Anda di halaman 1dari 9

02.74.

00/FRM-04/AKD-SPMI

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM INTEGUMEN : SELULITIS

NAMA : Reshi Azzahra Ramaditya

NPM : 211FI03001

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG, 2023
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

A. PENGERTIAN
Selulitis adalah suatu infeksi yang menyerang kulit dan jaringan subkutan Tempat yang
paling sering terkena adalah ekstermitas, tetapi selulitis juga dapat terjadi di kepala, kulit
kepala, dan leher. Organisme penyebab selulitis adalah Staphylococcus aureus, Streptococus
grup A, dan Streptococcus pneumonia. Infeksi infasif di sebabkan oleh Haemophilus
influenza tipe B yang sekarang jarang di jumpai karena imunisasi pada masa anak. Pada
masa anak yang masih kecil sering kali di laporkan adanya riwayat trauma atau infeksi
saluran pernapasan atas atau sinusitis. Tempat infeksi di tandai dengan pembengkakan
dengan batas tidak tegas di sertai nyeri tekan dan hangat. Infeksi dapat melas ke jaringan
yang lebih dalam atau menyebar secara sistemik (Cecily, 2009). Selulitis adalah infeksi yang
di sebabkan oleh bakteri streptococus atau stapilococus atau bakteri lainnya pada lapisan
dalam kulit, dermis dan jaringan subkutan. Inteksi in sangat umum terjadi, sebagian besar
kasus selulitis mudah untuk sembuh ilka di rawat lebih awal, semakin lama mendapat
perawatan, semakin kecil kerusakan pada kulit (Padila, 2012).
Selulitis merupakan inflamasi kulit (dermis) dan jaringan ikat yang berada di bawahnya
disebabkan oleh infeksi. Selulitis biasanya terjadi pada wajah atau ekstermitas karena
robekan pada kulit atau karena trauma. Anak sering memiliki riwayat impetigo, folikulitis,
otitis media baru-baru ini, atau sinusitis. Infeksi dapat terjadi pada atau dekat luka yang
terbuka, gigitan hewan, area infusi intravena atau bahkan di area yang memiliki riwayat
trauma baru-baru ini tidak jelas. Selulitis juga dapat di sebabkan oleh abses (Axton, 2013).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Selulitis adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh streptococus atau stapilococus atau bakteri lainnya pada lapisan dalam
kulit, dermis dan jaringan subkutan.

B. ETIOLOGI
A. Invasi bakteri dan jamur, (Padila, 2012) :
1) Di sebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus
2) Pada bayi yang terkena penyakit ini di sebabkan oleh Streptococcus grup
3) Infeksi dari jamur, Aeromonas hydrophila
4) S. Pneumonia ( Pneumococcus)
B. Penyebab lain :
1) Luka di kulit
2) Gigitan serangga
3) Riwayat penyakit pembuluh darah perifer
4) Diabetes mellitus
5) Obesitas
6) Pemakaian bat imunosupresan atau kortikosteroid
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

C. PATOFISIOLOGI
Bakteri patogen yang menembus lapisan epidermis kulit menimbulkan infeksi pada
permukaan kulit atau menimbulkan peradangan. Selulitis biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri pada luka, luka bakar, atau infeksi kulit lainnya, terutama ole Streptococcus grup A
dan Staphylococcus aureus, tetapi dapat pula timbul pada pejamu (host) dengan tanggap
imun yang lemah (immunodeficiency) atau menyertai erisipelas. Penyakit ini cenderung
menyebar ke rongga jaringan dan dataran cekung karena pelepasan sejumlah besar
hialuronidase yang memecahkan zat dasar polisakarida. Selain itu juga terjadi fibrinolitik
yang mencernakan barer fibrin dan lesitinase yang menghancurkan membran sel oleh
bakteri. Penyakit infeksi sering berjangkit pada orang gemuk, rendah gizi, orang tua dan
pada orang dengan diabetes mellitus yang pengobatannya tidak adekuat. Selulitis yang tidak
berkomplikasi paling sering disebabkan oleh streptokokus grup A, streptokokus lain atau
Stafilokokus aureus

D. PATHWAY
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

E. MANIFESTASI KLINIS
Tempat infeksi ditandai dengan pembengkakan dengan batas tidak tegas disertai nyeri tekan
dan hangat. Infeksi dapat melas ke jaringan yang lebih dalam atau menyebar secara
sistemik.
1. Reaksilokal
a. Lesi dengan batas tidak jelas
b.Area selulit biasanya nyeri, merah, dan hangat
c.Jaringan mengeras

2. Reaksi sistemik
a Demam
b. Malaise menggigil
c. Garis merah sepanjang jalur drainase limfatik
d. Kelenjar getah bening membesar dan nyeri
Daerah yang terkena menjadi eritema, terasa panas dan bengkak serta terdapat lepuhan-
lepuhan dan daerah nekrosis. Pasien menjadi demam dan merasa tidak enak badan. Bisa
terjadi kekakuan, dan pada orang tua dapat terjadi penurunan kesadaran (Graham &
Robin., 2005). Gambaran klinis dari selulitis antara lain: daerah kemerahan yang
bengkak di kulit serta terasa hangat dan nyeri bila dipegang. Pus serosa atau purulen
dapat ditemukan. Serta demam (Corwin, Elizabeth J., 2009). Menurut Mansjoer (2000)
manifestasi klinis selulitis adalah kerusakan kronik pada kulit sistem vena dan limfatik
pada kedua ekstremitas,kelainan kulit berupa infiltrat difus subkutan, eritema lokal,
nyeri yang cepat menyebar dan infiltratif ke jaringan dibawahnya, bengkak, merah,
hangat, dan nyeri tekan, supurasi, dan lekositosis.

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. CBC (Complete Blood Count), menunjukkan kenaikan jumlah leukosit dan rata-
rata sedimentasi eritrosit. Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri.
2. Tes kultur darah : Pemeriksaan in dilakukan dengan mendeteksi adanya
mikroorganisme yang ada di dalam darah, seperti bakteri, jamur, atau parasit.
Ada atau tidaknya infeksi akan ditentukan dari sampel cairan luka pada
pengidap.
3. Rontgen : Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan sinar radiasi untuk-
memperoleh gambaran pada bagian tubuh tertentu. Pada pengidap selulitis,
rontgen dibutuhkan untuk melihat adanya infeksi pada jaringan di bawah kulit.
4. MRI (Magnetic Resonance Imaging): sangat membantu pada diagnosis infeksi
selulitis akut dan parah, untuk mengidentifikasi keparahan, mengidentifikasi
pyomyositis, necrotizing fasciitis, dan infeksi selulitis dengan atau tapa
pembentukan abses pada subkutan.
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

4. PENATALAKSANAAN MEDIS / TERAPI


a. MANDIRI
1.Air dan sabun seta antibiotik topikal
2.Mungkin diperlukan kompres hangat dan insisi lesi
3.Antibiotik sistemik
b. KOLABORASI
1.Beberapa pasien membutuhkan terapi antibiotik intravenous. Diberikan
penicillin atau bat sejenis penicillin (misalnya cloxacillin)
2.Jika infeksinya ringan, diberikan sediaan per-oral (ditelan).
3.Biasanya sebelum diberikan sediaan per-oral, terlebih dahulu diberikan
suntikan antibiotik jika: penderita berusia lanjut, selulitis menyebar dengan
segera ke bagian tubuh lainnya, demam tinggi.
4..Jika selulitis menyerang tungkai, sebaiknya tungkai dibiarkan dalamnposisi
terangkat dan dikompresdingin untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
5..Pelepasan antibiotic parenteral pada pasien rawat jalan menunjukan bahwa
dia telah sembuh dari infeksi
6.Insisi dan drainase pada kadaan terbentuk abses.
Incisi drainase merupakan saah satu tindakan dalam ilmu bedah yang bertujuan
untuk mengeluarkan abses atau pus dari jaringan lunak akibat proses infeksi.
Tindakan ini dilakukan pertama dengan melakukan tindakan anestesi lokal,
aspirasi pus pada daerah pembengkakan kemudian dilakukan tindakan incise
drainase dan pemasangan drain. Perawatan lebih lanjut bagi pasien rawat jalan :
perlindungan penyakit cellulites bag pasien rawat jalan dapat dilakukan dengan
cara memberikan erythromycin atau oral penicillin dua kali sehari atau
intramuscular benzathine penicillin.

5. PROSES ASUHAN
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan Keperawatan yang di hadapi pasien baik tisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan, yaitu
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah kesehatan serta keperawatan.
A. Identitas Pasien
B.Pengumpulan Data
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga
dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual seta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis. Jenis data antara lain:
1) Data objektif
yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan,
misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
2) Data subjektif
yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga
pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

3) Focus dalam data


. a.Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
b. Pola koping sebelumnya dan sekarang
c.Fungi status sebelumnya dan sekarang
d. Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
e. Resiko untuk masalah potensial
f. Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien

C. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ditanyakan penyebab luka pasien dan pernahkah sebelumnya mengidap penyakit seperti
ini , adakah alergi yang di miliki dan Riwayat pemakaian obat.
2) Riwayat Penyakit Keluarga
Biasanya dikeluarga pasien terdapat Riwayat mengidap penyakit selulitis atau penyakit
kulit lainnya.

D. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Lemah
TD : Menurun (<120/80 mmHg)
Nadi : Turun <90
Suhu : Meningkat >37,50
RR: Normal
b. Tanda - tanda vital
2) Body System
a. .Sistem pernapasan
b. Sistem kardiovaskuler
c. Sistem Persyarafan
d. Sitem Perkemihan
e. Sistem Pencemaan
f. Sistem Integument
Pemeriksaan pada siku, kulit, kepala, celah gluteus, jari-jari tangan, jari-jari kaki
punggung kuku, tungkai atas dan bawah
Kepala : Dilihat kebersihan, bentuk, adakah oedem atau tidak
Mata : Tidak anemis, tidak ikterus, reflek cahaya (+)
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping
Mulut : Kebersihan, tidak pucat
Telinga: Tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
Jantung : Denyut jantung meningkat
Ekstremitas : Adakah luka pada ekstremitas
Integumen : Gejala awal berupa kemerahan dan nyeri tekan yang terasa di suatu daerah
yang kecil di kulit. Kulit yang terinfeksi menjadi panas dan bengkak, dan
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

Pemeriksaan ini mencakup:


1) Warna : pucat, eritema, ikterus, cokelat muda.
2) Kelembaban/kekeringan
4) Tekstur kulit : kasar atau halus
5) Lesi : primer (bercak, plak, tumor, bulla, bintul, pustula, kista);
(sisik, kerak, parut, keloid); dan vaskuler (ptekie, ekimosis)
6) Kondisi rambut : warna, tekstur, distribusi, kerontokan rambut
7) Kondisi kuku : konfigurasi, warna, konsistensi, (clubbing,paronikia)
8) Turgor kulit : adanya edema atau tidak
g. Sistem muskuluskeletal
h. Sistem endokrin
i. Sistem reproduksi
j. Sistem penglhatan

2. Masalah kesehatan (menggunakan lynda jual carpenito)


1. Gangguan Integritas Kulit & Jaringan b/d kelembaban
2. Resiko Infeksi b/d peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
3. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisik
4. Deficit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi
3. Rencana Tindakan

No Masalah NOC NIC


NOC : Pain Control 1.Lakukan pengkajian
1 Nyeri Akut
Kriteria Hasil : nyeri secara komprehensif
1. Mampu mengontrol nyeri 2. Observasi reaksi non
(tahu penyebab nyeri dan verbal dari ketidak
menggunakan teknik non nyamanan
farmakologi) 3. Kurangi faktor
2. Melaporkan bahwa nyeri presipitasi nyeri
berkurang dengan menggunakan 4. Kaji tipe dan sumber
managemen nyeri. nyeri
5. Ajarkan teknik non
farmakologi
6. Tingkatkan istirahat
pasien
7. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
8. Kolaborasi dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

NOC : Wound Healing : Primari 1. Jaga kulit agar tetap


2 Kerusakan integritas
and Secondary Intention bersih dan kering
jaringan
Kriteria Hasil : 2. Monitor kulit akan
1. Perfusi jaringan normal adanya kemerahan
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi 3. Observasi luka :
lokasi,dimensi, tanda-
3. Menunjukan pemahaman
tanda infeksi local,
dalam proses perbaikan kulit
kedalaman luka
dan mencegah terjadinya cedera.
4. Lakukan perawatan
luka dengan steril
5. Ajarkan keluarga
tentang luka dan
perawatan luka
NOC : Thermoregulation 1. Monitoring suhu
3 Hipertermia
Kriteria Hasil : minimal tiap 2 jam
1. Suhu tubuh dalam rentang 2. Tingkatkan intake
normal cairan dan nutrisi
3. Ajarkan pada pasien
cara mencegah keletihan
akibat panas

NOC : Risk Control 1.Monitor tanda dan


4 Resiko infeksi
Kriteria Hasil : gejala infeksi sistemik dan
1. Klien bebas dari tanda dan lokal
gejala infeksi 2. Monitor WBC
2. Jumlah leukosit dalam batas 3.Monitor kerentanan
normal terhadap infeksi
4.Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
5. Laporkan kecurigaan
infeksi
6. Inspeksi kondisi
luka/insisi bedah
7. Pertahankan lingkungan
yang aseptic selama
tindakan keperawatan

Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuaidengan rencana yang telah
ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatandapat bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama
melaksanakan kegiatanperlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien

1. Tindakan Keperawatan Mandiri.


Tindakan keperawatan mandiri dilakukan oleh perawat. Misalnya menciptakan lingkungan yang
tenangmengukur tanda-tanda vital pasien

2.Tindakan Keperawatan Kolaboratif.


Tindakan yang dilakukan oleh perawatan apabila perawat bekerja dengan anggota perawat dan
anggota kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang bertahan untuk mengatasi
masalah pada pasien dengan cara cek laboratorium untuk mengetahui perkembangan pasien
memberi suntikan injeksi dan cairan intravena sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh dokter
02.74.00/FRM-04/AKD-SPMI

6. DAFTAR PUSTAKA

Axton, Sharon.2013. Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik. Jakarta : Penerbit


Buku Kedokteran EGC
Cecily, Lynn Betz.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Retrieved from http://www inna-ppnior-id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta. Retrieved from http:/www.inna-ppni.or.id
Kertowigno S. 2011. 10 Besar Kelompok Penyakit Kulit. Unsri press, Palembang,
Indonesia,hal: 146-149
Morris, AD. 2008. Cellulitis and erysipelas. University Hospital of Wales, Cardiff,
UK. 1708

Bandung, 31 Januari 2023


Mengetahui,
Pembimbing Akademik, Mahasiswa

(Madinatul Munawaroh , S.Pd.,M.K.M) (Reshi Azzahra Ramaditya)

Anda mungkin juga menyukai