Anda di halaman 1dari 6

BAB III

AGGREGATE PLANNING

3.1.Tujuan Praktikum
Tujuan yang akan dicapai dalam praktikum ini adalah:
1. Mampu merencanakan produksi, inventori, dan sumber daya yang stabil terhadap
fluktuasi permintaan.
2. Mampu menentukan strategi perencanaan produksi yang layak dan dapat
meminimalkan total biaya produksi.
3. Memahami proses perencanaan agregat dan kapasitas dalam suatu industri.

3.2.Tugas Praktikum
Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini adalah:
1. Melakukan perhitungan Chase Strategy, Level Strategy dan Flexible Strategy.
2. Menganalisis perhitungan Chase Strategy, Level Strategy dan Flexible Strategy.
3. Mengambil keputusan dari strategy yang terpilih.

3.3.Output
3.3.1. Informasi Umum
Aggregate planning adalah perencanaan kapasitas yang mengintegrasikan
kebutuhan tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan kebutuhan tingkat persediaan
dalam manajemen operasi produksi pada masa yang akan dating yang mencerminkan
strategi perusahaan dalam mencapai sasaran. Fungsi dari perencanaan aggregate yaitu
untuk menentukan perencaan operasi jangka menengah yang mengoptimumkan
kombinasi penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk dapat memenuhi
permintaan pasar yang tidak menentu dengan tetap mempertimbangkan efisiensi
biaya. Biaya – biaya yang terdapat pada aggregate planning antara lain, hiring cost,
firing cost, overtime cost dan undertime cost, inventory cost, dan subcontract cost.
Studi Kasus:
Suatu perusahaan sepeda mempunyai data yang berkaitan dengan produksi sebagai
berikut
PERIODE
Februari Maret April Mei Juni
Jumlah Hari 22 23 22 19 23
Kerja
Permintaan 31830
Kapasitas :
Regular Time 1914 2001 1914 1653 2001
Overtime 528 552 528 456 552
Subkontrak 191,4 200,1 191,4 165,3 200,1
Persediaan 250
Awal

Costs
Regular Time $ 5 per unit
Overtime $ 10 per unit
Subkontrak $ 15 per unit
Biaya Penyimpanan $ 1 per unit per bulan
Biaya Kekurangan Persediaan $ 1.25 per unit per bulan
Biaya Meningkatkan Kecepatan Produksi $ 200 per unit
Biaya Menurunkan Kecepatan Produksi $ 250 per unit
Waktu produktif /pekerja/hari 7.25 jam
Waktu lembur/pekerja/hari 2 jam
Waktu produksi/unit 0.5 jam
Jumlah pekerja 6 orang

3.3.2. Perhitungan dengan Level Strategy


Level strategy adalah rencana dimana tingkat produksi tetap dari periode ke
periode selama jangka waktu perencanaan aggregate. Perencanaan aggregate dengan
level strategy bisa dilakukan dengan mengubah tingkat persediaan dimana manajer
bisa meningkatkan persediaan selama periode permintaan yang rendah untuk
memenuhi permintaan yang tinggi pada masa mendatang. Menjaga stabilitas kapasitas
dan tenaga kerja dengan laju output konstan. Kekurangan dan kelebihan berakibat
pada fluktuasi persediaan dari waktu ke waktu. Persediaan yang ditimbun sebagai
antisipasi permintaan yang akan datang atau backlogs dipindahkan dari periode
permintaan tinggi ke rendah. Lebih baik bagi moral kerja, persediaan dan backlogs
bisa terakumulasi cukup banyak dan harus digunakan saat biaya menyimpan dan
backlog relatif rendah. Berikut perhitungan dengan menggunakan aplikasi POM for
windows ;

Gambar 3.1 Data aggregate planning

Gambar 3.2 Aggregate planning results level strategy

Gambar 3.3 Grafik level strategy

3.3.3. Perhitungan dengan Chase Strategy


Chase strategy adalah perencanaan aggregate yang menggunakan kapasitas
sebagai pendukung, menyelaraskan laju produksi dengan laju permintaan. Laju
produksi diselaraskan dengan permintaan dengan mengubah kapasitas mesin atau
menyewa/ memberhentikan tenaga kerja saat permintaan bervariasi. Berikut
perhitungan dengan menggunakan apliksi POM for windows ;

Gambar 3.4 Aggregate planning results chase strategy

Gambar 3.5 Grafik chase strategy

3.3.4. Perhitungan dengan Flexible Strategy


Flexible strategy adalah perencanaan aggregate dengan menggunakan
kapasitas mesin dan tingkat tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari
persediaan. Dapat digunakan jika terdapat kelebihan kapasitas mesin. Jumlah tenaga
kerja tetap tetapi jumlah jam kerja diubah sepanjang waktu untuk menyelasaskan
produksi dan permintaan. Tingkat persediaan rendahh dan utilisasi rendah, harus
digunakan saat biaya penyimpanan persediaan tinggi dan kapsitas tidak terlalu mahal.
Berikut perhitungan dengan menggunakan aplikasi POM for windows ;
Gambar 3.6 Data flexible strategy

Gambar 3.6 Aggregate planning results flexible strategy

Gambar 3.7 Grafik flexible strategy

3.4. Analisis
3.4.1. Analisis Strategi
Tabel 3.1 Perbandingan masing-masing strategi
Regular
Overtime Sub Units Units
Jenis time Shortage
productio contractin increas decreas Total
strategi productio (end PD)
n g e e
n
Level
9.483 2.616 948,3 436.818, 435 348 450.64
strateg
unit unit unit 7 unit unit unit 9 unit
y
Chase 436.818,
9.483 2.616 948,3 435 348 450.64
strateg 7
unit unit unit unit unit 9 unit
y unit
Flexibl 9.570 2.640 957 436.699 - - 449.86
e unit unit unit unit 6 unit
strateg
y

Untuk strategi level strategy dan chase strategy memiliki kapasitas produksi
yang sama dengan total 450.649 unit, dan flexible strategy dengan total 449.866 unit.
3.4. Kesimpulan
Metode yang terpilih yaitu flexible strategy dengan kapasitas produksi
sebanyak 449.866 unit dan total cost sebesar $634478,8.

Anda mungkin juga menyukai