Oleh:
Nisfi Nuur lailatin
NIM: 18010804
1
A. Latar Belakang
tahun meliputi dua periode, sebelum dan sesudah hijrah. Mengingat hal yang
demikian itu maka wajar untuk mengadakan kajian yang seksama atas kandungan
Al-Quran dari aspek ilmiah. 1 Sebagian orang menganggap bahwa Al-Quran hanya
kitab petunjuk bukan kitab ilmu, termasuk ilmu tentang alam semesta dan
manusia.2
subjek yang ada kaitannya dengan itu, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan
modern seperti ilmu biologi, kimia, fisika, dan astronomi. Dan tidak ada keraguan
semesta. Banyak ayat-ayat yang menerangkan kejadian langit dan bumi, peredaran
siang dan malam, pergerakan bintang, matahari dan bulan. Ini merupakan bukti
Al-Quran dalam konstruksinya selain berisi tentang hidayah, akidah, ibadah dan
zaman klasik, para ulama memandang Al-Quran sebatas sumber ilmu itu lahir dari
1
Maurice Bucaille, Pengetahuan Modern Dalam Al-Quran, terj. Khozin Afandi,
Surabaya: Al-Ikhlas, 1995, hal. 20.
2
Muhammad Izzudin Taufiq, Dalil Anfus Al-Quran dan Embriologi (ayat-ayat tentang
Penciptaan Manusia), Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2006, hal. 5.
3
Muhammad Jamaluddin El Fandy, Al-Quran tentang Alam Semesta, Jakarta: Sinar
Grafika Offset, 1995, hal.1.
2
keyakinan komprehensif kandungan tafsirnya, sedangkan para ulama
kontemporer, mereka bukan saja meyakini hal tersebut namun lebih menekankan
Tafsir Al-Quran yang bisa dikatakan sebagai bentuk penafsiran yang bersifat
astronomi.
astronomi. Hal ini terjadi karena banyak ayat-ayat Al-Quran yang menyinggung
teknologi yang ada pada masa itu belum berkembang secara pesat.
Secara umum, banyak sekali kitab-kitab tafsir yang kita jumpai, baik kitab
tafsir klasik maupun kontemporer, diantaranya: tafsir Ibnu Katsir, tafsir Jalalain,
tafsir at-Thabari, tafsir al-Kurtubi, tafsir ar-Razi, tafsir Nawawi al-Bantani, tafsir
al-Misbah, tafsir al-Iklil, tafsir an-Nur, tafsir al-Azhar, tafsir al-Munir, tafsir al-
Ibris dan tafsir Abu Ma’syar. Berdasarkan nama kitab-kitab tafsir tersebut, maka
penulis ingin meneliti terkait term5 burj6 yang ada pada kitab tafsir Abu Ma’syar.
4
Mehdi Golshani, Filsafat Sains Menurut Al-Quran, terj. Agus Effendi, Bandung: Mizan
Media Utama, 2003, hal. 57.
5
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia Online, term diartikan sebagai istilah, kata atau
frasa yang menjadi subjek atau predikat dari sebuah proposisi, periode waktu awal dan akhir,
bagian tahun akademik.
6
Menurut kamus Almaany, burj berasal dari bahasa Arab yaitu بُرُوج- ْٱلبُرُوجyang artinya
gugusan bintang-bintang.
3
Abu Ma’syar Ja’far Ibnu Muhammad Ibnu Umar juga dikenal sebagai al-
Falaki atau Ibn Balkhi, Latin sebagai Albumasar, Albusar, atau Albuxar adalah
astronom dan filsuf Islam asal Persia. Ia dianggap sebagai Astronom terbesar dari
Abu Ma'shar al-Balkhi lahir 10 Agustus 787 (abad IX) di Balkh, Khurasan
Balkh, sebuah kota di sebelah timur Khurasan. Abu Ma’syar ahli astronomi dan
rasi bintang, bukan ilmu nujum. Setelah menyelesaikan studi Tradisi Islam Klasik
menyebutkan bahwa ayat terkait buruj ada dalam Al-Quran surat al-Furqan ayat
ك الَّ ِذ ۡى َج َع َل فِى ال َّس َمٓا ِء بُ ُر ۡو ًجا َّو َج َع َل فِ ۡيهَا ِس ٰرجًا َّوقَ َمرًا ُّمنِ ۡيرًا
َ تَ ٰبـ َر
Berdasarkan ayat tersebut yang terdapat dalam kitab tafsir Abu Ma’syar,
beliau menafsirkan kata buruj seperti nama-nama zodiak, terdapat pada pasal 15
hingga pasal 20. Sebagaimana yang kita ketahui ada 12 nama zodiak yaitu: Aries,
7
Mursyid Fikri dan Muh. Rasywan Syarif, “Eksplorasi Pemikiran Abu Ma’syar Al Falaky
Tentang Manusia dan Bintang”, Jurnal Ilmu Falak, Vol. 3, No. 2, 2019, hal. 178.
8
Ibid, hal. 179.
9
Al-Quran.
4
Aquarius dan Pisces. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti nama-nama zodiak
Kajian terkait judul ini, penulis belum pernah menemukan penelitian yang
sama yang pernah dikaji sebelumnya. Akan tetapi penulis menemukan literatur
yang menyerupai kajian yang penulis akan bahas pada skripsi yang ditulis oleh
mengkhususkan objek kajiannya pada ilmu alam (sains) seperti Tantawi Jauhari,
bahwasannya belum ada yang membahas terkait term buruj secara komprehensif,
menyinggung bagian-bagian terluar atau term yang semisal dengan term buruj.
“Penafsiran Term Buruj dalam Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Ilmi pada Kitab
Abu Masy’ari Al-Falaki Al-Kabir)“ adalah penting dan relevan untuk dikaji
secara komprehensif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, agar lebih fokus dan
5
2. Bagaimana interkoneksi penafsiran term buruj Abu Ma’syar dengan nama-
nama zodiak ?
sebagai berikut:
nama-nama zodiak.
bidang ilmu Al-Quran dan tafsir, khususnya kajian term-term yang terdapat dalam
2. Secara praktis, penelitian ini digunakan untuk mengetahui penafsiran term buruj
dalam Al-Quran menurut Abu Ma’syar. Mengingat bahwa kajian term buruj
zodiak.
D. Kajian Pustaka
penelusuran beberapa hasil penelitian terdahulu terkait kajian term buruj dalam
6
Karya Mamad Muhamad Fauzil Abad dengan judul “Penafsiran Makna
menyebutkan bahwa makna bahrain menurut kalangan ulama tafsir ilmi terdapat
kontroversi.
pertemuan laut Atlantik dan laut Meditrania. Pendapat ini dikemukakan oleh
Sayyid Qutb, Ibrahim bin Umar bin Hasan al-Rubat bin Ali bin Abi Bakar as-
Syafi’I al-Biqa’i, dan Quraish Syihab. Kedua, bahru as-sama’ wa bahru al-ardh
(air laut dan air hujan). Pendapat ini dikemukakan oleh Muhammad Fakhruddin
Namun menurut penulis yang selaras dengan temuan sain modern bahwa
makna bahrain diartikan dengan yang ditemukan pada tahun 1873 oleh para
Oceanografer, hal ini terjadi di permukaan laut dan di dasar laut. Seperti di antara
laut Mediterania dan laut Atlantik, dan sebuah sungai di dasar laut di Cenota
Angelita, Mexico.
Bukan hanya itu, ternyata di daerah pertemuan dua lautan terdapat Sumber
Daya Alam yang melimpah, seperti Gas Alam, Minyak, mutiara, marjan dan ikan.
Hal tersebut disebabkan terjadinya pemerosesan posil, lokan menyusup dari air
tawar ke air asin. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, belum cukup dan relevan
untuk disampaikan.
11
Mamad Muhamad Fauzil Abad, Penafsiran Makna Bahrain Dalam Al-Quran
(Pendekatan Tafsir Ilmiy), Skripsi di UIN Walisanga Semarang, 2017.
7
Kajian sejenis juga dilakukan oleh Ani Oktaviyah dengan judul
mengidentifikasi aspek rasm, tanda baca dan tanda waqaf dalam beberapa mushaf
mushaf tersebut. Objek kajian yang terlalu banyak serta penyampaian hasil
global. Bahkan beberapa sebab dan latar belakang penulisan mushaf dengan pola
yang berbeda satu sama lain hanya diungkapnya sebagai praduga dan asumsi.
mengungkapnya.
Melalui telaah pustaka atas beberapa kajian yang telah dilakukan kedua
dielaborasi lebih jauh. Al-Quran masih terdapat term-term yang perlu dikaji lebih
tafsir ilmi, akan tetapi memiliki perbedaan pembahasan dalam term ayat Al-
Quran, yang mana saudara Mamad membahas term bahrain sedangkan saudari
E. Kerangka Teori
12
Anik Oktaviyah, loc.it.
8
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Pembahasan