Analisis Strategi Pencegahan Aki/Akab Kabupaten Grobogan: DR - Indra Kertati, M.Si
Analisis Strategi Pencegahan Aki/Akab Kabupaten Grobogan: DR - Indra Kertati, M.Si
AKI/AKAB KABUPATEN
GROBOGAN
DR.INDRA KERTATI,M.Si
25 Maret 2021
Sistematika Akhir
01 PENDAHULUAN
Indikator
menggambarkan tingkat SDG’s menargetkan AKI
kesejahteraan dibawah 70 per 100.000
masyarakat dan KH dan AKB dibawah 25
pemanfaatan fasilitas per 1000 KH
pelayanan kesehatan
yang tersedia
AKI/AKB
Salah satu alat ukur untuk Target RPJMN 2020-2024,
menilai keberhasilan AKI adalah 183 per
pencapaian pembangunan
100.000 KH, dan untuk
kesehatan, dan juga
AKB adalah 16 per 1.000
sekaligus mengukur
pencapaian indeks modal KH
manusia
02
ANALISIS
PERMASALAHAN
DAN SEBARAN
WILAYAH
ANALISIS SWOT
KEKUATAN (STRENGHT) KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Kabupaten Grobgan Telah Memiliki Peraturan 1. Belum semua Puskesmas di Kabupaten Grobogan PONED.
Daerah No. 4 Tahun 2017 tentang Pelayanan 2. Keterbatasan Ruang Persalinan di Fasilitas Kesehatan.
Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita. 3. Belum semua Rumah sakit memiliki ICU dan alat kesehatan Penting
2. Adanya Kebijakan semua persalinan lainnya.
dilakukan di Fasilitas Kesehatan melalui SK 4. Masih kurangnya tenaga Kesehatan khususnya Dokter Spesialis Obgyn
Bupati. dan Anak.
3. Terdapat Rencana Aksi Daerah Grobak 5. Belum semua tenaga kesehatan memiliki ketrampilan dalam mengatasi
Manak (Grobogan Bersama Atasi Kematian situasi Kegawatdaruratan.
Ibu dan Anak) Tahun 2020-2024. 6. Kurang pengetahuan ibu hamil dalam menerapkan pola hidup sehat.
4. Adanya Standar Prosedur Operasional 7. Keterbatasan sarana dan prasarana puskesmas untuk bersalin.
pelayanan KIA di masing-masing puskesmas. Misalnya masih terbatasnya peralatan yang ada di Poli KIA dan Kamar
5. Pelayanan ANC yang sudah terintegrasi. Bersalin Puskesmas.
6. Adanya kerjasama lintas sektor dalam 8. Belum optimalnya Koordinasi Lintas Sektor dalam upaya menekan
penurunan AKI/AKB, khusunya keterlibatan Kematian Ibu dan Bayi.
pemerintah Desa dalam memantau kesehatan 9. Belum optimalnya penyuluhan/promosi kesehatan yang bisa
ibu hamil di masing-maisng wilayahnya. dilaksanakan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat.
7. Adanya kegiatan kelas Ibu hamil dan keluarga 10. Kemampuan tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan
ibu hamil untuk pelayanan KIA di Kabupaten kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat
Grobogan. lokal masih terbatas.
8. Masih kuatnya kepedulian tenaga bidan dalam 11. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bagi Ibu Hamil Kurang menarik.
meningkatkan kesehatan ibu dan anak 12. Belum semua Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif.
terutama di daerah sulit/terpencil.
Lanjutan Analisis Swot …………
sebaran kasus kematian ibu per Wilayah Sebaran kasus kematian bayi di Kabupaten
Kecamatan tahun 2020 hingga bulan November, Grobogan dari 19 Kecamatan terlihat bahwa
dari 19 Kecamatan hanya ada 5 Kecamatan yang Kecamatan Kradenan memiliki kasus
tidak ada kasus kematian ibu yaitu Kecamatan kematian bayi paling banyak, sedangkan
Kedungjati, Toroh, Gabus, Ngaringan dan Kecamatan dengan kasus paling sedikit adalah
Grobogan. Sedangkan Kecamatan dengan kasus Kecamatan Gubug dan Tanggungharjo
kematian ibu terbanyak ada di Kecamatan
Pulokulon sebanyak 5 kasus
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Geyer I
2020
No Indikator Agt Sep
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Okt Nov
s t
Total Data Kasus
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Kematian Ibu
Berdasarkan
1.1.
tempat kematian:
b. Rumah Sakit 1
Kasus kematian ibu di Wilayah
Berdasarkan Usia Puskesmas Geyer I pada tahun
1.2. 2020 terdapat 1 kasus kematian
Ibu:
b. 20-34 thn 1 Ibu terjadi pada Bulan April
1.3.
Berdasarkan dimana berdasarkan tempat
Pendidikan Ibu: kematian berada di Rumah Sakit
b. SMP 1 dengan penyebab kematian ibu
Berdasarkan
tersebut disebabkan oleh PEB,
1.4. Penyebab
kejadian tersebut terjadi pada saat
Kematian Ibu:
a. PEB 1
Ibu Nifas
Berdasarkan Saat
1.5.
Kematian Ibu:
c. Nifas 1
Berdasarkan
1.6.
Pekerjaan Ibu:
a. Ibu Rumah
1
Tangga
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Geyer I
2020
Tota
No Indikator Ja Mare Apri Jun Agt Sep
Feb Mei Juli Okt Nov l
n t l i s t
Total Data
2 Kasus Kematian 0 1 1 1 2 1 0 3 0 0 0 9
Bayi:
2.1 Berdasarkan
. Umur: Jumlah kasus kematian Bayi
a. IUFD 1 1 1 3 6 (termasuk IUFD dan Lahir Mati) di
b. Lahir Mati 1 1 wilayah Puskesmas Geyer I tahun
c. Umur 0-6
1 1 2020 terdapat 9 kasus terbagi
hari
d. Umur 7-28 menjadi 6 kasus IUFD, Lahir Mati 1
1 1 kasus, umur 0-6 hari 1 kasus dan
hari
e. Umur 29- pada umur 7-28 hari 1 kasus.
0
11 bulan Adapun penyebab kematian bayi
Berdasarkan tersebut antara lain Asfiksia dan
2.2
Penyebab
. Prematur
Kematian Bayi:
a. BBLRS 0
b. Asfiksia 1 1
c. Kelainan
0
Bawaan
d. Ikterus 0
e. Prematur 1 1 1 3
f. Cacat
0
Kongenital
g. Infeksi 0
h. Lainnya
0
sebutkan…
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Geyer II
2.2
Berdasarkan hari dan 4 kasus pada umur 29
Penyebab hari-11 bulan. Adapun penyebab
.
Kematian Bayi:
kematian bayi tersebut antara lain
a. BBLRS 0
1 kasus Asfiksia, 3 kasus
b. Asfiksia 1 1
premature, 3 kasus cacat
c. Kelainan
Bawaan
0 kongenital, 2 kasus infeksi dan 2
d. Ikterus 0 penyebab lainnya
e. Prematur 1 1 1 3
f. Cacat
1 1 1 3
Kongenital
g. Infeksi 2 2
h. Lainnya
1 1 2
sebutkan…
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Karangrayung II
2
Total Data Kasus 1 4 0 2 2 2 0 3 2 0 0 16
Kematian Bayi:
Berdasarkan
2.1.
Umur:
a. IUFD 3 1 4 Jumlah kasus kematian Bayi
b. Lahir Mati 1 2 1 4 (termasuk IUFD dan Lahir Mati) di
wilayah Puskesmas Wirosari II
c. Umur 0-6 1 1 1 2 1 1 1 8
hari tahun 2020 terdapat 16 kasus
d. Umur 7-28 0 berdasarkan umur kelahiran terbagi
hari menjadi 4 kasus IUFD, 4 kasus lahir
e. Umur 29-11 0 mati pada umur 0-6 hari 8 kasus.
bulan
Berdasarkan
Adapun penyebab kematian bayi
2.2. Penyebab tersebut yaitu 4 kasus BBLRS, 2
Kematian Bayi: kasus Asfiksia, 1 kasus Prematur,
a. BBLRS 1 1 1 1 4 dan 1 cacat kongenital
b. Asfiksia 2 2
c. Kelainan 0
Bawaan
d. Ikterus 0
e. Prematur 1 1
f. Cacat 1 1
Kongenital
g. Infeksi 0
h. Lainnya 0
sebutkan…
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Kradenan I
d. Pegawai Swasta 1
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Godong I
2020
No Indikator Total
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nov
Total Data Kasus
2 5 1 3 2 1 5 2 3 2 2 26
Kematian Bayi:
Berdasarkan
2.1.
Umur:
Jumlah kasus kematian Bayi
a. IUFD 2 1 3
b. Lahir Mati 1 1 1 1 4
(termasuk IUFD dan Lahir Mati) di
c. Umur 0-6 wilayah Puskesmas Godong I
1 1 1 1 4
hari tahun 2020 terdapat 26 kasus
d. Umur 7-28
3 1 1 2 1 1 1 10
berdasarkan umur kelahiran
hari terbagi menjadi 3 kasus IUFD, 4
e. Umur 29-11
2 2 kasus lahir mati, 4 kasus pada
bulan
Berdasarkan
umur 0-6 hari, 10 kasus pada umur
2.2. Penyebab 0 7-28 hari dan 2 kasus pada umur
Kematian Bayi: 29 hari-11 bulan. Adapun
a. BBLRS 0 penyebab kematian bayi tersebut
b. Asfiksia 1 1 yaitu 1 kasus Asfiksia, 3 kasus
c. Kelainan kelainan bawaan, 2 prematur, 4
2 1 3
Bawaan
d. Ikterus 0
cacat kongenital, 1 infeksi dan 3
e. Prematur 1 1 2 penyebab lainnya
f. Cacat
1 1 1 1 4
Kongenital
g. Infeksi 1 1
h. Lainnya
1 2 3
sebutkan…
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Godong II
2
Total Data Kasus 1 1 0 1 4 0 0 0 2 1 1 11
Kematian Bayi:
2.1.
Berdasarkan 0
Umur:
a. IUFD 1 4 1 1 7 Jumlah kasus kematian Bayi
(termasuk IUFD dan Lahir Mati) di
b. Lahir Mati 1 1 2
wilayah Puskesmas Toroh II tahun
c. Umur 0-6 1 1 2 2020 terdapat 11 kasus berdasarkan
hari
d. Umur 7-28 0 umur kelahiran terbagi menjadi 7
hari kasus IUFD, 2 kasus lahir mati,
e. Umur 29-11 0 pada umur 0-6 hari 2 kasus. Adapun
bulan penyebab kematian bayi tersebut
Berdasarkan 0 yaitu 2 kasus premature, 4 kasus
2.2. Penyebab
Kematian Bayi:
penyebab lainnya
a. BBLRS 0
b. Asfiksia 0
c. Kelainan 0
Bawaan
d. Ikterus 0
e. Prematur 1 1 2
f. Cacat 0
Kongenital
g. Infeksi 0
h. Lainnya 1 1 1 1 4
sebutkan…
Kasus AKI-AKB Wilayah Puskesmas Ngaringan
36 75,00
03
STRATEGI,
KEBIJAKAN
PROGRAM DAN
KEGIATAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT
Tujuan 3 SDGs Yaitu Menjamin Kehidupan yang RPJMN 2020-2024 Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil,
Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
Penduduk Semua Usia terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
b pemeriksaan Hb Sejumlah ibu hamil Mengetahui anemia atau Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
tidak
No Barang Jumlah Fungsi
c pemeriksaan Sejumlah ibu hamil Mengetahui golongan darah 1 Vaksin Hepatitis Sejumlah sasaran Bayi Pencegahan infeksi Hepatitis
golongan darah ibu B0 Baru Lahir B
hamil sebagai persiapan 2 Vitamin K1 Sejumlah sasaran Bayi Pencegahan perdarahan
mencari Injeksi Baru Lahir
pendonor darah bila terjadi 3 Salep/tetes mata Sejumlah sasaran Bayi Pencegahan infeksi mata
komplikasi antibiotik Baru Lahir
Pemeriksaan Sejumlah ibu hamil x Mengetahui diabetes dan 4 Formulir Bayi Sejumlah sasaran Bayi Pencatatan hasil pemeriksaan
glukoprotein Urin 15% risiko pre eklamsi dan Baru Lahir Baru Lahir fisik Bayi Baru Lahir
Eklamsi 5 Formulir MTBM Sejumlah 3 x sasaran Bayi Pencatatan hasil pemeriksaan
4 Kartu ibu/rekam Sejumlah ibu hamil Form rekam medis bagi ibu Baru Lahir Bayi Baru Lahir dengan
medis ibu menggunakan Pendekatan
5 Buku KIA Sesuai Kebutuhan Pencatatan kesehatan ibu dan MTBM
anak sampai umur 6 tahun untuk bayi sehat dan sakit
- Media KIE bagi ibu dan 6 Buku KIA Terintegrasi dengan ibu Pencatatan kesehatan ibu dan
keluarganya hamil anak sampai umur 6 tahun -
Media KIE bagi ibu dan
keluarganya
KEBIJAKAN PROVINSI JATENG
Sinergitas Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Daerah Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Indikator Kinerja
Misi Tujuan Sasaran
Tujuan dan Sasaran
Membangun masyarakat Jawa Membangun masyarakat Persentase penurunan konflik SARA
Tengah yang religius, toleran dan Jawa Tengah semakin Terciptanya kohesi sosial masyarakat Indeks Toleransi
guyup untuk menjaga Negara religius, toleran, dan Persentase tindak pidana yang tertangani
Kesatuan Republik Indonesia guyup
Mempercepat reformasi Mewujudkan tata Kelola Indeks Reformasi
birokrasi yang dinamis serta pemerintahan yang baik Birokrasi
memperluas sasaran ke dan bersih (good Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks Kepuasan Masyarakat
pemerintah kabupaten/kota governance and clean Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
government) Meningkatnya efektivitas dan efisiensi Nilai SAKIP
Manajemen pemerintahan Indeks Persepsi Anti Korupsi
Opini BPK
Meningkatnya efisiensi kelembagaan Nilai Peringkat Komposit Perangkat Daerah Provinsi Jawa
dan Sistem manajemen sumber daya Tengah
aparatur yang Baik Indeks Sistem Merit
Memperkuat kapasitas ekonomi Menurunkan kemiskinan Angka Kemiskinan
rakyat dan membuka di Jawa Tengah secara Indeks Gini
lapangan kerja untuk merata Meningkatnya kualitas hidup penduduk Persentase penduduk miskin perkotaan
mengurangi kemiskinan dan miskin terutama penduduk miskin Persentase penduduk miskin perdesaan
Pengangguran pedesaan, dan kelompok rumah tangga Pengeluaran per kapita per bulan kelompok RT 20%
desil Terbawah berpenghasilan terendah
Angka Partisipasi Sekolah jenjang menengah kelompok RT
20% Berpenghasilan terendah
Persentase kelompok RT 20% Berpenghasilan terendah
dengan keluhan kesehatan
Menurunnya pengangguran terbuka Tingkat Pengangguran Terbuka
Persentase tenaga kerja kelompok RT 20% berpenghasilan
Indikator Kinerja
Misi Tujuan Sasaran
Tujuan dan Sasaran
Menciptakan stabilitas Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi daerah yang Inflasi
berkualitas, menyebar, dan PDRB per kapita
inklusif berbasis potensi Indeks Williamson
unggulan Meningkatnya pertumbuhan sektor unggulan Pertumbuhan sektor pertanian
daerah dan peran investasi terhadap Pertumbuhan sektor industri pengolahan
ekonomi Daerah Pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa
Pertumbuhan kontribusi pariwisata pada PAD
Pertumbuhan investasi
Menjadikan rakyat Jawa Tengah Membangun sumberdaya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
lebih sehat, lebih pintar, lebih manusia yang berkualitas Meningkatnya kualitas dan tingkat Rata-rata Lama Sekolah
berbudaya, dan mencintai dan berdaya saing Pendidikan masyarakat secara luas Harapan Lama Sekolah
lingkungan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Angka Harapan Hidup
Meningkatnya akses dan kualitas Indeks Pembangunan Gender (IPG)
perlindungan perempuan dan anak
Mewujudkan sumberdaya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
alam dan lingkungan hidup Meningkatnya kualitas air, udara, serta Indeks Kualitas Air
Jawa Tengah yang lestari tutupan lahan Indeks Kualitas Udara
dan berkelanjutan Indeks Tutupan Lahan
Meningkatnya ketahanan daerah dalam Indeks Ketahanan Daerah dalam
Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 17
Tahun 2016
MENCAPAI TUJUAN
ibu dan anak yang sesuai dengan
4. Terlayaninya ibu hamil dan bersalin sesuai standar di fasilitas
pelayanan kesehatan; standar oleh penyelenggara
5. Tertanganinya ibu nifas sesuai standar; pelayanan kesehatan;
6. Tertanganinya kasus kegawatdaruratan obstetri dan anak secara b. peningkatan peran serta seluruh
tepat waktu, tepat sasaran dan tepat penanganan; pemangku kepentingan meliputi
7. Tersedianya tempat, tenaga, peralatan, bahan dan obat yang cukup instansi terkait, organisasi
di fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak sesuai standar;
profesi, organisasi
8. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi ibu dan
anak; kemasyarakatan dan masyarakat
9. Terwujudnya perubahan perilaku masyarakat terhadap pola dalam upaya kesehatan ibu dan
pengobatan dan pertolongan persalinan; anak;
10. Tersedianya data Kesehatan ibu dan Anak yang akurat dan terkini;
11. Terwujudnya sistem informasi data kesehatan ibu dan anak yang
terintegrasi di Jawa Tengah;
12. Terwujudnya sistem rujukan kegawatdaruratan maternal dan anak
secara efisien dan efektif.
Kebijakan Pemerintah Kab. Grobogan
A. Rancangan Teknokratik RPJMD 2021-2024
Permasalahan terkait urusan kesehatan yang termuat dalam Rancangan Teknokratik
RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2021-2024 adalah
1. Masih ditemukannya kasus kematian ibu, pada tahun 2019 kasus kematian ibu
sebanyak 36, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
2. Tingginya angka kematian bayi, yakni sebesar 13,17 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2019.
3. Belum optimalnya implementasi perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga.
Dilihat dari capaian rumah tangga yang berPHBS sebesar 81,19%.
4. Rendahnya cakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI ekslusif, tahun 2019
hanya sebesar 10,38%.
5. Masih banyak rumah milik masyarakat yang kondisinya tidak sehat. Baru 62,97%
rumah di KAbupaten Grobogan masuk dalam kategori rumah sehat.
6. Masih banyak penduduk yang belum memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan.
Sampai tahun 2019 baru 68,34% penduduk yang telah memiliki jaminan pemeliharaan
kesehatan.
Perumusan Rancangan Tujuan RPJMD
Kabupaten Grobogan Tahun 2021-2024
Rancangan tujuan dan sasaran RPJMD yang akan dicapai
dalam kurun waktu tahun 2021-2024 adalah sebagai berikut:
C. PERDA No. 4, tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita
“Kesehatan Ibu dan Anak yang selanjutnya disingkat dengan KIA adalah suatu program yang meliputi
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga
berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan anak balita.”
“… setiap ibu berhak mendapatkan “pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten di fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat administrasi dan standar pelayanan sesuai
ketentuan”.
D. Surat Edaran Nomor: 005/4944/VI/ 2018 tentang Komitmen Penurunan Angka Kematian Ibu
dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Grobogan
“Penurunan Kasus Kematian Ibu dan Bayi merupakan tanggung jawab kita Bersama”
2. Peningkatan Penyediaan fasilitas dan sarana prasarana pelayanan kesehatan ibu dan bayi dengan kebijakan:
a. Penyediaan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan pada tiap tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan;
b. Penyediaan keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan sesuai standar.
3. Pemenuhan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan dengan kebijakan:
a. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, pendampingan (on the job training), magang, dan orientasi sumber daya manusia
kesehatan;
b. Pengangkatan dan pemenuhan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Peningkatan Manajemen Tata Kelola dan Pelaksanaan Sistem Rujukan yang efektif dan efisien dengan kebijakan:
a. Peningkatan pola manajemen dan koordinasi pelayanan kesehatan melalui penguatan standar opesional prosedur
b. Manajemen sistem rujukan yang di dukung dengan teknologi informasi dan komunikasi.
5.Peningkatan kolaborasi/ kemitraan dan peningkatan partisipasi serta pemberdayaan kelembagaan masyarakat dengan
kebijakan:
a) Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi kesehatan dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi;
b) Optimalisasi Desa siaga aktif dalam peningkatan kesehatan ibu dan bayi serta partisipasi lelembagaan terkait lainnya.
Program Kegiatan Prioritas Pencegajan AKI/AKB
1
2
4
Lanjutan…..
3
5
THANK YOU