Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat bernama
unsur. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita
konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi
metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot adalah salah
satu unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali tanah yang bernama Kalsium.

Selain memiliki dampak positif, pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga
menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan
sekitarnya.Misalnya, Berilium dan garamnya merupakan bahan beracun dan berpotensi
sebagai zat karsinogenik.Untuk itu, kita harus mengenali bagaimana sifat dari masing-masing
unsur dan senyawa tersebut, sehingga dalam memanfaatkannya kita dapat menghindari
dampak negatif yang timbul akibat unsur atau senyawa tersebut

1.2. Rumusan masalah

a. apa saja unsur unsur yang tergolong kedalam alkali tanah?

b. bagaimana sifat sifat unsur golongan alkali tanah?


c. Bagaimana cara identifikasi unsur unsur golongan alkali tanah?
d. apa saja reaksi yang terjadi pada unsur golongan alkali tanah?
e. bagaimana cara mengekstraksi unsur golongan alkali tanah?
f. apa saja senyawa yang terbentuk dari unsur golongan alkali tanah?
g. apa manfaat unsur golongan alkali tanah?
h. apa sumber unsur golongan alkali tanah?

1.3. Tujuan

a. Untuk mengetahui unsur unsur yang tergolong kedalam alkali tanah


b. Untuk mengetahui sifat sifat unsur golongan alkali tanah
c. Untuk mengetahui cara identifikasi unsur alkali tanah
d. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada unsur alkali tanah
e. Untuk mengetahui cara mengekstraksi unsur alkali tanah
f. Untuk mengetahui senyawa yang terbentuk unsur alkali tanah
g. Untuk mengetahui manfaat unsur alkali tanah
h. Untuk mengetahui sumber unsur alkali tanah
BAB II

PEMBAHASAN

Logam alkali tanah yaitu unsur-unsur golongan II A, terdiri atas Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur
- unsur II A umumnya ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut,
sehingga disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal).

Seperti logam alkali, maka logam alkali tanah pun tidak terdapat bebas di alam.
Logam alkali tanah dalam sistem periodik terletak pada golongan IIA. Atom
logam- logam ini memiliki dua elektron valensi. Pada pembentukan ion positif kedua
elektron valensinya dilepaskan, sehingga terbentuk ion logam bermuatan +2.

2.1 Unsur-Unsur Alkali Tanah

Sebagaimana telah disebutkan di atas, golongan alkali tanah terdiri atas Berilium
(Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium
(Ra). Pada bab ini kami akan membahas semua unsur tersebut secara satu persatu.

a. Berilium

Berilium adalah unsur kimia yang m empunyai


simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun,
bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan
tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah,
yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat
dalam aloy (khususnya tembaga berilium).

Karakteristik berilium

Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan.


Modulus kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja. Berilium
mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat
asam nitrat. Berilium juga mudah ditembus sinar-X, dan neutron dibebaskan apabila
ia dihantam oleh partikel alfa (seperti radium dan polonium [lebih kurang 30
neutron - neutron/juta partikel alfa]). Pada suhu dan tekanan ruang, berilium tak
teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan
disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi).

b. Magnesium

Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan
nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak
kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat
campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut
"magnalium" atau "magnelium".Magnesium berwarna putih keperakan dan
mempunyai permukaan pelindung lapisan tipis oksida serta merupakan logam yang
agak kuat, ringan (1/3 lebih ringan daripada aluminium).

Senyawa dari Magnesium

Magnesium di alam terdapat sebagai senyawa -senyawa berikut :

a. Sebagai karbonat, magnesit (MgCO 3), dolomit (MgCO3 .CaCO3)

b. Sebagai sulfat, kiserit (MgSO4.H2O), kainit (KCl. MgSO4 . 3H2O) garam Epsom
(MgSO4. 7H2O) (disebut juga garam Inggris)

c. Sebagai silikat, olivine (Mg2SiO4), asbestos (CaMg2(SiO3)s)

c. Kalsium

Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi. Unsur ini
merupakan bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan kulit telur.
Kalsium tidak pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia
banyak terdapat sebagai batu kapur, gipsum, dan fluorite. Apatite merupakan
flurofosfat atau klorofosfat kalsium.

Senyawa kalsium

Senyawa alami dan senyawa buatan kalsium banyak sekali kegunaannya. Kapur
mentah (CaO) merupakan basis untuk tempat penyaringan kimia dengan
banyak kegunaan. Jika dicampur dengan pasir, ia akan mengeras menjadi campuran
plester dengan mengambil karbon dioksida dari udara. Kalsium dari batu kapur juga
merupakan unsur penting semen. Senyawa -senyawa penting lainnya adalah:
karbid, klorida, sianamida, hipoklorida, dan sulfida.

d. Strontium

Strontium adalah unsur kimia yang


termasuk golongan alkali tanah dengan simbol Sr dan
nomor atom 38. Strontium adalah logam halus
berwarna perak putih atau logam kuning yang sangat
reaktif secara kimiawi. Logam strontium berubah
menjadi kuning jika terpapar udara. Di alam biasanya
terdapat sebagai mineral celestit dan strontianit.

Isotopnya yang 90Sr terdapat sebagai jatuhan

radioaktif dan memiliki waktu paruh 29,1 tahun. Isotop 90 Sr dinamakan strontian,
yang sebenarnya merupakan nama sebuah desa di Skotlandia, karena ditemukan di dekat
desa tersebut.

Karakteristik Strontium

Karena reaktifitasnya yang sangat tinggi terhadap air dan oksigen, unsur ini
hanya dapat ditemukan di alam dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, misalnya di
dalam mineral strontianit dan celestit.

Logam strontium berwarna abu -abu/perak, lebih halus daripada kalsium dan
lebih reaktif terhadap air, yang mana jika
bereaksi dengan air akan menghasilkan strontium
hidroksida dan gas hidrogen. Pembakaran
strontium di udara akan menghasilkan
strontium oksida dan strontium nitrida, tapi
karena strontium tidak akan bereaksi dengan

nitrogen di bawah suhu 380oC, maka pada


suhu kamar, yang dihasilkan hanyalah oksida
(secara spontan). Nyala api strontium

Strontium harus disimpan di dalam kerosin untuk mencegah terjadinya


oksidasi; logam strontium yang terkena udara akan bereaksi dengan cepat
membentuk oksida dengan warna kuning. Serbuk logam strontium akan terbakar
secara spontan pada suhu kamar. Garam strontium yang mudah menguap akan
memberikan warna api merah tua, dan garam ini dapat digunakan dalam pembuatan
petasan. Di alam, strontium merupakan hasil campuran empat isotopnya yang
stabil.

e. Barium

Barium adalah unsur kimia dengan simbol Ba, dan


nomor atom 56. Barium bersifat lunak dan termasuk
unsur golongan alkali tanah. Barium murni tidak
pernah ditemukan di alam karena dapat bereaksi dengan
udara. Oksidanya dikenal sebagai baryta, tetapi dapat
bereaksi dengan air dan karbon dioksida dan tidak
ditemukan sebagai mineral. Mineralnya yang paling
banyak ditemukan di alam adalah barium sulfat
(BaSO4) yang sangat susah untuk dilarutkan, dan barium karbonat (BaCO3).
Benitoite adalah sebuah permata langka yang mengandung barium.

Logam barium digunakan dalam keperluan insutri. Senyawa barium memberikan


nyala api yang berwarna hijau dan sering digunakan untuk membuat kembang api.
Barium sulfat digunakan karena beratnya, memiliki sifat tidak mudah larut, dan
tidak dapat ditembus oleh sinar-X. Salah satu kegunaan barium sulfat adalah
untuk pengeboran minyak. Senyawa barium yang dapat larut bersifat racun karena
melepas ion-ion barium, dan digunakan sebagai racun tikus. Telah ditemukan fungsi
barium yang baru: yaitu sebagai bahan esensial pada pembuatan superkonduktor YBCO.

Karakteristik Barium

Logam barium mirip dengan kalsium dan


strontium secara kimiawi, tapi lebih reaktif. Logam ini
sangat mudah teroksidasi jika terpapar udara dan
sangat reaktif dengan air atau alkohol, menghasilkan gas
hidrogen. Pembakaran barium di udara tidak hanya
menghasilkan barium oksida (BaO), tapi juga
peroksida. Senyawa yang paling sederhana dari unsur
ini bahkan memiliki berat jenis yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari barium sulfat

yang memiliki tingkat densitas yang tinggi (4.5 g/cm 3).

f. Radium

Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai simbol Ra dan nomor
atom 88. Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika
terekspos kepada udara dan berubah menjadi hitam.
Radium mempunyai tingkat radioaktivitas yang tinggi.

Radium termasuk jenis radioaktif alam yang


mempunyai isotop Ra-226, Ra-224 dan Ra-228. Radium
adalah radionuklida yang terbentuk dari peluruhan
uranium dan thorium. Sebagian besar Ra - 226 berasal
dari peluruhan uranium alam (U-238),sedangkan Ra-
228 dan Ra-224 berasal dari peluruhan Th-232.
Radium-226 merupakan isotop yang biasa dimanfaatkan, memancarkan radiasi alfa dan
gama dengan waktu paro 1600 tahun, sedangkan Ra-228 merupakan pemancar
beta dengan waktu paro 5,75 tahun dan Ra -224 mempunyai waktu paro 3,66 hari.
Isotop- isotop radium meluruh menjadi isotop-isotop radon yang berlainan, misalnya
Ra-226 meluruh menjadi Ra-222 dan Ra-228 meluruh menjadi Ra -224 sebelum
akhirnya membentuk gas radon (Ra-220).

Ra-226 merupakan radionuklida berumur panjang dan dalam masa peluruhannya


mengeluarkan gas radon yang berbahaya bagi kesehatan. Kondisioning sumber
bekas Ra-226 diawali dengan reduksi volume, dilanjutkan dengan immobilisasi
dalam kontainer khusus untuk mengatasi masalah emanasi gas radon yang
timbul dari peluruhan Ra-226. Dipilih kontainer Stainless Steel berbentuk kapsul
yang ditutup dengan cara dilas. Kapsul ini kemudian dimasukkan ke dalam Long Term
Storage Shield (LTSS) yang terbuat dari Pb untuk meminimalkan paparan radiasi yang
cukup tinggi.

Radium merupakan logam alkali tanah terberat dengan intensitas radioaktivitas


besar, dan mirip dengan barium secara kimiawi. Sejumlah kecil logam ini terdapat pada
bijih-bijih uranium, dan berbagai jenis mineral uranium lainnya. Radium
menghasilkan tiga jenis radiasi yaitu, partikel alfa, partikel beta, dan sinar gamma.
Logam radium murni berwarna putih bersih, tapi berubah menjadi hitam jika
terpapar udara (kemungkinan dikarenakan adanya pembentukan nitrida). Radium
bereaksi hebat dengan air dan minyak membentuk radium hidroksida, dan sedikit
lebih mudah menguap dibandingkan dengan barium. Fase radium adalah padat pada
suhu normal.

2.2 Sifat – Sifat Logam Alkali Tanah


Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut:

Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah


Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
(Angstrom)
Jari-jari Ion (Angstrom) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
Energi Ionisasi I (KJ 900 740 590 550 500

mol-1 ) Ionisasi II (KJ


Energi 1800 1450 1150 1060 970

mol-1)
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode (V) -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90

M2+ + 2e  M
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6

Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,

1. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai

elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam
alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi
ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.

2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M 2+ dari

alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M + dari alkali, mengakibatkan logam
alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih stabil sebagai

ion M2+.

3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar
mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat,
sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa
jenisnya lebih tinggi.

4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan


yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan
cenderung membentuk ikatan kovalen.

5. Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang
rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan
reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya
reduksi yang lebih kuat daripada natrium.

6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu r uangan.
Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu
ruangan.

a. Sifat-sifat fisis logam alkali tanah

Dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara beraturan. Pertambahan


jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan dan keelektronegatifan. Potensial
elektroda juga meningkat dari kalsium ke barium, akan tetapi berilium menunjukan
penyimpangan karena potensial elektrodanya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi
ionisasi berilium (tingkat pertama + tingkat kedua ) yang relatif besar. Titik cair dan titik
didih cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan,
dan kekerasan, logam alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali
seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi
sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

b. Sifat-sifat kimia logam alkali tanah

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke bariu m. Fakta ini
sesuai dengan yang diharapkan . Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom
bertambah besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang.
Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron membentuk senyawa ion makin
besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah
yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk beberapa
senyawa kovalen sedangkan senyawa -senyawa berilium bersifat kovalen.

Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam
alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif
dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan
seterusnya. Hal itu disebabkan jari -jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga
energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya satu.Kereaktifan
kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi
berilium dan magnesium jauh kurang aktif.

Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun
tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH) 2 bersifat amfoter. Artinya bisa
bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat radioaktif. Semua
logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif
dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan
dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga
memiliki kilapan logam.

Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang
kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari -jari atom semakin besar.
Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur
mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat
dari Berilium ke Barium.

2.3 Identifikasi Alkali Tanah

Seperti ion logam alkali, maka ion logam alkali tanah dapat diidentifikaikan
dengan metode reaksi nyala. Selain itu, logam alkali tanah dapat
diidentifikasikan dengan reaksi pengendapan, menggunakan dasar perbedaan
hail kali kelarutan, identifikasi ini dilakakukan dengan pereaksi ion kromat, ion sulfat
dan ion oksalat.
Tabel reaksi nyala warna pada logam alkali tanah

Lambang unsur Nama unsur Warna nyala


Be Berilium Putih
Mg Magnesium Putih
Ca Kalsium Jingga-merah
Sr Stronsium Merah
Ba Barium Hijau

2.4 Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah


Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan
dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi
+2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk
logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang
reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat.
Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh
kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium.
Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen,
dan Halogen.
a. Reaksi dengan air

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi


sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium,
Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air
dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut,

Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2 (aq) + H2(g)


b. Reaksi dengan Oksigen atau udara

Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di


udara membentuk oksida dan nitrida.Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan
udara juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat
karena lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam.
Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada
permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2)

2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)

Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan
dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)

4Mg(s) + ½ O2(g) + N 2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)

Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH 3

Mg3N 2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

c. Reaksi dengan hidrogen

Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi dengan


hidrogen membentuk senyawa hidrogen.

M(s) + H2 (g)  MH2 (s)

d. Reaksi dengan Nitrogen

Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida
dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga
dengan Alkali Tanah. Contoh,

3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

e. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen


Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk
garam Halida, kecuali Berilium.Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar
listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa halide berilium bersifat kovalen.Oleh

karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka
BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,

Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)

f. Reaksi dengan Asam dan Basa

Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCl)
membentuk garam dan gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.

M(s) + 2HCl(aq)  MCl2(aq) + H 2(g)

Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. berilium
selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.

Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l)  Na2Be(OH)4 + H2 (g)

BeO(s) + 2NaOH(aq) + H2O(l)  Na2Be(OH)4(aq)

Be(OH)2(s) + 2NaOH(aq)  Na2Be(OH)4(aq)

g. Reaksi dengan belerang

Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa s ulfida. M(s) +
S(s)  MS (s)

2.5 Ekstraksi Logam Alkali Tanah


a. Ekstraksi Senyawa Logam

Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah
dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.

Seperti halnya logam alkali, logam alkali tanah juga tidak bisa dibuat dengan
elektrolisis larutan garamnya melainkan dengan elektrolisis lelehan garamnya. Hal
ini karena potensial elektroda yang besar dan negatif.Namun, untuk unsur berilum
karena potensial elektrodanya agak kecil (-1,70 V ), dapat dibuat dari elektrolisis
garam floridanya dengan pereduksi magnesium kalsium, strontium, dan barium dibuat
dengan elektrolisis lelehan garam kloridanya.

1. Ekstraksi Berilium (Be)

Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduk si BeF 2.


Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3 Al2(SiO6)3] dengan

Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.

BeF2 + Mg MgF2 + Be

Metode Elektrolisis

Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2
yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl 2 tidak dapat mengahantarkan listrik
dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :

Katoda : Be2+ + 2e- Be

Anode : 2Cl - Cl2 + 2e-

2. Ekstraksi Magnesium (Mg)

Metode Reduksi

Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit


[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan
magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO.
dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.

2[ MgO.CaO] + FeSi 2Mg + Ca2SiO4 + Fe

Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :

CaO + H2O Ca2+ + 2OH-

Mg2+ + 2OH - Mg(OH)2

Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2

Mg(OH)2 + 2HCl MgCl2 + 2H2O

Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk


mendapatkan magnesium

Katode : Mg2+ + 2e- Mg

Anode : 2Cl - Cl 2 + 2e-

3. Ekstraksi Kalsium (Ca)

Metode Elektrolisis

Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca).
Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar
terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :

CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar Mendapatkan


kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :

Katoda ; Ca2+ + 2e Ca

Anoda ; 2Cl - Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2 oleh Na.

Reduksi CaO oleh Al

6CaO + 2Al 3 Ca + Ca3 Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na

CaCl2 + 2 Na Ca + 2NaCl

4. Ekstraksi Strontium (Sr)

Metode Elektrolisis

Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan


elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4 ].
Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang
terjadi:

katode : Sr2+ +2e- Sr

anoda : 2Cl- Cl2 + 2e-

5. Ekstraksi Barium (Ba)


 Metode Elektrolisis

Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah
diproses menjadi BaCl 2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2.
Reaksi yang terjadi :

katode ; Ba2+ +2e- Ba

anoda ; 2Cl- Cl2 + 2e-

 Metode Reduksi

Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh
Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al 3Ba + Ba3 Al2O6 .

2. 6 Senyawa Logam Alkali Tanah

a. Alkali tanah oksida.

Senyawa logam golongan II A dengan oksigen disebut oksida alkali tanah


(LO), yang dapat dibuat dari logamnya dan oksigen.

2L(s) + O2(g) 2LO(s) (L= Mg, Ca, Sr, Ba)

Atau penguraian garam karbonatnya.

LCO3(s) LO(s) + CO 2(g)

Oksida ini cukup stabil, karena kalor pembentukan energi bebes pembentukannya
bertanda negatif.

b. Alkali tanah hidroksida.

Alkali tanah hidroksida L(OH)2 darpat dibuat dengan mereaksikan oksidanya


dengan air.

LO(s) + H2O(l) L(OH) 2(s) (L = Ca, Cr, Ba)

Hidroksida ini sukar larut dalam air, dan kelarutannya bertambah dari atas ke
bawah dalam sistem periodik.

c. Alkali tanah halida.

Semua logam alkali tanah dapat membentuk halida (LX2) langsung dari
unsurnya.

L + X2 LX2

Sifat fisika berilium klorida berbeda jauh dari halida yang klain. Hal ini
menunjukkan bahwa berilium kurang bersifat logam dibandingkan dengan unsur alkali
tanah yang lain. Tidak ada bukti kuat bahwa ada ion bebas Be2+ dalam BeCl2,
tetapi menunjukkan sifat kovalenhal ini disokong oleh bukti bahwa larutan senyawa
ini tidak menghantar listrik dan tidak dapat di elektrolisis.

d. Alkali tanah sulfat.

Alkali tanah sulfat merupakan garam yang sukar larut, dengan kelarutan makin
kecil dari kalsium ke berium. Berium sulfat dipakai sebagai pemutih kertas
fotografi dan pembuat polimer. Dalam diagnosis dengan sinar X, dipakai BaSO 4 untuk
mencari ketidakteraturan usus halus. Usus yang telah diisi BaSO 4 akan dapat
dipotret, karena senyawa ini tidak tembus sinar X.

e. Alkali tanah karbonat.

Senyawa kalsium karbonat (CaCO3 ) terdapat dalam batu kapur dan marmer ,
sedangkan dolomit mengandung MgCO3 dan CaCO3 . Kalsium karbonat adalah
bahan pembuatan kapur tulis dan dipakai dalam pasta gigi. Batu kapur sangat
penting dalam industri, seperti bahan pembuatan semen. Rumah binatang laut.

2.7 Kegunaan Logam Alkali Tanah


a. Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip,
sambungan listrik, dan pembuatan tabung sinar X untuk reaktor atom.
b. Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam cluralumin ( Mg
0,5%, Cu 4 %, Mn 0,5 %, Al 95 % ) dan magnalinum (campuran Mg dan Al
yang ringan dan tahan korosi).
c. Kalsium, digunakan sebagai elektrode, sebagai reduktor pada pengolahan logam,
dan membentuk proses pembekuan darah.
d. Barium, digunakan sebagai logam campuran ( Ba + Ni ) untuk membuat
tabung volume.
e. Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.
2.8 Sumber Alkali Tanah

Sumber terbanyak alkali tanah, berbentuk mineral oksida, karbonat, silikat, sulfat
dan fosfat. Contoh mineral :

a. Magnesia mengandung magnesium oksida disebut juga sebagai batu tahan


api, ini digunakan sebagai bahan pembuatan tungku atau funance.
b. Calcite (kalsium karbonat) terdapat sebagai batuan gunung (batu
kapur atau limestone, marmer). Terbentuknya dari proses alam yang
dikenal sebagai stalagtit dan stalagmit. Bahan ini digunakan sebagai bahan
baku semen, keramik, bahan bangunan dan juga bahan baku pupuk.
Dolomit adalah campuran magnesium dan kalsium karbonat juga digunakan
sebagai bahan komposit dan keramik.
c. Garam epsom mengandung MgSO4 ditemukan di salah satu desa di Inggris.
Gypsum mengandung kalsium sulfat hidrat juga dari batu gunung, bahan ini
digunakan pada bidang medis antara lain sebagai penyangga tulang yang
patah, juga sebagai bahan penyekat bangunan dan bahan atap yang disebut
gypsum board.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen.
Selain itu alkali tanah juga punya manfaat bagi kehidupan manusia, baik dibidang
industry, rumah tangga maupun dalam bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, Albert. Wilkinson, Geofrey. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Universitas


Indonesia. Jakarta

Keenan. Kleinferter. Wood. 1993. Kimia untuk Universitas. Erlangga. Jakarta

Syukri,S. 2000. Kimia Dasar Jilid 2. Penerbit ITB. Bandung

Anda mungkin juga menyukai