Materi Hybrid Learning-Dedi Irwansyah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

Hybrid Learning

(Konsep & Praktik)

Disajikan dalam Kegiatan Bimtek Guru Kelas


oleh Kelompok Kerja Guru MI Kab. Lampung Timur
21 Desember 2020
Brainstorming

 Telah kuterima suratmu


yang lalu…
 WA
 Surat cintaku yang  E-mail
pertama  Facebook
 Kuterima suratmu telah  Instagram
kubaca dan aku  YouTube
mengerti  Emoticon
 Sapu tangan merah
tanda mata …

‘Jadul’/Traditisional Jaman Now/Gadget


Setiap masa ada warnanya,
setiap warna ada masanya.
Definisi

 Hybrid = campuran, kombinasi


 Face to face (F2F) dan Online
 Konvensional dan Berbasis
Teknologi (web)
 Luring dan Daring
 Face-to-face interaction dan
remote learning
 E-learning, virtual class
 Hybrid Learning = Blended
Learning = mixed-mode
1. Synchronous
(guru dan
pebelajar hadir di
waktu yang
bersamaan secara
virtual)
2. Bisa interaksi
langsung
1. Asynchronous (lebih
fleksibel waktu,
tempat)
2. Bisa diunduh,
disimpan, diputar
secara luring
3. Bisa diputar berulang-
ulang
4. Lebih ekonomis
(hemat ongkos ke
sekolah, hemat waktu
pulang-pergi)
5. Memungkinkan multi-
tasking (dua kegiatan
di waktu yang sama)
1. Asynchronous (lebih
fleksibel waktu,
tempat)
2. Pebelajar bisa
meninggalkan pesan
suara
http://dediirwansyah.metrouniv.ac.id/
A good teacher teaches, a great teacher
inspires
Guru mengajar (transfer of knowledge) dan mendidik (karakter, akhlak, suri tauladan)
Bahan Ajar

 Dekat-jauh, gampang-
sukar, umum-spesifik,
konkrit-abstrak
 Materi ajar multimedia
(teks, audio, video)
 Bahan ajar dalam kemasan
elektronik (pdf, audio)
 Lebih fleksibel, murah,
menarik dan bisa diputar
ulang.
Refleksi
• Dalam banyak hal, manusia modern adalah
‘hybrid’.
• ‘Hybrid learning’ menjadi tantangan yang perlu
ditaklukkan.
• Untuk mengajar efisien, guru memerlukan
teknologi.
• Untuk mendidik efektif, guru perlu menjadi suri
tauladan (role model)
• Teknologi adalah ‘alat/media’ yang tidak dapat
mengganti peran guru (At toriqoh ahammu minal
maddah, wal ustaadzu ahammu minat toriqoh).
Refleksi

• Teknologi barangkali toriqoh yang baik untuk


menyajikan suatu maddah, namun belum
tentu mampu menyampaikan ruh mudarris.
• Hindari ‘smart but dumb’. Pintar namun
kurang berakhlak. (al-adaabu fauqo al ‘ilmi)
• Ada yang kuliah/belajar sambil main game.
Ada yang kuliah/belajar sambil merokok. Ada
yang mengerjakan tugas online dengan cara
mencontek.
Refleksi

Seorang Prof. bercerita tentang koleganya yang


dirawat di RS. Di group WA ramai atensi dan
support terhadap pasien-kolega tsb.

Lesson: apa yang terlihat di dunia maya bisa


menjadi fakta yang berbeda di dunia nyata.
Refleksi

• Gadget menjauhkan yang dekat, dan


mendekatkan yang jauh.
• Sendiri dalam kebersamaan dan bersama
dalam kesendirian.
• Gadget selain memberi ‘kebahagiaan’ juga
bisa mejadi sumber frustasi.
Hybrid Learning
Konvensional (Tatap Muka) Daring (Online)
 Metode ceramah  Lebih fleksible
 Interaksi langsung (konkrit)  Mode synchronous dan
 Penugasan dalam kelas asynchronous
 Tanya jawab interaktif  Penugasan personal
(minim gangguan)  Dominan ide daripada labour
 Demonstrasi (lebih konkrit) (Buku’ vs ‘Pisang Goreng’)
 Live synchronous (‘Bareng’)
 Penilaian lebih terpercaya

Anda mungkin juga menyukai