddahnya adalah tiga quru’ (tiga kali suci).
4) Istri yang di talaq suaminya sebelum dicampuri maka ia tidak mempunyai masa iddah.

A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling
benar !

1. Potongan ayat di atas artinya …. ‫ِّس ِاء‬ ِ


َ ‫اب لَ ُك ْم م َن الن‬
ِ
َ َ‫فَانْك ُحوا َما ط‬
a. nikahlah kamu dengan wanita yang kamu sukai
b. nikahlah itu adalah sunahku
c. nikah yang tanpa wali dan dua orang saksi maka tidak sah nikahnya
d. menikah itu telah mencukupi setengah dari agama
e. jangan kamu nikahi wanita musyrik
2. Untuk menikah, menurut ajaran agama Islam calon suami harus memenuhi syarat-syarat
tertentu, di antaranya adalah ….
a. bukan muhrimnya
b. tidak cacat jasmaninya
c. kehendak calon istri
d. mempunyai harta yang banyak
e. belum punya istri
3. Hal-hal berikut ini merupakan rukun dalam pelaksanaan pernikahan, kecuali ….
a. ada wali calon istri
b. ada wali calon suami
c. ada saksi yang adil
d. ada ijab qabul
e. ada mempelai laki-laki dan wanita

4. Tujuan pernikahan sesuai dengan ayat adalah …. ً‫َو َج َع َل َب ْينَ ُكم َّم َو َّدةً َو َر ْح َمة‬
a. mendapatkan ketenangan
b. memperoleh kasih saying
c. memenuhi seksual
d. mendapatkan keturunan
e. membentuk keluarga

5. Jika seseorang laki-laki dipastikan tidak dapat membahagiakan istri dikarenakan suatu sebab,
maka hukum nikah baginya adalah ….
a. sunah
b. wajib
c. makruh
d. haram

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 47


e. jaiz
6. Pejabat yang ditunjuk/diberi hak untuk menjadi wali dalam pernikahan karena keadaan dan
sebab-sebab tertentu disebut ….
a. wali nasab
b. wali hakim
c. wali aqrab
d. wali maula
e. wali tahkim
7. Pemberian yang wajib diberikan oleh calon suami kepada calon istri, namun tidak termasuk
rukun nikah disebut ….
a. Sedekah
b. Iwad
c. Nafkah
d. mahar / maskawin
e. hadrah
8. Hadis nabi yang menyatakan “Perbuatan halal, tetapi dibenci oleh Allah ” adalah ….
a. Nikah
b. Talak
c. Rujuk
d. Pacaran
e. Membujang
9. Putusnya akad nikah dari suami atau pengadilan dengan kata talak atau yang sejenisnya,
merupakan pengertian ….
a. Rujuk
b. Talak
c. Iddah
d. Fasakh
e. Khuluk
10.Istri yang suaminya meninggal dunia, maka iddahnya selama … dan setelah itu boleh menikah
lagi.
a. 4 bulan 10 hari
b. 3 ulan
c. tidak mempunyai iddah
d. 7 bulan
e. 3 kali suci
11.Talak yang dijatuhkan oleh suami atas permintaan istri dan istri memberikan sesuatu barang
kepada mantan suaminya. Talak semacam ini dinamakan ….
a. Fasakh
b. Talak
c. Rujuk
d. Khuluk
e. Bain
12.Berikut ini adalah wanita yang haram dinikahi, kecuali ….
a. saudara persusuan
b. saudara perempuan bapak
c. saudara perempuan ibu
d. ibu mertua
e. adiknya istri setelah istri meninggal

13.Pernyataan berikut ini yang  tidak tepat adalah ….


a. kewajiban istri adalah haknya suami
b. kewajiban suami adalah hak istri
c. menikah tanpa wali tidak sah
d. wali mujbir dapat memaksa anaknya untuk menikah
e. menikah tanpa mahar tidak sah
14.Seorang pemuda berusia 25 tahun berkeinginan untuk menikah,,tetapi secara ekonomi
kondisinya belum memadai. Agar terhindar dari perbuatan dosa, sebaiknya pemuda tersebut …

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


48
a. menikah dengan minta bantuan orang tua
b. banyak berpuasa untuk meredam nafsu sambil mengumpulkan materi
c. menikah dengan mengadakan resepsi sederhana
d. menahan keinginannya karena dalam kondisi tidak wajib
e. menunda keinginan untuk menikah sampai cukup secara materi
15.Hal-hal berikut yang tidak dapat menjadi penyebab putusnya tali pernikahan adalah ….
a. berbeda agama dan kepercayaan
b. salah satu pihak berbuat nusyuz
c. berbeda adat istiadat
d. beda pendapat terus-menerus
e. suami istri saling menuduh berzina
16.Apabila seseorang belum pantas untuk menikah, belum perbekalan belum ada, maka hukum
nikah baginya adalah ….
a. Sunah
b. Wajib
c. Makruh
d. Mubah
e. Haram
17. Nikah mut’ah adalah ….
a. perkawinan untuk masa selamanya
b. perkawinan sampai tua
c. perkawinan sampai mati
d. perkawinan untuk masa yang ditentukan (kawin kontrak)
e. perkawinan pada anak yang masih kecil
18.Berikut ini wanita yang tidak boleh dinikahi adalah ….
a. wanita musyrik
b. wanita yang sudah selesai masa iddahnya
c. wanita yang pernah ditalak tiga kemudian pernah nikah dengan orang lain
d. wanita perawan
e. wanita janda
19.Pernyataan pernikahan dari pihak calon istri kepada calon suami disebut ….
a. Ijab
b. Kabul
c. Mahar
d. Janji
e. Sumpah
20.Sumpah dari suami kepada istri bahwa suami tidak akan mencampuri istrinya selama empat
bulan disebut ….
a. Zihar
b. li’an
c. ila’
d. fasakh
e. khuluk

B. Soal Essay : 1 – 5
1. Jelaskan pengertian nikah menurut bahasa dan istilah !
Jawab : ……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………….
2. Sebutkan 5 rukun Nikah !
Jawab : ……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………….
3. Sebutkan persyaratan bagi calon suami !
Jawab : ……………………………………………………………………………………………………..

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 49


……………………………………………………………………………………………………………….
4. Jelaskan pengertian talaq
Jawab : ……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………….
5. Sebutkan Pembagian talaq
Jawab : ……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………….

NILAI PARAF

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


50
1.8 Meyakini kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syariat Islam dalam
memajukan perkembangan Islam di Indonesia
2.8 Bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan mengembangkan ajaran
Islam
1.9 Meyakini kebenaran bahwa dakwah dengan cara damai, Islam diterima oleh
masyarakat di Indonesia
2.9 Menjunjung tinggi kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari
3.8 Menganalisis dan mengevaluasi strategi dakwah dan perkembangan Islam di
Indonesia
4.8 Menyajikan prinsip-prinsip strategi dakwah dan perkembangan Islam di
Indonesia
3.9 Menganalisis dan mengevaluasi sejarah perkembangan Islam di Indonesia

4.9 Menyajikan nilai-nilai keteladanan tokoh-tokoh dalam sejarah perkembangan


Islam di Indonesia

Islam merupakan agama yang universal dan agama rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh
alam) agama yang mampu menyesuaikan dengan keadaan dan waktu serta agama yang tidak akan
pernah habis bahkan hilang terkikis oleh waktu. Agama yang mampu mewujudkan masyarakat
madani tanpa memandang status sosial dan derajat dari semua manusia. Agama yang mampu
memberikan ketenangan bagi pemeluknya, islam yang mengajarkan manusia rasa ramah tamah,
saling menghormati dan menghargai, serta menghormati sebuah perbedaan.
Islam merupakan agama yang mampu merubah wajah dunia ini menjadi lebih baik, karena islam
satu-satunya agama yang shoolih fii kuli zaman wal makan (proporsional pada waktu dan masanya).
Dalam islam, satu rujukan dan tempat kembali kita adalah kepada alqur ’an dan hadist yang
merupakan pedoman kita dalam kehidupan sehari hari. Namun, tidak dipungkiri lagi bahwa wajah
islam sangatlah banyak apalagi ketika kita kembali melihat apa yang terjadi di negara kita saat ini
banyaknya suatu golongan yang terkadang memiliki tata cara amaliah keislaman mereka dengan ciri
khas yang khusus yang mereka amalkan dalam kehidupannya sehari-hari. Nampaknya, ini semua
adalah perbedaan yang sangat wajar dan bahkan bisa kita kategorikan ke dalam al ikhtilafu rohmatun
(perbedaan merupakan sebuah rahmat) di dalam satu payung islam rohmatan lil alamiin.
Yang menjadi permasalahan saat ini, apakah semua orang yang berada dalam perbedaan itu
dapat saling menghargai dan menghormati sesama pendapat mereka dan apakah dapat mewujudkan
masyarakat madani yang menjunjung tinggi perbedaan adalah rahmat. Dari mereka yang berbeda
pendapat masih bisa diajak untuk berdialog satu sama lain dan tidak merasa paling benar sendiri, dan
dengan cara ini lah mereka yang berbeda pendapat mampu mewujudkan perbedaan adalah rohmat.
Jika ini yang dijadikan pijakan dalam beramal dan beragama, maka inilah sebenarnya makna
konsep “Islam moderat”. Artinya, siapa pun orangnya yang dalam beragama dapat bersikap
sebagaimana kriteria tersebut, maka dapat disebut berpaham Islam yang moderat. Akan tetapi
untuk membangun ber-Islam yang santun dan mau mengerti golongan lain, tanpa mengurangi
prinsip-prinsip Islam yang sebenarnya, konsep “Islam moderat ” tampaknya patut diaktualisasikan.
Tidaklah sulit mencari rujukan konsep islam moderat dalam alqur ’an dan hadist maupun dalam
perkembangan sejarah islam itu sendiri. Dalam perkembangan sejarah islam moderat mampu menjadi

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 51


penengah dikala munculnya perbedaan yang mencolok baik itu muncul di wilayah perkembangan
islam itu sendiri maupun muncul dinegara Indonesia. Seperti apa yang telah dilakukan oleh nabi
Muhammad saw kala itu ketika para pemuka quraisy beselisih dalam masalah peletakan hajar aswad,
siapakah dari mereka yang lebih pantas untuk meletakan batu tersebut. Namun, nabi Muhammad saw
yang dikenal dengan kejujurannya saat itu mampu mengambil jalan tengah dengan memerintahkan
setiap pembesar quraisy memegang ujung rida’ (sebuah kain) yang di dalamnya terdapat hajar
aswad. Dari kisah yang dilakukan oleh nabi Muhammad saw ini kita dapat melihat konsep moderat
atau sebagai penengah kala itu walaupun risalah kenabian beliau belum allah turunkan pada saat itu.
Dapat kita pahami bahwa konsep ber-islam moderat sudah ada sejak perkembangan islam diawal
dulu, dan bagaimana sekarang kita melanjutkan perjuangan nabi Muhammad saw dan para
sahabatnya dalam membumikan konsep islam moderat dikalangan umat islam dan di ranah nusantara
pada khususnya.
Perlu kita ketahui juga bahwa konsep islam moderat ini telah lama ditanamkan oleh para leluhur
ulama yang membawa islam ke ranah nusantara yang lebih kita kenal sebagai wali songo. Para
leluhur wali songo kala itu berada di hadrolmaut yaman telah membumikan sikap toleransi dan
berkonsepkan moderat dalam keislaman mereka sehingga dapat terwujud bahwa konsep moderat
dalam islam di Indonesia tidak jauh bereda dengan konsep yang ada di hadrolmaut yaman. Hingga
saat ini pun, manhaj dalam konsep islam moderat yang dianut oleh muslim Indonesia dan hadrolmaut
masih berada dalam satu jalur yaitu ahlusunnah wal jamaah. Islam yang dibawa oleh wali songo ke
tanah jawa mampu memberikan dampak yang signifikan ketika itu, seiring berjalanya waktu dan
banyaknya orang-orang masuk islam para wali songo mampu membumikan sikap toleransi sesama
dan menjadikan umat islam sebagai umat wasahtan (penengah). Walaupun muncul beberapa
pendapat bahwa islam masuk ke nusantara berbeda dengan masuknya islam ke wilayah timur tengah.
Semua pendapat yang menyatakan masuknya islam ke Indonesia berbeda dengan masuknya
islam ke wilayah lain seperti timur tengah ini tidak menutupi pengaruh para muballigh yang
menyampaikan islam ke ranah nusantara dan membumikan konsep moderat islam dalam kehidupan
orang islam di nusantara. Khususnya apa yang telah dilakukan oleh para wali songo yang
menyebarkan islam dengan berkonsepkan “mission sarce ” atau yang lebih kita kenal dengan dakwah
bil hal yang mampu menanamkan rasa menghormati sesama dan toleransi antar umat beragama
hingga saat ini.
Penting digarisbawahi pula bahawa proses islamisasi nusantara juga melalui proses yang
disebut “mission sacre”, yaitu suatu proses dakwah bil hal yang dibawakan para muballigh
dengan lebih menekankan ajaran moral.
Karakteristik ini telah membentuk watak moderat umat Islam nusantara dengan nilai-nilai
moraliti yang tinggi dan indah ditengah-tengah berbagai suku, etnis, budaya, dan agama sebagai
suatu fitrah dalam realiti sosial. Maka, tidak mengherankan jika kemudian Islam dapat diterima oleh
masyarakat tanpa kesan ‘memaksa’ dari para pembawa ajaran agama ini. Walhasil, Islam pada masa
itu mampu menunjukkan kemoderatannya dengan wajah humanis yang dinamis.

A. Makna moderat (wasathiyah) dan konsepnya menurut perspektif alqur ’an dan hadist.
Istilah moderat (moderate) berasal dari bahasa Latin moderare yang bermakna
mengurangi atau mengontrol. Kamus The American Heritage Dictionary of the English Language
mendefinisikan moderate sebagai; (1) not excessive or extreme (tidak melampaui atau
ekstrim) (2) tempera (sederhana) (3) average; mediocre (purata; sederhana) (4) opposed to
radical views or measures (berlawanan dengan sikap radikal dari segi pendapat-pendapat atau
langkah-langkah).[5]
Dalam kamus besar bahasa Indonesia moderat dapat diartikan tidak ekstrem, ditengah-
tengah dan lunak, tidak condong kepada golongan tertentu.
Dari makna etimologi diatas dapat kita pahami bahwa moderat berada pada posisi tengah dan
tidak condong kepada golongan tertentu. Moderat pula dapat diartikan bersikap lunak atau tidak
terjerumus kedalam ekstrimisme yang berlebihan. Makna ini sesuai dengan apa yang allah swt
firmankan dalam alqur’an tentang moderat dalam islam yang berada diposisi tengah. Firman allah
swt :

‫ول َعلَْي ُك ْم‬


ُ ‫الر ُس‬ ِ ‫اء َعلَى الن‬
َّ ‫َّاس َويَ ُكو َن‬ ِ َ ِ‫َو َك َذل‬
َ ‫ك َج َعلْنَا ُك ْم أ َُّمةً َو َسطًا لتَ ُكونُوا ُش َه َد‬
.....‫َش ِهي ًدا‬
Artinya :
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi
saksi atas (perbuatan) kamu.... Surah Al-Baqarah (2): 143

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


52
Kata wasath diatas dapat ditafsirkan dengan makna baik dan adil.[6] Dan begitu juga imam
Al-Qurthubi dalam kitabnya menafasirkan kata wasath dengan makna adil dan ditengah-tengah
karena sebaik baiknya sesuatu itu pada pertengahannya.[7] Karena itu, Syekh Yusuf Qardhawi
menyebutkan bahwa kata wasath dalam al-Qur’an juga semakna dengan kata “tawazun ”
yang bermakna seimbang. Kemudian kata ini dikorelasikan dengan kata syahadah, yang
menunjukkan bahawa lahirnya Islam adalah sebagai saksi atas kesesatan dua umat terdahulu,
Yahudi dan Nasrani. Kesesatan kaum Yahudi terletak pada kecenderungan mengutamakan
kebutuhan jasmaniah belaka dan hanya mengedepankan persoalan dunia semata, sebaliknya
umat Nasrani mengikat diri mereka hanya pada kepentingan-kepentingan rohaniah secara total.
[8]
Maka, barulah Islam kemudian hadir sebagai sebuah agama moderat (wasath) yang
mengintegrasi keduanya dengan memberikan hak-hak manusiawi secara adil dan seimbang.
Sebab itu, ayat ini jika dikaitkan (munasabah) dengan ayat sebelumnya 142;
ٍ ‫صر‬
‫اط ُم ْستَ ِق ٍيم‬ ِ ِ َ ‫ي ْه ِدي من ي‬
Artinya :
َ ‫شاءُ إلَى‬َ َْ َ
.....Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. (Surah Al-
Baqarah (2): 142)
Almustaqiim dalam ayat tersebut dapat diartikan menghadap lurus ke arah kiblatnya nabi
Ibrahim as yang dijadikan oleh manusia sebagai seorang imam. Makna ayat tersebut dapat
ditafsirkan bahwa allah swt berfirman :“katakanlah wahai Muhammad sesungguhnya aku telah
memberikan kalian sebuah petunjuk untuk menghadap lurus ke arah masjidil haram sebagaimana
kiblatnya Ibrahim as, dan aku telah menyesatkan orang-orang yahudi, munafik, serta orang-orang
yang menyekutukanku maka aku terlantarkan mereka dari petunjuk yang aku berikan kepada
kalian.” Sebagaimana tafsir surat alfatihah ayat 6-7 yang menafsirkan makna sirothol mustaqqim
dengan arti jalan yang lurus yang penuh dengan petunjuk. Sebagaimana percakapan malaikat jibril
as dengan nabi Muhammad saw : ”katakanlah wahai Muhammad ihdina shirothol mustaqqim
(berikanlah petunjuk jalan yang lurus kepada kami) kemudian nabi Muhammad berkata lain yaitu
alhimna thoriqol haadi (berikanlah petunjuk jalan yang penuh hidayah) ”. Dan adapun arti
almahgdub menurut jumhur ulama yaitu orang yahudi dan addholiin yaitu orang nashrani. Dari
tafsir ayat dan percakapan tersebut nampak jelas bahwa nabi Muhammad saw menjawab
perkataan malaikat jibril dengan makna perkataan malaikat jibril tersebut. Maka jelaslah bahwa
makna shirothol mustaqqim adalah jalan yang lurus dan di tengah-tengah orang yahudi dan
nasrani.
Dua golongan tersebut dimurkai karena sikap mereka yang tidak moderat. Keduanya telah
berbuat ifrath (berlebih-lebihan) dan melakukan tafrith (pengurangan dan penyalahgunaan)
dalam banyak hal terhadap ajaran-ajaran agamanya. Orang-orang Yahudi telah membunuh nabi,
sedangkan Nasrani justru menuhankan Nabi, Yahudi berlebihan-lebihan dalam mengharamkan
sedangkan Nasrani berlebih-lebihan dalam membolehkan.
Oleh karena itu, agar tidak terjebak dalam kedua faham di atas islam datang sebagai agama
penengah yang menanamkan sikap moderat dalam kehidupan agar semua umat islam tidak
masuk kedalam ekstrimisme yang berlebihan dan merasa paling benar sendiri. Konsep moderat
islam jika kita qiyaskan itu seperti wasit (referee) yang adil dalam sebuah pertandingan, tidak
mengkhususkan kubu tertentu dan memojokan kubu lainnya. Oleh karena itu, umat islam harus
mampu berbuat adil dan baik dalam kehidupannya sehari hari tanpa memandang kubu atau etnis
tertentu karena islam datang penuh dengan tasamuh terhadap sesama atas dasar moderat
(wasathan) dalam jiwa umat islam.
Dengan demikian islam dapat menjadi agama yang rahmatan lilalamin yang haqiqi bagi
seluruh umat ditengah-tengah gejolak pola pikir yang ekstrim dan radikalisme yang menyebar luas
akhir-akhir ini. Jika benar umat moderat sebagai umat wasathan maka akan nampak pada diri
umat tersebut rasa adil, jujur, baik, dan toleransi terhadap sesama.
Jika kita lihat konsep moderat menurut perspektif hadist tidak jauh berbeda dengan apa yang ada
di dalam kandungan alqur’an, karena hadist juga mengacu kepada alqur ’an. Penjelasan dalam
alquran sudah lebih dari cukup dan adapun kedudukan hadist disini sebagai muakkid (penguat)
penjelasan dalam alqur’an. Kita simak hadist nabi berikut ini :

‫ عن‬،‫ عن األعمش‬،‫حدثنا َس لْم بن ُجنادة ويعق وب بن إبراهيم قاال حدثنا حفص بن غياث‬
َ ِ‫" َو َك َذل‬:‫ عن النبي صلى اهلل عليه وسلم في قوله‬،‫ عن أبي سعيد‬،‫أبي صالح‬
‫ك َج َعلْنَ ا ُك ْم‬
]13[.‫ عُدوال‬،‫أ َُّمةً َو َسطًا " قال‬

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 53


“Meriwayatkan kepada kami salm bin junadah dan ya’qub bin Ibrahim berkata meriwayatkan
kepada kami hafsh bin giyats, dari ala’masy, dari abi sholih, dari abi saiid, dari nabi Muhammad
saw pada perkataan beliau “wa kadzalika jaalnakum ummatan wasahtan ” (dan begitupula kami
jadikan kalian umat yang adil), beliau berkata “udhulan ” (adil). ”
Dalam konteks hadist ini nabi Muhammad saw menjelaskan tentang makna wasathan yang
beliau beri arti adil. Dari sini kita bisa pahami bahwa posisi hadist dsini sebagai penguat apa yang
telah dijelaskan dalam alqur’an tentang makna wasath yang dimaksud dalam alqur ’an yang dapat
kita kenal pada saat ini dengan konsep moderat.

‫خير االمور اوسطها‬


“sebaik-baiknya perkara itu pada pertengahannya”

Oleh karena itu, umat yang moderat mampu mewujudkan rasa harmonis terhadap sesama
dan rasa toleransi yang terbangun atas dasar saling menghormati dan saling menghargai hingga
benar-benar mampu mewujudkan islam yang rahmatan lilalamin.
Sebagaimana dikatakan, ketika sudah memasuki wacana dialog peradaban, toleransi, dan
kerukunan, sebenarnya ajaran yang memegang dan mau menerima hal tersebut lebih tepat
disebut sebagai moderat. Jadi, ajaran yang berorientasi kepada perdamaian dan kehidupan
harmonis dalam keberbagaian, lebih tepat disebut moderat, karena gerakannya menekankan
pada sikap menghargai dan menghormati keberadaan “yang lain ” (the other). Term moderat
adalah sebuah penekanan bahwa Islam sangat membenci kekerasan, karena bedasarkan
catatan sejarah, tindak kekerasan akan melahirkan kekerasan baru. Padahal, Islam
diturunkan Allah adalah sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh masyarakat dunia).

B. Pandangan Ulama Terhadap Konsep Moderat Islam


Dalam konteks ke-indonesiaan, umat Islam mengalami berbagai evolusi. Menurut sejarah
Indonesia, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para Ulama dari negeri Gujarat India lewat jalur
perdagangan. Jika diteliti lebih lanjut dan ditarik garis ke atas, maka akan ditemukan bahwa para
perintis penyebaran Islam di Indonesia ini adalah keturunan dari tokoh-tokoh Ulama yang berasal
dari negeri Yaman, tepatnya di tanah Hadralmaut. Terbukti, bahwa pemahaman Islam yang
mereka sebarkan di Indonesia adalah bermadzhab Sunny Syafi`i, sesuai dengan madzhab yang
dianut oleh nenek moyang mereka yang berada di Hadramaut Yaman. Belum lagi banyaknya
warga keturunan Hadramaut yang hingga kini mendominasi keberadaan etnis Arab yang tersebar
di negeri Indonesia.
Terjadinya evolusi dalam tubuh umat Islam Indonesia, ditengarai sejak datangnya penjajah
Belanda yang ikut menyebarkan agama Nasrani, serta memberi kontribusi perilaku yang tidak
sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia, terutama kalangan umat Islamnya. Ringkasnya,
pengaruh penjajahan Belanda mencapai 350 tahun mencaplok bumi Indonesia, inilah yang
menjadi salah satu faktor utama mengapa umat Islam Indonesia tidak lagi menjadi utuh dalam
pemahaman keagamaannya, sebagaimana yang diajarkan oleh para penyebar Islam pertama kali
di Indonesia, terutama Walisongo dan para koleganya.
Kini umat Islam Indonesia telah menganut berbagai madzhab pemikiran, serta perilaku
keagamaan, yang semakin hari semakin bermunculanlah hal-hal yang sebelumnya tidak dikenal
oleh masyarakat Islam Indonesia. Sebut saja misalnya munculnya paham nasionalis religius, yang
mana keberadaan pengikut pemahaman ini tiada lain karena terinspirasi dari sikap sekelompok
tokoh beragama Islam, namun tetap ingin mempertahankan eksistensinya sebagai orang-orang
yang selalu berkiprah dalam perebutan kekuasaan kebangsaan di negeri ini, yang mana dalam
menjalani kehidupan sosial kemasyarakatannya tidak bersedia diatur oleh hukum syariat Islam
secara utuh.
Oleh karena itu, islam yang masuk ke Indonesia yang dibawa oleh para muballigh yang
mampu mewujudkan sikap moderat akan berbagai macam keberagaman yang ada di indonesia.
Khususnya para wali songo yang kita kenal menyebarkan islam dengan dakwah bil haal dan
maqol. mereka mampu menanamkan sikap moderat di Indonesia sebagaimana telah tertanamnya
sikap moderat ini didalam jiwa para leluhur mereka di hadrolmaut yaman.
Islam hadir di Indonesia dibawa langsung dari tanah Arab yang sebenarnya waktu itu dalam
keadaan terseok-seok lelah karena peperangan. Penyebaran dan perkembangan Islam di daerah
lain memerlukan tumbal darah dan nyawa yang harus hilang dalam peperangan. Hal ini sangat
berbeda jauh karena berkembangnya Islam di Indonesia melalui cara yang damai dengan
perantara perdagangan dan perkawinan.
Pada waktu itu kaum muslim mengalami kemunduran dalam hal kekuatan politik dan militer,
serta mundurnya kegiatan intelektual Islam sekitar abad ke-12 atau awal abad ke-13 M. Gerakan-
gerakan sufilah yang menjaga dan memelihara jiwa keagamaan di kalangan kaum muslimin.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


54
Mereka jugalah yang menjadi aktor utama sebagai perantara bagi tersebarnya agama Islam keluar
dari daerah Timur Tengah, terutama ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan pedalaman Afrika.
Para pedagang, pengembara, dan pengamal tasawuf merupakan juru tabligh utama penyebaran
agama Islam ke daerah-daerah tersebut, baru kemudian dilanjutkan dan diselesaikan oleh ulama-
ulama ahli fiqh dan ahli kalam.
Hingga munculnya wali songo dalam penyebar islam di Indonesia mampu memberikan wajah
baru dalam tubuh islam itu sendiri. Mereka berdakwah berkonsepkan sebagai penengah dan
secara perlahan mampu membumikan konsep moderat islam di tanah jawa tanpa meninggalkan
tradisi lama yang dianut oleh orang jawa. Menurut catatan Abdurrahman Mas ’ud, Walisongo
merupakan agen-agen unik Jawa pada abad XV-XVI yang mampu memadukan aspek-aspek
spiritual dan sekuler dalam menyiarkan Islam. Posisi mereka dalam kehidupan sosiokultural dan
religius di Jawa begitu memikat hingga bisa dikatakan Islam tidak pernah menjadi the religion of
Java jika sufisme yang dikembangkan oleh Walisongo tidak mengakar dalam masyarakat.
Rujukan ciri-ciri ini menunjukkan ajaran Islam yang diperkenalkan Walisongo di Tanah Jawa
hadir dengan penuh kedamaian, walaupun terkesan lamban tetapi meyakinkan. Berdasarkan fakta
sejarah, bahwa dengan cara menoleransi tradisi lokal serta memodifikasinya ke dalam ajaran
Islam dan tetap bersandar pada prinsip-prinsip Islam, agama baru ini dipeluk oleh
bangsawan-bangsawan serta mayoritas masyarakat Jawa di pesisir utara.
Allah swt berfirman :

ْ ‫) َي ْه ِدي بِ ِه اللَّهُ َم ِن َّاتبَ َع ِر‬15( ‫ين‬ ِ ِ ِ


‫ض َوانَهُ ُس بُ َل‬ ٌ ِ‫اب ُمب‬ ٌ ُ‫اء ُك ْم م َن اللَّه ن‬
ٌ َ‫ور َوكت‬ َ ‫قَ ْد َج‬
ٍ ‫صر‬
ٍ ‫اط ُم ْس تَ ِق‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ُّ ِ ِ َّ
16( ‫يم‬ َ ‫الساَل م َويُ ْخ ِر ُج ُه ْم م َن الظلُ َمات إلَى النُّو ِر بإ ْذن ه َو َي ْه دي ِه ْم إلَى‬
(
Artinya :
“Sungguh telah datang kepadamu cahaya dari allah dan kitab yang menjelaskan dengan kitab
itulah allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridhaannya ke jalan keselamatan,
dan dengan kitab itu pulaallah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan
izinya, dan menunnjukannya ke jalan yang lurus.”(al-maidah 15-16)
Oleh karena itu, untuk membentengi umat islam dari kaum-kaum tersebut kita tanamkan
kembali konsep moderat dalam tubuh Islam yang menjadikan semua terasa indah atas dasar
toleransi terhadap sesama dan saling menghargai pendapat tanpa mengurangi asas-asas islam.
Bagaimanapun telah jelas, jalan mana yang salah jalan mana benar, Telah jelas, fujuraha itu yang
mana, dan taqwaha itu yang mana. Jadi, mulai detik ini jadilah muslim yang kaffah 9utuh
menyeluruh) menjadi muslim sejati yang melaksanakan quran dan sunnah dalam seluruh dimensi
kehidupan. Sekali lagi telah jelas perbedaan, Islam itu yang bagaimana dan non Islam itu yang
bagaimana. Begitu pula telah jelas, untuk disebut sebagai Islam yang sesuai dengan Quran dan
Sunnah pedomannya pun juga telah jelas.

C. Miniatur Moderat Islam indonesia


Islam di Indonesia tidak lepas dari catatan sejarah yang amat panjang dari mulai masa
kerajaan sampai kolonialisme penajajah dan hingga saat ini islam di nusantara penuh dengan
catatan sejarah yang mengantarkan islam dalam ranah konsep moderat. Misalnya dua instansi
atau ormas terbesar di indonesia Muhammadiyah dan NU yang berjuang menanamkan dasar
konsep moderat di tanah ibu pertiwi.
Muhammadiyah dan NU adalah dua organisasi Islam yang sudah malang-melintang dalam
memperjuangkan bentuk-bentuk moderasi Islam, baik lewat institusi pendidikan yang mereka
kelola maupun kiprah sosial-politik-keagamaan yang dimainkan. Oleh karena itu, kedua
organisasi ini patut disebut sebagai dua institusi civil society yang amat penting bagi proses
moderasi negeri ini. Muhammadiyah dan NU merupakan dua organisasi sosial-keagamaan yang
berperan aktif dalam merawat dan menguatkan jaringan dan institusi-insitusi penyangga
moderasi Islam, bahkan menjadikan Indonesia sebagai proyek percontohan toleransi bagi dunia
luar.
Dikatakan pula, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU selama ini memainkan
peran yang signifikan dalam mengusung ide-ide keislaman yang toleran dan damai.
Dalam perjalanan sejarah selanjutnya, NU dan Muhammadiyah adalah organisasi Islam
yang paling produktif membangun dialog di kalangan internal masyarakat Islam, dengan
tujuan membendung gelombang radikalisme. Dengan demikian, agenda Islam moderat tidak
bisa dilepas dari upaya membangun kesaling-pahaman (mutual understanding) antar
peradaban.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 55


Sikap moderasi NU pada dasarnya tidak terlepas dari akidah Ahlusunnah waljama'ah
(Aswaja) yang dapat digolongkan paham moderat. Dalam Anggaran Dasar NU dikatakan,
bahwa NU sebagai Jam’iyah Diniyah Islamiyah berakidah Islam menurut paham Ahlussunah
waljamaah dengan mengakui mazhab empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali.
Penjabaran secara terperinci, bahwa dalam bidang akidah, NU mengikuti paham Ahlussunah
waljamaah yang dipelopori oleh Imam Abu Hasan Al Asy'ari, dan Imam Abu Mansyur Al-
Maturidi. Dalam bidang fiqih, NU mengikuti jalan pendekatan (al -mazhab) dari Mazhab Abu
Hanifah Al Nu'man, Imam Malik ibn Anas, Imam Muhammad ibn Idris Al-Syafi'i, dan Ahmad
ibn Hanbali. Dalam bidang tasawuf mengikuti antara lain Imam alJunaid al-Bagdadi dan
Imam al-Ghazali, serta imam-imam yang lain.
Perkataan Ahlusunnah wal jama'ah dapat diartikan sebagai "para pengikut tradisi Nabi
Muhammad dan ijma (kesepakatan) ulama". Sementara itu, watak moderat (tawassuth)
merupakan ciri Ahlussunah waljamaah yang paling menonjol, di samping juga i' tidal
(bersikap adil), tawazun (bersikap seimbang), dan tasamuh (bersikap toleran), sehingga ia
menolak segala bentuktindakan dan pemikiran yag ektr im (tatharruf) yang dapat melahirkan
penyimpangan dan penyelewengan dari ajaran Islam. Dalam pemikiran keagamaan, juga
dikembangkan keseimbangan (jalan tengah) antara penggunaan wahyu (naqliyah) dan rasio
('aqliyah) sehingga dimungkinkan dapat terjadi akomodatif terhadap perubahan-perubahan di
masyarakat sepanjang tidak melawan doktrin-doktrin yang dogmatis. Masih sebagai
konsekuensinya terhadap sikap moderat, Ahlussunah waljamaah juga memiliki sikap-sikap
yang lebih toleran terhadap tradisi di banding dengan paham kelompok-kelompok Islam
lainnya. Bagi Ahlussunah,mempertahankan tradisi memiliki makna penting dalam kehidupan
keagamaan. Suatu tradisi tidak langsung dihapus seluruhnya, juga tidakditerima seluruhnya,
tetapi berusaha secara bertahap di-Islamisasi (diisi dengan nilai-nilai Islam)
Sikap moderasi Muhammadiyah sebenarnya sejak awal telah dibangun oleh pendiri
organisasi ini, yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Dikatakan, bahwa salah satu pelajaran yang paling
penting dari kepemimpinan K.H. Ahmad Dahlan adalah komitmen kuatnya kepada sikap
moderat dan toleransi beragama. Selama kepemimpinannya dapat terlihat adanya kerja
sama kreatif dan harmonis dengan hampir semua kelompok masyarakat. Bahkan, dengan
rekan Kristennya, beliau mampu mengilhami rasa hormat dan kekaguman. Contoh yang
paling menarik dari kemampuan K.H. Ahmad Dahlan adalah mengikat persahabatan erat
dengan banyak pemuka agama Kristen. Kenyataannya, bahwa beliau dikenal sebagai orang
yang toleran terhadap kaum misionaris Kristen, akan tetapi tidak berarti lantas beliau
mengkompromikan prinsip-prinsipnya. Dia adalah seorang praktisi dialog antar-agama yang sejati,
dalam pengertian dia mendengar apa yang dikatakan dan memperhatikan apa yang tersirat
di balik kata yang diucapkan.
D. Simpulan

Hubungan kita terhadap sesama manusia haruslah terjaga dengan utuh dan erat berpegang
teguh pada dasar islam yang telah ditanamkan oleh para pembawa islam ke tanah Indonesia.
Sikap moderat yang di junjung tinggi oleh para pendahulu kita haruslah tetap eksist dalam
jalannya, dengan cara kita menjaga citra islam di wajah dunia dan menjaga islam dari golongan
ekstrim sperti orang yang berpaham liberal, plural, sekuler serta munculnya kaum radikal yang
pendek pemahamannya akan islam tentu ini semua sebagai jalan kita untuk mnenjaga keabadaian
syariat islam dan mengamalkan konsep moderat (wasahtiyah) dalam islam hingga terciptanya rasa
kasih sayang terhadap sesama dan rasa saling menghormati dan menghargai akan perbedaan
dan keberagaman yang ada di kalangan umat islam khususnya yang ada di Indonesia. Perbedaan
dan keberagaman merupakan sunatullah yang tidak bisa kita pungkiri, Dengan keberagaman ini
kita mampu mewujudkan islam moderat yang berada di tengah-tengah tanpa memandang atau
condong ke golongan tertentu. Tentu, dengan terwujudnya sikap moderat pada tubuh islam dan
khususnya pada umat islam di indonesia itu akan mewujudkan dan membangun agama islam yang
di ridhai allah dan agama islam yang rahmatan lil alamin. Wallahu a ’lam.

Kajilah penyimpangan fenomena social yang terjadi di lingkungan sekitarmu berkaitan dengan
keberadaan kaum liberal dan kaum radikal!

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


56
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang paling benar
1. Masuknya Islam ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur selatan, sedangkan
jalur utara melalui ….
a. Arab-Yaman-Gujarat-Sri Langka-Indonesia
b. Arab-Damaskus-Baqdad-Gujarat-Sri Langka-Indonesia
c. Arab-Iran-Irak-India-Sri Langka-Indonesia
d. Arab-persia-China-India-Indonesia
e. Arab-Baqdad-Gujarat-NYanmar-Indonesia
2. Daerah yang mula-mula menerima agama Islam adalah pantai Barat Pulau Sumatra, Islam
kemudian menyebar ke seluruh pelosok Sumatra, sedang yang menjadi tempat persinggahan
para mubalig di Sumatra adalah .…
a. Perlak
b. Palembang
c. Aceh
d. Padang
e. Samudra Pasai
3. Penyebaran Islam di Indonesia yang berjalan secara damai tanpa menimbulkan kekerasan
merupakan cerminan hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil a ’lamiin, adapun
penyebaran Islam yang berjalan damai tersebut menggunakan dua cara, yang paling urgen
dengan ….
a. Perdagangan dan pembebasan kasta
b. Perdagangan dan persatuan
c. Perdagangan dan perkawinan
d. Perkawinan dan pembebasan kasta
e. Perkawinan dan pembauran
4. Raja-raja Aceh mengangkat para ulama menjadi panasihat dan pejabat di bidang keagamaan,
seperti contohnya, Sultan Iskandar Sani, mengangkat Syekh Nuruddin Ar-Raniri menjadi ….
a. Qadi malikul adil
b. Qadi malikul maslahat
c. Mufti kerajaan
d. Mufti kemasyarakatan
e. Mufti kegamaan
5. Samudra Pasai, merupakan pusat studi keagamaan dan menjadi tempat berkumpulnya para
ulama dari berbagai negeri Islam, mereka berdiskusi masalah-masalah keagamaan dan ilmu
pengetahuan, hal itu diungkapkan oleh ulama besar yang bernama ….
a. Ibnu Rusydi
b. Ibnu Sina
c. Ibnu Batutah
d. Al-farobi
e. Al-ghazali
6. Pada tahun 1521, kerajaan Islam di Samudra pasai dapat ditaklukkan oleh bangsa penjajah
yaitu Portugis, yang mendudukinya selama tiga tahun, sedangkan pendiiri kesultanan Islam
Aceh, pendiri kesultanan tersebut adalah ….
a. Sultan Al-Malikus Saleh
b. Sultan Ahmad Malik
c. Sultan Nasyrasyiyah
d. Sultan Zainal Abidin
e. Sultan Ali Mughayat Syah
7. Masuknya Islam di pulau Jawa dapat diketahui waktunya, karena bukti-bukti sejarah maupun
berita-berita asing tentang masuknya Islam ke Jawa sangatlah sedikit, tetapi dengan
ditemukannya makam … maka Islam di jawa dapat di ketahui
a. Sunan Gersik
b. Sunan muria
c. Fatimah binti Maimun
d. Fatimah binti Muhammad
e. Aisyah binti Abu bakar

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 57


8. Perkembangan Islam di Jawa tidak lepas dari peran para wali songo dalam menyebarkan
ajaran Islam, sedangkan wali yang dikenal dengan panggilan Syeh Maghribi adalah ….
a. Sunan Ampel
b. Sunan Gersik
c. Sunan Bonang
d. Sunan Gunung Jati
e. Sunan Kudus
9. Sunan yang memelopori berdirinya Kerajaan Islam Demak dengan ibu Kota Bintoro dan ikut
menobatkan Raden Fatah sebagai sultan pertamanya adalah ….
a. Sunan ampel
b. Sunan Gersik
c. Sunan Bonang
d. Sunan Gunung Jati
e. Sunan Kudus
10.Pada awal penyiaran Islam di Jawa, para sunan menginginkan masyarakat menganut
keyakinan Islam yang murni, ia tidak setuju dengan kebiasaan masyarakat Jawa seperti ….
a. Bid’ah, ittiba dan dakwah
b. Bid’ah, churafat dan sesaji
c. Taklid, Bid’ah dan Churafat
d. Taklid, sesaji dan selamatan
e. Churafat, selamatan dan syukuran
11.Dalam meyebarkan agama Islam para wali melakukanya, dengan mmembuat media yang
menarik, disesuaikan dengan kondisi masyarakat pada waktu itu, seperti Sunan Bonang
dianggap sebagai pencipta ….
a. Rebana
b. Bedug
c. Kinanti
d. Gambuh
e. Gamelan
12.Sunan Giri lahir pada pertengahan abad ke-15 dengan nama asli Raden Paku, ia adalah putra
Maulana Ishak dan dikenal dengan panggilan Raden ….
a. Ainul Yaqin
b. Mas Said
c. Rahmat
d. Blambangan
e. Prawoto
13.Sunan Gunung Jati lahir di Mekah, cucu raja pajajaran, prabu Siliwangi, sunan Gunung Jati
lebih dikenal dengan sebutan ….
a. Ja’far Shadiq
b. Maulana malik Ibrahim
c. Waliyyul Ilmi
d. Raden Ainul yakin
e. Syarif Hidayatullah
14.Kerajaan Islam pertama di Jawa berdiri pada tahun 1500 M, yaitu Kerajaan Demak, karena
rajanya secara terang-terangan masuk Islam, dengan mmemutuskan hubungan dengan
kerajaan Majapahit, kerajaan Demak didirikan oleh ….
a. Raden Mas Karebet
b. Raden fatah
c. Jaka Tingkir
d. Panembahan Senopati
e. Sultan agung
15.Kerajaan Mataram pernah mengalami puncak kejayaan, yang akhirnya kerajaan Mataram
dipecah menjadi dua yaitu Kerajaan Mataram Surakarta, dan kerajaan Mataram Yogyakarta,
kerajaan mataram Surakarta biasanya bergelar ….
a. Panembahan
b. Amangkurat
c. Hamengku Buwono
d. Paku Buwono
e. Raden Mas
16.Kerajaan sukadana sangat berpengaruh dalam perdagangan Islam di Kalimantan, karena ….
a. Kerajaan Sukadana berhasil menguasai kerajaan Islam di Banjar
b. Kerajaan Sukadana adalah kerajaan Islam pertama di Kalimantan
c. Sultan Giri Kusuma masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Sunan Giri

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


58
d. Kerajaan Sukadana mendapat pengaruh kuat dari kerajaan Islam di Pulau Jawa
e. Pengeran Suriansyah menggatikan Sultan Giri Kusuma di Kerajaan Sukadana
17.Nahdatul Ulama merupakan organisasi yang masih mengutamakan nilai-nilai tradisi, yang
didirikan di Jombang pada tahun 1923, oleh seorang ulama Besar yang bernama ….
a. K.H Maksum
b. K.H Wahid Hasyim
c. K.H Hasyim Asy’ari
d. K.H Ahmad Dahlan
e. K.H Abdurrahman Wahid
18.Peran perguruan Tinggi dalam menyiapkan penerus perjuangan bangsa, ada yang di kelola
oleh pemerintah ada juga yang dikelola oleh swasta, sedangkan perguruan Tinggi Islam tertua
di Indonesia yang dikelola swasta adalah ….
a. Unisula
b. UII
c. Unisba
d. Unwahas
e. UMY
19.Panglima perang Islam yang berhasil memukul mundur tentara Portugis dari Sunda Kelapa,
kemudian mengganti nama daerah tersebut menjadi Jayakarta adalah ….
a. Faletehan
b. Diponegoro
c. Sultan Agung
d. Sultan Hairun
e. Panglima Sudirman
20.Pertumbuhan komunitas Islam di Nusantara yang berawal dari kehadiran para pedagang
Gujarat dan arab, karena keramahan dan perilaku dagang yang baik, sehingga memberikan
kesan positif, karena metode dakwah yang disampaikan harus sesuai dengan perintah QS ….
a. Al-Baqarah;1-5
b. Al-Imran 10
c. An-Nisa 14
d. Al-Maidah 90
e. An-nahl 125

B. Lengkapilah pernyataan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Kerajaan Islam pertama di Sumatra adalah kerajaan ….
2. Penyebaran Islam di wilayah Jawa tidak lepas dari peran dari ….
3. Sunan Muria dalam menyebarkan Islam, mendapatkan sambutan yang positif dari daerah yang
ia lalui, karena ia berhasil menyebarkan Islam di wilayah ….
4. Kerajaan Sukadana adalah kerajaan di Indonesia yang termasuk Kerajaan Islam di pulau ….
5. Para wali memiliki nama asli, antara lain Sunan Gersik nama aslinya adalah ….
6. Gelar yang diberikan kepada Sunan antara lain Sunan Giri yaitu ….
7. Sunan Kalijaga dilahirkan pada akhir abad ke-14 dengan nama Raden ….
8. Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang sosial,
pendidikan, kesehatan dan juga keagamaan didirikan di kota ….
9. Penerimaan Islam secara resmi dilakukan oleh Raja Gowa dan tallo yang pertama, yaitu ….
10.Sebelum agama Islam masuk masyarakat Indonesia sudah menyakini kepercayaan animisme
dan dinamisme, tetapi karena agama Islam lebih … sehingga mudah diterima oleh masyarakat
Indonesia

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!


1. Agama Islam masuk ke Indonesia di bawa oleh para pedagang. Di manakah pusatnya Islam?
2. Peran serta para wali songo dalam menyebarkan Islam di Jawa, sebutkan ke sembila wali
tersebut
3. Pada mulanya kerajaan Mataran menjadi satu, tetapi untuk mempermudah dalam menyusun
kekuatan melawan penjajah maka di bagi menjadi dua. Sebutkan 2 kerajaan itu!
4. Jelaskan peranan Umat Islam dalam merebut kkemerdekaan dari bangsa penjjajahan
5. Islam berkembang sangat pesat di Indonesia, namun ada kebiasaan yang sering tidak sesuai
dengan syariat Islam. Coba kalian sebutkan kebiasaan di lingkungan sekitarmu yang
bertentangan dengan Islam!

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 59


1. Bagaimana perkembangan Islam di Sulawesi?
2. Mengapa agama Islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia?
3. Sebutkan peranan-peranan kelembagaan Islam dalam pembangunan
4. Kesultanan Pajang merupakan pelanjut Kerajaan Demak, sebutkan sultan yang memimpin
kerajaan pajang!
5. Peranan kelembagaan pendidikana Islam dalam masa pembangunan sangat dibutuhkan, jelaskan
mengapa demikian…

1. Buatlah peta Perkembangan Islam di Indonesia, beserta penjelasannya !


Jawab : ...........................................................................................................................................
2. Carilah peninggalan-peninggalan Islam di Indonesia
Jawab : ...........................................................................................................................................
3. Jelaskan peran kaum muslimin dalam masa perang kemerdekaan
Jawab : ...........................................................................................................................................
4. Jelaskan peran kaum muslimin dalam era pembangunan
Jawab : ...........................................................................................................................................
5. Peran pendidikan Islam dalam memajukan Islam di tanah air !
Jawab : ...........................................................................................................................................

NILAI PARAF

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


60
b. mad ‘iwad e. mad layyin
c. mad wajib muttasil
ËƊ
2. Arti kata Isi ơȂĄ
ǔ Ǩąǻȏ
a. Berlemah lembutlah d. Menyukai
b. Bertawakallah e. Sekelilingmu
c. Tentu mereka menjauhkan diri

3. Perhatikan potongan ayat berikut Ǝ


ƤǴƒƒ
Ǭdz
ƊơƊ
ǚ ȈĉǴ
ǣ
ƊƢËƊ
ǜ
Ɔǧă
ƪąǼ
ǯą
ƌ dz
ȂƊȁ
ă
Arti potongan ayat di atas adalah ….
a. dan berlemah lembutlah terhadap sesama mereka
b. dan janganlah berlaku kasar terhadap sesama mereka
c. dan janganlah berhati keras terhadap sesama mereka
d. dan maafkanlah mereka atas segala kesalahannya
e. dan bermusyawarahlah di antara mereka dalam urusan itu
4. Maksud dari kata Ëdz
ĉǾƊ
Ǵ ăǟ ƒDz
ơȄƊ
Ǵ ËƊ
ǯăȂăƬƊ
ǧ
a. perintah beribadah d. perintah berserah diri kepada Allah
b. perintah berakhlak mulia e. perintah tunduk dan patuh kepada Allah.
c. perintah bermusyawarah.
5. Berdasarkan QS Al Ilmran ayat 159 bahwa persoalan yang dihadapi oleh umat manusia harus
diselesaikan ….
a. secara damai
b. melalui musyawarah
c. melibatkan pejabat dan tokoh setempat
d. melalui jalur hukum
e. dengan memberi kesempatan pihak lain untuk memiliki kesadaran
6. Agar musyawarah dapat berjalan lancar maka surat Ali Imran ayat 190-191 menekankan kepada
peserta musyawarah agar memberisihkan jiwanya dengan ….
a. saling memaafkan dan memohonkan ampunan kepada Allah Swt
b. saling menahan diri dan menjaga emosinya
c. saling menerima kritik, saran, dan protes sekalipun
d. saling membangun komunikasi yang harmonis dalam suasana yang kondusif
e. saling menyelamatkan diri masing-masing agar tidak termakan issu dan terpancing emosinya
7. Perhatikan ayat berikut :
ĄąǟƢ
Ǧ ǧăǮ ĉą
Ɗ dzȂăƷąǺĉǷơȂĄËǨ
ǔ ƊąǻȏƎ
ƤǴ ƒƒǬdz
Ɗ ơƊ
ǚ ȈĉǴǣƢ
Ɗ ËƊ
ǜ
Ɔǧăƪ ąǼ dz
ǯ ąȂƊ
ƌ ăȁąǶȀƊ
Ą dzăƪ ąǼ
ĉĉdzǾƊ
ǴËdz
ơăǺĉǷĊ ƨăǸąƷăǁ Ƣ
ăǸƎƦƊ
ǧ
ËĄ
ƤĉƸĄ ȇăǾǴËdz
Ɗ ËǹƎ
ơƊ Ëdz
ƛĉǾƊ
ǴơȄƊ
Ǵăǟ ƒDzËƊ
ǯăȂăƬƊ
ǧăƪ ąǷăDŽ
ăǟ ơƊ
ƿƎ
Ɯ
ǧƎ
Ɗ ǂ ąǷȋ ơȆĉǧąǶ ǿąǁƎ
Ą ȁƢăNj ăȁąǶȀƊ
Ą dz ąǂĉǨąǤăƬąLJơăȁąǶȀ
ĄǼąăǟ
Î ÒÖ(ăś ĉǴĉǯËăȂăƬĄ
Ǹƒdz
ơ)

Ayat di atas memberikan gambaran bahwa adanya berbagai konflik antara agama, golongan,
dan paham dalam suatu agama banyak disebabkan oleh cara menyelesaikan perbedaan di
antara mereka yang kurang tepat dan bijaksana. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk
kandungan ayat tersebut adalah ….
a. lemah lembut dalam mengajak umat manusia kepada Islam
b. pemaaf, guna mencari solusi dalam menyelesaikan masalah
c. dermawan, karena Allah Swt. mencintai orang yang dermawan
d. suka bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai masalah
e. menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam berbangsa dan bernegara

8. Arti ulil albab ialah ….


a. umat Islam d. generasi muda Islam
b. orang dewasa e. orang yang berakal sehat
c. umat-umat terdahulu
9. Berdasarkan QS Al Imran ayat 191 sikap seorang ulil albab adalah ....
a. Membaca ayat-ayat Alqur’an d.Mengingat Allah dalam segala situasi dan kondisi

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 61


b. Menghafal ayat-ayat Al qur’an e.Menyayangi semua makhluk Allah
c. Beramal sholih
10. Orang yang cerdas menurut hadits adalah ….
a. orang yang berfikir tentang dunia
b. orang yang prestasinya bagus
c. orang yang mampu berfikir tentang akhirat
d. orang yang mempunyai banyak harta
e. orang yang dapat menguasai ilmu
11. Berdasarkan QS Al Imran ayat 191 sikap seorang ulil albab adalah ....
a. Membaca ayat-ayat Alqur’an
b. Menghafal ayat-ayat Al qur’an
c. Beramal sholih
d. Mengingat Allah dalam segala situasi dan kondisi
e. Menyayangi semua makhluk Allah
12. Peristiwa kiamat ditandai dengan kegoncangan bumi dengan dasyat. Hal ini dijelaskan Allah
dalam surat ….
a. Al Baqarah 1 – 4 d. Al Qiyamah 3 -5
b. Al Baqarah 32 e. Al Zalzalah : 1 – 5
c. Al Qiyamah : 20
13. Urutan peristiwa setelah kiamat adalah ….
a. Ba’ats, mahsyar, hisab, mizan, jaza’, d. Ba’ats, jaza’, mahsyar, mizan, hisab
b. Mahsyar, ba’ats, hisab, mizan, jaza’, e. Ba’ats, hisab, mahsyar, mizan, jaza’
c. Ba’ats, hisab, mahsyar, mizan, jaza’,
14. Hari kiamat pasti datang dan tidak ada keraguan di dalamnya. Hal ini disebutkan dalam Q.S ….
a. al-Zalazlah: 1 d. al-Qari’ah: 2
b. al-Hajj: 7 e. Thaha: 15
c. al-Mudatsir: 7
15. Terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut hari kiamat salah satunya yaitu Al-
Ghasyiyah yang berarti ....
a. hari kiamat d. hari pembalasan
b. kegoncangan e. hari akhir
c. terbelah
16. Sebelum kiamat datang, Allah akan menunjukkan tanda-tandanya, diantaranya yaitu ….
a. matahari terbit dari selatan d. matahari terbit dari timur
b. matahari terbit dari barat e. matahari terbit dari pagi hari
c. matahari terbit dari utara
17. Berikut ini yang bukan nama surga untuk orang beriman pada Allah ialah ....
a. surga firdaus d. surga darussalam
b. surga na’im e. surga hawiyah
c. surga ma’wa
18. Pernyataan penerimaan oleh mempelai laki – laki atas penyerahan wali pihak perempuan
disebut ….
a. Qabul d. mahar
b. akad e. nikah
c. Ijab
19. Hukum menikah bagi orang yang mempunyai kemampuan menikah dan dia takut akan
terjerumus kedalam perbuatan dosa dan perzinaan bila tidak segera menikah adalah ….
a. haram c. wajib d. makruh
b. sunnah e. mubah
20. Hukum menikah bagi orang yang sudah mempunyai kemampuan dan sudah berkeinginan untuk
manikah, tetapi dalam dirinya mampu mengendalikan syahwatnya sehingga tidak khawatir akan
terjerumus kedalam perbuatan dosa dan perzinaan bila tidak segera menikah adalah ….
a. haram c. wajib d. makruh
b. sunnah e. mubah
21. Hukum menikah bagi orang yang mempunyai niat menikah yang jelek adalah ….
a. haram c. wajin d. makruh
b. sunnah e. mubah
22. Seorang muhrim haram dinikahi karena hubungan ....
a. keluarga d. darah
b. teman e. wilayah sahabat
c. sahabat
23. Adanya dua orang saksi merupakan salah satu ... nikah.
a. rukun d. hikmah

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


62
b. sunah e. syarat
c. wajib
24. Mengikuti sunah rasul termasuk salah satu ... nikah.
a. rukun d. hikmah
b. sunah e. syarat
c. wajib
25. Islam masuk ke Indonesia pertama kali dengan jalan damai pada abad ….
a. 7 d. 8
b. 10 e. 6
c. 9
26. Wilayah Islam berkembang pesat pada masa ....
a. bani abasiyah d. bani ali
b. bani umayah . e. Bani salamah
c. bani hasyim
27. Allah memerintahkan manusia berdakwah, hal ini tercantum dalam al-qur ’an surah ....
a. an-nahl: 125 . d. an-nahl: 25
b. an-nahl: 152 e. an-nahl: 12
c. an-nahl: 52
28. Islam masuk ke Indonesia pertama kali dengan jalan damai pada abad ….
a. 7 d. 8
b. 10 e. 6
c. 9
29. Berikut yang bukan merupakan faktor penyebab Islam mudah berkembang di Indonesia
adalah ....
a. islam disebarkan secara damai d. islam mudah dimengerti dan diamalkan
b. Islam agama yang mudah e. ajaran islam memihak para penguasa
c. Islam tidak mengenal kasta
30. Sunan yang mencipta lagu permainan anak-anak seperti jelungan, cublak-cublak suweng dan
beberapa gending seperti asmaradana dan pucung adalah ….
a. sunan bonang d. sunan kudus
b. sunan giri e. sunan muria
c. sunan kalijaga
31. Sultan Hasanudin adalah raja islam yang terkenal di ….
a. Samudra Pasai d. Ternate
b. Banten e. Aceh Darussalam
c. Tidore
32. Pendiri organisasi Islam NU adalah ....
a. Moh. Nasir d. KH. Ahmad As’rori
b. KH. Ahmad Dahlan e. KH. Hasim Asy’ari
c. KH. Ahmad Sya’iri
33. Muktamar Muhamadiyah yang pertama kali dilaksanakan di ....
a. Yogyakarta d. Semarang
b. Makasar e. Bandung
c. Surabaya

B. Kerjakan pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan singkat!

1. Sebutkan 3 sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang melakukan musyawarah!
2. Di manakah titik temu antara konsep musyawarah dan demokrasi?
3. Sebutkan tahapan peristiwa hari akhir !
4. Sebutkan tanda – tanda datangnya hari kiamat !

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 63


5. Mengapa kita harus bekerja keras dan bertanggung jawab?
6. Deskripsikan contoh bawah Rasul Saw adalah pribadi yang suka bekerja keras!
7. Sebutkan rukun nikah !
8. Kapankah seseorang itu wajib menikah ?
9. Mengapa agama Islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia !
10 Sebutkan peranan-peranan kelembagaan Islam dalam pembangunan !

DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy Salim dan Said Bahreisy. 1999. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir (Jilid1). Surabaya: PT
Bina Ilmu.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal


64
Departemen Agama RI. 2011. Al-Qur’an dan Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka Al-Hidayah . Banten:
Penerbit Kalim.
H.M. Nasikin, 2015. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas XII, Jakarta:
Erlangga.
Muhammad Hasan Al-Buny, 2012. Sejarah Islam, Yogyakarta: Bina Ilmu.
Rasyid Sulaiman. 1983. Fiqih Islam. Jakarta: Ath Thahiriyah.
Sayid Sabiq, 1989, Aqidah Islam (Ilmu Tauhid), Bandung: CV Diponegoro.

PAI dan Budi Pekerti Kelas XII SMK/SMA/MA Semester Gasal | 65

Anda mungkin juga menyukai