Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

GERAK REFLEKS dan TERMOREGULASI


Muhammad A’tourrohman*
Laboratorium Biokimia
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo
*Corresponding Author: athoqsara11@gmail.com

Abstrak. Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari akibat peranan konektor yang
melalui neuron motorik langsung menuju efektor tanpa melalui syaraf penghubung.
Termoregulasi adalah proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya supaya
tetap konstan. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui respon tubuh kodok terhadap gerak
refleks. Selain itu juga untuk menguji suhu tubuh kodok terhadap suhu lingkungannya.
Prosedur kerja praktikum gerak refleks dilakukan dengan memberikan beberapa perlakuan
yang menghasilkan gerak refleks, diantaranya kodok dalam posisi normal, kodok di putar,
dimiringkan tubuhnya, disinari dengan cahaya, diberikan baskom berisi air dan dicubit
dengan pinset. Adapun hasilnya, kodok memberikan respon yang berbeda-beda sesuai dengan
rangsangannya. Saat posisi normal, kodok bergerak secara normal. Ketika diputar dan
dimiringkan, kaki kodk melengkung dan kepala terangkat keatas. Ketika disinari cahaya,
pupil mata mengecil. Saat dihadapkan dengan baskom berisi air, kodok langsung melompat
dan berenang. Ketika dicubit, kodok merasa kesakitan dan ingin melepaskan diri. Prosedur
kerja praktikum termoregulasi, dengan memberikan perlakuan suhu lingkungan normal, suhu
dinaikkan dan suhu diturunkan. Adapun hasilnya, saat suhu lingkungan normal, suhu tubuh
kodok juga normal. Ketika suhu lingkungan dinaikkan, terjadi perubahan pada suhu tubuh
kodok yakni suhunya semakin naik. Ketika suhu lingkungan diturunkan, suhu tubuh kodok
pun ikut turun.

PENDAHULUAN kontraksinya. Sampai tanggapan yang


Latar Belakang tidak terlihat oleh panca indra, misalnya
Semua hewan memerlukan sekresi hormone oleh organ endokrin dan
informasi mengenai kondisi atau keadaan perubahan metabolisme tubuh akibat
lingkungannya. Hewan memperoleh aktivitas hormon.[1]
informasi dari lingkungannya melalui Gerak refleks adalah gerak yang
reseptor (organ sensoris). Informasi dari dihasilkan oleh jalur syaraf yang paling
lingkungan akan ditanggapi oleh efektor. sederhana. Jalur syaraf yang dilalui
Efektor adalah hasil tanggapan biologis. tersebut dibentuk dari kumpulan neuron
Tanggapan yang dihasilkan oleh efektor sensor, interneuron, dan neuron motorik
sangat bervariasi, mulai dari tanggapan yang berfungsi sebagai penggerak pada
yang dapat terlihat jelas oleh mata, syaraf untuk terjadinya gerakan atau
misalnya gerakan tubuh yang dihasilkan implus syaraf untuk gerakan refleks
oleh jaringan otot dengan kemampuan tertentu, gerak refleks paling sederhana

1
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

hanya membutuhkan dua tipe sel syaraf mempertahankan suhu tubuh disebut
yaitu neuron motorik dan neuron sensorik. poikiloterm. Suhu tubuh pada kebanyakan
[2]
hewan dipengaruhi oleh suhu
Gerak refleks dikendalikan oleh lingkungannya. Ada hewan yang dapat
system saraf yaitu otak (refleks kranial) bertahan hidup pada kisaran suhu -2oC,
atau medula spinalis (refleks spinal) sementara hewan lainnya dapat hidup pada
melalui saraf motoric kranial dan spinal. suhu 50oC, misalnya hewan yang hidup
Refleks terjadi melalui lintasan tertentu. digurun.[1]
Hal itu disebut dengan lengkung refleks Suhu merupakan salah satu fsktor
dengan komponennya: reseptor, neuron pendukung yang paling mumpuni di dalam
sensorik, neuron penghubung (didalam segala hal, suhu sangat berpengaruh bagi
otak dan medula spinalis), neuron motoric, aktivitas manusia dan bahkan tubuh
dan afektor.[1] manusia sendiri memerlukan suhu
Gerak refleks berjalan sangat cepat optimum untuk beraktifitas.[4]
dan tanggapan terjadi secara otomatis Suhu tubuh adalah besaran yang
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan menyatakan panas atau dinginnya tubuh
kontrol dari otak. Jadi dapat dikodokan seseorang. Panas adalah energi termis
bahwa gerakan ini terjadi tanpa yang mengalir dari suatu benda ke benda
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari lain atau dapat diartikan dari suhu yang
terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls tinggi ke suhu yang rendah atau dapat juga
melalui jalan pendek atau jalan pintas, merupakan ukuran suhu tubuh tanpa dan
prosesnya dimulai dari reseptor penerima atau dengan pengaruh lingkungan.[5]
rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf Ada beberapa alasan mengapa suhu
sensori ke pusat saraf, diterima oleh set tubuh hewan harus dipertahanan supaya
saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah tetap konstan. Pertama, perubahan suhu
didalam otak langsung dikirim tanggapan tubuh dapat mempengaruhi konformasi
ke saraf motor untuk disampaikan ke protein dan enzim. Apabila aktivitas enzim
efektor, yaitu otot atau kelenjar.[3] terganggu, maka aktivitas sel dalam tubuh
Termoregulasi adalah proses yang pun akan terganggu. Dengan demikian,
terjadi pada hewan untuk mengatur suhu perubahan suhu tubuh akan mempengaruhi
tubuhnya supaya tetap konstan. Hewan kecepatan reaksi metabolism didalam sel.
yang mampu mempertahankan suhu Kedua, perubahan suhu tubuh berpengaruh
tubuhnya disebut homoiterm, sedangkan terhadpa energi kinetikyang dimiliki oleh
hewan yang tidak mampu setiap molekul zat sehingga peningkatan
2
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

suhu tubuh akan memberi peluang yang terlentang dipapan, lalu diputar papan
lebih besar kepada berbagai partikel zat secara horizontal. Amati apa yang terjadi.
untuk saling bertumbukan.[1] Setelah itu dimiringkan papan perlahan-
Tujuan Praktikum lahan sehingga kepala kodok sedikit
Mengetahui macam-macam gerak refleks terangkat. Amati apa yang terjadi. Kodok
yang dikendalikan oleh otak dan medula dimasukkan kedalam baskom berisi air,
spinalis lalu diamtai cara berenangnya. Kodok
Mengetahui pengaruh penurunan dan diletakkan pada papan, lalu dicubit ujung
kenaikan suhu terhadap jumlah O2 di jari kakinya, diamati apa yang terjadi.
lingkungan. Termoregulasi
METODE PRAKTIKUM Pertama-tama disiapkan alat dan
Waktu dan Tempat bahan praktikum, kodok di ikat pada
Praktikum Fisiologi Hewan tentang papan. Perlakuan pertama Gelas beker
gerak refleks dan termoregulasi ini besar diisi air normal diisi air kran lalu
dilaksanakan pada hari senin, 10 Maret diukur suhunya, suhu tubuh kodok juga
2019, pukul 10.20-12.00 WIB bertempat diukur melalui kerongkongannya.
di Laboratorium Biokimia. Perlakuan kedua, gelas beker besar diisi air
Alat dan Bahan panas, diukur suhu air panasnya. Kodok
Pada praktikum ini digunakan alat digantung didalam gelas beker kecil, lalu
yaitu termometer, gelas beker, statif, diukur suhu tubuhnya. Perlakuan ketiga,
rafiah, karet, kardus, baskom plastic, gelas beker besar diisi air es, diukur suhu
senter, panic, pinset, dan kompor. air esnya, lalu setelah beberapa saat diukur
Bahan yang digunakan adalah suhu tubuh kodoknya. Diamati perubahan
kodok, es batu dan air panas. suhu yang terjadi.
Prosedur Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN
Gerak Refleks Dari pengamatan yang telah
Pertama-tama disiapkan alat dan dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai
bahan yang akan digunakan, diletakkan berikut:
kodok dalam posisi normal lalu disentuh
korneanya dengan kapas. Amati yang
terjadi. Setelah itu dihitung frekuensi
pernafasan per menit dengan tiga kali
ulangan. Diamati keseimbangan dengan
cara; kodok diletakkan dalam posisi
3
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Gerak Refleks


Kelompok 1
NO Perlakuan Respon
1. Posisi normal Mata berkedip, kepala terangkat keatas, kaki dan
tangan bergerak
2. Frekuensi pernafasan Menit 1: 131 kali rata-rata: 125 kali/menit
Menit 2: 140 kali
Menit 4: 103 kali
3. Keseimbangan Kaki melengkung kaget ketika diputar, kepala
terangkat saat dimiringkan
4. Dalam air Melompat dan berenang
5. Kaki dicubit Melompat dan ingin melepaskan diri (kesakitan)
6. Disinari cahaya lampu 25 cm: pupil masih besar
15 cm: pupil lebih kecil
5 cm: pupil mengecil, mata hampir tertutup
Kelompok 2
NO Perlakuan Respon
1. Posisi normal Mata berkedip, kepala terangkat keatas, kaki dan
tangan bergerak
2. Frekuensi pernafasan Menit 1: 104 kali rata-rata: 92 kali/menit
Menit 2: 94 kali
Menit 4: 79 kali
3. Keseimbangan Kaki melengkung kaget ketika diputar, kepala
diam saat dimiringkan
4. Dalam air Melompat dan berenang dengan kaki belakang
5. Kaki dicubit Melompat dan ingin melepaskan diri (kesakitan)
6. Disinari cahaya lampu 25 cm: pupil masih besar
15 cm: pupil lebih kecil, mata tertutup
5 cm: pupil mengecil, mata hampir tertutup
Kelompok 3
NO Perlakuan Respon
1. Posisi normal Mata berkedip, kepala terangkat keatas, kaki dan
tangan bergerak lincah
2. Frekuensi pernafasan Menit 1: 85 kali rata-rata: 78 kali/menit
Menit 2: 70 kali
Menit 4: 71 kali
3. Keseimbangan Alat gerak diam ketika diputar, kepala sedikit
terangkat saat dimiringkan
4. Dalam air Melompat dan berenang dengan tungkai

4
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

belakang
5. Kaki dicubit Melompat dan ingin melepaskan diri (kesakitan)
6. Disinari cahaya lampu 25 cm: pupil masih besar dan mata berkedip
15 cm: pupil lebih kecil
5 cm: pupil mengecil, mata hampir tertutup
Kelompok 4
NO Perlakuan Respon
1. Posisi normal Mata berkedip, kepala terangkat keatas, kaki dan
tangan bergerak
2. Frekuensi pernafasan Menit 1: 80 kali rata-rata: 65 kali/menit
Menit 2: 59 kali
Menit 4: 55 kali
3. Keseimbangan Alat gerak diam ketika diputar, kepala sedikit
terangkat saat dimiringkan
4. Dalam air Melompat dan berenang lincah
5. Kaki dicubit Kodok diam merasa kesakitan
6. Disinari cahaya lampu 25 cm: pupil masih besar
15 cm: pupil lebih kecil, mata berkedip
5 cm: pupil mengecil, mata hampir tertutup

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Termoregulasi


Kelompok 1
NO Perlakuan Lingkungan (oC) Tubuh (oC)
1. Suhu Lingkungan 29 oC 30 oC
2. Suhu lingkungan dinaikkan 78 oC 30,5 oC
3. Suhu lingkungan diturunkan 23 oC 29 oC

Kelompok 2
NO Perlakuan Lingkungan (oC) Tubuh (oC)
1. Suhu Lingkungan 28 oC 39oC
2. Suhu lingkungan dinaikkan 72 oC 31 oC
3. Suhu lingkungan diturunkan 10 oC 28 oC
Kelompok 3
NO Perlakuan Lingkungan (oC) Tubuh (oC)
1. Suhu Lingkungan 28 oC 31 oC
2. Suhu lingkungan dinaikkan 75 oC 33 oC
3. Suhu lingkungan diturunkan 14 oC 30 oC
Kelompok 4
NO Perlakuan Lingkungan (oC) Tubuh (oC)

5
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

1. Suhu Lingkungan 29 oC 31 oC
2. Suhu lingkungan dinaikkan 78 oC 32 oC
3. Suhu lingkungan diturunkan 11 oC 29 oC

PEMBAHASAN Saat dihitung frekuensi


Gerak Refleks pernafasannya, kalau dilihat hasil
Berdasarkan hasil pengamatan, pengamatan semua kelompok praktikum,
kodok yang diberi rangsangan akan maka dapat dikodokan bahwa frekuensi
memberikan refleks yang berbeda-beda pernafasannya menurun untuk setiap
tergantung jenis rangsangannya. Pada menitnya. Menurut hipotesis kami, hal ini
posisi normal, kodok masih memberikan disebabkan karena terlalu kuat dalam
efek seperti biasanya. Alat gerak bergerak mengikat kodok pada papan, sehingga
dengan normal. Hal ini sesuai dengan kodok kesulitan untuk bernafas. Kodok
(Isnaeni, 2006) bahwa hewan akan sebagai hewan amphibi mengembangkan
bergerak seperti biasanya/normal ketika system pernafasan yang unik. Pada masa
tidak diberi rangsangan tertentu. kecebong, kodok bernafas dengan insang
luar, kemudian berubah menjadi insang
dalam. Pada kodok muda, bernafas dengan
paru-paru dibantu dengan kulit. Saat
dewasa, kodok bernafas dengan paru-paru.
Kodok bernafas dengan normal ketika
tidak ada gangguan pernafasan. (Kimball,
1983)
Ketika dilepaskan dari ikatan pada
papan, Kodok refleks melompat ke
baskom yang berisi air dan mulai
berenang. Hal ini terjadi karena kodok
bersifat amphibi artinya bisa hidup di dua
alam yakni didarat dan di air. Pernyataan
ini sesuai dengan (Campbell, 2004) bahwa
kodok adalah hewan amphibi yang dapat
hidup di dua alam.
Perlakuan uji gerak refleks
selanjutnya adalah ujung jari kodok di

6
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

cubit menggunakan pinset. Dilihat dari mengecil dan kodok akan semakin sering
hasil pengamatan 4 kelompok praktikum, menutup matanya.
kodok merasakaan kesakitan dengan Termoregulasi
menggerakkan kakinya untuk menghindari Berdasarkan hasil pengamatan,
cubitan selanjutnya. Hal ini terjadi karena diperoleh hasil bahwa suhu lingkungan
implus dari cubitan terbetuk langsung mempengaruhi suhu tubuh kodok. Pada
direspon melalui medula spinalis dan perlakuan pertama, dengan suhu
dihasilkan tanggapan berupa kerja otot. lingkungan normal 29oC, suhu tubuh kata
Hal ini sesuai dengan (Suharto, 2012) setelah diukur dari cavum oris
bahwa Gerak refleks berjalan sangat cepat menunjukkan suhu tubuhnya 30oC. Pada
dan tanggapan terjadi secara otomatis perlakuan kedua, suhu lingkungan
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan dinaikkan dengan menambah air panas
kontrol dari otak. Jadi dapat dikodokan yang suhunya 78oC, saat di cek dengan
bahwa gerakan ini terjadi tanpa thermometer, suhu tubuh kodok menjadi
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari naik yaitu 30,5oC. Perlakuan ketiga
terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls dilakukan dengan menurunkan suhu
melalui jalan pendek atau jalan pintas, lingkungan menjadi 23oC, selang beberapa
prosesnya dimulai dari reseptor penerima saat suhu tubuh kodok juga ikut turun
rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf menjadi 29oC.
sensori ke pusat saraf, diterima oleh set Hal menunjukkan bahwa kodok
saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah merupakan hewan poikiloterm sesuai
didalam otak langsung dikirim tanggapan dengan (Isnaeni, 2006) bahwa hewan
ke saraf motor untuk disampaikan ke poikiloterm adalah hewan yang memiliki
efektor, yaitu otot atau kelenjar. suhu tubuh sama dengan suhu
Saat uji kesimbangan, kodok lingkungannya. Ketika suhu lingkungan
melengkungkan kakinya sebagai konstan, maka suhu tubuh kodok juga akan
tanggapan saat diputar. Kodok juga konstan. Ketika suhu lingkungan tinggi,
mengangkat kepalanya saat dimiringkan. maka suhu tubuh kodok akan ikut naik.
Hal ini terjadi karena ada rangsang yang Begitupun sebaliknya, ketika suhu
tidak biasa. Selain itu, saat indra lingkungan turun, maka suhu tubuh kodok
penglihatan kodok disinari dengan cahaya, akan ikut turun.
maka refleks mata kodok akan menutup KESIMPULAN
dan pupil menjadi kecil. Semakin dekat Berdasarkan hasil pengamatan,
cahaya itu, maka pupil akan semakin dapat disimpulkan bahwa gerak refleks
7
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

adalah Gerak refleks adalah gerak yang [1] Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan.
dihasilkan oleh jalur syaraf yang paling Yogyakarta: PT Kanisius
sederhana. Gerak refleks dikendalikan oleh [2] Kimball, John W. 1983. BIOLOGI,
system saraf yaitu otak (refleks kranial) Fifth Edition. Jakarta : Erlangga
atau medula spinalis (refleks spinal) [3] SUHARTO, A. (2012). SISTEM
melalui saraf motoric kranial dan spinal. LATIHAN GERAK REFLEK BERBASIS
Setiap perlakuan yang diberikan MIKROKONTROLER STUDI KASUS
akan memberikan gerak refleks yang ATLET BULUTANGKIS. In ESIT (Vol.
berbeda-beda. Gerak refleks yang 8, No. 2, pp. 33-46).
dikendalikan oleh otak yaitu ketika kodok [4] Campbell, N. A., Reece, J. B. 2004.
dalam posisi normal dan ketika kodok Biologi. Jakarta: Erlangga.
melompat untuk berenang. Sedangkan [5] Effendi, Zukesti. 2003. Peranan
gerak refleks yang dikendalikan oleh Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik
medula spinalis adalah ketika kodok diberi Dalam Tubuh. Universitas Sumatera
perlakuan sinar cahaya pada mata, di cubit Utara: Sumatera Utara.
ujung jari kakinya, dimiringkan tubuhnya,
dan diputar tubuhnya.
Berdasarkan hasil praktikum
termoregulasi, dapat disimpulkan bahwa
kodok merupakan hewan poikiloterm,
yaitu hewan yang dapat menyesuaikan
suhu lingkungannya. Saat suhu lingkungan
dinaikkan, maka suhu tubuh kodok juga
akan naik, begitu pula sebaliknya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya ucapkan banyak terimakasih kepada
Laboratorium Biokimia yang telah
memberikan fasilitas untuk melakukan
praktikum, serta terima kasih pada asisten
pembimbing praktikum yang telah
membimbing saya sehingga dapat berjalan
dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

8
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

9
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

10

Anda mungkin juga menyukai