TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Luka
2005). Luka atau lesi kulit memiliki terminologi dengan dua klasifikasi
utama, yaitu lesi kulit primer (menjadi penyebab utama terjadinya lesi) dan
lesi kulit sekunder (lesi yang muncul akibat kondisi tertentu atau
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tahapan Penyembuhan luka
Inflamasi : Proliferasi :
- Hari 1-5
- Vasokontriksi
- Retraksi
- Hemostasis
- Vasodilatasi
Granulasi - Epitelisasi
Parut - Remodeling
luka yang sehat. Itu kombinasi metcovazin dan balutan modern efektif
disebabkan oleh benda panas tetapi juga dingin benda, bahan kimia dan
area luka bakar. Oleh karena itu responnya menjadi umum dengan
2011)
setiap tahun disebabkan oleh luka bakar. Pada tahun 2004, hampir 11 juta
epidermis dan dermis. Luka bakar superfisial hanya mengenai dermis (luka
bakar derajat satu: epidermis) atau epidermis dan bagian atas bagian dari
dermis (luka bakar derajat dua: dangkal kulit). Sedangkan luka bakar
dalam melibatkan lebih dari setengah dermis (luka bakar derajat tiga: kulit
dalam) atau seluruh dermis (luka bakar derajat empat: penuh ketebalan)
(Kowalske, 2011).
untuk mencegah infeksi kulit, kulit kering dan kerusakan kulit lebih lanjut.
(Vickers, 2017)
merah muda, melepuh, nyeri dan isi ulang kapiler. Pengobatan luka bakar
muda pucat dengan kapiler isi ulang. Itu lukanya melepuh, perih dan
perluasan luka yang dalam. Menurut Vigani & Culler (2017) proses
penyembuhan luka pada luka bakar derajat II dapat didorong dengan anti
bakteri balutan luka (balutan perak), balutan luka eksudat dan metcovazin.
Sedangkan pengobatan luka bakar derajat III atau dermal dalam bertujuan
mempersiapkan luka dasar untuk eksisi dan cangkok kulit. Memiliki luka
bakar derajat tiga ciri luka bercak putih dan bintik merah, tidak ada pengisi
kapiler, kering, dan nyeri ringan. Pembalut luka antibakteri, seperti silver
Luka bakar derajat empat atau kulit dalam memiliki ciri berwarna putih,
tidak ada pengisi kapiler, dan terbakar, tidak fleksibel, kering dan nyeri
ringan. Pengobatan luka bakar derajat empat bertujuan untuk mencegah
infeksi dan untuk mempersiapkan luka untuk eksisi dan cangkok kulit.
imun tubuh. Ada dua pasien dalam penelitian ini yang datang ke praksis
pribadi Irna Wound Care. Perawatan luka itu dilakukan setiap tiga hari
salep metcovazin sebagai balutan utama dan kapas steril sebagai balutan
1. Pengertian DM
melitus gula menumpuk dalam darah sehingga gagal masuk ke dalam sel.
Purnama, 2016).
luka terbaru adalah menjaga agar luka tetap dalam kondisi lembab, hal ini
sebagai berikut :
secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta antara lain autoimun
dan idiopatik.
Insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tidak dapat bekerja secara
insulin absolut.
disebabkan oleh defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja
berulang pada masa yang akan dating, sedangkan bayi yang lahir dari
makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam
waktu 2-4 minggu), mudah lelah. Gejala kronik diabetes melitus yaitu :
Kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas
mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun bahkan pada
pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau
kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari
a. Komplikasi akut
asidosis.
b. Komplikasi Kronis
1) Komplikasi makrovaskuler, komplikasi makrovaskuler yang
a. DM tipe I :
Price, 2014).
b. DM tipe II :
pengaruh dari luar seperti zat kimia, virus dan bakteri. Penyebab yang
kedua adalah penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas dan yang
2016).
akan disimpan sebagai glikogen dalam sel-sel hati dan sel-sel otot. Proses
membran sel, maka pasien bisa lebih cepat terjadi kematian (Fatimah,
2016).
berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi riwayat
riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi >4000 gram atau
riwayat pernah menderita DM gestasional dan riwayat lahir dengan
beratbadan rendah (<2,5 kg). Faktor risiko yang dapat diubah meliputi
a. Obesitas (kegemukan)
b. Hipertensi
d. Dislipidemia
e. Umur
f. Riwayat persalinan
Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat badan bayi
> 4000gram
g. Faktor Genetik
meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara
menjadi dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat
8. Diagnosis
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak
setelah TTGO
(mg/dl)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 mg/dl ≥ 200 mg/dl
Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
Normal < 5,7 < 100 < 140
9. Pemeriksaan Penyaring
yaitu :
kg/m2) yang disertai dengan satu atau lebih faktor risiko sebagai
berikut:
keluarga).
(DMG)
untuk hipertensi).
7) Riwayat prediabetes
8) Obesitas berat,
Kadar gula darah adalah jumlah kandungan glukosa dalam plasma darah.
dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan usia, serta berolahraga
(Harymbawa, 2016).
Belum pasti
Bukan DM DM
DM
Kadar Plasma vena < 100 100-199 200
glukosa
darah
Darah kapiler < 90 90-199 200
sewaktu
(mg/dL)
Kadar Plasma vena < 100 100-125 126
glukosa
Darah kapiler < 90 90-99 100
darah puasa
(mg/dL)
dan yang paling sering mengganggu pada pasien saat itu. Keluhan
data yang akurat perawat perlu pendengar aktif terhadap keluhan pasien,
luka terbaru adalah menjaga agar luka tetap dalam kondisi lembab, hal ini