0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan12 halaman
Modul ini membahas perencanaan agregat (aggregate planning) untuk memenuhi permintaan pasar dan memaksimalkan sumber daya perusahaan PT XYZ. Data permintaan dan kapasitas perusahaan diolah menggunakan perangkat lunak WinQSB untuk menghasilkan jadwal produksi optimal dan analisis biaya. Hasilnya memberikan rencana produksi reguler, lembur, subkontrak, persediaan akhir, dan pesanan belakangan.
Modul ini membahas perencanaan agregat (aggregate planning) untuk memenuhi permintaan pasar dan memaksimalkan sumber daya perusahaan PT XYZ. Data permintaan dan kapasitas perusahaan diolah menggunakan perangkat lunak WinQSB untuk menghasilkan jadwal produksi optimal dan analisis biaya. Hasilnya memberikan rencana produksi reguler, lembur, subkontrak, persediaan akhir, dan pesanan belakangan.
Modul ini membahas perencanaan agregat (aggregate planning) untuk memenuhi permintaan pasar dan memaksimalkan sumber daya perusahaan PT XYZ. Data permintaan dan kapasitas perusahaan diolah menggunakan perangkat lunak WinQSB untuk menghasilkan jadwal produksi optimal dan analisis biaya. Hasilnya memberikan rencana produksi reguler, lembur, subkontrak, persediaan akhir, dan pesanan belakangan.
SISTEM PRODUKSI “AGGREGATE PLANNING (PERENCANAAN AGREGAT)”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Praktikum Sistem Produksi Program Strata Satu Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
Disusun Oleh :
Nama : Ilmi Malia Safitri
NPM : 19262011019 Kelas : TI-RP-19A
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG 2021 Article I. BAB III PENGOLAHAN DATA
1.1 Pengumpulan Data
PT XYZ memerlukan strategi agar dapat memenuhi permintaan pasar dan sesuai dengan kapasitas yang ada, menggunakan sumber daya sebijaksana mungkin dengan pengeluaran biaya serendah mungkin. Sehingga memenuhi kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, pesaing dan mutu produk yang dihasilkan, mengurangi permasalahan tingkat ketenagakerjaan, menekan tingkat persediaan, atau memenuhi tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Dengan asumsi sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Demand - Jumlah pekerja : 40 - Biaya subkontak : $20 - Kapasitas kebutuhan produk yang - Inventori awal : 500 unit dapat dipenuhi per unit : 3 jam - Biaya upah pekerja per jam : $5 - Waktu kerja/hari : 8 jam - Biaya pemberian pegawai : $200 - Waktu produksi : 45 menit - Forecasting demand (dari - Biaya perekrutan pegawai : $150 modul 1) selama 6 periode - Biaya lembur : $8 - Biaya waktu menganggur : $1 - Biaya inventory : $5 - Biaya backorder : $7
Tabel 3.2 Data Demand NPM
- Jumlah pekerja : 40 + NPM 2 - Biaya subkontak : $20 + NPM 2 - Kapasitas kebutuhan produk yang - Inventori awal : 500 unit + dapat dipenuhi per unit : 3 jam NPM 1 NPM 2 NPM 1 - Biaya upah pekerja per jam : $5 + - Waktu kerja/hari : 8 jam NPM 2 - Biaya pemberian pegawai : $200 - Waktu produksi : 45 menit - Forecasting demand (dari - Biaya perekrutan pegawai : $150 modul 1) selama 6 periode - Biaya waktu menganggur : $1 + - Biaya lembur : $8 + NPM 1 NPM 1 - Biaya inventory : $5 + NPM 1 - Biaya backorder : $7 Tabel 3.3 Data Demand Konversi NPM - Biaya subkontak : $20 + 9 = - Jumlah pekerja : 40 + 9 = 49 $29 - Kapasitas kebutuhan produk yang - Inventori awal : 500 unit + 91 = dapat dipenuhi per unit : 3 jam + 1 = 4 591 unit jam - Biaya upah pekerja per jam : $5 + 9 = - Waktu kerja/hari : 8 jam $14 - Biaya pemberian pegawai : $200 - Waktu produksi : 45 menit - Forecasting demand (dari - Biaya perekrutan pegawai : $150 modul 1) selama 6 periode - Biaya waktu menganggur : $1 + - Biaya lembur : $8 + 1 = $9 1 = $2 - Biaya inventory : $5 + 1 = $6 - Biaya backorder : $7
Data demand pada perusahaan PT XYZ diolah dengan menggunakan bantuan software WinQSB yang mana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Buka aplikasi WinQSB dengan cara klik menu star > klik All Programs > WinQSB > Klik Aggregate Planning. Gambar 3.1 Tampilan Aplikasi WinQSB
2. Pilih atau klik New Problem pada menu file.
Gambar 3.2 Tampilan New Problem 3. Berikut penjelasan dari data di atas: a. Kolom Problem Type pilih General Liniear Programing Model, beri silang pada Overtime, Hire/Dismissal, Subcontracting, dan Backorder untuk memunculkan variabel-variabel tersebut sebagai pendukung penyelesaian masalah.Number of Planning Periode atau periode yang akan direncanakan adalah 6 peroide. b. Untuk kolom Capacity Requirement per Product/Service diisi 2, artinya setiap produk membutuhkan 2 pekerja. c. Intial Number of Planning Resource atau jumlah sumber daya yang direncanakan (jumlah pegawai) yaitu 49 orang. 4. Masukkan semua data ke dalam sistem, Isi tabel Planning Information sesuai asumsi yang telah ditentukan sesuai masing-masing kelompok. Gambar 3.3 Tampilan Input Data
5. Berikut penjelasan di atas:
a. Forecast demand diperoleh dari hasil peramalan di modul 1 selama 6 periode. b. Initial Number of Employee adalah jumlah pegawai yang dimiliki perusahaan ARRESCHA. c. Regular Time Capacity in Hour/Employee adalah jumlah waktu kerja setiap pekerja d. Regular Time Cost/Hour adalah upah pegawai per jam e. Overtime Capasity in Hour/Employee adalah jumlah waktu lembur setiap pekerja f. Overtime Cost/Hour adalah biaya lembur/jam g. Hiring Cost/Employee adalah biaya perkrutan pegawai baru h. Dismissal cost/Employee adalah biaya pemecatan pegawai i. Initial Inventori adalah jumlah persediaan awal j. Safety Stock adalah persediaan tambahan untuk antisipasi kekurangan persediaan (jumlah safety stock diasumsikan) k. Unit Inventory Holding Cost adalah biaya persediaan l. Unit Subcontracting Cost adalah biaya subkontrak (maklun) m. Unit Backorder Cost adalah biaya pemesanan kembali (backorder dilakukan apabila permintaan tidak dapat dipenuhi) n. Capacity Requirement in Hour/Unit adalah jumlah pegawai untuk menyelesaikan satu unit produk. 6. Jika sudah terisi, klik Solve and Analyze > Solve The Problem 7. Hasil perencanaan agregat 1.3 Hasil Pengolahan Data 1. Show Production Schedule Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB dengan Show Production Schedule dapat mengetahui jadwal produksi selama 6 periode menggunakan data demand dari forecasting sebelumnya dengan 6 periode terakhir, output menunjukkan total nilai regular production, Overtime Production, Subcontracting Production, Total Production, Ending Inventory, dan Ending Backorder, adalah sebesar 30.000, 16.734, 796, 47.530, 13.593, dan 74.627. Berikut gambar hasil perencanaan agregat dilihat dari Show Production Schedule.
Gambar 3.4 Output WinQSB Show Production Schedule
2. Show Cost Analysis
Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB dengan Show Cost Analysis dapat mengetahui jadwal produksi selama 6 periode. Berikut gambar hasil perencanaan agregat dilihat dari Show Cost Analysis. Gambar 3.5 Output WinQSB Show Cost Analysis
3. Show Graphic Analysis
a. Tampilkan dalam bentuk grafik dengan klik Result > Show Graphic Analysis dengan kategori dan seleksi Quantity Items.
Gambar 3.6 Tampilan Analisis Grafik Kategori Quantity Items
Hasil analisis grafik untuk semua variabel. Gambar 3.7Grafik Quality Items
b. Adapun grafik yang memperlihatkan perbandingan biaya setiap
variabelnya adalah Cost Items dan pilih semua kategori
Gambar 3.8 Tampilan Analisis Grafik Kategori Cost Items
Hasil analisis grafik untuk semua variabel.
Gambar 3.13 Grafik Cost Items
Article II. BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Hasil Penelitian
Pengambilan data dari asumsi-asumsi pada perusahaan PT. XYZ. Dengan mencari jadwal produksi melalui Show Production Schedule dan Show Cost Analysis untuk Aggregate Planning berdasarkan langkah-langkah yang telah dijabarkan pada bab 3 di atas terhadap data penjadwalan produksi diperoleh hasil sebagai berikut.
4.2 Analisis Data di PT XYZ
1. Show Production Schedule Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB dengan Show Production Schedule dapat mengetahui jadwal produksi selama 6 periode menggunakan data demand dari forecasting sebelumnya dengan 6 periode terakhir, output menunjukkan total Regular Production adalah sebesar 30.000, Overtime Production sebesar 16.734, Subcontracting Production sebesar 796, Total Production sebesar 47.530, Ending Inventory sebesar 13.593, dan Ending Backorder adalah sebesar 74.627. 2. Show Cost Analysis Sistem perencanaan agregat menggunakan program WinQSB dengan Show Cost Analysis dapat mengetahui jadwal produksi selama 6 periode menggunakan data demand dari forecasting sebelumnya dengan 6 periode terakhir, output menunjukkan total output menunjukkan total Regular Time adalah sebesar $636.551,88, Undertime sebesar $101.064, Overtime sebesar $431.999,97, Subcontracting Cost sebesar $23.084,04, Inventory Holding Cost sebesar $81.558, dan Backorder Cost sebesar $552.389,06. 3. Analisis Grafik Kategori Quantity Items Grafik Kategori Quantity Items menyatakan bahwa Ending Inventory/Backorder pada periode 4 kuantitas mengalami penurunan, di periode 5 mengalami penurunan kuantitas yang cukup drastis, dan di periode 6 mengalami penurunan kuantitas yang sangat drastis. Pada Regular Time Production mengalami sedikit penurunan kuantitas di periode 4, pada Overtime Production mengalami sedikit penurunan kuantitas di periode 2, pada Total Production mengalami penurunan kuantitas pada periode 2, dan pada Production Requirement kuantitas tidak konsisten karena di masing-masing periode tidak tetap mengalami naik turun. 4. Grafik Kategori Cost Items Grafik Kategori Cost Items menyatakan bahwa Cost tidak stabil karena mengalami periode naik turun, yang mana pada Regular Time Cost mengalami penurunan cost di periode 2, pada Undertime Cost terjadi cost yang stabil, pada Total Production Cost mengalami naik turunnya cost yaitu pada periode 1 mengalami kenaikan yang sangat drastis namun turun di periode 2 dan mengalami kenaikan lagi di periode 3 serta pada periode 4 mengalami penurunan yang cukup drastis bahkan di periode 5 dan 6 mengalami penurunan yang sangat drastis. Pada Backorder Cost mengalami kenaikan di periode 6, dan pada Total Cost mengalami naik turun yang sangat tidak stabil, pada periode 3 mengalami penurunan yang sangat drastis dan pada periode 6 mengalami kenaikan yang sangat drastis.