LP Luka
LP Luka
TINJAUAN PUSTAKA
anak-anak maupun dewasa akibat kontak dengan api, benda panas, listrik
dan bahan kimia. Ukuran, lokasi dan kedalaman luka menjadi faktor utama
Infeksi, sindrom syok toksik, bekas luka dan gejala psikologis, dapat
terjadi jika lukanya tidak dirawat dengan baik dan benar. Penelitian terbaru
manajemen pada dua kasus luka bakar derajat dua. Prinsip TIME
luka yang sehat. Itu kombinasi metcovazin dan balutan modern efektif
disebabkan oleh benda panas tetapi juga dingin benda, bahan kimia dan
area luka bakar. Oleh karena itu responnya menjadi umum dengan
2011)
setiap tahun disebabkan oleh luka bakar. Pada tahun 2004, hampir 11 juta
epidermis dan dermis. Luka bakar superfisial hanya mengenai dermis (luka
bakar derajat satu: epidermis) atau epidermis dan bagian atas bagian dari
dermis (luka bakar derajat dua: dangkal kulit). Sedangkan luka bakar
dalam melibatkan lebih dari setengah dermis (luka bakar derajat tiga: kulit
dalam) atau seluruh dermis (luka bakar derajat empat: penuh ketebalan)
(Kowalske, 2011).
untuk mencegah infeksi kulit, kulit kering dan kerusakan kulit lebih lanjut.
(Vickers, 2017)
merah muda, melepuh, nyeri dan isi ulang kapiler. Pengobatan luka bakar
muda pucat dengan kapiler isi ulang. Itu lukanya melepuh, perih dan
perluasan luka yang dalam. Menurut Vigani & Culler (2017) proses
penyembuhan luka pada luka bakar derajat II dapat didorong dengan anti
bakteri balutan luka (balutan perak), balutan luka eksudat dan metcovazin.
Sedangkan pengobatan luka bakar derajat III atau dermal dalam bertujuan
mempersiapkan luka dasar untuk eksisi dan cangkok kulit. Memiliki luka
bakar derajat tiga ciri luka bercak putih dan bintik merah, tidak ada pengisi
kapiler, kering, dan nyeri ringan. Pembalut luka antibakteri, seperti silver
tidak ada pengisi kapiler, dan terbakar, tidak fleksibel, kering dan nyeri
infeksi dan untuk mempersiapkan luka untuk eksisi dan cangkok kulit.
imun tubuh. Ada dua pasien dalam penelitian ini yang datang ke praksis
pribadi Irna Wound Care. Perawatan luka itu dilakukan setiap tiga hari
salep metcovazin sebagai balutan utama dan kapas steril sebagai balutan
sekunder. Terakhir, fiksasi dengan kain kasa elastis non-steril perban
1. Pengertian DM
melitus gula menumpuk dalam darah sehingga gagal masuk ke dalam sel.
Purnama, 2016).
sebagai berikut :
secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta antara lain autoimun
dan idiopatik.
Insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tidak dapat bekerja secara
insulin absolut.
c. Diabetes melitus (DM ) tipe lain
disebabkan oleh defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja
berulang pada masa yang akan dating, sedangkan bayi yang lahir dari
makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam
waktu 2-4 minggu), mudah lelah. Gejala kronik diabetes melitus yaitu :
Kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas
mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun bahkan pada
pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau
kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari
a. Komplikasi akut
asidosis.
b. Komplikasi Kronis
a. DM tipe I :
Price, 2014).
b. DM tipe II :
pengaruh dari luar seperti zat kimia, virus dan bakteri. Penyebab yang
kedua adalah penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas dan yang
2016).
akan disimpan sebagai glikogen dalam sel-sel hati dan sel-sel otot. Proses
membran sel, maka pasien bisa lebih cepat terjadi kematian (Fatimah,
2016).
berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi riwayat
beratbadan rendah (<2,5 kg). Faktor risiko yang dapat diubah meliputi
a. Obesitas (kegemukan)
b. Hipertensi
d. Dislipidemia
e. Umur
f. Riwayat persalinan
Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat badan bayi
> 4000gram
g. Faktor Genetik
meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara
menjadi dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat
8. Diagnosis
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak
dan prediabetes
setelah TTGO
(mg/dl)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 mg/dl ≥ 200 mg/dl
Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
Normal < 5,7 < 100 < 140
9. Pemeriksaan Penyaring
yaitu :
kg/m2) yang disertai dengan satu atau lebih faktor risiko sebagai
berikut:
keluarga).
(DMG)
untuk hipertensi).
7) Riwayat prediabetes
8) Obesitas berat,
Kadar gula darah adalah jumlah kandungan glukosa dalam plasma darah.
dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan usia, serta berolahraga
(Harymbawa, 2016).
2. Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dan Puasa
Tabel 2.2 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan
Belum pasti
Bukan DM DM
DM
Kadar Plasma vena < 100 100-199 200
glukosa
darah
Darah kapiler < 90 90-199 200
sewaktu
(mg/dL)
Kadar Plasma vena < 100 100-125 126
glukosa
Darah kapiler < 90 90-99 100
darah puasa
(mg/dL)
dan yang paling sering mengganggu pada pasien saat itu. Keluhan
data yang akurat perawat perlu pendengar aktif terhadap keluhan pasien,
luka terbaru adalah menjaga agar luka tetap dalam kondisi lembab, hal ini