Bahan Ajar Pai Dan BP Kelas Xii Semester 1
Bahan Ajar Pai Dan BP Kelas Xii Semester 1
puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyusun buku bahan ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK
Semester 1 dan 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019.
Buku ini disusun sesuai dengan Kurikulum 2013. Buku Lembar Kerja Siswa ini disesuaikan dengan RPP yang
telah disusun MGMP PAI SMK dan menekankan pada proses peningkatan mutu pendidikan dalam aspek
pembelajaran.
Buku Lembar Kerja Siswa ini memuat pilihan materi pokok tugas-tugas siswa dan uji kompetensi. Soal-soal
latihan disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar serta tuntutan indikator yang hendak dicapai. Pendalaman
dan perluasan materi setiap bagian dapat dilakukan oleh guru dengan tetap mengacu Kurikulum 2013.
Akhirnya kepada Allah jualah kami berharap, semoga Allah SWT. Senantiasa meridhoi seluruh amal usaha
kita semua. Amin Ya Robbal 'alamin.
PUSTAKA RAYA
Perum Rinenggo Asri Blok B2 No.13 Gumilir, Cilacap Telp. (0282) 548179 / 081542926219 / 081327756419
Daftar Isi
Semester 1
Bab 1 Berpikir Kritis dan Demokratis__________________________________________________3
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________16
Bab 2 Iman kepada Hari Akhir_______________________________________________________20
Penilaian Kompetensi _____________________________________________________________28
Bab 3 Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab__________________________________________31
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________36
Bab 4 Hukum Munakahat__________________________________________________________39
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________46
Bab 5 Bersikap Moderat dan Santun _________________________________________________47
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________66
Penilaian Akhir Semester Gasal_____________________________________________________70
Daftar Pustaka___________________________________________________________________73
Semester 2
Bab 1 Kewajiban Beribadah dan Berperilaku Ihsan_______________________________________74
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________88
Bab 2 Iman kepada Qadha dan Qadar________________________________________________91
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________96
Bab 3 Mawaris___________________________________________________________________99
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________108
Bab 4 Perkembangan Islan di Nusantara______________________________________________111
Penilaian Kompetensi_____________________________________________________________121
Penilaian Akhir Semester Gasal_____________________________________________________124
b. Idghom bighunnah a b c d
Mad Thobi’i
c. Mad Thobi’i
d. Idghom bighunnah
a. Mad Thobi’I
ُجُن ْوبِ ِهمْ و ََﻳَﺘ َﻔ ﱠﻜ ُﺮ ْو َن ِ اﻟ ﱠﺳﻣﺎوا
ت
b. Izhar Syafawi a b c
a. Idghom
Syamsiyyah
ََ a b
c. Mad Thobi’i b. Mad Thobi’i
a. Idghom
َﻫ َﺬا Syamsiyyah اﻟﻠ ْﱠﻴ ِﻞ
Mad Thobi’i ab
b. Mad layyin
c. Tarqiq
لَ ُه ْم c. tafhim
a. Izhar syafawi
b. Mad thobi’i
c. Tarqiq
b. Izhar
ت
َ فَِإذَا َع َز ْم
a. Mad Thobi’I
b. Izhar Syafawi
ت a.Izhar syafawi لَ ُه ْم َولَ ْو
b. Mad layyin
اللَّ ِه
a. Tafhim
تَ ُك ْن
a. Ikhfa
b. Mad Thobi’i
ْب
c. Izhar qomariyah
a. Izhar
ِ
qomariyah
َ ال ُْمَت َو ِّكل
ين a. Ikhfa اَل ْن َفضُّوا
b. Mad ‘arid b. Mad thobi’i
lissukun
َ ِِم ْن َح ْول
a. Izhar
b. Mad layyin
ك
d. Asbabun Nuzul
Sebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali ‘Imran ini kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abas r.a.Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasannya
setelah terjadi perang Badar Rasululllah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a.
dan Umar bin Khatab r.a. untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang
Badar, Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dibunuh dan yang diperintah
membunuh adalah mereka. Rasulullah Saw. Kesulitan dalam memutuskan , kemudian
turun ayat 159 surat Ali Imran ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a. ( HR.
Kalabi)
f. Hadits-hadits Terkait
Sikap Kritis
Dalam Islam, masa depan yang dimaksud bukan sekedar masa depan di dunia, tetapi
lebih jauh dari itu, yaitu di akhirat. Orang yang dipandang cerdas oleh Nabi adalah orang
yang pikirannya jauh ke masa depan di akhirat. Maksudnya, jika kita sudah tahu bahwa
kebaikan dan keburukan akan menentukan nasib kita di akhirat, maka dalam setiap
perbuatan kita, harus ada pertimbangan akal sehat. Jangan dilakukan perbuatan yang
akan menempatkan kita di posisi yang rendah di akhirat. Berpikir sebelum bertindak ,
itulah motto yang harus menjadi acuan orang cerdas. Pelajari baik-baik sabda Rasulullah
saw. berikut:
Artinya:
Dari Abu Yala yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: Orang yang
cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk
kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu
mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong . (HR. At-
Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan).
Dalam hadis ini Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas
adalah orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu
hingga kehidupan abadi yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu saja, hal itu
sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang kepada adanya kehidupan kedua, yaitu
akhirat. Orang yang tidak meyakini adanya hari pembalasan, tentu tidak akan pernah
berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apa pun. Jika indikasi cerdas dalam
pandangan Rasulullah adalah jauhnya orientasi dan visi ke depan (akhirat), maka
pandangan-pandangan yang hanya terbatas pada dunia, menjadi pertanda tindakan
bodoh atau jahil (Arab, kebodohan=jahiliyah). Bangsa Arab pra Islam dikatakan
jahiliyah bukan karena tidak bisa baca tulis, tetapi karena kelakuannya menyiratkan
kebodohan, yaitu menyembah berhala dan melakukan kejahatan-kejahatan. Orang
bodoh tidak pernah takut melakukan korupsi, menipu, dan kezaliman lainnya, asalkan
dapat selamat dari jerat hukum di pengadilan dunia. Jadi, kemaksiatan adalah tindakan
bodoh karena hanya memperhitungkan pengadilan dunia yang mudah direkayasa,
sedangkan pengadilan Allah di akhirat yang tidak ada tawar-menawar malah diabaikan .
Orang-orang tersebut dalam hadis di atas dikatakan sebagai orang lemah , karena tidak
mampu melawan nafsunya sendiri. Dengan demikian, orang-orang yang suka bertindak
bodoh adalah orang-orang lemah.Orang yang cerdas juga tahu bahwa kematian bisa
datang kapan saja tanpa diduga. Oleh karena itu, ia akan selalu bersegera melakukan
kebaikan (amal saleh) tanpa menunda.Rasulullah saw. bersabda:
ال َس ْب ًعا َه ْل ِ ادروا بِاألَ ْعم ِ َ َول اللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم ق َّ َع ْن أَبِى ُه َر ْي َر َة أ
َ ُ َ ب: ال َ َن َر ُس
ضا ُم ْف ِس ًدا أ َْو َه َر ًما ُم َفنِّ ًدا أ َْو َم ْوتًا ُم ْج ِه ًزاً َت ْنظُُرو َن إِالَّ َف ْق ًرا ُم ْن ِسيًا أ َْو ِغنًى ُمط ِْغيًا أ َْو َم َر
اعةُ أَ ْد َهى َوأ ََم ُّر
َ الس
َّ َاعةَ ف َّ ب ُي ْنتَظَُر أَ ِو
َ الس ٍ ِش ُّر غَائ َ َال ف َّ أَ ِو
َ الد َّج
Artinya:
Dan dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:“Bersegeralah
kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu: Apa yang kalian tunggu selain
kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang
merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka
ia adalah seburuk buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat
itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit dideritanya? (HR. at-
Tirmidzi dan beliau berkata: Hadis hasan)
Dalam hadis di atas Rasulullah saw. mengingatkan kita supaya bersegera dan tidak
menunda-nunda untuk beramal salih. Rasulullah menyebut tujuh macam peristiwa yang
buruk untuk menyadarkan kita semua, pertama, kemiskinan yang membuat kita menjadi
lalai kepada Allah karena sibuk mencari penghidupan (harta). Kedua, kekayaan yang
membuat kita menjadi sombong karena menganggap semua kekayaan itu karena
kehebatan kita. Ketiga, sakit yang dapat membuat ketampanan dan kecantikan kita pudar,
atau bahkan cacat. Keempat, masa tua yang membuat kita menjadi lemah atau tak
berdaya. Kelima, kematian yang cepat karena usia/umur yang dimilikinya tidak memberi
manfaat. Keenam, datangnya dajjal yang dikatakan sebagai makhluk terburuk karena
menjadi fitnah bagi manusia. Ketujuh, hari kiamat, bencana terdahsyat bagi orang yang
mengalaminya.
B. Sikap Kritis dan Demokratis Sebagai Implementasi dari Pemahaman QS Ali Imron 190-191
dan 159 Serta Hadis Terkait
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran: 159)
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik,
ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
Islam telah menuntunkan umatnya untuk bermusyawarah sebagai perwujudan sikap kritis
dan demokratis baik itu di dalam kehidupan individu, keluarga, bermasyarakat, dan bernegara.
Dalam kehidupan individu, para sahabat sering meminta pendapat rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam dalam masalah-masalah yang bersifat personal. Sebagai contoh adalah tindakan
Fathimah yang meminta pendapat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Mu’awiyah
dan Abu Jahm berkeinginan untuk melamarnya [HR. Muslim : 1480].
Dalam kehidupan berkeluarga, hal ini diterangkan dalam surat al-Baqarah ayat 233, dimana
Allah berfirman,
ض عُوا ِ ش او ٍر فَاَل جنَ اح َعلَْي ِهم ا وإِ ْن أَر ْدتُم أَ ْن تَسَتر ِ ٍ فَ ِإ ْن أَرادا فِص ااًل عن َت ر
ْ ْ ْ َ َ َ َ ُ ُ َ َاض م ْن ُه َم ا َوت َ َْ َ َ َ
ِ َّ َّ َّ ِ ِ َّ ِ
اح َعلَْي ُك ْم إذَا َس ل ْمتُ ْم َم ا آَت ْيتُ ْم ب ال َْم ْع ُروف َو َّات ُق وا اللهَ َوا ْعلَ ُم وا أَن اللهَ ب َم ا
َ َأ َْواَل َد ُك ْم فَاَل ُجن
)233( ص ٌيرِ َت ْعملُو َن ب
َ َ
Artinya : Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberiikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan . [Al Baqarah : 233].
Imam Ibnu Katsir mengatakan, Maksud dari firman Allah (yang artinya), Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak
ada dosa atas keduanya adalah apabila kedua orangtua sepakat untuk menyapih sebelum bayi
berumur dua tahun, dan keduanya berpendapat hal itu mengandung kemaslahatan bagi bayi,
serta keduanya telah bermusyawarah dan sepakat melakukannya, maka tidak ada dosa bagi
keduanya. Dengan demikian, faidah yang terpetik dari hal ini adalah tidaklah cukup apabila hal ini
hanya didukung oleh salah satu orang tua tanpa persetujuan yang lain. Dan tidak boleh salah
satu dari kedua orang tua memilih untuk melakukannya tanpa bermusyawarah dengan yang lain
[Tafsir al-Quran al-Azhim 1/635].
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Al Quran telah menceritakan bahwa syura
telah dilakukan oleh kaum terdahulu seperti kaum Sabaiyah yang dipimpin oleh ratunya, yaitu
Balqis. Pada surat an-Naml ayat 29-34 menggambarkan musyawarah yang dilakukan oleh Balqis
dan para pembesar dari kaumnya guna mencari solusi menghadapi nabi Sulaiman alahissalam.
Demikian pula Allah telah memerintahkan rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk
bermusyawarah dengan para sahabatnya dalam setiap urusan. Allah Ta ala berfirman,
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu, Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
Di dalam ayat yang lain, di surat Asy Syura ayat 38, Allah Ta’ala berfirman,
Beberapa ciri orang yang memiliki perilaku suka berpikir kritis, antara lain :
a. Menanggapi atau memberiikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh pertimbangan;
Firman Allah swt.:
صبِ ُحوا َعلَى َم ا ٍ ِ َيا أ َُّيها الَّ ِذين آمنُوا إِ ْن جاء ُكم ف
ِ ُاس ٌق بِنَبٍإ َفتَبَّينُوا أَ ْن ت
ْ ُصيبُوا َق ْو ًما بِ َج َهالَة َفت َ َ ْ ََ َ َ َ َ
)6( ين ِ ِ
َ َف َعلْتُ ْم نَادم
Artinya : ”Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberii tanda silang (x)
pada huruf a, b, c, d atau e !
1. Ulil albab merupakan gelar yang diberikan Allah SWT kepada manusia dalam QS Ali Imron
159. Arti yang mendekati untuk istilah tersebut adalah
.
a. Orang dewasa
b. Umat terdahulu
c. Para tokoh agama
d. Generasi muda Islam
e. Orang yang berakal murni
a. Rajin beribadah
b. Rajin beramal sholeh
c. Rajin melakukan penelitian
d. Membaca Al-quran tiap malam sehabis sholat
e. Bersemangat mengkaji Al-quran
8. Bahasa Al-qurna memiliki banyak istilah yang maknanya bias berbeda, sesuai dengan
konteks kalimat dan hubungan ayat. Kata ayat yang disebut dalam QS Ali Imron/3:190,
maksudnya adalah
.
a. Ayat Al-quran yang terkait alam semesta
b. Ayat Al-quran yang memerintahkan untuk senantiasa berdzikir
c. Tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang tersebar di alam raya
d. Tanda-tanda kebesaran Allah yang terdapat dalam Al-qu an
e. Tanda-tanda kebesaran Allah dalam keindahan Bahasa Al-quran
9. Perhatikan pernyataan berikut!
ف
ُ ك فَ ا ْع َ ِض وا ِم ْن َح ْول ُّ ْب اَل ْن َف َ ت فَظًّا غَلِي
ِ ظ الْ َقل َ ت لَ ُه ْم َولَ ْو ُك ْن َ فَبِ َم ا َر ْح َم ٍة ِم َن اللَّ ِه لِْن
ُّ ت َفَت َو َّك ْل َعلَى اللَّ ِه إِ َّن اللَّهَ يُ ِح
ب َ اس َتغْ ِف ْر لَ ُه ْم َو َش ا ِو ْر ُه ْم فِي اأْل َْم ِر فَ ِإذَا َع َز ْم
ْ َع ْن ُه ْم َو
ِ
)159( ين َ ال ُْمَت َو ِّكل
Ayat di atas memberiikan gambaran bahwa adanya berbagai konflik antara agama, golongan,
dan paham dalam suatu agama banyak disebabkan oleh cara menyelesaikan perbedaan di
antara mereka yang kurang tepat dan bijaksana. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk
kandungan ayat tersebut adalah
.
a. lemah lembut dalam mengajak umat manusia kepada Islam
b. pemaaf, guna mencari solusi dalam menyelesaikan masalah
c. dermawan, karena Allah Swt. mencintai orang yang dermawan
d. suka bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai masalah
e. menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam berbangsa dan bernegara
12. Agar musyawarah dapat berjalan dengan lancar, maka surat Q.S. ali 'Imran/3:159
menekankan kepada peserta musyawarah agar membersihkan jiwanya dengan ....
a. saling memaafkan dan memohonkan ampunan kepada Allah Swt.
b. saling menahan diri dan menjaga emosinya
c. saling menerima kritik, saran dan protes sekalipun.
d. saling membangun komunikasi yang harmonis dalam suasana yang kondusif
e. saling menyelamatkan diri masing-masing agar tidak termakan issu dan terpancing
emosinya.
B. Essay
1. Jelaskan hukum bacaan pada kata-kata yang bergaris bawah pada ayat dibawah ini beserta
alasan masing-masing!
ِ َات أِل ُولِي اأْل َلْب
اب ٍ َّها ِر آَل ي ِ ِ ِ ات واأْل َر
َ َ ض َوا ْختاَل ف اللَّْي ِل َوالن
ِ إِ َّن فِي َخلْقِ الس
ْ َ َّم َاو
َ
2. Sebutkan karakteristik ulil albab yang terdapat dalam QS Ali Imron/191!
3. Jelaskan pengertian musyawarah menurut bahasa dan istilah!
4. Ceritakan dengan singkat manfaat dari musyawarh!
5. Jelaskan prinsip-prinsip dari musyawarah!
NILAI PARAF
Sebagai umat Islam kita harus yakin dan percaya bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan
kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT.
Kehancuran alam semesta itulah yang disebut dengan hari kiamat (hari akhir) yang
didalamnya terdapat peristiwa yang maha dasyat yang digambarkan Allah dalam berbagai ayat al
Qur'an :
ِ ) وأَ ْخرج1( ض ِزل َْزالَ َها ِ َإِذَا ُزلْ ِزل
سا ُن َما لَ َهاَ ْال اإْلِ نَ َ) َوق2( ض أَْث َقالَ َها ُ ت اأْل َْر ََ َ ُ ت اأْل َْر
ٍ ُ ) َي ْو َمئِ ٍذ تُ َحد3(
َّاس
ُ ص ُد ُر الن ْ َ) َي ْو َمئِذ ي5( ك أ َْو َحى لَ َها َ ََّن َربَّ ) بِأ4( ِّث أَ ْخبَ َار َها
َ ) َو َم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق7( ُال َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا َي َره
ال َ ) فَ َم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق6( أَ ْشتَاتًا لُِي َر ْوا أَ ْع َمالَ ُه ْم
)8( ُذَ َّر ٍة َش ًّرا َي َره
Artinya : Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat) (1). dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya(2). dan manusia bertanya:
"Mengapa bumi (jadi begini)?"(3). pada hari itu bumi menceritakan beritanya (4). karena
sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya (5).
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka (6). Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya(7).
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya pula.(8) {Qs Az Zalzalah : 1 – 8 }
Dalam surat An Nisa' ayat 136 Allah menyatakan bahwa orang yang tidak mau beriman
kepada hari akhir berarti dia telah berada dalam kesesatan yang jauh :
ِ
)136( ضاَل اًل بَ ِعي ًدا َ َو َم ْن يَ ْك ُف ْر بِاللَّ ِه َو َماَل ئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َوالَْي ْوم اآْل ِخ ِر َف َق ْد
َ ض َّل
Artinya : Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.{ Qs
An Nisa : 136}.
Kejadian hari kiamat merupakan suatu kepastian yang secara logika pun tidak dapat di
ragukan kebenarannnya. Kejadian hari akhir bukanlah merupakan suatu yang mustahil. Karena
akal sehat tidak akan menolak sesuatu kecuali apabila sesuatu tersebut didahului oleh suatu yang
bersifat mustahil, seperti bertemunya antara dua kutub utara dan selatan. Hari akhir yang
didalamnya terdapat hari kebangkitan dan pembalasan bukan suatu yang mustahil karena
didahului adanya kehidupan. Allah adalah Maha Kuasa untuk membinasakan alam semesta,
karena membinasakan adalah lebih mudah dari menciptakan. Allah Maha Kuasa untuk
menciptakan kehidupan di akhirat karena Allah juga telah dengan mudah menciptakan kehidupan
di dunia.
Proses kebangkitan manusia ini bukanlah suatu hal yang sukar bagi Allah. Manusia
dibangkitkan dalam keadaan yang beraneka macam, sesuai dengan mala yang telah
diperbuatnya didunia. Allah berfirman :
َّ ين إِلَى
)85( الر ْح َم ِن َوفْ ًدا ِ
َ ش ُر ال ُْمتَّق
Artinya : (Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan
ُ َي ْو َم نَ ْح
Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat. (Qs Maryam : 85)
)106( ين َش ُقوا فَِفي النَّا ِر لَ ُه ْم فِ َيها َزفِ ٌير َو َش ِهي ٌق ِ َّ
َ فَأ ََّما الذ
Artinya : Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya
mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih).{Qs Hud : 106}
اد يُ ِسيغُهُ َويَأْتِ ِيه ٍ ِمن ورائِِه جهنَّم ويس َقى ِمن م ٍاء ص ِد
ُ ) َيتَ َج َّرعُهُ َواَل يَ َك16( يد َ َ ْ ْ َُ ُ ََ ََ ْ
)17( ظ ِ
ٌ اب غَلي ِ ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ ُ الْمو
ٌ ت م ْن ُك ِّل َم َكان َو َما ُه َو ب َميِّت َوم ْن َو َرائه َع َذ َْ
Artinya : Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah (16).
diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah
ِِ ِ ِ ِ وقُ ِل ال
َ اء َفلْيَ ْك ُف ْر إِنَّا أَ ْعتَ ْدنَا للظَّالم
ين نَ ًارا َ ْح ُّق م ْن َربِّ ُك ْم فَ َم ْن َش
َ اء َفل ُْي ْؤم ْن َو َم ْن َش َ َ
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
س َ ط به ْم ُس َراد ُق َها َوإ ْن يَ ْستَغيثُوا ُيغَاثُوا ب َماء َكال ُْم ْه ِل يَ ْشوي ال ُْو ُج
َ وه ب ْئ َ َحاَأ
)29( ت ُم ْرَت َف ًقا ْ اء
َ اب َو َس َّ
ُ الش َر
Artinya : Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka
akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan
muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.{ Qs Al
Kahfi : 29 }
D. Menunjukkan Sikap Mawas Diri dan Taat Beribadah Sebagai Cerminan dari Kesadaran
Beriman kepada Hari Akhir
Keimanan kepada hari akhir akan dapar mendorong seseorang untuk mempunyai sikap
terpuji dalam kehidupannya sehari hari, antara lain :
1. Selalu taat dan beribadah kepada Allah SWT.
2. Berani dalam kebenaran dan rela berkurban.
3. Hidupnya akan selalu tenang dnn tentram.
4. Memperbanyak amal shaleh.
5. Selalu bertidak dan berbuat sesuai kebenaran.
6. Bertindak dengan penuh perhitungan.
Sesungguhnya percaya kepada Allah, hari akhir, pahala serta siksaan akan memberii arah
yang nyata terhadap perilaku manusia untuk berbuat kebaikan. Tidak ada undang-undang ciptaan
manusia yang mapu menjadikan perilaku manusia tetap tegak dan lurus seperti beriman kepada
hari akhir. Oleh karena itu, dalam masalah ini akan ada perbedaan perilaku antara orang yang
ingkar terhadap Allah dan hari akhir dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.
Orang yang beriman mengetahui dunia adalah tempat simpanan sementara, sedang amal sholeh
adalah bekal untuk amal akherat.
Maka bagi orang yang percaya hari pembalasan dia akan berbuat dengan melihat kepada
timbangan langit, bukan timbangan bumi. Dan dia akan melihat hisab akherat, bukan hisab dunia.
Adapun bagi orang yang tak beriman kepada Allah dan hari akhir, hisab dan balasan, maka ia
mencoba menjalani rutinitas kehidupan dunia ini dengan mengejar kesenangan yang disertai
kerakusan, mengumpulkan harta benda dengan berbagai cara tak peduli halal dan haramnya.
Karena itu dia akan dihisab dan akan celaka karena dia tidak menghiraukan hari pembalasan.
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling
benar !
1. Suatu masa dimana bumi ini akan diguncangkan, matahari terbit dari barat, alam semesta
mengalami kehancuran, semua makhluk binasa hanya Allah Swt. yang masih ada karena Dia
Maha Hidup. Pintu tobat sudah tertutup dan berakhirlah seluruh kehidupan ... Dari narasi
tesebut menceritakan tentang kejadian ....
a. Hari akhir/ hari kiamat
b. Banyak terjadi gempa dimana-mana
c. Hari dimana semua manusia akan mati
d. Hari ditutupnya pintu tobat bagi orang yang berdosa
e. Suatu hari akan terjadi matahari akan terbit dari barat
2. Dunia ini tidak abadi, dunia ini kan hancur, semua akan binasa... hanya Allah yang tetap ada
karena Dia Maha Baqa / Kekal... sifat mustahil yang dimilik Allah Swt. yang berkaitan dengan
narasi di atas adalah ....
a. Allah Swt. mustahil bersifat Adam
b. Allah Swt. mustahil bersifat Fana
c. Allah Swt. mustahil bersifat Wujud
d. Allah Swt. mustahil bersifat Wahdaniyah
e. Allah Swt. mustahil bersifat Mukholafatul Lil Hawadits
3. Semua yang dibumi ini akan binasa, Dan tetap wajah Tuhan-Mu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan... ini adalah terjemah dari Al Quran surat ....
a. QS. Al Hajj ayat 7
b. QS. An-Nisa ayat 136
c. QS. Ab-basa ayat 33-37
d. QS. Al-Qariah ayat 1-5
e. QS. Ar-Rahman ayat 26-27
10.Tentukan terjemahan dari kalimat berikut dengan benar .... َ َو َم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق
ُال َذ َّر ٍة َش ًّرا َي َره
a. Setiap yg bernyawa pasti mati
b. Yang bekerja pasti sukses
c. Yang malas akan sengsara
d. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan
e. Amal yang jelek walaupun sekecil bijj dzarrahpun akan ada balasannya
11.Allah Swt. akan memberikan balasan pada setiap amal yang manusia perbuat, amal yang baik
mendpatkan surga dan amal buruk mendapatkan neraka. Dan para penghuni surga akan
kekal di dalamnya. Firman Allah Swt. yang terkandung pada kalimat yang bergaris bawah
terdapat dalam Al Quran sebagai berikut ....
a. QS. Al Kahfi ayat : 31
b. QS. Al Araf ayat : 89
c. QS. Al Baqarah ayat : 25
d. Qs. Al Baqarah ayat : 82
e. QS. As Shaffat ayat 40 50
12.Allah Swt. juga menyediakan balasan bagi orang yang tidak beriman atau kafir. Balasan bagi
mereka adalah neraka dan mereka yang akan kekal di dalamnya. Hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt. dalam Al Quran surat ....
a. QS. Al Kahfi ayat : 31
b. QS. Al Araf ayat : 89
c. QS. Al Baqarah ayat : 25
d. Qs. Al Baqarah ayat : 39
e. QS. As Shaffat ayat 40 50
13.Neraka juga mempunyai nama-nama sesuai dengan tingkatannya. Nama neraka yang
menunjukkan arti sebagai neraka yang sangat dalam adalah ....
a. Neraka Sair
b. Neraka Lada
c. Neraka Saqar
d. Neraka Jahim
e. Neraka Hawiyah
14.Perhatikan pernyataan berikut :
1) Selalu taat dan beribadah kepada Allah Swt.
2) Selalu memperbanyak amal sholeh
3) Selalu membicarakan keburukan tetangga
4) Bertindak sesuai dengan keinginan sendiri
5) Bertindak dengan penuh perhitungan
Dari pernyataan di atas, manakah yang termasuk tanda tanda orang yang beriman kepada
hari akhir ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
15.Dalam QS. An-Nisa Ayat 136, Allah Swt. menyatakan bahwa orang yang tidak mau beriman
kepada hari akhir berarti dia telah berada dalam ....
a. kekafiran
b. kefasikan
c. kebenaran
d. kesesatan
e. kebaikan
18.Ciri- ciri orang yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir akan berbeda sikapnya dengan
orang yang tidak beriman. Orang yang beriman mengetahui dunia adalah tempat simpanan
sementara, sedang amal sholeh adalah bekal untuk amal akhirat. Ciri- ciri orang yang tidak
beriman adalah sebagai berikut
.
a. Selalu berbuat baik
b. Berbuat sekehendak hatinya
c. Selalu menyantuni anak yatim piatu
d. Mau mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkannya
e. Selalu membantu orang tua , tetangga dan teman sekolahnya.
19.Salah satu tahapan hari akhir adalah Yaumul Mizan, apa yang disebut Yaumul Mizan ....
a. Hari pembalasan
b. Hari kebangkitan
c. Hari ketika manusia berkumpul di padang Masyar
d. Hari penentuan masuk neraka atau masuk surga
e. Hari dimana semua amal perbuatan kita ditimbang
20.Sedangkan yang disebut dengan Yaumul Jaza pada tahapan hari akhir adalah ....
a. Hari pembalasan
b. Hari kebangkitan
c. Hari ketika manusia berkumpul di padang Masyar
d. Hari penentuan masuk neraka atau masuk surga
e. Hari dimana semua amal perbuatan kita ditimbang
1.1 Terbiasa membaca al-Quran sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa agama
mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis dan bersikap demokratis
1.5 Meyakini bahwa agama mewajibkan umatnya untuk bekerja keras dan bertanggung
jawab dalam kehidupan sehari-hari
2.5 Berperilaku kerja keras dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Menganalisis dan mengevaluasi perilaku bekerja keras dan bertanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari yang berkembang di masyarakat
4.5 Mengaitkan perilaku bekerja keras dan bertanggung jawab kehidupan sehari-hari
yang berkembang di masyarakat dengan keimanan
Kerja Keras
A. Pengertian, Perilaku, dan Hikmah Bekerja Keras
Bekerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh - sungguh
dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan menurut Islam kerja keras
adalah bekerja atau bersungguh - sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai
dengan doa dan berserah diri kepada Allah SWT. Berikut beberapa dalil mengenai bekerja keras :
Bekerja keras sangat banyak memiliki keutamaan dalam syariat agama Islam Bekerja keras
sangat penting untuk dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Di antara alasan pentingnya
bekerja keras adalah hal-hal sebagai berikut.
- Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah dikaruniai akal, rasa, dan
karsa sehingga wajib menjaga harkat dan martabat dirinya. Seseorang dapat mengubah nasib
dirinya agar menjadi lebih baik. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah tak akan mengubah
nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.
- Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Dapat
hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain. Turut serta dalam memajukan
lingkungan sekitar dan negara.
- Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok. Pekerja keras
selalu melaksanakan perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya. Meskipun hasilnya tidak
dapat dipetik langsung, tetap dapat dimanfaatkan untuk generasi sesudahnya. Anjuran bekerja
keras untuk mengubah nasib diri manusia dapat ditemukan dalam ayat Al-Qur an yang berbunyi
sebagai berikut.
وءا فَاَل س ٍإِ َّن اللَّه اَل يغِّير م ا بَِق وٍم حتَّى يغِّيروا م ا بِأَن ُف ِس ِهم وإِ َذا أَراد اللَّه بَِق و
م
ً ُ ْ ُ ََ َْ ْ َ ُ َُ َ ْ َ ُ َُ َ
)11( َم َر َّد لَهُ َو َما لَ ُه ْم ِم ْن ُدونِِه ِم ْن َو ٍال
- Artinya: Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri . . . . (Q.S. ar-Ra d : 11)
Dengan berbagai keutamaan dari kerja keras, menunjukkan sifat ini sangat penting untuk
dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja keras kita akan dapat mendapat
kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
ْ َض َو ْابَتغُوا ِم ْن ف
ض ِل اللَّ ِه َواذْ ُك ُروا اللَّهَ َكثِ ًيرا ِ الصاَل ةُ فَا ْنتَ ِش ُروا فِي اأْل َْر
َّ تِ ضيِ
َ ُفَِإذَا ق
)10( لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن
Maka apabila telah dilaksanakan shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah 10)
َّ وه ُه ْم فِي النَّا ِر َي ُقولُ و َن يَ ا لَْيَتنَ ا أَطَ ْعنَ ا اللَّهَ َوأَطَ ْعنَ ا
)66( الر ُس واَل ُ ب ُو ُج ُ ََّي ْو َم ُت َقل
)67( السبِياَل َّ َضلُّونَا َ اءنَا فَأ
َ ادَتنَا َو ُكَب َرَ َوقَالُوا َر َّبنَا إِنَّا أَطَ ْعنَا َس
Artinya :“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: alangkah
baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul Dan mereka berkata: Ya
Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar
kami , lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar. (Al ahzab 66-67).
Allah membantah mereka dengan tegas:
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling
benar !
1. Mengisi waktu luang setelah pulang sekolah dengan berjualan mencerminkan sikap
.
a. teliti d. kerja keras
b. tekun e. kreatif
c. ulet
2. Agar nilai ulangan kita bagus, sikap yang paling tepat adalah belajar dengan
.
a. berhati lembut d. kerja keras
b. tekun e. kebut semalam
c. ulet
3. Salah satu contoh sikap tekun adalah
.
a. Mengisi waktu kosong dengan membaca d. Mencari alasan ketidakhadiran guru
b. Mengisi waktu jika guru tidak ada e. istirahat di UKS
c. Pergi ke sekretariat OSIS
4. Sikap ulet adalah sikap
.
a. Berusaha sekuat tenaga d. Mudah menyerah
b. Tidak mudah putus asa e. menghalalkan segala cara
A. Definisi Nikah
Kata نكاحberasal dari Bahasa Arab : نكاحا- بنكح- ونكحا نكحSecara etimologi berarti
( ال تزوجmenikah); ( االختالطbercampur); dalam Bahasa Arab lafadh “nikah” bermakna العقد
(berakad), ( الوطاbersetubuh) dan ( االستمتاعbersenang-senang).
Secara bahasa arti atau pengertian pernikahan adalah al-Jamru dan al-Dhommu yang artinya
kumpul. Makna ini disinyalir berasalah dari sebuah syair Arab: Wahai orang yang menikah,
kesulitan bisa menjadi kemudahan, Allah memanjangkan umurmu untuk bisa berkumpul, Yaitu
kesulitan bila terbebas, Dan kemudahan bila terlepas sisi kanannya."
Maksud dari syair diatas adalah bahwa orang yang berusaha menyatukan antara hal yang
sulit dan halyang mudah, sesungguhnya ia sedang melakukan sesuatu yang sulit untuk terjadi.
Pengertian pernikahan secara maknawi. makna nikah (zawaj) bisa diartikan sebagai aqdu al-
tazwiij yang artinya akad nikah. Nikah juga bisa diartikan dengan (wathu' al zawjah) bermakna
menyetubuhi isteri, sebagaimana disebutkan oleh beberapa ahli fiqih.
Sedangkan pengertian pernikahan menurut syara', pernikahan adalah akad serah terima
antara laki-laki dan perempaun atau wanita dengan tujuan untuk saling memuaskan satu sama
lainnya dan untuk membentuk sebuah bahtera rumah tangga yang sakinah serta masyarakat yang
sejahtera. Para ahli fiqih berkata, zawaj atau nikah adalah akad yang secara keseluruhan di
dalamnya mengandung kata: Inkaah atau tazwiij. Menurut pendapat Ibnu Qudamah pada
umumnya akad nikah adalah akad tazwij.
Pernikahan merupakan salah satu sendi pokok pergaulan masyarakat. Oleh karena itu islam
memerintahkan kepada manusia untuk melangsungkan pernikahan, sehingga kehancuran
masyarakat akibat dari perbuatan dosa yang berkaitan dengan penyaluran nafsu seksual manusia
dapat dihindari.
B. Hukum Pernikahan
Nikah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Nikah mempunyai
manfaat bagi kemaslahatan umum. Dengan pernikahan seorang laki laki dan perempuan dapat
Rasulullah juga memerintahkan untuk segera menikah bagi orang yang sudah mampu untuk
segera menikah :
الص ْوِم
َّ ِ َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع َف َعلَْي ِه ب، اء َة َفلْيََت َز َّو ْج ِ َاب م ِن استط
َ َ ْ َ ِ َالشب
َ َاع م ْن ُك ُم الْب َّ ش َر َ يَا َم ْع
)(متفق عليه.ٌفَِإنَّهُ لَهُ ِو َجاء
Artinya : “Wahai golongan pemuda! Sesiapa di antara kamu yang telah mempunyai kemampuan
(untuk menikah), maka hendaklah dia menikah. Sesungguhnya pernikahan itu dapat
menjaga pandangan mata dan menjaga kehormatan. Maka siapa yang tidak
berkemampuan, hendaklah dia berpuasa kerana puasa itu dapat mengurangi nafsu
birahi (HR Muttafaqun Alaih)
C. Tujuan Pernikahan.
Sesuai dengan ajaran islam, pernikahan mempunyai tujuan yang sangat kompleks, yaitu :
1. Untuk menciptakan rumah tangga yang penuh ketenangan dan ketentraman jiwa serta
membina kasih sayang. Allah berfirman :
س ِمنِّي ِ
َ ب َع ْن ُسنَّتي َفلَْي
ِ ِ
َ اح ُسنّت ْي فَ َم ْن َرغ
ُ النِّ َك
Artinya : Pernikahan adalah sunnahku, barang siapa yang tidak suka sunnahku, maka dia
bukanlah termasuk golonganku. (HR Bukhari)
5. Untuk menjaga kehormatan dan harkat martabat manusia.
E. Mahram Nikah
Mahram adalah perempuan perempuan yang tidak boleh dinikahi, baik disebabkan oleh
factor keturunan, persusuan ataupun pernikahan. Mahram nikah dijelaskan Allah dalam surat An
Nisa ayat 22 dan 23.
1. Faktor keturunan.
a. Ibu dan ibunya (nenek), ibu dari ayah dan seterusnya sampai keatas.
b. Anak dan cucu, dan seterusnya kebawah.
c. Saudara perempuan seibu sebapak, sebapak, atau seibu saja.
d. Saudara perempuan dari bapak
e. Saudara perempuan dari ibu.
f. Anak perempuan dari saudara laki laki dan seterusnya kebawah.
g. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya kebawah
2. Faktor persusuan.
a. Ibu yang menyusui.
b. Saudara perampuan sepersusuan.
3. Faktor perkawinan.
a. Ibu dari istri (mertua)
b. Anak tiri, bila sudah bercampur (berkumpul) dengan ibunya.
c. Istri dari anak (menantu)
d. Istri bapak (ibu tiri)
G. Hikmah Pernikahan
Pernikahan sebagai salah satu sunnah Rasulullah SAW memiliki hikmah sebagai berikut :
1. Merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasul.
2. Nikah akan dapat menjadikan jiwa menjadi lebih tenang, terjalin rasa cinta dan kasih sayang,
dan kehidupan akan menjadi terarah.
3. Nikah merupakan sarana untuk mendapatkan keturunan yang sah.
4. Nikah dapat menghindarkan dari perbuatan maksiat, karena fitrah seksual dapat tersalurkan ke
jalan yang benar, halal dan diridhai Allah.
5. Nikah dapat mengembangkan naluri kebapakan dan keibuan.
6. Nikah akan mendorong seseorang (terutama laki laki) untuk bersungguh sungguh dalam
bekerja mencari rejeki untuk mencukui nafkah keluarga.
7. Pernikahan memperkuat tali persaudaraan antar keluarga.
I. Perceraian (Talaq).
1. Pengertian dan Hukum Talaq
Secara bahasa talaq berarti melepaskan ikatan. Menurut istilah talaq adalah putusnya
ikatan pernikahan yang telah dijalin oleh suami istri. Talaq merupakan jalan terakhir bagi
pasangan suami istri apabila rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan diperbaiki lagi.Talaq
merupakan suatu hal yang dihalalkan (diperbolehkan) dalam islam, namun merupakan perkara
yang dibenci oleh Allah, Rasulullah SAW bersabda :
J. Ruju
1. Pengertian Ruju
Ruju secara bahasa berarti kembali. Secara istilah ruju berarti kembalinya suami istri pada
ikatan pernikahan setelah jatuhnya talaq raji dan selama masih dalam masa iddah. Hal ini
berarti ruju tidak memerlukan akad nikah yang baru, suami cukup mengatakan kepada istri
yang akan dirujunya dengan ucapan yang intinya mengajak kembali menjadi pasangan suami
istri, misalnya : sekarang kamu saya ruju atau perkataan lain yang semakna. Dalam surat
Al Baqarah ayat 228 Allah SWT berfirman :
ْ ِادوا إ
صاَل ًحا َ ِِّه َّن فِي ذَل
ُ ك إِ ْن أ ََر ِ وبعولَته َّن أَح ُّق بِرد
َ َ ُ ُ ُُ َ
Artinya : Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka
(para suami) itu menghendaki ishlah. (Al Baqarah : 228)
2. Hukum Ruju’
Hukum ruju’ bergantung pada hal atau faktor yang mempengaruhi dan mendorong
terjadinya rujuk. Hukum ruju adalah sebagai berikut :
a. Jaiz ( boleh ), ini adalah hukum dasar ruju.
b. Wajib, yaitu bagi suami yang menalaq salah seorang istrinya sebelum dia menyempurnakan
pembagian waktunya terhadap istri yang ditalaq.
c. Sunnah, yaitu bila suami bermaksud memperbaiki keadaan keluarganya dan rujuk akan
membawa kebaikan bagi kedua belah pihak.
d. Haram, apabila suami mempunyai niat yang jelek dalam ruju tersebut.
e. Makruh, yaitu apabila perceraian itu lebih baik daripada ruju
K. Iddah
Iddah adalah masa menunggu yang ditetapkan oleh syara bagi wanita untuk tidak melakukan
pernikahan setelah kematian suaminya atau cerai dengan suaminya dalam rangka memberisihkan
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang paling
benar !
4. Tujuan pernikahan sesuai dengan ayat adalah …. ًَو َج َع َل َب ْينَ ُكم َّم َو َّدةً َو َر ْح َمة
a. mendapatkan ketenangan
b. memperoleh kasih saying
c. memenuhi seksual
d. mendapatkan keturunan
e. membentuk keluarga
5. Jika seseorang laki-laki dipastikan tidak dapat membahagiakan istri dikarenakan suatu sebab,
maka hukum nikah baginya adalah
.
a. sunah
b. wajib
c. makruh
d. haram
B. Soal Essay : 1 – 5
1. Jelaskan pengertian nikah menurut bahasa dan istilah !
Jawab :
..
.
2. Sebutkan 5 rukun Nikah !
Jawab :
..
.
3. Sebutkan persyaratan bagi calon suami !
Jawab :
..
NILAI PARAF
Islam merupakan agama yang universal dan agama rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh
alam) agama yang mampu menyesuaikan dengan keadaan dan waktu serta agama yang tidak akan
pernah habis bahkan hilang terkikis oleh waktu. Agama yang mampu mewujudkan masyarakat
madani tanpa memandang status sosial dan derajat dari semua manusia. Agama yang mampu
memberikan ketenangan bagi pemeluknya, islam yang mengajarkan manusia rasa ramah tamah,
saling menghormati dan menghargai, serta menghormati sebuah perbedaan.
Islam merupakan agama yang mampu merubah wajah dunia ini menjadi lebih baik, karena islam
satu-satunya agama yang shoolih fii kuli zaman wal makan (proporsional pada waktu dan masanya).
Dalam islam, satu rujukan dan tempat kembali kita adalah kepada alqur an dan hadist yang
merupakan pedoman kita dalam kehidupan sehari hari. Namun, tidak dipungkiri lagi bahwa wajah
islam sangatlah banyak apalagi ketika kita kembali melihat apa yang terjadi di negara kita saat ini
banyaknya suatu golongan yang terkadang memiliki tata cara amaliah keislaman mereka dengan ciri
khas yang khusus yang mereka amalkan dalam kehidupannya sehari-hari. Nampaknya, ini semua
adalah perbedaan yang sangat wajar dan bahkan bisa kita kategorikan ke dalam al ikhtilafu rohmatun
(perbedaan merupakan sebuah rahmat) di dalam satu payung islam rohmatan lil alamiin.
Yang menjadi permasalahan saat ini, apakah semua orang yang berada dalam perbedaan itu
dapat saling menghargai dan menghormati sesama pendapat mereka dan apakah dapat mewujudkan
masyarakat madani yang menjunjung tinggi perbedaan adalah rahmat. Dari mereka yang berbeda
pendapat masih bisa diajak untuk berdialog satu sama lain dan tidak merasa paling benar sendiri, dan
dengan cara ini lah mereka yang berbeda pendapat mampu mewujudkan perbedaan adalah rohmat.
Jika ini yang dijadikan pijakan dalam beramal dan beragama, maka inilah sebenarnya makna
konsep Islam moderat. Artinya, siapa pun orangnya yang dalam beragama dapat bersikap
sebagaimana kriteria tersebut, maka dapat disebut berpaham Islam yang moderat. Akan tetapi
untuk membangun ber-Islam yang santun dan mau mengerti golongan lain, tanpa mengurangi
prinsip-prinsip Islam yang sebenarnya, konsep Islam moderat tampaknya patut diaktualisasikan.
Tidaklah sulit mencari rujukan konsep islam moderat dalam alqur an dan hadist maupun dalam
perkembangan sejarah islam itu sendiri. Dalam perkembangan sejarah islam moderat mampu menjadi
A. Makna moderat (wasathiyah) dan konsepnya menurut perspektif alqur an dan hadist.
Istilah moderat (moderate) berasal dari bahasa Latin moderare yang bermakna
mengurangi atau mengontrol. Kamus The American Heritage Dictionary of the English Language
mendefinisikan moderate sebagai; (1) not excessive or extreme (tidak melampaui atau
ekstrim) (2) tempera (sederhana) (3) average; mediocre (purata; sederhana) (4) opposed to
radical views or measures (berlawanan dengan sikap radikal dari segi pendapat-pendapat atau
langkah-langkah).[5]
Dalam kamus besar bahasa Indonesia moderat dapat diartikan tidak ekstrem, ditengah-
tengah dan lunak, tidak condong kepada golongan tertentu.
Dari makna etimologi diatas dapat kita pahami bahwa moderat berada pada posisi tengah dan
tidak condong kepada golongan tertentu. Moderat pula dapat diartikan bersikap lunak atau tidak
terjerumus kedalam ekstrimisme yang berlebihan. Makna ini sesuai dengan apa yang allah swt
firmankan dalam alqur’an tentang moderat dalam islam yang berada diposisi tengah. Firman allah
swt :
عن، عن األعمش،حدثنا َس لْم بن ُجنادة ويعق وب بن إبراهيم قاال حدثنا حفص بن غياث
َ ِ" َو َك َذل: عن النبي صلى اهلل عليه وسلم في قوله، عن أبي سعيد،أبي صالح
ك َج َعلْنَ ا ُك ْم
]13[. عُدوال،أ َُّمةً َو َسطًا " قال
Oleh karena itu, umat yang moderat mampu mewujudkan rasa harmonis terhadap sesama
dan rasa toleransi yang terbangun atas dasar saling menghormati dan saling menghargai hingga
benar-benar mampu mewujudkan islam yang rahmatan lilalamin.
Sebagaimana dikatakan, ketika sudah memasuki wacana dialog peradaban, toleransi, dan
kerukunan, sebenarnya ajaran yang memegang dan mau menerima hal tersebut lebih tepat
disebut sebagai moderat. Jadi, ajaran yang berorientasi kepada perdamaian dan kehidupan
harmonis dalam keberbagaian, lebih tepat disebut moderat, karena gerakannya menekankan
pada sikap menghargai dan menghormati keberadaan yang lain (the other). Term moderat
adalah sebuah penekanan bahwa Islam sangat membenci kekerasan, karena bedasarkan
catatan sejarah, tindak kekerasan akan melahirkan kekerasan baru. Padahal, Islam
diturunkan Allah adalah sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh masyarakat dunia).
Hubungan kita terhadap sesama manusia haruslah terjaga dengan utuh dan erat berpegang
teguh pada dasar islam yang telah ditanamkan oleh para pembawa islam ke tanah Indonesia.
Sikap moderat yang di junjung tinggi oleh para pendahulu kita haruslah tetap eksist dalam
jalannya, dengan cara kita menjaga citra islam di wajah dunia dan menjaga islam dari golongan
ekstrim sperti orang yang berpaham liberal, plural, sekuler serta munculnya kaum radikal yang
pendek pemahamannya akan islam tentu ini semua sebagai jalan kita untuk mnenjaga keabadaian
syariat islam dan mengamalkan konsep moderat (wasahtiyah) dalam islam hingga terciptanya rasa
kasih sayang terhadap sesama dan rasa saling menghormati dan menghargai akan perbedaan
dan keberagaman yang ada di kalangan umat islam khususnya yang ada di Indonesia. Perbedaan
dan keberagaman merupakan sunatullah yang tidak bisa kita pungkiri, Dengan keberagaman ini
kita mampu mewujudkan islam moderat yang berada di tengah-tengah tanpa memandang atau
condong ke golongan tertentu. Tentu, dengan terwujudnya sikap moderat pada tubuh islam dan
khususnya pada umat islam di indonesia itu akan mewujudkan dan membangun agama islam yang
di ridhai allah dan agama islam yang rahmatan lil alamin. Wallahu a lam.
Kajilah penyimpangan fenomena social yang terjadi di lingkungan sekitarmu berkaitan dengan
keberadaan kaum liberal dan kaum radikal!
NILAI PARAF
Ayat di atas memberikan gambaran bahwa adanya berbagai konflik antara agama, golongan,
dan paham dalam suatu agama banyak disebabkan oleh cara menyelesaikan perbedaan di
antara mereka yang kurang tepat dan bijaksana. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk
kandungan ayat tersebut adalah ….
a. lemah lembut dalam mengajak umat manusia kepada Islam
b. pemaaf, guna mencari solusi dalam menyelesaikan masalah
c. dermawan, karena Allah Swt. mencintai orang yang dermawan
d. suka bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai masalah
e. menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam berbangsa dan bernegara
1. Sebutkan 3 sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang melakukan musyawarah!
2. Di manakah titik temu antara konsep musyawarah dan demokrasi?
3. Sebutkan tahapan peristiwa hari akhir !
4. Sebutkan tanda tanda datangnya hari kiamat !
DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy Salim dan Said Bahreisy. 1999. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir (Jilid1). Surabaya: PT
Bina Ilmu.