Disusun Oleh :
ANISYA PRASETYA
19.156.01.11.043
KELAS : 3B KEPERAWATAN
Selulitis adalah penyebaran infeksi pada kulit yang meluas hingga jaringan
subkutan (Arif, 2000).Selulitis adalah peradangan akut terutama menyerang
jaringan subkutis, biasanya didahului luka atau trauma dengan penyebab
tersering Streptokokus betahemolitikus dan Stafilokokus aureus. Sellulitis adalah
peradangan pada jaringan kulit yang mana cenderung meluas kearah samping
dan ke dalam (Herry, 1996).Selulitis adalah infeksi pada lapisan kulit yang lebih
dalam. Dengan karakteristik sebagai berikut :
2. Etiologi
Penyakit Selulitis disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri dan jamur :
a. Disebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureusØ
b. Pada bayi yang terkena penyakit ini dibabkan oleh Streptococcus grup B
c. Infeksi dari jamur, Tapi Infeksi yang diakibatkanØ jamur termasuk
jarang Aeromonas Hydrophila.
d. S. Pneumoniae (Pneumococcus)
2. Penyebab lain :
a. Gigitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia.
b. Kulit kering
c. Eksim
d. Kulit yang terbakar atau melepuh
e. Diabetes
f. Obesitas atau kegemukan
g. Pembekakan yang kronis pada kaki
h. Penyalahgunaan obat-obat terlarang
i. Menurunnyaa daya tahan tubuh
j. Cacar air
k. Malnutrisi
l. Gagal ginjal
2.4 Patofisiologi
Bakteri pathogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada
permukaan kulit atau menimbulkan peradangan. Penyakit infeksi sering berjangkit
pada orang gemuk, rendah gizi, orang tua dan pada orang dengan diabetes mellitus
yang pengobatannya tidak adekuat.
Gambaran klinis eritema lokal pada kulit dan sistem vena serta limfatik
pada ke dua ekstremitas atas dan bawah. Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan
yang karakteristi hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia.
Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh
streptokokus grup A, streptokokus lain atau staphilokokus aereus, kecuali jika luka
yang terkait berkembang bakterimia, etiologi microbial yang pasti sulit ditentukan,
untuk abses lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi kultur pus atau bahan
yang diaspirasi diperlukan. Meskipun etiologi abses ini biasanya adalah
stapilokokus, abses ini kadang disebabkan oleh campuran bakteri aerob dan
anaerob yang lebih kompleks. Bau busuk dan pewarnaan gram pus menunjukkan
adanya organisme campuran.
Ulkus kulit yang tidak nyeri sering terjadi. Lesi ini dangkal dan berindurasi
dan dapat mengalami infeksi. Etiologinya tidak jelas, tetapi mungkin merupakan
hasil perubahan peradangan benda asing, nekrosis dan infeksi derajat rendah.
Pathway
2.5 Manifestasi Klinis
Selulitis menyebabkan kemerahan atau peradangan yang terlokalisasi.
Kulit tampak merah, bengkak, licin disertai nyeri tekan dan teraba hangat.
Ruam kulit muncul secara tiba-tiba dan memiliki batas yang tegas. Bisa disertai
memar dan lepuhan-lepuhan kecil.
Gejala lainnya adalah:
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Tidak enak badan.
2.7 Penatalaksanaan
Pengobatan yang tepat dapat mencegah penyebaran infeksi ke darah dan organ
lainnya.
Diberikan penicillin atau obat sejenis penicillin (misalnya cloxacillin).
Jika infeksinya ringan, diberikan sediaan per-oral (ditelan).
Biasanya sebelum diberikan sediaan per-oral, terlebih dahulu diberikan
suntikan antibiotik jika:
a.penderita berusia lanjut
b.selulitis menyebar dengan segera ke bagian tubuh lainnya
c.demam tinggi.
Jika selulitis menyerang tungkai, sebaiknya tungkai dibiarkan dalam posisi
terangkat dan dikompres dingin untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
2.8 Pencegahan
Jika memiliki luka,
a. Bersihkan luka setiap hari dengan sabun dan air
b. Oleskan antibiotic
c. Tutupi luka dengan perban
d. Sering-sering mengganti perban tersebut
e. Perhatikan jika ada tanda-tanda infeksi
Jika kulit masih normal
a. Lembabkan kulit secara teratur
b. Potong kuku jari tangan dan kaki secara hati-hati
c. Lindungi tangan dan kaki
d. Rawat secara tepat infeksi kulit pada bagian superficial
2.9 Komplikasi
a. Bakteremia
b. Nanah atau local Abscess
c. Superinfeksi oleh bakteri gram negative
d. Lymphangitis
e. Trombophlebitis
f. Sellulitis pada muka atau Facial cellulites pada anak menyebabkan
meningitis sebesar 8%.
g. Dimana dapat menyebabkan kematian jaringan (Gangrene), dan dimana
harus melakukan amputasi yang mana mempunyai resiko kematian hingga
25%.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas
Nama : ny.k
Alamat : bekasi
Usia : 71 thhn
jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : sekolah dasar
Agama :islam
Suku bangsa : sunda/indonesia
Ruang rawat : tulip
Diagnosa medis : selulitis
Biodata keluarga
Nama : ny.e
Umur : 48thn
Pendidikan :sma
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien: anak kanung
2. Keluhan utama
a. Saat masuk kerumah sakit : pasien mengatakan nyeri dibagian kaki
kanan, dan mengalami pembengkakan desertai kemerahan pada saat
masuk RS
b. Saat pengkajian : pasien mengatakan nyeri dibagian kaki kanan dan
mengalami pembengkakan disertai kemerahan.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan nyeri dibagian kaki kanan dengan skala nyeri 3 dan
mengalami pembengkakan disertai kemerahan pada kaki kanan
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asam lambung
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
6. Data genogram
Pasien mengatakan mempunyai 5 orang anak
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : composmentis
3. Orientasi : penuh (pasien mengetahui tempat waktu dan orang
TD : 138/79mmHg. Nadi : 96x/menit. Suhu : 36,4c. RR : 21x/menit BB : 80kg
TB : 150CM
4. Skala nyeri : skala nyeri ringan (1-3)
5. Kepala : Dilihat kebersihan,
bentuk, adakah oedem atau tidak. 3.
Mata : Tidak anemis, tidak ikterus,
reflek cahaya (+).
4. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping. 5. Mulut : mukosa bibir kering
6. Telinga : Tidak ada serumen.
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar. 8. Jantung : Denyut jantung
meningkat.
9.sistem pernafasan
- inspeksi : pengembangan dada simetris
-palpasi : tidak ada nyeri tekan
-perkusi : bunyi perkusi pada dada dari resonan menjadi redup sampai dibawah
diafragma
-auskultasi : tidak ada suara napas tambahan
7. Pola aktivitas
- Olahraga
- refreshing
DATA PSIKOLOGIS
Status emosional
c. afek : datar
Data sosial
1. Hubungan sosial
DATA SPIRITUAL
DATA PENGETAHUAN
DATA PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI INTEPRETASI
NORMAL
Homoglobin 12,3 g/dl 12,0-14,0
Hemtrokrit 38% 36-45
Leukosit 6.500 /mm 4000-10000
Trombosit 342.000/mm 150.000-440.000
Thorax PA Co tampak
membesar ke
lateral kiri,
pinggang jantung
normal,
klasifikasi aorta si
nuses dan
diafragna normal
ASUHAN KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
NO. DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
(PATHWAY)
1. DS : pasien mengatakan Agen pencedera Nyeri akut
mengeluh nyeri pada kaki fisiologis
bagian kanan (inflamasi)
Nyeri akut
2. DS : pasien mengeluh nyeri Perubahan Jaringan
pada kaki bagian kanan pigmentasi
DO : Keruskan lapisan
-Pasien tampak lemah kulit
-tampak gelisah
-skala nyeri 3 Menyerang kulit
-tampak kemerahan pada kaki
bagian kanan Menyebar secara
sistematik
Gangguan integritas
kulit atau jaringan
3. DS : pasien mengeluh nyeri Ketidakadekuatan Resiko infeksi
pada kaki bagian kanan pertahanan tubuh
primer (kerusakan
DO : integritas kulit)
-tampak kemerahan
-tampak luka terbuka Terjadi inflamasi
Menyerang kulit
dan jaringan
Menyebar secara
sistemik
Resiko infeksi
1. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi (inflamasi) d.d pasien mengeluh
nyeri pada bagian kaki kanan, tampak lemah, tampak gelisah skala nyeri
3 ( 1-3) tampak adanya luka pada kaki bagian kanan kemerahan
2. Gangguan integritas kulit atau jaringan b.d perubahan pigmentasi d.d
pasien mengeluh nyeri pada kaki bagian kanan, tampak lemah, gelisah,
skala nyeri 3, kemerahan pada kaki bagian kanan
3. Pasien infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (kerusakan
gangguan integritas kulit ) d.d pasien mengeluh nyeri pada kaki bagian
kanan tampak kemerahan tampak luka terbuka.
3 . Rencana tindakan keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen Setelah Manajemen -untuk
pencedera fisiologi dilakukan nyeri mengetahui
(inflamasi) d.d intevensi a.observasi lokasi
pasien mengeluh selama 2x24 -identifikasi karakteristik,
nyeri pada bagian jam maka lokasi, durasi frekuensi,
kaki kanan, tampak tingkat nyeri karakteristik, kualitas,
lemah, tampak menurun durasi intesitas nyeri
gelisah skala nyeri 3 dengan kriteria frekuensi,kualita -untuk
( 1-3) tampak hasil : s intensita nyeri mengetahui
adanya luka pada skala nyeri
kaki bagian kanan -identifikasi -untuk
kemerahan skala nyeri mengetahui
respon nyeri
-identifikasi nonverbal
respon nyeri non pasien
verbal -untuk
mengetahui
-Keluhan nyeri -identifikasi keyakinan dan
menurun pengetahuan dan pengathuan
-lemah keyakinan pasien tentang
menurun tentang nyeri nyeri
-gelisah -untuk
menurun mengetahui
-luka membaik -identifikasi pengaruh
pengaruh budaya terhadap
budaya pada nyeri
respon nyeri -untuk
-identifikasi mengetahui
pengaruh nyeri pengaruh nyeri
pada kualitas pada kualitas
hidup hidup
-untuk
-monitor mengatahui
keberhasilan keberhasilan
terapi terapi
komplementer komplementer
yang sudah
diberikan -untuk
-monitor efek mengetahui efek
samping samping
penggunaan analgetik
analgetik
b. terapeutik -agar nyeri
-berikan terapi berkurang
nonfarma
kologis untuk
mengurangi rasa
nyeri -agar faktor
-kontrol yang
lingkungan yang memperberat
memperberat nyeri berkurang
rasa nyeri
-fasilitasi -agar pasien
istirahat dan nyaman
tidur
-pertimbangkan -agar strategi
jenis dan sumber yang digunakan
nyeri dalam sesuai dengan
pemilihan tingkat nyeri
strategi pasien
C.edukasi
-jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri -agar pasien dan
-jelaskan strategi keluarga
meredakan nyeri mengetahuinya
Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan yang dijadikan role model harusnya kita
menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dan jika dilapangan menemukan
kasus pasien dengan selulitis haruslah dirawat lukanya dengan baik sesui prosedur