Anda di halaman 1dari 12

MODUL 2 PRAKTIKUM

SISTEM PRODUKSI
“AGGREGATE PLANNING (PERENCANAAN AGREGAT)”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Praktikum Sistem Produksi
Program Strata Satu Jurusan Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Disusun Oleh :

Nama : Ilmi Malia Safitri


NPM : 19262011019
Kelas : TI-RP-19A

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
2021
Article I. BAB III
PENGOLAHAN DATA

1.1 Pengumpulan Data


PT XYZ memerlukan strategi agar dapat memenuhi permintaan pasar dan
sesuai dengan kapasitas yang ada, menggunakan sumber daya sebijaksana
mungkin dengan pengeluaran biaya serendah mungkin. Sehingga memenuhi
kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, pesaing dan mutu produk yang
dihasilkan, mengurangi permasalahan tingkat ketenagakerjaan, menekan tingkat
persediaan, atau memenuhi tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Dengan asumsi
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Demand
- Jumlah pekerja : 40 - Biaya subkontak : $20
- Kapasitas kebutuhan produk yang
- Inventori awal : 500 unit
dapat dipenuhi per unit : 3 jam
- Biaya upah pekerja per jam : $5 - Waktu kerja/hari : 8 jam
- Biaya pemberian pegawai : $200 - Waktu produksi : 45 menit
- Forecasting demand (dari
- Biaya perekrutan pegawai : $150
modul 1) selama 6 periode
- Biaya lembur : $8 - Biaya waktu menganggur : $1
- Biaya inventory : $5 - Biaya backorder : $7

Tabel 3.2 Data Demand NPM


- Jumlah pekerja : 40 + NPM 2 - Biaya subkontak : $20 + NPM 2
- Kapasitas kebutuhan produk yang - Inventori awal : 500 unit +
dapat dipenuhi per unit : 3 jam NPM 1 NPM 2 NPM 1
- Biaya upah pekerja per jam : $5 +
- Waktu kerja/hari : 8 jam
NPM 2
- Biaya pemberian pegawai : $200 - Waktu produksi : 45 menit
- Forecasting demand (dari
- Biaya perekrutan pegawai : $150
modul 1) selama 6 periode
- Biaya waktu menganggur : $1 +
- Biaya lembur : $8 + NPM 1
NPM 1
- Biaya inventory : $5 + NPM 1 - Biaya backorder : $7
Tabel 3.3 Data Demand Konversi NPM
- Biaya subkontak : $20 + 9 =
- Jumlah pekerja : 40 + 9 = 49
$29
- Kapasitas kebutuhan produk yang
- Inventori awal : 500 unit + 91 =
dapat dipenuhi per unit : 3 jam + 1 = 4
591 unit
jam
- Biaya upah pekerja per jam : $5 + 9 =
- Waktu kerja/hari : 8 jam
$14
- Biaya pemberian pegawai : $200 - Waktu produksi : 45 menit
- Forecasting demand (dari
- Biaya perekrutan pegawai : $150
modul 1) selama 6 periode
- Biaya waktu menganggur : $1 +
- Biaya lembur : $8 + 1 = $9
1 = $2
- Biaya inventory : $5 + 1 = $6 - Biaya backorder : $7

Tabel 3.4 Hasil Data Demand Konversi NPM


- 49 - $29
- 4 jam - 591 unit
- $14 - 8 jam
- $200 - 45 menit
- 13242
- 13987
- 13701
- $150
- 14268
- 14341
- 15349
- $9 - $2
- $6 - $7

1.2 Pengolahan Data


Data demand pada perusahaan PT XYZ diolah dengan menggunakan
bantuan software WinQSB yang mana langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
1. Buka aplikasi WinQSB dengan cara klik menu star > klik All
Programs > WinQSB > Klik Aggregate Planning.
Gambar 3.1 Tampilan Aplikasi WinQSB

2. Pilih atau klik New Problem pada menu file.


Gambar 3.2 Tampilan New Problem
3. Berikut penjelasan dari data di atas:
a. Kolom Problem Type pilih General Liniear Programing Model,
beri silang pada Overtime, Hire/Dismissal, Subcontracting, dan
Backorder untuk memunculkan variabel-variabel tersebut
sebagai pendukung penyelesaian masalah.Number of Planning
Periode atau periode yang akan direncanakan adalah 6 peroide.
b. Untuk kolom Capacity Requirement per Product/Service diisi 2,
artinya setiap produk membutuhkan 2 pekerja.
c. Intial Number of Planning Resource atau jumlah sumber daya
yang direncanakan (jumlah pegawai) yaitu 49 orang.
4. Masukkan semua data ke dalam sistem, Isi tabel Planning Information
sesuai asumsi yang telah ditentukan sesuai masing-masing kelompok.
Gambar 3.3 Tampilan Input Data

5. Berikut penjelasan di atas:


a. Forecast demand diperoleh dari hasil peramalan di modul 1
selama 6 periode.
b. Initial Number of Employee adalah jumlah pegawai yang dimiliki
perusahaan ARRESCHA.
c. Regular Time Capacity in Hour/Employee adalah jumlah waktu
kerja setiap pekerja
d. Regular Time Cost/Hour adalah upah pegawai per jam
e. Overtime Capasity in Hour/Employee adalah jumlah waktu
lembur setiap pekerja
f. Overtime Cost/Hour adalah biaya lembur/jam
g. Hiring Cost/Employee adalah biaya perkrutan pegawai baru
h. Dismissal cost/Employee adalah biaya pemecatan pegawai
i. Initial Inventori adalah jumlah persediaan awal
j. Safety Stock adalah persediaan tambahan untuk antisipasi
kekurangan persediaan (jumlah safety stock diasumsikan)
k. Unit Inventory Holding Cost adalah biaya persediaan
l. Unit Subcontracting Cost adalah biaya subkontrak (maklun)
m. Unit Backorder Cost adalah biaya pemesanan kembali
(backorder dilakukan apabila permintaan tidak dapat dipenuhi)
n. Capacity Requirement in Hour/Unit adalah jumlah pegawai
untuk menyelesaikan satu unit produk.
6. Jika sudah terisi, klik Solve and Analyze > Solve The Problem
7. Hasil perencanaan agregat
1.3 Hasil Pengolahan Data
1. Show Production Schedule
Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB
dengan Show Production Schedule dapat mengetahui jadwal produksi
selama 6 periode menggunakan data demand dari forecasting
sebelumnya dengan 6 periode terakhir, output menunjukkan total nilai
regular production, Overtime Production, Subcontracting Production,
Total Production, Ending Inventory, dan Ending Backorder, adalah
sebesar 30.000, 16.734, 796, 47.530, 13.593, dan 74.627. Berikut
gambar hasil perencanaan agregat dilihat dari Show Production
Schedule.

Gambar 3.4 Output WinQSB Show Production Schedule

2. Show Cost Analysis


Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB
dengan Show Cost Analysis dapat mengetahui jadwal produksi selama 6
periode. Berikut gambar hasil perencanaan agregat dilihat dari Show
Cost Analysis.
Gambar 3.5 Output WinQSB Show Cost Analysis

3. Show Graphic Analysis


a. Tampilkan dalam bentuk grafik dengan klik Result > Show
Graphic Analysis dengan kategori dan seleksi Quantity Items.

Gambar 3.6 Tampilan Analisis Grafik Kategori Quantity Items


Hasil analisis grafik untuk semua variabel.
Gambar 3.7Grafik Quality Items

b. Adapun grafik yang memperlihatkan perbandingan biaya setiap


variabelnya adalah Cost Items dan pilih semua kategori

Gambar 3.8 Tampilan Analisis Grafik Kategori Cost Items


Hasil analisis grafik untuk semua variabel.

Gambar 3.13 Grafik Cost Items


Article II. BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 Hasil Penelitian


Pengambilan data dari asumsi-asumsi pada perusahaan PT. XYZ. Dengan
mencari jadwal produksi melalui Show Production Schedule dan Show Cost
Analysis untuk Aggregate Planning berdasarkan langkah-langkah yang telah
dijabarkan pada bab 3 di atas terhadap data penjadwalan produksi diperoleh hasil
sebagai berikut.

4.2 Analisis Data di PT XYZ


1. Show Production Schedule
Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB
dengan Show Production Schedule dapat mengetahui jadwal produksi
selama 6 periode menggunakan data demand dari forecasting sebelumnya
dengan 6 periode terakhir, output menunjukkan total Regular Production
adalah sebesar 30.000, Overtime Production sebesar 16.734,
Subcontracting Production sebesar 796, Total Production sebesar 47.530,
Ending Inventory sebesar 13.593, dan Ending Backorder adalah sebesar
74.627.
2. Show Cost Analysis
Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB
dengan Show Cost Analysis dapat mengetahui jadwal produksi selama 6
periode menggunakan data demand dari forecasting sebelumnya dengan 6
periode terakhir, output menunjukkan total output menunjukkan total
Regular Time adalah sebesar $636.551,88, Undertime sebesar $101.064,
Overtime sebesar $431.999,97, Subcontracting Cost sebesar $23.084,04,
Inventory Holding Cost sebesar $81.558, dan Backorder Cost sebesar
$552.389,06.
3. Analisis Grafik Kategori Quantity Items
Grafik Kategori Quantity Items menyatakan bahwa Ending
Inventory/Backorder pada periode 4 kuantitas mengalami penurunan, di
periode 5 mengalami penurunan kuantitas yang cukup drastis, dan di
periode 6 mengalami penurunan kuantitas yang sangat drastis. Pada
Regular Time Production mengalami sedikit penurunan kuantitas di
periode 4, pada Overtime Production mengalami sedikit penurunan
kuantitas di periode 2, pada Total Production mengalami penurunan
kuantitas pada periode 2, dan pada Production Requirement kuantitas tidak
konsisten karena di masing-masing periode tidak tetap mengalami naik
turun.
4. Grafik Kategori Cost Items
Grafik Kategori Cost Items menyatakan bahwa Cost tidak stabil
karena mengalami periode naik turun, yang mana pada Regular Time Cost
mengalami penurunan cost di periode 2, pada Undertime Cost terjadi cost
yang stabil, pada Total Production Cost mengalami naik turunnya cost
yaitu pada periode 1 mengalami kenaikan yang sangat drastis namun turun
di periode 2 dan mengalami kenaikan lagi di periode 3 serta pada periode 4
mengalami penurunan yang cukup drastis bahkan di periode 5 dan 6
mengalami penurunan yang sangat drastis. Pada Backorder Cost
mengalami kenaikan di periode 6, dan pada Total Cost mengalami naik
turun yang sangat tidak stabil, pada periode 3 mengalami penurunan yang
sangat drastis dan pada periode 6 mengalami kenaikan yang sangat drastis.

Anda mungkin juga menyukai